Cara Mengajar Guru terhadap Minat Belaja

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang

Dari zaman dahulu sampai sekarang, pendidikan merupakan kegiatan yang
sangat penting. Mengapa pendidikan sangat penting? Karena pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran untuk mengembangkan potensi diri yang diperlukan bagi dirinya
sendiri. Seperti kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan dan ahlak mulia.
Pendidikan dibedakan menjadi dua bagian, yaitu pendidikan akademik dan
pendidikan non-akademik.Pendidikan akademik meliputi matematika, sejarah, dll.
Sedangkan pendidikan non-akademik meliputi olahraga,seni, dll. Banyak pelajar
suka dalam bidang akademik, ada juga yang suka dalam bidang non-akademik.
Pendidikan identik dengan pembelajaran. Saat belajar disekolah, kita
membutuhkan seorang guru yang dapat membimbing kita. Guru harus memiliki
pengetahuan serta pengalaman yang jauh lebih baik dibandingkan siswa. Semakin
lama pengalaman seorang guru maka semakin baik juga guru tersebut dalam
memberikan pendidikan.

Guru adalah orang tua kita disekolah dan sebagai panutan bagi siswa.
Guru memiliki cara mengajar yang berbeda-beda untuk menarik minat siswa
dalam belajar. Banyak guru yang disukai oleh murid, namun banyak juga yang
tidak disukai oleh murid.Mengapa demikian? Karena cara mengajar seorang guru
yang dapat memengaruhi minat belajar siswa tersebut.
Cara mengajar seorang guru sangat mempengaruhi proses pembelajaran.
Jika guru mengajar dengan baik, maka proses pembelajaran akan berjalan dengan
lancar ataupun sebaliknya. Oleh Karena itu, guru harus memiliki cara mengajar
yang menarik minat siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan baik.
Guru dan siswa juga harus memiliki hubungan yang baik agar siswa
menjadi lebih mudah dalam proses penerimaan materi dan membuat siswa tertarik
dalam belajar sehingga dapat mengerti semua materi yang disampiakan oleh guru.

1

1.2

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas akan

muncul berbagai masalah. Masalah-masalah tersebut dapat didefinisikan sebagai
berikut :
1. Bagaimana cara mengajar seorang guru yang baik ?
2. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi minat belajar siswa?
3. Adakah pengaruh cara mengajar seorang guru terhadap minat siswa?
1.3

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan faktor yang penting di dalam
melakukan penelitian sebab dengan adanya tujuan, penelitian dapat memberikan
gambaran yang jelas mengenai arah penelitian yang akan dicapai. Tujuan yang
akan dicapai dalam penelitian sebagai berikut :
1. Mengetahui cara mengajar seorang guru yang baik.
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa.
3. Mengetahui pengaruh cara mengajar seorang guru terhadap minat
belajar siswa.
1.4

Manfaat Penelitian


Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka
hasil penelitian ini dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun secara praktis.
Adapun beberapa manfaat yang dapat diterima :
a. Bagi Pembaca
1.
Mengetahui cara mengajar seorang guru.
2.
Memberikan informasi tentang pengaruh cara mengajar seorang
guru terhadap minat siswa
b. Bagi Penulis
1.
Untuk Menambah Wawasan
1.5

Metode Penelitian
Metode yang akan kami gunakan untuk penelitian ini adalah
dengan cara kajian pustaka dilakukan dengan mencari literature di internet
dan memberikan angket kepada semua siswa SMA EKA WIJAYA. Angket ini
diberikan untuk diisi dan menjawab beberapa pertanyaan yang diberikan.


BAB II

2

LANDASAN TEORI

2.1

PENGERTIAN BELAJAR

Belajar merupakan kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat
fundamental dalam setiap jenjang pendidikan. Dalam keseluruhan proses
pendidikan, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dan penting
dalam keseluruhan proses pendidikan.
Belajar adalah proses atau usaha yang dilakukan tiap individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku, baik dalam bentuk pengetahuan,
keterampilan, maupun sikap dan nilai yang positif sebagai pengalaman untuk
mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari. Kegiatan belajar
tersebut ada yang dilakukan di sekolah, di rumah, dan di tempat lain seperti di
museum, di laboratorium, di hutan dan dimana saja. Belajar merupakan tindakan

dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan maka belajar hanya dialami
oleh siswa sendiri dan akan menjadi penentu terjadinya atau tidak terjadinya
proses belajar.
2.2

PENGERTIAN BELAJAR MENURUT PARA AHLI

Menurut Vernon S. Gerlach & Donal P. Ely dalam bukunya teaching &
Media-A systematic Approach (1971) dalam Arsyad mengemukakan bahwa
“belajar adalah perubahan perilaku, sedangkan perilaku itu adalah tindakan yang
dapat diamati. Dengan kata lain perilaku adalah suatu tindakan yang dapat diamati
atau hasil yang diakibatkan oleh tindakan atau beberapa tindakan yang dapat
diamati”.
Gagne dalam Whandi (2007) mendefinisikan belajar sebagai “suatu proses
dimana suatu organisme berubah perilakunya akibat suatu pengalaman”. Slameto
menyatakan belajar adalah “suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Lebih lanjut
Abdillah (2002) dalam Aunurrahman menyimpulkan bahwa “belajar adalah suatu
usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku baik

melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif,
dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu”.

