Perlindungan Hukum Terhadap Data Diri Pengguna Transportasi Umum Berbasis Aplikasi Online Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi kini sangat cepat dan jauh berbeda
dengan masa awal kehadirannya. Era globalisasi telah menempatkan peranan
teknologi informasi ke dalam suatu posisi yang sangat strategis karena dapat
menghadirkan suatu dunia tanpa batas, jarak, ruang, dan waktu serta dapat
meningkatkan produktivitas serta efisiensi 1. Teknologi informasi telah merubah
pola hidup masyarakat secara global dan menyebabkan perubahan sosial budaya,
ekonomi, dan kerangka hukum yang berlangsung secara cepat dengan signifikan.
Tak dapat disangkal bahwa perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi yang demikian pesat ikut mengubah sikap dan perilaku masyarakat
dalam komunikasi dan interaksi. Hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat
yang selalu bersentuhan langsung dengan teknologi dan terbukti mendatangkan
manfaat bagi perkembangan dan peradaban manusia. Kemajuan teknologi
menghasilkan sejumlah situasi yang tak pernah terpikirkan sebelumnya oleh
manusia2 . Perkembangan teknologi yang demikian cepat, khususnya pada dunia
perkomputeran, telah memberikan banyak kemudahan bagi manusia dalam
melakukan setiap pekerjaan. Kemajuan yang diraih selalu berjalan beriring antara
software atau perangkat lunak dengan hardwarenya atau perangkat keras
Teknologi informasi mencakup sistem yang mengumpulkan (collect),

menyimpan (store), memproses, memproduksi dan mengirim informasi dari dan
1

http://komunikasipers.blogspot.co.id/2013/01/perkembangan-teknologikomunikasi.html (diakses 27 April 2016)
2
Diaz Gwijangge, “Peran TIK Dalam Pembangunan Karakter Bangsa,” (makalah
Disampaikan dalam Workshop: “Pemanfaatan Jejaring E-Pendidikan” yang diselenggarakan Pusat
Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan Kementerian Pendidikan Nasional, Sulawesi
Selatan, 14 Juni 2011), hlm. 1

Universitas Sumatera Utara

ke industri ataupun masyarakat secara efektif dan cepat. Kini sistem informasi dan
komunikasi elektronik telah diimplementasikan pada hampir semua sektor
kehidupan dalam masyarakat yang akhirnya juga mengakibatkan terciptanya suatu
pasar baru yang telah mendorong perkembangan sistem ekonomi masyarakat dari
traditional ekonomi yang berbasiskan industri manufaktur ke arah digital
economy yang berbasiskan informasi, kreatifitas intelektual dan ilmu pengetahuan
yang juga dikenal dengan Creative Economy3
Penggunaan internet untuk keperluan bisnis dan perdagangan mulai

dikenal beberapa tahun belakangan ini dan dengan cepat meluas, terutama di
negara-negara maju. Dengan perdagangan lewat internet ini berkembang pula
sistem bisnis virtual, seperti virtual store dan virtual company di mana pelaku
bisnis menjalankan bisnis dan perdagangan melalui media internet dan tidak lagi
mengandalkan basis perusahaan yang konvensional yang nyata. 4
Saat ini dengan cepatnya perkembangan teknologi informasi telah
membuat proses dan strategis bisnis transportasi umum berubah dengan cepat.
Tidak ada lagi manajemen perusahaan yang tidak peduli dengan persaingan
produk dari rival bisnisnya, Penggunaan perangkat teknologi informasi sudah
menjadi keharusan bagi perusahaan transportasi umum, yang dapat dilihat dari
anggaran belanja sampai dengan implementasi teknologi informasi di sebuah
perusahaan. Teknologi informasi sudah dipandang sebagai salah satu senjata
untuk bersaing di kompetisi global, kecenderungan ini terlihat dari tidak
digunakannya lagi teknologi informasi sebagai pelengkap dari proses bisnis

3

Edmon Makarim, Tanggung Jawab Hukum Penyelenggara Sistem Elektronik (Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 2010), hlm. 2.
4

Asril Sitompul, Pengenalan Mengenai Masalah Hukum Di Cyberspace (Bandung: PT
Citra Adity Bakti,2001), hlm.13.

