Status Fungsi Motorik Pasien Pasca Stroke di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Lampiran 1
Penjelasan Tentang Penelitian
Nama saya adalah May Ciska Sijabat/121101078, mahasisiwi Program Studi Ilmu
Keperawatan, Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, Medan. Saya ingin
melakukan penelitian di RSUP Haji Adam Malik Provinsi Sumatera Utara dengan
tujuan untuk mengidentifikasi status fungsi motorik pada pasien pasca stroke.
Penelitian ini merupakan salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di
Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
Peneliti menjamin bahwa penelitian yang dilakukan tidak menimbulkan dampak
negatif kepada Bapak/Ibu sebagai responden. Penelitian ini akan memberikan
manfaat bagi pengembangan ilmu keperawatan. Peneliti juga menghargai dan
menghormati hak responden dengan cara menjaga kerahasiaan identitas diri dan data
yang diberikan responden selama pengumpulan data hingga penyajian dara. Peneliti
sangat mengharapkan partisipasi Bapak/Ibu/Sdra/Sdri sebagai responden dalam
penelitian
ini,
namun
jika
Bapak/Ibu/Sdra/Sdri
tidak
bersedia
maka
Bapak/Ibu/Sdra/Sdri berhak untuk menolak karena tidak ada unsur paksaan untuk
dijadikan sebagai responden. Demikianlah informasi ini saya sampaikan, atas
kesediaan dan partisipasi Bapak/Ibu/Sdra/Sdri saya ucapkan terimakasih.
Medan, Juni 2016
Penulis
Universitas Sumatera Utara
Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Kode responden :
Umur :
Jenis Kelamin :
Setelah mendengarkan penjelasan dari peneliti tentang penelitian yang berjudul
“Status Fungsi Motorik Pasien Pasca Stroke”, maka saya dengan sukarela dan tanpa
paksaan menyatakan bersedia menjadi responden dalam penelitian tersebut.
Medan,
2016
Responden
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2
KUESIONER DATA DEMOGRAFI
Petunjuk Pengisian Kuesioner
Dalam pengisian kuesioner ini, Bapak/Ibu/Sdra/Sdri diharapkan mengikuti petunjuk
ini:
1. Jawablah setiap pernyataan yang tersedia dibawah ini dengan memberi tanda
checklist (√) atau mengisi jawaban pada tempat yang telah disediakan.
2. Semua pertanyaan harus dijawab. Bila ada yang kurang dimengerti, dapat
ditanyakan kepada peneliti.
1. Data Demografi
1. Nomor responden (diisi oleh peneliti) : .......
2. Usia
: ....... tahun
3. Jenis kelamin
: ( ) Laki-laki
4. Lama menderita stroke
: .... tahun
5. Bagian yang lumpuh
: ( ) Kiri
( ) Kanan
6. Stroke
: ( ) Pertama
( ) Berulang
( ) Perempuan
.... bulan
.... hari
Universitas Sumatera Utara
Prosedur dan Peraturan Pengkajian Motorik
Fugl-Meyer
Prosedur
Deskripsi :
Pengkajian
ini
untuk
mengukur
gangguan motorik
ekstremitas
atas
dan
ekstremitas
bawah.
Peralatan :
Kursi, meja, refleks
hammer,
pensil,
kertas,
kaleng
kecil/gelas,
bola
tennis, stopwatch.
Peraturan
Lakukan pengkajian ini pada tempat yang tenang dan ketika pasien dalam
keadaan bersedia.
Pengkajian gerakan yang ingin dicapai: meliputi sinergi fleksor, sinergi
ekstensor, sinergi gerakan kombinasi, sinergi gerakan keluar, pergelangan
tangan, tangan dan koordinasi/kecepatan. Untuk semua gerakan yang ingin
dicapai, ada beberapa pedoman yang harus diikuti:
1. Berikan instruksi yang jelas dan singkat. Contohkan sesuai dengan
instruksi verbal yang anda berikan.
2. Lakukan dahulu pada ekstremitas yang tidak lumpuh. Pada sisi yang
lumpuh, cek kemampuan pasien melakukan pasif ROM untuk
melakukan gerakan ini.
3. Ulangi setiap gerakan sebanyak 3 kali pada sisi yang lumpuh dan
berikan skor pada gerakan yang paling baik dilakukan. Jika skor
maksimal dicapai pada gerakan pertama dan kedua, jangan
mengulanginya sampai tiga kali. Uji koordinasi/kecepatan hanya
dilakukan satu kali.
4. Jangan bantu pasien, tetapi memberi motivasi secara verbal diijinkan.
5. Uji fungsi kemandirian tangan dan pergelangan tangan. Selama
pengkajian pergelangan tangan (7a—7e), sangga bawah siku untuk
mengurangi beban pada bahu, bagaimanapun pasien harus menggerakkan
siku secara fleksi dengan sudut siku 900 dan menggerakkan siku secara
ekstensi dengan sudut siku 0o. Selama pengkajian tangan bantuan dapat
diberikan pada siku lengan dan hanya bagian proksimal sampai pergelangan
tangan sehingga posisinya adalah posisi yang tepat untuk melakukan
pengkajian tangan (8a-g).
Pengkajian Motorik Fugl-Meyer Ekstremitas Bawah
Item
I. Aktivitas refleks
IIA. Sinergi fleksor
•
•
•
•
•
•
•
Prosedur
Skoring
Pasien duduk atau berbaring
Kaji refleks patela dan achilles
Lakukan pada sisi yang tidak lumpuh
terlebih dahulu
Kemudian lakukan pada sisi yang lumpuh.
Pasien berbaring
Lakukan gerakan ini pada sisi yang tidak
lumpuh terlebih dahulu.
Pada sisi yang lumpuh, cek kemampuan
Skor (maksimal 4):
• 0 - tidak ada refleks
• 2 – refleks ada.
Refleks yang dinilai adalah
refleks patela dan achilles.
Skor (maksimal 6):
• 0 – tidak bisa dilakukan
• 1 – sebagian gerakan
• 2 – semua gerakan
Universitas Sumatera Utara
•
•
IIB. Sinergi
ekstensor
•
•
•
•
III.Gerakan
kombinasi sinergi
pasien melakukan pasif ROM pada
setiap sendi yang akan dikaji.
Mulailah dengan meluruskan pinggul, lutut
dan pergelangan kaki. Instruksikan pada
pasien “angkat lutut anda ke dada dan tarik
jari-jari kaki anda” (pengkaji
mengobservasi gerakan fleksi pada pinggul,
lutut dan pergelangan tangan selama
pengkajian ini). Pengkaji dapat
mengisyaratkan kepada pasien untuk
menggerakkan komponen yang hilang.
Coba 3 kali pada sisi yang lumpuh dan
berikan skor pada gerakan terbaik.
Pasien tidur menyamping.
Lakukan gerakan ini pada sisi yang tidak
lumpuh terlebih dahulu.
Pada sisi yang lumpuh, cek kemampuan
pasien melakukan pasif ROM pada
setiap sendi yang akan dikaji.
Mulailah dengan flexi 900 pada pinggul,
fleksi 900 pada lutut dan dorsofleksi pada
pergelangan kaki.
• Instruksikan pada pasien “dorong kaki anda
ke bawah dan tendang kaki anda ke bawah
dan kembali”. (Plantarfleksi pada
pergelangan kaki, ekstensi pada lutut,
abduksi pada pinggul dan ekstensi pada
pinggul)
• Coba 3 kali pada sisi yang lumpuh dan
berikan skor pada gerakan terbaik.
3a. Fleksi lutut di atas 900
• Pasien duduk, kaki di lantai, dengan lutut
menjauh dari kursi.
Lutut diuji dengan sedikit ekstensi di atas
90 derajat. Otot betis tidak harus meregang.
Untuk mengurangi gesekan, sepatu pasien
dapat dibuka tapi kaus kaki tetap dipakai.
• Lakukan gerakan ini pada sisi yang tidak
lumpuh terlebih dahulu.
• Cek kemampuan pasien melakukan
•
•
pasif ROM pada sisi yang lumpuh
untuk melakukan gerakan ini.
Gerakan yang dinilai adalah:
fleksi pada pinggul, lutut dan
dorsofleksi pergelangan kaki
Skor (maksimal 8):
• 0 – tidak ada gerakan
• 1 – sebagian gerakan
• 2 – semua gerakan
Gerakan yang dinilai adalah:
ekstensi pada pinggul, adduksi
pada pinggul, ekstensi pada lutut
dan plantarfleksi pada
pergelangan kaki
Skor (maksimal 2):
• 0 – tidak ada gerakan aktif
• 1 –dari posisi sedikit
ekstensi, lutut bisa
difleksikan tetapi tidak
lebih dari 900 atau fleksi
pada pinggul sambil
mencoba memfleksikan
lutut
• 2 – fleksi lutut lebih dari
900
Instruksikan pada pasien “tarik tumit anda
kembali dan ke bawah kursi”.
Coba 3 kali pada sisi yang lumpuh dan
Universitas Sumatera Utara
berikan skor pada gerakan terbaik.
3b. Dorsofleksi pergelangan kaki
• Pasien duduk, kaki di lantai, dengan lutut
menjauh dari kursi. Otot betis tidak harus
meregang.
• Lakukan gerakan ini pada sisi yang tidak
lumpuh terlebih dahulu.
• Cek kemampuan pasien melakukan
•
IV. Gerakan di luar
sinergi (berdiri,
pinggul 00)
pasif ROM pada sisi yang lumpuh pada
sendi pergelangan kaki.
Instruksikan pada pasien “biarkan tumit
anda tetap di lanttai, angkat kaki anda”.
• Coba 3 kali pada sisi yang lumpuh dan
berikan skor pada gerakan terbaik.
4a. Fleksi lutut
• Pasien berdiri, pinggul 00. Pada kaki yang
akan diuji, pinggul 00 lutut difleksikan dan
jari kaki pasien menyentuh lantai.
Evaluator dapat memberikan bantuan untuk
menjaga keseimbangan dan pasien dapat
meletakkan tangannya di atas meja.
• Lakukan gerakan ini pada sisi yang tidak
lumpuh terlebih dahulu.
• Cek kemampuan pasien melakukan
•
pasif ROM pada sisi yang lumpuh
untuk melakukan gerakan ini.
Instruksikan pada pasien untuk
mengangkat kakinya ke belakang dan
menendang tendang ke bawah dengan
tumitnya.
• Coba 3 kali pada sisi yang lumpuh dan
berikan skor pada gerakan terbaik.
4b. Dorsofleksi pergelangan kaki
• Pasien berdiri, pinggul pada 00 . jika otot
betis pasien terbatas dalam melakukan
gerakan dorsofleksi pada posisi awal,
kemudian kaki yang akan diuji dapat
diposisikan ke depan, jadi pinggulnya fleksi
kira kira 5 derajat dan otot betis tetap
diluruskan. Lutut harus tetap ekstensi.
Evaluator dapat memberikan bantuan untuk
menjaga keseimbangan dan pasien dapat
meletakkan tangannya di atas meja.
• Lakukan gerakan ini pada sisi yang tidak
lumpuh terlebih dahulu.
Skor (maksimal 2):
• 0 – tidak ada gerakan aktif
• 1 – fleksi tidak lengkap
(tumit tetap di lantai
dengan batas tengah dan
batas lateral bagian depan
bebas di lantai selama
dorsofleksi)
• 2 –dorsofleksi normal
Skor (maksimal 2):
• 0 – lutut tidak dapat fleksi
tanpa fleksi pinggul
• 1 –lutut fleksi tanpa fleksi
pinggul tapi tidak
mencapai 900 atau pinggul
mulai fleksi setelah fase
gerakan
• 2 – fleksi lutut lebih dari
900 dengan pinggul tetap
ekstensi
Skor (maksimal 2):
• Tidak ada gerakan
• Gerakan hanya sebagian
(ekstensi lutut tidak penuh,
tumit tetap di lantai dengan
batas tengah dan batas
lateral bagian depan bebas
di lantai selama dorsofleksi
atau fleksi pada pinggul
dan/atau lutut sambil
melakukan gerakan
dorsofleksi)
• 2 – gerakan penuh (sambil
Universitas Sumatera Utara
•
•
•
V. Refleks normal
•
•
VI.Koordinasi
Duduk: tumit
digerakkan pada kaki
sebelahnya dari
pergelangan kaki ke
lutut
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Cek kemampuan pasien melakukan
dorsofleksi pasif ROM pada sisi yang
lumpuh.
dorsofleksi dengan ekstensi
pada lutut dan tumit di
lantai
Instruksikan pada pasien untuk menjaga
agar lututnya tetap ekstensi dan tumit di
lantai, kaki diangkat.
Coba 3 kali pada sisi yang lumpuh dan
berikan skor pada gerakan terbaik.
Skor (maksimal 2):
Item ini dimasukkan jika pasien mencapai
skor maksimal pada semua item ekstremitas • 0 – dua atau tiga refleks
bawah sebelumnya atau sebaliknya skor 0.
terlihat nyata hiperaktif
Pemeriksa harus menguji refleks patela dan
• 1 – satu refleks terlihat
achilles dengan refleks hammer dan fleksi
hiperaktif atau setidaknya 2
lutut dengan cepat pada kaki yang lumpuh
refleks terlihat baik
dan catat apabila refleks hiperaktif atau
• 2 – tidak lebih dari satu
tidak.
refleks terlihat baik dan
tidak ada yang hiperaktif
Skor tremor (maksimal 2):
Pasien diposisikan duduk dengan mata
• 0 – tremor terlihat nyata
terbuka
• 1 – tremor sedikit
Posisi awal adalah tumit yang akan diuji
diletakkan di
• 2 – tidak ada tremor
pergelangan kaki yang berlawanan.
Skor dismetria (maksimal 2):
Lakukan gerakan ini pada sisi yang tidak
• 0 – dismetria yang tidak
lumpuh terlebih dahulu.
teratur dan nyata
Cek kemampuan pasien melakukan
• 1 – dismetria yang teratur
dan terlihat sedikit
pasif ROM pada sisi yang lumpuh.
• 2 – tidak ada dysmetria
Instruksikan pada pasien untuk
Skor kecepatan (maksimal 2):
menggerakkan tumitnya pada kaki
• 0 – aktifitas lebih lama 6
sebelahnya dari pergelangan kaki
detik dari kaki yang tidak
sampai ke lutut, gerakkan secepat
lumpuh
mungkin.
•
1 – 2 - 5,9 detik lebih lama
Gunakan stopwatch untuk mengitung
dari
kaki yang tidak
berapa lama waktu yang digunakan pasien
lumpuh
untuk melakukan
• 2 – Perbedaannya kurang
5 siklus (pergelangan kaki ke lutut ke
dari 2 detik
pergelangan kaki) pengulangan.
Gunakan aktif ROM pada sisi yang tidak
lumpuh sebagai perbandingan pada sisi
yang lumpuh.
Ulangi gerakan yang sama pada sisi yang
lumpuh. Rekam waktu kaki yang lumpuh
dan tidak lumpuh. Observasi tanda-tanda
tremor atau dysmetria selama gerakan
tersebut dilakukan.
Catatan: gerakan ini mencoba untuk
Universitas Sumatera Utara
membedakan stroke pada basal ganglia,
talamus atau stroke serebelar, dimana
tremor/dismetria merupakan bukti langsung
bahwa adanya lesi pada area tersebut.
Mayoritas kasus stroke terjadi pada arteri
sereberal bagian tengah atau arteri basilar
dimana kita menduga. Untuk
mengobservasi paralisis yang
mempengaruhi kecepatan gerakan tapi
tidak menyebabkan tremor/dismetia. Pada
kasus paralisis menyeluruh observasi
adanya indikasi tremor atau dismetria yang
mungkin tampak pada wajah, suara,
lengan/kaki. Jika tidak ada indikator tremor
atau dismetria berikan skor 2 pada item ini
dan skor kecepatan nol
Item
I.Aktivitas refleks
•
•
•
•
II.Sinergi fleksor
•
•
•
•
•
Pengkajian Motorik Fugl-Meyer Ekstremitas Atas
Prosedur
Skor
Skor (maksimal 4):
Pasien duduk.
