IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROLE PLAYING PADA KOMPETENSI DASAR SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN PEMAHAMAN SISWA
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE ROLE PLAYING PADA KOMPETENSI DASAR SIKLUS
AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA SEBAGAI UPAYA
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN
PEMAHAMAN SISWA
Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas XI IPS 3 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Angela Sri Handayani
NIM: 091334036
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
PERSEMBAHAN
Karya yang sederhana ini ku persembahkan untuk :
Tuhan Yesus yang telah memberikan kekuatan, berkat dan
anugrah kepadaku.
Bapakku Ych Mudadi S. Ap dan Ibuku Kasilda
Terima kasih atas kasih sayang, doa, pengorbanan, perhatian
dan dukungan kalian.
Kakakku Benedictus Herru dan Adikku Stefanus Wahyu
Terima kasih atas doa dan pengertian kalian selama ini.
Almamaterku, Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
MOTTO
Percayalah kepada Tuhan Dengan Segenap hatimu
dan janganlah bersandar kepada pengertianmu
sendiri, karena Tuhanlah yang akan menjadi
sandaranmu dan menghindarkan kakimu dari jerat
(Amsal 3:5,26)
Berdoa Dan Berusaha Karena Semuanya Pasti
Ada Jalan Bagi Yang Mau Berusaha.
Pertimbangkanlah Pikiran Orang lain, Jangan
Hanya Pada Pikiran kita Sendiri. Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 05 Juli 2013 Penulis
Angela Sri Handayani
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Angela Sri Handayani Nomor Mahasiswa : 091334036
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROLE
PLAYING PADA KOMPETENSI DASAR SIKLUS AKUNTANSI
PERUSAHAAN JASA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI
BELAJAR DAN PEMAHAMAN SISWA. Penelitian Tindakan Kelas pada
Siswa Kelas XI IPS 3 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta.Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Dengan demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 05 Juli 2013 Yang menyatakan, Angela Sri Handayani
ABSTRAK
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROLE
PLAYING PADA KOMPETENSI DASAR SIKLUS AKUNTANSI
PERUSAHAAN JASA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI
BELAJAR DAN PEMAHAMAN SISWA
Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas XI IPS 3 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
Angela Sri Handayani Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2013
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) peningkatan motivasi belajar siswa pada materi siklus akuntansi perusahaan jasa khususnya pencatatan ke dalam jurnal umum melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing; (2) peningkatan pemahaman siswa pada materi siklus akuntansi perusahaan jasa khususnya pencatatan ke dalam jurnal umum melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian adalah 21 siswa kelas XI IPS 1 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam satu siklus yang meliputi empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, kuesioner, tes, wawancara, dan dokumentasi. Data analisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis komparatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing dapat meningkatkan motivasi belajar siswa secara signifikan (rerata sebelum penelitian = 54,51 dan rerata sesudah penelitian = 62,53; sig. (2-tailed)
= 0,000 < α = 0,05); (2) penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing dapat meningkatkan pemahaman siswa secara signifikan (rerata pre-test = 52,18 dan rerata post-test = 79,32; sig. (2-
tailed) = 0,000 < α = 0,05).
ABSTRACT
THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL
ROLE PLAYING TYPE ON ACCOUNTING CYCLE OF SERVICE
COMPANY BASE COMPETENCE AS EFFORT TO IMPROVE
STUDENT’S LEARNING MOTIVATION AND UNDERSTANDING
A Classroom Action Resarch Conducted in the eleventh Grade Students of The Social Science Department of Stella Duce 2 Senior High
School Yogyakarta Angela Sri Handayani
Sanata Dharma University Yogyakarta
2013 The aims of this research are to find out: (1) the improvement of student’s learning motivation on accounting cycle of service company material especially in general journal entries through cooperative learning model role playing type; (2) the improvement of student’s understanding on cycle of service company material especially in general journal entries through cooperative learning model role playing type.
This research is a classroom action research. The participants of this research were 21 students of Eleventh Grade Students of the Social Science Department of Stella Duce 2 Senior High School Yogyakarta. There was one cycle of this research. There were four stages, they were planning, action, observation, and reflection. Data gathering was gathered by using observation, questionnaire, test, interview, and documentation methods. The researcher used descriptive and comparative analysis to analyze the data.
