Penetapan Kadar Zat Aktif Betametason Valerat pada Produk Ruahan Krim Betametason 0,1% menggunakan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi

DAFTAR PUSTAKA
Anief, M. (2000). Ilmu Meracik Obat. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press. Hal. 72–73.
Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan. (1995). Farmakope Indonesia.
Edisi Keempat. Jakarta: Departemen Kesehatan R.I . Hal. 1009.
Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan. (2014). Farmakope Indonesia.
Edisi Kelima. Jakarta: Departemen Kesehatan R.I . Hal. 51, 240-241.
Gandjar, I. B., dan Rohman, A. (2007). Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar. Hal. 378-385.
Johnson, E.L., dan Stevenson, R. (1991). Dasar Kromatografi Cair. Penerjemah:
Kosasih Padmawinata. Bandung: Penerbit ITB. Hal. 7-10.
Katzung, B. G. (2004). Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi Kedelapan.
Penerjemah: Dripa Sjabana, dkk. Jakarta: Salemba Medika. Hal. 525.
Neal, M. J. (2006). At a Glance Farmakologi Medis. Edisi Kelima. Jakarta:
Erlangga. Hal. 71, 72.
Putra, E. D. L. (2004). Kromatografi Cair Kinerja Tinggi dalam Bidang Farmasi.
Medan : Fakultas FMIPA Universitas Sumatera Utara. Hal. 5-10.
http://library.usu.ac.id/download/fmipa/farmasi-effendy2.pdf
diakses
pada tanggal 29 Maret 2016.
Rohman, A. (2009). Kromatografi untuk analisis obat. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Hal. 111-115.
Sartono. (1996). Apa Yang Sebaiknya Anda Ketahui Tentang Obat Wajib Apotek.
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Hal. 88-89, 94
Schunack, W., Mayer, K., Haake, M.(1990). Senyawa Obat. Penerjemah: Joke R.
W. dan Sriewoelan S. Yogyakarta: UGM Press. Hal 521.
Suherman, A. K. dan Ascorbat, P. (2007). Farmakologi dan Terapi. Edisi kelima.
Jakarta : Gaya Baru. Hal. 500, 506.
Tjay, T.H., dan Rahardja, K. (2007). Obat-Obat Penting. Edisi Keenam Cetakan
Pertama. Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo Kelompok
Gramedia. Hal. 730, 734.
Widodo, H. (2013). Ilmu Meracik Obat untuk Apoteker. Yogyakarta: D-Medika.
Hal. 167-170.

Universitas Sumatera Utara