• 0 – tidak ada refleks
Kaji refleks bisep dan trisep
• 2 – aktifitas refleks ada
Lakukan pada sisi yang tidak lumpuh
terlebih dahulu
Kemudian lakukan pada sisi yang lumpuh.
Pasien duduk
Lakukan pada sisi yang tidak lumpuh
terlebih dahulu
Pada sisi yang lumpuh, cek kemampuan
pasien melakukan pasif ROM pada
setiap sendi yang akan dikaji.
Posisi pertama seharusnya ekstensi penuh.
Jika pasien tidak bisa secara aktif memulai
posisi pertamanya lengan ditempatkan
secara pasif di atas lutut sebelahnya
dengan adduksi/internal rotasi pada bahu,
ekstensi pada siku dan pronasi lengan
bawah.
Instruksikan pada pasien untuk melakukan
supinasi lengan bawah, siku difleksikan
dengan membawa tangan ke sisi telinga
yang lumpuh. Bahu harus abduksi
setidaknya 90 derajat.
Skor (maksimal 12):
• 0 – tidak dapat dilakukan
seluruhnya
• 1 – dilakukan sebagian
• 2 – dilakukan sempurna
Gerakan yang dinilai: elevasi
(skapular), retraksi bahu
(skapular), abduksi bahu
(sedikitnya 900) dan rotasi
eksternal, fleksi pada siku, dan
supinasi lengan.
Universitas Sumatera Utara
•
III.Sinergi ekstensor
•
•
•
•
IV.Gerakan
kombinasi sinergi.
Pasien diminta untuk
melakukan 3 gerakan
yang berbeda (4a,
4b,4c)
Coba 3 kali pada sisi yang lumpuh dan
berikan skor pada gerakan terbaik.
Pasien duduk.
Lakukan pada sisi yang tidak lumpuh
terlebih dahulu.
Pada sisi yang lumpuh, cek kemampuan
pasien melakukan pasif ROM pada
setiap sendi yang akan dikaji.
Posisi pertama seharusnya lengan fleksi dan
supinasi. Penguji harus yakin bahwa pasien
tidak melakukan rotasi dan fleksi di depan
dengan cara membiarkan gravitasi
membantu pergerakan. Pektoralis mayor
dan tendon trisep brakialis dapat dipalpasi
untuk membantu pergerakan.
• Instruksikan pada pasien untuk melakukan
adduksi & internal rotasi pada bahu dan
ekstensikan lengan bawah ke arah lutut
yang tidak lumpuh dengan pronasi pada
lengan bawah.
• Coba 3 kali pada sisi yang lumpuh dan
berikan skor pada gerakan terbaik.
4a. Tangan ke tulang belakang
• Pasien duduk dengan lengan di samping,
bahu pada 0 °, siku
pada 0 °.
• Lakukan pada sisi yang tidak lumpuh
terlebih dahulu.
• Cek kemampuan pasif ROM pasien pada
sisi yang lumpuh untuk melakukan gerakan
ini.
• Instruksikan pada pasien untuk
menempatkan tangannya di belakang
punggungnya dengan mengatakan
“letakkan tangan anda di belakang
punggung anda”.
• Coba 3 kali pada sisi yang lumpuh dan
berikan skor pada gerakan terbaik.
4b. Fleksi bahu 900, siku 00:
• Pasien duduk dengan tangan di pangkuan.
• Lakukan pada sisi yang tidak lumpuh
terlebih dahulu.
• Pada sisi yang lumpuh, cek kemampuan
pasien melakukan pasif ROM fleksi 900
Skor (maksimal 6):
• 0 – tidak dapat dilakukan
seluruhnya
• 1 – dilakukan sebagian
• 2 – dilakukan sempurna
Gerakakan yang dinilai:
abduksi/internal rotasi pada
bahu, ekstensi pada siku dan
pronasi lengan bawah.
Skor (maksimal 2):
• 0 – gerakan tidak spesifik
• 1 – tangan harus melewati
tulang iliaka anterior
superior (dilakukan
sebagian)
• 2 – dilakukan sempurna
Skor (maksimal 2):
• 0 – abduksi pada lengan
terjadi tiba--tiba, atau
fleksi pada siku terjadi saat
gerakan dimulai
• 1 – abduksi atau fleksi
Universitas Sumatera Utara
•
pada bahu dan ekstensi pada siku.
Pasien di instruksikan untuk memfleksikan
bahunya 900 dan siku tetap ekstensi. Siku
harus tetap ekstensi dan bergerak melewati
bahu, lengan bawah bisa pronasi atau posisi
di tengah antara pronasi dan supinasi..
• Coba 3 kali pada sisi yang lumpuh dan
berikan skor pada gerakan terbaik.
4c. Pronasi/supinasi lengan bawah, siku 900,
bahu 00:
• Pasien duduk dengan lengan di samping,
siku difleksikan, dan lengan bawah pada
posisi supinasi
• Lakukan pada sisi yang tidak lumpuh
terlebih dahulu.
• Pada sisi yang lumpuh, cek kemampuan
•
•
V.Gerakan di luar
sinergi.
Pasien diminta untuk
melakukan 3 gerakan
yang berbeda (5a, 5b,
5c).
pasien melakukan pasif ROM yaitu
pronasi dan supinasi.
Pasien diinstruksikan untuk tetap dalam
posisi fleksi pada siku dan melakukan
pronasi/supinasi lengan bawah
Coba 3 kali pada sisi yang lumpuh dan
berikan skor pada gerakan terbaik.
5a. Abduksi pada bahu 900, siku 00 dan pronasi
pada lengan bawah
• Pasien duduk dengan tangan di samping
• Lakukan pada sisi yang tidak lumpuh
terlebih dahulu.
• Cek kemampuan pasif ROM pasien pada
sisi yang lumpuh untuk melakukan gerakan
ini.
• Pasien diinstruksikan untuk abduksi bahu
90 °, dengan ekstensi siku (00) dan
pergelangan tangan pronasi
• Coba 3 kali pada sisi yang lumpuh dan
berikan skor pada gerakan terbaik.
5b. Fleksi bahu dari 900-1800, dan lengan bawah
berada di tengah.
• Pasien duduk dengan siku memanjang dan
tangan bertumpu pada lutut.
• Lakukan pada sisi yang tidak lumpuh
terlebih dahulu.
•
pada siku terjadi pada saat
fase gerakan
2 – dilakukan sempurna
(pasien dapat melakukan
fleksi pada bahu dengan
siku tetap ekstensi
Skor (maksimal 2):
• 0 – posisi adduksi pada
bahu tepat berada di
samping, fleksi pada siku
dan pronasi/supinasi tidak
dapat dilakukan
• 1 – pronasi/supinasi aktif
dapat dilakukan meskipun
dalam gerakan yang
terbatas, dengan fleksi
pada siku 900 dan lengan di
samping.
• 2 – pronasi/supinasi
lengkap dengan fleksi pada
siku 900 dan tangan di
samping.
Skor maksimal 2:
• 0 – diawal fleksi siku
terjadi atau penyimpangan
lain dari pronasi lengan
terjadi
• 1 – gerakan dapat
dilakukan sebagian, atau
selama gerakan terjadi
fleksi pada siku, atau
lengan bawah tidak tetap
dalam posisi pronasi
• 2 – dilakukan sempurna
(pasien dapat melakukan
abduksi bahu dengan tetap
pronasi tanpa fleksi siku
Skor maksimal 2:
• 0 – diawal terjadi fleksi
siku atau abduksi bahu
(lengan tiba-tiba abduksi
atau fleksi pada siku terjadi
saat gerakan dimulai)
• 1 – fleksi siku atau abduksi
Universitas Sumatera Utara
•
VI. Refleks normal
(duduk)
VII. Wrist
Selama pengkajian
pergelangan tangan,
sangga bawah siku
untuk mengurangi
beban pada bahu,
bagaimanapun pasien
harus menggerakkan
siku secara fleksi
dengan sudut siku
900 dan
menggerakkan siku
Cek kemampuan pasif ROM pasien pada
sisi yang lumpuh untuk melakukan gerakan
ini.
• Pasien diinstruksikan untuk mengangkat
bahu di atas 90 °,
dengan siku sepenuhnya diperpanjang dan
pergelangan tangan lurus di tengah antara
pronasi dan supinasi.
• Coba 3 kali pada sisi yang lumpuh dan
berikan skor pada gerakan terbaik.
5c. Pronasi/supinasi lengan bawah, siku 00 dan
fleksi bahu 300-90o
• Pasien duduk dengan ekstensi pada siku,
bahu difleksikan 300 -900
• Lakukan pada sisi yang tidak lumpuh
terlebih dahulu.
• Cek kemampuan pasif ROM pasien pada
sisi yang lumpuh untuk melakukan gerakan
ini.
• Pasien diinstruksikan untuk melakukan
supinasi dan pronasi pergelangan tangan,
dengan bahu tetap fleksi 300-900 dan
ekstensi pada siku.
• Coba 3 kali pada sisi yang lumpuh dan
berikan skor pada gerakan terbaik.
• Item ini dimasukkan jika pasien mencapai
skor maksimum pada semua ekstremitas
atas, atau sebaliknya nol
• Pemeriksa harus menguji refleks bisep dan
trisep dengan refleks hammer dan fleksi
jari-jari dengan cepat dan catat apabila ada
refleks yang hiperaktif atau tidak.
7a. Stabilitas, siku 90’dan bahu 0’
• Pasien duduk dengan tangan di samping
• Lakukan pada sisi yang tidak lumpuh
terlebih dahulu.
• Cek kemampuan pasif ROM pasien pada
sisi yang lumpuh untuk melakukan gerakan
ini.
• Pasien diinstruksikan untuk melakukan
dorsofleksi pergelangan tangan dengan
sudut 15 ° (atau kemampuan maksimal)
dengan
•
bahu terjadi selama fleksi
bahu (fase setelah gerakan)
2 – dilakukan sempurna
Skor maksimal 2:
• 0 – supinasi dan pronasi
tidak dapat dilakukan atau
posisi siku dan bahu tidak
bisa dicapai.
• 1 – posisi bahu dan siku
tepat dan supinasi dapat
dilakukan dalam gerakan
terbatas
• 2 – dilakukan sempurna
(pronasi dan supinasi
lengkap dengan posisi siku
dan bahu yang tepat)
Skor (maksimal 2):
• 0 – dua atau tiga refleks
terlihat nyata hiperaktif
• 1 – satu refleks terlihat
hiperaktif atau setidaknya 2
refleks terlihat baik
• 2 – tidak lebih dari satu
refleks terlihat baik dan
tidak ada yang hiperaktif
Skor maksimal 2:
• 0 – pasien tidak dapat
melakukan dorsofleksi
pergelangan tangan sampai
150
• 1 – dorsofleksi tercapai
namun tidak ada tahanan
• 2 – posisi dapat
dipertahankan dengan
sedikit tahanan
Universitas Sumatera Utara
secara ekstensi
dengan sudut siku 0o
Pasien diminta untuk
melakukan 5 gerakan
terpisah (7a,7b, 7c,
7d, 7e)
•
siku difleksikan pada 90 ° dan bahu 0 °.
Jika dorsofleksi maksimal tercapai, berikan
sedikit tahanan.
Coba 3 kali pada sisi yang lumpuh dan
berikan skor pada gerakan terbaik.
7b. Fleksi/ ekstensi siku 900 bahu 00
• Pasien duduk dengan tangan di samping
• Lakukan pada sisi yang tidak lumpuh
terlebih dahulu.
• Pasien diinstruksikan mengulang gerakan
secara lembut dari posisi fleksi pergelangan
tangan 150 sampai ekstensi 150
• Coba 3 kali pada sisi yang lumpuh dan
berikan skor pada gerakan terbaik.
7c. Stabilitas, siku 00, fleksi bahu 300
• Pasien duduk dengan siku diluruskan,
tangan diletakkan di atas lutut dan lengan
bawah dengan posisi pronasi
• Pasien sudah melakukan gerakan pada sisi
yang tidak lumpuh terlebih dahulu
• Cek kemampuan pasif ROM pasien pada
sisi yang lumpuh untuk melakukan gerakan
ini.
• Pasien diinstruksikan untuk melakukan
dorsofleksi pergelangan tangan dengan
sudut 15 ° (atau kemampuan maksimal)
dengan
siku ekstensi dan bahu fleksi 30 °. Jika
dorsofleksi maksimal tercapai, berikan
sedikit tahanan.
• Coba 3 kali pada sisi yang lumpuh dan
berikan skor pada gerakan terbaik.
7d. Fleksi/ekstensi siku 00 dan fleksi bahu 300
• Pasien duduk dengan siku diluruskan,
tangan diletakkan di atas lutut dan lengan
bawah dengan posisi pronasi
• Lakukan pada sisi yang tidak lumpuh
terlebih dahulu.
• Pasien diinstruksikan untuk mengulang
gerakan dengan lembut dari dorsofleksi
maksimal ke fleksi maksimal dengan
mengepalkan tangan.
• Coba 3 kali pada sisi yang lumpuh dan
Skor maksimal 2:
• 0 – gerakan tidak terjadi
• 1 – pasien tidak dapat
menggerakkan pergelangan
tangannya secara aktif
• 2 – gerakannya sempurna
Skor maksimal 2:
• 0 - Pasien tidak dapat
dorsofleksi pegelangan
tangan sampai 150
• 1 - dorsofleksi tercapai
namun tidak ada tahanan
• 2 – posisi dapat
dipertahankan dengan
sedikit tahanan
Skor maksimal 2:
• 0 – gerakan tidak terjadi
• 1 – pasien tidak dapat
menggerakkan pergelangan
tangannya secara aktif
• 2 – gerakannya sempurna
Universitas Sumatera Utara
VIII. Tangan
Selama pengkajian
tangan asisten dapat
diberikan pada siku
lengan dan hanya
bagian proksimal
sampai pergelangan
tangan
berikan skor pada gerakan terbaik.
7e. Sirkumduksi
• Pasien duduk dengan tangan disamping,
siku membentuk 900 dan lengan bagian
bawah posisi pronasi
• Lakukan pada sisi yang tidak lumpuh
terlebih dahulu.
• Cek kemampuan pasif ROM pasien pada
sisi yang lumpuh untuk melakukan gerakan
ini.
• Pasien diinstruksikan untuk melakukan
gerakan sirkumduksi secara perlahan pada
pergelangan tangan sampai satu putaran
penuh
• Coba 3 kali pada sisi yang lumpuh dan
berikan skor pada gerakan terbaik.
8a. Fleksi jari-jari
• Pasien duduk dengan tangan diatas meja
atau dipangku
• Lakukan pada sisi yang tidak lumpuh
terlebih dahulu.
• Cek kemampuan pasif ROM pasien pada
sisi yang lumpuh untuk melakukan gerakan
ini.
• Mulai dengan posisi ekstensi jari,
instruksikan pada pasien untuk fleksi jari
seluruhnya
• Coba 3 kali pada sisi yang lumpuh dan
berikan skor pada gerakan terbaik.
8b. Ekstensi jari-jari
• Pasien duduk dengan tangan diatas meja
atau dipangku
• Lakukan pada sisi yang tidak lumpuh
terlebih dahulu.
• Cek kemampuan pasif ROM pasien pada
sisi yang lumpuh untuk melakukan gerakan
ini.
• Mulai dengan fleksi jari, instruksikan pada
pasien untuk fleksi jari seluruhnya.
• Coba 3 kali pada sisi yang lumpuh dan
berikan skor pada gerakan terbaik.
