Peningkatan kemampuan menulis puisi dengan media gambar pada siswa kelas V SD Kanisius Sengkan Yogyakarta semester gasal tahun pelajaran 2010/2011 - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA

GAMBAR PADA SISWA KELAS V SD KANISIUS SENGKAN

YOGYAKARTA SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2010/2011

  SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

  Oleh : RONI BASKORO

  NIM : 081134206

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO DAN HALAMAN PERSEMBAHAN

“Saya pasti bisa membahagiakan orang-orang disekitar saya!”

  Skripsi ini saya persembahan kepada: 1.

  Ayah saya, alm. Sumidi 2. Ibu saya, Surtiyah 3. Ayah saya, Aji Setiaji 4. Ibu saya, Dwi Siswantari 5. Adik saya Meila Nurhidayati dan alm. Dita 6. Keluarga Pakdhe Tohar sekeluarga 7. Keluarga pakdhe Sumardi sekeluarga, keluarga budhe Suminah sekeluarga, keluarga bulik Suratmi sekeluarga

  8. Naomi Astor 9.

  Segenap Dosen dan sekretariat PGSD Universitas Sanata Dharma 10.

  Teman-teman band LOLENLONES, yaitu Gober, Anton, Desi, Kharisma berserta seluruh sheriff

  11. Teman-teman UKM Band Sexen Universitas Sanata Dharma 12.

  Aris, Yordan, Lito, Tanto, Kensi, Trias, Simbok, Ermi, Priyo, Eka, Andang, Daniel, Anang, dan seluruh teman-teman di PGSD Universitas Sanata Dharma 13. Minimarkas, Rockstar Studio dll. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

  Baskoro, Roni. 2001. Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan Media

  Gambar pada Siswa Kelas V SD Kanisius Sengkan Yogyakarta Semester Gasal Tahun Pelajaran 2010/2011. PGSD. Skripsi. Program

  Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma.

  

RONI BASKORO (081134206)

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2011

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa dengan menggunakan bantuan media gambar. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research), yaitu penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SD Kanisius Sengkan pada bulan Mei 2011. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VB SD Kanisius Sengkan.

  Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus tindakan. Peningkatan kemampuan menulis diukur menggunakan hasil dari peningkatan rata-rata menulis puisi kelas. Instrumen penilaian pada penelitian ini disusun berdasarkan unsur-unsur intrinsik puisi yaitu diksi, pencitraan, kata-kata konkrit, gaya bahasa dan rima. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik dokumentasi, sedangkan analisis data diolah menggunakan teknik dokumentasi dan uji t.

  Hasil penenlitian menunjukkan pembelajaran dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi pada siswa kelas V SD Kanisius Sengkan Yogyakarta semester gasal tahun pelajaran 2010/2011. Peningkatan kemampuan menulis puisi siswa ditunjukkandenganpeningkatan nilai rata-rata kelas pada kondisi awal sebesar 6,15 meningkat menjadi 6,34 pada siklus I. Pada siklus II, penelitian ini berhasil meningkatkan rata-rata kelas menjadi 7.51, atau di atas nilai KKM yaitu 7,00.

  Kata Kunci : puisi, kemampuan menulis puisi siswa, media gambar, mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V SD.

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

Baskoro, Roni. 2001. The Use Of Picture As Learning Media To Improve Students’

  Ability In Writing Poem Of Fifth Grade Students Of Kanisius Sengkan Elementary School Yogyakarta In The Odd-Semester Of Academic Year 2010 / 2011. A Thesis. Elementary School Teacher Training Study Program. The Faculty of Teacher Training and Education. Sanata Dharma University.

  

RONI BASKORO (081134206)

Sanata Dharma University Yogyakarta 2011

The purpose of this research is to know any student s’ ability in writing poem

by using pictures. This research belongs to classroom action research. Classroom

action research is method in order to develop student’s writing poem ability. This

th

research held in SD Kanisius Sengkan on May 2010. Subject of this research are 5

grade students of SD Kanisius Sengkan, whereas the object of this research is

student’s writing poem ability.

  This research did in two cycles of action. Escalation of writing ability

measured by the average of class’s writing poem escalation. This research did in two

cycles of assessment instrument based on intrinsic elements that is diction, imagery,

concrete words, language and rhyme. Thecnique of data collection performed by

using documentation techniques from the test while the data analyze measured with

inferential techniques and t test.

  Therefore, the use of picture as learning media can improve students’ ability

in writing poem effectively in the odd-semester of academic year 2010 / 2011. It was

proved by the average of students’ scores which are increased from 6.15 into 6,34 in

first cycle. In the second action of the research succed to increase the average score

of the class into 7,51,it means that score is up to the KKM scores that is 7,00 Keyword

  : poem, student’s ability in writing poem, picture,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL i

  HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ii HALAMAN PENGESAHAN iii

  PERNYATAAN KEASLIAN KARYA iv PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI v MOTTO DAN HALAMAN PERSEMBAHAN vi ABSTRAK vii

  ABSTRACT

  viii KATA PENGANTAR ix

  DAFTAR ISI xii

  DAFTAR TABEL xv

  DAFTAR GAMBAR, GRAFIK DAN BAGAN xvi DAFTAR LAMPIRAN xvii

  BAB I PENDAHULUAN A.

