METODE METODE PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BER
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa
mencurahkan segala nikmat dan karunia-Nya sehingga makalah
berjudul “Metode Pengembangan Kemampuan Berbahasa Tulis
Produktif” ini dapat terselesai tepat waktu. Shalawat serta salam
selalu dipanjatkan kepada Rosulullah SAW yang membawa
umatnya menuju jalan yang lurus dan terang akan cahaya-Nya.
Ucapan terimakasih kepada segenap pihak yang membantu
terselesainya makalah ini yang tidak mampu disebutkan satu per
satu.
Makalah ini dibuat guna menyelesaikan tugas mata kuliah
Pengembangan Kemampuan Berbahasa Anak dan diharapkan
makalah
ini
dapat
dapat
membantu
mahasiswa
jurusan
pendidikan guru raudhatul athfal lainnya. Dalam makalah ini
membahas
mengenai
metode-metode
pengembangan
kemampuan berbahasa tulis dan perbedaan antar metodemetode tersebut.
Tim Penulis menyadari bahwa
penyusunan makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan, kritik dan saran yang bersifat
menbangun Tim Penulis terima dengan senang hati.
Malang, Februari 2016
Tim Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Pada
usia
dinilah
maksimal
termasuk
berbahasa
inilah
menyampaikan
segala
aspek
aspek
berbahasa.
yang
hasil
berkembang
mendorong
pikiran,
Perkembangan
anak
ide-ide,
secara
dan
ingin
selalu
penalarannya
kepada orang lain. Tanpa orang tua dan guru sadari inilah
yang disebut dengan kemampuan berbahasa tulis produktif,
yakni kemampuan untuk menghasilkan suatu jenis karya
sastra yang ditujukan untuk menyampaikan hasil pikiran, ideide,
dan
penalarannya
kepada
orang
lain.Kemampuan
berbahasa produktif dibagi menjadi dua, yaitu kemampuan
berbahasa lisan
produktif dan kemampuan berbahasatulis
produktif. Maksud dari kemampuan berbahasa lisan produktif
adalah berbicara sedangkan kemampuan berbahasa tulis
produktif adalah menulis.
Kemampuan
kemampuan
menulis
membaca.
merupakan
Mengajarkan
kelanjutan
anak
dari
menulis
berhubungan juga dengan kemampuan fisik motorik anak
yakni motorik halus1. Pengembangan berbahasa tulis pada
1Miftahul Achyar Kertamuda, Golden Age Strategi Sukses Membentuk Karakter Emas pada Anak Usia Dini
(Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo, 2015), hlm.75.
anak usia dini perlu adanya beberapa metode-metode yang
membantu seperti, metode imitasi dan sejenisnya, metode
permainan psikolingualistik dan sejenisnya, dan juga metode
permainan motorik halus dan sejenisnya. Selain mengetahui
berbagai
macam
metode
tersebut,
kita
juga
harus
mengetahui perbedaan antara metode-metode tersebut.
1.2
Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, dapat ditarik beberapa
rumusan
masalah
yang
berkaitan
dengan,
identfikasi
kemampuan berbahasa tulis produktif, antara lain :
1. Apa
pengertian
dari
pengembangan
berbahasa
tulis
produktif ?
2. Metode apa saja yang dapat dipakai dalam pengembangan
berbahasa tulis produktif pada anak usia dini ?
3. Apa perbedaan antara metode-metode yang dapat dipakai
dalam
pengembangan berbahasa tulis produktif
pada
anak usia dini tersebut ?
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah di atas, tujuan pembahasan tentang
identfikasi pengembanganberbahasa tulis produktif:
1. Agar
dapat
mengerti
dan
memahami
tentang
pengembangan berbahasa tulis produktif.
2. Agar dapat mengetahui apa saja metode yang dapat
diterapkan pada pengembangan berbahasa tulis produktif
pada anak usia dini.
3. Agar dapat mengetahui perbedaan antara metode-metode
pengembangan berbahasa tulis produktif pada anak usia
dini tersebut.
1.4 Manfaat
1. Mengerti
dan
memahami
tentang
pengembangan
berbahasa tulis produktif
2. Mengetahui apa saja metode yang dapat diterapkan pada
pengembangan berbahasa tulis produktif pada anak usia
dini
3. Mengetahui
perbedaan
antara
metode-metode
pengembangan berbahasa tulis produktif pada anak usia
dini
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pengembangan Berbahasa Tulis Produktif.
Pengertian dari bahasa adalah dasar dari komunikasi
sedangkan komunikasi adalah cara manusia berinteraksi dengan
sesame berbahasa dibagi menjadi dua yaitu, bahasa lisan dan
bahasa tulis. Perkembangan bahasa pada tahap awal anak usia
dini ialah bahasa lisan. Bahasa lisan mengawali tahapan bahasa
tulis.
