BAHAN AJAR KIMIA ANALITIK - Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Serambi Mekkah
Kata Pengantar
Alhamdulillahirabbil'aalamin, segala puji atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya kepada kita semua serta berkat Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan bahan ajar Kimia Analitik ini. Salawat beserta salam tidak lupa pula kami haturkan kehadirat Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan pencerahan kepada kita semua.
Dalam kesempatan ini kami juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dekan Fakultas Teknologi Pertanian serta Ketua prodi Jurusan Teknologi Pangan dan Teknologi Industri pertanian yang selalu mendukung kami dalam penyusunan bahan ajar Kimia Analitik ini. Kami merasa bahwa penyusunan bahan ajar Kimia Analitik ini merupakan suatu tugas yang mulia sebagai media menyalurkan ilmu pengetahuan dan penyebaran informasi di bidang kimia analitik khususnya bagi mahasiwa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Serambi Mekkah.
Bahan ajar ini ditulis berdasarkan kondisi mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian yang membutuhkan bahan ajar yang mudah dipahami dan sistematik. Kami berharap bahan ajar kimia analitik ini dapat memberikan pengetahuan dan informasi tentang kimia analitik dengan lebih mudah dipahami dan lebih sederhana. Meskipun telah berusaha untuk mencapai kesempurnaan, kami menyadari bahwa bahan ajar ini masih memiliki kekurangan. Karena itu, kami berharap agar pembaca berkenan menyampaikan kritikan dan masukan. Akhir kata, kami berharap agar bahan ajar ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Banda Aceh, 27 Februari 2018
Tim Penulis
Daftar Isi
Daftar Isi Konsep Dasar Kimia Analitik Kecermatan dan Ketepatan Sampling Analisis Kualitatif Volumetri Asam Basa Perhitungan pH Gravimetri Kompleksometri Redoks Daftar Pustaka
!"
KONSEP DASAR KIMIA ANALITIK
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
Apakah kimia analitik itu? Peranan kimia analitik dalam ilmu pengetahuan? Bagaimana perkembangan kimia analitik?
Klasifikasi metode analisis kuantitatif
1. - Berat
sampel
- Volume
2. - Pengukuran kuantitas - Pengukuran terakhir
Fakultas Teknologi Pertanian
Klasifikasi berdasarkan sifat pengukuran terakhir
: sifat elektris (v, i, R) dan kuantitas elektris
- Spektroskopi
: interaksi antara radiasi elektromagnetik
dan atom
- Spektroskopi massa : rasio massa
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
KIMIA ANALITIK DAN ANALISIS KIMIA
Analisis kimia
Pekerjaan operasional dalam kimia analitik
Kimia analitik
Nama sub disiplin ilmu
Wawasan : Kimia analitik Klasik : kimia analitik non instrumen
Contoh : analisis basa Kimia modern : kimia analitik instrumen
Contoh : spektrofotometri
Fakultas Teknologi Pertanian
KIMIA ANALITIK DAN ANALISIS KIMIA
Kategori tentang kimia analitik (Dijkstra, 1979)
1. Menghasilkan informasi dengan prosedur yang ada
2. Mempelajari proses pengumpulan informasi
3. Membuat strategi untuk mendapatkan informasi melalui pemanfaatan prosedur
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
Langkah dalam analisis kimia
Seleksi metode Sampel Representatif Sampel laboratorium
Membuat replika sampel Melarutkan sampel Menghilangkan pengganggu Mengukur sifat analit Menghitung hasil Estimasi reabilitas hasil
Fakultas Teknologi Pertanian
Menurut Lehninger 1973 : Analisis kimia : sarana untuk mencapai hasil akhir
Wawasan untuk melakukan peran sesuai dengan kategori
a. Inventarisasi dan pemilihan prosedur
b. Penelitian dan pengembangan proses pengumpulan
c. Mempelajari faktor dan parameter yang mempengaruhi optimasi
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
Apa yang dimaksud prosedur?
Dalam kimia analitik
Teknik
Titrimetri ; spektroskopi ; kromatografi
GC
t. as.bs
UV
Cara Metode
t. Oks
Spek. Massa
KLT
t. kompleks
Spek. IR
Kolom
Prosedur
t. oksidasi: KMnO 4
K 2 Cr 2 O 7 KIO 3
Teknik : Kumpulan metoda dengan dasar yang sama Metoda : Menggambarkan kekhasan dari teknik yang bersangkutan
Prosedur : Uraian mendetil dari teknik dan metoda yang bersangkutan
Fakultas Teknologi Pertanian
Kinerja analisis kimia
Pencemaran
Masalah dalam masyarakat
lingkungan Intervensi sains dan teknologi
Intervens
Pestisida analisis Fragmen permasalahan
kimia
Waktu tinggal Jenis pestisida
Rumusan masalah dalam
Berapa banyak
bahasa analisis kimia
Penalaran rancangan kerja Pelaksanaan Data Pengolahan Kesimpulan
Jawaban terhadap masalah
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
PRESISI DAN AKURASI
Perbedaan presisi dan akurasi
Akurasi rendah, presisi rendah
Akurasi tinggi, presisi rendah
Akurasi rendah, presisi tinggi
Akurasi tinggi, presisi tinggi
Fakultas Teknologi Pertanian
PRESISI DAN AKURASI
1. Konsep 1.1 Pendahuluan
Tujuan suatu penentuan Perkiraan dari harga sebenarnya Kriteria pemilihan prosedur analisis utama Presisi dan akurasi
1.2 Kategori galat (error) dalam kimia analitik •Galat acak Impresision •Galat sistematik inaccuracy
Galat dalam prosedur: Lebih besar bila prosedur digunakan oleh beberapa lab daripada satu analisis Galat sistimatik bawaan
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
Jenis galat dalam data eksperimental
a. Galat indeterminan (galat acak) Data terbesar simetris, sekeliling harga rata-rata b. Galat determinan (Galat sistem) Rata-rata data berbeda dengan nilai yang sebenarnya c. Galat Gross Kadang-kadang besar, beda dari semua data
1. GALAT DETERMINAN - Sumber:
• Galat instrumen • Galat metode • Galat personal
Fakultas Teknologi Pertanian
- Efek galat determinan terhadap hasil analitis a. Galat konstan Contoh : Gravimetri 0,50 mg endapan hilang pada pencucian dengan 200 mL. Berat
endapan 500 mg. Galat relatif =
0 , 50 x 100 %
500 b. Galat proporsional Kontaminan Asumsi linearitas salah Sudut (slope) kalibrasi dari sampel dan standar
- Deteksi galat instrumen dan personal determinan Instrumen : kalibrasi Personal : Hati-hati + self-dicipline
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
- Deteksi galat metoda determinasi Analisis sampel standar Konsentrasi ditentukan oleh:
1. Analisis dengan metode buku shahih 2. Analisis dengan dua atau lebih metode independen 3. Analisis dengan jaringan kerja sama laboratorium
