Peningkatan kemampuan penggunaan tanda baca dalam menulis melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas IV SD Kanisius Totogan semester I tahun pelajaran 2010/2011 - USD Repository
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM
MENULIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
STAD PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS TOTOGAN SEMESTER I
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun Oleh:
Sri Murtini
NIM : 081134247
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM
MENULIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
STAD PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS TOTOGAN SEMESTER I
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun Oleh:
Sri Murtini
NIM : 081134247
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Karya sederhana ini aku persembahkan untuk :♥ Allah SWT yang selalu menjaga dan menyertaiku dalam segala hal.
♥ Bapak, ibu, kakak, dan adik tercinta. ♥ Keluargaku tersayang. ♥ Sahabat istimewaku Hendra sigalingging yang selalu setia menemani dan memotivasiku.
♥ Semua pihak yang telah membantu penulis, terima kasih atas segala bantuan dan dukungannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Aku memang seorang yang berjalan lambat, tapi tidak pernah
berjalan ke belakang.
Serahkan hidup untuk mengejar waktu, bukan dikejar waktu.
Daripada meluangkan waktu untuk emosi, lebih baik meluangkan
waktu untuk maju.
Hidup mencintai adalah suatu kebaikan, tapi sebuah kebijaksanaan
jika kita mencintai kehidupan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Sri Murtini. 2011. Peningkatan Kemampuan Penggunaan Tanda Baca Dalam
Menulis Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Siswa Kelas IV SD Kanisius Totogan Semester I Tahun Pelajaran2010/ 2011 . Skripsi. Yogyakarta. PGSD. FKIP. USD.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dapat meningkatkan kemampuan penggunaan tanda baca dalam menulis pada siswa kelas IV SD Kanisius Totogan semester I tahun pelajaran 2010/ 2011. Pembelajaran Kooperatif tipe STAD adalah model pembelajaran kooperatif untuk pengelompokkan kemampuan campur yang melibatkan kemampuan tim dan tanggung jawab kelompok untuk pembelajaran individu anggota.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Kanisius Totogan yang berjumlah 22 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis yang disusun oleh peneliti. Teknik analisis data yang digunakan yaitu memberikan skor, mengubah skor mentah menjadi nilai jadi, mencari rata-rata dan persentase ketuntasan belajar siswa, kemudian membandingkannya dengan keadaan pada kondisi sebelumnya. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing terdiri dari dua pertemuan.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan siswa dalam menulis khususnya kemampuan penggunaan tanda baca. Pada kondisi awal, 7 orang siswa (31,81 %) memperoleh nilai di atas KKM dan nilai rata-rata kelas mencapai 5,21. Hasil evaluasi pada siklus I menunjukkan peningkatan, yaitu 12 orang siswa (54,54%) memperoleh nilai di atas KKM dan nilai rata-rata kelas mencapai 6,43. Hasil evaluasi pada siklus II juga menunjukkan peningkatan, yaitu 18 orang siswa (81%) memperoleh nilai di atas KKM dan nilai rata-rata kelas mencapai 7,75.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti memberikan beberapa saran. Pertama, peneliti berharap agar guru terinspirasi dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada aspek menyimak, berbicara dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Sri Murtini. 2011. Increasing Capabilities Employing Punctuation In Writing
Throught The Model Cooperative Learning Type STAD For Fourth Grade Students Of Elementary School Kanisius Totogan in First Semester In Academic Year 2010-2011. Thesis. Yogyakarta. PGSD. FKIP. USDThis research is aimed to know if The model cooperative learning type STAD is able to improve the ability employing punctuation in writing for fourth grade students of elementary school Kanisius Totogan first semester in academic year 2010-2011. Model cooperative learning type STAD is model of cooperative learning to grouping mixed ability which involve team and responsibility from the group to study for individualy component learning
This research is a classroom action research. The subject of this research is the fourth grade students of elementary school Kanisius Totogan amounting to 22 people. The instruments are used in this research is a written test which is stacked by researcher. The techniques of data analyze which used in this reseach are giving score, change the score the students written test result, importing the row score into real score, calculating the average and the precentage of students to completely, and then comparing to the previous condition. This classroom action research was conducted in two cycles, each consisting of two meetings.
The result of this research show the presence increasing student’s capabilities in writing spesifically capabilities employing punctuation. In the early condition, 7 students (31,81%) have gained score above KKM and the class average value reached 5,21. The evaluation result in the first cycle showed improvement is 12 students (54,54%) have gained score above KKM and the class average value reached 6,43. Evaluation result in the second cycle also showed improvement is 18 students (81%) have gained score above KKM and the class average value reached 7,75.