Dengan demikian dapat disimpulkan Belajar adalah perubahan tingkah laku pada
individu-individu yang belajar.Perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan

3

penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan,
sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, penyesuaian diri.
2.3

Cara belajar yang baik dan benar adalah sebagai berikut :
1. Mulailah dengan berdoa
Mungkin ini hal yang paling sering dilupakan oleh sebagian
besar para pelajar. Padahal segala sesuatu yang akan kita lakukan
harus kita awali dan kita akhiri dengan berdoa. Dengan berdoa, kita
akan berserah diri kepada Tuhan dan Dia akan membantu kita supaya
hasil belajar kita menjadi maksimal.
2. Pilih tempat belajar Anda

Tempat belajar juga sangat mempengaruhi konsentrasi
belajar Anda. Pilihlah tempat yang nyaman tetapi tidak membuat
Anda mengantuk dan tidak membuat Anda merasa bosan, misalnya di
teras rumah atau di lantai. Jika Anda mudah terganggu oleh suara dari
luar, cobalah untuk belajar di tempat yang sunyi tetapi tidak membuat
Anda merasa kesepian.
3. Musik
Hidupkan juga lagu-lagu klasik atau lembut tetapi tidak
membuat Anda badmood. Jangan mendengarkan musik rock karena
itu akan mengganggu otak Anda sehingga belajar menjadi tidak
maksimal.
4. Latihan soal
Belajar dengan membaca materinya terlebih dahulu, latihan
soal, kemudian evaluasi dengan melihat pembahasan di setiap soalnya
adalah cara belajar yang terbaik. Untuk itu, sangat diperlukan untuk
membeli buku-buku dengan materi pelajaran dan soal-soal yang
berkualitas.Materi pelajaran yang berkualitas itu adalah materi yang
ringkas, mudah dipahami, dan mengandung konsep yang tersirat.

5. Belajar kelompok


4

Belajar bersama teman-teman memang sangat asik dan
seru. Namun, sebaiknya anggota kelompok belajar Anda maksimal 5
orang karena jika terlalu banyak, maka akan mengganggu proses
belajar Anda. Usahakan juga supaya ada satu dari anggota kelompok
belajar Anda ada yang lebih memahami sebuah materi pelajaran yang
akan dipelajari. Kelebihan dari belajar kelompok adalah bisa sharing
secara langsung dengan teman-teman tentang hal yang belum
dipahami. Kekurangan belajar kelompok adalah konsentrasi belajar
kita bisa terganggu jika teman Anda mengajak Anda mengobrol.
6. Pembimbing
Pembimbing bisa saja diperlukan untuk menemani Anda
belajar. Anda bisa bertanya-tanya kepadanya. Pembimbing dapat guru
atau orangtua. Gunakan pembimbing Anda secara maksimal.
Tanyakan segala hal yang belum Anda pahami berkaitan tentang
materi pelajaran yang Anda pelajari.
7. Belajar dari internet
Internet memang memberikan wahana belajar yang sangat

luas dan banyak menambah wawasan. Gunakan internet sebagai
sarana bantu untuk belajar dan bertanya kepada orang-orang di dunia
maya.
8. Refreshing
Tidak ada manusia yang bisa belajar terus-menerus. Hasil
penelitian menunjukan bahwa manusia hanya bisa konsentrasi
terhadap satu hal selama 20 menit saja. Jadi, manusia hanya bisa
belajar satu mata pelajaran selama 20 menit saja dan setelah itu
konsentrasinya akan buyar. Maka dari itu berdoa, setiap 20 menit
belajar dianjurkan untuk beristirahat selama 5 menit atau ganti dengan
mata pelajaran lain. Setelah selesai belajar, hibur diri Anda dengan
membeli makanan favorit atau jalan-jalan ketaman supaya Anda tidak
stress.

9. Selalu tutup dengan doa

5

Sama seperti saat memulai belajar, mengakhiri belajar juga
harus diakhiri dengan doa. Anda berdoa kepada Tuhan agar apa yang

Anda pelajari telah Anda pahami dengan maksimal dan memberi
manfaat ke depannya.
10. Yakin
Kunci kesuksesan berawal dari keyakinan. Yakinlah bahwa
Anda bisa memahami materi pelajaran tersebut. Keyakinan membuat
Anda tidak ragu saat menjawab soal ulangan atau ujian nasional.
2.4

Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran mengandung makna adanya kegiatan mengajar dan
belajar, di mana pihak yang mengajar adalah guru dan yang belajar adalah
siswa yang berorientasi pada kegiatan mengajarkan materi yang berorientasi
pada pengembangan pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa sebagai
sasaran pembelajaran. Dalam proses pembelajaran akan mencakup berbagai
komponen lainnya, seperti media, kurikulum, dan fasilitas pembelajaran.