Universitas Sumatera Utara

perusahaan transportasi umum online, namun teknologi informasi dijadikan
sebagai bagian dari proses bisnisnya5
Layanan teknologi informasi memainkan peran penting dalam mengubah
hubungan penyedia layanan transportasi umum dengan lingkungannya. Di masa
lalu, pengguna layanan transportasi bukan merupakan perhatian utama dari
layanan teknologi informasi; namun, pengguna transportasi umum online menjadi
semakin penting artinya dan akan menjadi fokus utama bagi sebagian besar
penyedia transportasi umum online di masa mendatang. Seluruh antarmuka
transaksi dari pengguna layanan hingga pemasok hingga pemerintah dan pihak
lainnya terkena dampak dari diterimanya transaksi elektronik secara luas.
Penerapan

transaksi

elektronik


tentu

ada

kendala-kendala

yang

biasanya ditemui,yaitu antara lain:
1. Biaya-biaya awal yang tinggi
2. Kekhawatiran akan masalah keamanan (akses data/informasi yang bersifat
personal)
3. Peranti lunak yang belum mapan atau belum tersedia
Penerapan Transaksi elektronik dewasa ini sudah digunakan berbagai
bidang usaha salah satunya transportasi umum. Penerapan transaksi elektronik
pada sistem transportasi di Indonesia merupakan hal baru yang memberikan
dampak positif dan negatif pada saat bersamaan.
Berikut adalah beberapa contoh manfaat dari Transaksi elektronik:6
1.


Mendapatkan pelanggan baru. Digunakannya Transaksi elektronik
memungkinkan penyedia layanan transportasi umum mendapatkan pelanggan
baru baik itu yang berasal dari pasar domestik maupun pasar luar negeri.
5

I bid, hlm. 15
http://sim-uh.blogspot.co.id/2012/11/proses-bisnis-dan-teknologi-informasi.html
(diakses 21April 2016)
6

Universitas Sumatera Utara

2.
3.
4.

Memberikan transportasi umum lebih banyak
Memberikan lapangan pekerjaan baru
Menarik pengguna layanan transportasi umum online untuk tetap bertahan.

Dengan adanya layanan e-banking membuat nasabah tidak berpindah ke bank
lain. Selain itu bank juga akan mendapatkan pelanggan baru yang berasal dari
bank-bank yang bertahan dengan teknologi lama.
5. Meningkatkan mutu layanan. Dengan adanya Transaksi elektronik
memungkinkan penyedia layanan transportasi umum dapat meningkatkan
layanan dengan melakukan interakasi yang lebih personal sehingga dapat
memberikan informasinya sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pengguna
layanan transportasi umum online.
6. Melayani pengguna layanan transportasi umum online tanpa batas waktu.
Pelanggan dapat melakukan transaksi dan memanfaatkan layanan transportasi
umum tanpa harus terikat dengan waktu.
7. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
8. Menurunkan biaya operasional (operating cost)
9. Melebarkan jangkauan (global reach).
10. Meningkatkan customer loyalty.
11. Meningkatkan supply management.
12. Memperpendek waktu produksi.
Namun penerapan transaksi elektronik juga memiliki kekurangan, yakni :
1.
2.

3.
4.
5.

Belum adanya payung hukum yang jelas dalam perlindungan data diri.
Data diri bisa lebih mudah diakses oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Belum adanya payung hukum yang jelas mengenai moda transportasi umum
berbasis aplikasi online
Terjadinya persaingan tidak sehat antara transportasi online dengan
transportasi konvensional.
Membunuh penyedia transportasi konvensional yang sudah ada.
Perusahaan penyedia transportasi umum harus mau mengikuti

perkembangan zaman apabila tidak mau kalah dalam persaingan sehingga
berujung pada kebangkurtan, transportasi umum yang mengandalkan transaksi
elektronik ini disebut dengan transportasi umum berbasis aplikasi online (yang
selanjutnya disebut sebagai transportasi umum online). Implementasi transaksi
elektronik

selain


menguntungkan penyedia

layanan transportasi

umum,

transportasi umum online juga dinilai memberikan kemudahan dan efisiensi bagi
pengguna layanan transportasi umum online tersebut

Universitas Sumatera Utara

Bebertapa contoh penyedia layanan transportasi umum transportasi umum
online di Indonesia adalah :
1.
2.
3.
4.

5.


6.

7.