Based on the result of this research, researcher gives some suggestion. First, research hope in other to the teacher will be inspired in employing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Puji dan syukur kepada Allah SWT, yang telah memberkati dan menyertai sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Penggunaan Tanda Baca Dalam Menulis Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Siswa Kelas IV SD Kanisius Totogan Semester I Tahun Pelajaran 2010/ 2011” sesuai dengan yang diharapkan.
Adapun tujuan penulisan skripsi adalah untuk memenuhi salah satu syarat untuk kelulusan Program Studi S-I PGSD Universitas Sanata Dharma.
Pada kesempatan ini, penulis akan menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Drs. Puji Purnomo, M. Si., selaku Ketua Program Studi S-I PGSD Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan motivasi dalam penyusunan skripsi.
2. Dr. B.Widharyanto, M. Pd., selaku dosen pembimbing pertama skripsi, yang dengan sabar membimbing dan memberikan banyak saran kepada penulis selama penyusunan skripsi.
3. Drs. Y.B. Adimassana, M. A, selaku dosen pembimbing kedua skripsi, yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Seluruh pegawai perpustakaan Univeritas Sanata Dharma yang telah memberi layanan kepada penulis dalam mendapat referensi.
6. Tri Utami selaku kepala sekolah SD Kanisius Totogan yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian.
7. Purwanti, S.Pd selaku wali kelas IV SD Kanisius Totogan yang telah bersedia menjadi kolabolator dalam penelitian ini.
8. Siswa-siswi kelas IV SD Kanisius Totogan atas kerjasamanya.
9. Bapak dan ibuku tersayang, yang selalu memberiku dukungan moral maupun material, memberiku semangat dan yang selalu membawaku dalam setiap doanya.
10. Kakak dan adikku tersayang, yang selalu memberiku dukungan moral maupun semangat dan yang selalu membawaku dalam setiap doanya.
11. Sahabat-sahabatku Yuliana Isnu Romanti, Agnesia Ermi, Novia Virgo Yuliana, Dewi Damayanti dan Ery Susiana, yang selalu memberi dukungan dan motivasi selama penulis menyelesaikan studi di Universitas Sanata Dharma.
12. Sahabat istimewaku Hendra Sigalingging yang selalu setia menemani dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14. Teman-teman mahasiswa D-II PGSD Universitas Sanata Dharma angkatan 2006 yang sudah memberikan dukungan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Walaupun demikian, semoga karya ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.
Yogyakarta, 8 Juni 2011 Penyusun
Sri Murtini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. iv HALAMAN MOTTO ............................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................. vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................... vii
ABSTRAK ................................................................................................ viii
ABSTRACT .............................................................................................. ixKATA PENGANTAR ............................................................................. x
DAFTAR ISI ............................................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xiv BAB I PENDAHULUAN ............................................................1
G. Manfaat Penelitian .................................................. ..
22 B. Setting Penelitian .......................................................
33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............
30 G. Analisis Data ........................................................... ..
29 F. Penyusunan Instrumen .............................................
25 E. Pengumpulan Data .....................................................
23 D. Rencana Tindakan .....................................................
22 C. Model Penelitian ...................................................... .
22 A. Jenis Penelitian ..........................................................
5 BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................
21 BAB III METODE PENELITIAN ...............................................
19 F. Hipotesis Penelitian ...................................................
15 E. Kerangka Berpikir......................................................
12 D. Tipe STAD .................................................................
11 C. Pembelajaran Kooperatif ...........................................
7 B. Menulis ......................................................................
7 A. Tanda Baca dalam Bahasa Indonesia……………….
35 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Daftar Lampiran
1. Soal Pre-Tes ………………………………………………………….. 63
2. Kunci Jawaban Soal Pre-tes ………………………………………….. 65
3. Hasil Kondisi Awal atau Pre-tes ……………………………………... 67
4. Daftar Kelompok …………………………………………………….. 68
5. Silabus ………………………………………………………………... 69
6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1/Pertemuan 1 .…………. 74
7. Materi ………………………………………………………………… 77
8. Lembar Kerja Siswa Siklus 1/Pertemuan 1 ………………………….. 82
9. Kuis Siklus 1/Pertemuan 1 ...…………………………………………. 86
10. Kunci Jawaban Kuis Siklus 1/ Pertemuan 1 ..……………………….. 87
11. Olah Data Kuis Siklus 1/ Pertemuan 1 .……………………………… 89
12. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1/Pertemuan 2 …………. 90
13. Evaluasi Siklus 1 …………………………………………………….. 92
14. Kunci Jawaban Evaluasi 1 …………………………………………… 95
15. Kuesioner Siswa ……………………………………………………… 98
16. Instrumen Pengamatan Terhadap Guru …………………………….… 99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2/Pertemuan 2 …….…… 111
24. Soal Evaluasi Siklus 2/Pertemuan 2 …………………………………. 113
25. Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus 2/Pertemuan 2 ………………… 115
26. Kuesioner Siswa …………………………………………………….. 118
27. Instrumen Pengamatan Terhadap Guru ………………………………. 119
28. Hasil Kerja Siswa Siklus 1 ..………………………………………….. 120
29. Hasil Kuesioer yang Telah Diisi Siswa Siklus 1 ….…………...…….. 129
30. Hasil Instrumen Pengamatan Terhadap Guru Siklus 1 ..…..………… 132
31. Hasil Kerja Siswa Siklus 2 …………………………………...………. 134
32. Hasil Kuesioer yang Telah Diisi Siswa Siklus 2 ……………..….…… 143
33. Hasil Instrumen Pengamatan Terhadap Guru Siklus 2 ……………….. 146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan bidang studi yang mencakup pengajaran tentang
menyimak, membaca, menulis, dan berbicara, khususnya bagi para siswa. Saat ini, mayoritas siswa menganggap pelajaran bahasa Indonesia merupakan pelajaran yang tidak penting. Ini dikarenakan bahasa Indonesia dianggap sebagai sebuah pelajaran yang mudah. Hanya dengan menguasai kemampuan membaca dan menulis, siswa merasa sudah menguasai bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Padahal, kenyataannya mayoritas siswa masih kesulitan untuk berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Inilah realitas yang sering terjadi di tingkat sekolah dasar.
Bahasa Indonesia sesungguhnya merupakan pelajaran yang cukup sulit, khususnya dalam dunia tulis-menulis. Hal ini terbukti dari hasil menulis para siswa SD Kanisius Totogan. Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada guru kelas, menyebutkan bahwa sebagian besar siswa kelas IV SD Kanisius Totogan mengalami kesulitan dalam menulis, khususnya dalam penggunaan tanda baca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Seringkali, siswa mengabaikan penggunaan tanda baca. Siswa menganggap tanda baca merupakan sebuah tanda yang tidak memiliki arti dan manfaat.
Selain data wawancara yang diperoleh dari guru kelas, peneliti juga melakukan pre tes untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Dari pre tes yang dilakukan peneliti, terbukti bahwa kemampuan menggunakan tanda baca siswa kelas IV SD Kanisius Totogan masih rendah. Hal ini dibuktikan dengan rendahnya nilai pre tes para siswa, khususnya kelas IV. Siswa-siswa yang tidak tuntas, lebih banyak jumlahnya dibanding siswa yang tuntas. Siswa yang tuntas sebanyak 7 dari 22 siswa. Jadi, rata-rata kelas yang tuntas sebanyak 31,81%, sedangkan sisanya yaitu 15 siswa atau 68,19% adalah siswa yang memperoleh nilai di bawah 6,5. Jadi, 15 siswa tersebut adalah siswa yang tidak tuntas.
Selain anak yang kurang aktif dalam pembelajaran di kelas, faktor guru juga mempengaruhi tingkat kemampuan siswa dalam menggunakan tanda baca. Guru kurang membiasakan penggunaan tanda baca kepada siswa ketika menulis. Pembelajaran yang dilakukan guru dalam kelas hanya bersifat teoritis. Guru sangat jarang mengaplikasikan penggunaan tanda baca pada setiap penugasan menulis para siswa. Guru hanya terbiasa menggunakan metode ceramah selama pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
model pembelajaran kooperatif tipe STAD juga dapat dijadikan contoh kegiatan mengajar untuk materi, mata pelajaran, dan kelas lainnya. Oleh karena itu, peneliti mengambil judul ”Peningkatan Kemampuan Penggunaan Tanda Baca Dalam Menulis Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Siswa Kelas IV SD Kanisius Totogan Semester I Tahun Pelajaran 2010/2011”.
B. Batasan masalah
Cara mengatasi masalah penggunaan tanda baca yang kurang tepat pada siswa kelas IV SD tidak mungkin dilakukan dalam waktu yang singkat. Banyak hal yang perlu dipelajari oleh siswa. Oleh karena itu, penelitian ini dibatasi hanya pada ”Peningkatan kemampuan penggunaan tanda baca dalam menulis melalui model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada siswa kelas IV SD Kanisius Totogan semester I tahun pelajaran 2010/2011”.
C. Rumusan masalah
Apakah kemampuan penggunaan tanda baca dalam menulis pada siswa kelas IV SD Kanisius Totogan semester I tahun pelajaran 2010/2011 dapat ditingkatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
peningkatan kemampuan penggunaan tanda baca dalam menulis siswa kelas IV SD Kanisius Totogan semester I tahun pelajaran 2010/2011.
E. Batasan Istilah
Dalam pelaksanaan penelitian ini, penulis membatasi penggunaan istilah-istilah yang berkaitan dengan materi penelitian, yaitu:
1. Kemampuan Peningkatan kemampuan adalah peningkatan jumlah siswa yang memenuhi KKM mata pelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam materi tanda baca.
2. Tanda baca Menurut (Tim Andromeda, 2009:51-70), tanda baca terdiri dari tanda titik (.), tanda koma (,), tanda titik koma (;), tanda titik dua (:), tanda hubung (-), tanda pisah (
−), tanda elipsis (…), tanda tanya (?), tanda seru (!), tanda kurung((…)), tanda kurung siku ( […] ), tanda petik (“…”), tanda petik tunggal (‘…’), tanda garis miring (/), dan tanda penyikat(Apostrof) (‘). Namun dalam penelitian ini, peneliti hanya meneliti penggunaan tanda baca titik (.), koma (,), tanda titk dua (:) tanda tanya (?), tanda seru (!), tanda petik (“…”), tanda hubung (-) dan tanda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu.
4. Model pembelajaran kooperatif Model adalah pola (contoh, acuan, ragam, dll) dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan (KBBI, 2008: 923).
Pembelajaran kooperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu mengkonstruksi konsep, menyelesaikan persoalan (Suyatno, 2009 : 51).
5. Tipe STAD Tipe adalah contoh, corak (KBBI, 2008:1471).
STAD adalah pembelajaran kooperatif untuk mengelompokkan kemampuan campur yang melibatkan pengakuan tim dan tanggung jawab kelompok untuk pembelajaran individu anggota (Suyatno, 2009:52).
F. Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan kemampuan penggunaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Bagi peneliti sendiri, merupakan pengalaman berarti dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
2. Bagi rekan guru, merupakan salah satu contoh model pembelajaran yang dapat dikembangkan untuk materi pokok lain, mata pelajaran lain, dan kelas lain.
3. Bagi perpustakaan sekolah, untuk menambah suatu bahan bacaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tanda Baca dalam Bahasa Indonesia Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, umumnya terdapat empat aspek
keterampilan yang harus dikuasai. Empat aspek yang dimaksud antara lain aspek mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Dalam aspek menulis, hal yang sering diabaikan dalam penulisan adalah tanda baca. Banyak penulis yang kurang mengindahkan pemakaian tanda baca walau tanda baca sebenarnya sangat berperan dalam penulisan. Tanda baca dapat membantu pembaca memahami sebuah tulisan dengan tepat. Sebaliknya, jika tidak ada tanda baca akan menyulitkan pembaca untuk memahami sebuah tulisan, bahkan mungkin dapat mengubah pengertian dari sebuah kalimat.
Mengingat betapa pentingnya tanda baca dan penggunaannya secara tepat, berikut akan dibahas macam tanda baca yang terdiri atas tanda baca titik (.), tanda koma (,), tanda titik dua (:), tanda tanya (?), tanda seru (!), tanda hubung (-), tanda pisah (
−), dan tanda petik (“…”) (Darma dkk, 2007: 17).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(1) Ayahku berangkat ke Solo pukul 12.45. (2) W.S. Rendra adalah sastrawan terkenal.
Kalimat (1) menjelaskan pemakaian tanda titik pada akhir kalimat yang bukan kalimat pertanyaan atau seruan dan untuk memisahkan angka jam dan menit. Hal yang berbeda terlihat pada kalimat (2). Kalimat tersebut menjelaskan pemakaian tanda titik pada singkatan nama orang.
2. Tanda koma (,) Tanda koma adalah tanda yang dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perician atau bilangan serta digunakan untuk memisahkan tempat dan tanggal penulisan surat. Tanda koma juga digunakan untuk memisahkan kata, seperti oh, ya, waduh,
aduh, dan kasihan dari kata yang lain yang terdapat di dalam kalimat. Berikut ini
diberikan beberapa contoh pemakaian tanda koma: (3) Ya, besok akan Ibu belikan kertas, pena dan tinta.
(4) Padang, 16 September 2009.
Kalimat (3) menjelaskan pemakaian tanda koma di antara unsur-unsur dalam suatu perincian dan untuk memisahkan kata oh, ya, waduh, aduh, dan kasihan.
Hal yang berbeda terlihat pada kalimat (4). Kalimat ini merupakan contoh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Tanda titik dua (:) Tanda titik dua adalah tanda yang digunakan sesudah nama orang yang berbicara dalam percakapan tulis. Berikut ini diberikan beberapa contoh pemakaian tanda titik dua: (5) Ibu : (meletakkan beberapa koper) “Bawa koper ini, Mir!”
Amir : “ Ke mana, Bu?” Kalimat (5) menjelaskan pemakaian tanda titik dua sesudah nama orang yang berbicara dalam percakapan tulis.
4. Tanda tanya (?) Tanda tanya adalah tanda yang dipakai pada kalimat akhir tanya. Berikut ini diberikan beberapa contoh pemakaian tanda tanya:
(6) Kapan ia berangkat? (7) Ke mana Miko pergi?
Kalimat (6) menjelaskan pemakaian tanda tanya yang berarti menanyakan waktu. Hal yang berbeda terlihat pada kalimat (7). Kalimat ini menjelaskan pemakaian tanda tanya yang berarti menanyakan tempat.
5. Tanda seru (!)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(9) Amboi, indahnya pemandangan di Pantai Parang Tritis! Kalimat (8) menjelaskan pemakaian tanda seru pada pernyataan perintah yang berarti menyuruh membersihkan kamar. Hal yang berbeda terlihat pada kalimat
(9). Kalimat ini menjelaskan pemakaian tanda seru pada kalimat seruan yang berarti kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat tentang keindahan pemandangan di Pantai Parang Tritis.
6. Tanda petik (“….”) Tanda petik adalah tanda yang digunakan untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah atau bahan tertulis lainnya. Berikut ini diberikan beberapa penggunaan tanda petik: (10) “Letakkan gelas itu!” kata Mita.
(11) Pancasila sila ke tiga berbunyi:” Persatuan Indonesia”.
Kalimat (10) menjelaskan penggunaan tanda petik yang berasal dari pembicaraan. Hal yang berbeda terlihat pada kalimat (11). Kalimat ini menjelaskan penggunaan tanda petik yang berasal dari naskah atau bahan tertulis.
7. Tanda Pisah ( − )
Tanda pisah adalah tanda yang dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kalimat pada contoh (12) menjelaskan pemakaian tanda pisah di antara dua bilangan. Tanda pisah dalam kalimat (12) memiliki arti “sampai”. Hal yang berbeda terlihat pada kalimat (13). Kalimat ini menjelaskan pemakaian tanda pisah di antara dua bilangan dengan arti “sampai ke “
8. Tanda Hubung (-) Tanda hubung adalah tanda yang digunakan untuk menyambungkan unsur- unsur kata ulang. Berikut ini diberikan contoh penggunaan tanda hubung:
(14) Ibu membeli bermacam-macam buah dan sayur.
Contoh (14) mendeskripsikan penggunaan kata hubung yang dipakai untuk menyambung unsur-unsur kata ulang.
B. Menulis
Menurut Tarigan (1982: 21), menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu.
Menurut Wiyanto (1988: 59), menulis mempunyai dua arti. Pertama, menulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jadi, menulis adalah sebuah proses mengungkapkan gagasan dalam bentuk tulisan. Tulisan disini merupakan rangkaian huruf yang memiliki arti atau makna.
C. Pembelajaran Kooperatif
1. Pengertian Menurut Suprijono (2009: 54), pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru.
Suyatno (2009 : 51) menambahkan jika pembelajaran kooperatif merupakan kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu mengkonstruksi konsep, menyelesaikan persoalan.
Menurut Lie (dalam Wena, 2009), pembelajaran kooperatif adalah sistem pembelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur. Dalam sistem ini guru bertindak sebagai fasilitator.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah sistem pembelajaran dengan cara berkelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Tujuan Johnson & Johnson (1994) menyatakan bahwa tujuan pokok belajar kooperatif adalah memaksimalkan belajar siswa untuk peningkatan prestasi akademik dan pemahaman, baik secara individu maupun secara kelompok. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. Dalam pembelajaran koopertif, siswa diajarkan keterampilan-keterampilan khusus agar dapat bekerjasama dengan baik di dalam kelompok, seperti menjadi pendengar aktif, memberikan penjelasan kepada teman dengan baik dan berdiskusi di dalam kelompok (Trianto, 2009 : 57).
