PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN

  i

  

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) SEBAGAI

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI

BELAJAR SISWA PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN

  Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas XI IPS 1 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

  

Oleh:

YENNICA ENDANG TRI UTAMI

NIM: 091334067

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

  

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013 ii

iii

  

PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini ku persembahkan untuk:

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu

memberi berkat dan penyertaan dalam menjalani

kehidupan ini

  

Orangtuaku tersayang : Bapak Ignatius Setio Pramono

dan Ibu Monica Mestya yang selalu memberikan doa,

dukungan dan cinta kasih untuk kebaikan dan

keberhasilan hidupku.

  

Kakakku Veronica Dian Pramesya dan Ade Surya Elfina

Putra serta Sahabat-sahabatku tersayang

Almamaterku

Program Studi Pendidikan Akuntansi

  

Universitas Sanata Dharma

  iv

  

MOTTO

I have been crucfield with Christ and i no longer live,

but Christ lives in me (Galatians 2:20)

  

Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam

kesesakan, dan bertekunlah dalam doa (Roma 12:12)

an idea not coupled with action will never

get any bigger than the brain cell it occupied

  v vi

vii

  

ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) SEBAGAI

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI

BELAJAR SISWA PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN

  Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas XI IPS 1 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta

  Yennica Endang Tri Utami Universitas Sanata Dharma

  2013 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) peningkatan motivasi belajar pada materi pembelajaran jurnal penyesuaian melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT; (2) peningkatan prestasi belajar pada materi pembelajaran jurnal penyesuaian melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

  Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian adalah 25 siswa kelas XI IPS 1 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam satu siklus yang meliputi empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Data analisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis komparatif.

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan motivasi belajar siswa secara signifikan pada materi jurnal penyesuaian (rerata sebelum penelitian = 55,4, dan rerata sesudah penelitian = 65,28; sig. (2-tailed)

  = 0,000 < α = 0,05); (2) penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan prestasi belajar siswa secara signifikan pada materi jurnal penyesuaian (rerata pre-test = 52 dan rerata post-test 79,2; sig. (2-tailed)

  = 0,000 < α = 0,05). viii

  

ABSTRACT

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING(TGT type)

TO IMPROVE STUDENT’S LEARNINGS MOTIVATION AND

ACHIEVEMENT ON ADJUSTMENT JOURNAL ENTRIES

  

MATERIALS

  A Classroom Action Research in the Eleventh Grade Students of the Social Science Department of BOPKRI 2 Yogyakarta Senior High School

  Yennica Endang Tri Utami Sanata Dharma University

  2013 The aims of this research are to find out: (1) the improvement of students’ learning motivation on adjustment journal entries material through cooperative learning: teams-games- tournament;(2) the improvement of students’ learning achievement on adjustment journal entries material through cooperative learning: teams-games-tournament.

  This research is a classroom action research. The participants of this research were 25 students of the Eleventh Grade Students of the Social Science Department of BOPKRI 2 Yogyakarta. There was one cycle in this research which includes four stages; those were planning, action, observation, and reflection. The data were gathered by using four research instruments namely observation, questionnaire, interview, and documentation. The researcher used descriptive and comparative analysis techniques to analyze the data.

  The results of this research show that: (1) the implementation of cooperative teaching learning type TGT improves students’ learning motivation significantly (the average before the implementation = 55,4 and the average after the implementation = 65,28; sig. (2-tailed) = 0.000 <

  α = 0.05); (2) the implementation of cooperative learning type TGT improves students’ learning achievement significantly (the average of pre-test = 52 and the average of post- test = 79,2; sig. (2-tailed) = 0.000 < α = 0.05). ix

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kehadirat Tuhan Yesus Kristus, atas segala berkat dan karunia- Nya yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skipsi ini. Skripsi dengan judul “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games

  

Tournament (TGT) Sebagai Upaya Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar

  Siswa pada Materi Jurnal Penyesuaian” ini disusun untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar sarjana Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi di Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Dalam pembuatan skripsi ini tidak lepas dari beberapa pihak yang telah memberikan bantuan baik moril, materil, dukungan, bimbingan maupun kerja sama kepada penulis, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

  2. Bapak Indra Darmawan, S.E.,M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.

  3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd.,M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

  4. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan saran, bimbingan, dan arahannya dalam penyusunan skripsi ini. x

  5. Seluruh dosen Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan ilmunya selama penulis menjadi mahasiswa Pendidikan Akuntansi.

  6. Ibu Dra. Arina Rahayu, M.M selaku Guru bidang studi Akuntansi SMA BOPKRI 2 Yogyakarta yang telah memberikan pikiran, kesediaan dan waktunya untuk membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian.