2.5

Pengertian Pembelajaran menurut Para ahli :
1. Darsono secara umum menjelaskan pengertian pembelajaran sebagai

“suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa sehingga
tingkah laku siswa berubah kearah yang lebih baik”. Sedangkan
secara khusus pembelajaran dapat diartikan sebagai berikut :
· Teori Behavioristik, mendefinisikan pembelajaran sebagai
usaha guru membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan
menyediakan lingkungan (stimulus). Agar terjadi hubungan
stimulus dan respon (tingkah laku yang diinginkan) perlu
latihan, dan setiap latihan yang berhasil harus diberi hadiah
dan atau reinforcement (penguatan).
· Teori Kognitif, menjelaskan pengertian pembelajaran sebagai
cara guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berfikir agar dapat mengenal dan memahami apa yang sedang
dipelajari.
· Teori Gestalt, menguraikan bahwa pembelajaran merupakan
usaha guru untuk memberikan materi pembelajaran
sedemikian
rupa,
sehingga
siswa
lebih
mudah
mengorganisirnya (mengaturnya) menjadi suatu gestalt (pola
bermakna).
· Teori Humanistik, menjelaskan bahwa pembelajaran adalah
memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih bahan

6

pelajaran dan cara mempelajarinya sesuai dengan minat dan
kemampuannya.
2. Arikunto (1993: 12) mengemukakan “pembelajaran adalah suatu
kegiatan yang mengandung terjadinya proses penguasaan
pengetahuan, keterampilan dan sikap oleh subjek yang sedang
belajar”. Lebih lanjut Arikunto (1993: 4) mengemukakan bahwa
“pembelajaran adalah bantuan pendidikan kepada anak didik agar
mencapai kedewasaan di bidang pengetahuan, keterampilan dan
sikap”.
Dari berbagai pendapat pengertian pembelajaran di atas, maka dapat
ditarik suatu kesimpulan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses kegiatan
yang memungkinkan guru dapat mengajar dan siswa dapat menerima materi
pelajaran yang diajarkan oleh guru secara sistematik dan saling mempengaruhi
dalam kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang diinginkan pada
suatu lingkungan belajar.
Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi, yaitu proses
penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke penerima
pesan. Pesan, sumber pesan, saluran/ media dan penerima pesan adalah
komponen-komponen proses komunikasi. Proses yang akan dikomunikasikan
adalah isi ajaran ataupun didikan yang ada dalam kurikulum, sumber pesannya
bisa guru, siswa, orang lain ataupun penulis buku dan media.
Demikian pula kunci pokok pembelajaran ada pada guru (pengajar), tetapi
bukan berarti dalam proses pembelajaran hanya guru yang aktif sedang siswa
pasif. Pembelajaran menuntut keaktifan kedua belah pihak yang sama-sama
menjadi subjek pembelajaran.Jadi, jika pembelajaran ditandai oleh keaktifan guru
sedangkan siswa hanya pasif, maka pada hakikatnya kegiatan itu hanya disebut
mengajar.Demikian pula bila pembelajaran di mana siswa yang aktif tanpa
melibatkan keaktifan guru untuk mengelolanya secara baik dan terarah, maka
hanya disebut belajar .Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran menuntut
keaktifan guru dan siswa.

2.6

MACAM-MACAM METODE PEMBELAJARAN

7

Metode adalah cara yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan
kegiatan belajarmengajar di kelas sebagai upaya untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan.
Metode pembelajaran ada bermacam-macam, diatarannya :
A. Metode ceramah.
Dalam metode ceramah proses belajar mengajar yang dilaksanakan
oleh guru umumnya didominasi dengan cara ceramah.
B. Metode Tanya jawab
Metode tanya jawab adalah suatu cara mengelola pembelajaran
dengan mengahasilkan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa
memahami materi tersebut. Metoda Tanya Jawab akan menjadi efektif.
Bila materi yang menjadi topik bahasan menarik, menantang dan
memiliki nilai aplikasi tinggi. Pertanyaaan yang diajukan bervariasi,
meliputi pertanyaan tertutup (pertanyaan yang jawabannya hanya satu
kemungkinan) dan pertanyaan terbuka (pertanyaan dengan banyak
kemungkinan jawaban), serta disajikan dengan cara yang menarik.
C. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan
penyajian materi melalui pemecahan masalah, atau analisis sistem produk
teknologi yang pemecahannya sangat terbuka. Suatu diskusi dinilai
menunjang keaktifan siswa bila diskusi itu melibatkan semua anggota
diskusi dan menghasilkan suatu pemecahan masalah.
Jika metode ini dikelola dengan baik, antusiasme siswa untuk
terlibat dalam forum ini sangat tinggi. Tata caranya adalah sebagai berikut:
harus ada pimpinan diskusi, topik yang menjadi bahan diskusi harus jelas
dan menarik, peserta diskusi dapat menerima dan memberi, dan suasana
diskusi tanpa tekanan.
D. Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas adalah cara mengajar atau penyajian
materi melalui penugasan siswa untuk melakukan suatu pekerjaan.
Pemberian tugas dapat secara individual atau kelompok. Pemberian tugas
untuk setiap siswa atau kelompok dapat sama dan dapat pula berbeda.
Agar pemberian tugas dapat menunjang keberhasilan proses pembelajaran,
dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantarannya adalah :

8

1)
2)

3)

Tugas harus bisa dikerjakan oleh siswa atau kelompok siswa.
Hasil dari kegiatan ini dapat ditindaklanjuti dengan presentasi oleh
siswa dari satu kelompok dan ditanggapi oleh siswa dari kelompok
yang lain atau oleh guru yang bersangkutan.
Di akhir kegiatan ada kesimpulan yang didapat.

E. Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di
mana siswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan
membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya. Dalam metode ini siswa
diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri
dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis,
membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang
dipelajarinya. Di dalam TIK, percobaan banyak dilakukan pada
pendekatan pembelajaran analisis sistem terhadap produk teknik atau
bahan.
Percobaan dapat dilakukan melalui kegiatan individual atau
kelompok. Hal ini tergantung dari tujuan dan makna percobaan atau
jumlah alat yang tersedia. Percobaan ini dapat dilakukan dengan
demonstrasi, bila alat yang tersedia hanya satu atau dua perangkat saja.
F. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara pengelolaan pembelajaran dengan
memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi,
benda, atau cara kerja suatu produk teknologi yang sedang dipelajari.
Demontrasi dapat dilakukan dengan menunjukkan benda baik yang
sebenarnya, model, maupun tiruannya dan disertai dengan penjelasan
lisan.
Demonstrasi akan menjadi aktif jika dilakukan dengan baik oleh
guru dan selanjutnya dilakukan oleh siswa. Metoda ini dapat dilakukan
untuk kegiatan yang alatnya terbatas tetapi akan dilakukan terus-menerus
dan berulang-ulang oleh siswa.

G. Metode Tutorial/Bimbingan

9

Metode tutorial adalah suatu proses pengelolaan pembelajaran
yang dilakukan melalui proses bimbingan yang diberikan/dilakukan oleh
guru kepada siswa baik secara perorangan atau kelompok kecil siswa.
Disamping metoda yang lain, dalam pembelajaran Pendidikan Teknologi
Dasar, metoda ini banyak sekali digunakan, khususnya pada saat siswa
sudah terlibat dalam kerja kelompok.
H. Metode Pembelajaran Efektif
Belajar atau pembelajaran adalah merupakan sebuah kegiatan yang
wajib kita lakukan dan kita berikan kepada anak-anak kita. Karena ia
merupakan kunci sukses unutk menggapai masa depan yang cerah,
mempersiapkan generasi bangsa dengan wawasan ilmu pengetahuan yang
tinggi. Yang pada akhirnya akan berguna bagi bangsa, negara, dan agama.
Melihat peran yang begitu vital, maka menerapkan metode yang efektif
dan efisien adalah sebuah keharusan. Dengan harapan proses belajar
mengajar akan berjalan menyenakngkan dan tidak membosankan. Di
bawah ini adalah beberapa metode pembelajaran efektif, yang mungkin
bisa kita persiapkan.
I. Metode Debat
Metode debat merupakan salah satu metode pembelajaran yang
sangat penting untuk meningkatkan kemampuan akademik siswa. Materi
ajar dipilih dan disusun menjadi paket pro dan kontra. Siswa dibagi ke
dalam beberapa kelompok dan setiap kelompok terdiri dari empat orang.Di
dalam kelompoknya, siswa (dua orang mengambil posisi pro dan dua
orang lainnya dalam posisi kontra) melakukan perdebatan tentang topik
yang ditugaskan. Laporan masing-masing kelompok yang menyangkut
kedua posisi pro dan kontra diberikan kepada guru.
J. Metode Role Playing
Metode Role Playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan
pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa.
Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan
memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini pada
umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal itu bergantung kepada apa
yang diperankan. Kelebihan metode Role Playing:
Melibatkan seluruh siswa dapat berprtisipasi mempunyai kesempatan
untuk memajukan kemampuannya dalam bekerjasama.

10

1. Siswa bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh.
2. Permainan merupakan penemuan yang mudah dan dapat digunakan
dalam situasi dan waktu yang berbeda.
3. Guru dapat mengevaluasi pemahaman tiap siswa melalui pengamatan
pada waktu melakukan permainan.
4. Permainan merupakan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi
anak.
2.7