Bahasa tulis digunakan untuk kegiatan-kegiatan akademis
dalam pendidikan resmi seperti menulis angka, huruf, kata,
kalimat
atau
mengerjakan
tugas-tugas
pelajaran
matematika, ilmu pengetahuan social dan sebagainya.
seperti
Seorang
memerlukan
latihan
khusus
untuk
dapat
menguasai ketrampilan bahasa tulis. Maka diperlukan peran
penting guru maupun orang tua.sedangkan yang dimaksud
produktif yakni sang anak mampu membuat karyanya sendiri
dari bahasa tulis. Meskipun berupa coretan huruf yang tidak
sempurna.Setidaknya
dengan
selalu
mencoba
dan
dengan
bimbingan guru serta orang tua, kemampuan bahasa tulis anak
akan terasah dan berkembang.2
2.2 Metode Pengembangan Berbahasa Tulis Produktif
2.2.1 Metode imitasi
Imitasi merupakan metode meniru yaitu proses kognisi
untuk melakukan tindakan maupun aksi seperti yang dilakukan
oleh
model
rangsang
dengan
dan
melibatkan
pemasangan
indera
sebagai
kemampuan
penerima
persepsi
untuk
mengolah informasi dari rangsang dengan kemampuan aksi
untuk
melakukan
gerakan
motorik.
Proses
ini
melibatkan
kemampuan kognisi tahap tinggi karena tidak hanya melibatkan
bahasa namun juga pemahaman terhadap pemikiran orang lain.3
2Agoes Dariyo, Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama. Bandung : PT Refrika Aditama.Hlm
170
3Hurley,S. & Nick Charter (2005) Perspectives on Imitation. Cambridge,MA:MIT press
Imitasi juga merupakan ketrampilan untuk menentukan
suatu gerakan yang telah dilatih sebelumnya. Latihan ini bisa
dilakukan dengan cara mendengarkan atau memperlihatkan.
Dengan demikian, kemampuan ini merupakan representasi ulang
terhadap apa yang dilihat dan didengar anak. Oleh karena itu,
peningkatan gerak fisik-motorik pada tahap ini bisa dilakukan
dengan
memeragakan
gerakan
tertentu,
atau
sekedar
mempertontonkan tayangan film, misalnya stimulasi yang bisa
diberikan untuk mencapai kemampuan gerak fisik-motorik pada
tahap ini adalah dengan menirukan gerakan binatang, suara
burung, atau gerakan-gerakan lain.4
Imitasi saat ini dipelajari dari berbagai sudut pandang ilmu
seperti psikologi, neurologi, kognitif, kecerdasan buatan, studi
hewan, antropologi, ekonomi, sosiologi dan filsafat 5. Hal ini
berkaitan dengan fungsi imitasi pada pembelajaran terutama
pada anak, maupun kemampuan manusia untuk berinteraksi
secara social sampai dengan penurunan budaya pada generasi
selanjutnya.
2.2.2 Metode Permainan Psikolinguistik
Psikolinguistik
adalah
ilmu
hibrida,
yakni
ilmu
yang
merupakan gabungan antara dua ilmu yaitu psikologi dan
linguistik.ilmu
ini
sebenarnya
sudah
sudah
tampak
pada
permulaan abad ke-20 tatkala psikolog Jerman Wilhelm Wundt
menyatakan bahwa bahasa dapat dijelaskan dengan dasar
prinsip-prinsip psikologis (Kess,1992). Pada waktu itu telaah
4Suryadi,M.Pd.I (2010) Psikologi Belajar Anak Usia Dini. PT Bintang Pustaka Abadi (BiPA)
5Hurley,S. & Nick Charter (2005) Perspectives on Imitation. Cambridge,MA:MIT press
bahasa mulai mengalami perubahan dari sifatnya yang estetik
dan cultural ke suatu pendekatan yang ilmiah.
Perkembangan ini dapat dibagi empat tahap , yakni:
a. Tahap Formatif
Pada pertengahan abad ke-20 John W.Gardner, seorang
psikolog dari Carnegie Corporation, Amerika mulai
menggagas hibridisasi (penggabungan) kedua ilmu ini.
