Pengukuran dan Peningkatan Performansi Supply Chain Dengan Pendekatan Supply Chain Operation Reference (SCOR) Pada PT. Indah Kiat Pulp and Paper

BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1.

Sejarah Perusahaan
PT. Indah Kiat Pulp & PaperPerawang adalah sebuah perusahaan yang

bergerak

di

bidang

industri

pulp

dan

kertas


terpadu

dengan

status

PenanamanModal Asing (PMA). PT Indah Kiat Pulp & Paper Perawang resmi
berdiri pada tanggal 7 Desember 1976. Permohonan pendirian pabrik ini
dilakukan

dengan

status

PMA

dimana

tujuannya


yaitu

memudahkan

mendatangkan tenaga asing, karena tenaga lokal belum menguasai mengenai
pembuatan kertas, disamping memberikan perangsang agar investor asing mau
masuk ke Indonesia.
PT. Indah Kiat Pulp & Paper Corporation pertama kali dipelopori oleh
Soetopo Jannto (Yap Sui Kei). Saat itu beliau memimpin Berkat Group. Tahun
1975, Berkat Group yang memiliki banyak anak perusahaan tersebut mengajak :
a. Chung Hwa Pulp Corporation, Taiwan
b. Yuen Foong Yu Paper Manufacturing, Taiwan
Kemudian mereka melakukan survey pertama untuk studi kelayakan dengan
lokasi pendirian :
a. Pabrik kertas di Serpong, Tangerang, Jawa Barat
b. Pabrik Pulp di Jawa Tengah, Jambi, Riau serta tujuh daerah lainnya

Universitas Sumatera Utara


Tahun 1976 diurus perizinan pembebasan tanah, pengurusan izin
penanaman modal dengan status Penanaman Modal Asing (PMA) dengan izin
Presiden tanggal 11 April 1976.
Pada tahun 1982 pembukaan dan perataan hutan. Hak pengusahaan hutan
yang dimiliki PT. IKPP Corporation meliputi pemungutan dan penebangan,
pemeliharaan dan penjualan hasil :
1. HPH pembalakan (Logging) adalah hak pengusaha hutan dan tujuan
pemanfaatan kayu (Log) untuk dijual dengan prinsip dan asas lestari yang
berkesinambungan.
2. HPH Hutan Industri (HTI) adalah hak yang diberikan untuk pengelolaan hutan
yang tidak produktif menjadi hutan yang lebih baik dengan cara penanaman
hutan buatan dari jenis yang mempunyai nilai ekonomi tinggi.
3. Izin Pemanfaatan Kayu (IPK) adalah hak untuk pemanfaatan kayu daru suatu
wilayah hutan yang akan dikonservasikan menjadi lain dalam waktu
maksimum satu tahun.
Sementara itu, pengoperasian mesin kertas line 3 di pabrik kertas
Tangerang dilakukan disamping persiapan lokasi pabrik pulp dilakukan di desa
Perawang dan Pinang Sebatang, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak Sri
Indrapura, Propinsi Riau. Setahun kemudian pembangunan fisik pabrik pulp fase I
dimulai di Propinsi Riau. Secara bersamaan dibangun pula fasilitas bongkar muat

berupa pelabuhan khusus yang dapat disandari oleh kapal samudra dengan bobot
mati lebih dari 6.000 ton yang berjarak lebih kurang 1.5 kilometer dari lokasi
pabrik Pulp di tepi sungai Siak.Pabrik percobaan Pulp dilakukan ditandai dengan

Universitas Sumatera Utara

peresmian pabrik oleh Presiden RI Bapak Soeharto pada tanggal 24 Mei 1984.
Pada saat itu kapasitas pabrik pulp sulfat yang di kelantang (Bleached Kraft Pulp)
adalah 75.000 ton/ tahun, sehingga kebutuhan pulp pabrik kertas di Tangerang
tidak perlu di import lagi, melainkan dipenuhi oleh pasokan pulp dari propinsi
Riau. Pabrik ini merupakan pabrik sulfat yang di Kelantang berbahan baku kayu
pertama kali di Indonesia. Pada tahun ini dimulai pembangunan Hutan Tanaman
Industri (HTI) berdasarkan kerja sama antara PT. Indah Kiat Pulp & Paper
Corporation dengan PT. Arara Abadi.
Pada tahun 1985 produksi pulp 250 ton/hari dicapai kemudian dilanjutkan
perencanaan pembangunan Hutan Tanaman Industri tahap kedua. Pada tahun ini,
PT. Indah Kiat Pulp & Paper Corporation sempat mengalami kerugian disebabkan
oleh pengaruh resesi dunia, produksi kualitas masih belum stabil, disamping
adanya pengganti pengalihan pimpinan dari Bapak Soetopo Jananto ke putra
pertama beliau.

