Evaluasi drug therapy problems pada pengobatan kasus tifoid di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Kalasan Sleman periode Juli 2007-Juni 2008 - USD Repository

  EVALUASI DRUG THERAPY PROBLEMS PADA PENGOBATAN KASUS TIFOID DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI RINI KALASAN SLEMAN PERIODE JULI 2007-JUNI 2008 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Oleh: Lusia Lero Maya Sari 058114109 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009

  EVALUASI DRUG THERAPY PROBLEMS PADA PENGOBATAN KASUS TIFOID DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI RINI KALASAN SLEMAN PERIODE JULI 2007-JUNI 2008 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Oleh: Lusia Lero Maya Sari NIM: 058114109 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009

  Persetujuan Skripsi

EVALUASI DRUG THERAPY PROBLEMS PADA PENGOBATAN KASUS TIFOID DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI RINI KALASAN SLEMAN PERIODE JULI 2007-JUNI 2008

  Oleh : Lusia Lero Maya Sari

  NIM: 058114109 Skripsi ini telah disetujui oleh:

  Pembimbing I, Pembimbing II,

  

Tuhan, Engkau yang buatku kuat lewati semua

Engkau pertolonganku, tempat harapanku

Tuhan, kupercaya janji-Mu dalam hidupku

Kau beri kemenangan

  

Tuhan, Kau selalu setia didalam hidupku

Kau berharga bagiku, Kaulah jaminanku dalam hidupku

(Maria Shandi)

  

Kupersembahkan skripsi ini bagi:

Tritunggal Mahakudus

Bapa dan Mama tercinta; Kakak-kakakku tersayang

Sahabat-sahabat yang kukasihi; Komunitas Sant’ Egidio

  

Almamaterku

  

PRAKATA

  Puji dan syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan rahmat dan kasih karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Evaluasi Drug Therapy Problems Pada Pengobatan Kasus

  

Tifoid di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Kalasan Sleman Periode

Juli 2007-Juni 2008” ini dengan baik.

  Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana farmasi pada program studi Ilmu Farmasi, Jurusan Farmasi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini bukanlah sesuatu hal yang mudah, banyak pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing pertama, yang telah setia membimbing penulis serta banyak memberikan saran, dan dukungan dalam proses penyusunan skripsi. 2. dr.Fenty, M.Kes., Sp.PK. selaku dosen pembimbing kedua, yang telah setia membimbing penulis serta banyak memberikan saran, dan dukungan dalam proses penyusunan skripsi.

  3. Rita Suhadi, M.Si., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi dan dosen penguji yang telah memberikan saran dan masukan yang berharga dalam proses penyusunan

  4. Drs. Mulyono, Apt. selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan masukan yang berharga dalam proses penyusunan skripsi ini.

  5. Direktur Rumah Sakit Panti Rini Kalasan Sleman yang telah memberikan ijin bagi penulis untuk melakukan penelitian di Rumah Sakit Panti Rini.

  6. Kepala dan staf Instalasi Rekam Medik Rumah Sakit Panti Rini Kalasan Sleman dan para perawat atas bantuan yang diberikan selama penulis melakukan pengambilan data penelitian.

  7. Ayahanda Alexander Bati dan Ibunda Xaveriana Maru tercinta yang telah membesarkan dan mendidik penulis, selalu memberikan kasih sayang, perhatian, pengorbanan serta doa yang tulus sepanjang hidup penulis.

  8. Saudara dan saudari penulis yang tercinta, Kak Chris, Kak Selvi dan keluarga, Kak Manzhie, Kak Stevin, Kak Vera dan keluarga, buat semua dukungan, perhatian, kasih sayang dan doa yang tulus bagi penulis, tanpa kalian semua hidup penulis terasa tidak berwarna, karena kalian guru hidup terbaik yang penulis miliki. Penulis sangat bersyukur akan ini semua. Terimakasih kak.

  9. Cory selaku teman seperjuangan penulis dalam menghadapi segala tantangan hidup, terimakasih buat doa, perhatian, dukungan dan persahabatan kita.

  10. Bon-bon, Jesmon, Weli, Sisca, Tara, Melda, Fani, Sarah, Flora, yang setia memberi dukungan, perhatian, pengorbanan untuk mengantarkan dan meminjamkan penulis buku serta memberikan semangat di kala penulis merasa patah semangat dan putus asa. Terimakasih teman.

