Hubungan antara prestasi belajar siswa, motivasi belajar siswa dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat memilih jurusan di SMA : studi kasus pada siswa-siswi kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta - USD Repository

  

HUBUNGAN ANTARA PRESTASI BELAJAR SISWA,

MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN TINGKAT PENDIDIKAN

ORANG TUA DENGAN MINAT MEMILIH JURUSAN DI SMA

  Studi Kasus pada Siswa-siswi Kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Akuntansi Oleh:

  Christiana Dewi Rosari 051334068

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010

  

HUBUNGAN ANTARA PRESTASI BELAJAR SISWA,

MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN TINGKAT PENDIDIKAN

ORANG TUA DENGAN MINAT MEMILIH JURUSAN DI SMA

  Studi Kasus pada Siswa-siswi Kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Akuntansi Oleh:

  Christiana Dewi Rosari 051334068

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  

™ Dan Biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya

kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.

  (Yakobus 1: 4)

™ Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah

itu sekuat tenaga. (Pengkhotbah 9 :10)

  ™ Jangan berdoa minta hidup lebih mudah, berdoalah agar hidup kita

lebih kuat. Jangan berdoa minta beban yang kita pikul diringankan,

tetapi minta punggung yang lebih kuat untuk bertahan.

  Kupersembahkan karya tulis ini kepada : Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria Kedua Orang tuaku Seluruh Keluarga

  Sahabat – sahabatku Almamaterku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 14 Januari 2010 Penulis

  Christiana Dewi Rosari

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Christiana Dewi Rosari

  Nomor Mahasiswa : 051334068 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : HUBUNGAN ANTARA PRESTASI BELAJAR SISWA, MOTIVASI BELAJAR SISWA, DAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DENGAN MINAT MEMILIH JURUSAN DI SMA beserta perangkat yang diperlukan (bila ada).

  Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 21 Januari 2010 Yang menyatakan (Christiana Dewi Rosari)

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberi karunia, berkat, dan bimbingan, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Hubungan Antara Prestasi Belajar siswa, Motivasi Belajar Siswa, Tingkat Pendidikan Orang Tua Dengan Minat Siswa Memilih Jurusan Di SMA”.

  Dalam penyusunan skripsi ini penulis memperoleh banyak bantuan, semangat, dan doa yang sangat mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih yang kepada :

  1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed.,Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

  4. Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah bersedia menyediakan waktunya untuk membimbing dan memberikan saran dan kritikan yang membangun demi kemajuan penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.

  5. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si., dan Ibu B. Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd., selaku dosen penguji yang telah bersedia menyediakan waktunya untuk menguji hasil penelitian ini.

  6. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi dan seluruh dosen-dosen Universitas Sanata Dharma yang telah bersedia untuk berbagi ilmu pengetahuan lewat mata kuliah yang telah mereka berikan kepada penulis selama menempuh perkuliahan di universitas Sanata dharma Yogyakarta.

  7. Sekretariat Program Studi Pendidikan Akuntansi, Mbak Aris dan Pak Wawik yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan pelayanan kepada penulis dengan sabar selama kuliah hingga selesainya skripsi ini.

  8. Bapak dan Ibu karyawan, serta petugas perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  .

  9. Ibu Sri Rahayuningsih, S.Pd , selaku Kepala Sekolah SMA BOPKRI II Yogyakarta yang telah bersedia memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

  10. Bapak Paulus Kristriyanto, M.Pd., selaku Wakil Kepala Sekolah SMA BOPKRI II Yogyakarta yang telah membantu penulis selama penulis melakukan penelitian.

  11. Bapak dan Ibu guru yang telah bersedia memberikan waktunya kepada penulis untuk membagi kuesioner dalam rangka pengambilan data penelitian.

  12. Kepala Tata Usaha SMA BOPKRI II Yogyakarta beserta dengan stafnya yang telah membantu penulis dalam pembuatan surat keterangan dan pengumpulan dokumen prestasi belajar siswa-siswi kelas XI.

  13. Siswa-siswi kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta yang telah bersedia mengisi kuesioner sehingga penulis mendapatkan data untuk penelitian ini.

  14. Ayahandaku Fransiskus Supriyadi dan Ibundaku Rosalia Pardaliyah.

  Terimakasih atas perhatian kalian berdua baik dalam segi materi, dukungan, doa, cinta, dan kasih sayangnya.

  15. Kakakku Alexius Yan Purnama Putra, terimakasih atas dukungan dan doanya.

  16. Nenekku Wongso Kahar, Pakdheku Antonius Sumarsono, dan Mamaku Maria Magdalena Suhartinah, terimakasih untuk dukungan dan doanya...