Pada tahun 1986 hak kepemilikan Indah Kiat dibeli oleh Sinar Mas Group
yang dipimpin oleh Bapak Eka Cipta Wijaya, dengan pembagian saham :
a. PT. Satria Perkasa Agung 67%
b. Chung Hwa Pulp Corporation 23%
c. Yuen Fong Yu Manufacturing 10%
Setahun kemudian merupakan masa transisi dari Bapak Boediono Jananto
kepada Teguh Ganda Wijaya, putra Bapak Eka Wijaya. Pada Tahun ini pula
produksi pulp 300 ton/hari tercapai setelah dilakukan modifikasi fasilitas
produksi. Pembangunan fase I pabrik kertas di Perawang dimulai tahun 1988

Universitas Sumatera Utara

dengan memasang 1 line mesin kertas budaya (Wood Free Printing & Writing
Paper) yang berkapasitas 150 ton/hari. Adanya pabrik ini menjadikan pabrik
Perawang sebagai pabrik pulp dan kertas terpadu.
Pada tahun 1989 dilakukan pembangunan pabrik pulp fase II Perawang
dengan peresmian oleh Presiden RI Bapak Soeharto bertempat di Lokseumawe,
Aceh dengan nama KKA. Kemudian tahun 1990, pembangunan pabrik fase II di
Pinang Sebatang dimulai dengan pemasangan mesin kertas berkapasitas 500
ton/hari yang merupakan salah satu mesin kertas budaya terbesar di Asia.

Produksi percobaan pabrik fase II melakukan penjualan saham kepada masyarakat
serta koperasi-koperasi dengan pembagian saham :
a. PT. Putri Nusa Eka Persada 54,39%
b. Chung Hwa Pulp Corporation 19,99%
c. Yuen Fong Yu Paper Manufacturing 8,69%
Proses persiapan pelaksanaan program Bapak Anak Angkat dilakukan
yaitu merupakan program keterkaitan industri besar dengan industri kecil oleh
Department Perindustrian dan Pemda Dati I Riau. Pengukuhan Anak Angkat
dilakukan menyangkut industri kerajinan kulit, industri sepatu kulit, kerajinan
batik, konveksi pakaian, pengecoran logam, tenun tradisional Siak, cat logam dan
lain-lain. Dan juga setahun kemudian dilakukan pengembangan fase III pabrik
pulp dimulai dengan kapasitas 1.300 ton/hari, dimana uji coba produksi dilakukan
pada akhir tahun. Disamping itu, PT. Indah Kiat Pulp & Paper Corporation juga
turut membantu pemerintah dengan menerima karyawan magang asal Timor
Timur sebanyak 20 orang berdasarkan Program Departemen Tenaga Kerja.

Universitas Sumatera Utara

Tahun 1994 pabrik pulp fase III beroperasi secara komersial dan
bergabung bersama-sama dengan pabrik pulp fase I dan II untuk menghasilkan

