Analisis Buku Nyanyi Sunyi Seorang Bisu Karya Pramoedya Ananta Toer Tentang Pelanggaran HAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
DEPARTEMEN ILMU POLITIK

M. KEVIN KHOSY (110906034)
ANALISIS BUKU NYANYI SUNYI SEORANG BISU KARYA PRAMOEDYA
ANANTA TOER TENTANG PELANGGARAN HAM
Rincian isi Skripsi, 99 halaman, 11 buku, 4 jurnal, 1 situs internet, 1 transkrip radio.

ABSTRAK
Penelitian ini mencoba menguraikan tentang bentuk pelanggaran HAM yang
terjadi pada tahanan politik PKI di Pulau Buru yang dituliskan oleh Pramoedya
Ananta Toer dalam bukunya yang berjudul Nyanyi Sunyi Seorang Bisu. Para tahanan
ini ditangkap atas tuduhan keterlibatan mereka dalam tragedi G30S/PKI. Selama
menjalani pengasingan di Pulau Buru, tahanan politik sering diperlakukan tidak
manusiawi dan diluar batas wajar. Buku Nyanyi Sunyi Seorang Bisu dipilih karena
merupakan catatan yang ditulis langsung oleh Pramoedya Ananta Toer selama
menjadi tahanan politik di Pulau Buru.
Teori yang digunakan untuk menjelaskan permasalahan tersebut adalah teori
mengenai Hak Asasi Manusia yang didasarkan kepada Kovenan Internasional Hak
Sipil dan Politik. Kovenan ini sendiri sudah diratifikasi oleh hampir seluruh negara

anggota PBB, termasuk Indonesia yang meratifikasi kovenan ini melalui undangundang no.12 tahun 2005. Teori ini digunakan untuk melihat dan menganalisis
bentuk-bentuk pelanggaran HAM yang terjadi pada tahanan politik di Pulau Buru.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis
penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode studi
kepustakaan.
Beberapa bentuk pelanggaran HAM yang terjadi pada tahanan politik di Pulau
Buru antara lain; Hak Atas Kebebasan dan Kemanan, menjelaskan penangkapan para
tahanan politik yang tidak wajar karena ketidakjelasan tindak pidana yang dilanggar
dan tidak melalui sebuah pengadilan. Hak Atas Kebebasan Berpendapat, menjelaskan
terbatasnya informasi yang diperoleh maupun diberikan oleh tahanan politik, Hak
Atas Kebebasan Dari Perbudakan dan Kerja Paksa, menjelaskan kerja paksa yang
dilakukan oleh tahanan politik selama di Pulau Buru, kerja paksa ini merupakan

sebuah kewajiban yang harus dilakukan oleh tahanan politik. Hak Atas Keutuhan
Jasmani, menjelaskan penyiksaan yang diterima oleh tahanan politik, penyiksaan
tersebut meupakan sebuah sanksi maupun perlakuan spontan yang dilakukan oleh
petugas. Hak Atas Hidup dipilih, menjelaskan 310 tahanan politik yang tewas selama
di Pulau Buru dengan berbagai alasan. Setelah keluar dari Pulau Buru para tahanan
politik tetap mendapatkan batasan-batasan sebagai masyarakat sipil.
(Kata Kunci: Pelanggaran, Ham, Pulau Buru, Nyanyi Sunyi Seorang Bisu)


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FACULTY OF SOCIAL AND POLITICAL SCIENCE
DEPARTEMENT OF POLITICAL SCIENCE

M. KEVIN KHOSY (110906034)
ANALYSIS OF THE MUTE’S SOLILOQUY BOOK WRITTEN
PRAMOEDYA ANANTA TOER ABOUT HUMAN RIGHTS INFRACTION
Content: 99 pages, 11 books, 4 journals, 1 websites, 1 radio transcript.

BY

ABSTRACT
This research tries to describe about type of human rights infraction which
happen to Indonesian Comunist Party’s political captive on Buru Island who written
by Pramoedya Ananta Toer on his book called The Mute’s Soliloquy. This captive is
captured because their charge of involvement on G30S/PKI tragedy. During their
isolation in Buru Island, the political captive treated inhumanly and out of bounds.
The Mute’s Soliloquy is chosen because it was a note that written directly by
Pramoedya Ananta Toer during his period as political captive on Buru Island.

The theory which are used to explain the problems was theory about human
rights which is based on the International Covenant on Civil and Political Rights.
This covenant has already been ratified by almost member states on United Nation,
including Indonesia that ratified this covenant through Law number 12 of 2005. The
theory in used to see and analyze type of human rights infraction which happen to
political captive on Buru Island. The method of research is qualitative study with
descriptive study. The data was collected by library research method.
Some type of human rights infraction which happen to political captive on
Buru Island is; Right to liberty and security of person, describe about unprocedural
arrest of political captive because the obscurity of infringe criminal act and not
through a court. Right to hold opinions without interference, describe about limited
information that received nor given by political captive. Right to not being held in
slavery and hard labour, describe about hard labour which is conducted by political
captive, the hard labour is obligation that must be done by political captive on Buru
Island. Right to physical integrity, describe about torture that received by political
captive, the torture is a sanction or spontaneous treatment by officers. Right to life,
describe about death of 310 political captive during detention period on Buru Island

with any reasons. After being release from Buru Island, the political captive still get
some restriction as civil society.

(Keywords: Infraction, Human Rights, Buru Island, The Mute’s Soliloquy)