8c. Grasp I
• Pasien duduk dengan tangan diatas meja
• Lakukan pada sisi yang tidak lumpuh
Skor maksimal 2:
• 0 – tidak dapat dilakukan
• 1 – gerakan tersentak atau
sirkumduksi yang tidak
lengkap
• 2 – gerakan sempurna
Skor maksimal 2:
• 0 – fleksi tidak terjadi
• 1 – beberapa fleksi tetapi
gerakannya tidak penuh
• 2 – fleksi lengkap
(sebanding dengan sisi
yang tidak lumpuh)
Skor maksimal 2:
• 0 – ekstensi tidak terjadi
• 1 – pasien dapat
melepaskan fleksi
genggamannya
• 2 – ekstensi lengkap
(sebanding dengan sisi
yang tidak lumpuh)
Skor maksimal 2:
• 0 – posisi seharusnya tidak
dapat dicapai
Universitas Sumatera Utara
•
•
•
terlebih dahulu.
Cek kemampuan pasif ROM pasien pada
sisi yang lumpuh untuk melakukan gerakan
ini.
Instruksikan pasien untuk ekstensi sendi
metakarpopalangeal urutan ke II-V dan
fleksi sendi interpalangeal proksimal dan
distal. Uji kekuatan tahanan genggaman ini.
Katakan pada pasien untuk membayangkan
bahwa dia sedang memegang tangkai
Coba 3 kali pada sisi yang lumpuh dan
berikan skor pada gerakan terbaik.
8d. Grasp II
• Pasien duduk dengan tangan diatas meja
• Lakukan pada sisi yang tidak lumpuh
terlebih dahulu.
• Cek kemampuan pasif ROM pasien pada
sisi yang lumpuh untuk melakukan gerakan
ini.
• Instruksikan pada pasien untuk abduksi
jempolnya untuk menggenggam selembar
kertas. Tarik selembar kertas tersebut
dengan sedikit hentakan dan katakan pada
pasien untuk menahannya.
• Coba 3 kali pada sisi yang lumpuh dan
berikan skor pada gerakan terbaik.
8e. Grasp III
• Pasien duduk dengan tangan diatas meja
• Lakukan pada sisi yang tidak lumpuh
terlebih dahulu.
• Cek kemampuan pasif ROM pasien pada
sisi yang lumpuh untuk melakukan gerakan
ini.
• Instruksikan pada pasien untuk memegang
pulpen dengan jari jempol dan telunjuk.
Tarik pulpen tersebut dengan sedikit
hentakan dan katakan pada pasien untuk
menahannya
• Coba 3 kali pada sisi yang lumpuh dan
berikan skor pada gerakan terbaik.
Grasp IV
• Pasien duduk dengan tangan diatas meja
• Lakukan pada sisi yang tidak lumpuh
•
•
1 – genggaman lemah
2 – genggaman dapat
melawan tahanan yang kuat
Skor maksimal 2:
• 0 – fungsi tidak dapat
dilakukan
• 1 – secarik kertas
diletakkan diantara jempol
dan jari telunjuk dapat
dipegang tapi tidak dapat
melawan sedikit tahanan
• 2 – kertas digenggam erat
dan mampu melawan
tahanan
Skor maksimal 2:
• 0 – fungsi tidak dapat
dilakukan
• 1 – pensil diletakkan
diantara jempol dan jari
telunjuk dapat dipegang
tapi tidak dapat melawan
sedikit tahanan
• 2 – pensil digenggam erat
dan mampu melawan
tahanan
Skor maksimal 2:
• 0 – fungsi tidak dapat
dilakukan
Universitas Sumatera Utara
Koordinasi dan
kecepatan
Duduk: jari-jari ke
hidung (5 kali
pengulangan)
terlebih dahulu.
• Cek kemampuan pasif ROM pasien pada
sisi yang lumpuh untuk melakukan gerakan
ini.
• Instruksikan pasien untuk memegang
kaleng ataupun gelas. Tarik gelas dengan
sedikit hentakan dan katakan pada pasien
untuk menahannya
• Coba 3 kali pada sisi yang lumpuh dan
berikan skor pada gerakan terbaik.
8g. Grasp V
• Pasien duduk dengan tangan diatas meja
• Lakukan pada sisi yang tidak lumpuh
terlebih dahulu.
• Cek kemampuan pasif ROM pasien pada
sisi yang lumpuh untuk melakukan gerakan
ini.
• Instruksikan pasien untuk menggenggam
bola tennis. Tarik bola tersebut dengan
sedikit hentakan dan katakan pada
pasiennya untuk menahannya.
• Coba 3 kali pada sisi yang lumpuh dan
berikan skor pada gerakan terbaik.
• Pasien duduk dengan mata terbuka
• Tangan di atas lutut
• Lakukan pada sisi yang tidak lumpuh
terlebih dahulu.
• Cek kemampuan pasif ROM pasien pada
sisi yang lumpuh untuk melakukan gerakan
ini.
• Instruksikan pada pasien untuk
menggerakkan tangannya dari lutut ke
hidung dengan cepat
• Catat waktunya untuk melakukan 5 kali
putaran dengan menggunakan stopwatch
• Ulangi gerakan yang sama pada lengan
yang lumpuh. Rekam waktu untuk sisi
lengan yang lumpuh dan tidak lumpuh.
Observasi tanda-tanda tremor dan dismetria
selama gerakan tersebut dilakukan.
• Catatan: gerakan ini mencoba untuk
membedakan stroke pada basal ganglia,
talamus atau stroke serebelar, dimana
tremor/dismetria merupakan bukti langsung
bahwa adanya lesi pada area tersebut.
•
•
1 – kaleng diletakkan
diantara jempol dan jari
telunjuk dapat digenggam
tapi tidak dapat melawan
sedikit tahanan
2 – kaleng digenggam erat
dan mampu melawan
tahanan
Skor maksimal 2:
• 0 – fungsi tidak dapat
dilakukan
• 1 – bola tennis dapat
digenggam tapi tidak dapat
melawan sedikit tahanan
• 2 – bola tennis digenggam
erat dan mampu
melawanan tahanan
Skor tremor (maksimal 2):
• 0 – tremor terlihat nyata
• 1 – tremor sedikit
• 2 – tidak ada tremor
Skor dysmetria (maksimal 2):
• 0 – dysmetria yang tidak
teratur dan terlihat nyata
• 1 – dysmetria yang teratur
dan terlihat sedikit
• 2 – tidak ada dysmetria
Skor kecepatan (maksimal 2):
• 0 – aktifitas lebih lama 6
detik dari tangan yang tidak
lumpuh
• 1 – 2 - 5,9 detik lebih lama
dari tangan yang tidak
lumpuh
• 2 – Perbedaannya kurang
dari 2 detik
Universitas Sumatera Utara
Mayoritas kasus stroke terjadi pada arteri
sereberal bagian tengah atau arteri basilar
dimana kita menduga. Untuk
mengobservasi paralisis yang
mempengaruhi kecepatan gerakan tapi tidak
menyebabkan tremor/dismetia. Pada kasus
paralisis menyeluruh observasi adanya
indikasi tremor atau dismetria yang
mungkin tampak pada wajah, suara,
lengan/kaki. Jika tidak ada indikator tremor
atau dismetria berikan skor 2 pada item ini
dan skor kecepatan nol. Jika aktif ROM
pada sisi yang lumpuh berkurang secara
signifikan daripada sisi yang tidak lumpuh
pasien diberi skor nol untuk kecepatan.
Universitas Sumatera Utara
Lembar Penilaian Pengkajian Motorik Fugl-Meyer
Test
I.Refleks
II.Fleksor
sinergi
III.Ekstensor
sinergi
IV.Kombinasi
gerakan
sinergi
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Pengkajian Motorik Fugl-Meyer Ekstremitas Atas
Item
Skor
Kriteria penilaian
Bisep
• 0 – tidak ada refleks
Trisep
• 2 – aktifitas refleks ada
Elevasi
• 0 – tidak dapat dilakukan
Retraksi bahu
seluruhnya
Abduksi (sedikitnya 900)
• 1 – dilakukan sebagian
Rotasi eksternal
• 2 – dilakukan sempurna
Fleksi siku
Supinasi lengan bawah
Adduksi/internal rotasi bahu
• 0 – tidak dapat dilakukan
Ekstensi siku
seluruhnya
Pronasi lengan bawah
• 1 – dilakukan sebagian
• 2 – dilakukan sempurna
Tangan ke tulang belakang
• 0 – gerakan tidak spesifik
• 1 – tangan harus melewati
tulang iliaka anterior superior
• 2 – dilakukan sempurna
Fleksi bahu 900, siku 00
•
•
14
Pronasi/supinasi lengan
bawah dengan siku 900 dan
bahu 00
•
•
•
•
V.Gerakan di
luar sendi
15
Abduksi bahu 900, siku 00
dan pronasi lengan bawah
•
0 – abduksi pada lengan
terjadi tiba--tiba, atau fleksi
pada siku terjadi saat gerakan
dimulai
1 – abduksi atau fleksi pada
siku terjadi pada saat fase
gerakan
2 – dilakukan sempurna
0 – posisi bahu dan siku yang
benar tidak dapat dicapai,
dan/atau pronasi atau supinasi
tidak dapat dilakukan
1 – pronasi/supinasi aktif dapat
dilakukan meskipun dalam
gerakan yang terbatas, pada
saat yang sama posisi bahu
dan siku berada dalam posisi
yang tepat.
2 – pronasi/supinasi lengkap
dengan posisi bahu dan siku
berada dalam posisi yang
tepat.
0 – diawal terjadi fleksi pada
Universitas Sumatera Utara
•
16
17
Fleksi bahu 900-1800 siku 00
dan posisi lengan bawah di
tengah
•
•
•
•
•
Pronasi/supinasi lengan
bawah, siku 00 dan fleksi
bahu antara 30-900
•
VI.Aktivitas
refleks normal
VII.Wrist
18
19
Bisep dan/atau fleksor jari
dan trisep (item ini hanya
untuk pasien yang mampu
mencapai skor maksimum
pemeriksaan sebelumnya,
sebaliknya 0)
Stabilitas, siku 900, bahu 00
•
•
•
•
•
•
•
20
21
Fleksi/ekstensi siku 900 bahu
00
0
0
Stabilitas, siku 0 bahu 30
•
•
•
•
siku atau penyimpangan lain
dari pronasi lengan bawah
terjadi
1 – gerakan dapat dilakukan
sebagian, atau selama gerakan
terjadi fleksi pada siku, atau
lengan bawah tidak tetap
dalam posisi pronasi
2 – dilakukan sempurna
0 – diawal terjadi fleksi siku
atau abduksi bahu
1 – fleksi siku atau abduksi
bahu terjadi selama fleksi bahu
(fase setelah gerakan)
2 – dilakukan sempurna
0 – supinasi dan pronasi tidak
dapat dilakukan semuanya
atau posisi siku dan bahu tidak
tercapai
1 –bahu dan siku berada dalam
posisi yang tepat dan supinasi
dan pronasi dapat dilakukan
dalam gerakan terbatas
2 – dilakukan sempurna
0 – dua atau tiga refleks
terlihat nyata hiperaktif
1 – satu refleks terlihat
hiperaktif atau setidaknya 2
refleks terlihat baik
2 – tidak lebih dari satu
refleks terlihat baik dan tidak
ada yang hiperaktif
0 – pasien tidak dapat
melakukan dorsofleksi
pergelangan tangan sampai 150
1 – dorsofleksi tercapai namun
tidak ada tahanan
2 – posisi dapat dipertahankan
dengan sedikit tahanan
0 – gerakan tidak terjadi
1 – pasien tidak dapat
menggerakkan pergelangan
tangannya secara aktif
2 – gerakannya sempurna
0 - Pasien tidak dapat
Universitas Sumatera Utara
•
•
VIII.Tangan
22
Fleksi/ekstensi siku 00 bahu
300
23
Sirkumduksi
24
Fleksi jari-jari
•
•
•
•
•
•
•
•
•
25
Ekstensi jari-jari
•
•
•
26
27
Genggaman I: ekstensi sendi
metakarpopalangeal dan
fleksi sendi interpalangeal
proksimal dan distal;
genggaman diuji melawan
tahanan
Genggaman II: pasien
diinstruksikan untuk adduksi
jempol dengan menempatkan
secarik kertas.
•
•
•
•
•
•
28
Genggaman III: pensil
ditempatkan diantara jari
•
dorsofleksi pegelangan tangan
sampai 150
1 - dorsofleksi tercapai namun
tidak ada tahanan
2 – posisi dapat dipertahankan
dengan sedikit tahanan
0 – gerakan tidak terjadi
1 – pasien tidak dapat
menggerakkan pergelangan
tangannya secara aktif
2 – gerakannya sempurna
0 – tidak dapat dilakukan
1 – gerakan tersentak atau
sirkumduksi yang tidak
lengkap
2 – gerakan sempurna
0 – fleksi tidak terjadi
1 – beberapa jari fleksi tetapi
gerakannya tidak penuh
2 – fleksi lengkap (sebanding
dengan sisi yang tidak
lumpuh)
0 – ekstensi tidak terjadi
1 – pasien dapat melepaskan
fleksi genggamannya
2 – ekstensi lengkap
(sebanding dengan sisi yang
tidak lumpuh)
0 – posisi yang tepat tidak
dapat dicapai
1 – genggaman lemah
2 – genggaman dapat melawan
tahanan yang kuat
0 – fungsi tidak dapat
dilakukan
1 – secarik kertas diletakkan
diantara jempol dan jari
telunjuk dapat dipegang tapi
tidak dapat melawan sedikit
tahanan
2 – kertas digenggam erat dan
mampu melawan tahanan
0 – fungsi tidak dapat
dilakukan
Universitas Sumatera Utara
jempol dan telunjuk.
•
•
29
Genggaman IV: Pasien harus
menggenggam kaleng
dengan jari pertama dan
kedua
•
•
•
30
IX.Koordinasi/ 31
Kecepatan
Jari-jari dari
lutut ke hidung 32
( 5 kali
pengulangan)
33
Genggaman V: Pasien
menggenggam bola tenis
dengan melakukan
genggaman bulat atau
instruksikan untuk
menempatkan jari-jarinya
pada
posisinya dengan posisi
abduksi ibu jari dan abduksifleksi pada jari ke-2, 3, 4 dan
ke-5
Tremor
Dysmetria
Kecepatan
Total ekstremitas atas
•
•
•
1 – pensil diletakkan diantara
jempol dan jari telunjuk dapat
dipegang tapi tidak dapat
melawan sedikit tahanan
2 – pensil digenggam erat dan
mampu melawan tahanan
0 – fungsi tidak dapat
dilakukan
1 – kaleng diletakkan diantara
jempol dan jari telunjuk dapat
digenggam tapi tidak dapat
melawan sedikit tahanan
2 – kaleng digenggam erat dan
mampu melawan tahanan
0 – fungsi tidak dapat
dilakukan
1 – bola tennis dapat
digenggam tapi tidak dapat
melawan sedikit tahanan
2 – bola tennis digenggam erat
dan mampu melawanan
tahanan
•
•
•
•
0 – tremor terlihat nyata
1 – tremor sedikit
2 – tidak ada tremor
0 – dysmetria yang tidak
teratur dan terlihat nyata
• 1 – dysmetria yang teratur dan
terlihat sedikit
• 2 – tidak ada dysmetria
• 0 – aktifitas lebih lama 6 detik
dari tangan yang tidak lumpuh
• 1 – (2 - 5,9) detik lebih lama
dari tangan yang tidak lumpuh
• 2 – Perbedaannya kurang dari
2 detik
Maksimal = 66
Universitas Sumatera Utara
Pengkajian Motorik Fugl-Meyer Ekstremitas Bawah
No.