  1 Latar Belakang Masalah B.

  3 Batasan Masalah C.

  4 Rumusan Masalah D.

  4 Batasan Pengertian E.

  5 Tujuan Penelitian F.

  5 Manfaat Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A.

  6 Puisi 1.

  6 Pengertian puisi a.

  7 Puisi Lama/Tradisional b.

  8 Puisi Baru/Modern c.

  8 Puisi Kontemporer 2. Metode puisi a.

  10 Diksi (Diction) b.

  10 Pencitraan (imagery) c.

  13 Kata-Kata Konkrit d.

  13 Bahasa Kiasan (figurative language) e.

  14 Rima B.

  16 Media 1.

  16 Pengertian Media Pendidikan 2.

  16 Karakteristik Media a.

  17 Media Grafis 1)

  17 Foto 2)

  17 Sketsa 3)

  18 Bagan/chart 4)

  20 Grafik 5)

  22 Poster 6)

  23 Papan Flanel/Flannel board

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  7)

  23 Peta b.

  24 Media Audio c.

  24 Media Proyeksi Diam C. Manfaat Media Gambar/Foto Dalam Pembelajaran

  Siswa Sekolah Dasar

  25 BAB II METODOLOGI PENELITIAN A.

  29 Setting Penelitian B.

  29 Rencana Tindakan Siklus I

  30 Siklus II

  32 C.

  33 Pengumpulan Data dan Instrumen

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.

  41 Hasil Penelitian 1.

  41 Deskripsi Tindakan 2.

  52 Hasil Tindakan B.

  60 Pembahasan Hasil Penelitian

  BAB V PENUTUP A.

  67 Kesimpulan B.

  67 Saran DAFTAR PUSTAKA

  69 DAFTAR SUMBER MEDIA GAMBAR

  71

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pengumpulan data dan Instrumen

  35 Tabel 3.2 Rubrik Penilaian Kemampuan Menulis Puisi Siswa

  35 Tabel 3.3 Skala skoring aspek “diksi” menulis puisi siswa

  35 Tabel 3.4 Skala skoring aspek “pencitraan” menulis puisi siswa

  36 Tabel 3.5 Skala skoring aspek “kata-kata konkret” menulis puisi siswa

  36 Tabel 3.6 Skala skoring aspek “bahasa kiasan (figurative language)”

  36 Tabel 3.7 Skala skoring aspek “ritme dan rima” menulis puisi siswa

  37 Tabel 3.8 Peningkatan kemampuan menulis puisi siswa kondisi awal hingga siklus 2

  37 Tabel 4.1 Nilai kemampuan menulis puisi siswa pada kondisi awal

  53 Tabel 4.2 Rekap nilai kemampuan menulis puisi siswa siklus I

  55 Tabel 4.3 Rekap nilai kemampuan menulis puisi siswa siklus II

  58 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK

Gambar 2.1 Sketsa siklus daur hidup kupu-kupu

  17 Gambar 2.2 Bagan Pohon struktur organisasi kelas di sekolah dasar

  18 Gambar 2.3 Bagan Arus

  19 Gambar 2.4 Bagan garis waktu perkembangan alat transportasi

  20 Gambar 2.5 Grafik lingkaran

  21 Gambar 2.6 Grafik batang

  21 Gambar 2.7 Grafik garis

  22 Gambar 2.8 Poster

  23 Gambar 2.9 Stasiun kereta api

  26 Grafik 4.1 Pencapaian skor setiap unsur intrisik puisi siklus I

  54 Grafik 4.2 Pencapaian skor setiap aspek unsur intrisik puisi siklus 2

  57 Grafik 4.3 Pencapaian skor setiap aspek pada siklus I dan siklus 2

  61 Grafik 4.2 Nilai rata-rata kemampuan menulis puisi siswa kondisi awal dan siklus 1

  63 Grafik 4.3 Nilai rata-rata kemampuan menulis puisi siswa kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2.

  60 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Angket 1 dan angket 2

  72 Lampiran 2 Silabus

  75 Lampiran 3 Siklus 1 (rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar kerja siswa, dan lembar evaluasi

  78 Lampiran 4 Siklus 2 (rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar kerja siswa, dan lembar evaluasi

  86 Lampiran 5 Rubrik penilaian

  94 Lampiran 6 Foto kegiatan penelitian

  97 Lampiran 7 Contoh lembar pekerjaan siswa 100 Lampiran 8 Daftar nilai dan Uji t

  108 Lampiran 9 Pengantar

  117 Lampiran 10 Media Gambar

  120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN Bab I dari penelitian ini adalah sebagai bab pendahuluan. Pada bab ini akan

  diuraikan latar belakang masalah penelitian, batasan masalah penelitian, rumusan penelitian, tujuan penelitian serta manfaat penelitian.

A. Latar Belakang Masalah

  Berbahasa adalah salah satu aspek berkehidupan yang berpengaruh terhadap kehidupan sosial, budaya maupun perkembangannya. Melalui berbahasa, segala bentuk informasi disampaikan dari satu individu kepada individu yang lain. Sebagai mahluk sosial, manusia juga berbahasa untuk berkomunikasi dan memberikan informasi terhadap sesamanya.

  Bahasa adalah ungkapan pribadi manusia berupa pengalaman, pemahaman, pikiran, perasaan, dan ide (Verhaar dalam Kusumawati, 2007:3). Di jenjang pendidikan SD, siswa sudah mulai dikenalkan dengan keterampilan berbahasa. Siswa juga diharapkan mampu mengungkapkan semua pengalaman, pemahaman, pikiran, perasaan siswa tersebut.

