Tinjauan Yuridis Pembubaran PT. Askes (Persero) Dan PT. Jamsostek (Persero) Menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
3
ABSTRAK
Patuan Arif*
Bismar Nasution**
Windha***
Jaminan sosial sebagai salah satu bentuk perlindungan sosial untuk
menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang
layak. Hal ini juga menjadi salah satu tujuan dibentuknya Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) yakni mensejahterakan rakyat. Berdasarkan latar
belakang di atas, dipilih judul tentang Pembubaran PT. Askes (Persero) dan
PT. Jamsostek (Persero) Menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial". Adapun
permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengelolaan
jaminan sosial di Indonesia, bagaimana perusahaan perseroan sebagai Badan
Usaha Milik Negara menurut Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003, bagaimana
pembubaran PT Askes (Persero) dan PT Jamsostek (Persero) menjadi Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial.
Metode penelitian skripsi ini adalah metode hukum normatif dan sifat dari
penulisan ini adalah bersifat deskriptif sebab akan menggambarkan dan melukiskan
asas-asas atau peraturan-peraturan yang berhubungan dengan tujuan penulisan ini.
Pembubaran PT Askes (Persero) dan PT Jamsostek (Persero) menjadi
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial mengikuti ketentuan yang berlaku untuk
pembubaran PT (Persero) pada umumnya, kecuali hal-hal yang diatur secara
khusus dalam UU BPJS. Perubahan BUMN berbentuk badan hukum privat
(Perseroan) PT Askes (Persero) dan PT Jamsostek (Persero) menjadi badan
hukum publik BPJS Kesehatan dan BJS Ketenagakerjaan melalui beberapa
tahapan. Pertama untuk melakukan transformasi dilakukan pembubaran PT Askes
(Persero) dan PT Jamsostek (Persero) menjadi badan hukum publik BPJS
Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan dilakukan tanpa likuidasi, hal ini tidak
sesuai dengan UU BUMN dan UU Perseroan Terbatas karena berlakunya asas lex
specialis derogat legi generalis dan asas lex posterior derogat legi priori dengan
diundangkannya UU BPJS. Pembubaran PT Askes (Persero) dan PT Jamsostek
(Persero) sepanjang tidak ditentukan lain oleh UU BPJS mengikuti ketentuan
dalam UU BUMN, PP No. 45 Tahun 2003, dan UU Perseroan Terbatas. Kedua
karena pembubaran tanpa likuidasi maka dilakukan peralihan aset dan liabilitas
PT. Askes (Persero) kepada BPJS Kesehatan dan peralihan aset dan liabilitas PT.
Jamsostek (Persero) kepada BPJS Ketenagakerjaan yang dilakukan oleh Direksi
dan Komisaris kedua Perseroan tersebut. UU BPJS tidak bisa semerta-merta
menyatakan bahwa PT Askes (Persero) dan PT Jamsostek (Persero) dibubarkan
tanpa likuidasi karena isi UU BPJS bukan merupakan materi hukum privat yang
bisa mengenyampingkan UU Perseroan Terbatas. UU Perseroan Terbatas bisa
dikesampingkan oleh UU Perseroan Terbatas yang baru.
Kata Kunci : Pembubaran, Jaminan Sosial, BPJS.
*Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
**Dosen Pembimbing I Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
*** Dosen Pembimbing II Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Patuan Arif*
Bismar Nasution**
Windha***
Jaminan sosial sebagai salah satu bentuk perlindungan sosial untuk
menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang
layak. Hal ini juga menjadi salah satu tujuan dibentuknya Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) yakni mensejahterakan rakyat. Berdasarkan latar
belakang di atas, dipilih judul tentang Pembubaran PT. Askes (Persero) dan
PT. Jamsostek (Persero) Menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial". Adapun
permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengelolaan
jaminan sosial di Indonesia, bagaimana perusahaan perseroan sebagai Badan
Usaha Milik Negara menurut Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003, bagaimana
pembubaran PT Askes (Persero) dan PT Jamsostek (Persero) menjadi Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial.
Metode penelitian skripsi ini adalah metode hukum normatif dan sifat dari
penulisan ini adalah bersifat deskriptif sebab akan menggambarkan dan melukiskan
asas-asas atau peraturan-peraturan yang berhubungan dengan tujuan penulisan ini.
Pembubaran PT Askes (Persero) dan PT Jamsostek (Persero) menjadi
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial mengikuti ketentuan yang berlaku untuk
pembubaran PT (Persero) pada umumnya, kecuali hal-hal yang diatur secara
khusus dalam UU BPJS. Perubahan BUMN berbentuk badan hukum privat
(Perseroan) PT Askes (Persero) dan PT Jamsostek (Persero) menjadi badan
hukum publik BPJS Kesehatan dan BJS Ketenagakerjaan melalui beberapa
tahapan. Pertama untuk melakukan transformasi dilakukan pembubaran PT Askes
(Persero) dan PT Jamsostek (Persero) menjadi badan hukum publik BPJS
Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan dilakukan tanpa likuidasi, hal ini tidak
sesuai dengan UU BUMN dan UU Perseroan Terbatas karena berlakunya asas lex
specialis derogat legi generalis dan asas lex posterior derogat legi priori dengan
diundangkannya UU BPJS. Pembubaran PT Askes (Persero) dan PT Jamsostek
(Persero) sepanjang tidak ditentukan lain oleh UU BPJS mengikuti ketentuan
dalam UU BUMN, PP No. 45 Tahun 2003, dan UU Perseroan Terbatas. Kedua
karena pembubaran tanpa likuidasi maka dilakukan peralihan aset dan liabilitas
PT. Askes (Persero) kepada BPJS Kesehatan dan peralihan aset dan liabilitas PT.
Jamsostek (Persero) kepada BPJS Ketenagakerjaan yang dilakukan oleh Direksi
dan Komisaris kedua Perseroan tersebut. UU BPJS tidak bisa semerta-merta
menyatakan bahwa PT Askes (Persero) dan PT Jamsostek (Persero) dibubarkan
tanpa likuidasi karena isi UU BPJS bukan merupakan materi hukum privat yang
bisa mengenyampingkan UU Perseroan Terbatas. UU Perseroan Terbatas bisa
dikesampingkan oleh UU Perseroan Terbatas yang baru.
Kata Kunci : Pembubaran, Jaminan Sosial, BPJS.
*Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
**Dosen Pembimbing I Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
*** Dosen Pembimbing II Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara