PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI MTs SALAFIYAH MRISI KECAMATAN TANGGUNG HARJO KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2009 - Test Repository
PENG ARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP
K INERJA GURU DI M Ts SALAFIYAH M RISI K ECAM ATAN
TANG GUNG HARJO K ABUPATEN GROBOGAN
TAH UN 2009
S K R I P S I
D ia ju k a n u n tu k M em p ero leh G ela r
S a rja n a P en d id ik a n Islam
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
DEPARTEMEN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
Jl. Tentara Pelajar 2 Telp. (0298) 32370 Fax. (0298) 323433, 323433 Salatiga 50712 http//-•■ mail
P E R S E T U J U A N P E M B IM B IN G
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudari: Nama : Siti Susanti NIM : 12107036 Jurusan r : Tarbiyah
Program studi : Pendidikan Agama Islam Judul : SUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP
KINERJA GURU DI MTs SALAFIYAH MRISI KECAMATAN TANGGUNG HARJO KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2009 Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 4 Februari 2010 Drs Abdul Syukur, M.Si.
NIP. 19670307 199403 1 002 DEPARTEMEN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Stadion 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website :
PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi saudari : Siti Susanti dengan Nomor Induk Mahasiswa 12107036 yang berjudul Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru di
M Ts Salafiyah M risi Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan Tahun
2009 telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah
Sekolah Tinggi Agama Islam Negri Salatiga, pada tanggal 13 Maert 2010, dan telah di terima sebagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)
13 Maret 2010 Salatiga,------------------------------
27 Rabiul Awal 1430 H Panitia ujian
Ketua Sidant Sekretaris Sidang
- v b r-r
f
n r /.Im am Sutomo, M. Ag , Dr. H. Muh. Sdferozi. M. A
p
. 19580827 198303 1 0 0 2 ^ ' ' _ '^ N I P . 19660215 199103 1 001 Penguji 1 >enguji II
NIP. 19541002 198403 1/<)01 Pembimbing e;
Dra. Siti Farihah.M . Pri NIP. 1961023 198803 2 001
DEPARTEMEN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Stadion 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website:
P E R N Y A T A A N K E A S L I A N T U L I S A N
Penulis yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Siti Susanti NIM :12107036 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang penulis tulis ini benar-benar merupakan hasil karya penulis sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 30 Januari 2010 Yang menyatakan,
Siti Susanti NIM : 12107036
MOTTO
“ BEK ERJALAH TUK DUNIAMU SE A K A N KAU HIDUP
SELAM ANYA, DAN BERAM ALAH TUK AKHIRATMU SE A K A N
ESOK HARI KAU TIA D A .”(HR,BUKHORI)
K EPUASAN TERLETAK P A D A U SA H A , BUKAN HASIL.
BER U SA H A DENGAN K ER A S AD A LA H KEMENANGAN YANG
HAKIKI.
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk :
1) Ayahanda (Suhadi) dan ibunda (Kamiyati) yang telah membesarkan
dan membimbing terimakasih atas Doanya, dan penulis hanya bisa ucapkan:I jJu-a jLujUS
I j J j ^ jic. I u j j
2) Bapak dan Ibu mertua (Muniri dan M iharti) yang telah meberikan
motivasi, se rta curahan kasih sayangnya.
3) Suami tercinta (Ahmad Anas Rosyadi) yang selalu setia
menemaniku, selalu memberi motivasi se rta inspirasi.4) Pakdhe dan Budheku yang telah merawatku hingga aku bisa seperti
sekarang.5) Adikkusatu-satunya(Kavil)yanq senantiasa mendoakanku.
6) Untuk sahabatku(Anis, Dwi,Hima)i&r'\ makas i h atas semua kenangan
indah di kampus ini.Semoga persahabatan kita tak sampai disini.
7) Semua teman-teman ko st ALFA'FA yang menyediakan tem pat untuk melepas lelah se rta dukungan semangatnya.
8) Buat mbakPat yang mau membantu mengeditkan skripsi ini.
9) Semua teman-teman PAI T ransfer angkatan 2007 yang telah
memberikan dukungan dan semangat se rta motivasi, saya ucapkan terimakasih.
K A T A P E N G A N T A R
Puji syukur selalau saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan semua Rahmat, Hidayah serta Inayahnya pada penulis, sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini tanpa suatu halanagan apapun.
Sholawat serta salam semoga selalau terlimpahkan kepada suri tauladan kita, uswah kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menyelamatkan kita dari zaman kekafiran menuju zaman yang penuh kedamaian yaitu diinul islam.
Laporan skripsi ini disusun guna memenuhi kewajiban dan sebagai pelengkap untuk memperoleh gelar sarjana dalam bidang ilmu tarbiyah. Adapun judul skripsi ini adalah “Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah Terhadap Kinerja
Guru di MTs As Salafiyah M risi Kecamatan Tanggngharjo Kabupaten Grobogan
Tahun 2009” studi kasus pada mahasiswa PAI STAIN Salatiga angkatan 2007.Dalam proses penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara moril maupun secara materiil. Untuk itu penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Drs. Imam Sutomo, M.Ag selaku ketua STAIN Salatiga.