pulp yang bermutu tinggi sehingga kapasitasnya dapat ditingkatkan dari 800 ton
menjadi 1.300 ton/hari. Kemudian pembangunan pabrik pulp fase IV dilakukan
pada tahun berikutnya dengan kapasitas 1.600 ton/hari, dimana uji coba operasi
dijadwalkan pada akhir tahun 1996, disamping :
a. Mengangkat dua anak angkat di Perawang yaitu konveksi dan tukang kayu.
b. Membantu pemerintah lagi dengan menerima 24 orang tenaga kerja asal TimTim.
c. Menerima sertifikat ISO 9002.
d. Menerima penghargaan dari Menteri Urusan Peranan Wanita sebagai
perusahaan Pembina Nakerwan terbaik di Riau.
e. Menerbitkan majalah info kiat.
f. Mendirikan sekolah TK dan SD YPPI.
Tahun 1996 merupakan tahun penghargaan bagi PT. Indah Kiat Pulp &
Paper. Selain mendapat penghargaan Upakarti dari Presiden juga mendapat
penghargaan peringkat biru, lingkungan hidup dan Menteri Kesejahteraan
Lingkungan Hidup menyangkut lingkungan yang sehat. Pada tahun yang sama,
produksi percobaan pabrik pulp IV dan persiapan pembangunan pabrik kertas III
dilakukan. Tahun 1997 PT. Indah Kiat Pulp & Paper mendapat lagi penghargaan
Zero Accident (nihil kecelakaan kerja) dari Presiden RI, serta mendapat sertifikat
ISO 14001. Saat itu menerima 5 orang naker asal Tim-Tim.


Universitas Sumatera Utara

Pada tahun 1998 pembangunan pabrik kertas III dengan kapasitas 1.300
ton/hari dicapai dan dimulai pembangunan gedung training centre dengan biaya
senilai dua milyar (Rp 2 M). PT. Indah Kiat Pulp & Paper Corporation adalah
salah satu badan hukum swasta nasional yang dipercaya untuk mengusahakan
hutan dan industri hasil hutan dalam bentuk HPH Group :
a. PT. Arara Abadi luas konsesi ± 265.000 Ha.
b. PT. Wira Karya Sakti luas konsesi ± 220.000 Ha.
c. Mapala Rabda luas konsesi ± 155.000 Ha.
d. PT. Dexter Timber Perkasa Indonesia luas konsesi ± 166.000 Ha.
e. PT. Murini Timber luas konsesi ± 116.000 Ha
Maka produksi PT. Indah Kiat Pulp & Paper secara garis besar yaitu
awalnya pabrik yang berada di Perawang memproduksi bubur kertas, lalu setelah
itu hasilnya dikirim ke pabrik yang berada di Serang untuk di produksi ulang
menjadi kertas kemasan, setelah itu hasilnya produksi dikirim kembali ke pabrik
yang berada di Tangerang untuk di olah menjadi kertas cetak dan tulis untuk
segera dipasarkan kepada konsumen.

2.2.


Visi PT. Indah Kiat Pulp&Paper Perawang
Visi PT. Indah Kiat Pulp&Paper adalah menjadi perusahaan bubur kertas

nomor satu di Indonesia yang berdedikasi menyediakan nilai-nilai yang terbaik
bagi para pelanggan, pemegang saham, karyawan dan masyarakat
.

Universitas Sumatera Utara

2.3.

Misi PT. Indah Kiat Pulp & Paper Perawang
Misi PT. Indah Kiat Pulp & Paper Perawang adalah mempertahankan

posisinya sebagai produsen pulp dan kertas dengan biaya rendah serta pelaku
utama di pasar Indonesia dan Asia yang tumbuh pesat, dengan mengandalkan
keuntungan pada sumber bahan baku, efisiensi produksi, serta jaringan distribusi
yang luas
.

2.4.

Tujuan PT. Indah Kiat Pulp&Paper Perawang
Tujuan yang dimiliki oleh PT. Indah Kiat Pulp&Paper adalah

menghasilkan pulp dan produk kertas dengan kualitas sesuai persyaratan secara
konsisten, menghasilkan produk-produk dengan harga yang wajar dan bersaing,
pengiriman dan pelayanan yang tepat waktu.

2.5.

Letak Geografis Perusahaan
Lokasi tempat berdirinya PT Indah Kiat Pulp & Paper Perawang adalah

berada di Jalan Raja Minas Perawang Km 26, Desa Pinang Sebatang, Kecamatan
Tualang, Kabupaten Siak Sri Indrapura, Propinsi Riau.

2.6.

Usaha / Kegiatan

Usaha PT. Indah Kiat Pulp&Paper meliputi beberapa usaha atau jenis

kegiatan, diantaranya pembuatan bubur kertas, kertas budaya yang terdiri dari
kertas untuk keperluan tulis dan cetak (berlapis dan tidak berlapis), kertas
fotokopi serta kertas industri yang terdiri dari kertas kemasan mencakup

Universitas Sumatera Utara

containerboard (Linerboard & Corrugating Medium), corrugated shipping
(konversi dari containerboard), boxboard dan kertas berwarna.