The result of this research shows that: (1) the implementation of cooperative learning model role playing type improves student’slearning motivation significantly (the average before the implementation = 54,51 and the average after the implementation = 62,53; sig. (2-tailed) = 0.000 <
α = 0.05); (2) the implementation of cooperative learning model role playing type improves student’s understanding significantly (the average of pre-test = 52,18 and the average of post-test = 79,32; sig. (2-tailed) = 0.000 <
α = 0.05). Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas semua karunia dan rahmat-Nya yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skipsi ini. Skripsi dengan judul “Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif tipe Role Playing Pada Kompetensi Dasar Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Sebagai Upaya Meningkatkan Motivasi dan
Pemahaman Siswa” ini disusun untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar sarjana Pendidikan Ekonomi Bidang
Keahlian Khusus Akuntansi di Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam pembuatan skripsi ini tidak lepas dari beberapa pihak yang telah memberikan bantuan moril, materil, dukungan, bimbingan maupun kerja sama kepada penulis, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
4. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan saran, bimbingan, dan arahannya dalam penyusunan skripsi ini.
5. Seluruh dosen Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan ilmunya selama penulis menjadi mahasiswa Pendidikan Akuntansi.
6. Sr. Fidelis Budiriastuti, CB, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SMA Stella Duce 2 Yogyakarta yang telah memberikan ijin untuk melakukan PTK.
7. Bapak Y. Himawan Indaryanto, S.Pd. selaku Guru Akuntansi SMA Stella Duce 2 Yogyakarta yang telah meluangkan waktunya untuk membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian dan pengumpulan data.
8. Para siswa kelas XI IPS 3 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta yang bersedia bekerja sama membantu peneliti untuk menelitinya.
9. Mbak Aris selaku staf sekretariat Pendidikan Akuntansi yang selama ini telah membantu melayani dalam administrasi.
10. Bapak Mudadi dan Ibu Kasilda selaku orang tua yang selalu memberikan motivasi dan nasihat-nasihat untuk kemajuan hidup penulis.
11. Lek Giyanto dan Lek Marwisah yang selalu memberiku motivasi dan nasihat- nasihat untuk kemajuan hidup penulis. Terima kasih atas semua yang telah diberikan kepada penulis.
12. Masku Benedictus Herru dan Adik ku Stefanus Wahyu selaku saudara penulis yang selalu menghibur penulis.
13. Teman-temanku KSR PMI UNIT VI USD, terima kasih atas pengertian yang diberikan selama waktu penulis mempersiapkan penelitian. Sukses buat kita semua.
14. Sahabat-sahabatku Lita Rahayuningrum, Ginanjar Putri Utami, Wahyu Prasetya, Mbak dira, Mentari, Mbak Vj, Mbak Rossa, dan Alex. Terima kasih atas segalanya.
15. Teman-teman Kost Pondok Daun terima kasih atas semangat dan pengertian yang telah diberikan.
16. Teman-temanku seperjuangan bimbingannya bapak Laurentius Saptono, Bowo, Vincent, Puni, Lita, Ratih, Yenica, Riki, Prila terima kasih atas bantuan-bantuan yang kalian berikan, kebersamaan kita sungguh mengajarkan banyak hal.
17. Teman-temanku yang telah membantu selama proses penelitian Anggita Yuda, Dwi, Priam, Agustina Lestari, Agnes, dan Arjun. Terima kasih atas bantuannya.
18. Semua teman-teman dari prodi Pendidikan Akuntansi 2009 kebersamaan kita selalu mengajarkan penulis banyak hal mulai pengetahuan ilmu, belajar bersama dan lain-lain. Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Penulis berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, Juni 2013 Penulis Angela Sri Handayani
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ..................................................................................... . i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii HALAMA PENGESAHAN............................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv HALAMAN MOTTO ..................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................ vii ABSTRAK ...................................................................................................... viii
ABSTRACT ...................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvi DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xviii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ......................................................................
