T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Kedisiplinan dan Tanggung Jawab dengan Kemandirian Belajar dalam Pembelajaran Ekonomi di Kalangan Siswa Kelas XI IPS 3 SMA Kristen YSKI Semarang T1 BAB I

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Setiap anak merupakan pribadi yang unik. Tidak ada yang sama persis antara
anak yang satu dengan yang lainnya.Sesuai dengan aliran klasik pendidikan yang
dikembangkan oleh Locke (1704-1932) dalam Tirtarahardja dan Sulo mengatakan
bahwa anak lahir di dunia bagaikan kertas putih yang bersih. Hal ini berarti, anak
tumbuh sesuai dengan bimbingan orang tuanya. Merekapun memiliki teman bermain
yang berbeda–beda dan pengaruh masyarakat di lingkungan tempat tinggal. Ini berarti
bahwa hal tersebut tentu berdampak pada proses tumbuh kembang anak hingga pada
masa sekolah, merekapun memiliki cara belajar yang berbeda. Dengan berbagai
perbedaan itulah, akan dapat dilihat pada kemandirian belajarnya kelak. Del Siegle
(2001) dalam Slameto mengungkapkan pilihan kemandirian belajar merupakan salah
satu cara untuk memenuhi berbagai kebutuhan banyak siswa. Pilihan ini memberikan
kesempatan kepada siswa untuk memperluas pemahaman tentang disiplin ilmu
tertentu, melalui proses pencaritahuan yang di bawah panduan minat yang
bersangkutan. Ini berarti bahwa masalah kemandirian belajar sangat urgent untuk
diteliti karena mengandung dampak yang besar bagi siswa terutama pada hasil
belajarnya.
Menurut Tirtarahardja dan Sulo (2008 : 50) kemandirian belajar adalah

aktivitas belajar yang berlangsungnya lebih didorong oleh kemauan sendiri, pilihan
sendiri, dan tanggung jawab sendiri dari pembelajar. Hal ini bisa dipahami bahwa
kesadaran akan tanggung jawab belajar merupakan salah satu indikator adanya
keinginan atau kemandirian siswa untuk belajar. Ketika belajar, siswa tidak bisa
melepaskan diri dari beberapa hal yang dapat mengantarkannya berhasil dalam
belajar. Banyak siswa yang belajar susah payah, tetapi tidak mendapat hasil apa-apa.
Penyebabnya tidak lain karena belajar yang tidak disiplin, kurang bersemangat,

kurang konsentrasi, dan istirahat yang tidak cukup. Untuk itu siswa harus mempunyai
kesadaran akan tanggung jawab belajar.
Samuel (2015 : 117) menyatakan bahwa guru memiliki pengaruh luas dalam
dunia pendidikan. Di sekolah, ia adalah pelaksana administrasi pendidikan yaitu
bertanggung jawab agar pendidikan dapat berlangsung dengan baik. Hal ini bisa
dipahami bahwa guru dituntut untuk dapat membina kemandirian belajar siswa
dengan harapan hasil belajar siswa melampaui batas KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal). Hal ini akan mengakibatkan suasana kelas menjadi segar dan kondusif,
dimana masing–masing siswa dapat melibatkan kemampuannya semaksimal
mungkin. Aktivitas yang timbul dari siswa akan mengakibatkan pula terbentuknya
pengetahuan dan keterampilan yang akan mengarah pada peningkatan hasil belajar.
Selain itu kemandirian belajar siswa yang lemah menjadi tantangan bagi guru untuk

