PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENYIMPANGAN HAK NASABAH (Studi Kasus Baitul Maal Wat Tamwil Bina Insani Pringapus Ungaran) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

  

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENYIMPANGAN

HAK NASABAH (Studi Kasus Baitul Maal Wat Tamwil

Bina Insani Pringapus Ungaran)

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

Oleh:

Masadah

NIM: 214-12-023

  

JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARI’AH

FAKULTAS SYARI’AH

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2016

  

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENYIMPANGAN

HAK NASABAH (Studi Kasus Baitul Maal Wat Tamwil

Bina Insani Pringapus Ungaran)

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

Oleh:

Masadah

NIM: 214-12-023

  

JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARI’AH

FAKULTAS SYARI’AH

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2016

NOTA PEMBIMBING

  Lamp : 4 (empat) eksemplar Hal : Pengajuan Naskah Skripsi Kepada Yth.

  Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga Di Salatiga

  Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  Disampaikan dengan hormat, setelah dilaksanakan bimbingan, arahandan koreksi, maka naskah skripsi mahasiswa: Nama : Masadah NIM : 214-12-023 Judul : PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP

  PENYIMPANGAN HAK NASABAH (Studi Kasus BaitulMaal Wat Tamwil Bina Insani Pringapus Ungaran)

  Dapat diajukan kepada Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga untuk diajukan dalam sidang munaqosyah. Dengan nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian dan digunakan sebagaimana mestinya.

  Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  Salatiga, 12 September 2016

  Pembimbing,

  M. Yusuf Khummaini S.HI. M.H NIP. 198105082003121003

KEMENTERIAN AGAMA

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS SYARI’AH

  Jl. Nakula Sadewa V no.9 Telp (0298) 3419400 Fax 323433 Salatiga 50722 Website

  

PENGESAHAN

Skripsi Berjudul:

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENYIMPANGAN HAK

  

NASABAH

(Studi Kasus Baitul Maal Wat Tamwil Bina Insani Pringapus Ungaran)

  Oleh: Masadah

  NIM: 214-12-023 T elah dipertahankan di depan sidang munaqosyah skripsi Fakultas Syari’ah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada hari Kamis, tanggal 26 September 2016, dan telah dinyatakan memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana dalam hukum Islam

  Dewan Sidang Munaqosyah Ketua Sidang : Dr. Muh Irfan Helmy, M.A …................................ Sekretaris Sidang : M.Yusuf Khummaini, M.H .................................... Penguji I : Evi Ariyani, M.H ..................................... Penguji II : .....................................

  Sukron Ma’mun, M.Si Salatiga, 26 September 2016 Dekan Fakultas Syari’ah Dra. Siti Zumrotun, M.Ag.

  NIP. 19670115 199803 2 002

PERNYATAAN KEASLIAN

  Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Masadah NIM : 214-12-023 Jurusan

  : Hukum Ekonomi Syari’ah Fakultas

  : Syari’ah Judul Skripsi : PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP

  PENYIMPANGAN HAK NASABAH (Studi Kasus BaitulMaal Wat Tamwil Bina Insani Pringapus Ungaran)

  Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 12 September 2016 Yang menyatakan Masadah NIM: 214-12-023

  

HALAMAN MOTTO

“ Hidup adalah kegelapan jika tanpa hasrat dan keinginan.

  

Dan semua hasrat – keinginan adalah buta, jika tidak disertai

pengetahuan.

  

Dan pengetahuan adalah hampa, jika tidak diikuti pelajaran.

  

Dan setiap pelajaran akan sia- sia jika tidak disertai cinta “.

  

Kahlil Gibran

  HALAMAN PERSEMBAHAN Skripsi inipenulispersembahkankepada : 1.

  Orang tua saya tercinta, Surotul Aman dan Siti Zulaikhah

  yang memberikan pengaruh psikologis yang sangat berarti bagi saya. Nasihat-nasihat dari kalian berdua tidak akan pernah saya lupakan.

  2. Sahabat-sahabat ku tercinta (Dwi Astuti, Ani Muslikhah, Khoirotun Nisak, Dita Septikawati, Tri setyorini, Siti Jamilatun, Bunga Apriela) Tanpa kalian mungkin saya tidak akan lama berada di HES dan teman-teman HES lainya yang tanpa mengurangi rasa persaudaraan, tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

  3. Hafsari Ayu Wardani, yang selalu memberi dukungan moral yang berlimpah untuk penulis.

  4. Iva Ekowati, pasangan seperjuangan yang selalu satu atap walaupun berpindah-pindah tempat.

  5. Almamater IAIN Salatiga dan Fakultas Syariah

6. Teman-teman posko 42 (Laras, Chusna, Tuckah, Mafa,

  Herman, Barli, ikhwan) yang selalu sama-sama saling menyemangati dan berjuang untuk menyelesaikan tugas

KATA PENGANTAR

  Rasa syukur yang dalampenulissampaikankepada Allah SWT, karenaberkatlimpahanrahmatNyapenelitianinidapatterselesaikansesuaidengan yang diharapkan.

  ShalawatdansalamselalupenulispanjatkankehadiratNabi Muhammad yang telah membawa umat dari zaman kebodohan kezaman yang tahuakanilmu.