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT SISWA
Menurut Taufani ada tiga faktor yang mendasari timbulnya minat yaitu:
1. Faktor dorongan dalam, yaitu dorongan dari individu itu sendiri,
sehingga timbul minat untuk melakukan aktivitas atau tindakan tertentu
untuk memenuhinya. Misalnya, dorongan untuk belajar dan menimbulkan
minat untuk belajar.
2. Faktor motivasi sosial, yaitu faktor untuk melakukan suatu aktivitas agar
dapat diterima dan diakui oleh lingkungannya. Minat ini merupakan
semacam kompromi pihak individu dengan lingkungan sosialnya.
Misalnya, minat pada studi karena ingin mendapatkan penghargaan dari
orangtuanya.
3. Faktor emosional, yakni minat erat hubungannya dengan emosi karena
faktor emosional selalu menyertai seseorang dalam berhubungan dengan
objek minatnya. Kesuksesan seseorang pada suatu aktivitas disebabkan
karena aktivitas tersebut menimbulkan perasaan suka atau puas, sedangkan
kegagalan akan menimbulkan perasaan tidak senang dan mengurangi
minat seseorang terhadap kegiatan yang bersangkutan.
Faktor-faktor untuk membangkitkan minat belajar siswa melalui
peran guru menurut Usman, yaitu :
·

·

Guru sebagai demonstrator, yaitu :
1. Menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkan.
2. Harus belajar terus menerus sehingga kaya dengan ilmu
pengetahuan.
3. Mampu dan terampil dalam merumuskan standar kompetensi,
memahami kurikulum, memberikan informasi kepada kelas,
memotivasi siswa untuk
belajar, dan menguasai serta mampu
melaksanakan keterampilan-keterampilan mengajar.
Guru sebagai pengelola kelas, yaitu :
1. Dapat memelihara fisik kelasnya.
2. Membimbing pengalaman-pengalaman siswa sehari-hari kearah
self directed behavior.

11

3. Menyediakan kesempatan bagi siswa untuk mengurangi
ketergantungannya pada guru.
4. Mampu memimpin kegiatan belajar yang efektif serta efisien
dengan hasil optimal.
5. Mampu mempergunakan pengetahuan teori belajar mengajar dan
teori perkembangan.
·

·

Guru sebagai mediator dan fasilitator, yaitu :
1. Memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang media pendidikan.
2. Memiliki keterampilan memilih dan menggunakan serta
mengusahakan media dengan baik.
3. Terampil mempergunakan pengetahuan berinteraksi dan
berkomunikasi.
4. Mampu mengusahakan sumber belajar yang berguna serta dapat
menunjang pencapaian tujuan dan proses belajar mengajar.
Guru sebagai evaluator, yaitu :
1. Mampu dan terampil melaksanakan penilaian.
2. Terus-menerus mengikuti hasil belajar yang telah dicapai siswa
dari waktu ke waktu.
3. Dapat mengklasifikasikan kelompok siswa yang pandai, sedang,
kurang, atau cukup baik di kelasnya.
Menurut Aritonang bahwa faktor-faktor yang membuat siswa
berminat belajar yaitu :

·
·
·
·

Cara mengajar guru,
Karakter guru,
Suasana kelas tenang dan nyaman, dan
Fasilitas belajar yang digunakan.

Upaya yang harus dilakukan guru untuk membangkitkan minat belajar
siswa diantarannya :
1. Menarik perhatian siswa, perhatian siswa muncul karena didorong oleh
rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu dapat dirangsang melalui hal-hal yang
baru.
2. Membuat tujuan yang jelas, setelah siswa tertarik untuk belajar dengan
menjelaskan kepada siswa kompetensi dasar (KD) yang akan dicapai.
Dengan adanya KD yang jelas siswa akan berusaha untuk mencapai KD
tersebut.
Adapun tujuan yang jelas dapat dilakukan dengan cara:
· Memberikan alasan yang kuat mengapa siswa harus melakukan
sesuatu sehubungan dengan KD tersebut.

12

Menghubungkan materi pembelajaran dengan kebutuhan dan
kondisi siswa.
· Menjelaskan harapan guru terhadap mata pelajaran yang diajarkan
dan saat memulai mengajar.
· Menggunakan tanda-tanda, bahasa tubuh yang menyakinkan.
· Semangat yang luar biasa terhadap apa yang diajarkan.
Mengakhiri pelajaran dengan berkesan, agar materi pelajaran yang telah
disampaikan akan teringat terus serta siswa akan mempelajarinya.
Guru harus mengakhiri pelajaran dengan berkesan, yaitu
· Menyediakan waktu untuk menutup pelajaran.
· Tekankan pada siswa untuk hening selama beberapa detik guna
mengendapkan informasi yang baru saja diterima.
· Meminta siswa menuliskan semua yang sudah mereka pelajari.
· Menugaskan siswa membuat ringkasan.
· Mengaitkan kegiatan penutup dengan kegiatan pembuka.
Faktor karakter guru, yaitu karakter guru yang dapat membangkitkan
minat belajar siswa yaitu sabar, memiliki 3 S (senyum, sapa, santun),
menghargaikekurangan siswa, adil, baik, disiplin, tidak menakuti atau
mengancam siswa, dan memiliki semangat.
Faktor suasana kelas yang nyaman dan tenang, yaitu lingkungan kelas
yang tenang dan nyaman sangat merangsang siswa untuk melakukan
kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang proses belajar mengajar. Karena
itu guru harus mengelola kelas dengan baik.
Faktor fasilitas belajar, yaitu belajar yang efektif harus dimulai dengan
pengalaman langsung dan menuju ke pengalaman yang lebih abstrak.
Belajar akan lebih efektif jika dibantu dengan alat peraga pengajaran
daripada siswa belajar tanpa dibantu dengan alat pengajaran. Fasilitas
belajar misalnya menggunakan kaset, televisi, papan tulis, OHP, dan
projektor.
·

3.
4.