  11. Teman-teman kelas B 2005, kelompok praktikum D 2005, dan FKK 2005 selaku teman-teman seperjuangan di Fakultas Farmasi, terimakasih buat perhatian dan persahabatan kita selama ini. Perpisahan bukan akhir segalanya. Reuni masih menanti.

  12. Semua teman Kost Canna yang masih bertahan hingga saat ini, Ivon, Widya, Lia, Mba Nana, Mba Nur, Mba Tinul, Fani dan mereka yang telah pergi Mba Marta dan Mba Uthe selaku teman penulis, yang setia memberi bantuan di kala penulis kesulitan, dan yang bisa memberi kegembiraan dalam melewati hari-hari yang menjemukkan di kost.

  13. Keluarga besar Komunitas Sant’ Egidio khususnya di Yogyakarta, selaku sahabat dan saudara-saudari dari penulis, yang telah mengajarkan makna hidup yang sebenarnya. Kita semua satu Bapa, tapi beda ayah. Tuhan tahu apa yang kita buat dan Dia setia menyertai kita. Terimakasih buat semua pengalaman hidup yang sangat berwarna, layaknya Pelangi.

  14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

  Akhirnya, penulis menyadari bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini. Keterbatasan pikiran, waktu, dan tenaga membuat penulisan skripsi ini tidak sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini lebih baik lagi. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan.

  Penulis

  

INTISARI

  Tifoid adalah suatu penyakit infeksi sistemik bersifat akut yang disebabkan oleh bakteri Gram-negatif Salmonella typhi, yang merupakan masalah kesehatan yang penting di berbagai negara yang sedang berkembang dengan angka mortalitasnya >10%. Hal ini terjadi karena keterlambatan diagnosis, perawatan, dan pengobatan. Gejala-gejalanya adalah demam, nyeri kepala, malaise, anoreksia, nausea, mialgia, nyeri perut dan radang tenggorokan.

  Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi Drug Therapy Problems (DTPs) pada pengobatan Pasien Tifoid di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini dengan melihat profil kasus tifoid berdasarkan distribusi umur dan jenis kelamin; pola pengobatan kasus tifoid yang meliputi kelas terapi, golongan dan jenis obat, mengevaluasi DTPs melalui penelusuran pustaka dengan menggunakan metode

  

Subjective-Objective-Assessment- Rekomendasi dan menggolongkan outcome kasus

  tifoid. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan rancangan deskriptif evaluatif yang bersifat retrospektif, dengan menggunakan bahan penelitian yaitu lembar rekam medik kasus tifoid.

  Jumlah kasus yang diteliti adalah 45 kasus. Kasus terbanyak adalah kelompok dewasa (17 - <65 tahun) sebanyak 40 kasus (89%), dan jenis kelamin terbanyak perempuan sebanyak 24 kasus (53%). Kelas terapi terbanyak adalah obat antiiinfeksi golongan antibakteri (Tiamfenikol) dan obat gizi dan darah (100%). Jenis

  

DTPs yang terjadi, yaitu: dosis terlalu rendah sebanyak 10 kasus dan potensial

  interaksi obat sebanyak 28 kasus. Outcome kasus tifoid yaitu sembuh 9 kasus (20%), membaik 34 kasus (76%), dan belum sembuh 2 kasus (4%).

  Kata Kunci : Drug Therapy Problems, tifoid

  

ABSTRACT

  Typhoid is an acute systemic infection disease that caused by bacteria gram- negative, Salmonella typhi, which is an important health problem in many developed countries and the mortality is more than 10%. Those things are caused by the lateness of diagnostic, cure and treatment. It’s symptoms are fever, headache, malaise, anorexia, nausea, myalgia, stomach pain and throat inflammation.

  The purpose of this research is to evaluate Drug Therapy Problems (DTPs) at the treatment of typhoid patients at instalation ward at Panti Rini Hospital by observation on typhoid case profile based on age distribution and sex, pattern of typhoid treatment case include therapy class, groups and kind of drugs, evaluate DTPs through library research by using Subjective-Objective-Assesment and Recommendation method and classify the outcome of those typhoid case. This research is a non experimental one with descriptive and evaluative design and retrospectifly characterized, by using medical record of typhoid cases as research materials.