Ide ini kemudian dikembangkan oleh psikolog lain, John
B.Carrol, yang pada tahun 1951 menyelenggarakan
seminar
di
Universitas
Cornell
untuk
merintis
keterkaitan antara kedua disiplin ilmu ini. Pertemuan itu
dilanjutkan pada tahun 1953 di Universitas Indiana.Hasil
penemuan ini membuat gema yang begitu kuat di
antara para ahli ilmu jiwa maupun ahli bahasa sehingga
banyak penelitian yang kemudian dilakukan terarah
pada kaitan antara kedua ilmu ini (Osgood dan Sebeok,
1954).Pada saat itulah istilah Psycholinguistics pertama
kali dipakai.
b. Tahap Linguistik
Perkembangan ilmu linguistik, yang semula berorientasi
pada aliran behaviorisme dan kemudian beralih ke
mentalisme(yang sering juga disebut sebagai navitisme)
pada tahun 1957 dengan diterbitkannya buku Chomsky,
Syntactic Structures, dan kritik tajam dari Chomsky
terhadap teori behavioristik B.F Skinner (Chomsky 1959)
telah
membuat
psikolinguistik
sebagai
ilmu
yang
banyak diminati orang. Hal ini makin berkembang
karena pandangan Chomsky tentang universal bahasa
makin mengarah pada pemerolehan bahasa, khususnya
“ Mengapa anak dimana pun juga memperoleh bahasa
merekan dengan memakai strategi yang sama “.
c. Tahap kognitif
Pada tahap psikolinguistik mulai mengarah pada peran
kognisi
dan
landasan
pemerolehan
mengatakan
biologis
bahasa.pelopor
bahwa
linguis
manusia
seperti
itu
dalam
Chomsky
sebenarnya
adalah
psikolog kognitif.
d. Tahap Teori Psikolinguistik
Pada tahap akhir ini, psikolinguistik tidak lagi berdiri
sebagai ilmu yang terpisah dari ilmu-ilmu lain karena
pemerolehan
dan
penggunaan
bahasa
manusia
menyangkut banyak cabang ilmu pengetahuan yang
lain. Psikolinguistik tidak lagi terdiri dari psiko dan
linguistic saja tetapi juga menyangkut ilmu-ilmu lain
seperti neurologi , filsafat , primatologi , dan genetika.
Neurologi mempunyai peran yang sangat erat dengan
bahasa
karena
kemampuan
manusia
berbahasa
ternyata bukan karena lingkungan tetapi karena kodrat
neurologis yang dibawa nya sejak lahir.
Ilmu filsafat juga memegang peran karena pemerolehan
pengetahuan merupakan masalah yang sudah dari
jaman purba menjadi perdebatan diantara para filsofof
apa itu pengetahuan itu dan bagaimana manusia
memperoleh pengetahuan. Primatologi dan genetika
mengkaji sampai seberapa jauh bahasa itu milik khusus
manusia
dan
bagaimana
genetika
terkait
dengan
pertumbuhan bahasa.
Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa
psikolinguistik adalah ilmu yang mempelajari prosesproses mental yang dilalui oleh manusia dalam mereka
berbahasa. Secara
rinci
psikolinguistik
mempelajari
empat topic utama yaitu,
a). komprehensi yakni proses-proses mental yang dilalui
oleh manusia sehingga mereka dapat menangkap apa
yang
dikatakan
orang
dan
memahami
apa
yang
dimaksud
b). produksi yakni proses-proses mental pada diri kita
yang membuat kita dapat berujar seperti yang kita
ujarkan.
c). landasan biologis serta neurologis yang membuat
manusia bisa berbahasa
d). pemerolehan bahasa
yakni
bagaimana
anak
memperoleh bahasa mereka.6
2.2.3 Metode Motorik Halus
Motorik halus merupakan metode yang berhubungan
dengan
ketrampilan
fisik
yang
melibatkan
otot
kecil
dan
koordinasi mata tangan.Saraf motorik halus ini dapat diltih dan
dikembangkan melalui kegiatan dan rangsangan yang kontinu
secara
rutin.
memasukkan
Seperti
benda
bermain
puzzle,
dalam
lubang
ke
menyusun
sesuai
balok,
bentuknya,
membuat garis, melipat kertas dan sebagainya. Kecerdasan
motorik halus anak berbeda-beda.Dalam hal kekuatan maupun
ketepatannya.Perbedaan ini juga dipengaruhi oleh pembawaan
anak dan stimulasi yang didapatkanya.Lingkungan(orang tua)
mempunyai pengaruh yang lebih besar dalam kecerdasan
motorik lebih besar dalam kecerdasan halus anak, terutama pada
masa-masa kehidupannya.