  Keterampilan berbahasa siswa SD diharapkan juga tidak hanya sebatas kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar saja. Siswa juga diharapkan mengenal sastra yang terkandung dalam berbahasa Indonesia. Kesastraan yang terkandung di dalam berbahasa Indonesia salah satunya adalah puisi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Standar kompetensi dan kompetensi dasar menulis puisi siswa kelas V SD terdapat dalam kurikulum pembelajaran Bahasa Indonesia, tepatnya terdapat dalam standar isi KTSP yang dikeluarkan oleh Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas.

Tabel 1.1 Standar Kompetensi dan kompetensi Dasar pelajaran Bahasa Indonesia kelas V SD semester 2.

8. Menulis

  Menulis puisi bebas dengan plihan

  8.3 Mengungkapkan pikiran, kata yang tepat perasaan, informasi dan fakta secara tertulis dalam bentuk ringkasan laporan dan puisi bebas

  Pada pelaksanaan sebuah pembelajaran menulis puisi siswa kelas V SD, kompetensi ini sulit dikuasai siswa. Sebagai contoh, nilai rata-rata kelas pada kompetensi menulis puisi siswa kelas V SD Kanisius Sengkan hanya menunjuk pada angka 6,15. Jumlah ini tentu menunjukkan bahwa nilai rata-rata menulis puisi siswa kelas V SD Kanisius Sengkan jauh di bawah nilai harapan, yaitu sebesar 7,00 (KKM).

  Peneliti telah melakukan wawancara terhadap siswa kelas V SD Kanisius Sengkan untuk mencoba mencari tahu apa yang menjadi kesulitan siswa membuat puisi. Banyak hal yang juga menjadi penyebab kurangnya keterampilan siswa di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  SD tersebut untuk menulis puisi. Beberapa hal tersebut diantaranya adalah kurangnya kemampuan siswa berimajinasi, perbendaharaan kata, pemilihan kata, membuat rima hingga keterbatasan geografis siswa. Hal lain yang juga menjadi kesulitan siswa di SD ini adalah memahami langkah-langkah membuat puisi.

  Peneliti juga telah mencoba membagikan angket untuk mengetatahui media apa yang begitu menarik bagi siswa, mudah didapatkan dan tentu saja dapat membantu kesulitan-kesulitan siswa dalam menulis tersebut. Berdasarkan angket yang telah dibagikan kepada siswa, sebagian dari siswa memilih media gambar untuk membantu kesulitan-kesulitan siswa menulis puisi.

  Sebagai calon guru SD, peneliti mencoba membantu kesulitan yang dialami siswa V di SD dalam menulis puisi. Dalam hal ini, peneliti akan melakukan sebuah Penelitian Tindakan Kelas dan memilih SD Kanisius Sengkan sebagai tempat penelitian. Alasan peneliti memilih SD Kanisius Sengkan sebagai tempat penelitian karena lokasi tersebut mudah dijangkau. Selanjutnya, seluruh siswa kelas VB SD Kanisius Sengkan Yogyakarta menjadi sampel penelitian.

B. Batasan Masalah

  Dalam penerapan pembelajaran di sekolah dasar, beberapa kompetensi menulis puisi dibebankan kepada siswa. Pada penelitian ini, peneliti hanya mengacu pada satu kompetensi saja, yaitu meningkatkan kompetensi unsur fisik (estetika) menulis puisi pada siswa kelas V SD. Peneliti akan meningkatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  kemampuan menulis puisi pada siswa kelas V SD Kanisius Sengkan dengan media gambar.

  C. Perumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasannya, masalah yang timbul pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

  1. Apakah pembelajaran dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi pada siswa kelas V SD Kanisius Sengkan Yogyakarta semester gasal tahun pelajaran 2010/2011? 2. Seberapa tinggikah peningkatan kemampuan menulis puisi siswa dengan menggunakan media gambar?

  D. Batasan Pengertian

  Untuk memperjelas pengertian-pengertian yang terdapat dalam penelitian ini, penulis membuat batasan terhadap beberapa pengertian tersebut. Berikut adalah beberapa batasan pengertian yang terdapat dalam penelitian ini: a.

  Puisi bebas adalah puisi yang bebas dan tidak menganut aturan struktural b. Peningkatan kemampuan menulis puisi siswa yang ingin dicapai adalah peningkatan kemampuan menulis puisi yang hanya dilihat dari unsur fisik saja, dan diukur berdasarkan metode puisi (diksi, kata-kata konkrit, bahasa kiasan serta rima).

  c.

  Menulis adalah kegiatan memaparkan isi jiwa, pengalaman dan penghayatan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai wadahnya (Bait, 1987:12)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  d.

  Gaya bahasa yang digunakan dalam penulisan puisi bebas ini adalah gaya bahasa kiasan e.

  Media gambar yang digunakan adalah media gambar piktorial yang berupa foto, contohnya foto seorang petugas bersih yang sedang mengangkut sampah dengan gerobaknya di sebuah pasar.

  E. Tujuan Penelitian

  Tujuan yang ingin dicapai peneliti adalah sebagai berikut: a. untuk mengetahui apakah media gambar dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa kelas V SD Kanisius Sengkan tahun pelajaran 2010/2011 b. untuk mengetahui seberapa tinggi peningkatan kemampuan menulis puisi siswa kelas V SD Kanisius Sengkan berkat penggunaan media gambar

  F. Manfaat Penelitian a.

  Penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan profesionalitas peneliti sebagai calon guru sekolah dasar b.

  Dapat menjadi sebuah acuan mengajar para guru sekolah dasar dalam melaksanakan pembelajaran menulis puisi.

  c.

  Meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa kelas V SD Kanisius Sengkan tahun pelajaran 2010/2011 dengan bantuan media gambar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

BAB II

KAJIAN PUSTAKA Pada bab II dari penelitian ini berisi mengenai kajian pustaka. Kajian pustaka

  dari bab II ini mencakup kajian pustaka tentang puisi, media dan manfaat media gambar bagi pembelajaran.

A. Puisi 1. Pengertian Puisi

  Secara etimologis istilah puisi berasal dari bahasa Yunani poeima yang mempunyai arti pembuatan. Di dalam bahasa Inggris puisi disebut poem atau

  poetry

  . Puisi mempunyai arti “membuat” atau “pembuatan” karena lewat puisi pada dasarnya seseorang telah berhasil menciptakan suatu dunia tersendiri yang mungkin berisi pesan atau gambaran suasana tertentu, baik secara fisik atau batiniah. Amiruddin (dalam Agustin, 2008:20) berpendapat bahwa “puisi adalah salah satu cabang sastra yang menggunakan kata-kata sebagai media penyajian untuk membuahkan ilusi dan imajinasi seperti halnya lukisan yang menggunakan garis dan warna dalam menggambarkan gagasan pelukisnya”

  Pengertian puisi memang tidak dapat dibatasi secara ketat dan memuaskan. Untuk lebih meluaskan pandangan tentang pengertian puisi, berikut ini akan dikemukan 3 pendapat ahli. Watts-Dunton (dalam Situmorang, 1980:7) mendefinisikan, “Puisi adalah ekspresi yang konkrit dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  yang bersifat artistik dari pikiran manusia dalam bahasa emosionil dan berirama, (poetry is the concrete and artistic expression of the human mind in

  emotional and rhythmical language

  )”. Selain itu, John Dryden (dalam Situmorang, 1980:7) juga memberikan pendapat, “Puisi adalah musik yang tersusun rapi”, (poetry is articulate music), dan Shelly (dalam Taum:14) mengemukakan “Puisi adalah rekaman detik-detik yang paling indah (peak experience ) dalam hidup manusia.

  Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan oleh beberapa ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan, puisi adalah ekspresi pikiran manusia berdasarkan pengalaman-pengalaman, yang bersifat artistik dan disusun secara berirama.

  Pengertian puisi saat ini telah mengalami perkembangan yakni pada penciptaan puisi yang modern dan tidak lagi terikat oleh kaidah-kaidah banyaknya baris, banyaknya kata, banyaknya suku kata, rima dan irama dalam tiap baris. Menurut perkembangannya, puisi dapat diuraikan sebagai berikut: a.

  Puisi Lama/ Puisi Tradisional.

  “Puisi lama adalah puisi asli yang terdapat dalam berbagai lingkungan budaya nusantara, baik yang sudah ditulis maupun yang masih hidup dalam bentuk tradisi lisan” (Taum:28). Puisi lama belum dipengaruhi estetika puisi barat. Beberapa jenis dari puisi lama antara lain mantra, pantun dan syair, gurindam, bidal, talibun, karmina (pantun kilat). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b.

  Puisi Baru/Puisi Modern.

  “Puisi modern/baru adalah a) puisi yang diciptakan oleh orang-orang yang mendapat pendidikan Barat dan merasa diri berbeda dari kebanyakan, b) mereka melihat sastra sebagai relief atau lambang kebebasan masa lampau (puisi adalah sebuah kebebasan), c) mereka pada umumnya adalah para nasionalis, pejuang kemerdekaan yang penuh semangat cinta tanah air” (Taum:36). Di Indonesia, puisi modern mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang cukup dan beragam. Berdasarkan pertumbuhan dan perkembangannya, puisi modern dapat dikelompokkan dalam angkatan balai pustaka (1920-1933), angkatan pujangga baru (1933-1942), angkatan Jepang (1942-19450, angkatan 45 (1945-1953), angkatan 50-an (1953-1966), angkatan 66 (1966-1970), angkatan

  Puisi mengacu pada segi bentuknya dibagi menjadi puisi terikat dan puisi bebas. Puisi terikat adalah jenis puisi yang digolongkan dalam puisi lama, sedangkan puisi bebas adalah jenis puisi yang terdapat dalam puisi bar u/modern. “Puisi bebas atau yang lebih dikenal puisi modern mulai dipopulerkan oleh penyair angkatan 45 yang dipelopori Chairil Anwar”

  (Sumardi dkk.,1985:4).

  c.

  Puisi Kontemporer.

  Puisi kontemporer adalah puisi yang tercipta oleh angkatan 1970-an. Istilah kontemporer berasal dari bahasa Latin yaitu con dan tempora, yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  memiliki arti bersamaan dan waktu. Kemudian puisi kontemporer dapat diartikan sebagai sebuah sastra sezaman, sastra yang bersamaan waktunya dengan kita, sastra mutakhir. Perkembangan puisi diatas juga dipengaruhi oleh sudut pandang seorang penyair, tujuan pembuatan oleh penyair dan situasi kondisi zaman penyair.