  17. Kakak-kakakku : Stefanus Agus Susanto, C.M. Ratna Rini Nastiti, Agustina Rima Listanti, Rafael Heru Wahyudi, dan keponakanku Christopher Imantaka Adi Putra, terima kasih untuk dukungan, doa dan hiburannya.

  18. Sahabatku Dinot, Wimbar, Nasgor, Nia, Dmust, Ita, Yuni, Pio, terima kasih atas doa-doa dan dukungannya selama ini.

  19. Katarina, Asih, Villa, Widi, Andry, Rina, Titek, Ertyn, Wildha, Cophie, Riri, Tri, Tossu, Iwak, Arnon, Yansen, Febran, Yanto, Dwi, Rini, Merry, Nopek, terima kasih sahabat-sahabat dan teman-temanku atas doa, dukungan, semangat dan bantuan kalian semua.

  20. Buat teman-teman PAK angkatan 2005 baik PAK A maupun PAK B, terimakasih atas kebersamaan kalian...

  21. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang selama ini dengan ketulusan hati telah memberikan bantuan dan dukungan hingga terselesaikannya skripsi ini.

  Penulis Christiana Dewi Rosari

  

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PRESTASI BELAJAR SISWA, MOTIVASI

BELAJAR SISWA DAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DENGAN

MINAT MEMILIH JURUSAN DI SMA

  

Studi Kasus pada SMA BOPKRI II Yogyakarta

Christiana Dewi Rosari

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

  

2010

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara : 1) prestasi belajar siswa dengan minat memilih jurusan di SMA, 2) motivasi belajar siswa dengan minat memilih jurusan di SMA, 3) tingkat pendidikan orang tua dengan minat memilih jurusan di SMA.

  Populasi penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta yang berjumlah 164 siswa. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2009. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data digunakan uji hipotesis non-parametrik yaitu Chi

  Square k Sampel.

  Hasil Penelitian menunjukkan bahwa : 1) tidak ada hubungan positif antara

  2

  prestasi belajar siswa dengan minat siswa memilih jurusan di SMA ( hitung = 2,413 < χ

  2

tabel = 5,991), 2) ada hubungan positif antara motivasi belajar siswa dengan minat

  χ

  2

  2

  siswa memilih jurusan di SMA ( = 34,411 > = 12,592). Sedangkan nilai

  hitung tabel

  χ χ kontingensi rasio sebesar 0,564 menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa dengan minat siswa memilih jurusan memiliki derajat hubungan yang cukup tinggi, 3) tidak ada hubungan positif antara tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa

  2

  

2

memilih jurusan di SMA ( hitung = 5,4 < tabel = 12,592).

  χ χ

  ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN STUDENT’S ACHIEVEMENT AND

MOTIVATION, PARENT’S EDUCATIONAL BACKGROUND AND

  

STUDENT’S INTEREST IN SENIOR HIGH SCHOOL

A Case Study in BOPKRI II Yogyakarta Senior High School Christiana Dewi Rosari Sanata Dharma University Yogyakarta 2010

  The study aims to recognize whether there is positive relationship between : 1) student’s achievement and student’s interest in Senior High School, 2) student’s motivation and student’s interest in Senior High School, 3) parent’s educational background and student’s interest in Senior High School.

  The population of this study was 164 students of the eleventh class in BOPKRI II Yogyakarta Senior High School. The study was conducted in September 2009. The techniques for data collection were questionnaire and documentation. The technique for data analysis was non-parametric hypothesis test, i.e. Chi Square of K Sample.

  The findings shows that : 1) there isn’t any positive relationship between

  2

  student’s achievement and student’s interest in Senior High School ( = 2,413

  calculated

  χ

  2

  < table = 5,991), 2) there is positive relationship between student’s motivation and χ

  

2

  2

  student’s interest in Senior High School ( calculated = 34,411 > table = 12,592). While χ χ contingency value ratio for 0,564 shows that the motivation to study and the interest of students to have degree of relationship is high enough, 3) there isn’t any positive relationship between parent’s educational background and student’s interest in Senior

  2

2 High School ( calculated = 5,45 < table = 12,592).

  χ χ

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN….......................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... v KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi ABSTRAK ....................................................................................................... ix

  ABSTRACT....................................................................................................... x

  DAFTAR ISI.................................................................................................... xi DAFTAR TABEL............................................................................................ xiv DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xv DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xvi

  BAB I PENDAHULUAN A.

  1 Latar Belakang Masalah.................................................................

  B.

  4 Batasan Masalah ............................................................................

  C. Rumusan Masalah ..........................................................................

  4 D.

  5 Tujuan Penelitian ...........................................................................

  E.

  5 Manfaat Penelitian .........................................................................

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teoritik 1.

