Perbaikan Proses Produksi Menggunakan Metode Valsat Guna Mengoptimalkan Total Quality Excellence

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Saat ini, Indonesia memasuki pasar global yakni Masyarakat Ekonomi

ASEAN (MEA). Hal ini mengakibatkan persaingan semakin ketat baik dalam
bidang produk maupun jasa. Di dalam persaingan yang demikian ketat, maka
setiap usaha dituntut untuk mampu menghasilkan produk dengan mutu yang baik
disertai dengan biaya yang minimum. Sehingga perusahaan mampu meningkatkan
daya saing perusahaan terutama dalam hal produktivitas. Kondisi ini juga dialami
oleh PT. Charoen Pokphand Indonesia – Food Divison yakni perusahaan industri
manufaktur pembuatan makanan olahan seperti sausage dan further atau yang
sering disebut nugget.
Namun, pada bagian proses produksi further sering terjadi pemborosan
waktu menunggu (waiting time) yang panjang misalnya diperlukan waktu sekitar
10-15 menit untuk memasukkan adonan further ke bagian pencetakan further.
Selain itu, juga terdapat transportation yang berlebih, misalnya membawa
kemasan plastik dan kotak karton menuju tempat packaging secara manual dan

dilakukan secara berulang-ulang. Hal ini menyebabkan terjadinya pertambahan
lead time.
Pemborosan lainnya ditunjukkan dengan adanya beberapa proses
berlebihan (overprocessing) misalnya pada proses pendinginan, sebelum further
didinginkan, terlebih dahulu further yang baru digoreng, harus ditiriskan dahulu

Universitas Sumatera Utara

sisa minyak penggorengan agar tidak mengalami kecacatan saat menjadi finished
goods. Kegiatan penirisan sisa minyak tersebut sebenarnya sudah termasuk
kegiatan pendinginan, sehingga proses pendinginan tidak dibutuhkan lagi, karena
akan menambah waktu proses.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka perusahaan ini
memerlukan perbaikan proses produksi untuk meningkatkan efisiensi proses
produksi. Melalui perbaikan proses produksi ini maka dapat diwujudkan
penerapan konsep Total Quality Excellence (Keunggulan Kualitas Terpadu) yang
berorientasi pada Biq Quality (Big Q). Hal ini dikarenakan Total Quality
Excellence dapat diwujudkan dengan cara melakukan perbaikan proses produksi
(continuous improvement) dan pemeliharaan efisiensi proses produksi.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memperbaiki proses produksi

adalah pereduksiaan pemborosan (waste) menggunakan metode VALSAT (Value
Stream Analysis Tools). Melalui metode ini maka dapat diketahui jenis aktivitas
yang memberikan nilai tambah (value added) dan aktivitas yang tidak
memberikan nilai tambah (non value added). Sehingga diperoleh akar penyebab
pemborosan (waste) yang bersifat non value added dan dapat diambil langkah
untuk mengeliminasi pemborosan (waste) tersebut.
Pemilihan metode ini juga didukung dengan sumber literatur dari beberapa
penelitian terdahulu yang juga membahas tentang perbaikan proses produksi
namun dengan perbedaan fokus penelitian. Pertama, penelitian yang dilakukan
oleh Praveen Saraswat (2015) yang berjudul “Reduction of Work In Process
Inventory and Production Lead Time in A Beraing Industry Using Value Stream

Universitas Sumatera Utara

Mapping Tool”1. Penelitian ini memfokuskan terhadap proses dan waktu siklus
produksi untuk produk UC - 208 INNER yang digunakan pada plumber block.
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Gery (2015) yang berjudul “Pendekatan
Lean Manufaturing untuk Meminimasi Waste pada Proses Produksi”. Penelitian
ini memfokuskan terhadap identifikasi pemborosan pada proses produksi sari
apel2.

Penelitian ini berfokus pada pengeliminasian pemborosan (waste) pada
proses produksi di PT. Charoen Pokphand Indonesia – Food Divison. Output
penelitian ini adalah usulan perbaikan proses produksi untuk perusahaan dan
usulan pemilihan program 5S Visual Management yang telah disesuaikan
berdasarkan jenis pemborosan (waste) yang terdapat pada perusahaan.

1.2.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka

didapatlah permasalahan pada PT. Charoen Pokphand Indonesia – Food Divison
yakni banyaknya pemborosan (waste) pada proses produksi yang mengakibatkan
perpanjangan manufacturing lead time.

1

2

Saraswat, Praveen, dkk. 2015. Reduction of Work In Process Inventory and Production Lead

Time in A Beraing Industry Using Value Stream Mapping Tool. International Journal of
Managing Value and Supply Chains (IJMVSC)
Putra, Gery Pratama. 2015. Pendekatan Lean Manufaturing untuk Meminimasi Waste pada
Proses Produksi. Jurnal Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Malang.

Universitas Sumatera Utara

1.3.

Tujuan dan Manfaat
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk melakukan perbaikan proses

produksi guna mengoptimalkan Total Quality Excellence pada perusahaan PT.
Charoen Pokphand Indonesia – Food Divison.
Tujuan khusus penelitian ini adalah
1. Menganalisis kondisi aliran proses produksi pada perusahaan untuk
mengidentifikasi pemborosan (waste) yang terjadi
2. Mengidentifikasi kegiatan value added dan non value added di sepanjang
aktivitas produksi
3. Mengidentifikasi value added time dan manufacturing lead time selama proses

produksi further
4. Merumuskan usulan untuk perbaikan proses produksi untuk mengoptimalkan
Total Quality Excellence pada perusahaan
Manfaat dilakukannya penelitian ini adalah
1. Bagi Mahasiswa
a. Membandingkan teori-teori ilmiah yang diperoleh dalam perkuliahan
dengan praktek kerja di lapangan.
b. Memperoleh pengalaman bekerja pada suatu perusahaan
c. Mampu memecahkan dan mencari solusi permasalahan-permasalahan di
perusahaan dari sudut pandang akademis.
d. Mendapatkan pelajaran untuk bekerja disiplin dan bertanggungjawab
sesuai dengan peraturan yang ada di dalam suatu perusahaan.

Universitas Sumatera Utara

2. Bagi Universitas
a. Mempererat hubungan antar pihak universitas dengan pihak perusahaan
tempat pelaksanaan tugas sarjana.
b. Memperkenalkan Departemen Teknik Industri secara luas sebagai forum
disiplin ilmu terapan yang sangat bermanfaat bagi perusahaan.

c. Mempersiapkan generasi-generasi yang berpotensi di dalam dunia industri.
3. Bagi Perusahaan
a. Hasil penelitian tugas sarjana mahasiswa dapat menggambarkan keadaan
perusahaan berdasarkan teori-teori ilmiah dari sudut pandang akademis.
b. Hasil penelitian tugas sarjana mahasiswa dalam penyelesaian masalah
dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi peningkatan kinerja
perusahaan dan pengembangan berbagai aspek dalam perusahaan.

Universitas Sumatera Utara