Jadi, dalam pembelajaran kooperatif siswa berperan ganda yaitu sebagai siswa dan sebagai guru. Dengan bekerja secara kolaboratif untuk mencapai tujuan bersama, maka diharapkan dapat memaksimalkan pembelajaran siswa untuk meningkatkan pemahaman dan prestasi akademik serta mengembangkan keterampilan yang berhubungan dengan sesama manusia akan sangat bermanfaat bagi kehidupannya di luar sekolah.
3. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dalam kegiatan ini, guru menjelaskan tujuan dari kegiatan belajar dan memotivasi siswa untuk siap belajar.
b. Menyajikan informasi: Guru menyajikan materi atau menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.
c. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar: Siswa diposisikan dalam kelompok-kelompok belajar.
d. Membimbing kelompok dalam belajar dan bekerja: Guru membimbing kelompok dalam belajar dan mengerjakan tugas.
Bimbingan yang diberikan guru berupa petunjuk, pengarahan, atau meminta beberapa peserta didik mengulangi hal yang sudah ditunjukkannya.
e. Evaluasi: Siswa diberikan tes sebagai upaya guru untuk mengevaluasi kemampuan siswa.
f. Memberikan penghargaan: Guru mempersiapkan struktur reword yang akan diberikan kepada siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diberikan kepada kelompok, meskipun anggota-anggota kelompoknya saling bersaing.
4. Variasi pembelajaran kooperatif Suyatno (2009: 52) menyatakan jika pembelajaran kooperatif mempunyai beberapa tipe. Tipe pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut : a. Student Teams Achievement Division (STAD)
b. Numbered Head Together (NHT)
c. Model jigsaw
d. Think Pairs Share (TPS)
e. Teams Games Tournament (TGT) D.
Tipe STAD
1. Pengertian tipe STAD Tipe STAD adalah model pembelajaran kooperatif untuk pengelompokan kemampuan campur yang melibatkan kemampuan tim dan tanggung jawab kelompok untuk pembelajaran individu anggota (Suyatno, 2009:52). Slavin (dalam Trianto, 2009:68) menambahkan bahwa pada STAD siswa ditempatkan dalam tim
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku yang melibatkan kemampuan tim dan tanggung jawab kelompok untuk pembelajaran individu anggota.
Setiap anggota kelompok mempunyai peran dan tanggung jawab yang sama demi kesuksesan kelompok. Kesuksesan kelompok yang dimaksud yaitu setiap anggota kelompok dapat menguasai materi atau bahan ajar yang diberikan oleh guru. Guru menyajikan pelajaran atau materi dan kemudian siswa bekerja dalam kelompok.
Setiap kelompok memastikan bahwa seluruh anggota kelompok telah menguasai bahan pelajaran atau materi. Lalu, seluruh siswa diberikan tes tentang materi tersebut.
Pada saat tes, siswa tidak diperbolehkan saling membantu walaupun satu kelompok.
2. Langkah-langkah Tipe STAD Langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah sebagai berikut (Trianto, 2009 : 56) : a. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa:
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan memotivasi siswa agar antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
b. Menyajikan / Menyampaikan informasi: Guru menyampaikan informasi atau materi yang akan dipelajari dengan jalan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mempunyai tingkat kemampuan prestasi yang tinggi, sedang, dan rendah. Kemudian, dalam setiap kelompok, harus ada yang laki-laki dan perempuan.
d. Mendiskusikan bahan belajar, dan LKS secara kolaboratif: Masing-masing kelompok yang telah terbentuk mendiskusikan bahan belajar dan LKS, bersama anggota kelompoknya secara kolaboratif. Dalam kegiatan diskusi, masing-masing anggota saling membantu anggota kelompoknya yang belum menguasai materi yang sedang didiskusikan.
e. Mempresentasikan hasil kerja kelompok sehingga terjadi diskusi kelas: Siswa bersama kelompok masing-masing mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas. Kemudian, hasil kerja kelompok yang telah dipresentasikan, dievaluasi bersama dengan kelompok lain. Proses evaluasi ini didampingi oleh guru. Dalam kegiatan ini, guru hanya menjadi fasilitator.
Masing-masing kelompok diberi kesempatan untuk saling memberikan masukan atau sanggahan. Sehingga, kegiatan presentasi secara tidak langsung akan menjadi kegiatan diskusi kelas yang mengasyikkan.
f. Mengadakan kuis individual dan memberikan skor kelompok berdasarkan pada skor perkembangan yang diperoleh secara perorangan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
untuk mencari skor kelompok. Menurut Trianto (2009:72), skor kelompok dihitung dengan membuat rata-rata skor perkembangan anggota kelompok, yaitu dengan menjumlahkan semua skor perkembangan yang diperoleh seluruh anggota kelompok dibagi dengan jumlah anggota kelompok.