  7. Para siswa kelas XI IPS 1 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta yang telah bersedia bekerja sama membantu peneliti dalam penelitian.

  8. Mbak Aris selaku staf sekretariat Pendidikan Akuntansi yang selama ini telah membantu melayani dalam administrasi.

  9. Kedua orang tua, Bapak Ign. Setio Pramono dan Ibu Monica Mestya yang tidak pernah lelah memberikan doa,kasih sayang, serta dukungan baik moril dan materil. Berkat Tuhan Yesus selalu melimpahi ayah dan mama.

  10. Kakak Veronica Dian P. dan Mas Ade Surya Elfina P yang selalu memberikan doa dan motivasi kepada penulis.

  11. Om Martinus Kasworo dan keluarga, yang selalu memberikan doa dan dukungan kepada penulis sejak awal menempuh pendidikan ini.

  12. Sahabat terbaikku Afni, Rani, Acut dan Ika terimakasih atas segala dukungan dan doanya.

  13. Sahabat-sahabatku Anggelina Kalla, Agustina Etiningsih, Dessy Christantry, Susilawati, Lucia Tri Utami, Fransisca Aprilia, Natalia Shara, Margaretha Perwita, Ririska Vakta dan FX. Prasetya Kusuma P. Terimakasih banyak atas segala doa, dukungan dan kerja sama selama kuliah hingga penyelesaian xi skripsi ini, semoga seterusnya terus saling memotivasi, salam sukses kesayanganku.

  14. Teman-temanku seperjuangan bimbingan Bapak Laurentius Saptono, Anggela Sri H, Stefany Dwi C, Robertus Haryo P, Richardo Eko W, Vincentius Afri E, Ratih Anggraini, Eleonora Prila N dan Lita Rahayu N terima kasih atas segala bantuan yang kalian berikan, kebersamaan kita sungguh mengajarkan arti sebuah tim yang sesungguhnya.

  15. Teman-temanku di Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi kelas A dan B serta Pendidikan Ekonomi angkatan 2009.

  Terimakasih untuk segala dinamika kehidupan, dukungan dan bantuannya selama ini.

  16. Teman-teman kost, Sisca, Tata, Shella, Mbak Aik, Fetra, Celly, Epi dan Santi terimakasih untuk semangatnya, kalian juga semangat terus yaa, sukses.

  17. Teman-temanku Volunteer Yayasan Sosial Soegijapranata, terimakasih banyak telah membantuku mengenal kehidupan yang sebenarnya.

  18. Murid-muridku di Perkampungan Sosial Pingit, terimakasih untuk setiap semangat yang kalian tularkan untukku.

  19. Teman-teman kelompok PPL SMA BOPKRI 2 Aldo, Satrio, Anggel,Yunita, Monika, Uut, Anik, Dara, Jeni, Friska, Cae, dan Yohan yang telah memberikan dukungan dan saran selama persiapan pelaksanaan penelitian.

  20. Yang selalu kusebut dalam doa, terimakasih telah mengajarkan aku dan membuatku termotivasi atas sukses dan kerendahan hatimu. xii xiii

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv HALAMAN MOTTO ..................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ....................................................... vii ABSTRAK ...................................................................................................... viii

  

ABSTRACT ...................................................................................................... ix

  KATA PENGANTAR .................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................... xiv DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvii DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xx DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xxi xiv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah......................................................................

  1 B. Batasan Masalah ................................................................................

  3 C. Rumusan Masalah ...............................................................................

  3 D. Tujuan Penelitian ...............................................................................

  4 E. Manfaat Penelitian ..............................................................................

  4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

  A. Penelitian Tindakan Kelas .................................................................. 6

  B. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) ............................. 12

  C. Teams-Games-Tournament (TGT) ……………………............. ....... 16

  D. Motivasi Belajar .................................................................................. 19

  E. Prestasi Belajar .................................................................................... 23

  F. Jurnal Penyesuaian ............................................................................ 24

  G. Kerangka Teoretik .............................................................................. 33

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian .................................................................................... 36 B. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan.......................................................... 36 C. Subjek dan Objek Penelitian ............................................................... 36 D. Prosedur Penelitian ............................................................................. 37 E. Instrumen Penelitian ........................................................................... 45 F. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 53 G. Teknik Analisis Data ........................................................................... 55 xv