2. Faturahman, M.Ag selaku ketua progdi PAI STAIN Salatiga yang telah merestui penulisan skripsi ini.
3. Drs.Abdul Syukur,MSi selaku pembimbing yang telah mengarahkan dan memberi petunjuk dalam penulisan skripsi ini.
4. Bapak serta Ibu Dosen beserta bagian Akademik STAIN Salatiga yang telah
5. Semua teman-teman PAI transfer angkatan 2007
6. Perpustakaan STAIN Salatiga beserta karyawan-karyawan yang telah membantu saya meminjamkan buku.
7. Teman-teman KKN di kecamatan Pakis.
8. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan ini, sehingga dapat terselesaikan dengan baik.
Dalam penulisan laporan skripsi ini, masih banyak kekeliruan dan kekurangan. Untuk itu penulis sangat berharap adanya saran dan kritik yang bersifat membangun sebagai perbaikan dalam penulisan mendatang.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya demikemajuan ilmu pengetahuan di masa yang akan datang. Amin.... Amin....Ya Robbalalamiin.
Salatiga,31 Januari 2010
6)tj
Siti Susanti ABSTRAK Susanti, Siti. 2010. Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru
di M Ts Salafiyah M risi Kecamatan Tanggung Harjo Kabupaten Grobogan
tahun 2009. Skripsi, Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam.
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Drs.Abdul Syukur,MSi, Kata kunci: Supervisi Kepala dan Kineija Guru.
Sesuai dengan perkembangan masyarakat dan perkembangan pendidikan, maka kewajiban dan tanggung jawab para pemimpin pendidikan umumnya dan kepala sekolah pada khususnya mengalami perkembangan dan perubahan pula. Adapun perubahan tersebut dan tujuan, lingkup tanggung jawab dan kepemimpinan kepala sekolah. Berkaitan dengan lingkup tanggung jawab dan kepemimpinan kepala sekolah tidak terkecuali peninjauan (supervisi) kepala sekolah terhadap kineija guru juga harus diperhatikan.
Penelitian ini merupakan upaya untuk mengembangkan bagaimana supervisi kepala sekolah, bagaimanakineija guru, bagaimana pengaruh supervisi kepala sekolah terhadap kineija guru. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka peneliti ini menggunakan pendekatan kuantitatif.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode diskriptif, karena metode ini dianggap tepat digunakan apabila penelitian ditujukan untuk menggambarkan kondisi faktual penyelenggaraan pendidikan atau hal-hal lain yang berkaitan dengan dunia pendidikan. Sedangkan pengumpulan data di lakukan dengan angket, observasi, dan kajian kepustakaan. Sempel sebanyak 19 responden yang merupakan seluruh guru MTs As Salafiyah. Analisis datanya menggunakan dua pendekatan yaitu analisis personal dan analisis korelasi.
Berdasarkan analisis data, dapat disimpulakan sebagai berikufBahwa supervisi kepala sekolah di MTs As Salafiyah Mrisi Kecamatan Tanggung Harjo
Kbupaten Groboga
Tahun 2009bada
tiga kategori yaitu kategori tinggi,
sedang, rendah. Kategori tinggi sebesar 68% kategori sedang sebesar 21%dan kategori rendah sebesar 11%. Bahwa kineija guru MTs Sa Salafiyah Mrisi Kecamatan Tanggung Haijo Kabupaten Grobogan Tahun 2009 ada tiga kategori yaitu kategori tinggi, sedang, rendah. Kategori tinggi terdapat53 %, kategori sedang terdapat 42 % dan kategori rendah terdapat 5 %. Berdasarkan analisis lanjut untuk mencari jawaban dari hipotesis yang menyatakan ada pengaruh positif antara supervisi kepala sekolah dengan kineija guru. Penulis mendapatkan kesimpulan bahwa hipotesis tersebut dapat diterima kebenarannya. Hal ini dibuktikan dengan perhitungan korelasi product moment yaitu hasil adalah
0.67. Kemudian dikonsultasikan dengan r tabel dengan N= 19 pada taraf signifikansi 1% sebesar 0.456 dan pada taraf signifikansi 5% sebesar 0.575
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
LANDASAN TEORI
BAB II
2. Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin dan Sebagai
a. Pengertian kepala sekolah sebagai
2) .Kepala Sekolah Sebagai Supervisor
d. Supervisor untuk sekolah dasar sampai
4. Peran dan Tugas Guru Dalam Pembelajaran Tatap
DAFTAR TABEL
TABEL III DAFTAR NAMA GURU MTs SALAFIYAH MRISI KECAMATAN TANGGUNAG HARJO KABUPATEN
TABEL IV DAFTAR NAMA KARYAWAN MTs SALAFIYAH MRISI KECAMATAN TANGGUNG HARJO
TABEL V STRUKTUR ORGANISASI MTs SALAFIYAH MRISI TANGGUNG HARJO KABUPATEN GROBOGAN
TABEL VII DATA TENTANG SUPERVISI KEPALA SEKOLAH MTs SALAFIYAH MRISI KECAMATAN TANGGUNG
TABEL VIII DATA TENTANG KINERJA GURU MTs SALAFIYAH
TABEL IX TABEL ANGKET SUPERVISI KEPALA SEKOLAH MTs SALAFI Y AH MRISI KECAMATAN TANGGUNG
TABEL X FREKUENSI PERSENTASE SUPERVISI KEPALA SEKOLAH MTs SALAFI Y AH MRISI KECAMATAN TANGGUNG HARJO KABUPATEN GROBOGAN
TABEL XI TABEL ANGKET SUPERVISI KEPALA SEKOLAH MTs SALAFIYAH MRISI KECAMATAN TANGGUNG
TABEL XII FREKUENSI PERSENTASE KINERJA GURU MTs SALAFIYAH MRISI KECAMATAN TANGGUNG
TABEL XIII KOEFIEISN KORELASI ANTARA SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU DI MTs SALAFIYAH MRISI KABUPATEN GROBOGAN
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak terlepas dan peran serta dunia pendidikan. Pendidikan merupakan hal yang amat penting dalam meningkatkan kemajuan bangsa. Pendidikan bukan hanya sekedar warisan dari generasi ke generasi. Akan tetapi diharapkan mampu mengubah dan mengembangkan pengetahuan. Pendidikan mempunyai tujuan tertentu dalam setiap pelaksanaannya. Untuk meraih tujuan pendidikan akan dipengaruhi oleh setiap pelaksanaannya.