  7 Prestasi Belajar Siswa ..............................................................

  2. Motivasi Belajar Siswa ............................................................ 11

  3. Tingkat Pendidikan Orang Tua ................................................ 17 4.

  Minat ........................................................................................ 20

  B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan............................................ 21

  C. Kerangka Berpikir.......................................................................... 24 D.

  Hipotesis Penelitian........................................................................ 26

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian............................................................................... 27 B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 28 C. Populasi ......................................................................................... 38 D. Variabel Penelitian

  Dokumentasi ........................................................................... 32

  2. Pengujian Hipotesis Penelitian................................................. 37

  Pengujian Normalitas ........................................................ 36 b. Pengujian Linearitas Regresi............................................. 37

  1. Uji Prasayarat a.

  H. Teknik Analisa Data

  Uji Reliabilitas ......................................................................... 35

  1. Uji Validitas ............................................................................. 32 2.

  G. Uji Instrumen Penelitian

  1. Kuesioner ................................................................................ 31 2.

  1. Variabel Prestasi Belajar Siswa .............................................. 28 2.

  F. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen

  Variabel Minat Memilih Jurusan ............................................. 31

  3. Variabel Tingkat Pendidikan Orang Tua ................................ 30 4.

  2. Variabel Motivasi Belajar Siswa ............................................. 30

  Variabel Prestasi Belajar Siswa .............................................. 29

  4. Variabel Minat Memilih Jurusan ............................................. 29 E. Pengukuran Variabel 1.

  3. Variabel Tingkat Pendidikan Orang Tua ................................ 29

  Variabel Motivasi Belajar Siswa ............................................. 29

  BAB IV GAMBARAN UMUM A. Data Kelembagaan Sekolah ........................................................... 42 B. Visi dan Misi .................................................................................. 42 C. Sejarah Berdirinya Sekolah............................................................ 43 D. Keadaan Siswa ............................................................................... 44

  F.

  Guru dan Karyawan ....................................................................... 46

  G. Sarana dan Prasarana...................................................................... 46

  H. Kurikulum ..................................................................................... 47 I.

  Struktur Organisasi ....................................................................... 48

  BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data................................................................................ 49 B. Pengujian Persyaratan Analisis

  1. Uji Normalitas.......................................................................... 53

  2. Uji Linearitas............................................................................ 55 C. Pengujian Hipotesis 1.

  Hubungan Antara Prestasi Belajar Siswa Dengan Minat Memilih Jurusan di SMA ......................................................... 56

  2. Hubungan Antara Motivasi Belajar Siswa Dengan Minat Memilih Jurusan di SMA …………………………………… 58

  3. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Orang Tua Dengan Minat Memilih Jurusan di SMA ............................................. 60 D. Pembahasan

  1. Hubungan Antara Prestasi Belajar Siswa Dengan Minat Memilih Jurusan di SMA ......................................................... 62 2. Hubungan Antara Motivasi Belajar Siswa Dengan Minat

  Memilih Jurusan di SMA ......................................................... 63

  3. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Orang Tua Dengan Minat Memilih Jurusan di SMA .............................................. 64

  BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN A. Kesimpulan .............................................................................. 66 B. Keterbatasan Penelitian............................................................ 66 C. Saran ........................................................................................ 67 Daftar Pustaka ................................................................................................ 69 Lampiran-lampiran .......................................................................................... 71

  DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Kisi – kisi Kuesioner ................................................................

  32 Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas untuk Variabel Minat Siswa......................

  34 Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas untuk Variabel Motivasi Belajar Siswa.....

  34 Tabel 3.4 Interpretasi Reliabilitas ............................................................

  35 Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen...............................................

  36 Tabel 3.6 Interpretasi Rasio Koefisien Kontingensi Terhadap C maksimum .. 41 Tabel 4.1 Rincian Jumlah Siswa SMA BOPKRI 2 Yogyakarta ..............

