Audit terhadap siklus Produksi Pengujian (3)
ADIT SULISTIAWAN
2014017026 / 4A1
BAB 20
Audit terhadap siklus Produksi : Pengujian Subtantif terhadap
Saldo sediaan
A. Deskripsi Sediaan
Sediaan yaitu unsur aktiva yang disimpan dengan tujuan dijual dalam kegiatan bisnis
yang normal atau barang yang dikonsumsi dalam pengolahan produk yang akan dijual.
Dalam perusahaan dagang sediaan terdiri atas sediaan barang dagangan sedangkan perusahaan
manufaktur terdiri dari bahan baku dan bahan penolong, sediaan produk dalam proses, produk
jadi, suku cadang serta bahan habis pakai.
Alasan sediaan mendapat perhatian lebih besar dari sebuah auditor
Merupakan aktiva lancar yang cukup material dan merupakan objek manipulasi serta
tempat terjadinya keslaahan-keslahan besar.
Penentuan nilai sediaan secara langsung mempengaruhi kos barang yang dijual.
Verifikasi kuantitas, kondisi, serta nilai merupakan tugas yang lebih kompleks dalam
sebuah unsur laporan keuangan.
B. Prinsip akuntansi berterima umum dalam penyajian sediaan neraca
Laporan keuangan menjelaskan sediaan dengan lower of cost or market.
Sediaan nilai pasarnya pada tanggal neraca dicantumkan dalam tanda kurung.
Akibat perubahan metode penilaian sediaan harus dalam laporan keuangan.
C. Tujuan Pengujian Subtantif terhadap Sediaan
Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi.
Membuktikan asersi keberadaan sediaan.
Membuktikan asersi kelengkapan transaksi.
D. Program Pengujian Subtantif terhadap Saldo Sediaan
a. Prosedur audit awal
Lima prosedur audit berikut ini dalam melakukan rekonsiliasi informasi sediaan dineraca
dengan catatan akuntansi yang bersangkutan :
1. Usut saldo sediaan yang tercantum dineraca ke saldo akun sediaan yang bersangkutan
didalam buku besar.
2. Hitung kembali saldo akun sediaan dibuku besar.
3. Usut saldo awal akun sediaan ke kertas kerja tahun yang lalu.
b. Prosedur analitik
c. Pengujian terhadap transaksi rinci
1. Periksa sampel transaksi yang tercatat dalam akun sediaan ke dokumen yang mendukung
timbulnya transaksi-transaksi tersebut.
2. Periksa pendebitan akun sediaan ke dokumen pendukung bukti kas keluar, faktur
pembelian, laporan penerimaan barang, dan surat order pembelian.
3. Periksa pengkreditan akun sediaan ke dokumen pendukung: faktur penjualan, laporan
pengiriman barang, bukti pemakaian barang gudang, memo debit untuk retur pembelian.
4. Pengujian pisah batas transaksi yang berkaitan dengan sediaan.
d. Pengujian terhadap saldo akun rinci
1. Pengamatan terhadap perhitungan fisik persediaan
2. Periksa intruksi tertulis mengenai perhitungan fisik sediaan
3. Lakukan pengamatan terhadap perhitungan fisik sediaan yang dilakukan oleh klien
4. Kirimkan surat konfirmasi sediaan yang disimpan gudang pihak luar
5. Mintalah informasi mengenai barang-barang klien yang dijual secara konsinyasi dan
barang-barang titipan yang ada ditangan klien.
e. Periksa penyajian dan pengungkapan sediaan dineraca :
1. Periksa klasifikasi sediaan dineraca
2. Periksa pengungkapan yang bersangkutan dengan sediaan
3. Lakukan analytical review terhadap sediaan
2014017026 / 4A1
BAB 20
Audit terhadap siklus Produksi : Pengujian Subtantif terhadap
Saldo sediaan
A. Deskripsi Sediaan
Sediaan yaitu unsur aktiva yang disimpan dengan tujuan dijual dalam kegiatan bisnis
yang normal atau barang yang dikonsumsi dalam pengolahan produk yang akan dijual.
Dalam perusahaan dagang sediaan terdiri atas sediaan barang dagangan sedangkan perusahaan
manufaktur terdiri dari bahan baku dan bahan penolong, sediaan produk dalam proses, produk
jadi, suku cadang serta bahan habis pakai.
Alasan sediaan mendapat perhatian lebih besar dari sebuah auditor
Merupakan aktiva lancar yang cukup material dan merupakan objek manipulasi serta
tempat terjadinya keslaahan-keslahan besar.
Penentuan nilai sediaan secara langsung mempengaruhi kos barang yang dijual.
Verifikasi kuantitas, kondisi, serta nilai merupakan tugas yang lebih kompleks dalam
sebuah unsur laporan keuangan.
B. Prinsip akuntansi berterima umum dalam penyajian sediaan neraca
Laporan keuangan menjelaskan sediaan dengan lower of cost or market.
Sediaan nilai pasarnya pada tanggal neraca dicantumkan dalam tanda kurung.
Akibat perubahan metode penilaian sediaan harus dalam laporan keuangan.
C. Tujuan Pengujian Subtantif terhadap Sediaan
Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi.
Membuktikan asersi keberadaan sediaan.
Membuktikan asersi kelengkapan transaksi.
D. Program Pengujian Subtantif terhadap Saldo Sediaan
a. Prosedur audit awal
Lima prosedur audit berikut ini dalam melakukan rekonsiliasi informasi sediaan dineraca
dengan catatan akuntansi yang bersangkutan :
1. Usut saldo sediaan yang tercantum dineraca ke saldo akun sediaan yang bersangkutan
didalam buku besar.
2. Hitung kembali saldo akun sediaan dibuku besar.
3. Usut saldo awal akun sediaan ke kertas kerja tahun yang lalu.
b. Prosedur analitik
c. Pengujian terhadap transaksi rinci
1. Periksa sampel transaksi yang tercatat dalam akun sediaan ke dokumen yang mendukung
timbulnya transaksi-transaksi tersebut.
2. Periksa pendebitan akun sediaan ke dokumen pendukung bukti kas keluar, faktur
pembelian, laporan penerimaan barang, dan surat order pembelian.
3. Periksa pengkreditan akun sediaan ke dokumen pendukung: faktur penjualan, laporan
pengiriman barang, bukti pemakaian barang gudang, memo debit untuk retur pembelian.
4. Pengujian pisah batas transaksi yang berkaitan dengan sediaan.
d. Pengujian terhadap saldo akun rinci
1. Pengamatan terhadap perhitungan fisik persediaan
2. Periksa intruksi tertulis mengenai perhitungan fisik sediaan
3. Lakukan pengamatan terhadap perhitungan fisik sediaan yang dilakukan oleh klien
4. Kirimkan surat konfirmasi sediaan yang disimpan gudang pihak luar
5. Mintalah informasi mengenai barang-barang klien yang dijual secara konsinyasi dan
barang-barang titipan yang ada ditangan klien.
e. Periksa penyajian dan pengungkapan sediaan dineraca :
1. Periksa klasifikasi sediaan dineraca
2. Periksa pengungkapan yang bersangkutan dengan sediaan
3. Lakukan analytical review terhadap sediaan