  This reseach included 45 cases, most of the case came from adults group (17 - <65 years) that are about 40 cases (89%), and the most sex are women about 24 cases (53%). Most of the therapy class are antiinfection drugs, antibacterial groups (Tiamfenikol) and nutrient and blood drugs.

  The kind of DTPs that happenned are 10 cases of too low dosage and 28 cases of potential interaction drugs. The outcome of typhoid case are recovered 9 cases (20%), getting better 34 cases (76%) and not yet recovered 2 cases (4%).

  Key words : Drug Therapy Problems, typhoid

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL…………………..…………………..………………. …….. ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………… …….. iii HALAMAN PENGESAHAN…...……………..………………………………… iv HALAMAN PERSEMBAHAN………………..……………………..………….. v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.................................. vi PRAKATA………………..……………………..…… …………………………... vii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………..………………….. …….. x

  INTISARI………………..……………………..………………………….. …….. xi

  

ABSTRACT ………………..……………………..…… …………………………... xii

  DAFTAR ISI………………..……………………..……………………….. …….. xiii DAFTAR TABEL………………..……………………..…………………............ xvii DAFTAR GAMBAR………………..……………………..……………………... xxii DAFTAR LAMPIRAN………………..……………………..…………………… xxiii BAB I. PENDAHULUAN………….……………………………………………..

  1 A. Latar Belakang…………………………………………………………….

  1

  1. Perumusan masalah……………………………………………………

  3 2. Keaslian penelitian…………………………………………………….

  3 3. Manfaat penelitian…………………………………………………….

  4 B. Tujuan Penelitian………………………………………………………….

  4 1. Tujuan umum………………………………………………………….

  4

  2. Tujuan khusus…………………………………………………………

  5 BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA…………………………………….............

  6 A. Tifoid……………………………….……………………………………...

  6 1. Definisi………………………………………………………………...

  6 2. Etiologi………………………………………………………………...

  7 3. Patogenesis………………..…………………………………………...

  7 4. Jalur masuknya bakteri ke dalam tubuh……………….……………....

  8 5. Peran Endotoksin……………………………………………………...

  9

  6. Respon Imunologik...…………………………………………………

  9 7. Manifestasi Klinik………………………...…………………………...

  10

  8. Diagnosis………………………………………………………………

  12

  9. Pencegahan……………………………………………………………

  14 B. Penatalaksanaan Terapi Tifoid…………………………………………….

  15 1. Tatalaksana secara umum……………………………………………..

  15 2. Terapi Antimikrobial………………………………………………….

  16 C. Drug Therapy Problems…………………………………………………..

  22 D. Keterangan Empiris……………………………………………………….

  24 BAB III. METODE PENELITIAN…………………………………..…………...

  25 A. Jenis dan Rancangan Penelitian……………………………………….......

  25 B. Definisi Operasional………………………………………………………

  26 C. Subjek Penelitian………………………………………………………….

  27

  D. Bahan Penelitian…………………………………………………………..

  27 E. Lokasi Penelitian…………………………………………………………..

  28 F. Tata Cara Penelitian……………………………………………………….

  28

  1. Tahap perencanaan…….………………………………………………

  28 2. Tahap pengumpulan data…………………………………...……........

  28

  3. Tahap penyelesaian data………………………………………………

  29 G. Tata Cara Analisis Hasil…………………………………………………..

  30 H. Kesulitan Penelitian……………………………………………………….

  32 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………………………

  33 A. Profil Kasus Penderita Tifoid……………………………………………...

  34 1. Berdasarkan distribusi umur…………………………………………..

  34

  2. Berdasarkan jenis kelamin………………….…………………………

  35 B. Pola Pengobatan Kasus Penderita Tifoid………………………….………

  36

  1. Kelas Terapi Obat…………..…………………………………………

  36 2. Golongan dan Jenis Obat………………………………………….......

  38

  a. Obat Antiinfeksi………………………………………………...…

  38 b. Obat yang bekerja pada sistem neuromuskular…………………...

  40 c. Obat yang bekerja pada sistem saluran pencernaan……………….

  41 d. Obat yang bekerja pada sistem saluran pernapasan……………….

  43 e. Obat yang bekerja pada sistem kardiovaskuler…….……………...

  44 f. Obat gizi dan darah……………………………………………......

  45

  g. Obat Hormonal…………………………………………………….