  45 Tabel 4.2 Rincian Sarana dan Prasarana SMA BOPKRI 2 Yogyakarta ..

  46 Tabel 5.1 Daftar Distribusi Frekuensi ......................................................

  49 Tabel 5.2 Interpretasi Prestasi Belajar......................................................

  50 Tabel 5.3 Interpretasi Motivasi Belajar Siswa .........................................

  51 Tabel 5.4 Deskripsi Variabel Tingkat Pendidikan Orang Tua .................

  51 Tabel 5.5 Interpretasi Minat Siswa Memilih Jurusan ..............................

  52 Tabel 5.6 Uji Normalitas Variabel Penelitian ..........................................

  53 Tabel 5.7 Hasil Uji Linearitas ..................................................................

  55 Tabel 5.8 Frekuensi yang Diperoleh dan Frekuensi yang Diharapkan ....

  57 Tabel 5.9 Kontingensi ..............................................................................

  57 Tabel 5.10 Frekuensi yang Diperoleh dan Frekuensi yang Diharapkan ....

  58 Tabel 5.11 Kontingensi ..............................................................................

  59 Tabel 5.12 Frekuensi yang Diperoleh dan Frekuensi yang Diharapkan ....

  60 Tabel 5.13 Kontingensi ..............................................................................

  61

  DAFTAR LAMPIRAN

  LAMPIRAN I KUESIONER .................................................................. 71 LAMPIRAN II DATA PENELITIAN ..................................................... 78 LAMPIRAN III DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI............................ 90 LAMPIRAN IV PAP TIPE II ..................................................................... 98 LAMPIRAN V UJI NORMALITAS DAN LINEARITAS....................... 100 LAMPIRAN VI PERHITUNGAN CHI SQUARE .................................... 102 LAMPIRAN VII TABEL r, F DAN CHI SQUARE .................................... 111 LAMPIRAN VIII UJI VALIDITAS &amp; RELIABILITAS.............................. 114 LAMPIRAN IX SURAT IJIN PENELITIAN ............................................ 119

  

DAFTAR BAGAN

BAGAN 4.1 STRUKTUR ORGANISASI SMA BOPKRI II YOGYAKARTA… 48

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan jaman yang semakin pesat mengharuskan seluruh negara di dunia untuk memasuki era globalisasi yang semakin canggih. Hal itu ditandai dengan persaingan di segala bidang yang semakin ketat

  termasuk dalam bidang pendidikan. Misalnya di negara-negara yang sedang berkembang, merekapun mulai meningkatkan kualitas pendidikannya. Sebagai contoh, di Indonesia saat ini melakukan peningkatan kualitas pendidikan dengan menaikkan rata-rata nilai Ujian Nasional.

  Bagi suatu negara pendidikan merupakan hal yang sangat penting. Kemajuan negara sangat ditentukan dari pendidikan warga negaranya. Oleh karena itu pendidikan di suatu negara harus ditingkatkan kualitasnya. Sumber daya manusia yang berkualitas tentunya dapat mengolah dan menggunakan sumber daya alam yang ada untuk kepentingan negaranya.

  Jadi, dapat dikatakan bahwa kemakmuran suatu negara sangat tergantung dari pendidikan warga negaranya.

  Semakin tinggi tingkat pendidikannya, maka semakin berat pula beban yang harus ditanggung. Sebagai contoh, pada tingkat SMA, anak didik sudah dipersiapkan untuk memasuki jenjang yang lebih tinggi (Perguruan Tinggi) dengan disediakannya jurusan. Penjurusan merupakan suatu proses penempatan dalam memilih program pengajaran siswa.

  Tujuan diadakannya penjurusan :

  a. Mengelompokkan siswa yang mempunyai kecakapan, kemampuan, bakat, dan minat yang relatif sama.

  b. Membantu menyiapkan para siswa dalam melanjutkan studi dan memilih dunia kerjanya c.

  Membantu memperkokoh keberhasilan dan kecocokan atas prestasi yang akan dicapai di waktu mendatang Dalam pemilihan jurusan, hendaknya harus memperhatikan faktor-faktor yang terkait : yang berasal dari dalam diri siswa yaitu minat siswa, prestasi belajar siswa, dan motivasi siswa. Sedangkan faktor yang berasal dari luar yaitu lingkungan pergaulan, lingkungan pendidikan dan lingkungan keluarga.

  Ada 3 jurusan di SMA yaitu jurusan IPA (Ilmu Pengetahuan Alam), jurusan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) dan jurusan Bahasa. Namun anak didik seringkali bingung, jurusan apa yang dia pilih.

  Minat siswa terhadap pemilihan jurusan biasanya didasarkan pada prestasi, dimana prestasi itu dijadikan sebagai bahan pertimbangan. Siswa yang memiliki prestasi yang bagus di sekolahnya, cenderung mempunyai kebebasan yang luas untuk menentukan jurusan yang diinginkannya. Sedangkan bagi siswa yang mempunyai prestasi rendah di sekolahnya, cenderung akan mengalami kesulitan dalam pemilihan jurusan karena mau tidak mau harus mengikuti sekolah dalam menentukan jurusannya.

  Motivasi siswa dalam belajar juga terkait dalam minat siswa memilih jurusan. Motivasi ini akan mendorong siswa untuk belajar lebih giat. Siswa yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung akan rajin belajar dan akan memilih jurusan yang menurut siswa tersebut menantang. Namun bagi siswa yang mempunyai motivasi yang rendah, dia cenderung akan malas-malasan dalam belajar dan biasanya memilih jurusan yang “sekenanya” atau menurut pada sekolah. Hal ini akan lebih bermasalah lagi apabila hal itu tidak segera diatasi.