2.7.

Struktur Organisasi
PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk Perawang memiliki 3 lokasi pabrik,

yaitu di Tangerang, Serang dan Perawang. Masing-masing pabrik dikepalai oleh
Wakil Presiden Direktur yang bertanggung jawab langsung Presiden Direktur di
tingkat pusat. Presiden Direktur bertanggung jawab langsung kepada Dewan
Komisaris, sedangkan kekuasaan tertinggi berada ditangan Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS). Bentuk organisasi PT. Indah Kiat Pulp &Paper Tbk
Perawang adalah fungsional struktur yang disusun berdasarkan suatu kerangka
yang memperlihatkan sejumlah tugas dan kegiatan dalam rangka mencapai tujuan
perusahaan yang masing-masing mempunyai tugas dan tanggung jawab yang
jelas.Anggota-anggotanya bekerja di bidang fungsional sesuai dengan keahlian
mereka.General manager membawahi semua divisi yang berada dilokasi pabrik.
Divisi yang terdapat dilokasi pabrik PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk.
Perawang terdiri dari 17 divisi yaitu :

Universitas Sumatera Utara

Komisaris

Direktur

General
Manager

Manager PPIC

Manager
Engineering

Manajer
Produksi

Manager Sales
& Marketing

Manager HRD
& Administrasi

Manager
Accounting &
Financial

Manager
Purchasing

Kepala Machine
Shop

Kepala Produksi

Kepala
Technical Sales

Kepala
Administrasi

Kepala
Accounting

Kepala
Penjualan

Kepala SDM

Kepala
Financial

Kepala Gudang

Kepala
Pemasaran

Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT Indah Kiat Pulp & Paper Perawang

Universitas Sumatera Utara

2.8.

Bahan Baku
Bahan baku pembuatan pulp PT Indah Kiat Pulp and Paper

bersumber dari bahan baku kayu. Jenis kayu yang digunakan adalah hardwood.
Kayu softwood tidak digunakan, namun serat softwood di import dari luar negeri
untuk keperluan tertentu. Kayu-kayu hardwood PT IKPP antara lain acaacia
mangium, accacia crassicarpa, eucalyptus urophylia, dan Mix Tropical
Hardwood (MTH)
PT IKPP Perawang khususnya pulp and papermaking 8 cendrung
menggunakan komposisi bahan baku antara lain:
Tabel 2.1 Komposisi Bahan Baku Kayu PT IKPP Perawang
No
1
2
3
4

Jenis Kayu
Accacia crassicarpa
Acacia mangium
Eucaliptus europhylia
Mix Tropical Hardwood

Persentase (%)
25 – 30
5
5
66 – 70

PT. IKPP Perawang

Komposisi tersebut dugunakan untuk bahan baku MTH dengan persentase
yanglebih besar. Untuk periode tertentu kadang penggunaan accacia lebih besar
dibanding MTH. Proses perubahan bahan baku diatas harus diperhitungkan secara
matang karena akan mempengaruhi hasil rendemen seperti jumlah kotoran,
viscositas, dan lain-lain.
Komposisi kayu tersebut dihitung dibagian Quality Assurance (QA)
khususnya pada lab 1300 berdasarkan pendekatan surat-surat masuk kayu yang
berasal dari bagian tata kelola kayu. Dari tata usaha kayu, log bisa diangkut ke log
yard atau langsung ke departemen wood preparation (WP). Log yang disimpan di

Universitas Sumatera Utara

log yard memiliki masa berlaku 5 bulan, jika penyimpanan lebih besar 5 bulan
maka dapat dikatakan kayu tersebut sudah lapuk.

2.9.