1 B. Batasan Masalah.................................................................................
3 C. Rumusan Masalah ...............................................................................
3 D. Tujuan Penelitian ...............................................................................
3 E. Manfaat Penelitian ..............................................................................
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Tindakan Kelas................................................................... 6
B. Pembelajaran Kooperatif .................................................................... 14
C. Model Role Playing ……………………............................................. 19
D. Motivasi ............................................................................................. 27
E. Pemahaman ........................................................................................ 29
F. Jurnal Umum ..................................................................................... 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian .................................................................................... 38 B. Tempat dan Waktu Pelaksanaan ......................................................... 38 C. Subyek dan Obyek Penelitian ............................................................. 39 D. Prosedur Penelitian.............................................................................. 39 E. Instrumen Penelitian............................................................................ 48 F. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 57 G. Teknik Analisis Data ........................................................................... 59 BAB IV GAMBARAN UMUM A. Sejarah Singkat.................................................................................... 65 B. Visi Misi Tujuan SMA Stella Duce 2 Yogyakarta ............................. 68 C. Sistem Pendidikan Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 2 Yogyakarta .......................................................................................... 71 D. Struktur Kurikulum SMA Stella Duce 2 Yogyakarta ......................... 71 E. Peraturan Akademik SMA Stella Duce 2 Yogyakarta ........................ 74 F. Pejabat Struktural Tahun Pelajarn 2012-2013 ................................... 81 G. Sumber Daya Manusia SMA Stella Duce 2 Yogyakarta .................... 88 H. Siswa SMA Stella Duce 2 Yogyakarta ............................................... 89 I. Kondisi Fisik dan Lingkungan SMA Stella Duce 2 Yogyakarta ........ 90 J. Fasilitas Pendidikan dan Latihan SMA Stella Duce 2 Yogyakarta .... 92 K. Majelis Sekolah/ Dewan Komite/ Komite Sekolah ............................ 94 L. Hubungan antara Sekolah dengan Instansi lain .................................. 94 M. Usaha-usaha Peningkatan Kualitas Lulusan ....................................... 96 N. Tata Tertib Guru .................................................................................. 102 O. Tata Tertib Siswa ................................................................................ 103 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ..................................................................................... 111 B. Analisis Data ....................................................................................... 142 C. Pembahasan ......................................................................................... 152 BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
B. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 157
C. Saran .................................................................................................... 157 DAFTAR PUSTAKA
159 LAMPIRAN
161
DAFTAR TABEL
Sesudah Pelaksanaan PTK ......................................................... 61
Tabel 5.1 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru ................................. 111Tabel 4.6 Data Sarana dan Prasarana Sekolah ........................................... 91Tabel 4.5 Data Siswi tiap Kelas ................................................................. 89Tabel 4.4 Daftar Wali Kelas ...................................................................... 82Tabel 4.3 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ........................................ 81Tabel 4.2 Kenaikan Kelas X ke kelas XI ................................................... 77Tabel 4.1 Struktur Kurikulum .................................................................... 72Penerapan Model Pembelajaran tipe Role Playing .................... 62
Tabel 3.13 Komparasi Pemahaman Siswa Sebelum dan SesudahTabel 3.12 Data Skor Pre-test dan Post-test Siswa ..................................... 62Penerapan Model Pembelajaran tipe Role Playing .................... 61
Tabel 3.11 Komparasi Motivasi Belajar Siswa Sebelum dan SesudahTabel 3.10 Data Skor Kuesioner Motivasi Belajar Sebelum danTabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi ..................................................... 50Siswa .......................................................................................... 60
Tabel 3.9 Penilaian Acuan Patokan PAP Tipe II untuk yang PemahamanBelajar ...................................................................................... 60
Tabel 3.8 Penilaian Acuan Patokan PAP Tipe II untuk yang MotivasiTabel 3.7 Rangkuman Hasil Pengujian Uji Validitas Soal Post-test ......... 56Tabel 3.6 Rangkuman Hasil Pengujian Uji Validitas Soal Pre-test .......... 54Perusahaan Jasa .......................................................................... 53