  Selanjutnya, berdasarkan isi dan bahasa yang digunakan, puisi dapat dibedakan menjadi puisi epik, puisi lirik dan puisi dramatik a.

  Puisi Epik disebut juga naratif, bentuk puisi ini agaknya panjang dan berisi kepahlawan, tokoh, kebangsaan, masalah surga dan neraka, Tuhan dan kematian, Puisi epik bersifat objektif.

  b.

  Puisi Lirik memiliki ciri antara lain; bersifat subjektif dan personal, yaitu menceritakan masalah-masalah yang bersumber dari dalam diri manusia (penyairnya). Bentuknya cenderung pendek dan biasanya menggunakan kata ganti orang pertama. Isi puisi lirik tentang cinta, kematian, masalah kemudaan dan ketuaaan.

  c.

  Puisi Dramatik merupakan puisi yang bersifat objektif. Dalam hal ini penyair seolah-olah keluar dari dalam dirinya dan berbicara melalui toko.

2. Metode Puisi

  I.A. Richard (dalam Situmorang 1980:12) membedakan dua hal yang membangun puisi, yaitu the nature of poetry (hakekat puisi) dan the method of

  poetry (metode puisi). Hakekat puisi sebagai unsur yang membangun

  struktur dalam puisi terdiri atas tema (sense), nada (tone), perasaan (feeling),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  amanat (atention). Selanjutnya, unsur metode puisi membangun struktur luar dari puisi terdiri atas diction (diksi), imagery (pencitraan), the concrete word (kata-kata konkret), figurative language (majas), rhythm and rime (ritme dan rima). Metode puisi yang membangun struktur luar puisi tersebut akan diuraikan sebagai berikut: a.

   Diksi (diction)

  Menurut KBBI, diksi berarti “pilihan yang tepat dan selaras” (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga terbentuk efek tertentu (sesuai yang diharapkan). Kata-kata dalam puisi memiliki makna konotatif, “Kata-katanya juga dipilih yang puitis artinya memiliki artinya mempunyai efek keindahandan berbeda dari kata-kata yang kita pakai dalam kehidupan sehari-hari (Koten, 2010:16) b.

   Pencitraan (imagery)

  “Imagery atau pencitraan adalah daya bayang” (situmorang, 1974:20). Pencitraan di dalam puisi merupakan ungkapan daya bayang yang berupa pengalaman indrawi. Cuddon (dalam situmorang, 1989:15) mengungkapkan imagery sebagai istilah yang umum menunjuk pada penggunaan bahasa untuk menampilkan objek-objek, tindakan, perasaan, pemikiran, ide, pernyataan pemikiran dan pengalaman-pengalaman yang bersifat sifat indra atau bukan indra”. Setelah pilihan kata terbentuk, pembaca seperti merasai, mengalami, melihat sendiri pengalaman indrawi secara fantasi (imagi), yakni benda-benda, bunyi-bunyi dan perasaan-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  perasaan yang diungkapkan oleh penyair. Pengalaman-pengalaman indrawi tersebut adalah sebagai berikut: 1)

  Pencitraan penglihatan (visual imagery) Contoh:

  kursi-kursi tua yang di sana dan meja tulis sederhana dan jendela-jendela yang tak pernah diganti kainnya

  (Hartono Andangjaya dalam Taum: 62) Pada kalimat puisi di atas, “kursi-kursi tua yang disana”,

  “meja”, “jendela-jendela” menggambar pengalaman citraan penglihatan penyair.

  2) Pencitraan Pendengaran (auditory imagery)

  Contoh:

  Anjing-anjing menyalak Gagak-gagak menjerit

  Pada kalimat puisi di atas, “menyalak”, “menjerit” merupakan kata-kata yang menunjukkan pengalaman pendengaran penyair. Penyair ingin menggambarkan suasana yang ramai dan berisik. 3)

  Pencitraan perabaan (tactile imagery) Contoh:

  

Mereka-reka bahagia, meraba-raba rahasia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

Ketika tanganmu menjamah, dingin dan kaku

Kita pun terdiam dalam pandang yang beku

  Ismail (dalam Badrun, 1989:20) Kutipan puisi di atas menunjukkan pengalaman perabaan, yaitu rasa dingin. Pengalaman perabaan ditunjukkan penyair dengan kata

  “dingin”, “beku”, “kaku” 4)

  Pencitraan pengecapan Contoh:

  Hidup terasa pahit bagiku

Hari-hariku begitu tawar dan membosankan

  Kutipan puisi di atas menunjukkan pengalaman pengecapan penyair. Penyair menggambarkan hidup yang susah dengan citraan pengecapan yaitu dengan kata “pahit”, dan “tawar

  5) Pencitraan gerak (kinestetik imagery)

  Contoh:

  Malam semakin merangkak Angin berputar-putar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Penyair menggambarkan malam yang semakin larut dengan menggunakan dengan pengalaman pencitraan gerak, yang digambarkan dengan kata “merangkak”, “berputar-putar”.

c. Kata-kata konkret

  “Kata-kata konkrit yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera yang memungkinkan munculnya imaji” (koten, 2010:17). Kata-kata konkret digunakan penyair untuk mengungkapkan dengan tepat keinginannya melukiskan suatu keadaan, membayangkan dengan tepat akan apa yang hendak dikemukankannya. “Kata konkret digunakan dengan maksud menggambarkan situasi tertentu (yang dibayangkan penyair) secara lebih nyata” (Taum, 2004:63). “Jadi penyair memilih kata- kata yang konkret untuk melukiskan atau mengatakan sesuatu itu dengan setepat-tepatnya, secermat-cermatnya dan sekonkrit-konkritnya

  ” (Situmorang, 1980:22) d.