  Semogaselalu mendapatkanSyafaatdaribeliaudiduniamaupundiakhiratnanti.

  Skripsi inidisusun untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum Program Studi S1 HukumEkonomiSyariah yang berjudul

  “PERLINDUNGAN HUKUM

TERHADAP PENYIMPANGAN HAK NASABAH (Studi Kasus Baitul Maal

Wat Tamwil

  Bina Insani Pringapus Ungaran)”.

  Penulismenyadaribahwadalammenyelesaikanlaporaninitidakdapatdiselesaikantanp aadanyabantuandariberbagaipihak.Olehkarenaitu, penulismengucapkanterimakasihkepada: 1.

  Rektor IAIN Salatiga Dr. Rahmat Hariyadi M.Pd 2. Dekan fakultas syariah Dra. Siti Zumrotun,. M.Ag 3. Ketua Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Evi Ariyani S.H,.M.H 4. Pembimbing skripsi M.Yusuf Khummaini, S.HI. M.H ditengah kesibukannya tetapi tetap mampu menyempatkan diri untuk memberikan petunjuk, bimbingan dari sisi materi skripsi serta memberi motivasi dan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih atas nasehat dan semangatnya.

5. Staf pengajar, pimpinan dan sekretaris Fakultas Syariah yang telah banyak membantu penulis dalam perkuliahan.

  Serta semuapihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, atas bantuan dan dukungan yang begitu besar artinya bagi penulis, semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua dan kebaikan serta ketulusan kita mendapatkan ganjaran pahala dari-Nya. Amin ya robbal alamin.

  Penulismenyadaribahwadalammenyusun skripsi inimasihjauhdari kata sempurna.Semoga skripsi inidapatbermanfaatbagipenulissendiridanbagipembacapadaumumnya.

  Salatiga, 12 September 2016 Penulis

  

ABSTRAK

  Masadah, 2016.Perlindungan Hukum Terhadap Penyimpangan Hak Nasabah

  (Studi Kasus BMT Bina Insani Pringapus Ungaran). Skripsi. Fakultas

  Syari’ah. Jurusan Hukum Ekonomi Syari’ah. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: M Yusuf Khummaini, S.HI. M.H.

  Kata Kunci: Perlindungan Hukum, Penyimpangan Hak Nasabah, BMT.

  Penelitian ini dilatar belakangi karena terjadinya masalah pada BMT Bina Insani Pringapus Ungaran.Masalah utamanya adalah faktor kelembagaan yang menjadi kendala, pengawasan serta operasional dalam BMT Bina Insani belum terumuskan dengan jelas.Peneliti melakukan penelitian mengenai bagaimana perlindungan hukum BMT dan perlindungan hukum bagi penyimpangan hak nasabah di BMT Bina Insani Pringapus Ungaran.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perlindungan hukum bagi penyimpangan hak nasabah di BMT Bina Insani Pringapus Ungaran.

  Penelitian ini merupakan penelitian lapangan

  (field

research) denganmenggunakan metode pengumpulan data, observasi, wawancara

  dan studi pustaka.Sifat penelitian yakni deskriptif analitik, sehingga tertuju pada pemecahan masalah dengan fakta-fakta yang ada.

  Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa BMT secara umum dan BMT Bina Insani secara khusunya belum mempunyai payung hukum yang kuat. Karena belum adanya payung hukum mengenai BMT ini nasaabah BMT Bina Insani juga tidak mendapatkan perlindungan hukum untuk memperoleh haknya, serta asas-asas yang seharusnya terdapat dalam perjanjian tidak dilaksanakan oleh BMT Bina Insani sebagaimana mestinya.

DAFTAR LAMPIRAN 1.

  Daftar pertanyaan dengan nasabah BMT Bina Insani Pringapus Ungaran 2. Daftar Riwayat Hidup 3. Surat Nota Pembimbing 4. Surat Ijin Penelitian di BMT Bina Insani Pringapus Ungaran

DAFTAR ISI

  SAMPUL……………………………………………………………… i GAMBAR LOGO

  1 B. Rumusan Masalah……………………………………………

  14 BAB II BAITUL MAAL WAT TAMWIL (BMT) A. Gambaran Umum BMT……………………………………….. 16 B. Landasan Hukum BMT……………………………………….. 31 C. Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah…………………….. 35

  8 H. Sistematika Penulisan ……………………………………….

  5 G. Metode Penelitian ……………………………………………

  4 F. Tinjauan Pustaka…………………………………………….

  3 E. Penegasan Istilah …………………………………………….

  3 D. Kegunaan Penelitian …………………………………………

  3 C. Tujuan Penelitian ……………………………………………

  ISI …………………………………………………………xiv

  ……………………………………………… ii JUDUL ………………………………………………………….. iii

  DAFTAR

  DAFTA R LAMPIRAN ………………………………………………… xiii

  ABSTRAK ……………………………………………………………… xii

  KATA PENGANTAR …………………………………………………… ix

  HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………… viii

  HALAMAN MOTTO …………………………………………………… vii

  SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ………………………………… vi

  HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………… v

  NOTA PEMBIMBING ……………………………………………… iv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah…………………………………….