Go-Jek : menawarkan layanan transportasi ojek, mengirim makanan dan,
atau kurir dengan tarif per kilometer
Grabbike : Secara operasi, menggunakan pola yang sama seperti Go-Jek,
yaitu calon penumpang memesan ojek melalui aplikasi
Grabtaxi : GrabTaxi menggandeng beberapa mitra sopir dan penyedia
layanan transportasi umum taksi yang pemesananya menggunakan aplikasi
Uber
: Uber hadir untuk menghubungkan penumpang dan pengemudi
taksi melalui aplikasi. Tujuannya membuat penumpang lebih mudah
mengakses dan memberikan banyak pilihan kepada penumpang
Bajaj App : Bajaj App menawarkan konsep sama dengan layanan pemesanan
angkutan transportasi umum online lainnya. Calon penumpang bisa memesan
bajaj biru berbahan bakar gas (BBG) melalui aplikasi tersebut.
Airasia : Merupakan penyedia layanan transportasi umum yang
pelayanannya khusus sebagai penyedia transportasi udara yang

pemesanannya melalui aplikasi online
Blue Bird Taxi Mobile Reservation
:Penyedia layanan transportasi umum
taxi konvensional yang sedang beralih kepada Transportasi umum online
Keamanan dalam transaksi elektronik memang merupakan isu utama pada

proses transaksi transportasi umum online karena sebagaimana kegiatan lainnya
di internet, transaksi perbankan di internet juga rawan terhadap pengintaian dan
penyalahgunaan oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab. Sebuah situs
transaksi elektronik diwajibkan untuk menggunakan standar keamanan yang
sangat ketat untuk menjamin bahwa setiap layanan yang mereka sediakan hanya
dimanfaatkan oleh mereka yang memang betul-betul berhak dan tidak
disebarluaskan tanpa persetujuan pemilik data diri.
Di Indonesia memang masalah privasi belum merupakan masalah yang
sangat berarti bagi sebagian besar masyarakat, namun bukan berarti tidak penting
dan dapat diabaikan. Masalah privasi merupakan hak bagi setiap orang dalam arti
seseorang tidak boleh dengan leluasa masuk ke dalam wilayah privasi orang lain 7

7


Ibid, hlm. 26.

Universitas Sumatera Utara

Indonesia belum memiliki kebijakan atau regulasi mengenai perlindungan
data pribadi dalam transaksi elektronik dalam satu peraturan khusus. Pengaturan
mengenai hal tersebut masih termuat terpisah di beberapa peraturan perundangundangan dan hanya mencerminkan aspek perlindungan data pribadi secara
umum.
Adapun peraturan perundangan tersebut antara lain; Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 1971 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kearsipan, UndangUndang Nomor 8 Tahun 1997 tentang Dokumen Penyedia layanan transportasi
umum, Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas UndangUndang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan, Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang
Telekomunikasi,

dan Undang-Undang

Nomor

23

Tahun

2006

tentang

Administrasi Kependudukan (UU Adminduk).
Disisi lain transportasi umum online masih menjadi pusat perhatian
belakangan ini dikarenakan dalam menjalankan kegiatan usahanya dinilai masih
belum memiliki payung hukum yang jelas dan dianggap ilegal, salah satunya
penyedia layanan transportasi umum pelayanan taksi aplikasi uber dan grab,
menurut Kepala dinas perhubungan DKI Jakarta, Benjamin Bukit mengatakan,
Taksi mempunyai kekhususan, yakni harus punya badan hukum, baik itu PT
ataupun koperasi. Lalu harus mempunyai uji kelayakan jalan (“KIR”). Ada Izin
operasi, izin usaha, punya mahkota, argo, dan logo. Taksi uber tidak mempunya
ini 8 , menurut Pasal 173 ayat (1) UU 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan
angkutan jalan (yang selanjutnya disebut dengan UULAJ)

8

http://wartakota.tribunnews.com/2015/06/19/inilah-penyebab-taksi-uber-dianggapilegal-di-jakarta (diakses 27 April 2016)

Universitas Sumatera Utara

Penyedia

layanan

transportasi

umum

angkutan

umum

yang

menyelenggarakan angkutan orang dan / atau barang wajib memiliki :9
A. Izin penyelenggaraan angkutan orang dalam trayek;
B. Izin penyelenggaraan angkutan orang tidak dalam trayek; dan/ atau
C. Izin penyelenggaraan angkutan barang khusus atau alat berat.
Penjelasan Pasal diatas secara tidak langsung menyatakan beberapa
layanan Transportasi umum online dinilai ilegal dimata hukum, padahal
seharusnya kemajuan teknologi tidak dapat dihentikan serta tidak boleh juga
bertentangan dengan hukum positif yang ada. Untuk tujuan memperjelas
kedudukan transportasi umum online serta perlindungan data diri para pengguna
transportasi umum online inilah yang menjadi dasar dilakukan penelitian dalam
skripsi yang berjudul “Perlindungan Hukum Terhadap Data Diri Pengguna
Transportasi umum online Ditinjau Dari UU No. 11 Tahun 2008 Tentang
Informasi Dan Transaksi Elektronik (yang selanjutnya disebut dengan UU ITE)”