Setiap
anak
mampu
mencapai
tahap
perkembangan
motorik halus yang optimal asal mendapatkan stimulasi yang
tepat.Di setiap fase, anak membutuhkan rangsangan untuk
mengembangkan
kemampua
mental
dan
motorik
halusnya.Semakin banyak yang dilihat dan didengar anak,
semakin banyak pula yang ingin diketahuinya. Jika kurang
mendapatkan rangsangan anak akan bosan. Tetapi bukan berarti
6Soenjono Dardjowidjojo, Psikolinguistik Pengantar Pemahaman Bahasa Manusia, Unika Atma Jaya. Hlm
2
anda boleh memaksa si kecil.Tekanan, persaingan, penghargaan,
hukuman, atau rasa takut dapat mengganggu usaha dilakukan si
kecil.
Berikut perkembangan motorik halus anak berdasarkan
tahapan :
Anak usia 3 tahun :
a.
b.
c.
d.
Menggambar mengikuti bentuk
Menarik garis vertical, menjiplak bentuk lingkaran
Membuka menutup kotak
Menggunting kertas mengikuti pola garis lurus
Anak usia 4 tahun :
a. Menggambar sesuatu yang diketahui, bukan yang dilihat
b. Mulai menulis sesuatu dan mampu mengontrol gerakan
tangannya
c. Menggunting zig-zag, melengkung, membentuk dengan
lilin
d. Menyelesaikan pasel 4 keping
Anak usia 5 tahun :
a.
b.
c.
d.
e.
Melipat
Menggunting sesuai pola
Menyusun mainan konstruksi gangguan
Mewarnai lebih rapi tidak keluar garis
Meniru tulisan7
2.3 Perbedaan Metode-metode Pengembangan Berbahasa
Tulis Produktif
Perbedaan antara metode Imitasi , Psikolinguistik dengan Motorik
halus yakni,
a. Imitasi merupakan metode pengembangan anak usia dini
dengan meniru ketrampilan untuk menentukan suatu
gerakan yang dilatih sebelumnya.
7http://bidanku.com/perkembangan-motorik-halus-anak
Contohnya : anak diajari menirukan suara binatang , anak
diajari untuk menyanyi , dan lain sebagainya
b. Psikolinguistik merupakan metode pengembangan anak
dengan kemampuan menyusun pikiran dengan jelas dan
mampu menggunakannya secara kompeten melalui katakata , bicara , membaca , dan menulis.
Contohnya : anak diajari membaca , bebicara apa yang
diajarkan, dan lain sebagainya
c. Motorik halus merupakan meningkatnya pengoordinasian
gerak tubuh yang melibatkan otot dan saraf yang lebih
kecil.
Contohnya : anak mencuci tangan sebelum makan, anak
mulai ingin makan sendiri, dan lain sebagainya.
Jadi , apa yang membedakan dari metode-metode diatas
dapat kita ketahui sebenarnya sama, Hanya saja cara
mengajarkannya yang beda-beda. Jadi, tiap metode yang
diajarkan
kepada
anak
penyampainnya.Mempunyai
menyampaikan terhadap anak.
beda-beda
metode
tersendiri
dengan
untuk
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Bahasa tulis produktif merupakan bahasa
digunakan
untuk
kegiatan-kegiatan
akademis
yang
dalam
pendidikan resmi seperti menulis angka , huruf , kata ,
kalimat atau mengerjakan tugas-tugas pelajaran. Untuk
ingin
menguasai
ketrampilan
berbahasa
tulis
perlu
diadakan latihan khusus maka diperlukan peran penting
yakni guru maupun orang tua supaya anak dapat membuat
karyanya sendiri dari bahasa tulis walaupun itu berupa
coretan huruf yang tidak sempurna setidaknya anak selalu
mencoba dengan bimbingan dari guru maupun orang tua
yang nantinya akan semakin berkembang dan terasah
dengan baik.
3.2
Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat
bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada saran dan kritik
yang ingin disampaikan, silahkan sampaikan kepada kami
Apabila
ada
terdapat
kesalahan
mohon
dapat
memaafkan dan memakluminya, karena kami adalah
hamba Allah yang tak luput dari kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA
Kertamuda, Miftahul Achyar. 2015. Golden Age Strategi Sukses Membentuk
Karakter Emas pada Anak Usia Dini. Jakarta: Penerbit PT Elex Media
Komputindo.
Dariyo, Agoes. 2011. Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama.
Bandung : PT Refrika Aditama.
Hurley,S.
&
Nick
Charter
(2005)
Perspectives
on
Imitation.
Cambridge,MA:MIT press.
Dardjowidjojo, Soenjono. 2005. Psikolinguistik : Pengantar Pemahaman
Bahasa Manusia. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia anggota IKAPI Jakarta.