terus memotivasi kemandirian belajar siswa agar siswa paham bahwa kemandirian
belajar mereka, erat kaitannya dengan hasil belajar. Menurut Beitler (2000) dalam
Slameto, riset menyimpulkan bahwa individu–individu yang telah mengembangkan
keterampilan–keterampilan dalam kemandirian belajar cenderung berkinerja lebih
baik di dalam tugas kerjanya. Hal ini dapat dipahami bahwa kemandirian belajar itu
penting demi masa depan siswa yang bersangkutan.
1.2 Permasalahan Penelitian
Melihat berbagai problematika yang terjadi di sekolah, penelitian ini berfokus
pada suatu sekolah yaitu SMA Kristen YSKI Semarang yang nampak bahwa:
1) Kemandirian belajar dalam penelitian ini didapati rendah yakni diukur melalui
pengamatan atas data pengumpulan nilai tugas ekonomi pada kelas XI IPS3
yang telah peneliti lakukan pada Hari Kamis tanggal 13 April 2017 sehingga
siswa perlu digali dengan variabel kedisiplinan dan tanggung jawab supaya
dapat menambah kemandirian belajar siswa dalam proses pembelajaran
ekonomi.
2) Sebagian siswa kelas XI IPS 3 jarang mengerjakan tugas ekonomi dari guru
pengampu.

3) Beberapa siswa kelas XI IPS 3 terlambat mengumpulkan tugas ekonomi dari
batas waktu pengumpulan.

4) Siswa yang jarang mengerjakan dan mengumpulkan tugas ekonomi, memiliki
hasil belajar dalam hal ini Ulangan Harian yang rendah.
5) Ada siswa yang konsisten dalam pengumpulan tugas ekonomi, namun
beberapa yang lain semakin bertambah materi semakin malas mengumpulkan
tugas.
Seharusnya siswa mengerjakan tugas ekonomi yang diberikan guru dan
mengumpulkan sesuai batas waktu pengumpulan yang sudah ditentukan. Namun
dalam

kenyatannya,

masih

dijumpai

banyaknyasiswa

yangterlambat

dalam


mengumpulkan tugas ekonomi dari batas waktu yang diberikan bahkan tidak
mengumpulkan tugas ekonomi pada guru. Kemandirian belajar yang diteliti dalam
penelitian ini yakni tugas ekonomi. Berdasarkan data hasil pengumpulan nilai tugas
ekonomi yang diberikan guru pengampu ekonomi kelas XI IPS 3, data nilai tugas
ekonomi 10 siswa dinyatakan terlambat mengumpulkan tugas dari ketentuan batas
waktu bahkan tidak mengumpulkan, berarti sisanya terdapat 15 siswa yang
mengumpulkan tugas ekonomi sesuai batas pengumpulan. Data menunjukkan bahwa
siswa yang terlambat mengumpulkan tugas ataupun yang tidak mengumpulkan tugas,
rata-rata juga memperoleh hasil belajar ekonomi yang rendah. Melihat gejala
problematika tersebut, maka perlu dilakukan penelitian yang diberi judul “Hubungan
antara Kedisiplinan dan Tanggung Jawab dengan Kemandirian Belajar dalam
Pembelajaran Ekonomi di Kalangan Siswa Kelas XI IPS 3 SMA Kristen YSKI
Semarang”.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan masalah penelitian
sebagai berikut:
1) Apakah terdapat hubungan kedisiplinan dengan kemandirian belajar dalam
pembelajaran ekonomi di kalangan siswa Kelas XI IPS 3 SMA Kristen YSKI
Semarang?


2) Apakah terdapat hubungan tanggung jawab dengan kemandirian belajar dalam
pembelajaran ekonomi di kalangan siswa Kelas XI IPS 3 SMA Kristen YSKI
Semarang?
3) Apakah terdapat hubungan antara kedisiplinan dan tanggung jawab dengan
kemandirian belajar dalam pembelajaran ekonomi di kalangan siswa Kelas XI
IPS 3 SMA Kristen YSKI Semarang?
1.3 Tujuan Penelitian
Memperhatikan permasalahan penelitian tersebut, maka ditetapkan tujuan
penelitian sebagai berikut:
1) Mengetahui hubungan kedisiplinan dengan kemandirian belajar dalam
pembelajaran ekonomi di kalangan siswa Kelas XI IPS 3 SMA Kristen YSKI
Semarang.
2) Mengetahui hubungan tanggung jawab dengan kemandirian belajar dalam
pembelajaran ekonomi di kalangan siswa Kelas XI IPS 3 SMA Kristen YSKI
Semarang.
3) Mengetahui hubungan antara kedisiplinan dan tanggung jawab dengan
kemandirian belajar dalam pembelajaran ekonomi di kalangan siswa Kelas XI
IPS 3 SMA Kristen YSKI Semarang.
1.4 Signifikansi Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa signifikansi dalam