Item
Skor
Kriteria penilaian
34
Achilles
• 0 - tidak ada refleks
35
Patela
• 2 – aktifitas refleks ada.
IIA. Fleksor sinergi
36
Fleksi pinggul
• 0 – tidak dapat dilakukan
37
Fleksi lutut
seluruhnya
38
Dorsofleksi pergelangan
• 1 – sebagian gerakan
kaki
• 2 – semua gerakan
IIB.Ekstensor sinergi 39
Ekstensi pinggul
• 0 – tidak bisa dilakukan
40
Abduksi
• 1 – sebagian gerakan
41
Ekstensi lutut
• 2 – semua gerakan
42
Plantar fleksi pergelangan
kaki
III.Kombinasi
43
Fleksi lutut lebih dari 900
• 0 – tidak ada gerakan
gerakan sinergi
aktif
• 1 – dari posisi ekstensi
lutut bisa difleksikan
tetapi tidak lebih dari 900
• 2 – fleksi lutut lebih dari
900
44
Dorsofleksi pergelangan
• 0 – tidak ada gerakan
kaki
• 1 – fleksi tidak lengkap
• 2 – dorsofleksi normal
IV.Gerakan di luar
45
Fleksi lutut
• 0 – lutut tidak dapat
sinergi
fleksi tanpa fleksi pada
pinggul
• 1 – lutut mulai fleksi
tanpa fleksi pada pinggul
tapi tidak mencapai 900
atau fleksi pada pinggul
terjadi selama gerakan
• 2 – gerakan sempurna
46
Dorsofleksi pergelangan
• Gerakan tidak aktif
kaki
• Gerakan sebagian
• Gerakan penuh
V.Refleks normal
47
Fleksi lutut, patela, achilles
• 0 – dua atau tiga refleks
(item ini hanya untuk
terlihat nyata hiperaktif
pasien yang mampu
• 1 – satu refleks terlihat
mencapai skor maksimum
hiperaktif atau
pada pemeriksaan
setidaknya 2 refleks
sebelumnya atau sebaliknya
terlihat baik
0)
• 2 – tidak lebih dari satu
refleks terlihat baik dan
tidak ada yang hiperaktif
VI.Koordinasi/
48
Tremor
• 0 – tremor terlihat nyata
Test
I. Aktivitas refleks
Universitas Sumatera Utara
kecepatan
49
Dismetria
50
Kecepatan
Total ekstremitas bawah
Total skor motori (ekstremitas atas + ekstremitas bawah)
•
•
•
1 – tremor sedikit
2 – tidak ada tremor
0 – dismetria yang tidak
teratur dan nyata
• 1 – dismetria yang teratur
dan terlihat sedikit
• 2 – tidak ada dismetria
• 0 – aktifitas lebih lama 6
detik dari kaki yang tidak
lumpuh
• 1 – (2-5,9) detik lebih
lama dari kaki yang tidak
lumpuh
• 2 – Perbedaannya kurang
dari 2 detik
Maksimal = 34
Maksimal = 100
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3
JADWAL TENTATIF PENELITIAN
Jenis
Kegiatan
Mengajukan
judul
Menetapkan
judul
Menyiapkan
proposal
Sidang
proposal
Juni
Juli
Agustus
Sept.
Oktober
Nov.
Des.
Januari
Februari
April
Mei
Maret
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Revisi
proposal
Uji Validitas
Pengumpulan
data
dan
analisa data
Penyusunan
laporan skripsi
Ujian skripsi
Revisi
Pengumpulan
skripsi
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4
HASIL PENELITIAN
1. Karakteristik Data Demografi
Statistics
Usia
N
Valid
Lama menderita
Bagian yang
stroke
Hemiplegia
Jenis Kelamin
Stroke
30
30
30
30
30
0
0
0
0
0
Mean
2.53
1.43
1.33
1.60
1.17
Median
3.00
1.00
1.00
2.00
1.00
Minimum
1
1
1
1
1
Maximum
4
2
3
2
2
76
43
40
48
35
Missing
Sum
Usia
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
36-45
5
16.7
16.7
16.7
46-55
9
30.0
30.0
46.7
56-65
11
36.7
36.7
83.3
5
16.7
16.7
100.0
30
100.0
100.0
di atas 65
Total
Jenis Kelamin
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Laki-laki
17
56.7
56.7
56.7
perempuan
13
43.3
43.3
100.0
Total
30
100.0
100.0
Universitas Sumatera Utara
Lama menderita stroke
Cumulative
Frequency
Valid
2 minggu pertama
Percent
Valid Percent
Percent
22
73.3
73.3
73.3
2-24 minggu
6
20.0
20.0
93.3
di atas 24 minggu
2
6.7
6.7
100.0
30
100.0
100.0
Total
Bagian yang Hemiplegia
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
kiri
12
40.0
40.0
40.0
kanan
18
60.0
60.0
100.0
Total
30
100.0
100.0
Stroke
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
pertama
25
83.3
83.3
83.3
berulang
5
16.7
16.7
100.0
30
100.0
100.0
Total
Universitas Sumatera Utara
2. Status Fungsi Motorik Pasien Pasca Stroke
Status Fungsi Motorik Pasien Pasca Stroke
Frequency
Valid
hemiplegia berat
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
22
73.3
73.3
73.3
6
20.0
20.0
93.3
hemiplegia sedang
1
3.3
3.3
96.7
hemiplegia ringan
1
3.3
3.3
100.0
30
100.0
100.0
hemiplegia
mencolok/nyata
Total
P1=Refleks Bisep
Cumulative
Frequency
Valid
aktifitas refleks ada
Percent
30
Valid Percent
100.0
Percent
100.0
100.0
P2=Refleks Trisep
Cumulative
Frequency
Valid
aktifitas refleks ada
Percent
30
Valid Percent
100.0
Percent
100.0
100.0
P3=Elevasi
Frequency
Valid
tidak dapat dilakukan
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
22
73.3
73.3
73.3
dilakukan sebagian
2
6.7
6.7
80.0
dilakukan sempurna
6
20.0
20.0
100.0
30
100.0
100.0
seluruhnya
Total
Universitas Sumatera Utara
P4=Retraksi Bahu
Cumulative
Frequency
Valid
tidak dapat dilakukan
Percent
Valid Percent
Percent
22
73.3
73.3
73.3
dilakukan sebagian
3
10.0
10.0
83.3
dilakukan sempurna
5
16.7
16.7
100.0
30
100.0
100.0
seluruhnya
Total
P5=Abduksi
Cumulative
Frequency
Valid
tidak dapat dilakukan
Percent
Valid Percent
Percent
22
73.3
73.3
73.3
dilakukan sebagian
3
10.0
10.0
83.3
dilakukan sempurna
5
16.7
16.7
100.0
30
100.0
100.0
seluruhnya
Total
P6=Rotasi Eksternal
Cumulative
Frequency
Valid
tidak dapat dilakukan
Percent
Valid Percent
Percent
22
73.3
73.3
73.3
dilakukan sebagian
6
20.0
20.0
93.3
dilakukan seluruhnya
2
6.7
6.7
100.0
30
100.0
100.0
seluruhnya
Total
Universitas Sumatera Utara
P7=Fleksi Siku
Cumulative
Frequency
Valid
tidak dapat dilakukan
seluruhnya
Valid Percent
Percent
22
73.3
73.3
73.3
8
26.7
26.7
100.0
30
100.0
100.0
dilakukan sempurna
Total
Percent
P8=Supinasi lengan bawah
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
tidak dapat dilakukan
seluruhnya
dilakukan sempurna
Total
22
73.3
73.3
73.3
8
26.7
26.7
100.0
30
100.0
100.0
P9=Adduksi/intenal rotasi bahu
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
tidak dapat dilakukan
22
73.3
73.3
73.3
dilakukan sebagian
6
20.0
20.0
93.3
dilakukan sempurna
2
6.7
6.7
100.0
30
100.0
100.0
seluruhnya
Total
Universitas Sumatera Utara
P10=Ekstensi siku
Frequency
Valid
tidak dapat dilakukan
seluruhnya
dilakukan sempurna
Total
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
22
73.3
73.3
73.3
8
26.7
26.7
100.0
30
100.0
100.0
P11=Pronasi lengan bawah
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
tidak dapat dilakukan
seluruhnya
dilakukan sempurna
Total
22
73.3
73.3
73.3
8
26.7
26.7
100.0
30
100.0
100.0
P12=Tangan ke tulang belakang
Cumulative
Frequency
Valid
gerakan tidak spesifik
Percent
Valid Percent
Percent
22
73.3
73.3
73.3
6
20.0
20.0
93.3
2
6.7
6.7
100.0
30
100.0
100.0
tangan harus melewati
tulang iliaka anterior
superior
dilakukan sempurna
Total
Universitas Sumatera Utara
P13=Fleksi bahu 90 derajat, siku 0 derajat
Frequency
Valid
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
abduksi pada lengan terjadi tibatiba, atau fleksi pada siku terjadi
22
73.3
73.3
73.3
8
26.7
26.7
100.0
30
100.0
100.0
saat gerakan dimulai
dilakukan sempurna
Total
P14=Pronasi/supinasi lengan bawah
Frequency
Valid
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
posisi bahu dan siku yang benar
tidak dapat dicapai, pronasi/supinasi
tidak dapat dilakukan
22
73.3
73.3
73.3
8
26.7
26.7
100.0
30
100.0
100.0
pronasi/supinasi lengkap dengan
posisi bahu dan siku berada dalam
posisi yang tepat
Total
P15=Abduksi bahu 90 derajat, siku 0 derajat dan pronasi lengan bawah
Frequency
Valid
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
diawal terjadi fleksi pada siku
atau penyimpangan lain dari
22
73.3
73.3
73.3
8
26.7
26.7
100.0
30
100.0
100.0
pronasi lengan bawah
gerakan sempurna
Total
Universitas Sumatera Utara
P16=Fleksi bahu 90 derajat-180 derajat dan posisi lengan bawah di tengah
Cumulative
Frequency
Valid
diawal terjadi fleksi siku atau
abduksi bahu
fleksi siku atau abduksi bahu
terjadi selama fleksi bahu
dilakukan sempurna
Total
Percent
Valid Percent
Percent
22
73.3
73.3
73.3
1
3.3
3.3
76.7
7
23.3
23.3
100.0
30
100.0
100.0
P17=Pronasi/supinasi lengan bawah, siku 0 derajat dan fleksi bahu antara 30-90 derajat
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
supinasi dan pronasi tidak
dapat dilakukan semuanya,
posisi bahu dan siku tidak
22
73.3
73.3
73.3
8
26.7
26.7
100.0
30
100.0
100.0
tercapai
dilakukan sempurna
Total
P18=Aktivitas refleks normal
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
lebih dari satu refleks
terlihat baik dan tidak ada
30
100.0
100.0
100.0
yang hiperaktif
Universitas Sumatera Utara
P19=Stabilitas, siku 90 derajat, bahu 0 derajat
Frequency
Valid
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
pasien tidak dapat melakukan
dorsofleksi pergelangan tangan
24
80.0
80.0
80.0
2
6.7
6.7
86.7
4
13.3
13.3
100.0
30
100.0
100.0
sampai 15 derajat
dorsofleksi tercapai namun tidak
ada tahanan
posisi dapat dipertahankan
dengan sedikit tahanan
Total
P20=Fleksi/ekstensi siku 90 derajat bahu 0 derajat
Frequency
Valid
gerakan tidak terjadi
pasien tidak dapat menggerakkan
pergelangan tangannya secara aktif
gerakkannya sempurna
Total
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
24
80.0
80.0
80.0
1
3.3
3.3
83.3
5
16.7
16.7
100.0
30
100.0
100.0
P21=Stabilitas, siku 0 derajat bahu 30 derajat
Frequency
Valid
pasien tidak dapat dorsofleksi
pergelangan tangan sampai 15 derajat
dorsofleksi tercapai namun tidak ada
tahanan
posisi dapat dipertahankan dengan
sedikit tahanan
Total
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
24
80.0
80.0
80.0
2
6.7
6.7
86.7
4
13.3
13.3
100.0
30
100.0
100.0
Universitas Sumatera Utara
P22=Fleksi/ekstensi siku 0 derajat bahu 30 derajat
Frequency
Valid
gerakan tidak terjadi
Cumulative
Percent
Percent
24
80.0
80.0
80.0
1
3.3
3.3
83.3
5
16.7
16.7
100.0
30
100.0
100.0
pasien tidak dapat menggerakkan
pergelangan tangannya secara aktif
gerakkannya sempurna
Total
Percent
Valid
P23=Sirkumduksi
Frequency
Valid
tidak dapat dilakukan
Cumulative
Percent
Percent
23
76.7
76.7
76.7
2
6.7
6.7
83.3
5
16.7
16.7
100.0
30
100.0
100.0
gerakan tersentak atau sirkumduksi
yang tidak lengkap
gerakannya sempurna
Total
Percent
Valid
P24=Fleksi jari-jari
Frequency
Valid
fleksi tidak terjadi
beberapa jari fleksi tetapi gerakannya
tidak penuh
fleksi lengkap
Total
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
22
73.3
73.3
73.3
1
3.3
3.3
76.7
7
23.3
23.3
100.0
30
100.0
100.0
Universitas Sumatera Utara
P25=Ekstensi jari-jari
Cumulative
Frequency
Valid
ekstensi tidak terjadi
Valid Percent
Percent
22
73.3
73.3
73.3
1
3.3
3.3
76.7
7
23.3
23.3
100.0
30
100.0
100.0
pasien dapat melepaskan
fleksi genggamannya
ekstensi lengkap
Total
Percent
P26=Genggaman 1
Cumulative
Frequency
Valid
posisi yang tepat tidak dapat
dicapai
Valid Percent
Percent
22
73.3
73.3
73.3
3
10.0
10.0
83.3
5
16.7
16.7
100.0
30
100.0
100.0
genggaman lemah
genggaman dapat melawan
tahanan yang kuat
Total
Percent
P27=Genggaman 2
Cumulative
Frequency
Valid
fungsi tidak dapat dilakukan
Percent
Valid Percent
Percent
22
73.3
73.3
73.3
3
10.0
10.0
83.3
5
16.7
16.7
100.0
30
100.0
100.0
kertas dapat dipegang tapi
tidak dapat melawan sedikit
tahanan
kertas digenggam erat dan
mampu melawan tahanan
Total
Universitas Sumatera Utara
P28=Genggaman 3
Valid
Frequency Percent Percent
Valid
fungsi tidak dapat dilakukan
pensil dapat dipegang tapi tidak dapat
melawan sedikit tahanan
pensil digenggam erat dan mampu
melawan tahanan
Total
Cumulative
Percent
22
73.3
73.3
73.3
3
10.0
10.0
83.3
5
16.7
16.7
100.0
30
100.0
100.0
P29=Genggaman 4
Valid
Frequency Percent Percent
Valid
fungsi tidak dapat dilakukan
kaleng dapat digenggam tapi tidak dapat
melawan sedikit tahanan
kaleng digenggam erat dan mampu
melawan tahanan
Total
Cumulative
Percent
22
73.3
73.3
73.3
3
10.0
10.0
83.3
5
16.7
16.7
100.0
30
100.0
100.0
P30=Genggaman 5
Valid
Frequency Percent Percent
Valid
fungsi tidak dapat dilakukan
bola tennis dapat digenggam tapi tidak
dapat melawan sedikit tahanan
bola tennis digenggam erat dan mampu
melawan tahanan
Total
Cumulative
Percent
22
73.3
73.3
73.3
3
10.0
10.0
83.3
5
16.7
16.7
100.0
30
100.0
100.0
Universitas Sumatera Utara
P31=Tremor
Cumulative
Frequency
Valid
tremor terlihat nyata
Percent
Valid Percent
Percent
22
73.3
73.3
73.3
tremor sedikit
4
13.3
13.3
86.7
tidak ada tremor
4
13.3
13.3
100.0
30
Penjelasan Tentang Penelitian
Nama saya adalah May Ciska Sijabat/121101078, mahasisiwi Program Studi Ilmu
Keperawatan, Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, Medan. Saya ingin
melakukan penelitian di RSUP Haji Adam Malik Provinsi Sumatera Utara dengan
tujuan untuk mengidentifikasi status fungsi motorik pada pasien pasca stroke.