Sesuai dengan perkembangan masyarakat dan perkembangan pendidikan, maka kewajiban dan tanggung jawab para pemimpin pendidikan umumnya dan kepala sekolah pada khususnya mengalami perkembangan dan perubahan pula. Adapun perubahan tersebut dan tujuan, lingkup tanggung jawab dan kepemimpinan kepala sekolah. Berkaitan dengan lingkup tanggung jawab dan kepemimpinan kepala sekolah tidak terkecuali peninjauan
(supervisi) kepala sekolah terhadap kineija guru juga harus diperhatikan.
Guru sebagai tenaga pendidikan berinteraksi langsung dengan peserta didik dalam proses belajar mengajar. Sehingga peran seorang guru sangat penting dalam mengendalikan dan mengelola kelas. Sampai sekarang peran guru belum bisa digantikan oleh teknologi atau media yang paling modem
2
dicapai melalui alat dan teknologi yang diciptakan manusia (Sudjana,1994:12).
Dalam menjalankan tugas kesehariannya guru tidak selalu dapat mengerjakan tugasnya dengan lancar. Ada kalanya pada waktu-waktu tertentu guru mengalami hambatan. Hambatan-hambatan itu dapat berasal dari pekeijaan itu sendiri, lingkungan pekeijaan atau dari diri guru yang mengeijakannya.
Maka dari itu sebagai kepala sekolah harus tanggap terhadap bawahannya (guru) ketika mengalami hambatan tersebut, dengan cara melaksanakan supervisi. Dengan supervisi tersebut diharapkan dapat membantu dan mendorong kinerja guru dalam rangka perbaikan proses belajar mengajar.
Untuk meningkatkan kinerja guru secara eksternal dilakukan oleh supervisor (kepala sekolah) yang tugasnya memberikan bantuan dan layanan kepada guru guna mengembangkan keprofesionalannya. Untuk itu, kepala sekolah harus dapat memberi bantuan, motivasi kepada guru-guru sebagai usaha meningkatkan kualitas pengajaran dan pembinaan profesi guru. Idealnya supervisor memberikan teladan bagi bawahannya, menyuruh pada yang ma’ruf dan melarang pada yang menukar. Sebagaimana telah diterangkan oleh Allah dalam Al Qur'an sebagai berikut:
3 “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang m a'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung\S urin, 1978:128).
Setelah tercapainya supervisi kepala sekolah dengan baik, maka dapat mempersiapkan lembaga pendidikan yang berkwalitas yang akan melahirkan cara berfikir, bersikap dan tingkah laku dengan hasil yang maksimum dari potensi yang ada.
MTs Salaflah Mrisi merupakan sekolah menengah pertama sedang menjalani proses akreditasi. Fungsi supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah mempunyai pengaruh positif terhadap kineija guru. Dan uraian di atas penulis tertarik untuk mengetahui pengaruh positif supervisi kepala sekolah terhadap kineija guru. Untuk itu penulis terdorong untuk melakukan penelitian sehingga rumusan judul yang diajukan adalah “PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI MTs SALAFIYAH MRISI KECAMATAN TANGGUNG HARJO KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2009”.
B. Rumusan IVfasalah
Sesuai dengan judul tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana supervisi kepala sekolah di MTs Salafiyah Mrisi Kecamatan Tanggung Harjo Kabupaten Grobogan tahun 2009 ?
2. Bagaimana kineija guru di MTs Salafiyah Mrisi Kecamatan Tanggung
4
3. Adakah pengaruh supervisi kepala sekolah terhadap kineija guru di MTs Salafiyah Mrisi Kecamatan Tanggung Harjo Kabupaten Grobogan tahun
2009?
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan di atas maka tujuan yang ingin dicapai adalah:
1. Untuk mengetahui supervisi kepala sekolah di MTs Salafiyah Mrisi Kecamatan Tanggung Harjo Kabupaten Grobogan tahun 2009.
2. Untuk mengetahui kinerja guru di MTs Salafiyah Mrisi Kecamatan Tanggung Haijo Kabupaten Grobogan tahun 2009.
3. Untuk mengetahui pengaruh supervisi kepala sekolah terhadap kineija guru di MTs Salafiyah Mrisi Kecamatan Tanggung Haijo Kabupaten Grobogan tahun 2009.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis Diharapkan dapat membangun dan mengembangkan teori-teori administrasi pendidikan khususnya fungsi kepala sekolah sebagai supervisor serta dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan pendidikan pada umumnya, khususnya dapat memperkaya mutu pendidikan Islam.