  46 h. Obat lain-lain……………………………………………………...

  47 C. Evaluasi Drug Therapy Problems (DTPs)………………………….……..

  48 1. Dosis terlalu rendah…………………………………………………...

  49 2. Interaksi obat…………………………………………………………..

  50 D. Outcome Kasus Penderita Tifoid………………………………………….

  55 E. Rangkuman Pembahasan………………………………………………….

  56 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………... …….

  59 A. Kesimpulan………………………………………………………………..

  59 B. Saran………………………………………………………………………

  60 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… ……..

  61 LAMPIRAN……………………………………………………………………….

  63 BIOGRAFI PENULIS……………………………………………………... …….. 111

  

DAFTAR TABEL

  Tabel I Rekomendasi Terapi Antibiotik............................................... 17 Tabel II Kategori dan Penyebab Umum Drug Therapy Problems........ 23 Tabel III Distribusi Kelas Terapi Obat pada kasus penyakit tifoid di

  Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini periode Juli 2007-Juni 2008.........................................................................

  37 Tabel IV Golongan dan Jenis Obat Antiinfeksi yang Diterima Kasus Penyakit Tifoid di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini periode Juli 2007-Juni 2008............................................

  38 Tabel

  V Golongan dan Jenis Obat yang bekerja pada sistem neuromuskular yang Diterima Kasus Penyakit Tifoid di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini periode Juli 2007-Juni 2008.........................................................................

  40 Tabel VI Golongan dan Jenis Obat yang bekerja pada sistem saluran pencernaan yang Diterima Kasus Penyakit Tifoid di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini periode Juli 2007-Juni 2008..........................................................................................

  41 Tabel VII Golongan dan Jenis Obat yang bekerja pada sistem saluran pernapasan yang Diterima Kasus Penyakit Tifoid di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini periode Juli 2007-Juni 2008..........................................................................................

  43 Tabel

  VIII Golongan dan Jenis Obat yang bekerja pada sistem kardiovaskular yang Diterima Kasus Penyakit Tifoid di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini periode Juli 2007-Juni 2008.........................................................................

  44 Tabel IX Golongan dan Jenis Obat Gizi dan darah yang Diterima Kasus Penyakit Tifoid di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini periode Juli 2007-Juni 2008....................................

  45 Tabel X Golongan dan Jenis Obat Hormonal yang Diterima Kasus Penyakit Tifoid di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini periode Juli 2007-Juni 2008.............................................

  46 Tabel XI Golongan dan Jenis Obat lain-lain yang Diterima Kasus Penyakit Tifoid di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini periode Juli 2007-Juni 2008.............................................

  47 Tabel XII Kasus DTPs Dosis Terlalu rendah pada Kasus Tifoid di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Kalasan Sleman Periode Juli 2007-Juni 2008........................................

  49 Tabel XIII Kasus DTPs Interaksi obat pada Kasus Tifoid di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Kalasan Sleman Periode

  Tabel XIV Kajian DTPs Kasus 1 Pada Pengobatan Penyakit Tifoid di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman periode bulan Juli 2007.........................................................................

  65 Tabel XV Kajian DTPs Kasus 2 Pada Pengobatan Penyakit Tifoid di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman periode bulan Juli 2007 ........................................................................

  66 Tabel XVI Kajian DTPs Kasus 3 Pada Pengobatan Penyakit Tifoid di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman periode bulan Juli 2007 ........................................................................

  67 Tabel XVII Kajian DTPs Kasus 4 Pada Pengobatan Penyakit Tifoid di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman periode bulan Juli 2007 ........................................................................

  68 Tabel XVIII Kajian DTPs Kasus 5 Pada Pengobatan Penyakit Tifoid di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman periode bulan Juli 2007 ........................................................................

  69 Tabel XIX Kajian DTPs Kasus 6 Pada Pengobatan Penyakit Tifoid di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman periode bulan Juli 2007 ........................................................................

  70 Tabel XX Kajian DTPs Kasus 7 Pada Pengobatan Penyakit Tifoid di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman periode bulan Juli 2007 ........................................................................

  71 Tabel XXI Kajian DTPs Kasus 8 Pada Pengobatan Penyakit Tifoid di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman periode bulan Juli 2007 ........................................................................

  72 Tabel XXII Kajian DTPs Kasus 9 Pada Pengobatan Penyakit Tifoid di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman periode bulan Juli 2007 ........................................................................