Tabel 3.5 Kisi-kisi Soal Pre-test dan Post-test Siklus AkuntansiSiswa .......................................................................................... 52
Tabel 3.4 Rangkuman Hasil Pengujian Reliabilitas Motivasi BelajarTabel 3.3 Rangkuman Pengujian Uji Validitas Motivasi Belajar .............. 51Tabel 3.2 Pemberian Skor pada Kuesioner ............................................... 51Tabel 5.2 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Siswa di Kelas ................. 115Tabel 5.4 Hasil Observasi Kondisi Kelas dalam ProsesModel Pembelajaran Role Playing............................................. 141
Tabel 5.20 Pengujian Normalitas Pemahaman Siswa BerdasarkanTabel 5.19 Hasil Pengujian Rata-rata Berdasarkan Paired Sample Test ..... 149Smirnov ...................................................................................... 148
Tabel 5.18 Pengujian Normalitas Berdasarkan One Sample KolmogorovSesudah Implementasi ............................................................... 146
Tabel 5.17 Rekap Hasil Komaparasi Pemahaman Siswa Sebelum danSesudah PTK .............................................................................. 145
Tabel 5.16 Hasil Komparasi Pemahaman Siswa Sebelum danSesudah Implementasi Tindakan ............................................... 144
Tabel 5.15 Rekap Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Sebelum danPTK ............................................................................................ 143
Tabel 5.14 Analisis Komparatif Motivasi Siswa Sebelum dan SesudahTabel 5.13 Instrumen Refleksi Kesan Guru Mitra terhadap Perangkat danPembelajaran Sebelum Penelitian .............................................. 118
Pembelajaran Role Playing ........................................................ 137
Tabel 5.12 Lembar Observasi Kelas selama Menerapkan ModelPembelajaran Role Playing ........................................................ 135
Tabel 5.11 Lembar Observasi Siswa selama Menerapan ModelModel Pembelajaran Role Playing............................................. 132
Tabel 5.10 Lembar Observasi Aktivitas Guru selama MenerapanTabel 5.9 Analisis Motivasi Belajar Siswa Sesudah Penelitian ................. 131Post-test ..................................................................................... 130
Tabel 5.8 Deskripsi Variabel Pemahaman Siswa Kelas XI IPS 3 dariPembelajaran Tipe Role Playing ............................................... 128
Tabel 5.7 Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan ModelTabel 5.6 Deskripsi Awal Pemahaman Siswa Sebelum Penelitian ........... 124Tabel 5.5 Daftar Pembagian Kelompok ..................................................... 121One Sample Kolmogorov-Smirnov ............................................ 150
DAFTAR GAMBAR
Tabel 2.1 Model Penelitian Tindakan ........................................................ 14
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Observasi ................................................................................... 161 Lampiran 2 Refleksi ...................................................................................... 185 Lampiran 3 Kuesioner ................................................................................... 192 Lampiran 4 Daftar Kelompok, Materi Pembelajaran, dan RPP .................... 199 Lampiran 5 Pre-test dan Post-test ................................................................. 217 Lampiran 6 Kunci jawaban ........................................................................... 232 Lampiran 7 Pedoman wawancara siswa dan guru ......................................... 239 Lampiran 8 Media Pembelajaran .................................................................. 243 Lampiran 9 Daftar data tabulasi................. ................................................... 257 Lampiran 10 Skenario ..................................................................................... 292 Lampiran 11 Surat-surat .................................................................................. 309
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jurnal berasal dari kata jour (bahasa Perancis) yang artinya hari. Pengertian jurnal atau buku harian adalah formulir khusus yang dipakai
untuk mencatat setiap bukti pencatatan secara kronologis menurut nama akun dan jumlah yang harus di debit dan kredit (Moelyati, 2011:33).
Jurnal merupakan pembelajaran dasar setelah siswa mempelajari persamaan dasar akuntansi, yang setelah itu akan berlanjut ke posting buku besar, serta pembuatan laporan keuangan. Oleh sebab itu penting bagi siswa untuk memahami materi pencatatan dalam buku jurnal agar siswa lebih mudah melanjutkan proses pencatatan selanjutnya. Paham atau tidaknya siswa terhadap materi tersebut selain tergantung dari siswanya tetapi juga pada gurunya sendiri, yakni bagaimana cara guru menyampaikan materi tersebut sehingga siswa dapat lebih mudah dan tertarik untuk mempelajari materi tersebut. Dalam hal ini guru seharusnya menggunakan metode pembelajaran yang tepat agar siswa lebih tertarik dan lebih mudah untuk memahami materi siklus akuntansi perusahaan jasa khususnya pada jurnal umum.
Berdasarkan hasil observasi di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta, tampak bahwa motivasi belajar dan pemahaman siswa tentang materi
1
jurnal umum masih rendah. Rendahnya motivasi siswa dapat ditunjukkan dari kurangnya antusiasme siswa selama proses pembelajaran. Buktinya adalah siswa yang merasa bosan selama proses pembelajaran sehingga berdampak pada pemahaman siswa yang dibuktikan dengan hasil ulangan siswa yang cenderung rendah pada materi sebelumnya sehingga rerata hasil ulangan siswa di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan.