Penelitian ini merupakan salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di
Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
Peneliti menjamin bahwa penelitian yang dilakukan tidak menimbulkan dampak
negatif kepada Bapak/Ibu sebagai responden. Penelitian ini akan memberikan
manfaat bagi pengembangan ilmu keperawatan. Peneliti juga menghargai dan
menghormati hak responden dengan cara menjaga kerahasiaan identitas diri dan data
yang diberikan responden selama pengumpulan data hingga penyajian dara. Peneliti
sangat mengharapkan partisipasi Bapak/Ibu/Sdra/Sdri sebagai responden dalam
penelitian
ini,
namun
jika
Bapak/Ibu/Sdra/Sdri
tidak
bersedia
maka
Bapak/Ibu/Sdra/Sdri berhak untuk menolak karena tidak ada unsur paksaan untuk
dijadikan sebagai responden. Demikianlah informasi ini saya sampaikan, atas
kesediaan dan partisipasi Bapak/Ibu/Sdra/Sdri saya ucapkan terimakasih.
Medan, Juni 2016
Penulis
Universitas Sumatera Utara
Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Kode responden :
Umur :
Jenis Kelamin :
Setelah mendengarkan penjelasan dari peneliti tentang penelitian yang berjudul
“Status Fungsi Motorik Pasien Pasca Stroke”, maka saya dengan sukarela dan tanpa
paksaan menyatakan bersedia menjadi responden dalam penelitian tersebut.
Medan,
2016
Responden
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2
KUESIONER DATA DEMOGRAFI
Petunjuk Pengisian Kuesioner
Dalam pengisian kuesioner ini, Bapak/Ibu/Sdra/Sdri diharapkan mengikuti petunjuk
ini:
1. Jawablah setiap pernyataan yang tersedia dibawah ini dengan memberi tanda
checklist (√) atau mengisi jawaban pada tempat yang telah disediakan.
2. Semua pertanyaan harus dijawab. Bila ada yang kurang dimengerti, dapat
ditanyakan kepada peneliti.
1. Data Demografi
1. Nomor responden (diisi oleh peneliti) : .......
2. Usia
: ....... tahun
3. Jenis kelamin
: ( ) Laki-laki
4. Lama menderita stroke
: .... tahun
5. Bagian yang lumpuh
: ( ) Kiri
( ) Kanan
6. Stroke
: ( ) Pertama
( ) Berulang
( ) Perempuan
.... bulan
.... hari
Universitas Sumatera Utara
Prosedur dan Peraturan Pengkajian Motorik
Fugl-Meyer
Prosedur
Deskripsi :
Pengkajian
ini
untuk
mengukur
gangguan motorik
ekstremitas
atas
dan
ekstremitas
bawah.
Peralatan :
Kursi, meja, refleks
hammer,
pensil,
kertas,
kaleng
kecil/gelas,
bola
tennis, stopwatch.
Peraturan
Lakukan pengkajian ini pada tempat yang tenang dan ketika pasien dalam
keadaan bersedia.
Pengkajian gerakan yang ingin dicapai: meliputi sinergi fleksor, sinergi
ekstensor, sinergi gerakan kombinasi, sinergi gerakan keluar, pergelangan
tangan, tangan dan koordinasi/kecepatan. Untuk semua gerakan yang ingin
dicapai, ada beberapa pedoman yang harus diikuti:
1. Berikan instruksi yang jelas dan singkat. Contohkan sesuai dengan
instruksi verbal yang anda berikan.
2. Lakukan dahulu pada ekstremitas yang tidak lumpuh. Pada sisi yang
lumpuh, cek kemampuan pasien melakukan pasif ROM untuk
melakukan gerakan ini.
3. Ulangi setiap gerakan sebanyak 3 kali pada sisi yang lumpuh dan
berikan skor pada gerakan yang paling baik dilakukan. Jika skor
maksimal dicapai pada gerakan pertama dan kedua, jangan
mengulanginya sampai tiga kali. Uji koordinasi/kecepatan hanya
dilakukan satu kali.
4. Jangan bantu pasien, tetapi memberi motivasi secara verbal diijinkan.
5. Uji fungsi kemandirian tangan dan pergelangan tangan. Selama
pengkajian pergelangan tangan (7a—7e), sangga bawah siku untuk
mengurangi beban pada bahu, bagaimanapun pasien harus menggerakkan
siku secara fleksi dengan sudut siku 900 dan menggerakkan siku secara
ekstensi dengan sudut siku 0o. Selama pengkajian tangan bantuan dapat
diberikan pada siku lengan dan hanya bagian proksimal sampai pergelangan
tangan sehingga posisinya adalah posisi yang tepat untuk melakukan
pengkajian tangan (8a-g).
Pengkajian Motorik Fugl-Meyer Ekstremitas Bawah
Item
I. Aktivitas refleks
IIA. Sinergi fleksor
•
•
•
•
•
•
•
Prosedur
Skoring
Pasien duduk atau berbaring
Kaji refleks patela dan achilles
Lakukan pada sisi yang tidak lumpuh
terlebih dahulu
Kemudian lakukan pada sisi yang lumpuh.
Pasien berbaring
Lakukan gerakan ini pada sisi yang tidak
lumpuh terlebih dahulu.
Pada sisi yang lumpuh, cek kemampuan
Skor (maksimal 4):
• 0 - tidak ada refleks
• 2 – refleks ada.
Refleks yang dinilai adalah
refleks patela dan achilles.
Skor (maksimal 6):
• 0 – tidak bisa dilakukan
• 1 – sebagian gerakan
• 2 – semua gerakan
Universitas Sumatera Utara
•
•
IIB. Sinergi
ekstensor
•
•
•
•
III.Gerakan
kombinasi sinergi
pasien melakukan pasif ROM pada
setiap sendi yang akan dikaji.
Mulailah dengan meluruskan pinggul, lutut
dan pergelangan kaki. Instruksikan pada
pasien “angkat lutut anda ke dada dan tarik
jari-jari kaki anda” (pengkaji
mengobservasi gerakan fleksi pada pinggul,
lutut dan pergelangan tangan selama
pengkajian ini). Pengkaji dapat
mengisyaratkan kepada pasien untuk
menggerakkan komponen yang hilang.
Coba 3 kali pada sisi yang lumpuh dan
berikan skor pada gerakan terbaik.
Pasien tidur menyamping.
Lakukan gerakan ini pada sisi yang tidak
lumpuh terlebih dahulu.
Pada sisi yang lumpuh, cek kemampuan
pasien melakukan pasif ROM pada
setiap sendi yang akan dikaji.
Mulailah dengan flexi 900 pada pinggul,
fleksi 900 pada lutut dan dorsofleksi pada
pergelangan kaki.
• Instruksikan pada pasien “dorong kaki anda
ke bawah dan tendang kaki anda ke bawah
dan kembali”. (Plantarfleksi pada
pergelangan kaki, ekstensi pada lutut,
abduksi pada pinggul dan ekstensi pada
pinggul)
• Coba 3 kali pada sisi yang lumpuh dan
berikan skor pada gerakan terbaik.
3a. Fleksi lutut di atas 900
• Pasien duduk, kaki di lantai, dengan lutut
menjauh dari kursi.
Lutut diuji dengan sedikit ekstensi di atas
90 derajat. Otot betis tidak harus meregang.
Untuk mengurangi gesekan, sepatu pasien
dapat dibuka tapi kaus kaki tetap dipakai.
• Lakukan gerakan ini pada sisi yang tidak
lumpuh terlebih dahulu.
• Cek kemampuan pasien melakukan
•
•
pasif ROM pada sisi yang lumpuh
untuk melakukan gerakan ini.
Gerakan yang dinilai adalah:
fleksi pada pinggul, lutut dan
dorsofleksi pergelangan kaki
Skor (maksimal 8):
• 0 – tidak ada gerakan
• 1 – sebagian gerakan
• 2 – semua gerakan
Gerakan yang dinilai adalah:
ekstensi pada pinggul, adduksi
pada pinggul, ekstensi pada lutut
dan plantarfleksi pada
pergelangan kaki
Skor (maksimal 2):
• 0 – tidak ada gerakan aktif
• 1 –dari posisi sedikit
ekstensi, lutut bisa
difleksikan tetapi tidak
lebih dari 900 atau fleksi
pada pinggul sambil
mencoba memfleksikan
lutut
• 2 – fleksi lutut lebih dari
900
Instruksikan pada pasien “tarik tumit anda
kembali dan ke bawah kursi”.
Coba 3 kali pada sisi yang lumpuh dan
Universitas Sumatera Utara
berikan skor pada gerakan terbaik.
3b. Dorsofleksi pergelangan kaki
• Pasien duduk, kaki di lantai, dengan lutut
menjauh dari kursi. Otot betis tidak harus
meregang.
• Lakukan gerakan ini pada sisi yang tidak
lumpuh terlebih dahulu.
• Cek kemampuan pasien melakukan
•
IV. Gerakan di luar
sinergi (berdiri,
pinggul 00)
pasif ROM pada sisi yang lumpuh pada
sendi pergelangan kaki.
Instruksikan pada pasien “biarkan tumit
anda tetap di lanttai, angkat kaki anda”.
• Coba 3 kali pada sisi yang lumpuh dan
berikan skor pada gerakan terbaik.
4a. Fleksi lutut
• Pasien berdiri, pinggul 00. Pada kaki yang
akan diuji, pinggul 00 lutut difleksikan dan
jari kaki pasien menyentuh lantai.
Evaluator dapat memberikan bantuan untuk
menjaga keseimbangan dan pasien dapat
meletakkan tangannya di atas meja.
• Lakukan gerakan ini pada sisi yang tidak
lumpuh terlebih dahulu.
• Cek kemampuan pasien melakukan
•
pasif ROM pada sisi yang lumpuh
untuk melakukan gerakan ini.
Instruksikan pada pasien untuk
mengangkat kakinya ke belakang dan
menendang tendang ke bawah dengan
tumitnya.
• Coba 3 kali pada sisi yang lumpuh dan
berikan skor pada gerakan terbaik.
4b. Dorsofleksi pergelangan kaki
• Pasien berdiri, pinggul pada 00 . jika otot
betis pasien terbatas dalam melakukan
gerakan dorsofleksi pada posisi awal,
kemudian kaki yang akan diuji dapat
diposisikan ke depan, jadi pinggulnya fleksi
kira kira 5 derajat dan otot betis tetap
diluruskan. Lutut harus tetap ekstensi.
Evaluator dapat memberikan bantuan untuk
menjaga keseimbangan dan pasien dapat
meletakkan tangannya di atas meja.
• Lakukan gerakan ini pada sisi yang tidak
lumpuh terlebih dahulu.
Skor (maksimal 2):
• 0 – tidak ada gerakan aktif
• 1 – fleksi tidak lengkap
(tumit tetap di lantai
dengan batas tengah dan
batas lateral bagian depan
bebas di lantai selama
dorsofleksi)
• 2 –dorsofleksi normal
Skor (maksimal 2):
• 0 – lutut tidak dapat fleksi
tanpa fleksi pinggul
• 1 –lutut fleksi tanpa fleksi
pinggul tapi tidak
mencapai 900 atau pinggul
mulai fleksi setelah fase
gerakan
• 2 – fleksi lutut lebih dari
900 dengan pinggul tetap
ekstensi
Skor (maksimal 2):
• Tidak ada gerakan
• Gerakan hanya sebagian
(ekstensi lutut tidak penuh,
tumit tetap di lantai dengan
batas tengah dan batas
lateral bagian depan bebas
di lantai selama dorsofleksi
atau fleksi pada pinggul
dan/atau lutut sambil
melakukan gerakan
dorsofleksi)
• 2 – gerakan penuh (sambil
Universitas Sumatera Utara
•
•
•
V. Refleks normal
•
•
VI.Koordinasi
Duduk: tumit
digerakkan pada kaki
sebelahnya dari
pergelangan kaki ke
lutut
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Cek kemampuan pasien melakukan
dorsofleksi pasif ROM pada sisi yang
lumpuh.
dorsofleksi dengan ekstensi
pada lutut dan tumit di
lantai
Instruksikan pada pasien untuk menjaga
agar lututnya tetap ekstensi dan tumit di
lantai, kaki diangkat.
Coba 3 kali pada sisi yang lumpuh dan
berikan skor pada gerakan terbaik.
Skor (maksimal 2):
Item ini dimasukkan jika pasien mencapai
skor maksimal pada semua item ekstremitas • 0 – dua atau tiga refleks
bawah sebelumnya atau sebaliknya skor 0.
terlihat nyata hiperaktif
Pemeriksa harus menguji refleks patela dan
• 1 – satu refleks terlihat
achilles dengan refleks hammer dan fleksi
hiperaktif atau setidaknya 2
lutut dengan cepat pada kaki yang lumpuh
refleks terlihat baik
dan catat apabila refleks hiperaktif atau
• 2 – tidak lebih dari satu
tidak.
refleks terlihat baik dan
tidak ada yang hiperaktif
Skor tremor (maksimal 2):
Pasien diposisikan duduk dengan mata
• 0 – tremor terlihat nyata
terbuka
• 1 – tremor sedikit
Posisi awal adalah tumit yang akan diuji
diletakkan di
• 2 – tidak ada tremor
pergelangan kaki yang berlawanan.
Skor dismetria (maksimal 2):
Lakukan gerakan ini pada sisi yang tidak
• 0 – dismetria yang tidak
lumpuh terlebih dahulu.
teratur dan nyata
Cek kemampuan pasien melakukan
• 1 – dismetria yang teratur
dan terlihat sedikit
pasif ROM pada sisi yang lumpuh.
• 2 – tidak ada dysmetria
Instruksikan pada pasien untuk
Skor kecepatan (maksimal 2):
menggerakkan tumitnya pada kaki
• 0 – aktifitas lebih lama 6
sebelahnya dari pergelangan kaki
detik dari kaki yang tidak
sampai ke lutut, gerakkan secepat
lumpuh
mungkin.
•
1 – 2 - 5,9 detik lebih lama
Gunakan stopwatch untuk mengitung
dari
kaki yang tidak
berapa lama waktu yang digunakan pasien
lumpuh
untuk melakukan
• 2 – Perbedaannya kurang
5 siklus (pergelangan kaki ke lutut ke
dari 2 detik
pergelangan kaki) pengulangan.
Gunakan aktif ROM pada sisi yang tidak
lumpuh sebagai perbandingan pada sisi
yang lumpuh.
Ulangi gerakan yang sama pada sisi yang
lumpuh. Rekam waktu kaki yang lumpuh
dan tidak lumpuh. Observasi tanda-tanda
tremor atau dysmetria selama gerakan
tersebut dilakukan.
Catatan: gerakan ini mencoba untuk
Universitas Sumatera Utara
membedakan stroke pada basal ganglia,
talamus atau stroke serebelar, dimana
tremor/dismetria merupakan bukti langsung
bahwa adanya lesi pada area tersebut.
Mayoritas kasus stroke terjadi pada arteri
sereberal bagian tengah atau arteri basilar
dimana kita menduga. Untuk
mengobservasi paralisis yang
mempengaruhi kecepatan gerakan tapi
tidak menyebabkan tremor/dismetia. Pada
kasus paralisis menyeluruh observasi
adanya indikasi tremor atau dismetria yang
mungkin tampak pada wajah, suara,
lengan/kaki. Jika tidak ada indikator tremor
atau dismetria berikan skor 2 pada item ini
dan skor kecepatan nol
Item
I.Aktivitas refleks
•
•
•
•
II.Sinergi fleksor
•
•
•
•
•
Pengkajian Motorik Fugl-Meyer Ekstremitas Atas
Prosedur
Skor
Skor (maksimal 4):
Pasien duduk.