Analisis independen: bila standar tidak ada Determinasi blanko: tanpa sampel Variasi dalam ukuran sampel
2 GALAT GROSS
Personal → alas, eroboh - Sumber:
Perhitungan
Skala salah
Transposisi angka
Larutan tumpah
Membaca skala dari belakang
Nasib jelek Listrik dan air mati
Merubah tanda
Fakultas Teknologi Pertanian
Bias dan Ketepatan
Galat
μ o = harga sebenarnya x i = harga yang didapat
Bias = Galat Sistematik
IUPAC (1969): Bias salah pada prakteknya tapi tidak dari segi statistik Bias Laboratorium : Kecermatan metode (kecermatan inter-lab) Bias metode : Galat sistematik
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
Metoda melaporkan data analisis
a. Konversi angka signifikan Angka signifikan: semua digit pasti dan digit tak
pasti • Digit pasti dari angka 30,24 adalah ; 3 ; 0 ; 2
• Digit tak pasti: 4
Fakultas Teknologi Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian
Perkalian dan pembagian
Ketidak pastian absolut
1 1 , 08 x 0 , 045 0 , 05
Logaritma dan antilogaritma Sebelah kanan angka desimal digit sebanyak angka hasil Antilogaritma: banyak digit dibelakang koma sama dengan banyak digit asal
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
Standar Primer
Standar primer untuk analisis klasik titrasi : diperlukan larutan standar Zat yang digunakan: standar primer
Syarat larutan standar primer: a. Mudah diperoleh, ditemukan, dikeringkan, dan disimpan dalam keadaan
murni b. Tidak berubah selama ditimbang c. Dapat diuji terhadap pengotor (tidak boleh > 0,02%) d. Massa molar relatif tinggi e. Mudah larut dalam air
f. Bereaksi cepat g. Galat titrasi kecil sekali atau mudah ditentukan
Fakultas Teknologi Pertanian
Kurva Kalibrasi
Hubungan antara y dan c 1.Fungsi linear sederhana
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
Contoh
b: (+) atau (-) → blangko → asih ada → galat deter inan
Fakultas Teknologi Pertanian
Contoh soal Penentuan formaldehid secara kolorimetri
Massa form ( μg) Absorbansi Terkoreksi
Apakah ada galat determinan?
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
20 40 60 80 100 massa formaldehid (µg)
y = mC Kalau tidak pada satu garis lurus dinamakan galat determinan.
Galat determinan → Galat yang timbul karena ketidak pastian pengukuran, tidak dketahui dan tidak dapat dikontrol oleh analisis.
Fakultas Teknologi Pertanian
KECERMATAN DAN KETEPATAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
Evaluasi kecermatan dan Ketepatan Perbandingan dua prosedur - Optimasi: membandingkan beberapa metode berdasarkan
karakterisktik kerja - Ketepatan metode: menganalisa standar (bahan
pembanding) - Ketepatan metode: - Hasil terkorelasi sempurna
Koefisien korelasi r = 1 Sebagai indikasi pendahuluan
- Perbedaan signifikan atau tidak - Garis regresi melalui pusat slope = 1 - Perbedaan simpang baku untuk analisis satu sampel
atau dua metode dibandingkan oleh F-test
Fakultas Teknologi Pertanian
Evaluasi bias metode dengan menggunakan uji-t Penggunaan sampel pembanding (disertifidasi) contoh oleh NBS
Pengukuran dengan metode akurat (diketahui) oleh dua analis independen Pengukuran dengan dua metode
Pengukuran oleh kolaboratory scheme
t > adalah signifikan Bila S dari sampel pembanding tidak dapat diabaikan maka variasi
tambahan μ = harga rata-rata
Dimana:
n 1 dan n 2 = replika
1 = metode uji S 1 2
2 = sampel pembanding S
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
Prosedur uji dibandingkan dengan prosedur pembanding
n 1 n 2
1 / 2 S adalah jumlah simpangan baku
Dimana: x 1 i , x 1 , n 1 : Metode uji
x 2 j , x 2 , n 2 : Metode pembanding untuk 1 konsentras i
Fakultas Teknologi Pertanian
Perbedaan hasil dari dua metode = d 1
d 1 tidak nol : signifikan?
Uji t akan berhasil bila: 1.Galat sistimatik terjdi hanya dalam satu atau beberapa
dari sampel oleh pengganggu dalam sampel 2.Uji-t hanya shahih untuk galat proporsional untuk
rentang konsentrasi kecil
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
a: ideal
b: metode akurat presisi rendah
Fakultas Teknologi Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian
d : efek galat konstan
Garis regresi menunjukkan perkiraan tiga macam galat yaitu galat acak, proporsional dan galat konstan
y x idea l
y y a bx
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
Eksperimen perolehan kembali Penyebab galat sistematik proporsional: Garis kalibrasi diperoleh dari standar yang tidak mempunyai
sudut sama dengan hubungan fungsional antara hasil pengukuran dan konsentrasi dalam cuplikan Kepekaan (sensitivitas) antara sampel dan standar berbeda Contoh: analisis aktivasi mentron
xa 1 u xa S
Aa 1 u Aa 1 S
Dimana: xa 1 u = konsentrasi unsur a dalam cuplikan yang tidak diketahui Aa 1 u = radioaktivitas xa 1 S = standar Aa 1 S = standar
Fakultas Teknologi Pertanian
Perbandingan presisi dari metode yang berbeda (F-test) Mengerjakan analisis berulang dari tiap prosedur Menghasilkan simpangan baku bandingkan pilih yang paling reprodusibel galat samping tidak dipedulikan
Simpangan baku merupakan suatu distribusi, simpangan baku adalah:
S / 2 n n = jumlah pengukuran
Dua prosedur S 1 >S 2 Tidak otomatis 2 lebih presisi maka diuji signifikansi
Analisis varians (ANOVA) : Varians dibandingkan menggunakan
F-ratio Fischer
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
Analisis varians (ANOVA) Membandingkan dua prosedur dengan satu prosesdur
analitik
Teknik statistik untuk analisis pengukuran yang tergantung dari beberapa macam efek yang bekerja secara simultan untuk menentukan efek mana yang penting dari mengestimasi efek tersebut
Membandingkan akibat galat sistematik dan acak, dengan tujuan memutuskan apakah faktor (controlled factor) mempunyai efek yang signifikan
Fakultas Teknologi Pertanian
SAMPLING FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
Mengapa perlu sampel ?
Untuk efisiensi : waktu, tenaga & biaya.
Contoh : mencicipi 1 karung gula. Anda tidak akan mencicipi seluruh isi 1 karung gula, tetapi hanya mengambil sesendok (biasanya akan diaduk-aduk dahulu) saja bahwa gula tersebut manis rasanya.
Ide dasar dari pengambilan sampel (guna) :
Dengan mengobservasi beberapa elemen (unsur, anggota) dari suatu populasi diharapkan mampu memberikan informasi yang berguna mengenai karakteristik populasi.
Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
Sampling yaitu : suatu proses pengambilan sebagian dari suatu subtansi, matrik, material atau produk untuk diuji.
Tujuan sampling : Untuk mendapatkan sampel yang representatif Representatif :
Cuplikan yang diambil harus menggambarkan komposisi dari seluruh bahan yang belum kita ketahui kadar suatu komponennya
Cuplikan /sampel : Harus mengandung proporsi yang sama dari berbagai ukuran materi yang akan dianalisa
Fakultas Teknologi Pertanian
Pengambilan sampel Prosedur samping
Lokasi sampling Waktu sampling Metode sampling label sampel Tes awal Pengawetan sampel Preparasi sampel
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
1. GRAB SAMPLING
2. COMPOSITE SAMPLING
Fakultas Teknologi Pertanian
Populasi
Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang berada pada wilayah tertentu dan pada waktu yang tertentu pula. Kata populasi (dari bahasa Inggris: Population)
Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti; dipandang sebagai suatu pendugaan terhadap populasi, namun bukan populasi itu sendiri. Sampel dianggap sebagai perwakilan dari populasi yang hasilnya mewakili keseluruhan gejala yang diamati. Ukuran dan keragaman sampel menjadi penentu baik tidaknya sample yang diambil.
Terdapat dua cara pengambilan sampel, yaitu secara acak (random)/probabilita dan tidak acak (non-random)/non- probabilita.
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Acak/Random
Artinya setiap anggota dari populasi memiliki kesempatan dan peluang yang sama untuk dipilih sebagai sample.
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
Pengambilan acak sederhana (Simple random sampling)
Merupakan sistem pengambilan sampel secara acak dengan menggunakan undian atau tabel angka random. Tabel angka random merupakan tabel yang dibuat dalam komputer berisi angka-angka yang terdiri dari kolom dan baris, dan cara pemilihannya dilalukan secara bebas. Pengambilan acak secara sederhana ini dapat menggunakan prinsip pengambilan sampel dengan pengembalian ataupun pengambilan sampel tanpa pengembalian.
Kelebihan: mengatasi bias yang muncul dalam pemilihan anggota sampel, dan kemampuan menghitung standar error. Kekurangan: tidak adanya jaminan bahwa setiap sampel yang diambil secara acak akan merepresentasikan populasi secara tepat.
Fakultas Teknologi Pertanian
Pengambilan acak secara sistematis (Systematic random sampling)
Merupakan sistem pengambilan sampel yang dilakukan dengan menggunakan selang interval tertentu secara berurutan. Misalnya, jika ingin mengambil 1000 sampel dari 5000 populasi secara acak, maka kemungkinan terpilihnya 1/5. Diambil satu angka dari interval pertama antara angka 1-5, dan dilanjutkan dengan pemilihan angka berikutnya dari interval selanjutnya.
Kelebihan: lebih praktis dan hemat dibanding dengan pengambilan acak sederhana.
Kekurangan: tidak bisa digunakan pada penelitian yang heterogen karena tidak mampunya menangkap keragaman populasi heterogen.
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
Pengambilan acak berdasar lapisan (Stratified random sampling)
Merupakan sistem pengambilan sampel yang dibagi menurut lapisan-lapisan tertentu dan masing-masing lapisan memiliki jumlah sampel yang sama.
Kelebihan: lebih tepat dalam menduga populasi karena variasi pada populasi dapat terwakili oleh sampel.
Kekurangan: harus memiliki informasi dan data yang cukup tentang variasi populasi penelitian, kadang-kadang ada perbedaan jumlah yang besar antar masing-masing strata.
Fakultas Teknologi Pertanian
Pengambilan acak berdasar area (Cluster sampling)
Merupakan sistem pengambilan sampel yang dibagi berdasarkan areanya. Setiap area memiliki jatah terambil yang sama.
menduga populasi karena variasi dalam populasi dapat
terwakili dalam sampel.
Kekurangan:
memerlukan
waktu yang lama karena harus membaginya dalam area-area tertentu.
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
Tidak Acak (Non-Random Sampling)
Masing-masing anggota tidak memiliki peluang yang sama untuk terpilih menjadi anggota sampel
Fakultas Teknologi Pertanian
Pengambilan sesaat (Accidental/haphazard sampling)
Merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan tiba-tiba berdasarkan siapa yang ditemui oleh peneliti. Misalnya, reporter televisi mewawancarai warga yang kebetulan sedang lewat.
Kelebihan: praktis. Kekurangan: belum tentu responden memiliki karakteristik yang dicari oleh peneliti.
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
Pengambilan menurut jumlah (Quota sampling)
Merupakan pengambilan anggota sampel berdasarkan jumlah yang diinginkan oleh peneliti.
Kelebihan: praktis karena jumlah sudah ditentukan dari awal. Kekurangan: bias, belum tentu mewakili seluruh anggota populasi.
Fakultas Teknologi Pertanian
Pengambilan menurut tujuan (Purposive sampling)
Merupakan pemilihan anggota sampel yang didasarkan atas tujuan dan pertimbangan tertentu dari peneliti.
Kelebihan: tujuan dari peneliti dapat terpenuhi. Kekurangan: belum tentu mewakili keseluruhan variasi yang ada.
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
Pengambilan beruntun (Snow-ball sampling)
Merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan sistem jaringan responden. Mulai dari mewawancarai satu responden. Kemudian, responden tersebut akan menunjukkan responden lain dan responden lain tersebut akan menunjukkan responden berikutnya. Hal ini dilakukan secara terus-menerus sampai dengan terpenuhinya jumlah anggota sampel yang diingini oleh peneliti.
Kelebihan: bisa mendapatkan responden yang kredibel di bidangnya. Kekurangan: memakan waktu yang cukup lama dan belum tentu mewakili keseluruhan variasi yang ada.
Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
Pengambilan sampel yang baik :
- Objektif (sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya). - Representatif (mewakili keadaan yang sebenarnya) - Variasinya kecil - Tepat waktu dan relevan
Faktor penting:
•Sampel harus representatif •Kuantitas sampel harus ditentukan •Penyimpanan dan penangan sampel harus jelas
Fakultas Teknologi Pertanian
Penentuan ukuran sampel Ukuran sampel padat tergantung dari:
1. Variasi ukuran partikel
2. Homogenitas
3. Derajat ketepatan (Degree of precission) yang dibutuhkan dalam hasil analisis
Jumlah minimum yang dibutuhkan tergantung dari: - Ukuran, jumlah dan bentuk butiran - Kandungan rata-rata - Perbedaan dari komponen-komponen - Besarnya galat yang dapat diterima
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
Secara umum didapati adanya beberapa sumber kesalahan dalam pengambilan sampel
- Variasi Acak (Random Variation) - Kesalahan spesifikasi (mis-specification of sample subject) - Kesalahan penentuan responden Kesalah karena ketidaklengkapan
cakupan daftar populasi (coverage error) - Kesalahan karena ketidaklengkapan respon (Non response error) - Kesalahan penarikan sampel (sampling error) - Kesalahan pengukuran (Measurement error)
Fakultas Teknologi Pertanian
ANALISIS KUALITATIF
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
Sistematika Analisis
I. Uji organoleptis - dilakukan menggunakan Indra, antara lain dengan me-raba, me-rasa, dan mem-bau - hasil yang diperoleh dijadikan petunjuk pendahuluan
II. Uji kelarutan - Dalam pelarut organik (alkohol, eter) dan pelarut anorganik (air, asam, basa)
III. Uji pengarangan dan pemijaran - Untuk menentukan apakah sampel berupa zat organik atau anorganik - Untuk menguji keberadaan kation dalam sampel
Fakultas Teknologi Pertanian
Hasil Pengarangan dan Pemijaran
A. Warna hitam pada permulaan pengarangan Zat organik mempunyai unsur C dan berwarna hitam
pada permulaan pengarangan Jika warna hitam menjadi hilang jika ditambah
HCl/H 2 SO 4 /HNO 3 ( - ) unsur karbon dan (+) oksida-logam
Jika tetap berwarna hitam jika ditambah HCl/H SO /HNO
2 4 3 (+) unsur karbon
B. Hasil pemijaran berupa bermacam-macam warna - sisa putih : Na, K, Ca, Ba, Mg, Al, Zn
- sisa coklat : Fe - sisa kuning : Bi, Pb - sisa hitam : Cu, Mn - Na, K sebagai garam karbonat
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
IV. Penyelidikan
A. Penyelidikan Unsur/Elemen yang terdapat dalam sampel
Obat senyawa organik, biasanya memiliki unsur C, H, O, N,
S, dan halogen
. Uji positif untuk unsur karbon C :
a. Pada pemanasan/pengarangan hitam
b. Dengan reaksi Panfield : Sampel + Pb-kromat timbul gas Gas + air barit keruh
Fakultas Teknologi Pertanian
. Uji positif’ untuk unsur N, S, P dan Halogen
a. Dengan reaksi Lassaigne-Castellane Prosedur analisis :
Sampel + pereaksi [Na 2 CO 3 + MgCO 3 ― (2:1)]
dicampur, dipanaskan, dan dipijar dalam tabung kapiler. Hasil pemijaran dimasukkan dalam akuades, digerus, dan disaring.
1). Filtrat + HCl + FeSO 4 padat Jika timbul warna biru berlin (+) nitrogen 2). Filtrat + Pb-asetat Jika timbul warna hitam (+) sulfur
3). Filtrat + HNO 3 + AgNO 3 , dipanaskan Jika timbul endapan (+) halogen 4). Filtrat + HNO 3 + Amm molibdat Jika timbul endapan kuning (+) fosfor
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
B. Penyelidikan Gugus yang terdapat dalam sampel
1. Ikatan rangkap - Dengan reaksi Bayer (proses oksidasi)
Sampel + aquades + Na 2 CO 3 , dan dialirkan
KMnO 4 melalui dinding tabung. Jika warna ungu jadi hilang (+) ikatan
rangkap
- Dengan menambah aqua bromat pada larutan zat dalam akuades (proses addisi) Jika warna coklat menjadi hilang (+)
ikatan rangkap
Fakultas Teknologi Pertanian
2. Inti benzen
Sampel +HNO 3 pekat berasap, dengan katalisator
2 SO H 4 pekat, dipanaskan hati-hati. Sisa dilarutkan dalam alkohol + HCl dan butiran Zn dengan sedikit pemanasan (direduksi)
Setelah dingin, + larutan NaNO 2 1% + larutan
-naftol 1% dalam amonia. Jika terbentuk cincin warna merah coklat pada perbatasan dua cairan (+) inti benzen
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
Reaksi :
NO 2 NH 2
HNO 3 pekat berasap
Zn + HCl
H 2 SO 4 pekat
NH 2 N=NCl
NN
NaNO 2 -naftol
HCl
amonia
merah coklat
OH
Fakultas Teknologi Pertanian
3. Gugus hidroksil (-OH)
- Dengan reaksi Rosenthaler
Sampel + asam sulfanilat ditetesi HCl + NaNO 2 +
NaOH merah Jika sampel berupa alkohol aromatis warna merah lebih lama, digojog dengan amil alkohol (eter) warna merah akan masuk
Jika sampel berupa alkohol alifatik warna merah cepat hilang, digojog dengan amil alkohol (eter) warna merah tidak masuk
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
- Dengan reaksi esterifikasi
Sampel + asam (salisilat atau asetat) + H 2 SO 4 ,
dipanaskan, ditambah akuades berbau khas
Fakultas Teknologi Pertanian
Pertanyaan :
• CH 3 -CO-OH itu rumus kimia asam salisilat apa rumus asam asetat ?
• Kalau asam cuka rumus kimia-nya bagaimana ? • R 1 -COO-R 2 itu rumus umum apa ?
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
* Reaksi uji untuk berbagai jenis alkohol alifatis
- Alkohol primer
Sampel + beberapa tetes KMnO 4 1% + beberapa
tetes H 2 SO 4 4N, dan ditetesi pereaksi Schiff ungu - Alkohol sekunder Sampel + aqua bromata, dipanaskan di atas water
bath hingga warna Br (kelebihan) hilang. Kemudian +
Na-nitroprusid + NH 4 Cl + NH 4 OH ungu hingga biru
Fakultas Teknologi Pertanian
- Alkohol tersier Pereaksi Deniges dipanaskan dalam tabung reaksi,
kemudian + sampel. Setelah didinginkan, jika larutan berwarna abu-abu + ….. reaksi Legal Lothera
- Alkohol polivalen Sampel + NaOH/KOH, kemudian ditetesi larutan CuSO 4 sangat encer ungu/biru ….. reaksi Cupriphyl
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
Pertanyaan :
• Rumus umum alkohol primer, alkohol sekunder dan alkohol tersier itu sama apa
tidak ? Etanol masuk yang mana ? Trus, apa hubungannya antara etanol dengan
alkohol yang diperdagangkan ? • Rumus umum alkohol sekunder itu bagaimana ?
Fakultas Teknologi Pertanian
4. Gugus fenol dan alkohol aromatis
Sampel + FeCl
3 ungu
5. Gugus karbonil
Gugus karbonil: aldehid dan keton
Sampel + pereaksi pembentuk kristal hidrazon, dipanaskan, didinginkan
kristal hidrazon
Bentuk kristal hidrazon dari gula, glukosa, dan fruktosa dapat diamati dengan mikroskop
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
Pertanyaan :
• Struktur fenol itu bagaimana ? • Rumus umum aldehid ? • Rumus umum keton ?
