Uji Potensi Pelarutan Fosfat Oleh Mikroba Yang Diisolasi Dari Tanah Bekas Kebakaran Hutan

PENDAHULUAN

Latar belakang
Mikroba pelarut fosfat (MPF) merupakan mikroorganisme tanah yang
berperan dalam penyediaan unsur hara P pada tanaman dengan cara melarutkan
fosfat anorganik tanah dari bentuk tidak tersedia bagi tanaman menjadi bentukbentuk fosfat yang tersedia bagi tanaman. Mikroba pelarut fosfat menghasilkan
asam-asam organik yang berperan dalam pelarutan fosfat seperti menurunkan pH,
mengkhelat unsur penjerap P tanah, dan menyaingi ortofosfat pada komplek
jerapan koloid tanah yang bermuatan positif sehingga meningkatkan peluang
ortofosfat diserap tanaman (Hifnalisa, 1998). Mikroba pelarut fosfat terdiri dari
bakteri dan fungi yang mampu melarutkan fosfat.
Kemampuan mikroba pelarut fosfat sangat beragam tergantung dari jenis,
daya adaptasi, dan kemampuan hidup pada lingkungan yang berbeda.
Kemampuan mikroba pelarut fosfat dalam melarutkan fosfat berbeda-beda, antara
lain tergantung dari macam dan jumlah asam organik yang dihasilkan serta
sumber fosfat yang digunakan. Marlina (1997), mengatakan bahwa MPF
umumnya ditemukan sebagai pelarut fosfat anorganik, sebesar 104 sampai 106 sel
per gram tanah dan sebagian besar terdapat pada bagian perakaran. Kemampuan
masing-masing mikroba pelarut fosfat beragam dalam melarutkan fosfat
anorganik tergantung pada lingkungan yang optimal bagi pertumbuhan mikroba
pelarut fosfat tersebut.

Mikroba Pelarut Fosfat (MPF) dapat diisolasi dan dilakukan di
laboratorium. Deteksi dan estimasi kemampuan mikroba pelarut fosfat dilakukan
dengan menggunakan metode cawan petri. Media selektif yang biasa digunakan

Universitas Sumatera Utara

untuk mengisolasi dan memperbanyak organisme pelarut fosfat adalah media agar
pikovskaya yang berwarna putih keruh, karena mengandung P tidak larut seperti
kalium fosfat. Setelah diinkubasi, potensi mikroba untuk melarutkan fosfat tidak
tersedia secara kualitatif dicirikan oleh zona bening (holozone) disekitar koloni
mikroba yang tumbuh pada media agar tersebut (Purwaningsih, 2003).
Sagala (2015) berhasil mengisolasi mikroba pelarut fosfat dari tanah bekas
kebakaran hutan, dan tidak dilakukan uji potensi mikroba pelarut fosfat dalam
melarutkan P. Mikroba yang diisolasi sebanyak 2 isolat bakteri dan 10 isolat
fungi. Isolat-isolat ini kemudian disimpan di Laboratorium Biologi Tanah,
Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara sebagai koleksi. Hal tersebut
menjadi dasar penelitian ini untuk dilakukan, yaitu menguji kemampuan atau
efektivitas isolat bakteri pelarut fosfat dan jamur pelarut fosfat dalam melarutkan
P setelah disimpan selama satu tahun di laboratorium.
Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah :
1.

mengetahui potensi isolat mikroba pelarut fosfat asal tanah bekas kebakaran
hutan dalam melarutkan P dari empat sumber P yaitu Ca3(PO4)2, AlPO4,
FePO4, dan batuan fosfat dalam media padat pikovskaya

2.

mengetahui dan menguji potensi isolat mikroba pelarut fosfat asal tanah
bekas kebakaran hutan dalam melarutkan P dari empat sumber P yaitu
Ca3(PO4)2, AlPO4, FePO4, dan batuan fosfat dalam media cair pikovskaya.

Universitas Sumatera Utara

Kegunaan Penelitian
Memberikan informasi mengenai potensi mikroba pelarut fosfat yang
diisolasi dari tanah kebakaran hutan dan dapat menjadi rekomendasi untuk
dimanfaatkan untuk meningkatkan kesuburan tanah bekas kebakaran.


Universitas Sumatera Utara