  Pemilihan jurusan juga tidak terlepas dari pengaruh keluarga karena keluarga adalah tempat pertama kalinya pendidikan diberikan dan pendidikan itu akan terus berlanjut. Dalam hal ini, pendidikan orang tua juga mempengaruhi pola pikir anak dalam menentukan jurusan. Pada umumnya, orang tua yang berpendidikan rendah mempunyai pengetahuan yang sempit terhadap pendidikan. Jadi, orang tua tidak bisa untuk mengarahkan anaknya dalam pemilihan jurusan. Orang tua yang berpendidikan tinggi, biasanya mempunyai harapan bahwa anaknya akan memasuki jurusan seperti yang diharapkannya. Hal itu tidak terlepas dari harapan orang tua yang ingin agar anaknya kelak menjadi orang sukses. mengarahkan anaknya dalam pemilihan jurusan karena mereka mempunyai pengetahuan yang luas dan berpengalaman tentang pendidikan.

  Dari latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang, “HUBUNGAN ANTARA PRESTASI BELAJAR

  SISWA, MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN TINGKAT PENDIDIKAN

ORANG TUA DENGAN MINAT MEMILIH JURUSAN DI SMA”.

  B. Batasan Masalah

  Dalam penelitian ini, penulis membatasi masalah pada prestasi belajar siswa, motivasi belajar siswa dan tingkat pendidikan orang tua sebagai faktor yang berkaitan dengan minat siswa memilih jurusan di SMA.

  C. Rumusan Masalah

  Berdasarkan batasan masalah di atas, penulis merumuskan beberapa masalah sebagai berikut :

  1. Apakah ada hubungan positif antara prestasi belajar siswa dengan minat memilih jurusan di SMA?

  2. Apakah ada hubungan positif antara motivasi belajar siswa dengan minat memilih jurusan di SMA?

  3. Apakah ada hubungan positif antara tingkat pendidikan orang tua dengan minat memilih jurusan di SMA?

  D. Tujuan Penelitian

  Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini :

  1. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan positif antara prestasi belajar siswa dengan minat memilih jurusan di SMA.

  2. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan positif antara motivasi belajar siswa dengan minat memilih jurusan di SMA.

  3. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan positif antara tingkat pendidikan orang tua dengan minat memilih jurusan di SMA.

  E. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini mempunyai manfaat sebagai berikut :

  1. Bagi Sekolah Penulis berharap agar hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pemilihan jurusan. Dalam hal ini guru berperan dalam mengarahkan siswanya untuk memilih jurusan.

  2. Bagi Orang Tua Orang tua dapat membantu mengarahkan anaknya untuk memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki oleh anak.

  3. Bagi Universitas Sanata Dharma Sebagai tambahan bacaan dan pengetahuan di bidang pendidikan.

  4. Bagi Mahasiswa Penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber inspirasi dalam penulisan skripsi, makalah maupun tugas.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teoritik

1. Prestasi Belajar Siswa

  Berikut ini adalah penjelasan tentang   definisi prestasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yang diambil dari

  Document Body (/jiunkpe /ikom/2006/jiunkpe-ns-s1-2006-51402123- 3905 prestasi-chapter2).

a. Definisi Prestasi Belajar

  Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan dan diciptakan. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan suatu kegiatan belajar. Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dicapai, yaitu belajar (Djamarah, 1994:18).

  Prestasi dapat dicapai dengan belajar ulet. Prestasi pada dasarnya adalah hasil yang diperoleh dari suatu aktivitas, sedangkan belajar pada dasarnya adalah suatu proses yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

  Prestasi belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik dari dalam diri (faktor internal) maupun faktor dari luar diri (faktor eksternal) murid. Faktor-faktor tersebut antara lain (Djamarah, 2002:155) :

1) Faktor Internal

  (a) Kondisi fisiologis

  Pada umumnya sangat berpengaruh terhadap kemampuan belajar seseorang. Orang yang dalam keadaan segar jasmaninya akan berlainan belajarnya dengan orang yang dalam keadaan kelelahan. Menurut Noelhi (Djamarah, 2002:155), hal yang tidak kalah pentingnya adalah kondisi panca indera (mata, hidung, pengecap, telinga, dan tubuh). Panca indera dapat dijadikan sebagai alat untuk kepentingan belajar, apabila semua aktivitas itu didorong oleh kebutuhan untuk mencapai tujuan dengan menggunakan situasi tertentu untuk memperoleh perubahan tingkah laku. Melalui panca indera, murid melakukan aktivitas untuk mendapatkan pengalaman langsung (Djamarah, 2002:97).