Proses Produksi

2.9.1. Wood Preperation and Chip Handling
2.9.1.1.Proses Log Menjadi Chip
Proses wood preparation dan chip handling di PT IKPP berada dalam
kewenangan bagian WP (Wood Preparation). Bagian WP mempunyai tugas
utama yaitu mensuplai kebutuhan chip ke digester untuk bahan baku pemasakan.
Proses WP di mulai dari penanganan kayu log di log yard sampai menjadi chip.
Log kayu yang berasal dari logyard akan dibawa dengan truck pengangkut
menuju log spliter. Log spliter berfungsi untuk membelah log yang berdiameter
besar. Lalu log yang tidak besar akan langsung di bawa truck ke LogReceiving
Conveyor (LRC). LRC berfungsi untuk meneruskan log ke Drum Feed Conveyor
(DFC). Conveyor LRC didesain khusus untuk menerima kayu. DFC berfungsi
sebagai feeding log menuju Drum Barker atau alat untuk mengelupaskan kulit
kayu. Drum barker bergerak dengan menggunakan roda gigi sebagai penggerak
utama bersama motor dan roll bearing sebagai penopang drum. Selain motor
Drum barker juga dibantu oleh ban sebagai penggerak utama. Untuk mengikis
kulit kayu, drum barker menggunakan alat Easy Rotor Barker. Dibawah drum
barker telah dipersiapkan saringan dan conveyor untuk membawa kulit dan kayu
berdiameter kecil ke bark shredde.bark shredderberfungsi untuk menghancurkan
kulit kayu yang nantinya akan diteruskan ke boiler.

Universitas Sumatera Utara

Setelah log bebas dari kulit, log akan masuk ke Drum Discharge Conveyor
untuk di alirkan ke Washing Roll Conveyor. Washing Roll Conveyorberfungsi
untuk mencuci kayu dan memisahkan benda asing seperti batu, pasir, dan lainlain. Setelah log selesai di cuci, log masuk ke chiper feed untuk masuk ke mesin
chiper. Di chiper log di cincang dan di ubah menjadi serpih (Chip). Setelah
menjadi chip, chip akan ditampung di chip cyclo untuk masuk ke mesin screener.
Screener berfungsi untuk memisahkan chip berdasarkan ukuran-ukuran yang
ditentukan.

2.9.1.2. Klasifikasi Ukuran Chip
PT IKPP memiliki klasifikasi chip yang diterima dan yang ditolak
sebagai bahan baku pulping. Terdapat beberapa klasifikasi antara lain.
1. Oversize, chip terlalu besar berukuran panjang lebih dari 45 mm dan ketebalan
lebih dari 8 mm
2. Overthick, chip terlalu tebal berukuran tebal lebih dari 8 mm
3. Acceptance, chip yang sesuai standar yang di inginkan, berukuran panjang
antara 7 – 45 mm dan ketebalan kurang dari 8 mm
4. Pin, chip yang kecil berukuran antara 3 – 7 mm
5. Fines, chip yang berukuran paling kecil yaitu kurang dari 3 mm
Pada chip screener terdapat beberapa ukuran saringan yaitu diameter
lubang 45 mm, 35 mm, dan diameter 8 mm. chip yang terlalu besar akan di
rechiping kembali agar didapat ukuran yang diinginkan. Sedangkan fines dan pin
akan di bawa recovery boiler. Ukuran chip yang diterima akan dibawa chip

Universitas Sumatera Utara

conveyor ke tempat penampungan chip yaitu chip yard. Pada tempat
penampungan chip ditumpuk dengan proses FIFO (First in first out). Proses
keluar nya chip dari chip yard dipergunakan mesin screw reclaimer. Dari screw
reclaimer, chip akan masuk ke proses screening kedua dengan bantuan conveyor
penghubung. Fungsi dari screening kedua untuk memisahkan kembali
berdasarkan ukuran yang telah ditentukan. Dari saringan kedua ini, chip akan
dihubungkan langsung ke digester dengan bantuan chip conveyor. Chip yang
tidak lulus saringan akan kembali menuju boiler seperti halnya proses
sebelumnya.