Tabel 2.1. Skor perkembanganNilai Tes Skor perkembangan
Lebih dari 3 poin di bawah skor awal 0 poin 3 poin sampai 1 poin di bawah skor awal 10 poin Skor awal sampai 3 poin di atas skor awal 20 poin Lebih dari 3 poin di atas skor awal 30 poin
g. Mengumumkan skor kelompok dan individu: Setelah guru mengoreksi kuis yang dikerjakan secara individu, guru dapat melihat skor individu dan skor perkembangannya yang akan digunakan untuk menentukan skor kelompok. Skor kelompok yang memenuhi kriteria tertentu akan memperoleh penghargaan berupa predikat. Predikat yang diberikan kepada kelompok yaitu predikat tim baik, tim hebat, dan tim super. Skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 2.2. Penentuan predikatRata-rata kelompok Predikat
≤ x ≤ 5
- 5 Tim Baik ≤ x ≤ 15
15 Tim Hebat ≤ x ≤ 25
25 Tim Super ≤ x ≤ 30
h. Pemberian penghargaan: Kelompok diberikan penghargaan sesuai kriteria pencapaiannya.
E. Kerangka berpikir
Pada umumnya siswa menganggap remeh penggunaan tanda baca. Sehingga ketika diberi penjelasan oleh guru, siswa tidak mendengarkan dan akhirnya siswa kesulitan dalam penggunaan tanda baca dalam menulis. Apalagi, guru hanya menggunakan metode ceramah.
Dalam metode ceramah, guru hanya memberi penjelasan dan siswa menjadi pendengar. Inilah yang mengakibatkan kejenuhan para siswa ketika belajar. Metode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mereka terima dari metode ceramah, hanya menciptakan pengetahuan pasif yang hanya dihafalkan atau dilihat dari keterangan yang diberikan oleh guru. inilah yang mengakibatkan para siswa kesulitan dalam penggunaan tanda baca karena mereka belum mendapat tempat untuk mempelajari sebuah materi pelajaran secara aktif.
Dari identifikasi di atas, salah satu penyebab kurangnya kemampuan siswa dalam penggunaan tanda baca adalah faktor guru yang hanya menggunakan metode ceramah. Para siswa belum diposisikan sebagai subjek pembelajar di kelas. Akibatnya, pengetahuan yang diterima juga bersifat pasif dan sulit untuk dikembangkan. Metode ceramah inilah yang harus diganti dengan metode pembelajaran yang melibatkan siswa sebagai subjek pembelajaran. Guru harus menggunakan metode belajar yang dapat merangsang keaktifan siswa dalam pembelajaran, khususnya bahasa Indonesia.
Salah satu metode yang dapat dipakai untuk memposisikan siswa sebagai subjek pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Tipe STAD adalah metode pembelajaran kooperatif untuk mengelompokkan kemampuan campur yang melibatkan kemampuan tim dan tanggung jawab kelompok untuk pembelajaran individu anggota (Suyatno 2009:52).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tanda baca dalam sebuah tulisan. Keaktifan inilah yang menciptakan suasana belajar yang bervariatif dan menuntut mereka lebih memahami materi penggunaan tanda baca dalam penciptaan sebuah tulisan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pelajaran bahasa Indonesia khususnya penggunaan tanda baca dalam menulis dimungkinkan dapat meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan penggunaan tanda baca siswa kelas IV SD Kanisius Totogan semester I tahun pelajaran 2010/2011 dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
F. Hipotesis Penelitian
Dari penjelasan dan segala hasil pemikiran yang diperoleh dari kerangka berpikir maka diperoleh hipotesis: “Model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan kemampuan penggunaan tanda baca dalam menulis pada siswa kelas IV SD Kanisius Totogan semester I tahun pelajaran 2010/2011”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Mulyasa (2009:10), PTK adalah penelitian tindakan (action research) yang
dilakukan untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar sekelompok peserta didik. Dengan kata lain penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk kajian reflektif yang dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Dalam hal ini masalah yang dihadapi yaitu masih rendahnya kemampuan siswa kelas
IV SD Kanisius Totogan semester I tahun pelajaran 2010/2011dalam menggunakan tanda baca. Untuk itu, peneliti bermaksud meningkatkan kemampuan siswa kelas
IV SD Kanisius Totogan dalam menggunakan tanda baca dalam menulis dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
B. Setting Penelitian
1. Tempat penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Siswa kelas IV SD Kanisius Totogan berjumlah 22 siswa dengan latar belakang yang berbeda-beda. Siswa laki-laki lebih sedikit dibandingkan dengan siswa perempuan. Siswa laki-laki berjumlah 8 siswa, sedangkan siswa perempuan berjumlah 14 siswa.