5
2. Manfaat praktis
a. Bagi peneliti Dapat mengembangkan wawasan dan pengetahuan serta diharapkan dapat memberi manfaat pada peneliti untuk bekal terjun di dunia pendidikan.
b. Bagi kepala sekolah Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada kepala sekolah hubungannya dengan kepengawasan atas penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar dalam rangka pembinaan perkembangan pendidikan.
c. Bagi guru Dapat memberikan masukan agar dapat meningkatkan kinerja sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan Islam.
d. Penelitian ini sebagai bagian dari usaha untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan di fakultas tarbiyah pada umumnya dan jurusan pendidikan agama Islam pada khususnya.
E. Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penafsiran judul di atas, maka perlu adanya pembatasan permasalahan yang akan penulis teliti, sehingga tidak terjadi pembiasaan dalam permasalahan. Penulis akan membatasi istilah yang digunakan sebagai berikut:
6
1. Supervisi Kepala Sekolah Supervisi berasal dari bahasa Inggris “supervision” yang terdiri dari dua perkata “super■ ” dari “vision”. Super berarti atas atau lebih sedangkan vision berarti melihat atau meninjau. Oleh karena itu secara etimologis supervisi berarti melihat atau meninjau dari atas (orang yang memiliki kelebihan) terhadap perwujudan kegiatan dan hasil kerja bawahannya (Nawawi, 1984,103).
Kepala sekolah, kepala berarti pemimpin, ketua (kantor, pekeijaan, perukumpulan) (Tim Redaksi, 1991:420) Sekolah berarit bangunan atau lembaga untuk belajar mengajar. Jadi supervisi kepala sekolah adalah melihat atau meinjau dari atas terhadap perwujudan kegiatan dan hasil keija bawahan yang dilakukan oleh pemimpin suatu lembaga untuk belajar mengajar.
2. Kineija guru Kineija adalah sesuatu yang dicapai,prestasi yang dicapai, kemampuan keija ( Departemen Pendidikan Nasional,2007:570).
Guru berarti orang yang pekerjaannya mengajar (WJS Poerwadarminta, 1982:335). Adapun yang dimaksud dengan kineija keija guru adalah cara keija guru atau guru yang dapat bekeija dengan baik dan mempunyai tanggung jawab terhadap pekeijaannya.
7
3. Pengaruh supervise kepala sekolah terhadap kineija guru Yang penulis maksud tentang pengaruh supervisi kepala sekolah terhadap kineija guru adalah daya yang timbul dari peninjauan yang dilakukan oleh kepala sekolah terhadap hasil keija yang dicapai guru.
Dengan demikian penulis membagi dua variable yang memerlukan pembahasan yaitu: a. Variabel bebas adalah supervisi kepala sekolah, indikatornya 1) Memotivasi guru.
2) Memberi nasehat atau pengarahan kepada guru ketika menghadapi kesulitan.
3) Melakukan pengawasan dan mengontrol kwalitas guru dalam proses belajar mengajar.
4) Memberi pembinaan kepada guru mengenai proses belajar mengajar.
5) Pengecekan presensi hadir guru 6) Melakukan komunikasi secara intesif 7) Memberi penghargaan bagi guru yang berprestasi
b. Variabel terikat adalah kineija guru, indikatornya : 1) Disiplin keija tinggi
2) Menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu 3) Semangat keija tinggi
8
5) Terampil dalam pengelolaan kelas 6) Inovatif dalam cara penyampaian materi 7) Rasa kepemilikan lembaga sekolah tinggi
F. Hipotesis
Sebagai arahan dalam penelitian memang perlu adanya hipotesa agar dapat dari informan relefan. Hipotesis seperti kita ketahui dari pembicaraan dalam fasal tentang berfikir adalah dugaan yang mungkin benar atau mungkin juga salah. Dia akan ditolak jika salah atau palsu dan akan diterima jika fakta- fakta membenarkannya. Penolakan dan penerimaan hipotesa sangat tergantung kepada hasil-hasil penyelidikan terhadap fakta-fakta yang dikumpulkan (Sutrisno Hadi,1981:63).
Sehingga dari permasalahan di atas hipotesis yang penulis ajukan sebagai berikut : “Bahwa ada pengaruh positif supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru MTs Salafiyah Mrisi Kecamatan Tanggung Harjo Kabupaten Grobogan tahun 2009”.
G. Metode Penelitian
1. Tempat dan waktu penelitian
a. Tempat Penelitian ini dilaksanakan di MTs Salafiyah Mrisi Kec.
Tanggung Harjo Kab. Grobogan.
b. Waktu
9
2. Populasi Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Suharsimi Arikunto,2007:130) . Sedangkan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru MTs Salafiyah Mrisi Kecamatan Tanggung Haijo Kabupaten Grobogan sebanyak 19 orang.
Teknik pengambilan sampel menurut Suharsimi Arikunto adalah apabila subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika penelitian subyek lebih besar dapat diambil 10%-15% atau 20%- 50% atau lebih (Suharsimi Arikunto, 1997:112). Maka penulis mengambil responden pada penelitian ini sebanyak 100% yaitu 19 guru. Jadi penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian populasi.
3. Metode Pengumpulan Data
a. Metode Angket (kuesioner) Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Suharsimi Arikunto,2007:151).
Metode ini digunakan penulis untuk menganalisis tentang :
10
1) Supervisi kepala sekolah lewat pengakuan guru di MTs Salafiyah Mrisi Kecamatan Tanggung Haijo Kabupaten Grobogan tahun 2009.
2) Kineija guru di MTs Salafiyah Mrisi Kecamatan Tanggung Haijo Kabupaten Grobogan tahun 2009.
b. Metode Wawancara Wawancara adalah cara yang digunakan seseorang untuk tujuan suatu tugas tertentu, mencoba mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari seseorang responden dengan bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang itu (Koentjaraningrat, 1994:129).
Metode ini digunakan oleh penulis sebagai cross cheking atas metode angket.
c. Metode Observasi Observasi bisa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena yang diselidiki (Sutrisno Hadi, 1995,136).
Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang situasi umum serta penjajagan di lembaga penelitian yaitu MTs Salafiyah Mrisi Kecamatan Tanggung Harjo Kabupaten Grobogan tahun 2009.
d. Metode Dokumentasi Yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,
11 Sedangkan metode dokumentasi penulis gunakan untuk
mendapatkan data tentang keadaan sekolah, guru, struktur organisasi sekolah serta aspek lain yang berhubungan dengan supervisi.
4. Metode Analisis Data
a. Analisa Pendahuluan Analisis ini untuk menghitung skor masing-masing variabel secara terpisah sehingga diketahui ciri-ciri masing-masing variabel penelitian. Analisis ini menggunakan rumus prosentase (Anas Sujono, 1991:209):
P ~ j; X 100%
Keterangan:
P
: Prosentase
F : Frekuensi N : Jumlah sampel
b. Analisa Lanjutan Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah analisis data untuk mendapatkan kesimpulan dalam penelitian. Dalam menganalisis data ini penulis menggunakan product moment sebagai berikut (Sutrisno Hadi, 1997:294):
r
12 rxy : Koefisien korelasi product moment dari variabel X (supervisi
c. Tujuan Penelitian
BAB II Landasan Teori A. Supervisi Oleh Kepala Sekolah
h. Sistematika Penulisan Sekripsi
g. Metode Penelitian
f. Hipotesis Penelitian
e. Manfaat Penelatian
d. Penegasan Istilah
b. Rumusan Masalah
kepala sekolah) dan variabel Y (kineija guru)
a. Latar Belakang Masalah
BAB I Pendahuluan
H. Sistematika Penulisan Sekripsi:
X Y : Jumlah hasil perkalian skor A'dan Y N : Jumlah responden
X2 : Hasil kuadrat dari X Y2 : Hasil kuadrat dari Y
: Skor variabel Y
X : Skor variabel X Y
1. Konsep Dasar Supervisi
13
3. Status Guru
2. Visi dan Misi
1. Letak Geografis
BAB III Laporan Penelitian A. Keadaan Umum MTs Salafiyah Mrisi
C. Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah Terhadap Kineija Guru
6. Kode Etik sebagai Profesi
5. Standar Kopetensi Guru (SKG)
4. Peran dan Tugas Guru dalam Pembelajaran Tatap Muka
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kineija
b. Tujuan Dan Fungsi Supervisi
1. Pengertian Kineija
B. Kinerja Guru
c. Supervisor untuk Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi 3.Supervisi Klinik Satu Bentuk Praktis Supervisi Pengajam.
b. Kepala Sekolah Sebagai Supervisor
a. Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin
2. Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin Dan Sebagai Supervisor
d. Teknik Supervisi
c. Ciri-Ciri Supervisi
3. Keadaan Sarana dan Prasarana
5. Keadaan Guru dan Karyawan
B. Penyajian Data
BAB IV Analisis Data A. Analisis pertama B. Analisis Kedua C. Analisis Ketiga BAB V : Penutup A. Kesimpulan B. Saran-Saran C. Penutup
B A B E
LANDASAN TEORI
A. Supervisi Kepala Sekolah
1. Konsep Dasar Supervisi
a. Pengertian Supervisi
Supervisi berasal dari bahasa Inggris, “Supervision” yang terdiri dari dua perkataan “Super” dan “vision”. Super berarti atas atau lebih, sedang vision berarti melihat atau meninjau. Oleh karena itu secara etimologis supervisi berarti melihat atau meninjau dari atas (orang yang memiliki kelebihan) terhadap perwujudan kegiatan dan hasil kerja bawahan (Hadari Nawawi, 1984:103). Supervisi dapat juga berarti mengamati, mengawasi, atau membimbing dan menstimulir kegitatan-kegiatan orang lain dengan maksud perbaikan (Hendayat Soetopo, 1988:67).
Supervisi kaitannya dengan proses belajar mengajar yang dikutip oleh Mulyasa dalam Carter Goods Dictionary o f Education adalah segala usaha pejabat sekolah dalam memimpin guru-guru dan tenaga kependidikan lainnya, untuk memperbaiki pengajaran termasuk menstimulasi, menyeleksi pertumbuhan dan perkembangan jabatan guru-guru, menyeleksi dan merevisi tujuan pendidikan, bahan pengajaran dan metode-metode mengajar serta evaluasi
16
Dari beberapa devinisi di atas, supervisi dapat diartikan bantuan yang diberikan kepada seluruh staf sekolah untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik dapat juga diartikan sebagai suatu bagian yang tidak terpisahkan dari seluruh administrasi pendidikan yang ditujukan terutama untuk mengembangkan efektifitas kineija personalia sekolah yang berhubungan dengan tugas-tugas utama pendidikan,
b. Tujuan dan Fungsi Supervisi
Tujuan supervisi menurut Sergiovanni adalah (Made Pidarta, 1992:249).