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka dapat
dirumuskan beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini, yaitu:
1. Bagaimana pengelolaan transportasi umum online ?
2. Bagaimana Penggunaan data diri pada transaksi transportasi umum online ?
3. Bagaimana perlindungan hukum terhadap data diri pengguna transportasi
umum online ditinjau dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang
informasi dan transaksi elektronik ?

9

http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt557d742c66895/persyaratan-izinpenyelenggaraan-angkutan-barang (diakses 27 April 2016)

Universitas Sumatera Utara

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1. Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan skripsi ini berdasarkan
permasalahan yang telah diungkapkan di atas adalah sebagai berikut :
a.

Untuk mengetahui pengelolaan transportasi umum online

b.

Untuk mengetahui Penggunaan data diri pada transaksi transportasi umum
online

c.

Untuk mengetahui perlindungan hukum terhadap data diri pengguna
transportasi umum online ditijau dari UU No. 11 Tahun 2008 tentang
informasi dan transaksi elektronik

2. Manfaat penulisan
a. Secara teoritis
1) Pembahasan terhadap masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini
tentu akan menambah pemahaman dan pandangan baru tentang
Transportasi umum online, dimana hal ini akan menjadi masukan bagi
pemerintah untuk lebih giat lagi dalam mengembangkan perlindungan
terhadap data diri pengguna transportasi umum berbasis aplikasi onlie.
2) Sebagai referensi atau bahan kajian yang baru dalam menelusuri
khazanah ilmu hukum transaksi elektronik karena hukum tidak
bersifat statis melainkan dinamik yang selalu berkembang di tengahtengah masyarakat.
b. Secara praktis
1) Sebagai sumbangan pemikiran terhadap kepada pihak terkait yang
ingin mendalami bagaimana tata cara perlindungan data diri pada
transaksi elektronik transportasi umum online.

Universitas Sumatera Utara

2) Semoga dengan adanya penerbitan skripsi ini, keberadaan karya
ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para akademisi dan pihak terkait
yang mencari bahan referensi tentang perlindungan data diri pengguna
transportasi umum online.

D. Keaslian Penulisan
Adapun judul tulisan ini adalah “Perlindungan Hukum Terhadap Data
Diri Pengguna Transportasi umum online Ditinjau Dari Undang-Undang
Nomor. 11 Tahun 2008 Informasi Dan Transaksi Elektronik” yang diajukan
dalam rangka memenuhi tugas-tugas dan syarat untuk memperoleh gelar “Sarjana
Hukum”. Judul skripsi ini belum pernah ditulis di Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara. Penulisan ini berdasarkan referensi dari pemikiran para praktisi,
refrensi buku-buku, makalah, hasil seminar, media cetak, media elektronik seperti
internet serta bantuan dari berbagai pihak yang berdasarkan pada asas keilmuan
yang jujur, rasional, dan terbuka. Oleh karena itu, penulisan ini merupakan sebuah
karya asli sehingga tulisan ini dapat di pertanggungjawabkan.

E. Tinjauan Kepustakaan
Penulisan skripsi ini berkisar tentang Perlindungan Data Diri Pengguna
Transportasi umum berbasis aplikasi online Ditinjau Dari UU ITE tentang
Informasi Dan Transaksi Elektronik yang menyatakan sebagai berikut:
1.

Transportasi adalah sarana untuk memindahkan orang atau barang dari suatu
tempat ke tempat lain. Tujuannya membantu orang atau kelompok orang
menjangkau berbagai tempat yang dikehendaki, atau mengirimkan barangdari
tempat asalnya ketempat tujuannya. Prosesnya dapat dilakukan menggunakan

Universitas Sumatera Utara

sarana angkutan berupa kendaraan atau tanpa kendaraan (diangkut oleh
orang)10.
2.