  BAB IV GAMBARAN UMUM A. Sejarah SMA BOPKRI 2 Yogyakarta ................................................. 60 B. Visi Misi Tujuan SMA BOPKRI 2 Yogyakarta ................................. 64 C. Kurikulum SMA BOPKRI 2 Yogyakarta ........................................... 66 D. Organisasi SMA BOPKRI 2 Yogyakarta ........................................... 67 E. Sumber Daya Manusia ........................................................................ 70 F. Kondisi Fisik dan Lingkungan Sekolah ............................................. 72 G. Majelis Sekolah/Dewan Sekolah/Komite Sekolah ............................. 77 H. Hubungan antara SMA BOPKRI 2 Yogyakarta denga Insansi Lain .. 77 I. Usaha-usaha Peningkatan Lulusan...................................................... 79 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data ....................................................................................... 83 B. Analisis Komparasi Prestasi dan Motivasi Belajar Siswa dalam Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT ......................................... 123 C. Pembahasan ......................................................................................... 133 BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN A. Kesimpulan ......................................................................................... 136 B. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 137 C. Saran ................................................................................................... 137 DAFTAR PUSTAKA 139

  LAMPIRAN 142 xvi

  xvii

Tabel 3.10 Komparasi Prestasi Belajar Sebelum dan Sesudah Pembelajaran

  Tabel 5.4 Hasil Observasi Kondisi Kelas dalam Proses Pembelajaran….. 91

Tabel 5.3 Analisis Motivasi Belajar Siswa Sebelum Penelitian ................ 90Tabel 5.2 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Siswa di Kelas ................. 88Tabel 5.1 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru ................................. 84Tabel 4.3 Daftar Jumlah Siswa SMA Negeri 1 Kasihan Bantul ................ 72Tabel 4.2 Daftar Pendidikan Guru ............................................................. 71Tabel 4.1 Keadaan Guru dan Tenaga Pendidikan ...................................... 70Tabel 3.11 Analisis Komparatif Tingkat Prestasi Belajar Siswa ................. 57

  ................................................................................................... 56

Tabel 3.9 Analisis Komparatif Tingkat Motivasi Belajar Siswa ............... 56

  DAFTAR TABEL

  ................................................................................................... 56

Tabel 3.8 Komparasi Motivasi Belajar Sebelum dan Sesudah PembelajaranTabel 3.7 Rangkuman Hasil Pengujian Uji Validitas Soal Post-test ......... 52Tabel 3.6 Rangkuman Hasil Pengujian Uji Validitas Soal Pre-test .......... 51Tabel 3.5 Kisi-kisi Soal Pre-test dan Post-test Jurnal Penyesuaian .......... 50Tabel 3.4 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ........... 50Tabel 3.3 Rangkuman Pengujian Uji Validitas Motivasi Belajar .............. 49Tabel 3.2 Pemberian Skor pada Kuesioner ................................................ 48Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar ........................................ 47Tabel 5.5 Daftar Pembagian Kelompok .................................................... 97Tabel 5.6 Deskripsi Prestasi Belajar Siswa Sebelum Penelitian .............. 103Tabel 5.7 Daftar Hasil Post-test ................................................................. 106Tabel 5.8 Deskripsi Prestasi Belajar Siswa Sesudah Penelitian ................ 107Tabel 5.9 Daftar Hasil Motivasi Belajar Sesudah Penelitian ..................... 108Tabel 5.10 Deskripsi Motivasi Belajar Siswa Sesudah Penelitian ............... 109Tabel 5.11 Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran

  Kooperatif Tipe TGT ................................................................. 110

Tabel 5.12 Refleksi Siswa Terhadap Perannya dalam Pelaksanaan Model

  Pembelajaran Kooperatif tipe TGT ........................................... 112

Tabel 5.13 Aktivitas Guru Selama Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT ..................................................................................... 113Tabel 5.14 Lembar Observasi Siswa Selama Penerapan Model Pembelajaran

  Kooperatif tipe TGT .................................................................. 117

Tabel 5.15 Hasil Observasi Kelas selama Menerapkan Model

  Pembelajaran Kooperatif tipe TGT ............................................ 119

Table 5.16 Refleksi/Kesan Guru Mitra terhadap Pelaksanaan PTK ............ 121Tabel 5.17 Analisis Komparatif Motivasi Siswa Sebelum dan Sesudah

  Penelitian ................................................................................... 123

Tabel 5.18 Analisis Komparatif Tingkat Motivasi Belajar Siswa ............... 124Tabel 5.19 Pengujian Normalitas Selisih Motivasi Belajar Sebelum dan Sesudah

  PTK Berdasarkan One Sample Kolmogorov-Smirnov ............... 126

Tabel 5.20 Pengujian Beda Rata-rata Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan

  Paired Samples Test .................................................................. 127

  xviii

Tabel 5.21 Nilai Pre-test dan Post-test ........................................................ 128Tabel 5.22 Analisis Komparatif Tingkat Prestasi Belajar Siswa ................ 129Tabel 5.23 Pengujian Normalitas Selisih Prestasi Belajar Siswa Sebelum dan