  BAB III GAMBARAN UMUM BAITUL MAAL WAT TAMWIL BINA INSANI PRINGAPUS UNGARAN A. Gambaran Umum Baitul Maal Wat Tamwil Bina Insani Pringapus Ungaran

  44 B. Program Baitul Maal Wat Tamwil Bina Insani Pringapus Ungaran ………

  55 C. Klaim ………………………………………………………………………..

  58 D. Sistem Menabung di Baitul Maal wat Tam …………………………………

  59 E. Pelanggaran Hukum di BMT Bina Insani Pringapus Ungaran ……………..

  60 F. Upaya Nasabah untuk Memperoleh Haknya ………………………………..

  61 G. BMT dalam Perundang-undangan di Indonesia …………………………….

  62 BAB IV BAITUL WAT TAMWILBINA INSANI PRINGAPUS UNGARAN A. Analisa Landasan Hukum BMT ……………………………………………..

  64 B. Analisa Perlindungan Hukum terhadap Penyimpangan Hak Nasabah di

  BMT Bina Insani Pringapus Ungaran …………………………………………..

  65 C. Penyelesaian Sengketa Penyimpangan Hak Nasabah BMT Bina Insani

  Pringapus Ungaran ……………………………………………………………… 72

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan …………………………………………………………………..

  80 B. Saran ………………………………………………………………………..

  80 C. Penutup ………………………………………………………………………

  81 DAFTAR PUSTAKA RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perbankan syariah maupun lembaga keuangan

  syariah pada akhir-akhir ini tergolong cepat. Banyaknya lembaga keuangan makro maupun mikro yang tersebar diberbagai pelosok tanah air rupanya belum mencapai kondisi yang ideal jika diamati secara teliti. Hal ini nampak dari banyaknya lembaga keuangan mikro yang hanya mengejar target pendapatan masing-masing, sehingga tujuan yang lebih besar sering terabaikan khususnya dalam pengembangan ekonomi masyarakat kelas bawah. Padahal lembaga keuangan mikro mempunyai posisi strategis dalam pengembangan ekonomi masyarakat kelas bawah (Sumiyanto, 2008: 1).

  Sesuai dengan ketentuan Pasal 1 angka 2 Undang-undang Perbankan, kegiatan menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dalam kondisi yang demikian inilah Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) sebagai lembaga keuangan mikro berbasis syariah muncul dan mencoba menawarkan solusi bagi masyarakat kelas bawah. BMT sendiri merupakan salah satu model lembaga keuangan syariah yang bisa dibilang paling sederhana. Realitas dilapangan dalam beberapa tahun terakhir BMT mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan ini terjadi karena tingginya kebutuhan masyarakat akan jasa intermediasi keuangan.

  Namun realitasnya, keberadaan BMT ini masih belum selaras kelembagaan yang sering menjadi kendala. Sampai saat ini kelembagaan BMT belum diatur secara spesifik sebagaimana lembaga-lembaga keuanagan mikro lainya. Beroperasinya BMT memang dibutuhkan oleh masyarakat, dengan kata lain memberikan manfaat bagi masyarakat. Hanya saja pengawasan terhadap operasional BMT belum terumuskan dengan jelas karena belum jelasan perangkat untuk itu. Para pelaku BMT pun juga telah menyadari kondisi ini. Walaupun telah dibentuk berbagai asosiasi BMT yang berperan dalam merumuskan standarisasi, advokasi dan pengawasan, namun saat ini belum mendapatkan legalitas yang memadai secara hukum nasional.

  Kenyataan lainnya, keinginan munculnya begitu banyak BMT ini tidak dibarengi dengan faktor-faktor pendukung yang memungkinkan BMT untuk terusberkembang dan berjalan dengan baik. Fakta yang ada dilapangan menunjukkan banyak BMT yang tenggelam dan bubar disebabkan oleh berbagai macam sebab,seperti manajemenya yang tidak teratur, pengelola yang tidak amanah, sumber daya manusia yang kurang mampu bekerja professional, tidak dapat menarik kepercayaan masyarakat, kesulitan modal dan seterusnya (Sumiyanto, 2008: 1).

  Fenomena tersebut diatas mendorong penulis untuk meneliti lebih lanjut mengenai perlindungan hukum terhadap nasabah yang mengalami ketidakadilan dalam pemenuhan hak yang harus didapat oleh nasabah. yang berjudul HUKUM TERHADAP

  “PERLINDUNGAN

  PENYIMPANGAN HAK NASABAH (STUDI KASUS BAITUL MAAL WAT TAMWIL BINA INSANI PRINGAPUS UNGARAN)”.

  B. Rumusan Masalah 1.

  Bagaimanalandasan hukum Baitul Maal Wat Tamwil(BMT) ? 2. Bagaimana perlindungan hukum terhadap penyimpangan hak nasabah di Baitul Maal Wat Tamwil(BMT) Bina Insani Pringapus Ungaran ?

  C. Tujuan Penelitian 1.

  Untuk Mengetahui landasan hukum Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) 2. Untuk Mengetahui perlindungan hukum terhadap penyimpangan hak nasabah di Baitul Maal Wat Tamwil(BMT)Bina Insani Pringapus

  Ungaran.

  D. Kegunaan Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis. Manfaat tersebut dijabarkan sebagai berikut :

  1. Secara Teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah dan ilmu pengetahuan hukum yang memiliki pengetahuan dengan hal- hal yang berhubungan dengan perlindungan hukum terhadap penyimpangan hak nasabah di BMT.