Fakta pembelajaran tersebut di atas perlu segera diatasi. Rendahnya pemahaman siswa diduga kuat karena rendahnya motivasi siswa dalam pembelajaran. Oleh sebab itu, perlu ditempuh pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat lebih kreatif dan menyenangkan bagi siswa.
Salah satu model pembelajaran akuntansi yang dapat dipilih untuk mewujudkan hal tersebut adalah model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing .
Role Playing merupakan suatu aktivitas pembelajaran terencana yang dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang spesifik (Zaini, 2008:98). Dalam model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing siswa akan bermain peran sebagaimana praktik di dunia nyata. Ada siswa yang berperan menjadi staf bagian pembelian dan penjualan, staf bagian akuntansi, dan staf bagian keuangan. Pembagian ini memungkinkan siswa mengenal bukti transaksi, bagaimana cara membuat bukti transaksi, serta mencatat transaksi tersebut ke dalam jurnal umum. Dengan menggunakan metode Role Playing dalam pembelajaran akuntansi diharapkan dapat
meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa dalam pembelajaran akuntansi pada materi jurnal umum.
Berdasarkan fenomena yang terjadi di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta, maka penulis bersama guru mitra melakukan suatu penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Role Playing pada Kompetensi Dasar Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa sebagai Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Dan Pemahaman Siswa.” Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 3 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta.
B. Batasan Masalah
Ada banyak model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran akuntansi. Penelitian ini memfokuskan pada upaya meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman siswa dalam siklus akuntansi perusahaan jasa, melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana peningkatan motivasi belajar dan pemahaman siswa kelas XI IPS 3 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta pada kompetensi dasar siklus akuntansi perusahaan jasa melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing?
D.
Tujuan Penulisan Makalah
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana peningkatan motivasi dan pemahaman siswa kelas XI IPS 3 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta pada kompetensi dasar siklus akuntansi perusahaan jasa melalui implementasi metode Role Playing.
E. Manfaat Penulisan Makalah
1. Bagi Siswa Implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing diharapkan meningkatkan pemahaman dan motivasi siswa dalam belajar siklus akuntansi perusahaan jasa.
2. Bagi Guru Melalui penelitian ini diharapkan guru mendapatkan pengalaman dalam pembelajaran materi jurnal umum dengan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing di kelas. Di samping itu guru diharapkan terinspirasi untuk menerapkan model-model pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
3. Bagi Sekolah Dengan hasil penelitian ini diharapkan sekolah terpacu untuk meningkatkan mutu pada pembelajaran yang bermuara pada peningkatkan motivasi belajar dan pemahaman siswa dalam pembelajaran ekonomi akuntansi. Di samping itu, melalui PTK ini
diharapkan guru bidang studi lainnya pun terinspirasi untuk melakukan hal yang serupa.
4. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya referensi bagi mahasiswa lain untuk melakukan penelitian tindakan kelas, guna meningkatkan mutu pembelajaran.
5. Bagi Peneliti selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan atau bahan referensi untuk kegiatan penelitian selanjutnya dengan terus memperbaiki proses PTK dalam penelitian ini.
1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas (Wijaya Kusumah 2010:9).
Dalam perspektif lain, penelitian tindakan kelas adalah studi yang dilakukan untuk memperbaiki diri sendiri, pengalaman kerja sendiri, yang dilaksanakan secara sistematis, terencana, dan sikap wawas diri. Kemmis dan Mc Taggart (1988) dalam Masnur (2009:8).
Hopkins (1993) dalam Masnur (2009:8), pengertian penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk yang bersifat reflektif, yang dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakannya dalam melaksanakan tugas dan memperdalam pemahaman terhadap kondisi dalam praktik pembelajaran. Menurut Arikunto (2006:91), penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas. Sementara menurut Wiriatmadja (2006:13), penelitian tindakan kelas adalah bagaimana sekelompok belajar guru dapat mengorganisasikan kondisi praktik pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri.
Jadi dalam penelitian tindakan kelas ada tiga unsur sendiri atau konsep, yakni penelitian, tindakan, dan kelas (Kunandar, 2011:45). Penelitian adalah aktivitas mencermati suatu objek tertentu melalui metodologi ilmiah dengan mengumpulkan data- data dan dianalisis untuk menyelesaikan suatu masalah. Tindakan dapat diartikan suatu aktivitas yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang berbentuk siklus kegiatan dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan suatu masalah dalam proses belajar mengajar. Sedangkan kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru (Kunandar, 2011:45).