Fakultas Teknologi Pertanian
Uji gugus aldehid dapat dilakukan dengan pereaksi Fehling, Schiff, Tollens, Nessler, dan Resorsinol 1%
Uji gugus keton dapat dilakukan dengan menambah sampel dengan
beberapa tetes Na-nitroprusid dan NH 4 SO 4 , kemudian
+ amonia dan dibiarkan beberapa menit(dibantu pemanasan lemah)
violet biru (setelah beberapa lama) tidak berwarna
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
6. Gugus karboksil
a. Gugus karboksil yang bersifat asam + basa berlebih ( + indikator : PP)
merah
b. Sifat asam gugus karboksil
melepaskan sulfur dari tiosulfat
Sampel + S 2 O = 3 S (endapan) + SO
c. Gugus karboksil + alkohol
ester
7. Gugus amina
Gugus amina : amin primer, sekunder, dan
tersier
Fakultas Teknologi Pertanian
Reaksi umum identifikasi gugus amina
* Melepaskan NH 3 jika dipanaskan dengan
NaOH. (NaOH dapat diganti dengan MgO) - NH 3 mem-biru-kan kertas lakmus merah - NH
+ pereaksi Nessler coklat
Pertanyaan :
- Gimana ya struktur umum untuk gugus amin primer, amin sekunder dan amin tersier itu ? - NH 3 apa termasuk gugus amin primer ? - Kertas lakmus itu apa ? Kok bisa jadi merah dengan
NH 3 ?
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
a. Gugus amin primer Identifikasi :
1). Reaksi isonitril sampel + kloroform + beberapa tetes spiritus + NaOH, dipanaskan sedikit bau isonitril
R-NH 2 + CHCl 3 + NaOH R-C Ξ N + NaCl + H 2 O
Reaksi ini berguna untuk senyawa alifatis maupun aromatis Pengganggu : karboksil, sulfon dan OH fenolik Reaksi lain :
= dengan asam nitril N 2 = reaksi Ehrlich (aromatis)
- Sampel + DAB + HCl merah jingga DAB = dimetil amino benzaldehid
Fakultas Teknologi Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian
Identifikasi :
sampel + asam nitrit (NaNO 2 + HCl, H 2 SO 4
kuning merah
R1
R1
N H + HNO 2 N NO 2
Nitrosamin + difenilamin + H 2 SO
pekat biru
c. Gugus amin tertier
Identifikasi : dengan asam nitrit
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
Membedakan amin primer,sekunder dan tersier • * + aqua + aseton + Na-nitroprusid
primer merah violet sekunder kuning tersier kuning
• + akuades + asetaldehid + Na-nitroprusid primer kuning coklat
sekunder biru kuning
tersier kuning coklat
Fakultas Teknologi Pertanian
Amida
NH 2
• Reaksi Biuret
Zat + NaOH + CuSO 4 encer coklat
• Hidrolisa NH 3 yang terjadi dapat dikenali
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
Nitro • Direduksi dengan Zn dan HCl
Fakultas Teknologi Pertanian
Karbonitril
• Hidrolisa
R C N +H 2 O
RCOOH + NH 3
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
TITIK LEBUR
titik eutektikum
• Titik lebur
170-174 Advofenium Cl
170-174 klorprokain HCl
170-174 ergotamin
Fakultas Teknologi Pertanian
Lanjutan titik lebur • Tiap padatan, punya titik lebur/suhu lebur
• Senyawa murni titik lebur • Obat sintetis tidak murni farmakope jarak lebur • Titik lebur : suhu dimana seluru senyawa melebur • Jarak lebur : suhu mulai melebur sampai
seluruh zat melebur • Titik eutektikum : suhu dimana seluruh campuran
melebur
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
Identifikasi kation & obat • Untuk identifikasi kation or logam, simak kembali
materi kuliah: pemisahan kation (bagian reaksi penegasan)
• Identifikasi obat disini hanya diwakili oleh reaksi2 khusus (karena keterbatasan waktu)
• Materi lain bisa dipelajari sendiri di buku2 acuan.
Fakultas Teknologi Pertanian
Reaksi khusus
• Reaksi murexid
positif untuk senyawa purin
(teofilin, teobromin, kofein) Cara uji :
zat + 1,5 ml H 2 O 2 + 5 tts H 2 SO 4 pekat panaskan hingga kering. Sisa +
bbrp tetes amoniak 6N merah ungu
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
Reaksi Zwikker • Positif untuk : barbiturat, glutetimida, hidantoin,
beberapa sulfonamida, purin
Cara uji : Zat dlm plat tetes + 10 tts pereaksi Zwikker I, + 2 tts Zwikker II ungu
Nb: zwikker I = kobal(II)nitrat 1% dalam metanol
zwikker II= piridin 10% dalam metanol
Fakultas Teknologi Pertanian
Reaksi Vitali-Morin
• Zat + 0,5ml HNO 3 berasap diuapkan di atas tangas air hingga
kering, dinginkan. Sisa yang berwarna kuning + 5 ml aseton tetesi 1 ml KOH-etanol 0,1N
atropin, skopolamin,meklozin
• Merah-ungu
tetrakain, striknin, amitriptilin
• Merah darah
imipramin, asam mefenamin
• Merah
niklosamida, fenprokumon,
desipramin
• Merah-coklat
antazolin, alprenolol, trimetoprim,
warfarin
• Ungu hijau jingga propanolol
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
Reaksi untuk steroid • Salkowski
zat dalam CHCl 3 + 3-5 ml H 2 SO 4 pekat lapisan
kloroform berwarna merah
• Lieberman-Burchard Zat dalam kloroform + 10 tetes asam asetat anhidrad + 3
tetes as sulfat pekat warna biru hingga hijau
Fakultas Teknologi Pertanian
VOLUMETRI FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
Analisa kimia kuantitatif untuk menetapkan volume suatu larutan yang konsentrasinya diketahui dengan tepat
Dalam penentuan metode ini diperlukan zat yang bereaksi secara kuantitatif dengan larutan dari zat yang akan ditetapkan. Larutan dengan konsentrasi yang diketahui dengan tepat disebut larutan standar
Bobot zat yang akan ditetapkan, dihitung dari larutan standar yang akan digunakan dan hukum stoikiometri yang diketahui
Fakultas Teknologi Pertanian
Larutan standar bisanya ditambahkan ke dalam buret.
Proses penambahan larutan standar sampai reaksi lengkap disebut titrasi.
Titik pada saat jumlah ekuivalen titran sama dengan jumlah ekuivalen analit disebut titik ekivalen.
Titik akhir titrasi adalah titik pada saat terjadi perubahan warna ditandai dengan perubahan warna indikator
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
Perubahan warna menunjukkan titik
akhir titrasi
Awal
Akhir
Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
Larutan standar yang ditambahkan
ke
dalam buret disebut titran dan zat yang sedang
dititrasi disebut titrat
Fakultas Teknologi Pertanian
LARUTAN STANDAR Larutan yang konsentrasinya telah ditetapkan secara akurat
Satuan konsentrasi: molaritas (jumlah mol per liter) dan normalitas (jumlah ekivalen per liter)
Contoh: natrium karbonat, kalium hidrogen ftalat, asam benzoat, natrium tetraborat, asam sulfamat, kalium hidrogen iodat, natrium oksalat, perak nitrat, natrium klorida, kalium klorida, iod, kalium bromat, kalium iodat, kalium dikromat, dan arsen (III) oksida
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
STANDAR PRIMER Tersedia dalam bentuk murni dengan kemurnian yang diketahui, dan digunakan untuk menstandarkan suatu larutan.