  2. Secara Praktis diharapkan penelitian ini dapat dipergunakan sebagai referensi atau landasan hukum dalam pengambilan keputusan khususnya bagi perlindungan hukum terhadap penyimpanagn hak E.

   Penegasan Istilah

  Agar tidak menimbulkan masalah dalam pemahaman terhadap judul skripsi ini maka perlu kiranya penulis untuk menegaskan istilah tersebut : 1.

  Perlindungan Hukum Perlindungan hukum adalah memberikan pengayoman kepada hak asasi manusia yang dirugikan orang lain dan perlindungan tersebut diberikan kepada masyarakat agar mereka dapat menikmati semua hak yang diberikan oleh hukum (Hutabarat, 2012: 1).

  2. Penyimpangan Menyimpang adalah tidak menurut jalan yang betul, melencong, tidak dari jalan yang telah ditentukan semula (Poerwadarminta, 2006:

  1125). Penyimpangan yang dimaksud diatas adalah tidak sesuainya hak nasabah di BMT Bina Insani

  3. Hak Hak adalah sungguh ada kebenaran, kekuasaan yang benar atas sesuatu atau untuk menuntut sesuatu (Poerwadarminta, 2006: 397).

  Hak yang dimaksud diatas ialah kekuasaan atau kewenangan milik nasabah BMT Bina Insani

  4. Nasabah Nasabah adalah orang yang biasa berhubungan dengan bank atau menjadi pelanggan bank dalam hal keuanagan (Poerwadaminta,

  Bina Insani Pringapus Ungaran.

  5. Baitul Maal Wat-Tamwil Baitul Maal Wat-Tamwil secara etimologis, istilah

  “Baitul Maal” berarti “Rumah Uang” sedangkan “Baitut Tamwil” mengandung pengertian “Rumah Pembiayaan” (Yunus, 2009: 5). BMT memiliki dua fungsi yaitu: pertama, Baitul Maal memjalankan fungsi untuk memberi santunan kepada kaum miskin dengan menyalurkan dana ZIS (Zakat, Infaq, Shodaqoh) kepada yang berhak. Kedua, Baitut Tamwil menjalankan fungsi menghimpun simpanan dan membiayai kegiatan ekonomi rakyat dengan menggunakan sistem syariah (Putra 2008).

F. Tinjauan Pustaka

  Beberapa penelitian terkait yang membahas tentang perlindungan nasabah dalam ruang lingkup yang berbeda diantaranya adalah : Pertama, Skripsi dari Khotibul Umam, Semarang (2008) yang berjudul

  “Perlindungan Hukum bagi Nasabah Bank Selaku Konsumen di Bidang Perbankan ”. Dalam penelitian tersebut dijelaskan tentang

  perlindungan hukum bagi nasabah bank ditinjau dari Undang-undang No 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen, karena dalam prakteknya nasabah sering mengalami keluhan dalam produk perbankan terkait dengan janji hadiah dan iklan produk perbankan dan pengaduan cara kerja petugas yang kurang simpatik dan professional. Hasil penelitianya nasabah selaku konsumen ditempuh pihak perbankan bekerja sama dengan lembaga konsumen, terkait dengan adanya hak pada nasabah untuk mengajukan segala hal kepada lembaga pengaduan nasaabah pihak bank perlu mengadakan sosialisasi dan edukasi kepada masyrakat.

  Kedua, Skripsi dari Ni Luh Putu Widyantini yang berjudul

  

“Perlindungan Hukum Bagi Debitur (Nasabah) dalam Pelaksanaan

Perjanjian Kredit Perbankan ditinjau dari Undang-Undang perlindungan

Konsumen ”. Dalam penelitian ini mengandung permasalahan mengenai

  kelemahan kedudukan debitur dalam perjanjian kredit perbankan yang formulasi dan ketentuanya sudahdibakukan secara sepihak oleh Bank.

  Metode penelitian yang digunakan yaitu jenis penelitian hukum normatif dengan pendekatan perundang-undanagn, teknik pengumpulan bahan hukum dengan melakukan studi pustaka serta menggunakan teknis analisis secar kualitatif. Berdasarkan analisa dan hasil penelitian yang diperoleh, akibat hukum perjanjian baku mengharuskan pihak debitur untuk menyetujui dan melaksanakan ketentuan dari perjanjian baku yang formulasi dan ketentuan yang sudah ditentukan. Jadi perlindungan hukum bagi debitur dalam perjanjian kredit perbankan terletak pada adanya kewajiban bagia pihak bank untuk mengindahkan tata cara pembuatan klausula baku baik bentuk maupun substansinya berdasarkan undang- undang perlindungan konsumen dalam perjanjian kredit untuk melindungi nasabah.