   Bahasa kiasan (figurative language)

  Gaya bahasa adalah bahasa indah yang dipergunakan untuk meningkatkan efek dengan jalan memperkenalkan serta memperbandingkan suatu benda atau hal tertentu dengan benda atau hal lain yang lebih umum. Ada berbagai macam gaya bahasa. Pada penulisan puisi, gaya bahasa kiasan yang sering dipergunakan penyair untuk memberikan efek indah pada puisi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Bahasa Kiasan (figurative language) adalah figura bahasa atau gaya bahasa. Badrun (1989:26) mengungkapkan bahasa kiasan sebagai salah satu alat kepuitisan berfungsi agar sesuatu yang digambarkan dalam puisi menjadi jelas, hidup, intensif dan menarik.

  Bahasa kiasan dipergunakan penyair mendukung pencitraan untuk membantu penyair menyampaikan amanat atau maksud dengan baik.

  “Yang dimaksud dengan figurative language ialah cara yang dipergunakan oleh penyair untuk membangkitkan dan menciptakan

  imagery dengan mempergunakan gaya bahasa, gaya perbandingan, gaya

  kiasan, gaya pelambang sehingga makin jelas makna atau lukisan yang hendak dikemukakan” (Situmorang, 1980:23). Gaya bahasa kiasan yang sering digunakan penyair dalam puisi diantaranya adalah metafora, simile, personifikasi, sinekdoki, metonimia, simbol dan allegori.

  Contoh :

  Kami baru saja tiba Dan matahari baru saja turun dari peraduannya Petang lewat sampai malam Hingga bulan turun menyeka mimpimu

  Bait puisi di atas adalah contoh bait puisi yang menggunakan gaya bahasa kiasan p ersonifikasi. “Matahari” dan “bulan” dikiaskan layaknya manusia. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI e.

   Rima

  Di dalam puisi terdapat pengulangan-pengulang bunyi berpola di akhir kalimat puisi yang menimbulkan rima. “Rima adalah persamaan bunyi di akhir kalimat” (Taum, 2004:59). Rima dalam puisi erat hubungannya dengan unsur batin puisi yang terdapat dalam hakekat puisi yaitu sense. Rima dalam penulisan puisi mempunyai pola diantaranya A- A-A-A, A-A-B-B, A-B-A-B, dan A-B-B-A.

  Contoh :

  Aku sangat sayang padanya Setiap hari aku bermain dengannya Mulai dari pagi hingga petang Bahkan sampai malam menjelang

  Bait puisi di atas adalah contoh bait puisi yang mempunyai pola rima A-A-B-B. Bait puisi mempunyai rima denga pola ini artinya dua baris pertama mempunyai akhiran dengan bunyi yang sama dan dua baris terakhir mempunyai akhiran dengan bunyi yang sama juga tetapi berbeda dengan bunyi akhiran kedua baris pertama.

3. Menulis Puisi

  Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  orang lain. Menulis juga kegiatan ekspresif (Tarigan,1982:3). Menulis adalah kegiatan memaparkan isi jiwa, pengalaman dan penghayatan dengan menggunakan media tulis sebagai wadahnya (Bait, 1987:12).

  Dari beberapa pengertian di atas dapat diketahui bahwa kemampuan menulis puisi pada intinya adalah kecakapan atau keterampilan mengungkapkan pikiran, isi jiwa atau perasaan, pengalaman dan penghayatan melalui sebuah tulisan puisi. Tentu saja tulisan puisi yang dipakai harus merupakan hasil kesepakatan para pemakai bahasa yang satu dengan yang lainnya. Ini berarti menulis adalah melakukan hubungan dengan tulisan (Trisnawati,2008:20) B.

   Media

  Kata media berasal dari bahasa latin, yaitu Me dòë. “Medòë adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan” (Sadiman 1986:6). Media juga memiliki karakteristik yang tidak sama. Selanjutnya, dibawah ini akan dipaparkan mengenai pengertian dan karakteristik media di bidang pendidikan.

1. Pengertian Media Pendidikan

  Media pendidikan adalah bagian integral dari proses pendidikan sekolah yang harus dikuasai setiap guru professional karena memiliki nilai yang sangat penting dalam dunia pendidikan sekolah. Media dibuat untuk membantu guru mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran di sekolah. Gagne (dalam Sadiman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dkk.,1986:6) mengatakan media pendidikan adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.

2. Karakteristik Media

  Media mempunyai karakteristik dan kekhususan. Karakteristik atau ciri- ciri khas suatu media yang digunakan dalam sebuah pembelajaran berbeda menurut tujuan atau maksud pengelompokkannya. Sadiman dkk. (1986:28) menyimpulkan untuk tujuan-tujuan praktis, jenis media yang lazim dipakai dalam kegiatan belajar mengajar khususnya di Indonesia adalah sebagai berikut: a.