2. Prinsip Penelitian Tindakan Kelas Ada beberapa prinsip dasar penelitian tindakan kelas menurut Wijaya Kusumah (2010:11), antara lain: a. Tugas pendidik dan tenaga kependidikan yang utama adalah menyelenggarakan pembelajaran yang baik dan berkualitas.
b. Meneliti merupakan bagian integral dari pembelajaran yang tidak menuntut kekhususan waktu maupun metode pengumpulan data.
c. Kegiatan peneliti yang merupakan bagian integral dari pembelajaran harus diselenggarakan dengan tetap bersandar pada alur dan kaidah ilmiah.
d. Masalah yang ditangani adalah masalah-masalah pembelajaran yang riil merisaukan tanggung jawab profesional dan komitmen terhadap diagnosis masalah bersandar pada kejadian nyata yang berlangsung dalam konteks pembelajaran yang sesungguhnya. e. Konsistensi sikap dan kepedulian dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran sangat diperlukan.
f. Cakupan permasalahan penelitian tindakan kelas tidak seharusnya dibatasi pada masalah pembelajaran di kelas, tetapi dapat diperluas pada tataran di luar kelas.
3. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas Penelitian tindakan kelas berbeda dengan penelitian formal
(konvensional) pada umumnya. Penelitian tindakan kelas memiliki karakteristik sebagai berikut, Kunandar (20011:58-63): a. On-the job problem oriented (masalah yang diteliti adalah masalah riil atau nyata yang muncul dari dunia kerja peneliti atau yang ada dalam kewenangan atau tanggung jawab peneliti).
b. Problem-solving oriented (berorientasi pada pemecahan masalah).
c. Improvement-oriented (berorientasi pada peningkatan mutu).
d. Cliclic (siklus). Konsep tindakan (action) dalam penelitian tindakan kelas diterapkan melalui urutan yang terdiri dari beberapa tahap berdaur ulang (cyclical).
e. Action oriented. Dalam penelitian tindakan kelas selalu didasarkan pada adanya tindakan (treatment) tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas.
f. Pengkajian terhadap dampak tindakan.
g. Specifics contextual. Aktivitas penelitian tindakan kelas dipicu oleh permasalahan praktis yang dihadapi guru dalam proses belajar mengajar di kelas.
h. Partisipatory (collaborative). Penelitian tindakan kelas dilaksanakan secara kolaboratif dan bermitra dengan pihak lain, seperti teman sejawat. i. Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi. j. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus, dalam satu siklus terdiri dari tahapan perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection) dan selanjutnya diulang dalam beberapa siklus.
Arikunto, Suhardjono, dan Supardi (2007:108-109) menyebutkan beberapa prinsip penelitian tindakan kelas antara lain:
a. Problema yang diangkat adalah problema yang dihadapi oleh guru kelas.
b. Pendidik sejak awal menyadari adanya persoalan yang terkait dengan proses dan produk pembelajaran yang dihadapi di kelas.
c. Dapat dilakukan secara kolaboratif.
d. Adanya tindakan (aksi) tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas.
e. Adanya perubahan ke arah perbaikan dan peningkatan secara positif.
f. Inkuiri reflektif, bahwa kegiatan penelitian berdasarkan pada pelaksanaan tugas (practice driven) dan pengambilan tindakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi (action driven).
g. Reflektif yang berkelanjutan, artinya lebih menekankan pada proses refleksi terhadap proses dan hasil penelitian.
4. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas Dapat dikatakan semua penelitian dapat memecahkan masalah, namun khusus penelitian tindakan kelas di samping memecahkan masalah tujuan utamanya adalah untuk perbaikan dan peningkatan layanan profesional guru dalam menangani proses belajar. Menurut Mulyasa (2009:89-90), secara umum tujuan penelitian tindakan kelas adalah: a. Memperbaiki dan meningkatkan kondisi-kondisi belajar serta kualitas pembelajaran.
b. Meningkatkan layanan profesional dalam konteks pembelajaran, khususnya layanan kepada peserta didik sehingga tercipta layanan prima.
c. Memberikan kesempatan kepada guru berimprovisasi dalam melakukan tindakan pembelajaran yang direncanakan secara tepat waktu dan sasarannya. d. Memberikan kesempatan kepada guru mengadakan pengkajian secara bertahap kegiatan pembelajaran yang dilakukannya sehingga tercipta perbaikan yang berkesinambungan.
e. Membiasakan guru mengembangkan sikap ilmiah, terbuka, dan jujur dalam pembelajaran.