  Ketiga, skripsi yang ditulis oleh Rach Hardjo Boedi Santoso, Semarang (2009) yang berjudul

  “Perlindungan Hukum Nasabah Bank

Syariah Berkaitan Dengan Pelaksanaan Pengawasan Oleh Bank

Indonesia ”. Dalam penelitian tersebut membahas tentang bagaoman

  perlindungan hukm terhadap nasabah bank syariah dan pengawasan bank syariah yang dilakuakan oleh bank Indonesia berkaitan dengan perlindungan hukum nasabah pada bank syariah di Semarang. Metode penelitian ini menggunakan yuridis normatif untuk menganalisa hubungan hukum antara bank dengan kreditur serta perlindungan hukum nasabah dan membandingkan antara bank konvensional dengan bank syariah. Hasil penelitianya menunjukkan untuk menghadapi globalisasi sistem, bank Indonesia dalam melakukan pengawasan terhadap bank syariah agar lebih mengoptimalkan dalam pengkajian perjanjian karena perjanjian awal sebagai bargening position antar pihak dan kebijakan Negara lebih difokuskan pada sosialisasi dan pengembangan sistem keuanagn syariah.

  Empat, Skripsi yang ditulis oleh David Y. Wonok, Depok (2013) yang berjudul

  “Perlindungan Hukum Atas Hak-Hak Nasabah Sebagai

Konsumen Pengguna Jasa Bank Terhadap Resiko Yang Timbul Dalam

Penyimpanagn Dana ”. Penelitian tersebut dalam praktek perbankan

  nasabah dibedakan menjadi 3 yaitu nasabah yang menyimpan dananya dibank, nasabah dalam pembiayaan perbankan, nasabah yang melakukan transaksi denagn pihak lain melalui bank. Terkait perlindungan hukum bagi nasabah selaku konsumen mengenai tata cara pencantuman klausula adanya pengaturan mengenai penyelesaian pengaduan nasabah dan mediasi perbankan dalam peraturan bank Indonesia.

  Dari beberapa hasil penelitian yang ada, terlihat bahwa ada kedekatan judul dengan judul penelitian yang penulis lakuakan. Namun penelitian penulis lakukan berbeda dengan penelitian yang sudah diteliti oleh peneliti lainya. Letak perbedaanya ada pada titik tekan yang penulis fokuskan. Penulis menitik beratkan pada bagaimana perlindungan hukum terhadap penyimpangan hak nasabah BMT Bina Insani.

G. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian a.

  Pendekatan Bertujuan untuk mengetahui, penulis menggunakan pendekatan hukum empiris artinya dengan mendekati masalah yang diteliti dengan sifat hukum yang nyata atau fakta sosial sesuai dengan kenyataan hidup dalam masyarakat(Ustman, 2014: 2-3).

  Penggunakan pendekatan ini dimaksudkan untuk memahami gejala hukum yang akan diteliti terhadap perlindungan nasabah di BMT Bina Insani Pringapus Ungaran b.

  Jenis Penelitian jenis penelitian ini yang gunakan nanti adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami penelitian. Dalam penelitian kualitatifmetode yangdigunakan adalah wawancara, pengamatan dan pemanfaatan dokumen (Moleong, 2011: 6).

  Penelitian ini berusaha untuk mengetahui atau mendalami bagaimana payung hukum dalam perlindungan hukum terhadap nasabah di BMT Bina Insani Pringapus Ungaran.

  2. Kehadiran Peneliti

  Dalam penelitian ini penulis bertindak sebagai pengumpul data dilapangan dengan menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi serta alat-alat bantu lain yang mendukung terlaksananya penelitian, seperti kamera dan alat perekam.

  3. Lokasi Penelitian

  Lokasi penelitian adalah tempat diamana penelitian itu akan dilakuakan. Dalam penelitian yang akan penulis teliti adalah di BMT Bina Insani Pringapus Ungaran.

  Penulis memilih lokasi ini karena ingin mengetahui bagaimana perlindungan hukum terhadap penyimpangan hak nasabah di BMT Bina Insani Pringapus Ungaran. Selain tempatnya strategis juga BMT ini merupakan salah satu lembaga keuangan yang sedang mengalami pelanggaran hukum.

4. Sumber Data a.

  Sumber Data Primer Adalah sumber data yang langsung didapatkan dari lapangan ataulokasi penelitian.

  1) Informan

  Informan adalah orang yang dapat memberikan informasi tentang hal-hal yang berhubungan denag penelitian. Dalam penelitian nanti yang menjadi informan adalah manager BMT Bina Insani Pringapus Ungaran, para pegawai dan nasabah BMT Bina Insani Pringapus Ungaran.

  2) Dokumen

  Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu dokumen-dokumen berhubungan dengan BMT Bina Insani Pringapus Ungaran, yang diantaranya adalah struktur organisasi BMT Bina Insani, data-data mengenai perlindungan hukum terhadappenyimpangan hak nasabah di BMT Bina Insani Pringapus Ungaran.

  b.

  Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder adalah sumber data yang diperoleh dari berbagai bacaan atau hasil penelitian sebelumnya yang bertema sama. Jadi sumber data lain yang bisa mendukung penelitian ini adalah dengan telaah pustaka seperti buku-buku, jurnal atau hasil penelitian sebelumnya yang meneliti hal serupa.

   Prosedur Pengumpulan Data

  Penelitian ini akan menggunakan 3 metode pengumpulan data : a.