• 0 – tidak ada refleks
Kaji refleks bisep dan trisep
• 2 – aktifitas refleks ada
Lakukan pada sisi yang tidak lumpuh
terlebih dahulu
Kemudian lakukan pada sisi yang lumpuh.
Pasien duduk
Lakukan pada sisi yang tidak lumpuh
terlebih dahulu
Pada sisi yang lumpuh, cek kemampuan
pasien melakukan pasif ROM pada
setiap sendi yang akan dikaji.
Posisi pertama seharusnya ekstensi penuh.
Jika pasien tidak bisa secara aktif memulai
posisi pertamanya lengan ditempatkan
secara pasif di atas lutut sebelahnya
dengan adduksi/internal rotasi pada bahu,
ekstensi pada siku dan pronasi lengan
bawah.
Instruksikan pada pasien untuk melakukan
supinasi lengan bawah, siku difleksikan
dengan membawa tangan ke sisi telinga
yang lumpuh. Bahu harus abduksi
setidaknya 90 derajat.
Skor (maksimal 12):
• 0 – tidak dapat dilakukan
seluruhnya
• 1 – dilakukan sebagian
• 2 – dilakukan sempurna
Gerakan yang dinilai: elevasi
(skapular), retraksi bahu
(skapular), abduksi bahu
(sedikitnya 900) dan rotasi
eksternal, fleksi pada siku, dan
supinasi lengan.
Universitas Sumatera Utara
•
III.Sinergi ekstensor
•
•
•
•
IV.Gerakan
kombinasi sinergi.
Pasien diminta untuk
melakukan 3 gerakan
yang berbeda (4a,
4b,4c)
Coba 3 kali pada sisi yang lumpuh dan
berikan skor pada gerakan terbaik.
Pasien duduk.
Lakukan pada sisi yang tidak lumpuh
terlebih dahulu.
Pada sisi yang lumpuh, cek kemampuan
pasien melakukan pasif ROM pada
setiap sendi yang akan dikaji.
Posisi pertama seharusnya lengan fleksi dan
supinasi. Penguji harus yakin bahwa pasien
tidak melakukan rotasi dan fleksi di depan
dengan cara membiarkan gravitasi
membantu pergerakan. Pektoralis mayor
dan tendon trisep brakialis dapat dipalpasi
untuk membantu pergerakan.
• Instruksikan pada pasien untuk melakukan
adduksi & internal rotasi pada bahu dan
ekstensikan lengan bawah ke arah lutut
yang tidak lumpuh dengan pronasi pada
lengan bawah.
• Coba 3 kali pada sisi yang lumpuh dan
berikan skor pada gerakan terbaik.
4a. Tangan ke tulang belakang
• Pasien duduk dengan lengan di samping,
bahu pada 0 °, siku
pada 0 °.
• Lakukan pada sisi yang tidak lumpuh
terlebih dahulu.
• Cek kemampuan pasif ROM pasien pada
sisi yang lumpuh untuk melakukan gerakan
ini.
• Instruksikan pada pasien untuk
menempatkan tangannya di belakang
punggungnya dengan mengatakan
“letakkan tangan anda di belakang
punggung anda”.
• Coba 3 kali pada sisi yang lumpuh dan
berikan skor pada gerakan terbaik.
4b. Fleksi bahu 900, siku 00:
• Pasien duduk dengan tangan di pangkuan.
• Lakukan pada sisi yang tidak lumpuh
terlebih dahulu.
• Pada sisi yang lumpuh, cek kemampuan
pasien melakukan pasif ROM fleksi 900
Skor (maksimal 6):
• 0 – tidak dapat dilakukan
seluruhnya
• 1 – dilakukan sebagian
• 2 – dilakukan sempurna
Gerakakan yang dinilai:
abduksi/internal rotasi pada
bahu, ekstensi pada siku dan
pronasi lengan bawah.
Skor (maksimal 2):
• 0 – gerakan tidak spesifik
• 1 – tangan harus melewati
tulang iliaka anterior
superior (dilakukan
sebagian)
• 2 – dilakukan sempurna
Skor (maksimal 2):
• 0 – abduksi pada lengan
terjadi tiba--tiba, atau
fleksi pada siku terjadi saat
gerakan dimulai
• 1 – abduksi atau fleksi
Universitas Sumatera Utara
•
pada bahu dan ekstensi pada siku.
Pasien di instruksikan untuk memfleksikan
bahunya 900 dan siku tetap ekstensi. Siku
harus tetap ekstensi dan bergerak melewati
bahu, lengan bawah bisa pronasi atau posisi
di tengah antara pronasi dan supinasi..
• Coba 3 kali pada sisi yang lumpuh dan
berikan skor pada gerakan terbaik.
4c. Pronasi/supinasi lengan bawah, siku 900,
bahu 00:
• Pasien duduk dengan lengan di samping,
siku difleksikan, dan lengan bawah pada
posisi supinasi
• Lakukan pada sisi yang tidak lumpuh
terlebih dahulu.
• Pada sisi yang lumpuh, cek kemampuan
•
•
V.Gerakan di luar
sinergi.
Pasien diminta untuk
melakukan 3 gerakan
yang berbeda (5a, 5b,
5c).
pasien melakukan pasif ROM yaitu
pronasi dan supinasi.
Pasien diinstruksikan untuk tetap dalam
posisi fleksi pada siku dan melakukan
pronasi/supinasi lengan bawah
Coba 3 kali pada sisi yang lumpuh dan
berikan skor pada gerakan terbaik.
5a. Abduksi pada bahu 900, siku 00 dan pronasi
pada lengan bawah
• Pasien duduk dengan tangan di samping
• Lakukan pada sisi yang tidak lumpuh
terlebih dahulu.
• Cek kemampuan pasif ROM pasien pada
sisi yang lumpuh untuk melakukan gerakan
ini.
• Pasien diinstruksikan untuk abduksi bahu
90 °, dengan ekstensi siku (00) dan
pergelangan tangan pronasi
• Coba 3 kali pada sisi yang lumpuh dan
berikan skor pada gerakan terbaik.
5b. Fleksi bahu dari 900-1800, dan lengan bawah
berada di tengah.
• Pasien duduk dengan siku memanjang dan
tangan bertumpu pada lutut.
• Lakukan pada sisi yang tidak lumpuh
terlebih dahulu.
•
pada siku terjadi pada saat
fase gerakan
2 – dilakukan sempurna
(pasien dapat melakukan
fleksi pada bahu dengan
siku tetap ekstensi
Skor (maksimal 2):
• 0 – posisi adduksi pada
bahu tepat berada di
samping, fleksi pada siku
dan pronasi/supinasi tidak
dapat dilakukan
• 1 – pronasi/supinasi aktif
dapat dilakukan meskipun
dalam gerakan yang
terbatas, dengan fleksi
pada siku 900 dan lengan di
samping.
• 2 – pronasi/supinasi
lengkap dengan fleksi pada
siku 900 dan tangan di
samping.
Skor maksimal 2:
• 0 – diawal fleksi siku
terjadi atau penyimpangan
lain dari pronasi lengan
terjadi
• 1 – gerakan dapat
dilakukan sebagian, atau
selama gerakan terjadi
fleksi pada siku, atau
lengan bawah tidak tetap
dalam posisi pronasi
• 2 – dilakukan sempurna
(pasien dapat melakukan
abduksi bahu dengan tetap
pronasi tanpa fleksi siku
Skor maksimal 2:
• 0 – diawal terjadi fleksi
siku atau abduksi bahu
(lengan tiba-tiba abduksi
atau fleksi pada siku terjadi
saat gerakan dimulai)
• 1 – fleksi siku atau abduksi
Universitas Sumatera Utara
•
VI. Refleks normal
(duduk)
VII. Wrist
Selama pengkajian
pergelangan tangan,
sangga bawah siku
untuk mengurangi
beban pada bahu,
bagaimanapun pasien
harus menggerakkan
siku secara fleksi
dengan sudut siku
900 dan
menggerakkan siku
Cek kemampuan pasif ROM pasien pada
sisi yang lumpuh untuk melakukan gerakan
ini.
• Pasien diinstruksikan untuk mengangkat
bahu di atas 90 °,
dengan siku sepenuhnya diperpanjang dan
pergelangan tangan lurus di tengah antara
pronasi dan supinasi.
• Coba 3 kali pada sisi yang lumpuh dan
berikan skor pada gerakan terbaik.
5c. Pronasi/supinasi lengan bawah, siku 00 dan
fleksi bahu 300-90o
• Pasien duduk dengan ekstensi pada siku,
bahu difleksikan 300 -900
• Lakukan pada sisi yang tidak lumpuh
terlebih dahulu.
• Cek kemampuan pasif ROM pasien pada
sisi yang lumpuh untuk melakukan gerakan
ini.
• Pasien diinstruksikan untuk melakukan
supinasi dan pronasi pergelangan tangan,
dengan bahu tetap fleksi 300-900 dan
ekstensi pada siku.
• Coba 3 kali pada sisi yang lumpuh dan
berikan skor pada gerakan terbaik.
• Item ini dimasukkan jika pasien mencapai
skor maksimum pada semua ekstremitas
atas, atau sebaliknya nol
• Pemeriksa harus menguji refleks bisep dan
trisep dengan refleks hammer dan fleksi
jari-jari dengan cepat dan catat apabila ada
refleks yang hiperaktif atau tidak.
7a. Stabilitas, siku 90’dan bahu 0’
• Pasien duduk dengan tangan di samping
• Lakukan pada sisi yang tidak lumpuh
terlebih dahulu.
• Cek kemampuan pasif ROM pasien pada
sisi yang lumpuh untuk melakukan gerakan
ini.
• Pasien diinstruksikan untuk melakukan
dorsofleksi pergelangan tangan dengan
sudut 15 ° (atau kemampuan maksimal)
dengan
•
bahu terjadi selama fleksi
bahu (fase setelah gerakan)
2 – dilakukan sempurna
Skor maksimal 2:
• 0 – supinasi dan pronasi
tidak dapat dilakukan atau
posisi siku dan bahu tidak
bisa dicapai.
• 1 – posisi bahu dan siku
tepat dan supinasi dapat
dilakukan dalam gerakan
terbatas
• 2 – dilakukan sempurna
(pronasi dan supinasi
lengkap dengan posisi siku
dan bahu yang tepat)
Skor (maksimal 2):
• 0 – dua atau tiga refleks
terlihat nyata hiperaktif
• 1 – satu refleks terlihat
hiperaktif atau setidaknya 2
refleks terlihat baik
• 2 – tidak lebih dari satu
refleks terlihat baik dan
tidak ada yang hiperaktif
Skor maksimal 2:
• 0 – pasien tidak dapat
melakukan dorsofleksi
pergelangan tangan sampai
150
• 1 – dorsofleksi tercapai
namun tidak ada tahanan
• 2 – posisi dapat
dipertahankan dengan
sedikit tahanan
Universitas Sumatera Utara
secara ekstensi
dengan sudut siku 0o
Pasien diminta untuk
melakukan 5 gerakan
terpisah (7a,7b, 7c,
7d, 7e)
•
siku difleksikan pada 90 ° dan bahu 0 °.
Jika dorsofleksi maksimal tercapai, berikan
sedikit tahanan.
Coba 3 kali pada sisi yang lumpuh dan
berikan skor pada gerakan terbaik.
7b. Fleksi/ ekstensi siku 900 bahu 00
• Pasien duduk dengan tangan di samping
• Lakukan pada sisi yang tidak lumpuh
terlebih dahulu.
• Pasien diinstruksikan mengulang gerakan
secara lembut dari posisi fleksi pergelangan
tangan 150 sampai ekstensi 150
• Coba 3 kali pada sisi yang lumpuh dan
berikan skor pada gerakan terbaik.
7c. Stabilitas, siku 00, fleksi bahu 300
• Pasien duduk dengan siku diluruskan,
tangan diletakkan di atas lutut dan lengan
bawah dengan posisi pronasi
• Pasien sudah melakukan gerakan pada sisi
yang tidak lumpuh terlebih dahulu
• Cek kemampuan pasif ROM pasien pada
sisi yang lumpuh untuk melakukan gerakan
ini.
• Pasien diinstruksikan untuk melakukan
dorsofleksi pergelangan tangan dengan
sudut 15 ° (atau kemampuan maksimal)
dengan
siku ekstensi dan bahu fleksi 30 °. Jika
dorsofleksi maksimal tercapai, berikan
sedikit tahanan.
• Coba 3 kali pada sisi yang lumpuh dan
berikan skor pada gerakan terbaik.
7d. Fleksi/ekstensi siku 00 dan fleksi bahu 300
• Pasien duduk dengan siku diluruskan,
tangan diletakkan di atas lutut dan lengan
bawah dengan posisi pronasi
• Lakukan pada sisi yang tidak lumpuh
terlebih dahulu.
• Pasien diinstruksikan untuk mengulang
gerakan dengan lembut dari dorsofleksi
maksimal ke fleksi maksimal dengan
mengepalkan tangan.
• Coba 3 kali pada sisi yang lumpuh dan
Skor maksimal 2:
• 0 – gerakan tidak terjadi
• 1 – pasien tidak dapat
menggerakkan pergelangan
tangannya secara aktif
• 2 – gerakannya sempurna
Skor maksimal 2:
• 0 - Pasien tidak dapat
dorsofleksi pegelangan
tangan sampai 150
• 1 - dorsofleksi tercapai
namun tidak ada tahanan
• 2 – posisi dapat
dipertahankan dengan
sedikit tahanan
Skor maksimal 2:
• 0 – gerakan tidak terjadi
• 1 – pasien tidak dapat
menggerakkan pergelangan
tangannya secara aktif
• 2 – gerakannya sempurna
Universitas Sumatera Utara
VIII. Tangan
Selama pengkajian
tangan asisten dapat
diberikan pada siku
lengan dan hanya
bagian proksimal
sampai pergelangan
tangan
berikan skor pada gerakan terbaik.
7e. Sirkumduksi
• Pasien duduk dengan tangan disamping,
siku membentuk 900 dan lengan bagian
bawah posisi pronasi
• Lakukan pada sisi yang tidak lumpuh
terlebih dahulu.
• Cek kemampuan pasif ROM pasien pada
sisi yang lumpuh untuk melakukan gerakan
ini.
• Pasien diinstruksikan untuk melakukan
gerakan sirkumduksi secara perlahan pada
pergelangan tangan sampai satu putaran
penuh
• Coba 3 kali pada sisi yang lumpuh dan
berikan skor pada gerakan terbaik.
8a. Fleksi jari-jari
• Pasien duduk dengan tangan diatas meja
atau dipangku
• Lakukan pada sisi yang tidak lumpuh
terlebih dahulu.
• Cek kemampuan pasif ROM pasien pada
sisi yang lumpuh untuk melakukan gerakan
ini.
• Mulai dengan posisi ekstensi jari,
instruksikan pada pasien untuk fleksi jari
seluruhnya
• Coba 3 kali pada sisi yang lumpuh dan
berikan skor pada gerakan terbaik.
8b. Ekstensi jari-jari
• Pasien duduk dengan tangan diatas meja
atau dipangku
• Lakukan pada sisi yang tidak lumpuh
terlebih dahulu.
• Cek kemampuan pasif ROM pasien pada
sisi yang lumpuh untuk melakukan gerakan
ini.
• Mulai dengan fleksi jari, instruksikan pada
pasien untuk fleksi jari seluruhnya.
• Coba 3 kali pada sisi yang lumpuh dan
berikan skor pada gerakan terbaik.