  73 Tabel XXIII Kajian DTPs Kasus 10 Pada Pengobatan Penyakit Tifoid di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman periode bulan Juli 2007 ........................................................................

  74 Tabel XXIV Kajian DTPs Kasus 11 Pada Pengobatan Penyakit Tifoid di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman periode bulan Juli 2007 ........................................................................

  75 Tabel XXV Kajian DTPs Kasus 12 Pada Pengobatan Penyakit Tifoid di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman periode bulan Juli 2007 ........................................................................

  76 Tabel XXVI Kajian DTPs Kasus 13 Pada Pengobatan Penyakit Tifoid di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman periode bulan Juli 2007 ........................................................................

  77 Tabel XXVII Kajian DTPs Kasus 14 Pada Pengobatan Penyakit Tifoid di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman periode

  Tabel XXVIII Kajian DTPs Kasus 15 Pada Pengobatan Penyakit Tifoid di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman periode bulan Juli 2007.........................................................................

  79 Tabel XXIX Kajian DTPs Kasus 16 Pada Pengobatan Penyakit Tifoid di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman periode bulan Juli 2007 ........................................................................

  80 Tabel XXX Kajian DTPs Kasus 17 Pada Pengobatan Penyakit Tifoid di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman periode bulan Juli 2007 ........................................................................

  81 Tabel XXXI Kajian DTPs Kasus 18 Pada Pengobatan Penyakit Tifoid di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman periode bulan Juli 2007 ........................................................................

  82 Tabel XXXII Kajian DTPs Kasus 19 Pada Pengobatan Penyakit Tifoid di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman periode bulan Juli 2007 ........................................................................

  83 Tabel XXXIII Kajian DTPs Kasus 20 Pada Pengobatan Penyakit Tifoid di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman periode bulan Juli 2007 ........................................................................

  84 Tabel XXXIV Kajian DTPs Kasus 21 Pada Pengobatan Penyakit Tifoid di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman periode bulan Juli 2007 ........................................................................

  85 Tabel XXXV Kajian DTPs Kasus 22 Pada Pengobatan Penyakit Tifoid di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman periode bulan Juli 2007 ........................................................................

  86 Tabel XXXVI Kajian DTPs Kasus 23 Pada Pengobatan Penyakit Tifoid di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman periode bulan Juli 2007 ........................................................................

  87 Tabel XXXVII Kajian DTPs Kasus 24 Pada Pengobatan Penyakit Tifoid di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman periode bulan Juli 2007 ........................................................................

  88 Tabel XXXVIII Kajian DTPs Kasus 25 Pada Pengobatan Penyakit Tifoid di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman periode bulan Juli 2007 ........................................................................

  89 Tabel XXXIX Kajian DTPs Kasus 26 Pada Pengobatan Penyakit Tifoid di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman periode bulan Juli 2007 ........................................................................

  90 Tabel XL Kajian DTPs Kasus 27 Pada Pengobatan Penyakit Tifoid di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman periode bulan Juli 2007 ........................................................................

  91 Tabel XLI Kajian DTPs Kasus 28 Pada Pengobatan Penyakit Tifoid di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman periode

  Tabel XLII Kajian DTPs Kasus 29 Pada Pengobatan Penyakit Tifoid di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman periode bulan Juli 2007.........................................................................

  93 Tabel XLIII Kajian DTPs Kasus 30 Pada Pengobatan Penyakit Tifoid di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman periode bulan Juli 2007 ........................................................................

  94 Tabel XLIV Kajian DTPs Kasus 31 Pada Pengobatan Penyakit Tifoid di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman periode bulan Juli 2007 ........................................................................

  95 Tabel XLV Kajian DTPs Kasus 32 Pada Pengobatan Penyakit Tifoid di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman periode bulan Juli 2007 ........................................................................

  96 Tabel XLVI Kajian DTPs Kasus 33 Pada Pengobatan Penyakit Tifoid di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman periode bulan Juli 2007 ........................................................................

  97 Tabel XLVII Kajian DTPs Kasus 34 Pada Pengobatan Penyakit Tifoid di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman periode bulan Juli 2007 ........................................................................

  98 Tabel XLVIII Kajian DTPs Kasus 35 Pada Pengobatan Penyakit Tifoid di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman periode bulan Juli 2007 ........................................................................