Menurut Kunandar (2011:63-64), tujuan dari penelitian tindakan kelas yaitu sebagai berikut: a. Untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas yang dialami langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar, meningkatkan profesional guru dan menumbuhkan budaya akademik di kalangan para guru.
b. Peningkatan kualitas praktik pembelajaran di kelas secara terus-menerus mengingat masyarakat berkembang secara cepat.
c. Peningkatan relevansi pendidikan, hal ini dicapai melalui peningkatan proses pembelajaran.
d. Sebagai alat training in-service, yang memperlengkapi guru dengan skill dan metode baru, mempertajam kekuatan analisisnya dan mempertinggi kesadaran dirinya.
e. Sebagai alat untuk memasukan pendekatan tambahan atau inovatif terhadap sistem pembelajaran yang berkelanjutan yang biasanya menghambat inovasi dan perubahan.
f. Peningkatan mutu hasil pendidikan melalui perbaikan praktik pembelajaran di kelas dengan mengembangkan berbagai jenis keterampilan dan meningkatnya motivasi belajar siswa.
g. Meningkatkan sikap profesional pendidik tenaga kerja pendidikan.
h. Menumbuh kembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah, sehingga tercipta sikap proaktif dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan. i. Peningkatan efisiensi pengelolaan pendidikan, peningkatan atau perbaikan proses pembelajaran di samping untuk meningkatkan relevansi dan mutu hasil pendidikan juga ditunjukkan untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber-sumber daya yang terintegrasi di dalamnya.
5. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas Manfaat PTK bagi guru dibagi menjadi dua, yaitu (Wijaya
Kusumah dan Dedi Dwitagama, 2010:14-16): a. Manfaat umum PTK 1) Membantu guru memperbaiki mutu pembelajaran 2) Meningkatkan profesionalitas guru 3) Meningkatkan rasa percaya diri guru 4) Memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya b. Manfaat khusus PTK
1) Menumbuhkan kebiasaan menulis 2) Menumbuhkan budaya meneliti 3) Menggali ide baru 4) Melatih pemikiran ilmiah 5) Mengembangkan keterampilan 6) Meningkatkan kualitas pembelajaran kelas
Menurut Kunandar (2011:68), manfaat penelitian tindakan kelas dapat dilihat dari dua aspek akademis dan aspek praktis, yaitu:
a. Manfaat aspek akademis adalah untuk membantu guru menghasilkan pengetahuan yang sahih dan relevan bagi kelas mereka untuk memperbaiki mutu pembelajaran dalam jangka pendek.
b. Manfaat praktis dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas antara lain: 1) Merupakan pelaksanaan inovasi pembelajaran dari bawah.
Peningkatan mutu dan perbaikan proses pembelajaran yang dilakukan guru secara rutin merupakan wahana pelaksanaan inovasi pembelajaran. 2) Pengembangan kurikulum di tingkat sekolah, artinya dengan guru melakukan penelitian tindakan kelas maka guru telah melakukan implementasi kurikulum dalam tataran praktis, yakni bagaimana kurikulum itu dikembangkan dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi, sehingga kurikulum dapat berjalan secara efektif melalui proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
6. Kelebihan Penelitian Tindakan Kelas Shumsky (1982) dalam Suwarsih (2006) dalam Kunandar
(2011:69) menyatakan bahwa kelebihan penelitian tindakan kelas a. Kerja sama dalam penelitian tindakan kelas menimbulkan rasa memiliki.
b. Kerja sama dalam penelitian tindakan kelas mendorong kreativitas dan pemikiran kritis dalam hal ini guru yang sekaligus sebagai peneliti.
c. Melalui kerja sama, kemungkinan untuk berubah meningkat.
d. Kerja sama dalam penelitian tindakan kelas meningkatkan kesepakatan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi.