2.9.2. Pulping Prosess
PT IKPP Perawang memiliki bagian yang khusus menangani pembuatan
pulp setelah selesai dari bagian WP. Bagian tersebut adalah Pulp Making (PM).
PM pada PT IKPP Perawang memiliki 4 mesin digester. Dua digester bertipe
Batchdigester dan 2 digester bertipe continousdigester. PT IKPP Perawang
dikenal 4 seksi PM yaitu PM 1A, PM 2, PM 8, dan PM 9. PM 1A dan PM 2
bergabung dalam departemen yang sama yaitu PUM 1 dan PM 8 dan PM 9
bergabung dalam departemen yang sama yaitu PUM 2. Penggabungan divisi
berguna untuk menyesuaikan target dan mempermudah manajemen pengelolaan.
PT IKPP pada bagian PM memiliki keterangan-keterangan tanda pada
setiap mesin, pompa, serta proses yang penting untuk diketahui. Pump atau pompa
memiliki inisial U sedangkan mesin atau mashinery memiliki inisial M.
Sedangkan proses, PM 8 membawahi bagian bagian antara lain :

Universitas Sumatera Utara

1.

Feeding dan Cooking , berinisial 821

2.

Washing, berinisial 822

3.

Screening, berinisial 823

4.

MCO2, berinisial 824

5.

Bleaching, berinisial 825

2.9.3. Cooking Proses
Pada PM 8 cooking proses dan feeding proses memiliki inisial yang sama
yaitu 821. Proses cooking pada PM 8 berlangsung mulai dari chip bersama WL
dan BL masuk ke top separator hingga chip matang dan siap di blow up dan
masuk ke pressure diffuser dan ditampung di blow tank. Untuk mengetahui
kandungan Active alkali yang terkandung dalam WL, petugas operator mengambil
sampel WL sebelum masuk ke dalam digester dan menentukan L/W ratio. Secara
keseluruhan volume total continous digester adalah 2500 m3.

2.9.4. Washing Proses
Proses pencucian awal berlangsung setelah diblow up. Pada Pulp Making
8 proses keluarnya pulp dari bottom digester menuju ke Pressure Diffuse. Dalam
tahapan pencucian ini berinisial tag number 822.
Perlu diketahui fungsi dari pencucian pulp antara lain :
1.

Memisahkan zat-zat kimia pemasak dari pulp untuk produksi selanjutnya
dengan demikian soda loss berkurang.

Universitas Sumatera Utara

2.

Memudahkan pemulihan zat-zat kimia pemasak untuk penghematan cost
produksi

3.

Memungkinkan zat-zat terlarut digunakan sebagai energi pemanas dalam
recovery boiler.
Proses pencucian pertama terjadi di Pressure Diffuser (PD). Pulp dari

bottom digester dialirkan melaui pipa menuju PD. Pada PD pencucian
menggunakan sistem tekanan dan hidrolik serta diaduk untuk menimbulkan dan
mempercepat terjadinya difusi antara black liquor dengan air pencuci untuk
mencapai kondisi kesetimbangan. Liquor diextract, sehingga pulp mampu
meninggalkan liquor. Hasil dari PD akan dialirkan menuju Blow tank.

2.9.5. Screening Proses
Proses screening atau proses penyaringan pada Pulp Making 8
berlangsung dari primary screen sampai pulp di cuci di wash filter dan sampai
pada MC pump. Tujuan screening adalah secara selektif memisahkan bahanbahan terlarut yang tidak diinginkan dalam pulp dengan pemisahan secara
mechanical.

2.9.6. MCO2 Proses
Poses MCO2 pada PM - 8 merupakan kelanjutan dari proses screening di
wash filter. MCO2 adalah proses modifikasi yang di terapkan di PT IKPP
Perawang bertujuan untuk :

Universitas Sumatera Utara

1. Kelanjutan proses delignifikasi (membuang lignin yang masih terikut dalam
pulp) dengan menggunakan chemicals dan panas.
2. Mengurangi konsumsi/pemakaian bahan kimia dalam proses lanjutan
(bleaching)
3. Mampu mengurangi dampak lingkungan dari proses bleaching (warna, BOD,
COD) limbah yang dibuang.
MCO2 disebut juga O2delignifikasi hal ini karena bahan aktif untuk
delignifikasi pulp adalah O2 dan alkali. Prinsipnya Oksigen O2 pada kondisi
alkaline, temperatur, dan tekanan akan bereaksi dengan pulp yang masih
mengandung lignin. Oksigen O2 dikonversikan menjadi sejumlah ion dan
komponen radikal seperti O2, HO-,dan lain-lain. Perpindahan massa merupakan
bagian yang penting pada proses O2delignifikasi. Gas oksigen adalah zat yang
kelarutannya rendah di dalam cairan sodium hidroksida pada temperatur tinggi.
Ion -HO meminimumkan lapisan air. Kemudian menggunakan shear mixers untuk
menambah kontak antara serat dan gas.