5.

6.

7.

Menurut Safari bahwa untuk mengetahui berapa besar minat belajar siswa, dapat
diukur melalui:
1. Kesukaan
Kesukaan, pada umumnya individu yang suka pada sesuatu disebabkan
karena adanya minat.biasanya apa yang paling disukai mudah sekali untuk
diingat. Sama halnya dengan siswa yang berminat pada suatu mata
pelajaran tertentu akan menyukai pelajaran itu. Kesukaan ini tampak dari
kegairahan dan inisiatifnya dalam mengikuti pelajaran tersebut.Kegairahan

13

dan inisiatif ini dapat diwujudkan dengan berbagai usaha yang dilakukan
untuk menguasai ilmu pengetahuan yang terdapat dalam mata pelajaran
tersebut dan tidak merasa lelah dan putus asa dalam mengembangkan
pengetahuan dan selalu bersemangat, serta bergembira dalam mengerjakan
tugas ataupun soal yang berkaitan dengan pelajaran yang diberikan guru di
sekolah.
2. Ketertarikan
Ketertarikan, seringkali dijumpai beberapa siswa yang merespon dan
memberikan reaksi terhadap apa yang disampaikan guru pada saat proses
belajar mengajar di kelas. Tanggapan yang diberikan menunjukkan apa
yang disampaikan guru tersebut menarik perhatiannya, sehingga timbul
rasa ingin tahu yang besar.
3. Perhatian
Perhatian, semua siswa yang mempunyai minat terhadap pelajaran tertentu
akan cenderung memberikan perhatian yang besar terhadap pelajaran itu.
Melalui perhatiannya yang besar ini, seorang siswa akan mudah
memahami inti dari pelajaran tersebut.
4. Keterlibatan
Keterlibatan yakni keterlibatan, keuletan, dan kerja keras yang tampak
melalui diri siswa menunjukkan bahwa siswa tersebut ada keterlibatannya
dalam belajar di mana siswa selalu belajar lebih giat, berusaha menemukan
hal-hal yang baru yang berkaitan dengan pelajaran yang diberikan guru di
sekolah. Dengan demikian, siswa akan memiliki keinginan untuk
memperluas pengetahuan, mengembangkan diri, memperoleh kepercayaan
diri, dan memiliki rasa ingin tahu.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1

SAMPEL

Sampel yang diambil pada penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X dan
kelas XI SMA EKA WIJAYA. Sampel yang diberikan kepada 20 individu yang
membedakan mereka satu sama lain. Dengan melakukan pengambilan data
terhadap murid SMA Eka Wijaya, karena mereka dianggap cocok untuk dilakukan
penelitian sesuai dengan judul.

14

3.2

DESKRIPSI PENELITIAN

Berikut adalah nama-nama responden dalam penelitian “CARA
MENGAJAR GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA” pada siswa-siswi
kelas X dan kelas XI SMA EKA WIJAYA.
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

3.3

NAMA LENGKAP SISWA
Agnes Rosalina
Arville Andriawan
Cornelia Clara
Dita Evagelista
Geraldo Nathanael Setiawan
Intan Christiani Karundeng
Jessica
Kalam Wira Buana
Made Dwi
Migweal Anggi
Natasya Christina
Owen Julio
Rudy Sanjaya
Septiyan Aditya
Sofi Nuraini
Stefanny
Tio Andika Putra
Vivia Honesta
Yang Ngin Adriana
Yosario

KELAS
XI-IPA
XI-IPA
XI-IPA
XI-IPA
X
XI-IPA
XI-IPA
XI-IPS
X
XI-IPA
XI-IPA
XI-IPS
XI-IPS
XI-IPA
XI-IPS
X
XI-IPA
XI-IPS
XI-IPA
X

JENIS KELAMIN
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Laki-laki

INSTRUMEN PENELITIAN

Pada penelitian ini digunakan alat penelitian berupa angket
sebanyak 20 pernyataan dengan pilihan jawabannya yaitu sangat setuju,setuju,
kurang setuju, tidak setuju, tidak setuju sama sekali. Berikut contoh soal dalam
angket.
PERNYATAAN
1. Cara mengajar guru mempengaruhi cara belajar siswa.
2. Cara mengajar guru mempengaruhi minat siswa

15

SS

S

KS

TS

TSS

dalam suatu pelajaran.
3. Sikap guru dapat mempengaruhi cara belajar siswa.
4. Guru harus membuat suasana belajar yang nyaman
agar dapat meningkatkan minat belajar siswa.
5. Kuis/games dapat menarik minat belajar siswa.
6. Ketidaksukaan
terhadap
sikap
guru
dapat
mempengaruhi minat belajar siswa.
7. Guru yang baik mempunyai cara mengajar yang baik.
8. Penampilan guru dapat mempengaruhi minat belajar
siswa.
9. Belajar di luar kelas dapat menambah minat belajar
siswa.
10. Guru humoris dapat menambah minat belajar siswa.
KETERANGAN :
SS