  99 Tabel XLIX Kajian DTPs Kasus 36 Pada Pengobatan Penyakit Tifoid di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman periode

  100 bulan Juli 2007 ........................................................................ Tabel L Kajian DTPs Kasus 37 Pada Pengobatan Penyakit Tifoid di

  Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman periode bulan Juli 2007 ........................................................................ 101 Tabel LI Kajian DTPs Kasus 38 Pada Pengobatan Penyakit Tifoid di

  Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman periode bulan Juli 2007 ........................................................................ 102 Tabel LII Kajian DTPs Kasus 39 Pada Pengobatan Penyakit Tifoid di

  Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman periode bulan Juli 2007 ......................................................... 103 Tabel LIII Kajian DTPs Kasus 40 Pada Pengobatan Penyakit Tifoid di

  Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman periode bulan Juli 2007 ........................................................................ 104 Tabel LIV Kajian DTPs Kasus 41 Pada Pengobatan Penyakit Tifoid di

  Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman periode bulan Juli 2007 ........................................................................ 105 Tabel LV Kajian DTPs Kasus 42 Pada Pengobatan Penyakit Tifoid di

  Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman periode

  Tabel LVI Kajian DTPs Kasus 43 Pada Pengobatan Penyakit Tifoid di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman periode bulan Juli 2007 ........................................................................ 107

  Tabel LVII Kajian DTPs Kasus 44 Pada Pengobatan Penyakit Tifoid di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman periode bulan Juli 2007 ........................................................................ 108

  Tabel LVIII Kajian DTPs Kasus 45 Pada Pengobatan Penyakit Tifoid di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rini Kalasan Sleman periode bulan Juli 2007 ........................................................................ 109

  

DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1 Persentase Kasus Penderita Tifoid di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Periode Juli 2007-Juni 2008 berdasarkan Distribusi Umur...................................................

  35 Gambar 2 Persentase Kasus Penderita Tifoid di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Periode Juli 2007-Juni 2008 berdasarkan Jenis Kelamin.......................................................

  36 Gambar 3 Persentase Kejadian DTPs pada Pengobatan Tifoid di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Periode Juli 2007-Juni 2008.........................................................................

  48 Gambar 4 Persentase Kasus Penderita Tifoid di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Periode Juli 2007-Juni 2008 berdasarkan Outcome...............................................................

  55

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran I ABBREVIATIONS ………………………….........................…64 Lampiran II Kajian DTPs 45 kasus.........................................................65-109 Lampiran III Surat Keterangan Penelitian di Rumah Sakit Panti Rini

  Kalasan Sleman.........................................................................110

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Tifoid atau demam tifoid adalah suatu penyakit infeksi sistemik bersifat akut

  yang disebabkan oleh Salmonella typhi (S. typhi). Penyakit ini masih merupakan masalah kesehatan yang penting di berbagai negara yang sedang berkembang.

  Besarnya angka pasti kasus tifoid di dunia ini sangat sukar ditentukan, sebab penyakit ini dikenal mempunyai gejala dengan spektrum klinis yang luas. Diperkirakan angka kejadian dari 150/100.000/tahun di Amerika Selatan dan 900/100.000/tahun di Asia. Umur penderita yang terkena di Indonesia (daerah endemis) dilaporkan antara 3-19 tahun mencapai 91% kasus demam tifoid dan kultur darah positif demam tifoid adalah 1026 dari 100.000 kasus per tahun (Soedarmo, Gama, Hadinegoro, Satari, 2008).

  Di negara maju, angka mortalitas < 1% sedangkan di negara berkembang, angka mortalitasnya >10%, umumnya karena keterlambatan diagnosis, perawatan, dan pengobatan. Di Indonesia, rata-rata kejadian demam tifoid dari 900.000 kasus pertahun lebih dari 20.000 kasus meninggal dunia (Anonim, 2003a). Munculnya komplikasi, seperti perforasi gastrointestinal atau pendarahan hebat, meningitis, endokarditis, dan pneumonia, mengakibatkan morbiditas dan mortalitas tinggi (Soedarmo et al., 2008).