2.9.7. Bleaching
Pada Pulp Making - 8 proses bleaching memiliki inisial tag number 825.
Proses bleching berawal dari unbleach tower sebagai hasil MCO2 proses sampai
pulp hingga pulp siap didistribusikan ke Pulp Machine atau Paper Machine.
Secara umum sifat dari selulosa berwarna putih sedangkan lignin berwarna coklat
oleh karena itu gabungan lignin didalam pulp akan menyebabkan lignin
berwarnan coklat. Sehingga Proses bleaching memiliki dua tujuan utama yaitu

Universitas Sumatera Utara

membuang komponen-komponen berwarna terutama lignin dengan menurunnya
bilangan kappa dan meningkatkan kecerahan pulp atau brightness. Proses yang
bertujuan menurunkan bilangan kappa adalah CD stage, EO Reaktor, dan E1
stage. Sedangkan proses yang bertujuan meningkatkan kecerahan adalah D1 stage
dan D2 stage. Sedangkan tujuan lainnya adalah membersihkan pulp dari sisa bark
dan shives.

2.9.8. Pulp Machine
Pulp machine adalah bagian PT IKPP Perawang yang berfungsi membuat
lembaran pulp. Pulp yang berasal dari bagian Pulp Making berbentuk bubur putih
yang mengandung air dalam konsentrasi yang cukup tinggi. Oleh karena itu untuk
alasan penyimpanan, pengangkutan, serta permintaan pasar maka pulp dibentuk
menjadi lembaran dengan kadar air kurang dari 10 %

2.9.9. Paper Making (PPM)
Proses pembuatan paper di PT IKPP Perawang berada pada bagian Paper
Mechine Section (PPM). Proses pembuatan kertas secara umum hampir sama
dengan pembuatan pulp sheet. kertas merupakan lembaran tipis dari pulp yang
telah dicampur dengan bahan kimia penolong guna meningkatkan kekuatan
mekanis kertas. Mesin kertas pada PT IKPP Perawang terdapat lima buah yaitu
PPM 1, PPM 2, PPM 3, PPM 4, dan PPM 5. terbagi menjadi 3 bagian utama yaitu
Stock Preparation, Paper Machine, dan Finishing.

Universitas Sumatera Utara

2.9.9.1. Stock Preparation
Stock Preparation merupakan langkah awal dalam memproduksi kertas.
Stock preparation mempersiapkan bahan baku pembuatan kertas berupa serat
sebelum menjadi lembaran kertas. Adapun proses yang terjadi pada bagian ini
yaitu, Pulper (pembuburan),pressing, screening, thickener, refining (pengilingan),
penambahan additive.

2.9.9.2. Paper Machine
Paper Machine mempunyai tugas pokok yaitu mengubah pulp dan bahan
kimia addictive menjadi lembaran-lembaran kertas dengan cara mengeringkannya
oleh karena itu proses ini disebut juga wet end. Paper machine mempunyai
bagian-bagian dengan fungsi yang berbeda-beda yaitu, wire part, press part, dryer
part, metering size press, calender and reel, dan rewinder

2.9.9.3. Finishing
Pekerjaan Finishing adalah tahap akhir dari proses pembuatan produk
kertas, adapun pekerjaan utamanya adalah menetukan ukuran dan mutu kertas ,
serta melakukan penyortiran (sorting) , penghitungan (counting) , dan pengepakan
(packing). Di PT IKPP Perawang bagian finishing mempunyai inisial FCP. Bagian
FCP dibagi menjadi beberapa bagian kembali yaitu:
1. FND

: Mempunyai tugas membuat big sheet paper, rol paper, dan cut

size paper
2. CVD

: Mempunyai tugas membuat cut size paper (A4,A3.B4,B5)

Universitas Sumatera Utara

3. PKD

: Mempunyai tugas

membuat packaging material seperti

box,wrapper, P. Agular, dan paper core
4. FMD

: Bagian penunjang finishing diantaranya adalah maintenance,

electrical, mechanical, dan hydrolic

Universitas Sumatera Utara