Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) pada Pemberian Hidrogel dan Frekuensi Penyiraman dengan Sistem Vertikultur

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.)
PADA PEMBERIAN HIDROGEL DAN FREKUENSI PENYIRAMAN
DENGAN SISTEM VERTIKULTUR

SKRIPSI

OLEH :

NORI ANDRIAN / 110301190
BUDIDAYA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2017

Universitas Sumatera Utara

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.)
PADA PEMBERIAN HIDROGEL DAN FREKUENSI PENYIRAMAN
DENGAN SISTEM VERTIKULTUR


SKRIPSI

OLEH :

NORI ANDRIAN / 110301190
BUDIDAYA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk dapat memperoleh
data dalam penyusunan skripsi di Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2017

Universitas Sumatera Utara

Judul Penelitian : Pertumbuhan

dan
Produksi
Bawang
Merah
(Allium ascalonicum L.) pada Pemberian Hidrogel dan
Frekuensi Penyiraman dengan Sistem Vertikultur
Nama

: Nori Andrian

NIM

: 110301190

Program Studi

: Agroekoteknologi

Minat


: Budidaya Pertanian dan Perkebunan

Disetujui Oleh :

Ketua Komisi Pembimbing

Anggota Komisi Pembimbing

Ir. Mariati, M.Sc.

Ferry Ezra T. Sitepu, S.P., M.Si.

Mengetahui,
Ketua Departemen/Program Studi

(Ir. T. Sabrina M. Agr. Sc. PhD)

Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK

NORI ANDRIAN : Pertumbuhan dan produksi bawang merah
(Allium ascalonicum L.) pada pemberian hidrogel dan frekuensi penyiraman
dengan sistem vertikultur dibimbing oleh MARIATI dan FERRY EZRA T.
SITEPU. Tujuan penilitian untuk mengidentifikasi dosis hidrogel dan frekuensi
penyiraman air yang sesuai terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman bawang
merah dengan sistem vertikultur. Penelitian dilakukan di Desa Karang Sari, Kec.
Medan Polonia dengan ketinggian 25 meter diatas permukaan laut yang dimulai
pada bulan Februari sampai April 2016. Penelitian ini menggunakan Rancangan
Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama
adalah dosis hidrogel 0,1 g/tanaman, 0,2 g/tanaman, dan tanpa hidrogel dan faktor
kedua adalah frekuensi penyiraman 1 hari 1 kali, 3 hari 1 kali, dan 6 hari 1 kali.
Data dianalisis sidik ragam menggunakan Microsoft Excel. Perlakuan yang
berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji jarak berganda duncan (DMRT) pada
taraf uji 5%. Peubah amatan yaitu panjang tanaman, jumlah daun per rumpun,
jumlah anakan per rumpun, diameter umbi, bobot segar dan bobot kering umbi per
sampel dan per plot. Hasil penelitian menunjukan jumlah daun pada perlakuan
frekuensi penyiraman 3 hari sekali (P2) dan 6 hari sekali (P3) lebih rendah dari
perlakuan 1 hari sekali (P1) pada umur 2 sampai 5 minggu setelah tanam (MST)
sedangkan perlakuan dosis hidrogel 0,1 g/tanaman (H2) dan 0,2 g/tanaman (H3)
memberikan peningkatan jumlah daun pada 5 MST dibandingkan kontrol (H1).

Bobot produksi bawang merah tertinggi terdapat pada perlakuan H3P1. Interaksi
antara dosis hidrogel dan frekuensi penyiraman terbaik dalam upaya menghemat
penggunaan air adalah pada kombinasi perlakuan dosis hidrogel 0,2 g/tanaman
pada frekuensi penyiraman 6 hari sekali.
Kata kunci : bawang merah, hidrogel, frekuensi penyiraman, vertikultur

Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT
NORI ANDRIAN : Growth and Production of shallot (Allium ascalonicum L.) on
hydrogel application and watering frequency with verticulture system guided by
MARIATI and FERRY EZRA T. SITEPU. The aim of the research was to
identify the right doses of hydrogel and watering frequency on growth shallot and
production in verticulture system. The design of the research was conducted at
Desa Karang Sari, Medan Polonia with a height of 25 meter above sea level that
began from February until April 2016. The research was factorial Randomized
Block Design (RBD) with two factors and replicated three times. The first factor
was the doses of hydrogel 0,1 g/plant, 0,2 g/plant, and without hydrogel and the
second was the watering frequency 1 day 1 time, 3 days 1 time, and 6 days 1 time.
). The data were analized by Analysis of variance used Microsoft Excel and the

treatment were different significantly continued with Duncan’s Multiple Range
Test (DMRT). The parameters observed were shoot length, leaf number and tiller
number per clump, bulb diameter, fresh and dry weight of bulb per sample and
per plot. The results showed that leaf number on watering frequency 3 days 1 time
(P2) and 6 days 1 time (P3) were lower than once for 1 day (P1) on age 2 until 5
weeks after planted (WAP) while on doses hydrogel 0,1 g/plant (H2) and 0,2
g/plant (H3) were more increase of leaf number on 5 WAP than control (H1). The
higest production of shallots are on treated H3P1. The best interaction of doses
hydrogel and watering frequency to improve on save water was on combination of
hydrogel 0,2 g/plant in watering frequency 6 days 1 time (H3P3).
Keywords : shallot, hydrogel, watering frequency, verticulture

Universitas Sumatera Utara

RIWAYAT HIDUP
NORI ANDRIAN, lahir di Tandam Hulu, 20 April 1993, penulis
merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari Bapak Usman Yanto dan Ibu
Sulina.
Adapun pendidikan yang pernah di tempuh penulis adalah : sekolah dasar
di SDN 056616 Secanggang tamat pada tahun 2005, sekolah menengah pertama

di SMPN 1 Stabat tamat pada tahun 2008, sekolah menengah atas di SMAN 1
Stabat tamat pada tahun 2011, penulis terdaftar sebagai mahasiswa di Program
Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara melalui
jalur Seleksi Ujian Masuk Bersama (UMB).
Penulis Mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT. Panca Eka, Riau
pada bulan Juli – Agustus 2014.

Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat dan rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
tepat pada waktunya.
Adapun judul skripsi ini adalah “Pertumbuhan dan Produksi Bawang
Merah (Allium ascalonicum L.) pada Pemberian Hidrogel dan Frekuensi
Penyiraman dengan Sistem Vertikultur” yang merupakan syarat untuk dapat
memperoleh gelar sarjana di Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara,
Medan.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
Ayahanda Usman Yanto dan Ibunda Sulina yang telah memberikan dukungan

finansial dan spiritual. Penulis juga mengucapkan terimakasih

kepada

Ibu Ir. Mariati, M.Sc. selaku ketua komisi pembimbing dan kepada
Bapak Ferry Ezra T. Sitepu, S.P., M.Si. selaku anggota komisi pembimbing yang
telah memberikan bimbingan dan masukan selama penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.

Medan, Januari 2017

Penulis

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii

PENDAHULUAN
Latar Belakang...........................................................................................
Tujuan Penelitian .......................................................................................
Hipotesis Penilitian ....................................................................................
Kegunaan Penelitian ..................................................................................

1
3
3
3

TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman .........................................................................................
Syarat Tumbuh ..........................................................................................
Iklim .................................................................................................
Tanah ................................................................................................
Vertikultur .................................................................................................
Hidrogel .....................................................................................................
Peran Air Tanaman ....................................................................................


4
7
7
7
8
10
12

BAHAN DAN METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 14
Bahan dan Alat .......................................................................................... 14
Metode Penelitian ...................................................................................... 14
PELAKSANAAN PENELITIAN
Pesiapan Lahan ..........................................................................................
Persiapan Bahan tanam ..............................................................................
Pembuatan Media Vertikultur ...................................................................
Aplikasi Hidrogel ......................................................................................
Penanaman .................................................................................................
Pemeliharaan .............................................................................................
Penyiraman ....................................................................................

Pemupukan ....................................................................................
Penyiangan dan pembubunan ........................................................
Panen .........................................................................................................
Pengeringan ...............................................................................................
Parameter Pengamatan ..............................................................................
Tinggi Tanaman (cm) ....................................................................
Jumlah Daun per Rumpun (helai)..................................................
Jumlah Anakan per Rumpun (anakan) ..........................................
Diameter Umbi per Sampel (mm) .................................................
Bobot Basah Umbi per Sampel (g) ................................................
Bobot Kering Umbi per Sampel (g) ..............................................
Bobot Basah Umbi per Paralon (g)................................................
Bobot kering Jual Umbi per Paralon (g)........................................

17
17
17
17
17
18
18
18
18
18
18
19
19
19
19
19
19
19
19
20

Universitas Sumatera Utara

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil ........................................................................................................... 19
Pembahasan ............................................................................................... 32

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan ................................................................................................ 35
Saran .......................................................................................................... 35

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR GAMBAR
No

Hal

1.

Histogram hubungan jumlah daun per rumpun bawang merah umur
5 MST dengan dosis hidrogel .......................................................... 24

2.

Histogram hubungan jumlah daun per rumpun bawang merah 5
MST dengan frekuensi penyiraman ................................................ 25

3.

Histogram hubungan interaksi dosis hidrogel dengan frekuensi
penyiraman terhadap bobot basah umbi per paralon ....................... 30

4.

Histogram hubungan interaksi dosis hidrogel dengan frekuensi
penyiraman terhadap bobot kering jual umbi per paralon ............... 31

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL
No

Hal

1.

Panjang tanaman bawang merah 2-6 MST pada berbagai dosis
hidrogel dan frekuensi penyiraman ............................................... 22

2.

Jumlah daun per rumpun bawang merah umur 2 – 6 MST pada
berbagai dosis hidrogel dan frekuensi penyiraman ....................... 23

3.

Jumlah anakan per rumpun bawang merah pada berbagai dosis
hidrogel dan frekuensi penyiraman ............................................... 25

4.

Diameter umbi per sampel bawang merah pada berbagai dosis
hidrogel dan frekuensi penyiraman ............................................... 26

5.

Bobot basah umbi per sampel bawang merah pada berbagai dosis
hidrogel dan frekuensi penyiraman ............................................... 27

6.

Bobot kering jual umbi per sampel bawang merah pada berbagai dosis
hidrogel dan frekuensi penyiraman ............................................... 28

7.

Bobot basah umbi per paralon bawang merah pada berbagai dosis
hidrogel dan frekuensi penyiraman ............................................... 29

8.

Bobot kering jual umbi per paralon bawang merah pada berbagai dosis
hidrogel dan frekuensi penyiraman ............................................... 30

Universitas Sumatera Utara