  Observasi Observasi adalah pengumpulan data dengan jalan pengamatan dan pencatatan secara langsung dan sistematis terhadap fenomena yang diselidiki (Hadi, 1994: 139). Dalam observasi nanti, data yang ingin peneliti peroleh secara langsung dari BMT Bina Insani dengan melakukan pengamatan secara langsung pada objek penelitian seperti mengamati keadaan sekitar BMT Bina Insani, proses pelayanan pada nasabah di BMT Bina Insani, serta fasilitas yang ada di BMT Bina Insani Pringapus Ungaran.

  b.

  Interview Interview yaitu cara memperoleh keterangan atau data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung dengan manager, pegawai, dan sebagian nasabah di BMT Bina InsaniPringapus Ungaran.

  c.

  Dokumentasi Dokumentasi yaitu mengumpulkan, menyusun dan mengelola dokumen-dokumen tertulis yang terdapat di BMT Bina

  Insani dan kegiatan yang dianggap berguna untuk dijadikan bahan keterangan yang berhubungan dengan penelitian nanti.

  6. Analisis Data

  analisis. Analisis data yang digunakan adalah pendekatan kualitatif terhadap data primer dan sekunder. Selanjutnya diuraikan dan disimpulkan dengan memakai metode induktif yaitu pengambilan kesimpulan dimulai dari pernyataan atau fakta-fakta khusus menuju pada kesimpulan yang bersifat umum (Sudjana, 1998: 7).

  7. Pengecekan Keabsahan Data

  Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pengecekan keabsahan data dengan menggunakan teknik triangulasi. Menurut Sugiono (2010: 2074) triangulasi dalam pengujian kredibilitas dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu sebagai berikut : a.

  Triangulasi Sumber yaitu menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui beberapa sumber b. Triangulasi Teknik yaitu menguji kredibilitas data dilakuakn dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik yaitu dengan membandingkan data hasil observasi dengan data hasil wawancara dan membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.

8. Tahap-Tahap Penelitian

  tahap yaitu : a.

  Tahap sebelum lapangan, yaitu menentukan topik penelitian, mencari informasi mengenai perlindungan hukum terhadap penyimpangan hak nasabahdi BMT Bina Insani, pembuatan proposal penelitian, menetapkan fokus penelitian dan sebagainya yang harus dipenuhi sebelum melakukan penelitian b. Tahap pekerjaan lapangan, yaitu penulis terjun langsung kelapangan untuk mencari data-data yang diperlukan seperti wawancara kepada informan, melakukan observasi dan dokumentasi.

  c.

  Tahap analisis data, apabila semua data telah terkumpul dan dirasa cukup maka tahap selanjutnya adalah menganalisa data-data tersebut dan menggambarkan hasil penelitian sehingga bisa memberi arti pada objek yang akan diteliti.

  d.

  Tahap penulisan laporan yaitu apabila semua data telah terkumpul dan dianalisis serta dikonsultasikan kepada pembimbing maka yang akan dilakukan penulis selanjutnya adalah menulis hasil penelitian tersebut sesuai dengan pedoman penulisan yang telah ditentukan.

H. Sistematika Penulisan

  Adapun sistematika penulisan hasil laporan penelitian nanti adalah sebagai berikut : pembahasan isi pokok penelitian yang terdirir atas : Latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan penelitian.

  BAB II Kajian Pustaka, meliputi landasan hukum tentang perlindungan hukum terhadap penyimpangan hak nasabah. Diuraikan juga tinjauan hukum tentang perbankan yang menitik beratkan pada BMT.

  BAB

  III Paparan Data dan Temuan Penelitian yaitu mendiskripsikan tentang perlindungan hukum terhadap penyimpangan hak nasabah di BMT Bina Insani. Pada bab ini dijelaskan sekilas tentang objek penelitian seperti sejarah berdirinya, struktur organisasi dan tugas- tugasnya, visi dan misi, dan kedudukan perlindungan hukum terhadap penyimpangan hak nasabah BMT.

  BAB IV Pembahasan yaitu analisis hukum terhadap perlindungan hukum terhadap penyimpangan hak nasabah di BMT Bina Insani. Pada bab ini menguraikan tentang jawaban terhadap pokok permasalahan dari penelitian yaitu tentang perlindungan hukum terhadap penyimpanagn hak nasbah BMT apakah sudah sesuai dengan landasan hukumnya.

  BAB V Penutup yang merupakan kesimpulan dan saran mengenai persoalan yang telah dijabarkan pada bab bab sebelumnya. Kemudian pada bagian akhir dari skripsi nantiadalah daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

  BAB II BAITUL MAAL WAT TAMWIL (BMT) A. Gambaran Umum tentang BMT 1. Pengertian BMT Baitul Maal Wat Tamwil terdiri dari dua istilah, yaitu Baitul Maal dan BaitutTamwil.Baitul Mal lebih mengarah pada usaha-usaha

  pengumpulan dana yang non profit, seperti : zakat, infaq dan shodaqoh. Sedangkan Baitut Tamwil sebagai usaha pengumpulan dan penyaluran dana komersial (Sudarsono, 2003: 84).

  Secara kelembagaan BMT didampingi atau didukung Pusat Ingkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK). Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK) sebagai lembaga primer karena mengemban misi yang lebih luas, yakni menetapkan usaha kecil. Dalam prakteknya, Pusat Inkubasi Usaha Kecil (PINBUK) menetapkan BMT dan pada giliranya BMT menetapkan usaha kecil. Keberadaan BMT merupakan representasi dari kehidupan masyarakat dimana BMT itu berada, dengan jalan ini BMT mampu mengakomodir kepentingan ekonomi masyarakat (Sumiyanto, 2008: 24-25).