Suyadi. 2010 : Psikologi Belajar Anak Usia Dini : PT Pustaka Insani
Madani, anggota IKAPI.
http://bidanku.com/perkembangan-motorik-halus-anak,
tanggal 9 Februari 2016.
diakses
pada
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa
mencurahkan segala nikmat dan karunia-Nya sehingga makalah
berjudul “Metode Pengembangan Kemampuan Berbahasa Tulis
Produktif” ini dapat terselesai tepat waktu. Shalawat serta salam
selalu dipanjatkan kepada Rosulullah SAW yang membawa
umatnya menuju jalan yang lurus dan terang akan cahaya-Nya.
Ucapan terimakasih kepada segenap pihak yang membantu
terselesainya makalah ini yang tidak mampu disebutkan satu per
satu.
Makalah ini dibuat guna menyelesaikan tugas mata kuliah
Pengembangan Kemampuan Berbahasa Anak dan diharapkan
makalah
ini
dapat
dapat
membantu
mahasiswa
jurusan
pendidikan guru raudhatul athfal lainnya. Dalam makalah ini
membahas
mengenai
metode-metode
pengembangan
kemampuan berbahasa tulis dan perbedaan antar metodemetode tersebut.
Tim Penulis menyadari bahwa
penyusunan makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan, kritik dan saran yang bersifat
menbangun Tim Penulis terima dengan senang hati.
Malang, Februari 2016
Tim Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Pada
usia
dinilah
maksimal
termasuk
berbahasa
inilah
menyampaikan
segala
aspek
aspek
berbahasa.
yang
hasil
berkembang
mendorong
pikiran,
Perkembangan
anak
ide-ide,
secara
dan
ingin
selalu
penalarannya
kepada orang lain. Tanpa orang tua dan guru sadari inilah
yang disebut dengan kemampuan berbahasa tulis produktif,
yakni kemampuan untuk menghasilkan suatu jenis karya
sastra yang ditujukan untuk menyampaikan hasil pikiran, ideide,
dan
penalarannya
kepada
orang
lain.Kemampuan
berbahasa produktif dibagi menjadi dua, yaitu kemampuan
berbahasa lisan
produktif dan kemampuan berbahasatulis
produktif. Maksud dari kemampuan berbahasa lisan produktif
adalah berbicara sedangkan kemampuan berbahasa tulis
produktif adalah menulis.
Kemampuan
kemampuan
menulis
membaca.
merupakan
Mengajarkan
kelanjutan
anak
dari
menulis
berhubungan juga dengan kemampuan fisik motorik anak
yakni motorik halus1. Pengembangan berbahasa tulis pada
1Miftahul Achyar Kertamuda, Golden Age Strategi Sukses Membentuk Karakter Emas pada Anak Usia Dini
(Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo, 2015), hlm.75.
anak usia dini perlu adanya beberapa metode-metode yang
membantu seperti, metode imitasi dan sejenisnya, metode
permainan psikolingualistik dan sejenisnya, dan juga metode
permainan motorik halus dan sejenisnya. Selain mengetahui
berbagai
macam
metode
tersebut,
kita
juga
harus
mengetahui perbedaan antara metode-metode tersebut.
1.2
Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, dapat ditarik beberapa
rumusan
masalah
yang
berkaitan
dengan,
identfikasi
kemampuan berbahasa tulis produktif, antara lain :
1. Apa
pengertian
dari
pengembangan
berbahasa
tulis
produktif ?
2. Metode apa saja yang dapat dipakai dalam pengembangan
berbahasa tulis produktif pada anak usia dini ?
3. Apa perbedaan antara metode-metode yang dapat dipakai
dalam
pengembangan berbahasa tulis produktif
pada
anak usia dini tersebut ?
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah di atas, tujuan pembahasan tentang
identfikasi pengembanganberbahasa tulis produktif:
1. Agar
dapat
mengerti
dan
memahami
tentang
pengembangan berbahasa tulis produktif.
2. Agar dapat mengetahui apa saja metode yang dapat
diterapkan pada pengembangan berbahasa tulis produktif
pada anak usia dini.
3. Agar dapat mengetahui perbedaan antara metode-metode
pengembangan berbahasa tulis produktif pada anak usia
dini tersebut.
1.4 Manfaat
1. Mengerti
dan
memahami
tentang
pengembangan
berbahasa tulis produktif
2. Mengetahui apa saja metode yang dapat diterapkan pada
pengembangan berbahasa tulis produktif pada anak usia
dini
3. Mengetahui
perbedaan
antara
metode-metode
pengembangan berbahasa tulis produktif pada anak usia
dini
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pengembangan Berbahasa Tulis Produktif.
Pengertian dari bahasa adalah dasar dari komunikasi
sedangkan komunikasi adalah cara manusia berinteraksi dengan
sesame berbahasa dibagi menjadi dua yaitu, bahasa lisan dan
bahasa tulis. Perkembangan bahasa pada tahap awal anak usia
dini ialah bahasa lisan. Bahasa lisan mengawali tahapan bahasa
tulis.
Bahasa tulis digunakan untuk kegiatan-kegiatan akademis
dalam pendidikan resmi seperti menulis angka, huruf, kata,
kalimat
atau
mengerjakan
tugas-tugas
pelajaran
matematika, ilmu pengetahuan social dan sebagainya.
seperti
Seorang
memerlukan
latihan
khusus
untuk
dapat
menguasai ketrampilan bahasa tulis. Maka diperlukan peran
penting guru maupun orang tua.sedangkan yang dimaksud
produktif yakni sang anak mampu membuat karyanya sendiri
dari bahasa tulis. Meskipun berupa coretan huruf yang tidak
sempurna.Setidaknya
dengan
selalu
mencoba
dan
dengan
bimbingan guru serta orang tua, kemampuan bahasa tulis anak
akan terasah dan berkembang.2
2.2 Metode Pengembangan Berbahasa Tulis Produktif
2.2.1 Metode imitasi
Imitasi merupakan metode meniru yaitu proses kognisi
untuk melakukan tindakan maupun aksi seperti yang dilakukan
oleh
model
rangsang
dengan
dan
melibatkan
pemasangan
indera
sebagai
kemampuan
penerima
persepsi
untuk
mengolah informasi dari rangsang dengan kemampuan aksi
untuk
melakukan
gerakan
motorik.
Proses
ini
melibatkan
kemampuan kognisi tahap tinggi karena tidak hanya melibatkan
bahasa namun juga pemahaman terhadap pemikiran orang lain.3
2Agoes Dariyo, Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama. Bandung : PT Refrika Aditama.Hlm
170
3Hurley,S. & Nick Charter (2005) Perspectives on Imitation. Cambridge,MA:MIT press
Imitasi juga merupakan ketrampilan untuk menentukan
suatu gerakan yang telah dilatih sebelumnya. Latihan ini bisa
dilakukan dengan cara mendengarkan atau memperlihatkan.
Dengan demikian, kemampuan ini merupakan representasi ulang
terhadap apa yang dilihat dan didengar anak. Oleh karena itu,
peningkatan gerak fisik-motorik pada tahap ini bisa dilakukan
dengan
memeragakan
gerakan
tertentu,
atau
sekedar
mempertontonkan tayangan film, misalnya stimulasi yang bisa
diberikan untuk mencapai kemampuan gerak fisik-motorik pada
tahap ini adalah dengan menirukan gerakan binatang, suara
burung, atau gerakan-gerakan lain.4
Imitasi saat ini dipelajari dari berbagai sudut pandang ilmu
seperti psikologi, neurologi, kognitif, kecerdasan buatan, studi
hewan, antropologi, ekonomi, sosiologi dan filsafat 5. Hal ini
berkaitan dengan fungsi imitasi pada pembelajaran terutama
pada anak, maupun kemampuan manusia untuk berinteraksi
secara social sampai dengan penurunan budaya pada generasi
selanjutnya.
2.2.2 Metode Permainan Psikolinguistik
Psikolinguistik
adalah
ilmu
hibrida,
yakni
ilmu
yang
merupakan gabungan antara dua ilmu yaitu psikologi dan
linguistik.ilmu
ini
sebenarnya
sudah
sudah
tampak
pada
permulaan abad ke-20 tatkala psikolog Jerman Wilhelm Wundt
menyatakan bahwa bahasa dapat dijelaskan dengan dasar
prinsip-prinsip psikologis (Kess,1992). Pada waktu itu telaah
4Suryadi,M.Pd.I (2010) Psikologi Belajar Anak Usia Dini. PT Bintang Pustaka Abadi (BiPA)
5Hurley,S. & Nick Charter (2005) Perspectives on Imitation. Cambridge,MA:MIT press
bahasa mulai mengalami perubahan dari sifatnya yang estetik
dan cultural ke suatu pendekatan yang ilmiah.
Perkembangan ini dapat dibagi empat tahap , yakni:
a. Tahap Formatif
Pada pertengahan abad ke-20 John W.Gardner, seorang
psikolog dari Carnegie Corporation, Amerika mulai
menggagas hibridisasi (penggabungan) kedua ilmu ini.