  (b) Kondisi psikologis Belajar pada hakikatnya adalah proses psikologis. Faktor psikologis dipandang sebagai faktor dari dalam yang utama dalam menentukan intensitas belajar seorang murid. Guru sadar bahwa bahan pelajaran yang diberikan tidak semuanya dapat diserap oleh murid. Murid yang duduk dengan diam, tidak dapat dipastikan bahwa ia memperhatikan semua penjelasan guru. Bisa saja pandangan matanya terarah pelajaran yang dijelaskan guru, tetapi pikirannya terarah pada persoalan lain bahkan dapat diartikan ia tidak mengerti apa yang diajarkan guru (Djamarah, 2002:59). Oleh karena itu, intelegensi, bakat, dan motivasi adalah faktor-faktor utama yang mempengaruhi proses belajar. Untuk lebih jelasnya, ketiga faktor tersebut akan duiraikan lebih lanjut, yaitu: 1) Intelegensi

  Intelegensi adalah unsur yang ikut mempengaruhi keberhasilan belajar seseorang. Menurut Whitherington, intelegensi adalah kemampuan seseorang untuk menyesuaikan diri dengan cepat tanpa mengalami suatu masalah (Djamarah, 2002:53). Maka, seseorang yang memiliki intelegensi baik (IQ) umumnya mudah belajar dan cenderung baik. Sebaliknya, seseorang yang memiliki intelegensi rendah akan mengalami kesukaran dalam berpikir dan pada umumnya belajar lebih lamban.

  2) Bakat

  Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan (Djamarah, 2002:104). Bakat diartikan sebagai kemampuan individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa banyak bergantung pada upaya pendidikan atau latihan. Bakat diakui sebagai kemampuan bawaan sejak lahir yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan. Bakat diwariskan atau didapat dari pasangan suami-istri atau ayah-ibu, akibat pertemuan sperma-ovum (Djamarah, 2002:54). Woodworth dan Marquis (1957) berpendapat bahwa bakat memiliki tiga arti; achievement, merupakan kemampuan aktual yang dapat dites dengan tes khusus, capacity, merupakan kemampuan potensial yang pengukurannya didapat dari hasil interaksi antara dasar dan latihan intensif serta pengalaman, captitude, merupakan kualitas psikis yang didapat melalui tes bakat. Tidak dapat disangkal bahwa bakat dapat mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar murid.

  3) Motivasi

  Motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi dapat menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga tampak gigih, giat belajar untuk meningkatkan prestasi belajar (Djamarah, 2002:62).

2) Faktor eksternal

  Yang termasuk faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar adalah faktor lingkungan (Djamarah, 2002:142).

  Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di sekitar kita, yang berpengaruh terhadap perkembangan manusia. Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan murid. Dalam lingkungan-lah murid-murid dididik hidup dan berinteraksi maupun bersosialisasi dengan orang lain dalam mata rantai kehidupan. Lingkungan yang dimaksud di sini adalah lingkungan tempat individu tinggal maupun lingkungan tempat individu berinteraksi. Lingkungan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pembelajaran.

  Lingkungan dapat menimbulkan perubahan pada diri murid.

2. Motivasi Belajar Siswa

a. Definisi motivasi

  Untuk dapat memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang disebut motivasi belajar, maka berikut ini penulis kemukakan beberapa definisi bantuan dari beberapa ahli (dalam

  http://ridwan202.wordpress.com/2008/04/23/guru-dan-motivasi/) : 1.

  Samidjo Mardiani memberikan definisi motivasi belajar sebagai berikut: “Motivasi belajar yaitu berbagai usaha yang

  dilakukan oleh seseorang dalam proses perkembangannya yang meliputi maksud tekad, hasrat, kemauan, kehendak, cita-

cita dan sebagainya untuk mencapai tujuan.”

2.

  Menurut Afifudin, motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri anak yang mampu menimbulkan kesemangatan / kegairahan belajar.

3. Sedangkan Drs. Amir Dien Indra Kusuma dalam bukunya

  Pengantar Ilmu pendidikan, menyatakan bahwa “Motivasi belajar ialah kekuatan-kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan belajar murid”

  Berdasarkan definisi-definisi tersebut maka motivasi belajar adalah dorongan atau hasrat kemauan untuk melaksanakan kegiatan belajar dalam rangka mencapai tujuan. Menurut Morgan yang ditulis kembali oleh S. Nasution, menyatakan bahwa manusia itu memiliki berbagai kebutuhan.

  Kebutuhan-kebutuhan itu dapat diuraikan sebagai berikut :

  1. Kebutuhan untuk berbuat sesuatu aktivitas Hal ini sangat penting bagi anak, karena perbuatan sendiri itu mengandung suatu kegembiraan baginya. Sesuai dengan konsep ini, maka bagi orang tua yang memaksa anak untuk diam di rumah saja, adalah bertentangan dengan hakekat anak. Hal ini dapat dihubungkan dengan suatu kegiatan belajar bahwa pekerjaan atau belajar itu akan berhasil kalau disertai dengan rasa gembira.