  Sesudah PTK Berdasarkan One Sample Kolmogorov-Smirnov ................................................................................................... 131

Tabel 5.24 Pengujian Beda Rata-rata Prestasi Belajar Siswa Berdasarkan

  Paired Samples Test .................................................................. 132

  xix xx

  

DAFTAR GAMBAR

Tabel 2.1 Model Penelitian Tindakan ........................................................ 11

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Observasi ................................................................................... 142 Lampiran 2 Refleksi ...................................................................................... 158 Lampiran 3 Kuesioner ................................................................................... 168 Lampiran 4 Rencana Perencanaan Pembelajaran (RPP) ............................... 188 Lampiran 5 Pre-test dan Post-test ................................................................. 202 Lampiran 6 Kunci jawaban ........................................................................... 225 Lampiran 7 Pedoman wawancara siswa dan guru ........................................ 238 Lampiran 8 Media Pembelajaran .................................................................. 243 Lampiran 9 Daftar data tabulasi................. ................................................... 262 Lampiran 10 Skenario ..................................................................................... 285 Lampiran 11 Nilai Total .................................................................................. 292 Lampiran 12 Daftar Pembagian Kelompok .................................................... 294 Lampiran 13 Surat-surat .................................................................................. 297 xxi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran akuntansi menurut kurikulum yang berlaku mulai

  diberikan pada siswa SMA dikelas XI jurusan IPS. Namun di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta, mata pelajaran akuntansi sudah diterima siswa sejak kelas X.

  Lebih cepatnya penyampaian mata pelajaran akuntansi ini diberikan kepada siswa dimaksudkan untuk memberikan bekal yang cukup pada saat penjurusan program di kelas XI. Pemberian materi akuntansi kepada siswa kelas X tersebut tidak secara otomatis bebas dari permasalahan. Fakta di kelas menunjukkan banyak siswa seringkali masih terlihat kurang memahami materi mata pelajaran akuntansi.

  Materi akuntansi khususnya pencatatan jurnal penyesuaian dirasa menjadi salah satu materi yang dipandang rumit bagi siswa di SMA BOPKRI

  2 Yogyakarta. Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti pada guru dan siswa. Menurut guru, materi jurnal penyesuaian adalah materi akuntansi yang paling sulit untuk diajarkan pada siswa. Guru, karenanya harus mengalokasikan waktu yang cukup banyak saat pembelajaran materi jurnal penyeuaian. Sementara menurut siswa, mereka merasa kesulitan dalam mempelajari materi jurnal penyesuaian oleh karena pencatatan ke dalam jurnal penyesuaian memerlukan penalaran yang baik. Kesulitan siswa tersebut tampak pada hasil belajar siswa dalam materi jurnal penyesuaian dari tahun ke

  1

  2 tahun yang tidak begitu memuaskan. Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, pada batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75 jumlah siswa yang tuntas KKM materi jurnal penyesuaian kurang dari 50%.

  Kesulitan-kesulitan siswa dalam pembelajaran akuntansi khususnya materi jurnal penyesuaian perlu dicarikan solusi. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah guru menerapkan strategi dan model pembelajaran yang menyenangkan dan memudahkan siswa dalam pencapaian tujuan pembelajaran akuntansi. Terdapat beberapa model pembelajaran yang dapat dipilih guru yaitu: model percepatan belajar, pembelajaran kooperatif, model pengajaran langsung, pengajaran berdasarkan masalah dan pembelajaran kontekstual. Dari model-model tersebut, pembelajaran model kooperatif tipe

  

Teams Games Tournament (TGT) dipilih peneliti dan guru mitra sebagai solusi

  permasalahan pembelajaran akuntansi di kelas XI IPS 1 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

  TGT adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang di dalamnya mengandalkan kerja sama antar siswa dalam kelompok. Pembelajaran terdiri atas tiga komponen yaitu teams, games, dan tournament. Dalam tiap-tiap komponen tersebut siswa dituntut untuk mampu menyelesaikan tugas yang diberikan guru dengan cara bekerja sama dalam kelompok dan berkompetisi antar kelompok untuk memperoleh nilai (skor) tertinggi. Pembelajaran memang perlu dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menarik antusiasme siswa. Diharapkan dengan motivasi yang tinggi, siswa mencapai prestasi belajar yang lebih baik.

  3 Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan sebuah penelitian tindakan kelas dengan judul

  “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Sebagai Upaya Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Pada Materi

  Jurnal Penyesuaian”. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPS 1 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

  B. Batasan Masalah

  Model pembelajaran kooperatif cukup banyak ragamnya. Sejalan dengan permasalahan pembelajaran, penelitian ini memfokuskan pada penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) pada materi jurnal penyesuaian. PTK ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran koperatif tipe TGT.

