Analisis Faktor Suku Bunga deposito dan Nilai Kurs Terhadap Permintaan SUN oleh Investor Asing

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Pada masa Orde Baru, pemerintah menerapkan kebijakan Anggaran Berimbang

dalam penyusunan dan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN),
yang artinya antara seluruh pendapatan sama dengan seluruh pengeluaran.

Dalam

prakteknya, keseimbangan tersebut terjadi karena pemerintah mendapat bantuan
pinjaman dari luar negeri untuk menutup defisit anggaran. Namun sejak terjadi krisis
moneter, pemerintah mulai mengurangi bantuan dari pihak luar negeri dan mulai
mengeluarkan obligasi-obligasi seperti obligasi yang berbunga tetap, obligasi yang
berbunga mengambang, obligasi yang diindeks dengan inflasi, maupun obligasi yang
diperlukan untuk melakukan hedging kewajiban valuta asing beberapa bank
(lifestyle.okezone.com/suratutangnegara 28 Okt.2011).
Suatu pembangunan harus ditopang oleh investasi, baik investasi yang

dilaksanakan pemerintah maupun investasi yang dilaksanakan oleh sektor swasta. Pada
periode Pelita I sampai Pelita V pemerintah telah memanfaatkan potensi asing dalam
bentuk bantuan, utang, serta investasi asing untuk membiayai pembangunan ekonomi
nasional.

Investasi asing terdiri dari investasi asing langsung (foreign direct

investment)dan investasi asing tidak langsung (foreign indirect investment) atau
investasi portofolio (portofolio investment) (Sihombing, 2008 : 2).
Surat Utang Negara (SUN) merupakan instrumen investasi portofolio bagi
investor, dan diminati oleh investor asing. Investasi asing pada surat utang negara dapat

Universitas Sumatera Utara

menggambarkan adanya kepercayaan pihak asing pada program-program pembangunan
ekonomi yang dilaksanakan pemerintah. Pemanfaatan surat utang pemerintah untuk
membiayai pembangunan ekonomi merupakan hal yang biasa ditempuh oleh berbagai
negara di dunia, termasuk oleh pemerintah Amerika Serikat sendiri. Penerbitan surat
utang negara sebagai alternatif untuk membiayai pembangunan ekonomi tidak dapat
disebut sebagai gambaran ketidakmampuan pemerintah memobilisasi sumber-sumber

utama pembiayaan pembangunan, karena fungsi dari surat utang negara dalam hal ini
semata-mata hanya untuk menjembatani kekurangan dalam pembiayaan pembangunan.
Selain berfungsi sebagai salah satu alternatif sumber pembiayaan ekonomi,
peningkatan kepemilikan asing di satu pihak dapat memberikan sinyal positif karena
menjadi salah satu indikator tentang makin besarnya kepercayaan investor asing pada
instrumen surat utang yang diterbitkan pemerintah.

Hal ini juga dapat menjadi

gambaran tentang kredibilitas pasar modal Indonesia di mata investor asing. Adanya
kepercayaan asing pada surat utang negara dapat memicu pemerintah untuk lebih
mengoptimalkan fungsi investasi asing pada surat utang negara untuk membiayai
pembangunan ekonomi nasional (Sihombing, 2008: 195).

Yang harus mendapat

perhatian pemerintah adalah pemanfaatannya harus sesuai dengan peruntukannya dan
harus dilihat kemampuan keuangan pemerintah karena surat utang negara tersebut harus
dibayar kembali pada waktunya.
Surat utang negara diminati khususnya oleh pihak asing karena surat utang negara

digolongkan sebagai investasi yang bebas risiko (risk free investment).

Hal ini

dikaitkan dengan keberadaan jaminan dari pemerintah untuk pembayaran kembali

Universitas Sumatera Utara

pokok beserta bunga pada saat jatuh tempo. Dalam pasal 1 ayat (1) UU No. 24 Tahun
2002 dicantumkan bahwa pemerintah menjamin pembayaran bunga dan pokok surat
utang negara pada saat jatuh temponya.

Jaminan dari pihak pemerintah ini

dimaksudkan untuk menciptakan daya tarik investor agar berinvestasi pada surat utang
negara.
Aliran masuk portofolio masih merupakan kekuatan pendorong yang dominan
dari surplus neraca keuangan dan permodalan Indonesia. Posisi pendanaan pada tahun
2010 telah dibantu oleh kuatnya permintaan investor asing akan surat utang negara.
Pada triwulan pertama 2010, tercatat aliran dana asing meningkat hingga menyentuh

15,7 miliar dolar AS. Aliran portofolio mendominasi dengan jumlah 13,3 miliar dolar
AS, diikuti Penanaman Modal Asing (PMA) 6,8 miliar dolar AS. Aliran portofolio
pembelian SUN oleh pihak asing dalam mata uang rupiah mencapai 73 persen
(www.infobanknews.com 28 Okt.2011). Aliran dana asing yang masuk ke Indonesia
pada triwulan ketiga 2010 jauh melebihi tingkat prakrisis dengan didominasi portofolio
yang terus bertambah diikuti dengan meningkatnya Penanaman Modal Asing (PMA).
Permintaan asing terhadap surat utang negara yang terus berlanjut akan mendukung
posisi pendanaan.
Kepemilikan asing terhadap SUN pada semester I 2011 mencapai Rp 235 Triliun
atau mencapai 34 persen dari total nilai obligasi negara. Jumlah ini meningkat sekitar 8
persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (www.kompas.com
02 Des.2011). Menurut laporan Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank /
ADB) berjudul “Asia Bond Monitor, September 2011”, kepemilikan investor asing atas

Universitas Sumatera Utara

SUN di Indonesia pada triwulan II tahun 2011 adalah mayoritas.