8c. Grasp I
• Pasien duduk dengan tangan diatas meja
• Lakukan pada sisi yang tidak lumpuh
Skor maksimal 2:
• 0 – tidak dapat dilakukan
• 1 – gerakan tersentak atau
sirkumduksi yang tidak
lengkap
• 2 – gerakan sempurna
Skor maksimal 2:
• 0 – fleksi tidak terjadi
• 1 – beberapa fleksi tetapi
gerakannya tidak penuh
• 2 – fleksi lengkap
(sebanding dengan sisi
yang tidak lumpuh)
Skor maksimal 2:
• 0 – ekstensi tidak terjadi
• 1 – pasien dapat
melepaskan fleksi
genggamannya
• 2 – ekstensi lengkap
(sebanding dengan sisi
yang tidak lumpuh)
Skor maksimal 2:
• 0 – posisi seharusnya tidak
dapat dicapai
Universitas Sumatera Utara
•
•
•
terlebih dahulu.
Cek kemampuan pasif ROM pasien pada
sisi yang lumpuh untuk melakukan gerakan
ini.
Instruksikan pasien untuk ekstensi sendi
metakarpopalangeal urutan ke II-V dan
fleksi sendi interpalangeal proksimal dan
distal. Uji kekuatan tahanan genggaman ini.
Katakan pada pasien untuk membayangkan
bahwa dia sedang memegang tangkai
Coba 3 kali pada sisi yang lumpuh dan
berikan skor pada gerakan terbaik.
8d. Grasp II
• Pasien duduk dengan tangan diatas meja
• Lakukan pada sisi yang tidak lumpuh
terlebih dahulu.
• Cek kemampuan pasif ROM pasien pada
sisi yang lumpuh untuk melakukan gerakan
ini.
• Instruksikan pada pasien untuk abduksi
jempolnya untuk menggenggam selembar
kertas. Tarik selembar kertas tersebut
dengan sedikit hentakan dan katakan pada
pasien untuk menahannya.
• Coba 3 kali pada sisi yang lumpuh dan
berikan skor pada gerakan terbaik.
8e. Grasp III
• Pasien duduk dengan tangan diatas meja
• Lakukan pada sisi yang tidak lumpuh
terlebih dahulu.
• Cek kemampuan pasif ROM pasien pada
sisi yang lumpuh untuk melakukan gerakan
ini.
• Instruksikan pada pasien untuk memegang
pulpen dengan jari jempol dan telunjuk.
Tarik pulpen tersebut dengan sedikit
hentakan dan katakan pada pasien untuk
menahannya
• Coba 3 kali pada sisi yang lumpuh dan
berikan skor pada gerakan terbaik.
Grasp IV
• Pasien duduk dengan tangan diatas meja
• Lakukan pada sisi yang tidak lumpuh
•
•
1 – genggaman lemah
2 – genggaman dapat
melawan tahanan yang kuat
Skor maksimal 2:
• 0 – fungsi tidak dapat
dilakukan
• 1 – secarik kertas
diletakkan diantara jempol
dan jari telunjuk dapat
dipegang tapi tidak dapat
melawan sedikit tahanan
• 2 – kertas digenggam erat
dan mampu melawan
tahanan
Skor maksimal 2:
• 0 – fungsi tidak dapat
dilakukan
• 1 – pensil diletakkan
diantara jempol dan jari
telunjuk dapat dipegang
tapi tidak dapat melawan
sedikit tahanan
• 2 – pensil digenggam erat
dan mampu melawan
tahanan
Skor maksimal 2:
• 0 – fungsi tidak dapat
dilakukan
Universitas Sumatera Utara
Koordinasi dan
kecepatan
Duduk: jari-jari ke
hidung (5 kali
pengulangan)
terlebih dahulu.
• Cek kemampuan pasif ROM pasien pada
sisi yang lumpuh untuk melakukan gerakan
ini.
• Instruksikan pasien untuk memegang
kaleng ataupun gelas. Tarik gelas dengan
sedikit hentakan dan katakan pada pasien
untuk menahannya
• Coba 3 kali pada sisi yang lumpuh dan
berikan skor pada gerakan terbaik.
8g. Grasp V
• Pasien duduk dengan tangan diatas meja
• Lakukan pada sisi yang tidak lumpuh
terlebih dahulu.
• Cek kemampuan pasif ROM pasien pada
sisi yang lumpuh untuk melakukan gerakan
ini.
• Instruksikan pasien untuk menggenggam
bola tennis. Tarik bola tersebut dengan
sedikit hentakan dan katakan pada
pasiennya untuk menahannya.
• Coba 3 kali pada sisi yang lumpuh dan
berikan skor pada gerakan terbaik.
• Pasien duduk dengan mata terbuka
• Tangan di atas lutut
• Lakukan pada sisi yang tidak lumpuh
terlebih dahulu.
• Cek kemampuan pasif ROM pasien pada
sisi yang lumpuh untuk melakukan gerakan
ini.
• Instruksikan pada pasien untuk
menggerakkan tangannya dari lutut ke
hidung dengan cepat
• Catat waktunya untuk melakukan 5 kali
putaran dengan menggunakan stopwatch
• Ulangi gerakan yang sama pada lengan
yang lumpuh. Rekam waktu untuk sisi
lengan yang lumpuh dan tidak lumpuh.
Observasi tanda-tanda tremor dan dismetria
selama gerakan tersebut dilakukan.
• Catatan: gerakan ini mencoba untuk
membedakan stroke pada basal ganglia,
talamus atau stroke serebelar, dimana
tremor/dismetria merupakan bukti langsung
bahwa adanya lesi pada area tersebut.
•
•
1 – kaleng diletakkan
diantara jempol dan jari
telunjuk dapat digenggam
tapi tidak dapat melawan
sedikit tahanan
2 – kaleng digenggam erat
dan mampu melawan
tahanan
Skor maksimal 2:
• 0 – fungsi tidak dapat
dilakukan
• 1 – bola tennis dapat
digenggam tapi tidak dapat
melawan sedikit tahanan
• 2 – bola tennis digenggam
erat dan mampu
melawanan tahanan
Skor tremor (maksimal 2):
• 0 – tremor terlihat nyata
• 1 – tremor sedikit
• 2 – tidak ada tremor
Skor dysmetria (maksimal 2):
• 0 – dysmetria yang tidak
teratur dan terlihat nyata
• 1 – dysmetria yang teratur
dan terlihat sedikit
• 2 – tidak ada dysmetria
Skor kecepatan (maksimal 2):
• 0 – aktifitas lebih lama 6
detik dari tangan yang tidak
lumpuh
• 1 – 2 - 5,9 detik lebih lama
dari tangan yang tidak
lumpuh
• 2 – Perbedaannya kurang
dari 2 detik
Universitas Sumatera Utara
Mayoritas kasus stroke terjadi pada arteri
sereberal bagian tengah atau arteri basilar
dimana kita menduga. Untuk
mengobservasi paralisis yang
mempengaruhi kecepatan gerakan tapi tidak
menyebabkan tremor/dismetia. Pada kasus
paralisis menyeluruh observasi adanya
indikasi tremor atau dismetria yang
mungkin tampak pada wajah, suara,
lengan/kaki. Jika tidak ada indikator tremor
atau dismetria berikan skor 2 pada item ini
dan skor kecepatan nol. Jika aktif ROM
pada sisi yang lumpuh berkurang secara
signifikan daripada sisi yang tidak lumpuh
pasien diberi skor nol untuk kecepatan.
Universitas Sumatera Utara
Lembar Penilaian Pengkajian Motorik Fugl-Meyer
Test
I.Refleks
II.Fleksor
sinergi
III.Ekstensor
sinergi
IV.Kombinasi
gerakan
sinergi
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Pengkajian Motorik Fugl-Meyer Ekstremitas Atas
Item
Skor
Kriteria penilaian
Bisep
• 0 – tidak ada refleks
Trisep
• 2 – aktifitas refleks ada
Elevasi
• 0 – tidak dapat dilakukan
Retraksi bahu
seluruhnya
Abduksi (sedikitnya 900)
• 1 – dilakukan sebagian
Rotasi eksternal
• 2 – dilakukan sempurna
Fleksi siku
Supinasi lengan bawah
Adduksi/internal rotasi bahu
• 0 – tidak dapat dilakukan
Ekstensi siku
seluruhnya
Pronasi lengan bawah
• 1 – dilakukan sebagian
• 2 – dilakukan sempurna
Tangan ke tulang belakang
• 0 – gerakan tidak spesifik
• 1 – tangan harus melewati
tulang iliaka anterior superior
• 2 – dilakukan sempurna
Fleksi bahu 900, siku 00
•
•
14
Pronasi/supinasi lengan
bawah dengan siku 900 dan
bahu 00
•
•
•
•
V.Gerakan di
luar sendi
15
Abduksi bahu 900, siku 00
dan pronasi lengan bawah
•
0 – abduksi pada lengan
terjadi tiba--tiba, atau fleksi
pada siku terjadi saat gerakan
dimulai
1 – abduksi atau fleksi pada
siku terjadi pada saat fase
gerakan
2 – dilakukan sempurna
0 – posisi bahu dan siku yang
benar tidak dapat dicapai,
dan/atau pronasi atau supinasi
tidak dapat dilakukan
1 – pronasi/supinasi aktif dapat
dilakukan meskipun dalam
gerakan yang terbatas, pada
saat yang sama posisi bahu
dan siku berada dalam posisi
yang tepat.
2 – pronasi/supinasi lengkap
dengan posisi bahu dan siku
berada dalam posisi yang
tepat.
0 – diawal terjadi fleksi pada
Universitas Sumatera Utara
•
16
17
Fleksi bahu 900-1800 siku 00
dan posisi lengan bawah di
tengah
•
•
•
•
•
Pronasi/supinasi lengan
bawah, siku 00 dan fleksi
bahu antara 30-900
•
VI.Aktivitas
refleks normal
VII.Wrist
18
19
Bisep dan/atau fleksor jari
dan trisep (item ini hanya
untuk pasien yang mampu
mencapai skor maksimum
pemeriksaan sebelumnya,
sebaliknya 0)
Stabilitas, siku 900, bahu 00
•
•
•
•
•
•
•
20
21
Fleksi/ekstensi siku 900 bahu
00
0
0
Stabilitas, siku 0 bahu 30
•
•
•
•
siku atau penyimpangan lain
dari pronasi lengan bawah
terjadi
1 – gerakan dapat dilakukan
sebagian, atau selama gerakan
terjadi fleksi pada siku, atau
lengan bawah tidak tetap
dalam posisi pronasi
2 – dilakukan sempurna
0 – diawal terjadi fleksi siku
atau abduksi bahu
1 – fleksi siku atau abduksi
bahu terjadi selama fleksi bahu
(fase setelah gerakan)
2 – dilakukan sempurna
0 – supinasi dan pronasi tidak
dapat dilakukan semuanya
atau posisi siku dan bahu tidak
tercapai
1 –bahu dan siku berada dalam
posisi yang tepat dan supinasi
dan pronasi dapat dilakukan
dalam gerakan terbatas
2 – dilakukan sempurna
0 – dua atau tiga refleks
terlihat nyata hiperaktif
1 – satu refleks terlihat
hiperaktif atau setidaknya 2
refleks terlihat baik
2 – tidak lebih dari satu
refleks terlihat baik dan tidak
ada yang hiperaktif
0 – pasien tidak dapat
melakukan dorsofleksi
pergelangan tangan sampai 150
1 – dorsofleksi tercapai namun
tidak ada tahanan
2 – posisi dapat dipertahankan
dengan sedikit tahanan
0 – gerakan tidak terjadi
1 – pasien tidak dapat
menggerakkan pergelangan
tangannya secara aktif
2 – gerakannya sempurna
0 - Pasien tidak dapat
Universitas Sumatera Utara
•
•
VIII.Tangan
22
Fleksi/ekstensi siku 00 bahu
300
23
Sirkumduksi
24
Fleksi jari-jari
•
•
•
•
•
•
•
•
•
25
Ekstensi jari-jari
•
•
•
26
27
Genggaman I: ekstensi sendi
metakarpopalangeal dan
fleksi sendi interpalangeal
proksimal dan distal;
genggaman diuji melawan
tahanan
Genggaman II: pasien
diinstruksikan untuk adduksi
jempol dengan menempatkan
secarik kertas.
•
•
•
•
•
•
28
Genggaman III: pensil
ditempatkan diantara jari
•
dorsofleksi pegelangan tangan
sampai 150
1 - dorsofleksi tercapai namun
tidak ada tahanan
2 – posisi dapat dipertahankan
dengan sedikit tahanan
0 – gerakan tidak terjadi
1 – pasien tidak dapat
menggerakkan pergelangan
tangannya secara aktif
2 – gerakannya sempurna
0 – tidak dapat dilakukan
1 – gerakan tersentak atau
sirkumduksi yang tidak
lengkap
2 – gerakan sempurna
0 – fleksi tidak terjadi
1 – beberapa jari fleksi tetapi
gerakannya tidak penuh
2 – fleksi lengkap (sebanding
dengan sisi yang tidak
lumpuh)
0 – ekstensi tidak terjadi
1 – pasien dapat melepaskan
fleksi genggamannya
2 – ekstensi lengkap
(sebanding dengan sisi yang
tidak lumpuh)
0 – posisi yang tepat tidak
dapat dicapai
1 – genggaman lemah
2 – genggaman dapat melawan
tahanan yang kuat
0 – fungsi tidak dapat
dilakukan
1 – secarik kertas diletakkan
diantara jempol dan jari
telunjuk dapat dipegang tapi
tidak dapat melawan sedikit
tahanan
2 – kertas digenggam erat dan
mampu melawan tahanan
0 – fungsi tidak dapat
dilakukan
Universitas Sumatera Utara
jempol dan telunjuk.
•
•
29
Genggaman IV: Pasien harus
menggenggam kaleng
dengan jari pertama dan
kedua
•
•
•
30
IX.Koordinasi/ 31
Kecepatan
Jari-jari dari
lutut ke hidung 32
( 5 kali
pengulangan)
33
Genggaman V: Pasien
menggenggam bola tenis
dengan melakukan
genggaman bulat atau
instruksikan untuk
menempatkan jari-jarinya
pada
posisinya dengan posisi
abduksi ibu jari dan abduksifleksi pada jari ke-2, 3, 4 dan
ke-5
Tremor
Dysmetria
Kecepatan
Total ekstremitas atas
•
•
•
1 – pensil diletakkan diantara
jempol dan jari telunjuk dapat
dipegang tapi tidak dapat
melawan sedikit tahanan
2 – pensil digenggam erat dan
mampu melawan tahanan
0 – fungsi tidak dapat
dilakukan
1 – kaleng diletakkan diantara
jempol dan jari telunjuk dapat
digenggam tapi tidak dapat
melawan sedikit tahanan
2 – kaleng digenggam erat dan
mampu melawan tahanan
0 – fungsi tidak dapat
dilakukan
1 – bola tennis dapat
digenggam tapi tidak dapat
melawan sedikit tahanan
2 – bola tennis digenggam erat
dan mampu melawanan
tahanan
•
•
•
•
0 – tremor terlihat nyata
1 – tremor sedikit
2 – tidak ada tremor
0 – dysmetria yang tidak
teratur dan terlihat nyata
• 1 – dysmetria yang teratur dan
terlihat sedikit
• 2 – tidak ada dysmetria
• 0 – aktifitas lebih lama 6 detik
dari tangan yang tidak lumpuh
• 1 – (2 - 5,9) detik lebih lama
dari tangan yang tidak lumpuh
• 2 – Perbedaannya kurang dari
2 detik
Maksimal = 66
Universitas Sumatera Utara
Pengkajian Motorik Fugl-Meyer Ekstremitas Bawah
No.
Item
Skor
Kriteria penilaian
34
Achilles
• 0 - tidak ada refleks
35
Patela
• 2 – aktifitas refleks ada.