  C. Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas XI IPS 1 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta pada pembelajaran materi jurnal penyesuaian melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT?

  4

  D. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas XI IPS 1 SMA BOPKRI

  2 Yogyakarta pada pembelajaran materi jurnal penyesuaian melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

  E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Guru Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi guru dalam menerapkan model pembelajaran yang sesuai dalam materi dan kondisi pembelajaran di kelas, khususnya materi jurnal penyesuaian.

  2. Bagi Siswa Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa untuk dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar khususnya pada materi jurnal penyesuaian.

  3. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini dapat menjadi sarana bagi guru untuk memperbaiki proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah. Dengan demikian diharapkan hal tersebut berdampak pada perbaikan kualitas pendidikan di sekolah menjadi lebih baik.

  4. Bagi peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan dan pengalaman peneliti baik secara teoritis maupun aplikasi dalam praktik.

  5

  5. Bagi perguruan tinggi Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi bagi segenap civitas akademika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta khususnya yang memiliki perhatian terhadap perbaikan kualitas proses pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Tindakan Kelas

  1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Ada tiga kata yang membentuk makna dari PTK yaitu penelitian, tindakan, kelas. Berikut ini diuraikan setiap kata yang membentuk PTK

  (Arikunto, 2006:2):

  a. Penelitian menunjukkan suatu kegiatan mencermati objek dengan cara dan metode tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

  b. Tindakan menunjukkan pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian kegiatan untuk siswa.

  c. Kelas, dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi pada pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu bersamaan, menerima pembelajaran yang sama oleh guru yang sama pula.

  Menurut Kunandar (2008:46), PTK adalah sebuah bentuk kegiatan refleksi diri yang dilakukan oleh para pelaku pendidikan dalam suatu situasi kependidikan untuk memperbaiki rasionalitas dan keadilan tentang: (a) praktik-praktik kependidikan mereka, (b) pemahaman mereka tentang praktik-praktik tersebut, dan (c) situasi dimana praktik-praktik tersebut dilaksanakan. Sementara menurut Wijaya (2009:9), PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya dengan cara merencanakan, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga

  6

  7 hasil belajar siswa dapat meningkat. Sedangkan menurut Wikipedia penelitian tindakan kelas adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran di kelas. Penelitian ini merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas.

  Dengan demikian, PTK adalah suatu penelitian yang dirancang dengan merencanakan, melaksanakan dan merefleksikan pembelajaran secara kolaboratif dengan harapan dapat memperbaiki kualitas proses dan tujuan pembelajaran yang lebih baik dan berdampak pada kualitas kinerja guru serta kualitas kegiatan pembelajaran yang dialami siswa.

  2. Prinsip Dasar PTK Menurut Suyadi (2012:7), prinsip dasar PTK adalah sebagai berikut: a. PTK dilakukan dalam kegiatan pembelajaran yang alamiah PTK harus dilaksanakan dalam situasi pembelajaran yang alamiah.

  Artinya, PTK harus dilakukan tanpa mengubah situasi dan jadwal pelajaran. Dengan kata lain, PTK tidak perlu dilakukan dalam situasi yang khusus, apalagi sampai mengubah kebiasaan pembelajaran.

  b. Adanya inisiatif guru untuk memperbaiki proses pembelajaran Guru harus peka terhadap persoalan-persoalan yang muncul dalam pembelajaran. Bahkan, guru dituntut untuk lebih sensitif terhadap prestasi belajar siswa. Kepekaan dan sensitivitas inilah yang akan mendorong naluri guru untuk memperbaiki proses pembelajaran.

  c. Menggunakan analisis SWOT sebagai dasar dalam bertindak Menurut Suharsimi Arikunto, PTK harus dimulai dengan melakukan analisis SWOT, yaitu Strength (kekuatan), Weaknesses (kelemahan),

  Opportunity (kesempatan), dan Threat (ancaman). Dengan demikian, PTK hanya bisa berjalan jika terdapat kesesuaian antara guru dan siswa.

  Artinya insiatif guru untuk memperbaiki pembelajaran tidak akan berjalan jika siswa tidak mampu mempraktikannya. Sebaliknya, inisiatif guru harus berangkat dari kemampuan siswa yang dihadapinya.