Kepemilikan


perbankan kini turun dari 37 persen menjadi sekitar 33 persen. Kepemilikan asing
terhadap surat utang negara ini memiliki nilai total yang dinilai tinggi.
Investor asing masuk ke pasar obligasi antara lain karena untuk mengejar yield
(imbalan hasil). Tingkat bunga merupakan variabel ekonomi keuangan yang sangat
penting dalam pasar keuangan.

Pergerakan tingkat bunga akan memengaruhi

pergerakan imbalan hasil jatuh tempo (yield to maturity--- YTM) sebagai ukuran tingkat
bunga yang paling akurat.

Nilai surat berharga berubah sesuai dengan perubahan

tingkat suku bunga secara umum, dalam hal ini adalah suku bunga deposito. Suatu surat
berharga menarik atau tidak ditentukan salah satunya oleh tingkat suku bunga yang
diberikan kepada investor.

Ketika tingkat suku bunga deposito lebih tinggi

dibandingkan dengan tingkat kupon maka investor cenderung menyimpan dananya

dalam bentuk deposito daripada menginvestasikan dananya dengan membeli surat
berharga. Demikian sebaliknya, ketika tingkat suku bunga di pasar menurun maka
investor cenderung membeli surat berharga dengan tingkat kupon yang lebih tinggi
dibandingkan deposito.
Interaksi antara arus masuk modal asing yang cukup besar dan kondisi ekses
likuiditas perbankan meningkatkan kompleksitas penggunaan suku bunga sebagai
instrumen moneter tunggal. Hal ini terkait dengan penetapan suku bunga acuan maupun
penerjemahannya melalui suku bunga pasar.

Dari sisi kebijakan, kompleksitas

permasalahan akan meningkat ketika suku bunga acuan yang dimaksudkan untuk
menjangkar ekspektasi inflasi justru dapat memicu arus masuk modal asing jangka

Universitas Sumatera Utara

pendek. Di sisi lain, ekses likuiditas semakin bertambah seiring dengan meningkatnya
aliran masuk modal asing. Sejalan dengan makin derasnya aliran masuk modal asing
sejak pertengahan Oktober 2010, pergerakan suku bunga pasar uang cenderung
mendekati level deposit facility.


Dalam kondisi tersebut diperlukan kebijakan

pengelolaan likuiditas tambahan dengan intensitas yang lebih besar untuk menyerap
likuiditas perbankan secara lebih permanen.
Faktor lain yang juga dapat mempengaruhi permintaan asing terhadap SUN
adalah nilai kurs. Nilai kurs merupakan nilai tukar mata uang rupiah dengan mata uang
negara lain. Umumnya nilai kurs yang dipakai adalah perbandingan nilai tukar mata
uang Rupiah dengan nilai mata uang Dollar Amerika Serikat. Naik turunnya nilai kurs
ini juga mempengaruhi permintaan asing terhadap SUN. Hal ini dapat menyebabkan
keuntungan dari suatu investasi berubah menjadi kerugian atau sebaliknya dapat
mengubah suatu kerugian dari investasi menjadi suatu keuntungan. Di tengah derasnya
arus masuk modal asing dan tekanan apresiasi, kebijakan stabilisasi nilai tukar
diarahkan untuk meminimalkan volatilitas nilai tukar agar konsisten dengan
pertumbuhan dan perkembangan makroekonomi khususnya dalam upaya pengendalian
dan stabilisasi harga.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis melakukan penelaahan lebih lanjut
mengenai variabel yang berpengaruh terhadap permintaan asing terhadap SUN. Oleh
karena itu, dalam skripsi peneliti mengambil judul “ANALISIS FAKTOR SUKU
BUNGA DEPOSITO DAN NILAI KURS TERHADAP PERMINTAAN SUN

OLEH INVESTOR ASING”

Universitas Sumatera Utara

1.2

Perumusan Masalah
Dari uraian di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana perubahan suku bunga deposito dan nilai kurs rupiah/dollar
terhadap permintaan SUN oleh investor asing?
2. Apakah terdapat pengaruh suku bunga deposito dan nilai kurs rupiah
terhadap permintaan SUN oleh investor asing?

1.3

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris tentang pengaruh

tingkat suku bunga deposito dan nilai kurs terhadap permintaan Surat Utang Negara
oleh investor asing.


1.4

Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Sebagai bahan masukan atau kajian untuk melakukan penelitian selanjutnya
dan dapat menjadi bahan informasi bagi peneliti lainnya yang berhubungan
dengan penelitian ini.
2. Sebagai bahan studi dan tambahan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa/i
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, khususnya mahasiswa/i
Departemen Ekonomi Pembangunan.
3. Sebagai tambahan wawasan dan ilmu pengeatahuan penulis, serta sebagai salah
satu syarat bagi penulis dalam menyelesaikan perkuliahan.

Universitas Sumatera Utara