. Contoh:
- natrium karbonat Na 2 CO 3 - natrium tetraborat Na 2 B 4 O 7 - kalium hidrogen ftalat KH(C 8 H 4 O 4 )
- asam klorida bertitik didih konstan
- kalium hidrogen iodat KH(IO 3 ) 2 - asam benzoat H(C 7 H 5 O 2 )
Fakultas Teknologi Pertanian
STANDAR SEKUNDER Larutan yang distandarisasi dengan larutan standar primer. Contoh:
Larutan yang No
Standar primer
KMnO 4 As 2 O 3 2 Mn 2+ +5H
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
TITRIMETRI analisa kuantitatif berdasarkan pengukuran jumlah reagen yang
konsentrasinya diketahui yang diperlukan untuk bereaksi dengan suatu analit.
Asas umum titrimetri adalah:
a A + t T produk
a = molekul analit A t = molekul regensia T (titran) larutan standar
titer (mililiter atau miliekuivalen) T = mg/mL
Fakultas Teknologi Pertanian
Empat jenis titrimetri: a. Asam Basa (netralisasi) Alkalimetri : HA + OH -
- +H A
2 O larutan standar : NaOH
Asidimetri : BOH + H
+ 2H B 2 O larutan standar : HCl
b. Pengendapan (argentometri) Pengendapan kation perak (Ag + ) dengan anion halogen Ag + + X -
AgX (s)
X - = klorida, bromida, iodida, dan tiosianat (SCN - ) c. Oksidasi –reduksi (Redoks) 1. Fe 2+ + Ce 4+
3+ Fe + Ce 3+
larutan standar: serium(IV) sulfat
2. 5 Fe 2+ + MnO 4-
3+ 5 Fe + Mn 2+ +4H
2 O larutan standar : KMnO 4
d. Pembentukan kompleks, contoh : Ag + + 2 KCN Ag(CN) 2- +2K +
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
BERAT EKUIVALEN (BE)
Asam Basa Bobot dalam gram dari suatu zat yang diperlukan untuk
memberikan atau bereaksi dengan 1 mol (1,008 g) H +
Redoks Bobot dalam gram dari suatu zat yang diperlukan untuk
memberikan atau bereaksi dengan 1 mol elektron
Pengendapan atau pembentukan kompleks Bobot dalam gram dari suatu zat yang diperlukan untuk
memberikan atau bereaksi dengan 1 mol kation univalen, ½ mol kation divalen, ⅓ mol kation trivalen dan seterusnya
Fakultas Teknologi Pertanian
Berat ekuivalen:
BM
BE
Keterangan : BE = berat ekuivalen
BM = berat molekul n = jumlah mol ion hidrogen, elektron atau kation univalen
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
Molaritas (M) Jumlah mol zat terlarut per liter larutan
Normalitas (N) ekuivalen zat terlarut per liter larutan Rumus umum:
N = ek/V Ek = g/BE N = g/BE x V
G = N . V. BE
Hubungan normalitas dan molaritas: N = n M
Fakultas Teknologi Pertanian
Soal:
1. Hitung molaritas H 2 SO 4 yang mempunyai kerapatan 1,30 g/mL dan mengandung 32,6 % bobot SO 3 . Berat molekul SO 3
adalah 80,06 g/mol. Jawab:
Satu liter mengandung =
1,30 g/mL .1000 mL/liter. 0,326 = 424 g/liter untuk SO 3
424 g / liter
Molaritas (M) =
80 , 06 g / mol
= 5,30 mol/liter
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
Quiz
1. Apa perbedaan Akurasi dan Presisi
2. Apa yang dimaksud dengan sampling
3. Apa yang dimaksud dengan analisis gravimetri
4. Apa yang dimaksud dengan analisis volumetri
Fakultas Teknologi Pertanian
ASAM BASA FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
ASAM
merupakan donor proton [H+]
Sifat Sifat :
Mengubah kertas lakmus biru menjadi merah
Bereaksi dengan logam aktif menghasilkan
garam dan gas Hidrogen (H 2 )
Rasanya masam/asam Menghantarkan arus listrik Bereaksi dengan basa menghasilkan air dan
senyawa garam
Fakultas Teknologi Pertanian
BASA
akseptor proton, dalam air melepaskan ion [OH-]
Sifat Senyawaan Basa :
Mengubah kertas lakmus merah menjadi biru
Terasa licin jika mengenai kulit Rasanya getir / pahit Menghantarkan listrik Bereaksi dengan asam menghasilkan air dan senyawa garam
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
Asam : zat-zat yang berasa masam atau mengandung asam Basa : Zat yang mempunyai sifat licin dan terasa pahit.
TEORI ASAM-BASA
1. Arrhenius Asam: senyawa yang melepaskan ion H ⁺
+ aq → H (aq) + A (aq) HA
HNO
→ H (aq) + NO (aq)
Basa : senyawa yang melepaskan ion OH
BOH + aq → B (aq) + OH (aq) NaOH → Na (aq) + OH (aq)
Fakultas Teknologi Pertanian
H (proton) tidak berdiri bebas di dalam air, tetapi berikatan koordinasi dengan oksisgen air
membentuk ion hidronium (H O
H +HO→HO
Ion H O dan OH terdapat dalam air murni melalui reaksi :
H O + H O → H O + OH
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
2. Bronsted Lowry
Asam (HA) : zat yang dapat melepaskan proton kepada molekul pelarut (HL)
HA + HL → H L + A HCl + H O → H O (aq) + Cl (aq)
H O bersifat basa bila terdapat asam di dalamnya
Basa (B) : zat yang dapat menerima proton dari pelarut (HL)
B + HL → BH + L Reaksi umum basa di dalam pelarut air adalah : B+ H O → BH + OH NH (aq) + H O aq → NH (aq) + OH (aq)
H O bersifat asam bila terdapat basa di dalamnya
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
Pasangan asam basa konyugasi
HA + HL
↔ HL + A
Asam1 basa2 asam2 basa1 HCN +
H O ↔ H O + CN
Asam1 basa2 asam2 basa1
Pasangan asam1-basa1 dan asam2-basa2 merupakan pasangan asam-basa konyugasi
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
Pasangan Asam Basa Konjugasi
HCl + H 2 O
+ Cl
Asam 1 Basa 1 Asam 2 Basa 2
Konjugasi Konjugasi
Asam konjugasi : Asam yg terbentuk dari basa yang menerima Proton
H +
Basa konjugasi : Basa yg terbentuk dari asam yang melepaskan Proton
Cl -
Fakultas Teknologi Pertanian
3. Lewis
Asam : suatu partikel yang dapat menerima pasangan elektron bebas dari partikel lain untuk membentuk ikatan koordinasi
Basa : suatu partikel yang dapat memberikan pasangan elektron bebas kepada partikel lain untuk membentuk ikatan kovalen koordinasi
NH H + NH
asam basa
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
NH 3 + BF 3 ------- H 3 N – BF 3
H-N:+B-F
H –N : B-F
Asam : Senyawa yang dapat menerima pasangan
elektron BF 3
Basa : Senyawa yang dapat memberikan
pasangan elektron NH 3
Fakultas Teknologi Pertanian
KESETIMBANGAN ASAM-BASA DALAM AIR
Di dalam larutan asam lemah (Bronsted-Lowry) terdapat kesetimbangan:
HA + H
O 2 + O ↔ H 3 + OH -
[ H 3 O ].[ A ]
[ H 2 O ].[ HA ]
Kesetimbangan ini terjadi di dalam larutan encer sehingga
konsentrasi pelarut (H 2 O) sangat besar dibandingkan zat
terlarut. Konsentrasi air dapat dianggap konstan, maka :
K c .( H 2 O )
[ H 3 O ].[ A ]
[ HA ]
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
Supaya lebeih praktis, H
dituliskan H 3 + O + ,
[ H ].[ A ]
[ HA ]
K a = konstanta kesetimbangan asam
Kemampuan asam terionisasi dalam air tidak sama. Ada yang besar, sedang dan kecil. Kemampuan itu dinyatakan
dengan derjat ionisasi (α).