  8 d. Adanya upaya secara konkrit

  Inisiatif untuk memperbaiki pembelajaran yang didasarkan pada analisis SWOT sebagaimana disebutkan di atas harus berupa “tindakan” secara konkrit. Tidak cukup hanya dengan harapan maupun angan- angan. Harus benar-benar konkrit berupa tindakan praktis. Inilah salah satu ciri khas PTK, yakni adanya “tindakan” secara praktis dan konkrit.

  e. Merencanakan dengan SMART

  SMART yang dimaksud oleh Suharsimi Arikunto adalah singkatan

  bermakna dari masing-masing huruf tersebut, yakni : S : Spesific, khusus, tidak terlalu umum/luas. Misalnya, melakukan penelitian untuk bahasa indonesia, tetapi hanya satu aspek seperti bicara, menulis dan mendengar. Dengan demikian, hasilnya jelas karena spesifik.

  M : Managable, dapat dikelola, dilaksanakan. Artinya, lokasi mudah dijangkau, data dapat dikumpulkan dengan mudah, hasilnya dapat dikoreksi, dan tidak menyulitkan. A : Acceptable, dapat diterima lingkungan, atau achieveable, dapat dijangkau,dicapai. Artinya, mudah dilakukan, tidak berbelit, dan hal-hal lain yang membuat siswa berkeluh-kesah atas tindakan yang dilakukan guru dalam penelitian. R : Realistic, operasional, tidak di luar jangkauan. Artinya, tidak menyimpang dari tujuan, serta hasilnya bermanfaat baik bagi guru maupun siswa. T : Time-bound, diikat oleh waktu, terencana. Ada jadwal dan target yang jelas: kapan dilaksanakan, kapan diselesaikan dan kapan dapat dilihat hasilnya.

  3. Ciri PTK Menurut Kunandar dalam Whitehead (2003:57):

  a. Dalam penelitian tindakan kelas ada komitmen pada peningkatan pendidikan. Komitmen tersebut memungkinkan setiap yang terlibat untuk memberikan andil yang berarti demi tercapainya peningkatan yang mereka sendiri dapat ikut rasakan.

  b. Dalam penelitian tindakan kelas, ada maksud jelas untuk melakukan intervensi ke dalam dan peningkatan pemahaman dan praktik seseorang serta untuk menerima tanggung jawab dirinya sendiri.

  c. Pada penelitian tindakan kelas melekat tindakan yang berpengetahuan, berkomitmen dan bermaksud.

  d. Dalam penelitian tindakan kelas dilakukan pemantauan sistemik untuk menghasilkan data atau informasi yang valid.

  9

  4. Karakteristik PTK Karakteristik serta tujuan PTK menurut Kunandar (2008: 58-63):

  a. On the job problem-oriented (masalah yang diteliti adalah masalah riil yang muncul dari dunia kerja peneliti yang ada dalam kewenangan atau tanggung jawab peneliti). PTK didasarkan pada masalah yang benar- benar dihadapi oleh guru dalam proses belajar mengajar di kelas.

  b. Problem solving oriented (berorientasi pada pemecahan masalah). PTK yang dilakukan oleh guru sebagai upaya untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses belajar mengajar.

  c. Improvement oreinted (upaya dalam peningkatan mutu). PTK dilaksanakan untuk meningkatkan mutu pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam kelas.

  d. Ciclic (siklus). Konsep tindakan dalam PTK diterapkan melalui urutan yang terdiri dari beberapa tahap berdaur ulang.

  e. Action oriented. PTK selalu didasarkan pada tindakan untuk memperbaiki kegiatan belajar mengajar di kelas.

  f. Pengkajian terhadap dampak tindakan.

  g. Specifics contextual. Aktivitas PTK dipacu oleh permasalahan praktis yang dihadapi oleh guru.

  h. Partisipatory (collaborative). Dilaksanakan secara kolaboratif dan bermitra dengan pihak lain. i. Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi. j. Dilaksanakan dalam beberapa langkah dengan beberapa siklus dimana dalam satu siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.

  5. Manfaat PTK Manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang terkait dengan komponen utama pendidikan dan pembelajaran menurut Kusumah (2009:14-16), antara lain:

  a. Manfaat bagi guru: 1) Membantu guru memperbaiki mutu pembelajaran, 2) Meningkatkan profesionalitas guru, 3) Meningkatkan rasa percaya diri guru, 4) Memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya.

  b. Manfaat khusus PTK : 1) Menumbuhkan kebiasaan menulis, 2) Menumbuhkan budaya meneliti,

  10 3) Menggali ide baru, 4) Melatih pemikiran ilmiah, 5) Mengembangkan keterampilan, 6) Meningkatkan kualitas pembelajaran kelas.

  c. Kesimpulan manfaat 1) Menumbuhkan kebiasaan menulis, 2) Berpikir analitis ilmiah, 3) Menambah khasanah ilmu pendidikan, 4) Menumbuhkan semangat guru lain, 5) Mengembangkan pembelajaran, 6) Meningkatkan mutu sekolah secara keseluruhan.