IIA. Fleksor sinergi
36
Fleksi pinggul
• 0 – tidak dapat dilakukan
37
Fleksi lutut
seluruhnya
38
Dorsofleksi pergelangan
• 1 – sebagian gerakan
kaki
• 2 – semua gerakan
IIB.Ekstensor sinergi 39
Ekstensi pinggul
• 0 – tidak bisa dilakukan
40
Abduksi
• 1 – sebagian gerakan
41
Ekstensi lutut
• 2 – semua gerakan
42
Plantar fleksi pergelangan
kaki
III.Kombinasi
43
Fleksi lutut lebih dari 900
• 0 – tidak ada gerakan
gerakan sinergi
aktif
• 1 – dari posisi ekstensi
lutut bisa difleksikan
tetapi tidak lebih dari 900
• 2 – fleksi lutut lebih dari
900
44
Dorsofleksi pergelangan
• 0 – tidak ada gerakan
kaki
• 1 – fleksi tidak lengkap
• 2 – dorsofleksi normal
IV.Gerakan di luar
45
Fleksi lutut
• 0 – lutut tidak dapat
sinergi
fleksi tanpa fleksi pada
pinggul
• 1 – lutut mulai fleksi
tanpa fleksi pada pinggul
tapi tidak mencapai 900
atau fleksi pada pinggul
terjadi selama gerakan
• 2 – gerakan sempurna
46
Dorsofleksi pergelangan
• Gerakan tidak aktif
kaki
• Gerakan sebagian
• Gerakan penuh
V.Refleks normal
47
Fleksi lutut, patela, achilles
• 0 – dua atau tiga refleks
(item ini hanya untuk
terlihat nyata hiperaktif
pasien yang mampu
• 1 – satu refleks terlihat
mencapai skor maksimum
hiperaktif atau
pada pemeriksaan
setidaknya 2 refleks
sebelumnya atau sebaliknya
terlihat baik
0)
• 2 – tidak lebih dari satu
refleks terlihat baik dan
tidak ada yang hiperaktif
VI.Koordinasi/
48
Tremor
• 0 – tremor terlihat nyata
Test
I. Aktivitas refleks
Universitas Sumatera Utara
kecepatan
49
Dismetria
50
Kecepatan
Total ekstremitas bawah
Total skor motori (ekstremitas atas + ekstremitas bawah)
•
•
•
1 – tremor sedikit
2 – tidak ada tremor
0 – dismetria yang tidak
teratur dan nyata
• 1 – dismetria yang teratur
dan terlihat sedikit
• 2 – tidak ada dismetria
• 0 – aktifitas lebih lama 6
detik dari kaki yang tidak
lumpuh
• 1 – (2-5,9) detik lebih
lama dari kaki yang tidak
lumpuh
• 2 – Perbedaannya kurang
dari 2 detik
Maksimal = 34
Maksimal = 100
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3
JADWAL TENTATIF PENELITIAN
Jenis
Kegiatan
Mengajukan
judul
Menetapkan
judul
Menyiapkan
proposal
Sidang
proposal
Juni
Juli
Agustus
Sept.
Oktober
Nov.
Des.
Januari
Februari
April
Mei
Maret
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Revisi
proposal
Uji Validitas
Pengumpulan
data
dan
analisa data
Penyusunan
laporan skripsi
Ujian skripsi
Revisi
Pengumpulan
skripsi
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4
HASIL PENELITIAN
1. Karakteristik Data Demografi
Statistics
Usia
N
Valid
Lama menderita
Bagian yang
stroke
Hemiplegia
Jenis Kelamin
Stroke
30
30
30
30
30
0
0
0
0
0
Mean
2.53
1.43
1.33
1.60
1.17
Median
3.00
1.00
1.00
2.00
1.00
Minimum
1
1
1
1
1
Maximum
4
2
3
2
2
76
43
40
48
35
Missing
Sum
Usia
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
36-45
5
16.7
16.7
16.7
46-55
9
30.0
30.0
46.7
56-65
11
36.7
36.7
83.3
5
16.7
16.7
100.0
30
100.0
100.0
di atas 65
Total
Jenis Kelamin
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Laki-laki
17
56.7
56.7
56.7
perempuan
13
43.3
43.3
100.0
Total
30
100.0
100.0
Universitas Sumatera Utara
Lama menderita stroke
Cumulative
Frequency
Valid
2 minggu pertama
Percent
Valid Percent
Percent
22
73.3
73.3
73.3
2-24 minggu
6
20.0
20.0
93.3
di atas 24 minggu
2
6.7
6.7
100.0
30
100.0
100.0
Total
Bagian yang Hemiplegia
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
kiri
12
40.0
40.0
40.0
kanan
18
60.0
60.0
100.0
Total
30
100.0
100.0
Stroke
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
pertama
25
83.3
83.3
83.3
berulang
5
16.7
16.7
100.0
30
100.0
100.0
Total
Universitas Sumatera Utara
2. Status Fungsi Motorik Pasien Pasca Stroke
Status Fungsi Motorik Pasien Pasca Stroke
Frequency
Valid
hemiplegia berat
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
22
73.3
73.3
73.3
6
20.0
20.0
93.3
hemiplegia sedang
1
3.3
3.3
96.7
hemiplegia ringan
1
3.3
3.3
100.0
30
100.0
100.0
hemiplegia
mencolok/nyata
Total
P1=Refleks Bisep
Cumulative
Frequency
Valid
aktifitas refleks ada
Percent
30
Valid Percent
100.0
Percent
100.0
100.0
P2=Refleks Trisep
Cumulative
Frequency
Valid
aktifitas refleks ada
Percent
30
Valid Percent
100.0
Percent
100.0
100.0
P3=Elevasi
Frequency
Valid
tidak dapat dilakukan
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
22
73.3
73.3
73.3
dilakukan sebagian
2
6.7
6.7
80.0
dilakukan sempurna
6
20.0
20.0
100.0
30
100.0
100.0
seluruhnya
Total
Universitas Sumatera Utara
P4=Retraksi Bahu
Cumulative
Frequency
Valid
tidak dapat dilakukan
Percent
Valid Percent
Percent
22
73.3
73.3
73.3
dilakukan sebagian
3
10.0
10.0
83.3
dilakukan sempurna
5
16.7
16.7
100.0
30
100.0
100.0
seluruhnya
Total
P5=Abduksi
Cumulative
Frequency
Valid
tidak dapat dilakukan
Percent
Valid Percent
Percent
22
73.3
73.3
73.3
dilakukan sebagian
3
10.0
10.0
83.3
dilakukan sempurna
5
16.7
16.7
100.0
30
100.0
100.0
seluruhnya
Total
P6=Rotasi Eksternal
Cumulative
Frequency
Valid
tidak dapat dilakukan
Percent
Valid Percent
Percent
22
73.3
73.3
73.3
dilakukan sebagian
6
20.0
20.0
93.3
dilakukan seluruhnya
2
6.7
6.7
100.0
30
100.0
100.0
seluruhnya
Total
Universitas Sumatera Utara
P7=Fleksi Siku
Cumulative
Frequency
Valid
tidak dapat dilakukan
seluruhnya
Valid Percent
Percent
22
73.3
73.3
73.3
8
26.7
26.7
100.0
30
100.0
100.0
dilakukan sempurna
Total
Percent
P8=Supinasi lengan bawah
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
tidak dapat dilakukan
seluruhnya
dilakukan sempurna
Total
22
73.3
73.3
73.3
8
26.7
26.7
100.0
30
100.0
100.0
P9=Adduksi/intenal rotasi bahu
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
tidak dapat dilakukan
22
73.3
73.3
73.3
dilakukan sebagian
6
20.0
20.0
93.3
dilakukan sempurna
2
6.7
6.7
100.0
30
100.0
100.0
seluruhnya
Total
Universitas Sumatera Utara
P10=Ekstensi siku
Frequency
Valid
tidak dapat dilakukan
seluruhnya
dilakukan sempurna
Total
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
22
73.3
73.3
73.3
8
26.7
26.7
100.0
30
100.0
100.0
P11=Pronasi lengan bawah
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
tidak dapat dilakukan
seluruhnya
dilakukan sempurna
Total
22
73.3
73.3
73.3
8
26.7
26.7
100.0
30
100.0
100.0
P12=Tangan ke tulang belakang
Cumulative
Frequency
Valid
gerakan tidak spesifik
Percent
Valid Percent
Percent
22
73.3
73.3
73.3
6
20.0
20.0
93.3
2
6.7
6.7
100.0
30
100.0
100.0
tangan harus melewati
tulang iliaka anterior
superior
dilakukan sempurna
Total
Universitas Sumatera Utara
P13=Fleksi bahu 90 derajat, siku 0 derajat
Frequency
Valid
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
abduksi pada lengan terjadi tibatiba, atau fleksi pada siku terjadi
22
73.3
73.3
73.3
8
26.7
26.7
100.0
30
100.0
100.0
saat gerakan dimulai
dilakukan sempurna
Total
P14=Pronasi/supinasi lengan bawah
Frequency
Valid
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
posisi bahu dan siku yang benar
tidak dapat dicapai, pronasi/supinasi
tidak dapat dilakukan
22
73.3
73.3
73.3
8
26.7
26.7
100.0
30
100.0
100.0
pronasi/supinasi lengkap dengan
posisi bahu dan siku berada dalam
posisi yang tepat
Total
P15=Abduksi bahu 90 derajat, siku 0 derajat dan pronasi lengan bawah
Frequency
Valid
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
diawal terjadi fleksi pada siku
atau penyimpangan lain dari
22
73.3
73.3
73.3
8
26.7
26.7
100.0
30
100.0
100.0
pronasi lengan bawah
gerakan sempurna
Total
Universitas Sumatera Utara
P16=Fleksi bahu 90 derajat-180 derajat dan posisi lengan bawah di tengah
Cumulative
Frequency
Valid
diawal terjadi fleksi siku atau
abduksi bahu
fleksi siku atau abduksi bahu
terjadi selama fleksi bahu
dilakukan sempurna
Total
Percent
Valid Percent
Percent
22
73.3
73.3
73.3
1
3.3
3.3
76.7
7
23.3
23.3
100.0
30
100.0
100.0
P17=Pronasi/supinasi lengan bawah, siku 0 derajat dan fleksi bahu antara 30-90 derajat
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
supinasi dan pronasi tidak
dapat dilakukan semuanya,
posisi bahu dan siku tidak
22
73.3
73.3
73.3
8
26.7
26.7
100.0
30
100.0
100.0
tercapai
dilakukan sempurna
Total
P18=Aktivitas refleks normal
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
lebih dari satu refleks
terlihat baik dan tidak ada
30
100.0
100.0
100.0
yang hiperaktif
Universitas Sumatera Utara
P19=Stabilitas, siku 90 derajat, bahu 0 derajat
Frequency
Valid
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
pasien tidak dapat melakukan
dorsofleksi pergelangan tangan
24
80.0
80.0
80.0
2
6.7
6.7
86.7
4
13.3
13.3
100.0
30
100.0
100.0
sampai 15 derajat
dorsofleksi tercapai namun tidak
ada tahanan
posisi dapat dipertahankan
dengan sedikit tahanan
Total
P20=Fleksi/ekstensi siku 90 derajat bahu 0 derajat
Frequency
Valid
gerakan tidak terjadi
pasien tidak dapat menggerakkan
pergelangan tangannya secara aktif
gerakkannya sempurna
Total
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
24
80.0
80.0
80.0
1
3.3
3.3
83.3
5
16.7
16.7
100.0
30
100.0
100.0
P21=Stabilitas, siku 0 derajat bahu 30 derajat
Frequency
Valid
pasien tidak dapat dorsofleksi
pergelangan tangan sampai 15 derajat
dorsofleksi tercapai namun tidak ada
tahanan
posisi dapat dipertahankan dengan
sedikit tahanan
Total
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
24
80.0
80.0
80.0
2
6.7
6.7
86.7
4
13.3
13.3
100.0
30
100.0
100.0
Universitas Sumatera Utara
P22=Fleksi/ekstensi siku 0 derajat bahu 30 derajat
Frequency
Valid
gerakan tidak terjadi
Cumulative
Percent
Percent
24
80.0
80.0
80.0
1
3.3
3.3
83.3
5
16.7
16.7
100.0
30
100.0
100.0
pasien tidak dapat menggerakkan
pergelangan tangannya secara aktif
gerakkannya sempurna
Total
Percent
Valid
P23=Sirkumduksi
Frequency
Valid
tidak dapat dilakukan
Cumulative
Percent
Percent
23
76.7
76.7
76.7
2
6.7
6.7
83.3
5
16.7
16.7
100.0
30
100.0
100.0
gerakan tersentak atau sirkumduksi
yang tidak lengkap
gerakannya sempurna
Total
Percent
Valid
P24=Fleksi jari-jari
Frequency
Valid
fleksi tidak terjadi
beberapa jari fleksi tetapi gerakannya
tidak penuh
fleksi lengkap
Total
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
22
73.3
73.3
73.3
1
3.3
3.3
76.7
7
23.3
23.3
100.0
30
100.0
100.0
Universitas Sumatera Utara
P25=Ekstensi jari-jari
Cumulative
Frequency
Valid
ekstensi tidak terjadi
Valid Percent
Percent
22
73.3
73.3
73.3
1
3.3
3.3
76.7
7
23.3
23.3
100.0
30
100.0
100.0
pasien dapat melepaskan
fleksi genggamannya
ekstensi lengkap
Total
Percent
P26=Genggaman 1
Cumulative
Frequency
Valid
posisi yang tepat tidak dapat
dicapai
Valid Percent
Percent
22
73.3
73.3
73.3
3
10.0
10.0
83.3
5
16.7
16.7
100.0
30
100.0
100.0
genggaman lemah
genggaman dapat melawan
tahanan yang kuat
Total
Percent
P27=Genggaman 2
Cumulative
Frequency
Valid
fungsi tidak dapat dilakukan
Percent
Valid Percent
Percent
22
73.3
73.3
73.3
3
10.0
10.0
83.3
5
16.7
16.7
100.0
30
100.0
100.0
kertas dapat dipegang tapi
tidak dapat melawan sedikit
tahanan
kertas digenggam erat dan
mampu melawan tahanan
Total
Universitas Sumatera Utara
P28=Genggaman 3
Valid
Frequency Percent Percent
Valid
fungsi tidak dapat dilakukan
pensil dapat dipegang tapi tidak dapat
melawan sedikit tahanan
pensil digenggam erat dan mampu
melawan tahanan
Total
Cumulative
Percent
22
73.3
73.3
73.3
3
10.0
10.0
83.3
5
16.7
16.7
100.0
30
100.0
100.0
P29=Genggaman 4
Valid
Frequency Percent Percent
Valid
fungsi tidak dapat dilakukan
kaleng dapat digenggam tapi tidak dapat
melawan sedikit tahanan
kaleng digenggam erat dan mampu
melawan tahanan
Total
Cumulative
Percent
22
73.3
73.3
73.3
3
10.0
10.0
83.3
5
16.7
16.7
100.0
30
100.0
100.0
P30=Genggaman 5
Valid
Frequency Percent Percent
Valid
fungsi tidak dapat dilakukan
bola tennis dapat digenggam tapi tidak
dapat melawan sedikit tahanan
bola tennis digenggam erat dan mampu
melawan tahanan
Total
Cumulative
Percent
22
73.3
73.3
73.3
3
10.0
10.0
83.3
5
16.7
16.7
100.0
30
100.0
100.0
Universitas Sumatera Utara
P31=Tremor
Cumulative
Frequency
Valid
tremor terlihat nyata
Percent
Valid Percent
Percent
22
73.3
73.3
73.3
tremor sedikit
4
13.3
13.3
86.7
tidak ada tremor
4
13.3
13.3
100.0
30