7. Kelemahan Penelitian Tindakan Kelas Kelemahan dari penelitian tindakan kelas menurut
Kunandar (2008:69) antara lain:
a. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam teknik dasar penelitian tindakan kelas pada pihak peneliti (guru). Penelitian tindakan kelas yang lazimnya dilakukan oleh guru, pelatih, pengelola, pengawas, kepala sekolah, widyaiswara dan pihak- pihak lainnya yang selalu peduli akan ketimpangan atau kekurangan yang ada dalam situasi kerjanya dan berkehendak untuk memperbaikinya. Karena para praktisi ini biasanya berurusan dengan hal-hal yang praktis, mereka kurang dilengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan tentang teknik dasar penelitian tindakan kelas. Hal ini diperparah oleh perasaan bahwa kegiatan penelitian hanya layak dilakukan oleh masyarakat kampus yang bergelut dalam kegiatan ilmiah, sehingga para praktisi (guru) pada umumnya kurang tertarik untuk melakukan penelitian.
b. Berkenaan dengan waktu, karena penelitian tindakan kelas memerlukan komitmen peneliti untuk terlibat dalam prosesnya, faktor waktu ini dapat menjadi kendala yang cukup besar. Ini disebabkan belum optimalnya pembagian waktu antara untuk kegiatan rutinnya dan aktivitas penelitian tindakan kelas.
8. Fokus dan Komponen Penelitian Tindakan Kelas Objek yang menjadi fokus penelitian tindakan kelas antara lain menurut Kunandar (2008:66-67): a. Siswa, yang dapat mencermati ketika siswa tersebut sedang melaksanakan aktivitas di kelas, lapangan, laboratorium, bengkel, kebun, lingkungan sekitar, dan lain sebagainya.
b. Guru, yang dapat dicermati ketika sedang mengajar di kelas
tour ), sedang mendampingi siswa yang sedang melakukan
penelitian sederhana dan berbagai aktivitas guru yang berkaitan dengan proses belajar mengajar, baik di dalam ruangan kelas maupun di luar ruangan kelas.
c. Media atau alat peraga pendidikan yang dapat dicermati ketika guru sedang menggunakan media atau alat peraga dalam proses belajar mengajar.
d. Hasil pembelajaran, yang dapat dicermati peningkatan hasil belajar siswa, baik yang bersifat akademis maupun non akademis sebagai salah satu indikator mutu atau kualitas proses belajar mengajar.
e. Sistem evaluasi dan hasil pembelajaran.
f. Lingkungan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
Sementara itu, komponen yang dapat dijadikan kajian penelitian tindakan kelas adalah siswa, guru, materi pelajaran, media atau alat peraga, hasil pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan proses belajar mengajar.
9. Tahapan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Tahapan pelaksanaan penelitian tindakan kelas menurut
Wijaya Kusumah (2010:25):
a. Perencanaan (planning) Perencanaan yang matang perlu dilakukan setelah kita mengetahui masalah dalam pembelajaran kita.
b. Tindakan (acting) Perencanaan harus diwujudkan dengan adanya tindakan (acting) dari guru berupa solusi tindakan sebelumnya.
c. Pengamatan (observing) Selanjutnya diadakan pengamatan (observing) yang teliti terhadap proses pelaksanaannya.
d. Refleksi (reflecting) Setelah diamati, barulah guru dapat melakukan refleksi (reflecting) dan dapat menyimpulkan apa yang telah terjadi dalam kelasnya.
Adapun bagan model penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut (Suharsimi Arikunto, 2006:16): Gambar 2.1
Siklus Penelitian Tindakan Kelas
1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar (Sugiyanto 2010:37).
Menurut Nur (Isjoni, 2008:153), pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang mengelompokkan siswa untuk tujuan menciptakan pendekatan pembelajaran yang berhasil yang mengintegrasikan keterampilan sosial yang bermuatan akademik.
Menurut Lie (2008:29), model pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar dalam kelompok. Ada unsur- unsur dasar pembelajaran kooperatif yang membedakannya dengan pembagian kelompok yang asal-asalan. Pelaksanaan prosedur model cooperative learning dengan benar akan memungkinkan pendidik mengelola kelas dengan lebih efektif. Jadi pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerja sama di antara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran (Tukiran, 2011:56).
2. Tipologi pembelajaran kooperatif Menurut Slavin (2008:26-28), ada enam tipologi pembelajaran kooperatif, yaitu : a. Tujuan kelompok
Kebanyakan metode pembelajaran kooperatif menggunakan beberapa bentuk tujuan kelompok. Dalam metode pembelajaran tim siswa, ini bisa berupa sertifikat atau rekognisi lain yang diberikan kepada tim yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan sebelumnya.