dua kerangka berikut:
1.4.1 Signifikansi Teoritis
Penelitian ini diharapkan memberikan penjelasan tentang kedisiplinan dan
tanggung jawab pada siswa secara konseptual berbasis data khususnya yang
diarahkan untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa secara umum.
Menurut Tirtarahardja dan Sulo (2008 : 50) kemandirian belajar adalah
aktivitas belajar yang berlangsungnya lebih didorong oleh kemauan sendiri, pilihan
sendiri, dan tanggung jawab sendiri dari pembelajar. Penelitian ini diharapkan dapat

melengkapi variabel independen (kedisiplinan dan tanggung jawab) dengan
kemandirian dalam belajar.
Menurut Hasibuan (2002) disiplin ialah suatu sikap menghormati dan
menghargai suatu peraturan yang berlaku, baik secara tertulis maupun tidak tertulis
serta sanggup menjalankannya dan tidak menolak untuk menerima sanksi-sanksi
apabila dia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya.
Hasan (2010: 10) menyatakan bahwa deskripsi tanggung jawab adalah sikap
dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang
seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial
dan budaya), negara, dan Tuhan Yang Maha Esa.
Kemudian penelitian ini diharapkan kedua variable bebas (kedisiplinan dan

tanggung jawab) akan menjelaskan secara mendalam menyangkut kedisiplinan dan
tanggung jawab siswa di sekolah maupun di rumah.
1.4.2 Signifikansi Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan para pihak dalam menunjang
kemandirian belajarmelalui kedisiplinan dan/atau tanggung jawab siswa.
1) Kepala Sekolah
Kepala sekolah memperoleh informasi tentang pentingnya kedisiplinan bagi
pihak sekolah misalnya peraturan tata tertib yang harus dijalankan
sebagaimana mestinya. Hal ini akan menjadi pertimbangan dalam menetapkan
kebijakan peraturan tata tertib sekolah dan pemberian hukuman atau sanksi
yang terkait dalam kedisiplinan sekaligus tanggung jawab siswa.
2) Guru Ekonomi
Pihak guru diharapkan agar dapat menjadi bahan pertimbangan bagi guru
ekonomi untuk memperoleh informasi yang efisien dan efektif tentang
kedisiplinan belajar yang harus dipantau guru. Hal ini penting untuk
memberikan

kedisiplinan

dan


tanggung jawab

kepada

meningkatkan kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran.

siswa

guna

3) Siswa
Siswa dapat meningkatkan nilai kedisiplinan dan tanggung jawab baik di
sekolah maupun di rumah guna meningkatkan kemandirian belajarnya
mengingat pentingnya belajar mandiri yang dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.
4) Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya dapat mengambil variabel minat dan/atau gaya
belajar atau variabel lain dalam penelitiannya untuk mengetahui seberapa jauh
hubungannya dengan kemandirian belajar.

1.5 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan adanya hubungan antara
kedisiplinan dan tanggung jawab dengan kemandirian belajar. Pada penelitian ini
peneliti memiliki beberapa keterbatasan yang mungkin membuat penulisan ini kurang
sempurna, maka penelitian ini dibatasi dengan:
1) Obyek penelitian dilakukan pada Kelas XI IPS 3 SMA Kristen YSKI
Semarang.
2) Subyek penelitian dilaksanakan di kalangan siswa Kelas XI IPS 3 di SMA
Kristen YSKI Semarang.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24