  Media Grafis Media grafis mempunyai tujuan yang sama, yaitu mengantarkan pesan dari sumber ke penerima pesan, hanya saja pengantar yang dipakai menyangkut indra penglihatan. Media grafis mempunyai jenis yang banyak, beberapa di antaranya akan kita bicarakan sebagai berikut: 1)

  Gambar/Foto Media gambar erat hubungannya dengan indera penglihatan.

  Gambar/foto adalah “tiruan” dari aslinya yang dituang/direkam dalam media dua dimensi. “Foto menghadirkan ilustrasi melalui gambar yang hampir menyamai kenyataan dari sesuatu objek atau situasi ” (Arsyad, 1997:106). Selanjutnya, peneliti menggunakan media gambar/foto dalam peningkatan menulis puisi pada siswa kelas V SD Kanisius Sengkan Yogyakarta semester genap tahun ajaran 2010/2011.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2) Sketsa

Gambar 2.1. :

  sketsa siklus daur hidup kupu-kupu

  Sketsa biasa digunakan seorang guru untuk menjelaskan suatu proses secara lisan/verbal. “Sketsa adalah gambar yang sederhana, atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa detail” (Sadiman, 1986:33). Sketsa juga membantu skema berfikir siswa, contoh pada proses siklus daur hidup kupu-kupu pada gambar 2.1. di atas.

  3) Bagan/chart

  Sadiman (1986:35) menyatakan bagan/chart memiliki fungsi pokok menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual. Bagan/chart membantu siswa mengerti tentang sebuah urutan atau hirarki. Berikut ini adalah jenis-jenis bagan/chart:  Bagan Pohon (tree chart)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Bagan ini berbentuk sebuah pohon dengan batang, cabang, dan ranting-rantingnya. Bagan pohon dipakai untuk menunjukkan sifat, komposisi atau hubungan antar kelas/keturunan.

  KETUA KELAS SEKERTARIS BENDAHARA KEAMANAN

Gambar 2.2.

   Bagan Pohon struktur organisasi kelas di sekolah dasar

   Bagan Arus (flow chart) “Bagan arus mengggambarkan arus suatu proses atau dapat pula menelusuri tanggung jawab atau hubungan kerja antar berbagai bagian atau seksi suatu organisasi”. Tanda panah seringkali digunakan untuk menggambarkan arah arus, contohnya bagan di bawah ini:

  NASKAH

  IDE EVALUASI PRODUKSI REPRODUKSI REVISI PROTOTIPA REVISI Gambar 2.3.

  

Bagan Arus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   Bagan garis waktu (time line chart) Bermanfaat untuk menggambarkan hubungan antara peristiwa dan waktu. Misalnya untuk menunjukkan peristiwa sejarah transportasi berdasarkan urutan waktu digambarkan dalam bagan garis waktu tahun 1800 sampai dengan tahun 2000 sebagai berikut:

  Kereta Pesawat

  Roket Pesawat Kereta Mobil

  Kuda Ruang

  Terbang Api

  Angkasa 1800 1900 2000 Gambar 2.4.

   Bagan garis waktu perkembangan alat transportasi

  4) Grafik

  Sadiman (1986:40) mengatakan grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik-titik, garis atau gambar. Media ini berfungsi untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti, menerangkan perkembangan atau perbandingan suatu objek atau atau peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan jelas. Berikut ini adalah contoh beberapa jenis dari grafik:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   Grafik Lingkaran Berikut ini adalah grafik latar belakang pendidikan orang tua siswa di SD Karang Jambu. Jumlah total persentase dari seluruh item pada bagan lingkaran adalah 100 %

  40 % 50 % SLTP SLTA

  90 % Sarjana

  Gambar 2.5.

   Grafik lingkaran

   Grafik Batang Berikut ini adalah grafik perbandingan jumlah buku yang dibaca siswa oleh 4 orang siswa 70 80

60 Jumlah

  50 Buku 10 20 30 40 A B C D Siswa Gambar 2.6.

   Grafik batang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   Grafik Garis Berikut ini adalah grafik perbandingan penderita malaria di sebuah rumah sakit dari tahun 1980 sampai dengan tahun 1985.

  100

  90

  80

  70 Jumlah

  60 Penderita

  50

  40

  30

  20

  10 1980 1981 1982 1983 1984 1985 Gambar 2.7.

   Grafik garis

  5) Poster

  Poster adalah gambar besar yang memberi tekanan pada satu atau dua ide pokok yang dirancang kuat dengan warna dan pesan untuk menangkap perhatian orang yang sedang melintas di jalan agar ia berhenti dan mengamati dan kemudian ia dapat menangkap gagasan yang berarti di dalam ingatannya. “Poster tidak saja penting untuk menyampaikan kesan-kesan tertentu, tetapi dia mampu pula mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang yang melihatnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ANTI POLUSI ! HEMAT ENERGI Gambar 2.8.

   Poster

  6) Papan Flanel/Flannel board

  Papan flannel adalah media grafis yang terbuah dari papan yang berlapis flannel. Papan tersebuat digunakan untuk menempelkan gambar-gambar, angka-angka maupun huruf-huruf yang bisa dilepas atau dipasang dengan mudah.

  7) Peta

  Peta adalah gambar permukaan bumi secara langsung ataupun tidak langsung mengungkapkan banyak informasi (lokasi, luas, bentuk, persebaran penduduk, dataran, perairan, iklim, sumber daya alam, sumber ekonomi, dan lain sebagainya). Peta terbentuk dari kombinasi yang abstrak dari titik-titik, garis-garis, simbol-simbol, bidang-bidang dan warna-warna dalam paparan gambar yang sederhana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b.