  6. Keunggulan PTK Keunggulan PTK yang dilaksanakan di sekolah diantaranya, yaitu

  (Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, 2010:17):

  a. Praktis dan langsung relevan untuk situasi yang aktual

  b. Kerangka kerjanya teratur

  c. Berdasarkan pada observasi nyata dan objektif

  d. Fleksibel dan adaptif

  e. Dapat digunakan untuk inovasi pembelajaran

  f. Dapat digunakan untuk mengembangkan kurikulum tingkat kelas

  g. Dapat digunakan untuk meningkatkan kepekaan atau profesionalisme guru.

  7. Tujuan PTK Menurut Sarwiji Suwandi (2011:16-17), tujuan penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut: a. Untuk menanggulangi masalah atau kesulitan dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang dihadapi guru dan tenaga kependidikan, terutama yang berkenaan dengan masalah pembelajaran dan pengembangan materi pengajaran b. Untuk memberikan pedoman bagi guru atau administrator pendidikan di sekolah guna memperbaiki dan meningkatkan mutu kinerja atau mengubah sistem kerjanya agar menjadi lebih baik dan produktif

  c. Untuk melaksanakan program latihan, terutama pelatihan dalam jabatan guru, yaitu sebagai salah satu strategi pelatihan yang bersifat inkuiri agar peserta lebih banyak menghayati dan langsung menerapkan hasil pelatihan tersebut

  11 d. Untuk memasukkan unsur-unsur pembaharuan dalam sistem pembelajaran yang sedang berjalan sulit untuk ditembus oleh pembaharuan pada umumnya

  e. Untuk membangun dan meningkatkan mutu komunikasi dan interaksi antara praktisi (guru) dengan peneliti akademis f. Untuk perbaikan suasana keseluruhan sistem atau masyarakat sekolah, yang melibatkan administrasi pendidikan, guru, siswa, dan pihak lain yang bersangkutan dengan pihak sekolah

  8. Tahapan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas PTK dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut (Kusumah,2009:25):

  a. Perencanaan (planning) Perencanaan yang matang perlu dilakukan setelah kita mengetahui masalah dalam pembelajaran.

  b. Tindakan (acting) Perencanaan harus diwujudkan dengan adanya tindakan (acting) dari guru berupa solusi dari tindakan sebelumnya.

  c. Pengamatan (observing) Selanjutnya diadakan pengamatan (observing) yang diteliti terhadap proses pelaksanaan.

  d. Refleksi (reflecting) Setelah diamati, barulah guru dapat melakukan refleksi (reflecting) dan dapat menyimpulkan apa yang terjadi dalam kelas.

Gambar 2.1 Model Penelitian Tindakan Kelas

  (Suharsimi Arikunto, 2006:16):

  12

B. Pembelajaran Kooperatif

  1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

   Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang

  membantu siswa dalam mengembangkan pemahaman dan sikapnya sesuai dengan kehidupan nyata di masyarakat, sehingga dengan bekerja secara bersama-sama diantara sesama anggota kelompok akan meningkatkan motivasi, produktivitas, dan perolehan belajar (Etin Solihatin dan Raharjo, 2008:5). Menurut Slavin (Isjoni dan Ismail, 2008:150) pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana kelompok belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah empat orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam belajar. Menurut Nur (Isjoni, 2008:153), pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang mengelompokkan siswa untuk tujuan menciptakan pendekatan pembelajaran yang berhasil yang mengintegrasikan keterampilan sosial yang bermuatan akademik.

  Sedangkan menurut Agus Suprijono (2009:54), pembelajaran kooperatif akan dapat menumbuhkan pembelajaran efektif yaitu pembelajaran yang bercirikan: (1) memudahkan siswa belajar sesuatu yang bermanfaat; (2) pengetahuan, nilai, dan keterampilan diakui oleh mereka yang berkompeten menilai.

  Penerapan pembelajaran kooperatif pada mata pelajaran akuntansi khususnya materi jurnal penyesuaian tentu akan memberikan rasa serta pengalaman berbeda yang dialami guru dan siswa, akan tercipta suasana

  13 belajar yang lebih aktif dan diharapkan dapat mendorong antusias siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran.