jumla h mol ya ng terion
jumla h mol mula mula
Fakultas Teknologi Pertanian
Kesetimbangan Asam
Asam Monoprotik : [H + ] [A - ]
Asam diprotik : [H + ] [A - ]
H 2 A H +A
Ka =
[H 2 A]
Ka = Konstanta kesetimbangan asam
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
Konstanta kesetimbangan Asam pada 25 0 C
Asam Klorida
HCl
1,0 x 10 7
Asam Nitrat
HNO 3 sifat asam
Asam Sulfat
H 1,0 x 10 2 9 SO 4 (Ka 1 )
1,2 x 10 -2 (Ka 2 )
Asam Florida
HF 6,6 x 10 -4
Asam Nitrit
HNO 2 5,1 x 10 -4
Asam Sulfita
1,1 x 10 2 -7 (Ka 1 )
1,0 x 10 -14 (Ka 2 )
Nilai Ka : Ka > 10 : Asam kuat Ka < 10 : Asam lemah
Fakultas Teknologi Pertanian
Kesetimbangan Basa
Basa Monohidroksi :
Kb = [BOH]
Basa dihidroksi :
[B ] [OH ]
B(OH) 2 B 2+
+ 2(OH)
Kb = B[OH] 2
Kb = Konstanta kesetimbangan basa
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
Contoh:
Tentukan Ka larutan asam (HA) dengan konsentrasi 0,3 M jika α = 0,02.
Fakultas Teknologi Pertanian
Contoh:
1. Tentukan Ka larutan asam (HA) dengan
konsentrasi 0,3 M jika α = 0,02.
Jawab
HA (aq) ↔ H + (aq) + A - (aq) c(1- α) α.c α.c
(c = konsentrasi HA mula-mula)
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
Contoh Asam
ASAM
Kuat/Lemah
Terdapat dalam
Asam Askorbat
Lemah
Buah – buahan
(vitamin C) Asam Karbonat
Lemah
Minuman bersoda (coca- cola, sprite, dsb)
Asam Sitrat
Lemah
Buah Jeruk
Asam Etanoat
Lemah
Cuka
Asam Laktat
Lemah
Susu basi
Asam Klorida
Kuat
Lambung
Asam Nitrat
Kuat
Bahan Pupuk dan peledak
Asam Sulfat
Kuat
Aki dan bahan pupuk
Fakultas Teknologi Pertanian
Contoh Basa
BASA
Kuat/Lemah
Terdapat pada
Amonia (NH3)
Lemah
Bahan pemutih dan pembuatan pupuk
Kalsium Hidroksida
Kuat
Obat untuk mengurangi tingkat
(Ca(OH)2)
keasaman tanah
Kalsium oksida
Kuat
Bahan pembuatan semen
Magnesium
Kuat
Tablet mengurangi asam
Hidroksida (MgOH)
lambung (Obat maag)
Natrium Hidroksida
Kuat
Bahan Pembuatan Sabun
(NaOH)
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
pH (Power of Hydrogen)
- Untuk menentukan tingkat keasaman atau kebasaan suatu zat diukur dengan besaran pH (power of Hydrogen)
- Nilai pH suatu zat diberi nilai dari 0 – 14 - Asam nilai pH nya : 1 –6 - Netral (garam) nilai pH nya : 7 - Basa nilai pH nya 8 - 14
Fakultas Teknologi Pertanian
Indikator Asam Basa
Indikator Buatan
1. Kertas Lakmus merah dan biru
2. Indikator universal Indikator Alami
1. Kunyit
2. Kol ungu
3. Kembang Sepatu
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Hujan Asam
Kegiatan indrustri menyebabkan udara tercemar oleh berbagai gas pencemar (gas belerang oksida dan nitrogen oksida) gas – gas tersebut larut dalam air hujan dan membentuk asam, antara lain asam sulfat dan asam nitrat.
Air hujan turun ke bumi sebagai hujan asam yang terkandung sangat merusak berbagai benda, seperti jembatan, bangunan semen, patung, bahkan kehidupan makhluk hidup itu sendiri.
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
PERHITUNGAN pH
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
pH Larutan Asam basa
Setelah mengetahui bahwa suatu larutan dikatakan asam atau basa dengan menggunakan beberapa indikator, selanjutnya menghitung pH suatu larutan berdasarkan harga kesetimbangan pada air.
Mengapa air digunakan sebagai dasar menghitung pH larutan? Air merupakan elektrolit yang sangat lemah dan dapat menghantarkan listrik. Air terionisasi menjadi ion H dan ion OH
Fakultas Teknologi Pertanian
Menurut reaksi
H 2 + O H + OH - Sesuai dengan prinsip kesetimbangan,
persamaan kesetimbangan air adalah sebagai berikut:
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
AIR SEBAGAI AMFOTIR
AMFOTIR : Senyawa yang bisa berfungsi sebagai asam dan basa
Autoionisasi pada air
2 2H O (l) H + 3 O (aq) + OH - (aq) K = [H 3 O + ][OH - ] = [H + ][OH - ]
K = Tetapan ionisasi air , Kw
Nilai Kw tetap pada 25 0 C. Bila suhu berubah Kw juga akan
berubah
[H + ] = [OH - ] = 1.0 x10 -7 M
Kw = [H + ][OH - ]=(1.0 x 10 -7 M) 2 = 1.0 x 10 -14 M (suhu 25 0 C)
Fakultas Teknologi Pertanian
AUTOIONISASI AIR
OH -
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
Konsep pH
Ion hidrogen dan ion hidroksida dalam disosiasi air mempunyai konsentrasi yang sama yaitu 10 M. Harga konsentrasi akan berubah jika ke dalam asam, basa atau garam. Untuk larutan dengan konsentrasi yang kecil, sebuah
notasi
Logaritma
dibutuhkan
guna
menyederhanakan
penggambaran
kuantitasnya.