2. Sejarah BMT

  Setelah berdirinya Bank Muamalah Indonesia (BMI) timbul peluang untuk mendirikan bank-bank yang berprinsip syariah. operasionalisasi BMI kurang menjangkau usaha masyarakat kecil dan menengah, maka muncul usaha untuk mendirikan bank dan lembaga keuangan mikro, seperti BPR syariah dan BMT yang bertujuan untuk mengatasi hambatan operasionalisasi Bank Muamalah Indonesia

  Disamping itu ditengah-tengah kehidupan masyarakat yang hidup serba kecukupan muncul kekhawatiran akan timbulnya pengikisan akidah. Pengikisan akidah ini tidak hanya dipengaruhi dari aspek syiar islam tetapi juga dipengaruhi oleh lemahnya ekonomi masyarakat. Di lain pihak, bebrapa masyarakat harus menghadapi rentenir atau lintah darat. Maraknya rentenir ditengah-tengah masyarakat mengakibatkan masyarakat semakin terjerumus pada masalah ekonomi yang tidak menentu. Bersarnya pengaruh rentenir terhadap perekonomian masyarakat tidak lain karena tidak adanya unsur-unsur yang cukup akomodatif dalam penyelesaian masalah yang masyarakat hadapi. Oleh karena itu BMT diharapkan mampu berperan lebih aktif dalam memperbaiki kondisi (Yunus, 2009: 33).

3. Visi dan Misi BMT a. Visi BMT

  Visi BMT mengarah pada upaya untuk mewujudkan BMT menjadi lembaga yang mampu meningkatkan kualitas ibadah anggota (ibadah dalam arti luas), sehingga mampu berperan sebagai wakil pengabdi Allah, memakmurkan kehidupan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Karena visi ini merupakan cita-cita jangka waktu panjang, maka perumusanya merupakan obyektifitas dan kesungguhan. Titik tekan perumusan visi BMT adalah mewujudkan lembaga yang profesional dan dapat b.

   Misi BMT

  Misi BMT adalah membangun dan mengembangkan tatanan perekonomian dan struktur masyrakat madani yang adil berkemakmuran-berkemajuan, berdasarkan syariah dan ridha Allah. Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa misi BMT bukan semat-mata mencari keuntungan dan menumpukkan laba modal pada segolongan orang kaya saja, tetapi lebih berorientasi pada pendistribusian laba yang merata dan adil, sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi islam. Masyarakat ekonomi kelas bawah harus didorong untuk berpartisipasi dalam modal melalui simpanan penyertaan modal sehingga mereka dapat menikamti hasil-hasil BMT. Terdapat kepentingan yang sama dari dua sisi struktur sosial yang berlawanan, yakni struktur masyarakat berada (orang kaya) dengan struktur masyarakat miskin. BMT akan berperan dalam menjembatani kebutuhan keduanya (Ridwan, 2006: 4).

4. Prinsip Operasi BMT

  Secara ringkas Pusat Pengkajian dan Pengembangan Usaha Kecil (P3UK) tahun 1994 menerangkan prinsip dan produk inti BMTsebagai berikut : a.

  Prinsip dan Produk Inti Baitul Maal

  Baitul Maal yang sudah mengalami penyempitan arti

  penghimpun dan penyalur dana zakat, infaq dan shodaqoh. Dalam arti bahwa Baitul Maal hanya bersifat “menunggu” kesadaran ummat untuk menyalurkan dana zakat, infaq dan shodaqohnya saja tanpa ada suatu kekuatan untuk melakukan pengambilan atau pemungutan secara langsung kepada mereka-mereka yang sudah memenuhi kewajibanya tersebut, dan seandainya aktifpun hanya bersifat seolah-olah meminta dan menghimbau yang kemudian setelah itu baitul maal menyalurkan kepada mereka yang berhak untuk menerimanya(Yunus 2009: 33)

  Dari prinsip dasar diatas dapat kita ungkapkan bahwa produk inti dari Baitul Maal terdiri atas :

1) Produk Penghimpunan Dana.

  Dalam produk penghimpunan dana ini, sebagaimana telah diungkapkan diatas, baitul maal menerima dan mencari dan berupa zakat, infaq dan shodaqoh. Meskipun selain sumber dana tersebut Baitul Maal juga menerima dana berupa sumbangan, hibah ataupun wakaf serta dana-dana yang bersifat sosial.

  2) Produk Penyaluran Dana

  Penyaluran dana-dana yang bersumbrkan dari dana baitul dari zakat, karena dana zakat ini sarana penyaluranya sudah ditetapkan secara tegas dalam Al

  Qur’an yaitu kepada 8 golongan ashnaf anatar lain : fakir, miskin, amilin, mualaf, fisabilillah, ghorimin, hamba sahaya dan digunakan untuk pengembangan usaha orang-orang miskin, pembangunan lembaga pendidikan, masjid maupun biaya-biaya operasional kegiatan sosial lainnya(Yunus, 2009: 34).

  b.