  2. Unsur Pembelajaran Kooperatif

  Menurut Anita Lie (2010:38), model pembelajaran cooperative learning tidak sama dengan sekadar belajar kelompok, tetapi ada unsur- unsur dasar yang membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan. Roger dan David Johnson (Anita Lie, 2010:31-37) mengatakan bahwa tidak semua kerja kelompok bisa dianggap cooperative learning, untuk itu harus diterapkan lima unsur model pembelajaran kooperatif yaitu:

  a. Saling ketergantungan positif Keberhasilan suatu tujuan pembelajaran sangat bergantung pada usaha setiap anggotanya. Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif, pengajar perlu menyusun tugas sedemikian rupa sehingga setiap anggota kelompok harus menyelesaikan tugasnya sendiri agar yang lain dapat mencapai tujuan mereka.

  b. Tanggung jawab perseorangan Jika tugas dan pola penilaian dibuat menurut prosedur model pembelajaran kooperatif, maka setiap siswa akan merasa bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik dalam tugasnya. Pengajar yang efektif dalam model pembelajaran kooperatif adalah yang dapat membuat persiapan dan menyusun tugas sedemikian rupa sehingga masing-masing anggota kelompok (siswa) dapat melaksanakan tanggung jawabnya sendiri agar tugas selanjutnya dalam kelompok dapat dilaksanakan.

  c. Tatap muka Dalam pembelajaran kooperatif, setiap kelompok harus diberikan kesempatan untuk bertatap muka dan berdiskusi. Kegiatan interaksi ini akan memberikan para siswa untuk membentuk sinergi yang menguntungkan bagi semua anggota. Inti dari sinergi ini adalah agar siswa belajar untuk menghargai perbedaan antara satu sama lain (perbedaan kemampuan intelektual, perbedaan kecepatan daya tangkap, perbedaan pendapat/keinginan dsb), saling memanfaatkan kelebihan dan mengisi kekurangan masing-masing.

  d. Komunikasi antar anggota Unsur ini menghendaki agar siswa dibekali dengan berbagai

  14

  keterampilan berkomunikasi, karena keberhasilan suatu kelompok bergantung pada kemauan para anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka untuk mengutarakan pendapat mereka. Keterampilan berkomunikasi dalam kelompok merupakan proses yang panjang. Namun, proses ini merupakan proses yang bermanfaat dan harus ditempuh oleh siswa untuk memperkaya pengalaman belajar dan pembinaan perkembangan mental serta emosional mereka.

  e. Evaluasi proses kelompok Pengajar/guru perlu untuk menyediakan waktu khusus untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka agar selanjutnya para anggota kelompok dapat bekerja sama secara lebih efektif.

  3. Karakteristik Prinsipil Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran kooperatif memiliki berbagai macam perbedaan, tetapi dapat dikategorisasi menurut enam karakteristik prinsipil sebagai berikut (Slavin, 2008:26-28):

  a. Tujuan kelompok Kebanyakan metode pembelajaran kooperatif menggunakan beberapa bentuk tujuan kelompok. Dalam metode pembelajaran tim siswa, ini bisa berupa sertifikat atau rekognisi lainnya yang diberikan kepada tim yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan sebelumnya.

  b. Tanggung jawab individual Ini dilaksanakan dalam dua cara. Yang pertama adalah dengan menjumlah skor kelompok atau nilai rata-rata kuis individual atau penilaian lainnya. Yang kedua adalah spesialisasi tugas, dimana tiap siswa diberikan tanggung jawab khusus untuk sebagian tugas kelompok.

  c. Kesempatan sukses yang sama Penggunaan metode skor yang memastikan semua siswa mendapat kesempatan yang sama untuk berkontribusi dalam timnya.

  d. Kompetisi tim Studi tahap awal dari TGT menggunakan kompetensi antar tim sebagai sarana untuk memotivasi siswa untuk bekerja sama dengan anggota timnya.

  e. Spesialisasi tugas Unsur utama dari metode pembelajaran kooperatif adalah tugas untuk melaksanakan sub tugas terhadap masing-masing anggota kelompok.

  15 f. Adaptasi terhadap kebutuhan kelompok

  Metode pembelajaran kooperatif menggunakan pengajaran yang mempercepat langkah kelompok.

4. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif

  Sebagai suatu strategi pembelajaran, pembelajaran kooperatif memiliki beberapa keunggulan yaitu (Wina Sanjaya, 2011:247-249): a. Melalui pembelajaran kooperatif siswa tidak terlalu menggantungkan pada guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa yang lain.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH

1 9 191

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII SMP NEGERI 2 SIABU TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 4 22

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII SMP NEGERI 2 SIABU TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 3 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.

0 2 44

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP.

0 1 34

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V MI YAPPI PLANJAN CILACAP.

0 7 186

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

0 1 11

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)

0 1 202

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) GUNA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

0 1 350

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA KELAS XI IPS 2 SMA N 1 KALASAN PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN SKRIPSI

0 4 320