Transportasi Umum atau angkutan umum adalah angkutan penumpang yang
dilakukan dengan sistem sewa atau bayar. Termasuk dalam pengertian
angkutan umum penumpang adalah angkutan kota (bus, minibus, dsb), kereta
api, angkutan air dan angkutan udara.11

3.

Aplikasi adalah program perangkat lunak komputer siap pakai yang dapat
digunakan untuk menjalankan perintah-perintah dari pengguna aplikasi
tersebut dengan tujuan mendapatkan hasil yang lebih akurat sesuai dengan
tujuan pembuatan aplikasi tersebut.

4.

Online adalah keadaan komputer yang terkoneksi atau terhubung ke jaringan
internet untuk dapat mengakses data maupun informasi yang dibutuhkan.

5.

Driver adalah suatu pihak ketiga sebagai pemilik atau pengendara kendaraan
bermotor yang menyediakan jasa layanan transportasi melalui aplikasi.

6.

Data diri adalah informasi mengenai seseorang secara pribadi, seperti nama,
alamat, taggal lahir, pekerjaan, nomor telepon, alamat surat elektronik (email) atau sejenisnya.

F. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan atas hasrat keingintahuan yang besar mengenai
perlindungan data diri pengguna laya transportasi umum berbasis aplikasi online.
Penelitian yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini diliputi dengan :
1.

Jenis penelitian

10
11

http://e-journal.uajy.ac.id/2546/4/2TS11562.pdf ,(diakses 4 April 2016)
http://e-journal.uajy.ac.id/2546/4/2TS11562.pdf ,(diakses 4 April 2016)

Universitas Sumatera Utara

Skripsi ini merupakan penelitian hukum normatif yang bersifat deskriptif
dan bertujuan untuk menjelaskan perlindungan data diri dalam penyelenggaraan
transportasi umum berbasis aplikasi online. 12 Penelitian hukum ini didasarkan
fakta yuridis yang berlaku di dalam masyarakat, relevan bagi kehidupan hukum
dan berdasarkan pengetahuan dari sumber data sekunder yang sebelumnya telah
diteliti oleh penulis lainnya. 13 Penelitian normatif ditinjau dari sudut tujuan
penelitian hukum sendiri mencakupi:14
a. Penelitian terhadap asas-asas hukum,
b. Penelitian terhadap sistematika hukum,
c. Penelitian terhadap taraf sinkronisasi hukum,
d. Penelitian sejarah hukum,
e. Penelitian perbandingan hukum.
Pengumpulan data diambil secara studi kepustakaan yang terdiri dari datadata primer dan sekunder kemudian ditelusuri dan diuraikan secara sistematis,
faktual dan akurat.15
2.

Data dan sumber data
Sumber data penelitian ini didapatkan melalui data sekunder. Data

sekunder terdiri dari:
a.

Bahan hukum primer
Yaitu dokumen peraturan yang mengikat dan ditetapkan oleh pihak
berwenang. Dalam tulisan ini diantaranya UU ITE Tentang Informasi Dan

12

H.Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, Cet.Pertama, (Jakarta: Sinar Grafika,
2009), Hal 42.
13
Ibid, hlm 18-19.
14
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: Penerbit Universitas
Indonesia (UI-Press), 1984), hlm 51.
15
Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum: Suatu Pengantar, Ed. Pertama,
Cet. Kedua (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1998), hlm 36.

Universitas Sumatera Utara

Transaksi Elektronik, Undang, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009
Tentang Lalu-Lintas Dan Angkutan Jalan, Peraturan Pemerintah dan
peraturan-peraturan lainnya.
b.

Bahan hukum sekunder
Yaitu semua dokumen yang merupakan informasi atau hasil kajian tentang
perlindungan data diri penggun transportasi umum berbasis aplikasi online
seperti seminar-seminar, jurnal-jurnal hukum, majalah-majalah, Korangkoran, karya tulis ilmiah dan beberapa sumber dari internet yang berkaitan
dengan persoalan diatas.

c.

Bahan hukum tersier
Yaitu semua dokumen yang berisi tentang konsep-konsep dan keteranganketerangan yang mendukung bahan hukum primer dan bahan hukum
sekunder, seperti kamus, ensiklopedia dan lain sebagainya.