  Pengobatan demam tifoid dapat dilakukan dengan terapi suportif maupun terapi antimikrobial. Terapi suportif penting dalam manajemen penyakit demam tifoid seperti hidrasi oral maupun intravena, penggunaan obat antipiretik, dan pemberian nutrisi, sedangkan terapi antimikrobial merupakan petunjuk terapetik untuk pengobatan demam tifoid untuk semua kelompok umur. Dalam hal ini harus ditekankan, bagaimanapun strategi terapi untuk anak dibawah remaja, seperti pemilihan antibiotik, penyesuaian dosis dan durasi terapi, boleh jadi berbeda dari dewasa (Anonim, 2003b).

  Ketepatan terapi dalam pengobatan pasien tifoid mendorong dilakukannya evaluasi terkait penggunaan obat salah satunya dengan melakukan evaluasi DTPs untuk melihat adanya suatu permasalahan atau kejadian yang tidak diharapkan atau yang kemungkinan akan dialami pasien selama proses terapi akibat penggunaan obat, sehingga mengganggu tujuan terapi yang diinginkan (Cipolle, Strand, dan Morley, 2004).

  Rumah Sakit Umum Pratama Panti Rini adalah salah satu rumah sakit swasta yang terletak di Jalan Solo Km.12,5 Tirtomartani, Kalasan Sleman Yogyakarta 55571 yang merupakan cabang dari Rumah Sakit Panti Rapih, yang sebelumnya bernama Rumah Bersalin dan Balai Pengobatan yang diresmikan menjadi suatu Rumah Sakit pada tanggal 10 Juni 1993, dengan tujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan seluruh warga masyarakat khususnya warga yang berekonomi lemah yang tinggal di pedesaan kawasan Yogyakarta Timur dan Jawa Tengah bagian

  Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Panti Rini karena penyakit tifoid termasuk dalam 15 penyakit terbesar yang terjadi di Rumah Sakit Panti Rini, selain itu belum pernah dilakukan penelitian seperti ini sebelumnya.

  1. Perumusan Masalah

  Masalah yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah :

  a. Seperti apakah profil kasus penderita tifoid di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Kalasan Sleman periode Juli 2007-Juni 2008 berdasarkan distribusi umur dan jenis kelamin? b. Seperti apakah pola pengobatan kasus penderita tifoid yang meliputi kelas terapi, golongan dan jenis obat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti

  Rini Kalasan Sleman periode Juli 2007-Juni 2008?

  c. Apakah ada DTPs yang meliputi: terapi obat tanpa indikasi, perlu tambahan terapi obat, obat yang tidak efektif, dosis terlalu rendah, adverse

  drug reaction , dosis terlalu tinggi?

  d. Seperti apakah outcome kasus tifoid di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Kalasan Sleman periode Juli 2007-Juni 2008?

  2. Keaslian Penelitian

  Berdasarkan kajian yang telah dilakukan, evaluasi DTPs pada pengobatan pasien tifoid di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rini Kalasan Sleman periode bulan Juli 2007 - Juni 2008 belum pernah dilakukan. Penelitian mengenai tifoid yang pernah dilakukan adalah Kajian Penggunaan Obat Demam Tifoid bagi Pasien Anak di Evaluasi Penggunaan Obat Pada Pasien Demam Tifoid di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2004 (Restiarti, 2005). Perbedaan dengan penelitian ini yaitu dilakukan evaluasi DTPs terhadap pengobatan pasien tifoid di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta bulan Juli 2007-Juni 2008.

3. Manfaat Penelitian

  a. Manfaat Teoritis

  Dapat menjadi referensi untuk mendeskripsikan DTPs yang terjadi pada pengobatan pasien tifoid di Rumah Sakit Panti Rini Kalasan Sleman.

  b. Manfaat Praktis

  Dapat memberi informasi serta masukan bagi praktek kefarmasian di Rumah Sakit Panti Rini Kalasan Sleman dalam meningkatkan kualitas pengobatan pasien tifoid.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

  Tujuan umum penelitian ini adalah mengevaluasi DTPs pada pengobatan pasien tifoid di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Kalasan Sleman.

2. Tujuan khusus

  a. Mengetahui profil kasus penderita tifoid di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Kalasan Sleman periode Juli 2007-Juni 2008 berdasarkan distribusi umur dan jenis kelamin.

  b. Mengetahui pola pengobatan kasus penderita tifoid yang meliputi kelas terapi, golongan dan jenis obat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Kalasan Sleman periode Juli 2007-Juni 2008.

  c. Mengevaluasi DTPs yang meliputi: terapi obat tanpa indikasi, perlu tambahan terapi obat, obat yang tidak efektif, dosis terlalu rendah, adverse

  drug reaction , dosis terlalu tinggi.

  d. Mengetahui outcome kasus tifoid di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Kalasan Sleman periode Juli 2007-Juni 2008.