Ide ini kemudian dikembangkan oleh psikolog lain, John
B.Carrol, yang pada tahun 1951 menyelenggarakan
seminar
di
Universitas
Cornell
untuk
merintis
keterkaitan antara kedua disiplin ilmu ini. Pertemuan itu
dilanjutkan pada tahun 1953 di Universitas Indiana.Hasil
penemuan ini membuat gema yang begitu kuat di
antara para ahli ilmu jiwa maupun ahli bahasa sehingga
banyak penelitian yang kemudian dilakukan terarah
pada kaitan antara kedua ilmu ini (Osgood dan Sebeok,
1954).Pada saat itulah istilah Psycholinguistics pertama
kali dipakai.
b. Tahap Linguistik
Perkembangan ilmu linguistik, yang semula berorientasi
pada aliran behaviorisme dan kemudian beralih ke
mentalisme(yang sering juga disebut sebagai navitisme)
pada tahun 1957 dengan diterbitkannya buku Chomsky,
Syntactic Structures, dan kritik tajam dari Chomsky
terhadap teori behavioristik B.F Skinner (Chomsky 1959)
telah
membuat
psikolinguistik
sebagai
ilmu
yang
banyak diminati orang. Hal ini makin berkembang
karena pandangan Chomsky tentang universal bahasa
makin mengarah pada pemerolehan bahasa, khususnya
“ Mengapa anak dimana pun juga memperoleh bahasa
merekan dengan memakai strategi yang sama “.
c. Tahap kognitif
Pada tahap psikolinguistik mulai mengarah pada peran
kognisi
dan
landasan
pemerolehan
mengatakan
biologis
bahasa.pelopor
bahwa
linguis
manusia
seperti
itu
dalam
Chomsky
sebenarnya
adalah
psikolog kognitif.
d. Tahap Teori Psikolinguistik
Pada tahap akhir ini, psikolinguistik tidak lagi berdiri
sebagai ilmu yang terpisah dari ilmu-ilmu lain karena
pemerolehan
dan
penggunaan
bahasa
manusia
menyangkut banyak cabang ilmu pengetahuan yang
lain. Psikolinguistik tidak lagi terdiri dari psiko dan
linguistic saja tetapi juga menyangkut ilmu-ilmu lain
seperti neurologi , filsafat , primatologi , dan genetika.
Neurologi mempunyai peran yang sangat erat dengan
bahasa
karena
kemampuan
manusia
berbahasa
ternyata bukan karena lingkungan tetapi karena kodrat
neurologis yang dibawa nya sejak lahir.
Ilmu filsafat juga memegang peran karena pemerolehan
pengetahuan merupakan masalah yang sudah dari
jaman purba menjadi perdebatan diantara para filsofof
apa itu pengetahuan itu dan bagaimana manusia
memperoleh pengetahuan. Primatologi dan genetika
mengkaji sampai seberapa jauh bahasa itu milik khusus
manusia
dan
bagaimana
genetika
terkait
dengan
pertumbuhan bahasa.
Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa
psikolinguistik adalah ilmu yang mempelajari prosesproses mental yang dilalui oleh manusia dalam mereka
berbahasa. Secara
rinci
psikolinguistik
mempelajari
empat topic utama yaitu,
a). komprehensi yakni proses-proses mental yang dilalui
oleh manusia sehingga mereka dapat menangkap apa
yang
dikatakan
orang
dan
memahami
apa
yang
dimaksud
b). produksi yakni proses-proses mental pada diri kita
yang membuat kita dapat berujar seperti yang kita
ujarkan.
c). landasan biologis serta neurologis yang membuat
manusia bisa berbahasa
d). pemerolehan bahasa
yakni
bagaimana
anak
memperoleh bahasa mereka.6
2.2.3 Metode Motorik Halus
Motorik halus merupakan metode yang berhubungan
dengan
ketrampilan
fisik
yang
melibatkan
otot
kecil
dan
koordinasi mata tangan.Saraf motorik halus ini dapat diltih dan
dikembangkan melalui kegiatan dan rangsangan yang kontinu
secara
rutin.
memasukkan
Seperti
benda
bermain
puzzle,
dalam
lubang
ke
menyusun
sesuai
balok,
bentuknya,
membuat garis, melipat kertas dan sebagainya. Kecerdasan
motorik halus anak berbeda-beda.Dalam hal kekuatan maupun
ketepatannya.Perbedaan ini juga dipengaruhi oleh pembawaan
anak dan stimulasi yang didapatkanya.Lingkungan(orang tua)
mempunyai pengaruh yang lebih besar dalam kecerdasan
motorik lebih besar dalam kecerdasan halus anak, terutama pada
masa-masa kehidupannya.