3. Teknik pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara menganalisis fakta-fakta
terhadap peraturan perundang-undangan, buku-buku, dokumen, majalah, surat
kabar dan media elektronik seperti website lembaga asing dan jurnal-jurnal asing.
Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan cara studi kepustakaan (library
research) yang bertujuan untuk memperoleh suatu kebenaran di dalam skripsi ini.
Penelitian yang dilakukan dalam memperoleh kebenaran bersifat induktif-deduktif
16

yaitu memaparkan memorandum hukum yang merupakan tulisan hukum yang

dibuat oleh pakar hukum mengenai fakta-fakta dalam masalah hukum, yang
memuat informasi mengenai hukum positif yang tengah berlaku dalam penegakan

16

Burhan Ashshofa, Metode Penelitian Hukum, Cet.Kelima, (Jakarta: PT Rineka Cipta,
2007), hlm 15.

Universitas Sumatera Utara

hukum nasional di dalam bidang perlindungan data diri pengguna layanan
transportasi umum berbasis aplikasi online sebagai tindakan memajukan
kesejahteraan masyarakat dan negara.17
4. Analisis Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan analisis yuridis normatif
kualitatif, yaitu data yang diperoleh kemudian disusun secara sistematis dan
sesuai dengan sinkronisasi hierarki perundang-undangan. selanjutnya dianalisis
secara kualitatif untuk mencapai kejelasan masalah yang akan dibahas dan
hasilnya tersebut dituangkan dalam bentuk skripsi. Metode kualitatif dilakukan
guna mendapatkan data yang bersifat deskriptif, yaitu data-data yang akan diteliti
dan dipelajari berdasarkan teori yang bersifat umum, lalu dibandingkan dengan
seperangkat data yang lain.18

B. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah penulisan dan penjabaran penulisan penelitian ini
akan dibagi lima bab dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I

Bab ini merupakan bab pendahuluan yang isinya antara lain
memuat latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penulisan, keaslian penulisan, tinjauan kepustakaan, metode
penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II

Dalam bab ini mengulas tinjauan umum tentang pengelolaan
transportasi umum online yang antara lain akan mengulas aspek
hukum transportasi umum berbasis aplikasi online, sistem
17

H.Zainuddin Ali,Op.Cit, hlm 108.
Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum: Suatu Pengantar, Ed. Pertama,
Cet. Kedua (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1998), hlm 37.
18

Universitas Sumatera Utara

pengelolaan serta kedudukan pemerintah daerah dalam mengawasi
pengelolaan transportasi umum online.
BAB III

Dalam bab ini menguraikan penggunaan data diri pada transaksi
transportasi umum online. Yang antara lain membahas pengertian
data diri pengguna transportasi umum online , serta bentuk
penyalahgunaan data diri pengguna transportasi umum online.

BAB IV

Dalam bab ini membahas mengenai perlindungan hukum terhadap
data diri Pengguna Transportasi umum online Ditinjau Dari
Undang-Undang Nomor. 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan
Transaksi Elektronik, antara lain peran lembaga perlindungan
konsumen terhadap pengguna layanan transportasi umum dan
pengawasan oleh pemerintah dalam perlindungan data diri
pengguna transportasi umum online.

BAB V

Bab ini merupakan bab terakhir dalam skripsi ini yaitu sebagai bab
penutup yang berisi kesimpulan dan saran-saran penulis mengenai
permasalahan yang dibahas.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Prostitusi Online Dilihat Dari Instrumen Hukum Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Transaksi Elektronik

1 77 107

Perlindungan Hukum Terhadap Data Diri Pengguna Transportasi Umum Berbasis Aplikasi Online Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik

9 67 123

Prostitusi Online Dilihat Dari Instrumen Hukum Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Transaksi Elektronik

0 0 8

Prostitusi Online Dilihat Dari Instrumen Hukum Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Transaksi Elektronik

0 0 1

Prostitusi Online Dilihat Dari Instrumen Hukum Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Transaksi Elektronik

0 0 15

Prostitusi Online Dilihat Dari Instrumen Hukum Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Transaksi Elektronik

1 1 35

Perlindungan Hukum Terhadap Data Diri Pengguna Transportasi Umum Berbasis Aplikasi Online Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik

0 0 8

Perlindungan Hukum Terhadap Data Diri Pengguna Transportasi Umum Berbasis Aplikasi Online Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik

0 0 1

Perlindungan Hukum Terhadap Data Diri Pengguna Transportasi Umum Berbasis Aplikasi Online Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik

0 2 35

Perlindungan Hukum Terhadap Data Diri Pengguna Transportasi Umum Berbasis Aplikasi Online Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik

0 1 3