  2. Kebutuhan untuk menyenangkan orang lain Banyak orang yang dalam kehidupannya memiliki motivasi untuk banyak berbuat sesuatu demi kesenangan orang lain.

  3. Kebutuhan untuk mencapai hasil Suatu pekerjaan atau kegiatan belajar ini akan berhasil baik, kalau disertai dengan “pujian”. Aspek “pujian” ini merupakan dorongan bagi seseorang untuk bekerja dan belajar dengan giat.

  4. Kebutuhan untuk mengatasi kesulitan Suatu kesulitan atau hambatan, misalnya cacat, mungkin akan menimbulkan rasa rendah diri, tetapi hal ini menjadi dorongan untuk mencari kompensasi dengan usaha yang tekun dan luar biasa sehingga tercapai kelebihan atau keunggulan dalam bidang tertentu. Sikap anak terhadap kesulitan atau hambatan ini banyak bergantung pada keadaan dan sikap lingkungan. Sehubngan dengan ini maka peranan motivasi sangat penting dalam upaya menciptakan kondisi-kondisi tertentu yang lebih kondusif bagi mereka untuk berusaha mencapai keunggulan.

  Dalam hal ini ada beberapa teori tentang motivasi yang selalu berkaitan dengan kebutuhan, antara lain :

  1. Kebutuhan fisiologis Seperti lapar, kebutuhan untuk istirahat, dan sebagainya.

  2. Kebutuhan akan keamanan, yakni rasa aman, bebas dari rasa cemas, bebas dari rasa takut.

  3. Kebutuhan akan cinta dan kasih, rasa diterima dalam suatu masyarakat atau golongan (keluarga, sekolah, kelompok)

  4. Kebutuhan untuk mewujudkan diri sendiri, yakni mengembangkan bakat dengan usaha mencapai hasil dalam bidang pengetahuan, sosial, pembentukan pribadi.

b. Ciri-ciri Motivasi

  Untuk melengkapi uraian mengenai makna dan teori tentang motivasi, perlu dikemukakan adanya beberapa ciri motivasi. Motivasi yang ada pada diri setiap orang itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1.

  Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).

  2. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa), tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya).

  3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah untuk orang dewasa.

  4. Lebih senang bekerja mandiri.

  5. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja sehingga kurang aktif).

  6. Dapat mempertahankan pendapatnya ketika sudah yakin akan sesuatu.

  7. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu.

8. Senang memecahkan masalah

  Apabila seseorang memiliki ciri-ciri seperti di atas, berarti seseorang itu memiliki motivasi yang cukup kuat. Ciri-ciri motivasi seperti itu akan sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar akan berhasil baik, kalau siswa tekun mengerjakan tugas, ulet dalam memecahkan berbagai masalah dan hambatan secara mandiri. Siswa yang belajar dengan baik tidak terjebak pada sesuatu yang rutinitas dan mekanis. Bahkan lebih lanjut siswa harus juga peka dan responsive terhadap berbagai masalah umum, dan bagaimana memikirkan pemecahannya. Hal-hal itu semua harus dipahami benar oleh guru, agar dalam berinteraksi dengan siswanya dapat memberikan motivasi yang tepat dan optimal.

c. Fungsi Motivasi dalam Belajar

  Agar siswa dapat mencapai hasil belajar yang optimal, maka diperlukan adanya motivasi. Perlu ditekankan bahwa motivasi berkaitan erat dengan suatu tujuan. Sehubungan dengan hal tersebut, ada tiga fungsi motivasi : 1.

  Mendorong manusia untuk berbuat. Jadi, sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

  2. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

  3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan. Apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

  Di samping itu, ada juga fungsi-fungsi motivasi lain. Motivasi dapat juga sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi.

  Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik.

  Dengan kata lain, bahwa dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat membuahkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.

d. Bentuk-bentuk Motivasi

  Berbicara tentang macam atau jenis motivasi ini dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Dengan demikian bentuk-bentuk motivasi adalah sebagai berikut : 1. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya.

  (a) Motif-motif bawaan, yaiktu motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi ini tanpa dipelajari.

  (b) Motif-motif yang dipelajari, maksudnya motif-motif yang timbul karena dipelajari.

2. Motivasi jasmaniah dan rohaniah Yang termasuk motivasi jasmaniah seperti refelks, instink, nafsu.

  Sedangkan yang termasuk motif rohaniah, yaitu kemauan.