Setiap
anak
mampu
mencapai
tahap
perkembangan
motorik halus yang optimal asal mendapatkan stimulasi yang
tepat.Di setiap fase, anak membutuhkan rangsangan untuk
mengembangkan
kemampua
mental
dan
motorik
halusnya.Semakin banyak yang dilihat dan didengar anak,
semakin banyak pula yang ingin diketahuinya. Jika kurang
mendapatkan rangsangan anak akan bosan. Tetapi bukan berarti
6Soenjono Dardjowidjojo, Psikolinguistik Pengantar Pemahaman Bahasa Manusia, Unika Atma Jaya. Hlm
2
anda boleh memaksa si kecil.Tekanan, persaingan, penghargaan,
hukuman, atau rasa takut dapat mengganggu usaha dilakukan si
kecil.
Berikut perkembangan motorik halus anak berdasarkan
tahapan :
Anak usia 3 tahun :
a.
b.
c.
d.
Menggambar mengikuti bentuk
Menarik garis vertical, menjiplak bentuk lingkaran
Membuka menutup kotak
Menggunting kertas mengikuti pola garis lurus
Anak usia 4 tahun :
a. Menggambar sesuatu yang diketahui, bukan yang dilihat
b. Mulai menulis sesuatu dan mampu mengontrol gerakan
tangannya
c. Menggunting zig-zag, melengkung, membentuk dengan
lilin
d. Menyelesaikan pasel 4 keping
Anak usia 5 tahun :
a.
b.
c.
d.
e.
Melipat
Menggunting sesuai pola
Menyusun mainan konstruksi gangguan
Mewarnai lebih rapi tidak keluar garis
Meniru tulisan7
2.3 Perbedaan Metode-metode Pengembangan Berbahasa
Tulis Produktif
Perbedaan antara metode Imitasi , Psikolinguistik dengan Motorik
halus yakni,
a. Imitasi merupakan metode pengembangan anak usia dini
dengan meniru ketrampilan untuk menentukan suatu
gerakan yang dilatih sebelumnya.
7http://bidanku.com/perkembangan-motorik-halus-anak
Contohnya : anak diajari menirukan suara binatang , anak
diajari untuk menyanyi , dan lain sebagainya
b. Psikolinguistik merupakan metode pengembangan anak
dengan kemampuan menyusun pikiran dengan jelas dan
mampu menggunakannya secara kompeten melalui katakata , bicara , membaca , dan menulis.
Contohnya : anak diajari membaca , bebicara apa yang
diajarkan, dan lain sebagainya
c. Motorik halus merupakan meningkatnya pengoordinasian
gerak tubuh yang melibatkan otot dan saraf yang lebih
kecil.
Contohnya : anak mencuci tangan sebelum makan, anak
mulai ingin makan sendiri, dan lain sebagainya.
Jadi , apa yang membedakan dari metode-metode diatas
dapat kita ketahui sebenarnya sama, Hanya saja cara
mengajarkannya yang beda-beda. Jadi, tiap metode yang
diajarkan
kepada
anak
penyampainnya.Mempunyai
menyampaikan terhadap anak.
beda-beda
metode
tersendiri
dengan
untuk
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Bahasa tulis produktif merupakan bahasa
digunakan
untuk
kegiatan-kegiatan
akademis
yang
dalam
pendidikan resmi seperti menulis angka , huruf , kata ,
kalimat atau mengerjakan tugas-tugas pelajaran. Untuk
ingin
menguasai
ketrampilan
berbahasa
tulis
perlu
diadakan latihan khusus maka diperlukan peran penting
yakni guru maupun orang tua supaya anak dapat membuat
karyanya sendiri dari bahasa tulis walaupun itu berupa
coretan huruf yang tidak sempurna setidaknya anak selalu
mencoba dengan bimbingan dari guru maupun orang tua
yang nantinya akan semakin berkembang dan terasah
dengan baik.
3.2
Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat
bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada saran dan kritik
yang ingin disampaikan, silahkan sampaikan kepada kami
Apabila
ada
terdapat
kesalahan
mohon
dapat
memaafkan dan memakluminya, karena kami adalah
hamba Allah yang tak luput dari kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA
Kertamuda, Miftahul Achyar. 2015. Golden Age Strategi Sukses Membentuk
Karakter Emas pada Anak Usia Dini. Jakarta: Penerbit PT Elex Media
Komputindo.
Dariyo, Agoes. 2011. Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama.
Bandung : PT Refrika Aditama.
Hurley,S.
&
Nick
Charter
(2005)
Perspectives
on
Imitation.
Cambridge,MA:MIT press.
Dardjowidjojo, Soenjono. 2005. Psikolinguistik : Pengantar Pemahaman
Bahasa Manusia. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia anggota IKAPI Jakarta.
Suyadi. 2010 : Psikologi Belajar Anak Usia Dini : PT Pustaka Insani
Madani, anggota IKAPI.
http://bidanku.com/perkembangan-motorik-halus-anak,
tanggal 9 Februari 2016.
diakses
pada