= Sangat setuju

S

= Setuju

KS

= Kurang Setuju

TS

= Tidak Setuju

TSS

= Tidak setuju sama sekali

16

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1

HASIL ANGKET

Dari pernyataan angket yang sudah kami buat dan uji terhadap siswa-siswi
SMA EKA WIJAYA kelas X dan kelas XI, kami membuat 10 pernyataan yang
harus dijawab dengan jujur.
Dalam pembahasan hasil angket, kami akan membahasnnya berdasarkan
persentase setiap opsi pilihan yang ada. Untuk mendapatkan persentase tersebut
kami akan menggunakan rumus sebagai berikut :
% = N/T x 100 %
Keterangan

:

%

= Persentase yang kami peroleh

N

= Jumlah Responden yang memilih opsi tersebut

T

= Total jumlah semua responden yang menjawab

Rumus diatas akan kami gunakan untuk menghitung jumlah persentase
setiap opsi dalam setiap pernyataan yang ada.
·

PERNYATAAN NOMOR 1
1. Cara mengajar guru mempengaruhi cara belajar siswa.
Responden yang menjawab sangat setuju
· 11/20 x 100% = 55%
Responden yang menjawab setuju
· 6/20 x 100% = 30 %
Responden yang menjawab kurang setuju
· 2/20 x 100% = 10 %

:
:
:

·

·

·

Responden yang menjawab tidak setuju
:
· 0/20 x 100% =0 %
Responden yang menjawab tidak setuju sama sekali
:
· 1/20 x 100% = 5%
PERNYATAAN NOMOR 2
2. Cara mengajar guru mempengaruhi minat siswa dalam suatu pelajaran.
Responden yang menjawab sangat setuju
:
· 9/20 x 100% = 45 %
Responden yang menjawab setuju
:
· 6/20 x 100% = 30 %
Responden yang menjawab kurang setuju
:
· 4/20 x 100% = 20 %
Responden yang menjawab tidak setuju
:
· 1/20 x 100% = 5 %
Responden yang menjawab tidak setuju sama sekali
:
· 0/20 x 100% = 0%
PERNYATAAN NOMOR 3
3. Sikap guru dapat mempengaruhi cara belajar siswa.
Responden yang menjawab sangat setuju
:
· 7/20 x 100% = 35 %
Responden yang menjawab setuju
:
· 11/20 x 100% = 55 %
Responden yang menjawab kurang setuju
:
· 2/20 x 100% = 10 %
Responden yang menjawab tidak setuju
:
· 0/20 x 100% = 0 %
Responden yang menjawab tidak setuju sama sekali
:
· 0/20 x 100%= 0%
PERNYATAAN NOMOR 4
4. Guru harus membuat suasana belajar yang nyaman agar dapat
meningkatkan minat belajar siswa.
Responden yang menjawab sangat setuju
· 14/20 x 100% = 70 %

·

Responden yang menjawab setuju
· 6/20 x 100% = 30 %
Responden yang menjawab kurang setuju
· 0/20 x 100% = 0 %
Responden yang menjawab tidak setuju
· 0/20 x 100% = 0 %
Responden yang menjawab tidak setuju sama sekali
· 0/20 x 100%= 0%
PERNYATAAN NOMOR 5
5. Kuis/games dapat menarik minat belajar siswa.

:
:
:
:
:

·

Responden yang menjawab sangat setuju
:
· 8/20 x 100% = 40 %
Responden yang menjawab setuju
:
· 6/20 x 100% = 30 %
Responden yang menjawab kurang setuju
:
· 6/20 x 100% = 30 %
Responden yang menjawab tidak setuju
:
· 0/20 x 100% = 0 %
Responden yang menjawab tidak setuju sama sekali
:
· 0/20 x 100%= 0%
PERNYATAAN NOMOR 6
6. Ketidaksukaan terhadap sikap guru dapat mempengaruhi minat belajar
siswa.
Responden yang menjawab sangat setuju
· 9/20 x 100% = 45 %
Responden yang menjawab setuju
· 6/20 x 100% = 30 %
Responden yang menjawab kurang setuju
· 5/20 x 100% = 25 %

·

·

Responden yang menjawab tidak setuju
· 0/20 x 100% = 0 %
Responden yang menjawab tidak setuju sama sekali
· 0/20 x 100%= 0%
PERNYATAAN NOMOR 7
7. Guru yang baik mempunyai cara mengajar yang baik.
Responden yang menjawab sangat setuju
· 6/20 x 100% = 30 %
Responden yang menjawab setuju
· 4/20 x 100% = 20 %
Responden yang menjawab kurang setuju
· 7/20 x 100% = 35 %
Responden yang menjawab tidak setuju
· 2/20 x 100% = 10%
Responden yang menjawab tidak setuju sama sekali
· 1/20 x 100% = 5%
PERNYATAAN NOMOR 8
8. Penampilan guru dapat mempengaruhi minat belajar siswa.
Responden yang menjawab sangat setuju
· 0/20 x 100% = 0 %
Responden yang menjawab setuju
· 2/20 x 100% = 10 %
Responden yang menjawab kurang setuju
· 11/20 x 100% = 55 %