3. Objek penelitian Objek penelitian ini adalah kemampuan dalam menggunakan tanda baca.
4. Waktu penelitian Waktu penelitian ini diperkirakan akan berlangsung selama tiga minggu, yaitu dilaksanakan pada bulan November 2010. Peneliti merencanakan dua siklus.
Setiap siklus terdiri atas dua pertemuan. Pertemuan pertama = 3JP (3 x 35 menit) sedangkan pertemuan ke dua = 2JP (2 x 35 menit).
C. Model penelitian
Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral dari Kemmis dan Taggart. Berikut adalah bagan model spiral dari kemmis dan Taggart.
Bagan 3.1. model spiral dari kemmis dan TaggartPERENCANAAN PERENCANAAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bagan model spiral dari Kemmis dan Taggart di atas menjelaskan tahap-tahap penelitian tindakan kelas yang akan dilakukan dalam setiap siklus. Tahap-tahap tersebut meliputi perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Dalam tahap pertama yaitu perencanaan. Peneliti menentukan apa yang akan diamati dan membuat instrumen pengamatan untuk membantu peneliti melihat hal-hal yang terjadi selama tindakan berlangsung. Tahap yang kedua yaitu tahap tindakan. Tahap tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan dari isi rancangan atau perencanaan pada tahap pertama. Setelah tahap tindakan, tahap selanjutnya adalah tahap pengamatan. Tahap ini adalah tahap di mana peneliti mengamati terhadap apa yang terjadi ketika tindakan berlangsung. Peneliti mencatat sedikit demi sedikit apa yang terjadi agar memperoleh data yang akurat. Tahap yang terakhir pada setiap siklus adalah tahap refleksi. Pada tahap ini peneliti mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan dan apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan.
Setelah tahap-tahap pada siklus pertama sudah terlaksana dan ternyata belum mencapai target yang diinginkan dengan hasil siklus tersebut, maka akan dilanjutkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Kriteria keberhasilan
a. Pada kondisi awal 31,81% dari 22 siswa dapat menggunakan tanda baca secara tepat.
b. Pada siklus 1 diharapkan 60% dari 22 siswa dapat menggunakan tanda baca secara tepat.
c. Pada siklus 2 diharapkan 75% dari 22 siswa dapat menggunakan tanda baca secara tepat.
2. Banyaknya siklus yang direncanakan yaitu 2 siklus, hal ini dimaksudkan apabila pada siklus pertama belum mencapai target yang diinginkan, maka masih bisa diulangi pada siklus kedua.
D. Rencana tindakan
1. Persiapan
a. Meminta izin kepada kepala sekolah SD Kanisius Totogan untuk melakukan kegiatan penelitian di SD tersebut.
b. Membuat gambaran awal mengenai kemampuan siswa kelas IV dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kuis, penghargaan, evaluasi, instrumen pengamatan, dan kuesioner untuk siswa yang akan digunakan dalam setiap siklus.
d. Memberikan pre test untuk meyakinkan tentang kondisi awal siswa kelas IV.
2. Pelaksanaan Siklus 1 Siklus I terdiri dari dua pertemuan yang akan dijelaskan sebagai berikut.
a. Rencana Tindakan Rencana tindakan pada siklus I, pertemuan 1 adalah sebagai berikut.
1) Membuka kegiatan pembelajaran dengan salam dan doa, serta mengkondisikan siswa agar siap belajar.
2) Guru melakukan apersepsi. 3) Menyampaikan tujuan yang ingin dicapai. 4) Menyampaikan bahan ajar atau materi. 5) Membuat kelompok hiterogen (4-5 siswa). 6) Siswa mendiskusikan bahan belajar, dan LKS secara kolaboratif dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Setelah pertemuan 1, dilanjutkan untuk pertemuan 2. Dalam pertemuan 2, guru memberikan evaluasi atau ulangan berupa tes tertulis berbentuk isian singkat. Selain itu dalam pertemuan ini, guru juga akan memberikan penghargaan kepada kelompok yang memenuhi kriteria dan mendampingi siswa melakukan refleksi.
b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dilakukan sesuai dengan rencana tindakan yang terdapat dalam RPP (terlampir).