1) Tujuan akhir adalah untuk mecapai pertumbuhan dan perkembangan siswa (yang bersifat total) 2) Tujuan kedua adalah membantu kepala sekolah dalam menyelesaikan program pendidikan dari waktu ke waktu secara kontinyu. 3) Tujuan perantara adalah membina guru-guru agar dapat mendidik para siswa dengan baik atau menegakkan disiplin kerja secara manusiawi. Fungsi supervisi menurut pedoman supervisi dalam kurikulum 1975 antara lain (Ahmad Rohadi, Abu Ahmadi,1991:72).
a) Mengadakan penilaian terhadap pelaksanaan kurikulum dengan segala sarana dan prasarana.
17
b) Membantu serta membina guru dengan cara memberi petunjuk, penerangan dan latihan agar mereka dapat meningkatkan keterampilan dan kemampuan mengajarnya.
c) Membantu guru untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah.
c. Ciri-ciri Supervisi.
Menurut N.A. Ametembun, ciri-ciri supervisi yaitu (N.A, Ametembun, 1975:8-10): 1) Research yaitu meneliti bagian situasi sekolah sebenarnya.
2) Evaluation yaitu penilaian antara supervisor dan yang disupervisi yaitu: a) Mencari aspek-aspek positif (kemajuan, kelebihan) yang telah dicapai.
b) Meninjau aspek-aspek negatif (hambatan, kelemahan) yang masih ada.
c) Menganalisis sebab-sebab masih adanya hambatan atau kekurangan yang dialami.
3) Imrovement yaitu mengadakan perbaikan. 4) Assistance yaitu memberikan bantuan dan bimbingan. 5) Cooperation yaitu keijasama, gotong-royong secara kekeluargaan antara supervisor dan supervised ke arah perbaikan situasi.
18
d. Teknik Supervisi.
Upaya dan kegiatan supervisi yang terarah pada usaha mencapai sasarannya dilaksanakan dengan menggunakan teknik supervisi sebagai berikut: 1) Kunjungan Kelas.
Kunjungan kelas sering disebut kunjungan supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah (pengawas) adalah teknik paling efektif untuk mengamati guru bekeija, alat, metode dan teknik mengajar tertentu yang dipakainya, dan untuk mempelajari situasi belajar secara keseluruhan dengan memperhatikan semua faktor yang mempengaruhi pertumbuhan murid.
2) Pembicaraan Individual.
Pembicaraan individual merupakan teknik supervisi yang sangat penting karena kesempatan yang diciptakan bagi kepala sekolah untuk bekeija secara individual dengan guru sehubungan dengan masalah-masalah profesional pribadinya (Oteng Sutisna, 1987:226). 3) Observasi Kelas.
Observasi kelas tujuannya untuk dapat melakukan pengamatan mengenai satu atau dua aspek tertentu dari proses belajar mengajar yang berlangsung di kelas.
19
Aspek-aspek yang perlu diobservasi: a) Kegiatan siswa atau guru dalam proses belajar mengajar.
b) Penggunaan media dalam hubungannya dengan TIK.
c) Metode yang ditempuh atau cara guru mengorganisasi proses belajar mengajar.
d) Faktor penunjang pelaksanaan pengajaran seperti sumber- sumber prosedur, alat atau bahan dan perlengkapan yang memperlancar proses belajar mengajar. 4) Kunjungan Kelas antar guru merupakan langkah supervisi yang perlu dikembangkan di sekolah. Terutama guru-guru yang masih kurang berpengalaman, dapat belajar dari kemahiran mengajar guru-guru yang berpengalaman.
5) Musyawarah Kerja, Lokakarya, Rapat Kerja, Karya Wisata yang sengaja direncanakan untuk menambah pengalaman, meningkatkan kemampuan, menemukan atau menerapkan teknik mengajar yang labih.
6) Sumber materi kurukulum perlu dikembangkan karena merupakan perpustakaan khusus yang berisi bahan-bahan yang dihasilkan melalui pengembangan kurikulum yaitu melalui laboratorium kurikulum dan media kurikulum (Tim Pengembangan MKDK,1991:223-235).
20
2. Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin dan Sebagai Supervisor, a. Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin.
1) Pengertian Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin.
Kepala berarti pemimpin, ketua (kantor, pekerjaan, perkumpulan) (Depdikbud RI, 1991:747). Sekolah berarti bangunan atau lembaga untuk belajar mengajar. Jadi Kepala Sekolah adalah pemimpin suatu lembaga untuk belajar mengajar.
Menurut Henry Part Fairchild menyatakan pemimpin adalah seseorang yang memimpin dengan jalan memprakarsai tingkah laku sosial dengan mengatur, mengarahkan, mengorganisir atau mengontrol usaha atau upaya orang lain atau melalui prestise kekuasaan atau posisi (Kartini Kartono, 1998:32-34). 2) Tugas Dan Fungsi Pemimpin.
Berkaitan dengan hal tersebut Gerangan mengutip pendapat Rusti adanya tiga tugas atau fungsi utama dari pemimpin yaitu (Bimo Walgito, 1990:94-95):
a) Memberikan struktur yang jelas dari situasi-situasi yang rumit yang dihadapi oleh kelompoknya.
b) Mengawasi dan menyalurkan perilaku kelompok yang dipimpinnya. Ini berarti juga bahwa seorang pemimpin bertugas mengendalikan perilaku anggota kelompok dan kelompok itu sendiri.
