Studi Etnografi Mengenai Budaya Literasi di Desa Percut, Kecamatan Percut Sei Tuan

ABSTRAK
Skripsi ini berjudul Studi Etnografi Mengenai Budaya Literasi di Desa
Percut, Kecamatan Percut Sei Tuan. Disusun oleh Doni Latuparisa,
110905035, 2015. Skripsi ini terdiri dari 5 bab,

Penelitian ini akan mendiskripsikan secara mendalam mengenai faktorfaktor yang menyebabkan rendahnya budaya literasi di Desa Bagan Percut. Dalam
banyak kelompok masyarakat di Indonesia, kebiasaan berliterasi memang belum
ada atau belum terbentuk. Dari penelitian ini akan ditemukan hal-hal yang
menjadi faktor tidak tumbuhkembangnya budaya literasi di Desa Bagan Percut.
Hasil penelitian ini akan memberikan informasi mengenai keadaan budaya literasi
di masyarakat pesisir yang semakin terpinggirkan, dengan studi kasus di Desa
Bagan Percut.
Selain itu penelitian ini juga akan melihat upaya-upaya yang sudah
dilakukan termasuk upaya dari pihak swasta dalam menumbuhkembangkan
budaya literasi di Desa ini. Dalam hal ini, Taman Bacaan Masyarakat Rumah
Baca Bakau sebagai lembaga swasta yang sudah mulai bergerak sejak awal tahun
2012. Taman Bacaan Masyarakat Rumah Baca Bakau ini dikelola oleh relawan
yang umumnya remaja di sekitar Taman Bacaan Masyarakat. Mereka yang
menjadi relawan juga sudah dibekali dengan pendidikan ataupun pelatihan yang
diberikan pemerintah daerah dan lembaga yang menjadi mitra Taman Bacaan
Masyarakat.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode etnografi.
Etnografi digunakan untuk meneliti perilaku-perilaku manusia berkaitan dengan
perkembangan teknologi komunikasi dalam kancah sosial dan budaya tertentu.
Metode etnografi dianggap mampu menggali informasi-informasi secara
mendalam dengan sumber-sumber yang luas. Teknik pengumpulan data
menggunakan metode observasi partisipatif. Observasi partisipatif merupakan
pengamatan dengan melibatkan observer dalam kegiatan-kegiatan yang sedang
diamati. Selain itu, dalam pengumpulan data peneliti juga menggunakan teknik
wawancara. Wawancara yang digunakan adalah wawancara mendalam atau indepth interview. Wawancara mendalam ini digunakan untuk memunculkan reaksi
perorangan terhadap suatu hal dalam mencari-cari pemecahan masalah tertentu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat di Desa Percut umumnya
memandang literasi sebagai kegiatan yang berkaitan dengan membaca. Kegiatan
membaca ini meliputi membaca bahan bacaan, menghafal dan menyampaikan.
Konsep literasi dalam pandangan masyarakat di Percut memang masih belum
tepat dengan konsep literasi secara keilmuan. Masyarakat menganggap aktivitas
yang mengandung bacaan seperti shalat, membaca Al-Quran, serta berdakwah
termasuk ke dalam literasi. Sedangkan dalam keilmuan literasi bukan sekedar
keterampilan membaca dan menulis secara mekanis saja, melainkan kemampuan
memberi tanggapan serta memahami bahan bacaan.


Universitas Sumatera Utara

Profesi mereka sebagai nelayan hanya mengandalkan otot, pengalaman
sehari-hari dan pengetahuan lokal yang didapat dari mulut ke mulut. Pengetahuan
mengenai waktu menangkap ikan, alat yang digunakan, pengetahuan tentang
cuaca dan kenelayanan mereka dapat dari antar warga. Dalam menyelesaikan
konflik masyarakat mengutamakan pendekatan kekeluargaan. Orang tua di desa
ditunjuk menjadi penengah dalam menyelesaikan konflik yang mereka hadapi.
Mereka tidak terus menyelesaikan permasalahan konflik ke jalur hukum atau
pengadilan.
Dalam pengobatan mereka juga masih banyak menggunakan pengobatan
tradisional. Seperti soal persalinan, dukun bayi lebih dipercaya masyarakat
daripada bidan desa. Pengobatan menggunakan orangtua Desa lebih dipilih
daripada langsung ke dokter atau rumah sakit. Sumber informasi mereka dapat
melalui media massa. Media massa yang lebih mudah digunakan dan bisa
dinikmati dengan indera mata serta pendengaran, lebih digemari masyarakat
daripada membaca yang harus memahami kata perkata untuk memperoleh
informasi. Dengan televisi, radio, dan telepon genggam mereka bisa mengakses
informasi budaya, politik dan ekonomi di tingkat nasional maupun internasional.


Kata Kunci: Budaya, Literasi, dan Taman Bacaan Masyarakat

Universitas Sumatera Utara