  3. Motivasi intrinsik dan ekstrinik

  a) Motivasi intrinsik, yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar. Karena diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.

  b) Motivasi ekstrinsik, yaitu motif-motif yang aktif berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.

3. Tingkat Pendidikan Orang Tua a. Definisi Pendidikan

  1. Pendidikan (http://id.wikipedia.org/wiki/pendidikan) adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi.

  2. Menurut S.A. Branata,dkk.(Zahara Idris, 1984:9), pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan, baik langsung maupun dengan cara yang tidak langsung, untuk membantu anak dalam perkembangannya mencapai kedewasaannya.

  3. Menurut John Dewey (Zahara Idris, 1984:9) pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional kearah alam dan sesama.

  4. Menurut Rousseau (Zahara Idris, 1984:9), pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak ada pada masa kanak-kanak, akan tetapi kita membutuhkannya pada waktu dewasa.

b. Tingkat pendidikan

  Tingkat pendidikan (http://id.wikipedia.org/wiki/pendidikan) adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan.

1. Pendidikan anak usia dini

  Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan anak usia dini mulai lahir sampai dewasa adalah tanggung jawab sepenuhnya orang tua untuh mengarahkan anaknya.

2. Pendidikan dasar

  Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan awal selama 9 (sembilan) tahun pertama masa sekolah anak-anak yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

  3. Pendidikan menengah

  Pendidikan menengah merupakan jenjang pendidikan lanjutan pendidikan dasar yang harus dilaksanakan minimal 3 tahun.

  4. Pendidikan tinggi

  Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, doktor, dan spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Mata pelajaran pada perguruan tinggi merupakan penjurusan dari SMA, akan tetapi semestinya tidak boleh terlepas dari pelajaran SMA.

4. Minat

  Berikut ini adalah penjelasan tentang “minat” yang diambil dari

  Jurnal Pendidikan Penabur - No.04/ Th.IV/ Juli 2005 yang ditulis oleh

  Dr. Vera Ginting, M.A : Minat merupakan salah satu dimensi dari aspek afektif yang banyak berperan juga dalam kehidupan seseorang, khususnya dalam kehidupan belajar seorang murid. Aspek afektif adalah aspek yang mengidentifikasi dimensi-dimensi perasaan dari kesadaran emosi, disposisi, dan kehendak yang mempengaruhi pikiran dan tindakan seseorang (Stiggins, 1994:310).

  Dimensi aspek afektif mencakup tiga hal penting : a. Berhubungan dengan perasaan mengenai objek yang berbeda.

  b. Perasaan-perasaan tersebut memiliki arah yang dimulai dari titik netral ke dua kubu yang berlawanan, titik positif dan titik negatif.

  c. Berbagai perasaan memiliki intensitas yang berbeda, yang dimulai dari kuat ke sedang ke lemah (Stiggins,1994: 312).

Dokumen yang terkait

Hubungan antara motivasi belajar, persepsi siswa terhadap jurusan, tingkat pendidikan orang tua dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA : studi kasus di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

0 0 142

Hubungan antara prestasi belajar siswa, persepsi siswa terhadap jurusan, dan motivasi belajar dengan minat siswa dalam memilih jurusan di SMA : studi kasus pada SMA Pangudi Luhur Sedayu.

0 1 165

Hubungan antara prestasi belajar siswa, motivasi belajar siswa dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat memilih jurusan di SMA : studi kasus pada siswa-siswi kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta.

0 0 152

Hubungan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar siswa ditinjau dari status sosial ekonomi orang tua : studi kasus SMA BOPKRI 2, Yogyakarta.

1 2 131

Hubungan antara prestasi belajar siswa, motivasi belajar siswa, dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat memilih jurusan di SMA : studi kasus pada SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul.

0 2 140

Hubungan antara lingkungan belajar siswa, dorongan orang tua dan minat belajar siswa dengan prestasi belajar siswa : studi kasus pada siswa kelas 2 di SMU BOPKRI II Yogyakarta.

0 0 188

Hubungan antara prestasi belajar siswa, persepsi siswa terhadap jurusan, dan motivasi belajar dengan minat siswa dalam memilih jurusan di SMA studi kasus pada SMA Pangudi Luhur Sedayu

0 0 163

Hubungan antara motivasi belajar, persepsi siswa terhadap jurusan, tingkat pendidikan orang tua dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA studi kasus di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta

0 4 140

Hubungan antara profesionalitas guru, disiplin belajar dan fasilitas belajar dengan prestasi belajar siswa : studi kasus siswa-siswi kelas II SMU BOPKRI 2 Yogyakarta - USD Repository

0 0 181

Hubungan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar siswa ditinjau dari status sosial ekonomi orang tua : studi kasus SMA BOPKRI 2, Yogyakarta - USD Repository

0 0 129