22
3) Syarat Dan Sifat Seorang Pemimpin.
Syarat seorang pemimpin dalam pendidikan disamping diperlukan persyaratan format seperti pendidikan dan ijazah juga dituntut untuk memiliki persyaratan sebagai berikut (Kartini Kartono, 1998:37-40): a) Kesehatan jasmani dan rohani.
b) Kesadaran akan tujuan dan arah.
c) Antusiasme (semangat, kegairahan, kegembiraan yang besar).
d) Keterampilan dan kecintaan.
e) Integritas (Integrity, keutuhan, kejujuran, ketulusan hati).
f) Ketegasan dalam mengambil keputusan.
g) Keterampilan mengajar.
Dapat disimpulkan bahwa apapun bentuk kelompok dan jenis kegiatan yang dipimpinnya, paling kurang harus ada tiga sifat yang harus dipunyai oleh seorang pemimpin yaitu: a) Penglihatan Sosial.
Ialah kemampuan dan kecakapan untuk dapat melihat dan memahami dengan cepat perasaan dan kebutuhan kelompoknya.
b) Kecerdasan Yang Tinggi.
Ialah kemampuan berabstraksi atau berpikir secara abstrak yang lebih tinggi dari rata-rata anggota kelompoknya.
23
c) Keseimbangan Alam Perasaan.
Ialah kemampuan untuk mengendalikan perasaannya dalam menghadapi hambatan yang dihadapi kelompoknya (A.Goffar, 1992:149). 4) Dasar-Dasar Kepemimpinan.
Dasar-dasar ini dalam Islam meliputi:
a) Tidak mengambil orang kafir atau orang yang tidak beriman sebagai pemimpin bagi orang-orang muslim karena bagaimanapun akan berpengaruh terhadap kualitas keberagaman rakyat yang dipimpinnya (Imam Moedjono,2002:53). Hal ini dijelaskan dalam surat An-Nisa (4): 144 yaitu:
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu) ? (Hasbi Asshiddiq, 1992:146).
b) Setiap kelompok orang bahkan dalam kelompok telah dari tiga orang diperlukan adanya pemimpin. Guna mencapai tujuan organisasi, disamping memiliki anggota, juga harus mengangkat pemimpin sebagai peranggung jawab organisasi tersebut.
24
c) Pemimpin harus orang yang memiliki keahlian dihidangnya.
d) Pemimpin harus bisa diterima; mencintai dan dicintai umatnya, mendoakan umat dan didoakan. Bukan sebaliknya dibenci dan membenci.
e) Mengutamakan, membela dan mendahulukan kepentingan umat, menegakkan keadilan, melaksanakan syariat, beijuang menghilangkan segala bentuk komunkaran, kekufuran, kehancuran dan fitnah.
f) Pemimpin harus sehat dan kuat serta seorang pemimpin memiliki sifat-sifat utama Rasulullah yaitu Sidiq, amanah, tabligh, tathanah.
g) Dalam mengajarkan bahwa setiap orang mempunyai kedudukan sebagai pemimpin dan bertanggung jawab terhadap orang-orang yang dipimpinnya.
h) Dalam mengambil keputusan, seorang pemimpin hendaklah mengutamakan musyawarah (Imam Moedjono,2002:55-58).
5) Tipe-tipe Pemimpin.
Memberikan pandangan ada empat macam tipe pemimpin yaitu: a) Parental ialah pemimpin yang dalam pendekatan kepada yang dipimpinnya bersikap sebagai orang tua (parent) terhadap umatnya.
25
b) Expert adalah pemimpin yang dipandang mempunyai keahlian tertentu.
c) Artist adalah pemimpin yang mempunyai sifat sebagai seniman khususnya dalam hubungan dengan manusia lain.
d) Manipulator ialah pemimpin yang pada umumnya memberikan janji-janji untuk memikat hati dari yang dipimpinnya, tetapi sering janji itu tidak dapat dipenuhi (Bimo Walgito, 1990:97).
b. Kepala Sekolah Sebagai Supervisor.
1) Pengertian Supervisor.
Pengertian supervisor berarti pengawasan utama, pengontrol tertinggi, penyelia. Kepala Sekolah sebagai penyelia mampu melaksanakan supervisi untuk memantau tenaga kependidikan agar tercapai proses belajar mengajar dengan baik (Depdikbud RI, 1991:978).
Menurut struktur organisasi Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan yang berlaku sekarang ini, yang termasuk kategori supervisor dalam pendidikan adalah Kepala Sekolah, Penilik Sekolah dan para pengurus ditingkat Kabupaten atau Kotamadya serta staf kantor bidang yang ada di tiap propinsi (Depag RI, 1999:42).
2 6
2). Tugas Supervisor.
Menurut Sahertian mengutip pendapat Gwyn dan merumuskan sepuluh tugas pokok supervisor yaitu : a) Membantu guru mengerti dan memahami para peserta didik.
b) Membantu mengembangkan dan memperbaiki secara individual maupun bersama-sama.
c) Membantu seluruh staf sekolah agar lebih efektif dalam melaksanakan proses belajar mengajar.
d) Membantu guru meningkatkan cara mengajar yang efektif.
e) Membantu guru secara individual.
f) Membantu guru agar dapat menilai para peserta didik lebih baik.
g) Menstimulir guru agar dapat menilai diri dan pekerjaannya.
h) Membantu guru agar merasa bergairah dalam pekerjaannya dengan penuh rasa aman. i) Membantu guru dalam melaksanakan kurikulum sekolah. j) Membantu guru agar dapat memberikan informasi yang seluas-luasnya kepada masyarakat tentang kemajuan sekolahnya (Mulyasa,155).