:
:
:
:
:

:
:
:
:
:

:
:
:

Responden yang menjawab tidak setuju
· 3/20 x 100% = 15 %
Responden yang menjawab tidak setuju sama sekali
· 4/20 x 100% = 20%

·

·

PERNYATAAN NOMOR 9
9. Belajar di luar kelas dapat menambah minat belajar siswa
Responden yang menjawab sangat setuju
· 0/20 x 100% = 0 %
Responden yang menjawab setuju
· 11/20 x 100% = 55 %
Responden yang menjawab kurang setuju
· 8/20 x 100% = 40 %
Responden yang menjawab tidak setuju
· 0/20 x 100% = 0 %
Responden yang menjawab tidak setuju sama sekali
· 1/20 x 100% = 5%
PERNYATAAN NOMOR 10
10. Guru humoris dapat menambah minat belajar siswa.
Responden yang menjawab sangat setuju
· 4/20 x 100% = 20 %
Responden yang menjawab setuju
· 11/20 x 100% = 55 %
Responden yang menjawab kurang setuju
· 4/20 x 100% = 20 %
Responden yang menjawab tidak setuju
· 0/20 x 100% = 0 %
Responden yang menjawab tidak setuju sama sekali
· 1/20 x 100% = 5%

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

:
:

:
:
:
:
:

:
:
:
:
:

5.1

Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang kami lakukan, guru merupakan seorang yang
sangat berpengaruh dalam memberikan ilmu kepada siswa. Metode atau cara
mengajar guru sangat mempengaruhi minat belajar siswa, Guru yang memiliki
cara mengajar yang baik dapat meningkatkan minat belajar siswa. Guru yang
memiliki banyak pengalaman mengajar, pasti mempunyai cara mengajar yang
baik.
Cara mengajar seorang guru sangat mempengaruhi minat belajar siswa.
Ketika guru tersebut menyampaikan pelajaran dengan baik, dan membuat suasana
nyaman dalam belajar, itu dapat menumbuhkan minat siswa. Tetapi ketika guru
tidak membuat suasana yang nyaman, itu dapat menurunkan minat belajar siswa,
dan dapat menimbulkan ketidaksukaan terhadap cara mengajar guru.
Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa yaitu faktor
dorongan dalam, faktor motivasi sosial dan faktor emosional. Ketiga faktor ini
mempengaruhi minat belajar siswa.
5.2

Kritik dan Saran

Saran yang dapat kami berikan agar KTI tentang “CARA MENGAJAR
GURU MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR SISWA” dapat terlaksana dengan
baik adalah :
·

·

Persempit lingkungan tema yang ada karena semakin sempit tema
yang dimiliki maka penulis dapat membuat KTI yang lebih
terfokus.
Gunakan metode-metode dalam melakukan penelitian seperti
menyebar Angket, maka penulis akan mengetahui beberapa
pengaruh yang lebih nyata

Demikian Karya Tulis Ilmiah yang kami buat, dan semoga dapat
bermanfaat bagi para pembaca, para penuis dan juga para guru. Apabila ada saran
dan kritik yangingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada kami. Apabila
terdapat kesalahan mohon dapat mema'afkan dan memakluminya. Terima Kasih.

DAFTAR PUSTAKA

·
·
·

http://ichaledutech.blogspot.co.id/2013/03/pengertian-belajarpengertian.html
http://usmanmatematika.blogspot.co.id/2013/04/pengertian-dan-macammacam-metode.html
https://kamriantiramli.wordpress.com/tag/faktor-faktor-yangmembangkitkan-minat-belajar/

RIWAYAT PENULIS
Bella Meilisa
Penulis lahir di Bogor tanggal 26 Mei
1999.Penulis beragama Kristen.Ia anak
bungsu dari 2 bersaudara. Sekarang ia
menempuh pendidikan di SMA EKA
WIJAYA dan duduk di kelas XI-IPA.
Perempuan ini sangat menyukai warna biru
muda.Hobbynya adalah Membaca
Novel.Motto hidupnya adalah “Utamakanlah
Tuhan”.

Bima Khusuma Dinata
Penulis lahir di Bogor tanggal 11 Mei
1999.Penulis beragama Islam.Ia anak
ke-2 dari 3 bersaudara. Sekarang ia
menempuh pendidikan di SMA EKA
WIJAYA dan duduk di kelas XI IPS.
Penulis mempunyai hobby bermain
game online dan bermain futsal.
Motto hidupnnya adalah “Berani
mengambil resiko, dan tetap
melangkah maju”

LAMPIRAN

Terima kasih atas partisipasinnya. 