Sorensen pada tahun 1909 memperkenalkan eksponen ion hidrogen atau pH yang dinyatakan dengan :
Fakultas Teknologi Pertanian
Apabila di dalam air ditambahkan suatu asam maka [ H ] lebih besar dari pada [ OH , bagaimana jika di dalam air ditambah dengan larutan yang bersifat basa? Ion
H dan OH saling bergantung
satu sama lainnya dalam sebuah larutan demikian pH dan pOH.
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
pH DAN pOH
[H - ] = [OH ] NEUTRAL
[H - ] > [OH ] ACIDIC
[H - ] < [OH ] BASIC
SKALA pH pH + = - log [H ]
pOH - = - log [OH ] pH + pOH = 14
Kw - = [H ] [OH ]
Sehingga untuk disosiasi air pH = pOH = 7
Fakultas Teknologi Pertanian
Kekuatan Asam dan Basa
Asam Lemah
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
Kekuatan Asam dan Basa
Basa Lemah
pH + = - log [H ] pOH - = - log [OH ]
pH + pOH = 14
Fakultas Teknologi Pertanian
Contoh Soal
Berapa pH HCl 0,1 M ?
Jawab
HCl
H + Cl
0,1 M
0,1 M 0,1 M
H = , pH = - log H
pH = - log 0,1 pH = 1 – log 1 pH = 1 –0 pH = 1
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
Contoh Soal
Berapa pH H SO , M ?
H SO
H + SO ²
Jawab
0,01 M
2x0,01 M 0,01 M
H = , pH = - log H
pH = - log 0,02 pH = - log 2 x 10 -2
pH = 2 – log 2 pH = 2 – 0,30 pH = 1,7
Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian
Contoh Soal
Berapa pH KOH 0,5 M ?
KOH
K + OH
Jawab
[OH ] = 0,5
pH + pOH = 14
pOH = - log OH
pH + 0,3 = 14
pOH = - log 0,5
pH
pOH = - log 5 x 10 -1 pH
pOH = 1 – log 5 pOH = 1 – 0,7 pOH = 0,3
Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian
Contoh Soal
Berapa pH Ba OH , M ?
Ba OH
Ba² + OH
Jawab
[OH ] = 0,4
pH + pOH = 14
pOH = - log OH
pH + 0,4 = 14
pOH = - log 0,4
pH
pOH = - log 4 x 10 -1 pH
pOH = 1 – log 4 pOH = 1 – 0,6 pOH = 0,4
Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian
Contoh Soal
pH Coca Cola 3,12 Berapa [H O + 3 ]?
Jawab : pH
= -log [H 3 O + ]
log [H 3 O + ] = - pH
[H O + ]
= 10 3 -pH (antilog)
3 [H O + ]
= 10 -3,12
[H O + 3 ]
= 7,6 x 10 -4
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
Contoh Soal
pH NaOH 12 Berapa [O H]?
Jawab : pH + pOH = 14
pOH
= -log [OH ]
log [OH ]
= - pOH
12 + pOH = 14
[OH ] -pOH = 10 (antilog)
pOH = 14 – 12
[OH ] = 10 -2
pOH = 2
[OH ]
= 0,01 M
Fakultas Teknologi Pertanian
Contoh Soal
Berapa pH HCOOH , M dengan Ka = x
Jawab :
√ Ka . M
1 pH = - log H
pH = - log x
H = √ x pH = 3 – log 2
3 H = x pH = 3 – 0,30 pH = 2,7
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
Contoh Soal
Berapa pH NH , M dengan Kb = x
Jawab : 3 [OH ] = x pOH = - log OH
[OH ] = √ Kb . M
pOH = - log 3 x
[ 1 OH ] =
pOH = 3 – log 1
[ OH ] = √ 1 x
pOH = 3 –0
pOH = 3
[ 3 OH ] = x
pH + pOH = 14 pH + 3 = 14
pH
pH
Fakultas Teknologi Pertanian
Soal
1. Berapa pH HCl dengan konsentrasi 0,4 M ?
2. Berapa pH NaOH dengan konsentrasi 0.03 M ? . Berapa konsentrasi H dari HF dengan pH ? . Berapa konsentrasi OH dari KOH dengan pH ? . Berapa pH CH COOH , M dengan Ka = x ⁴? . Berapa pH NH , M dengan Kb = x
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
GRAVIMETRI FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
GRAVIMETRI Gravimetri dalam ilmu kimia
merupakan
salah
satu
metode kimia analitik untuk menentukan kuantitas suatu zat atau komponen yang telah diketahui dengan cara mengukur berat komponen dalam
keadaan
murni
setelah melalui
proses
pemisahan
Fakultas Teknologi Pertanian
GRAVIMETRI
Gravimetri : Metode analisis kuantitatif berdasarkan pengukuran berat analit setelah proses pemurnian
Pemisahan
1. Pengendapan
Analit Endapan
Saring, cuci
ditimbang
sukar larut
pijar
Zat pengendap
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
GRAVIMETRI
Contoh: Penentuan kalsium dalam air alam dengan penambahan oksalat berlebih
Ca 2+ O 2-
(aq) +C 2 4 (aq) Ca C 2 O 4 (s)
Endapan CaC 2 O 4 Disaring, dicuci
pijar
CaC 2 O 4(s) CaO (s) + CO (g) + CO 2(g)
ditimbang
Fakultas Teknologi Pertanian
GRAVIMETRI Contoh:
Penentuan kalsium dalam air alam dengan penambahan oksalat berlebih
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
2. Penguapan
Destilat
Analit
ditimbang
analit
Destilasi
3. Elektrolisis
Endapan pada
Analit
ditimbang
katoda
Elektrolisis
Fakultas Teknologi Pertanian
Faktor yang mempengaruhi endapan
1. Temperatur Temperatur naik kelarutan garam- garam organik meningkat
Larutan panas
Penyaringan Pencucian
Penghilangan pengotor cepat Penyaringan cepat
Kehilangan endapan
kecil
Universitas Serambi Mekkah
Fakultas Teknologi Pertanian
2. Pelarut Garam-garam anorganik mudah larut dalam air
Fakultas Teknologi Pertanian
3. Pengaruh ion sejenis Endapan mudah larut dalam air murni
Endapan sukar larut dalam larutan yang mengandung salah satu ion-ion yang membentuk endapan
Dalam larutan [Ag - ][ Cl ] < Ksp AgCl Bila ke dalam larutan + AgNO
Reaksi bergeser ke kanan endapan AgCl bertambah Ion sejenis dalam larutan pencuci kehilangan endapan hasil