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Tifoid

1. Definisi

  Demam tifoid adalah suatu penyakit infeksi sistemik bersifat akut yang disebabkan oleh Salmonella typhi (S. typhi). Penyakit ini ditandai dengan panas berkepanjangan, disebabkan adanya bakteremia dan invasi bakteri sekaligus berkembang biak ke dalam sel fagosit mononuklear dari organ hati, limpa, kelenjar limfe usus dan Peyer’s patch (Soedarmo et al., 2008). Plak Peyer atau Peyer’s

  

patch merupakan bercak kecil berbentuk oval yang menonjol pada folikel limfoid

  mukosa usus halus yang berkumpul menjadi satu (Kumala, Komala, Santoso, Sulaiman dan Rienita, 1998).

  Beberapa terminologi lain yang erat kaitannya adalah demam paratifoid dan demam enterik. Demam paratifoid secara patologik maupun klinis adalah sama dengan demam tifoid namun biasanya lebih ringan, penyakit ini disebabkan oleh spesies Salmonella enteriditis sedangkan demam enterik dipakai baik pada demam tifoid maupun demam paratifoid. Demam paratifoid yang disebabkan oleh Salmonella

enteriditis terdiri dari 3 bioserotipe yaitu bioserotipe paratyphi A, paratyphi B (S.

  Schotsmuelleri ) dan paratyphi C (S. Hirschfeldii) (Soedarmo et al., 2008).

  1. Etiologi Salmonella typhi sama dengan Salmonela yang lain yang adalah bakteri

  Gram-negatif, berbentuk batang, mempunyai flagela, tidak berkapsul, tidak membentuk spora, fakultatif anaerob (bisa menyesuaikan diri pada keadaan tertentu yang tidak membutuhkan oksigen). Mempunyai antigen somatik (O) yang terdiri dari oligosakarida, flagelar antigen (H) yang terdiri dari protein dan envelope antigen (K) yang terdiri dari polisakarida. Mempunyai makromolekular lipopolisakarida kompleks yang membentuk lapis luar dari dinding sel dan dinamakan endotoksin.

  

Salmonella typhi juga dapat memperoleh plasmid yang berkaitan dengan resistensi

terhadap multipel antibiotik (Soedarmo et al., 2008).

  2. Patogenesis

Dokumen yang terkait

Evaluasi DRPs penggunaan antibiotik pasien demam tifoid kelompok pediatrik di Instalasi Rawat Inap RSUD Sleman Yogyakarta periode 2016.

0 4 78

Evaluasi DRPs penggunaan antibiotik pasien demam tifoid kelompok pediatrik di Instalasi Rawat Inap RSUD Sleman Yogyakarta periode 2016

0 2 77

Evaluasi drug related problems pada pasien geriatri dengan hipertensi disertai vertigo di RS Panti Rini Yogyakarta periode Januari 2012 - Juni 2013.

1 3 9

Efektivitas pengobatan pasien gangguan saluran pencernaan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta periode Juli 2012.

0 5 124

Evaluasi drug related problems pada pengobatan pasien stroke di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tahun 2005.

0 5 127

Evaluasi drug related problems pada pasien geriatri dengan hipertensi disertai vertigo di RS Panti Rini Yogyakarta periode Januari 2012 Juni 2013

0 0 7

Efektivitas pengobatan pasien gangguan saluran pencernaan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta periode Juli 2012

1 29 122

Evaluasi masalah utama kejadian medication errors fase administrasi dan drug therapy problems pada pasien Rumah Sakit Bethesda periode Agustus 2008 : kajian penggunaan obat sistem saluran pernapasan - USD Repository

0 0 164

Kajian drug related problems [DPRs] pada kasus hepatitis B non komplikasi di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Januari-Juni 2007 - USD Repository

0 0 91

Evaluasi masalah utama kejadian medication errors fase administrasi dan drug therapy problems pada pasien Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode Agustus-September 2008 : kajian terhadap penggunaan obat Serebrovaskuler - USD Repository

0 0 151