  Media Audio “Berbeda dengan media grafis, media audio berkaitan erat dengan indera pendengaran” (Sadiman dkk., 1986:52). Tidak berbeda dengan media lainnya, media audio sendiri berfungsi sebagai penyalur pesan audio dari sumber ke penerima pesan.

  Kelebihan dari media audio adalah dapat meningkatkan komunikasi audio, mengembangkan kemampuan apresiasi dan imajinasi, cocok untuk pembelajaran bahasa dan musik, serta dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Sedangkan keterbatasannya antara lain hanya dapat menggunakan medium audio saja, pengadaannya lebih mahal terutama untuk sasaran luas, dan daya jangkaunya agak terbatas. Sadiman dkk. (1986:52) menyimpulkan beberapa jenis dari media audio antara lain adalah radio, alat perekam magnetic atau tape recorder, laboratorium bahasa.

  c.

  Media Proyeksi Diam Media proyeksi diam (still proyected medium) juga menyampaikan pesan yang disajikan untuk membuat rangsangan visual. Sardiman dkk.

  (1986:57) mengatakan perbedaan media proyeksi diam dan media grafis adalah bila pada media grafis dapat secara langsung berinteraksi dengan pesan media, sedangkan media proyeksi diam pesan harus diproyeksikan terlebih dahulu dengan sebuah proyektor. Beberapa dari media ini hanya berupa pesan visual, tetapi beberapa di antaranya juga sudah disertai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  rekaman audio. Beberapa jenis dari media proyeksi diam antara lain adalah film bingkai, film rangkai, media tranparansi atau overhead

  projector (OHP), proyektor, televisi (TV), video cassette, compact disc (CD).

  C.

  

Penggunaan Media Gambar/Foto Dalam Pembelajaran Siswa Sekolah Dasar

  Banyak hal yang menjadi pertimbangan dalam memilih suatu media. Materi pembelajaran, kultur dan budaya, atau tingkat ketertarikan siswa pada sebuah media dapat menjadi hal yang dipertimbangkan dalam pemilihan media. Selain itu, membuat atau memperoleh sebuah media juga menjadi pertimbangan dalam memilih sebuah media.

  Di sekolah dasar, media gambar/foto paling sering digunakan karena gambar sendiri sangat dekat dengan kehidupan anak-anak. Berikut ini adalah keunggulan media gambar/foto dalam meningkatkan kemampuan membuat puisi siswa SD dibandingkan media lain adalah media gambar/foto lebih konkrit, dapat mengatasi batasan ruang dan waktu, dapat mengatasi keterbatasan pengamatan, serta murah dan mudah didapatkan.

1. Lebih konkrit.

  Gambar/foto lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata. Gambar 2.9 tentu dapat membantu siswa membentuk kata-kata konkret dalam sebuah deskripsi atau sebuah puisi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 2.9.

   Stasiun kereta api 2.

  Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.

  Gambar 2.10.

   Stasiun kereta api

Dokumen yang terkait

Upaya peningkatan kemampuan menulis puisi bebas dengan menggunakan media gambar untuk siswa kelas VII-A SMP Tarakanita Magelang tahun pelajaran 2013/2014.

0 2 94

Peningkatan kemampuan menulis karangan dengan topik sederhana menggunakan pendekatan kontekstual pada siswa kelas IV SD Kanisius Pugeran Yogyakarta semester 2 tahun pelajaran 2012/2013.

0 0 135

Peningkatan kemampuan menulis karangan dengan topik sederhana menggunakan pendekatan kontekstual pada siswa kelas IV SD Kanisius Pugeran Yogyakarta semester 2 tahun pelajaran 2012 2013

0 0 133

Perbedaan kemampuan menulis narasi menggunakan media gambar acak siswa laki-laki dan perempuan kelas III SD Kanisius Gayam Yogyakarta tahun ajaran 2006/2007 - USD Repository

0 3 158

Peningkatan kemampuan menulis cerita siswa kelas IV SD Kanisius Kadirojo Kalasan Sleman Yogyakarta tahun pelajaran 2008/2009 dengan menggunakan media gambar seri - USD Repository

0 2 108

Peningkatan kemampuan menulis karangan narasi dengan menggunakan media gambar seri pada siswa kelas V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta tahun ajaran 2009/2010 - USD Repository

0 0 146

Peningkatan kemampuan menulis karangan narasi dengan menggunakan media gambar seri siswa kelas III SD Kanisius Sengkan tahun ajaran 2009/2010 - USD Repository

0 0 94

Peningkatan prestasi belajar IPA dengan menerapkan metode eksperimen berbasis konstruktivisme pada siswa kelas III B SD Kanisius Sengkan semester ganjil tahun ajaran 2010/2011 - USD Repository

0 0 128

Peningkatan kemampuan penggunaan tanda baca dalam menulis melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas IV SD Kanisius Totogan semester I tahun pelajaran 2010/2011 - USD Repository

0 0 170

Peningkatan kemampuan menulis kalimat aktif dan pasif dengan menggunakan metode kerja kelompok dan media kartu kata siswa kelas 1 SD Kanisius Gamping semester II tahun pelajaran 2010/2011 - USD Repository

0 0 172