27
3). Syarat Dan Kompetensi Seorang Supervisor.
Sebagai seorang supervisor, yang harus melaksanakan tugas tanggung jawabnya hendaknya mempunyai syarat ideal.
Dilihat dari segi kepribadiannya sebagai berikut:
a) Mempunyai perikemanusiaan dan solidaritas yang tinggi, dapat menilai orang lain secara teliti dari segi kemanusiaannya serta dapat bergaul dengan baik.
b) Memelihara dan menghargai dengan sungguh-sungguh semua kepercayaan yang diberikan oleh orang-orang yang berhubungan dengannya.
c) Beijiwa optimis berusaha mencari, mengharap dan melihat segi yang baik.
d) Hendaknya bersifat adil dan jujur, sehingga tidak dapat dipengaruhi oleh penyimpangan-penyimpangan manusia.
Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 118/1996 pada Bab X pasal 22 dan 23 telah ditetapkan bahwa untuk dapat diangkat dalam jabatan Pengawas Sekolah, seorang pegawai negeri sipil harus memenuhi angka kredit yang ditentukan (pasal 22). Sedangkan pasal 23 ayat (1) dan (2) dapat dijabarkan sebagai berikut:
Pegawai negeri sipil yang diangkat pertama kali dalam jabatan Pengawas Sekolah harus memiliki syarat sebagai berikut:
2 8
a) Syarat Umum.
(1) Memiliki keterampilan dan keahlian yang sesuai dengan bidang kepengawasan yang akan dilakukan.
(2) Berkedudukan dan berpengalaman sebagai guru sekurang- kurangnya selama 6 tahun berturut-turut.
(3) Telah mengikuti pendidikan dan pelatihan kedinasan di bidang Pengawasan Sekolah dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan Dan Pelatihan (STTPP). (4) Setiap unsur pengenalan pelaksanaan pekeijaan dalam daftar Penilaian Pelaksanaan Pekeijaan (PP3) sekurang- kurangnya bernilai baik dalam dua tahun terakhir. (5) Usia setinggi-tingginya 5 tahun sebelum mencapai batas usia Pensiun Jabatan Pengawas Sekolah.
b) Syarat Khusus Bagi pengawas SMP, SMU atau sederajat syaratnya :
(1) Pendidikan serendah-rendahnya saijana (SI) atau yang sederajat.
(2) Berkedudukan serendah-rendahnya guru dewasa (3) Memiliki salah satu spesialisasi mata pelajaran atau rumus mata pelajaran yang sesuai (Mulyasa,2002:76-78).
29
Kompetensi dasar seorang supervisor ada dua yaitu : (1) Kompetensi umum yaitu :
(a) Memiliki pengutahuan fungsional tentang agamanya, menghayati dan taat melaksanakan ajaran agamanya.
(b) Bertindak demokratis,bersikap terbuka (c) Memiliki kepribadian menarik dan simpatik serta mudah bergaul.
(d) Bersikap ilmiah dalam segala hal serta memiliki prinsip ma uterus belajar.
(e) Selalu mengukuti perkembangan dunia pendidikan serta peraturan perundang-undangan yang beerlaku.
(2) Kompetensi khusus (a) Memiliki pengetahuan tentang administrasi pendidikansecara umum dan khusus meliputi administrasi personil, materiil dan operasional. (b) Memiliki pengetahuan tentang supervise pendidikan yang meliputi tujuan, sasaran, teknik, langkah, dan prinsip-prinsip dasar supervise pendidikan. (c) Memiliki kemampuan membimbing guru dalam memperoleh angka kredit dan membuat karya tulis atau karya ilmiah yang baik. (d) Harus bekeija berdasarkan rencana dan tujuan yang
30
(e) Harus memiliki kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan harus menjunjung tinggi kode etik profesi. 4). Supervisor untuk Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi
a) Supervisor untuk sekolah dasar Supervisor untuk sekolah dasar disebut penilik sekolah. Penilik sekolah adalah jabatan fungsional termasuk dalam rumpun tenaga kependidikan yang diberi tugas dan tanggung jawab untuk melakukan pengawasan pendidikan.
Penilik sekolah berada pada tingkat kecamatan dan melakukan pangawasan terhadap 10 sekolah oleh tiap-tiap orang penilik.
b) Supervisor untuk sekolah menengah Supervisor untuk sekolah menengah disebut pengawas sekolah. Pengawas sekolah adalah jabatan fungsional yang berkedudukan sebagai pelaksana teknis untuk melakukan pengawasan pendidikan terhadap sejumlah sekolah tertentu yang ditunjuk atau ditetapkan dalam upaya meningkatkan proses dan hasil belajar guna mencapai tujuan pendidikan.
Pengawas sekolah mengawasi Sekolah Menengah
31
kabupaten, sedangkan kedudukannya berada pada tingkat propinsi ).
c) Supervisor untuk Perguruan Tinggi Supervisor untuk sekolah tinggi disebut iijen