  Prinsip dan Produk Inti Baitut Tamwil

  Baitut Tamwil tidak jauh berbeda dengan prinsip-prinsip

  yang digunakan oleh bank islam. Ada 3 prinsip yang dapat dilaksanakan oleh BMT (dalam fungsinya sebagai Baitut Tamwil), yaitu : 1.

  Prinsip Bagi Hasil Prinsip ini merupakan suatu sistem yang meliputi tata cara pembagian hasil usaha antara pemodal (penyedia dana) dengan pengelola dana. Pembagian bagi hasil ini dilakukan anatara BMT dengan pengelola dana dan antara BMT dengan penyedia dana (penyimpan/penabung). Bentuk produk yang berdasarkan prinsip ini adalah Mudharabah dan Musyarakah. Sesuai dengan firman Allah dalam QS An Nisa’ : 12

    Artinya: Tetapi jika saudara-saudara itu lebih dari seorang, maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu.

  2. Prinsip Jual Beli dengan Mark Up (keuntungan).

  Prinsip ini merupakan suatu cara jual beli yang pelaksanaanya BMT mengangkat nasabah sebagian agen (yang diberi kuasa) melakukan pembelian barang atas nama BMT, kenudian BMT bertindak sebagai penjual, menjual barang tersebut kepada nasabah dengan harga sejumlah harga beli ditambah keuntungan bagi BMT atau sering disebut margin

  mark up . Keuntungan yang diperoleh BMT akan dibagi juga

  bagi penyedia/ penyimpan dana. Bentuk produk prinsip ini adalah Murabahah dan

  Bai’Bitsaman Ajil.Sesuai dengan firman Allah dalam QS Al Baqarah 275.

   Artinya : Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.

  3. Prinsip non Profit

  Prinsip ini disebut juga dengan pembiayaan kebajikan, prinsip ini lebih bersifat sosial dan tidak profit oriented.

  Sumber dana untuk pembiayaan ini tidak membutuhkan biaya, –bentuk pembiayaan tersebut diatas.

  Bentuk produk prinsip ini adalah pembiayaan Qordul Hasan. Sesuai dengan perintah Allah dalam QS Al Muzammil: 20.

  



Artinya : Makadirikanlah sembahyang, tunaikan zakatdan berikanlah pinjaman kepada Allah swt berupa pinjaman yang baik.

  Adapun mengenai produk inti dari BMT (sebagai fungsi

  

Baitut Tamwil) adalah sebagai penghimpunan dana dan penyaluran

dana.

1. Produk Penghimpunan Dana

  Produk penghimpunan dana berupa jenis-jenis simpanan yang dihimpun oleh usaha-usaha produktif, jenis simpanan tersebut anatara lain : a.

  Al-Wadiah Penabung memiliki motivasi hanya untuk keamanan uangnya tanpa mengharapkan keuntungan dari uang yang ditabung. Dengan sistem ini BMT tetap memberikan bagi hasil, namun nisbah bagi penabung sangat kecil. Sesuai dengan perint ah Allah dalam QS. An Nisa’: 58.

  

  Artinya :

  Sesungguhnya Allah menturuh kamu untuk menyampaikan amanat (titipan) kepada yang berhak menerimanya.

  b.

  Al-Mudharabah Penabung memiliki motivasi untuk memperoleh keuntungan dari tabungannya, karena itu daya tarik dari jenis tabungan ini adalah besarnya nisbah dan sejarah keuntungan bulan lalu.

  c.

   Amanah Penabung memiliki keinginan tertentu yang diakadkan atau diamanahkan kepada BMT. Misal tabungan ini dimintakan kepada BMT untuk pinjaman khusus

  dhu’afa atau

  orang tertentu. Dengan demikian tabungan ini sama sekali tidak diberikan bagi hasil.

  d.

  Produk Penyaluran Dana Produk penyaluran dana dalam hal ini merupakan bentuk pola pembiayaanya yang merupakan kegiatan BMT dengan harapan dapat memberikan penghasilan. Pola pembiayaan tersebut adalah : (1)

  Pembiayaan Mudharabah Pembiayaan modal kerja yang diberikan oleh

  BMT kepada anggota, dimana pengelola usaha sepenuhnya diserahkan kepada anggota sebagai nasabah debitor. Dalam hal ini anggota nasabah menyediakan usaha dan sistem pengelolaanya. Hasil keuntungan akan

Dokumen yang terkait

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 1 15

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 1 26

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 14

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 16

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 0 102

PENGELOLAANZAKAT PRODUKTIF SEBAGAI UPAYA PENGENTASAN KEMISKINAN (Study Kasus Lembaga Amil Zakat Maal Dukuh, Sidomukti, Salatiga) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam (S.H.I)

0 0 87

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN GRIYA BANK SYARIAH MANDIRI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 0 119

PENOLAKAN KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) DALAM MENIKAHKAN JANDA HAMIL (Studi Kasus di KUA Kuwarasan Kabupaten Kebumen) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 0 106

ANALISIS PENETAPAN WALI ADHOL DI PENGADILAN AGAMA SEMARANG TAHUN 2010 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 0 91

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN BAGI HASIL SIMPANAN MUDHARABAH BERJANGKA (Studi Kasus di BMT Tumang Cabang Salatiga) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 0 150