BAB IV PROGRAM ARSITEKTUR - 12.11.0023 Khoe, Gianina Aurellia BAB IV
BAB IV PROGRAM ARSITEKTUR
4.1 Konsep Program Akademi Kuliner di Semarang
4.1.1 Aspek Citra / Performance Arsitektural
Citra yang ingin dibangun adalah bangunan pendidikan yang memiliki karakter arsitektur yang iconic serta nyaman dan mendukung bagi kegiatan pembelajaran. Keselarasan dengan bangunan sekitar juga perlu diperhatikan, sehingga dapat saling mendukung dengan bangunan lainnya. Pada pengelohanan tapak nya digunakan material atau warna yang berkaitan dengan unsur alam sehingga memberikan kesan nyaman serta asri. Pada eksteriornya yang ingin ditonjolkan adalah pengolahan bentuk yang dinamis serta fasad dengan sentuhan material yang ekologis.
Pada interiornya menampilkan tata ruang yang rapi dengan space yang luas, sesuai karakter chef yang disiplin namun tetap dalam suasana pembelajaran yang nyaman dan kondusif.
4.1.2 Aspek Fungsi
Bangunan ini merupakan bangunan pendidikan yang memberikan fasilitas pendidikan di bidang kuliner. Metode pembelajaran adalah hands
on, dimana setiap maahsiswanya melakukan pembelajaran praktek.
Akademi kuliner ini memberikan fasilitas laboratorium yang menyeluruh sehing mahasiswa dapat belajar praktek langsung berbagai macam hidangan. Kegiatan pada laboratorium dapur erat hubungannya dengan penggunaan api, penyaluran gas dan listrik. Hal ini perlu diperhatikan pengadaan dan perawatannya sehingga keselamatan penggunanya terjamin.
4.1.3 Aspek Teknologi
Penggunaan teknoogi pada sistem bangunan dan peralatan laboratorium difokuskan untuk mendukung fungsi dari edukasi kuliner.
Penyelenggaraan peralatan dengan teknologi baru diharapkan mampu mendukung proses belajar mengajar dan produktivitas mahasiswa.
Teknologi bangunan yang diterapkan adalah penataan dan pengoptimalan pencahayaan serta penghawaan alami yag mampu mendukung kegiatan. Serta teknologi pengolahan limbah air cuci serta pemanfaatan air hujan.
4.2 Tujuan, Faktor Penentu, Faktor Persyaratan Perancangan Akademi Kuliner
di Semarang4.2.1 Tujuan Perancangan
Akademi Kuliner ini dibangun sebagai sarana pendidikan di kota Semarang, dengan tujuan sebagai berikut :
- Menciptakan fasilitias pendidikan kuliner sebagai tempat belajar para calon chef dan pengembangan kreatifitas di dunia kuliner.
- Menciptakan lapangan kerja bagi mahasiswa untuk melakukan kerja praktek.
4.2.2 Faktor Penentu Perancangan
a. Aktivitas pelaku Pada bangunan, aktivitas pelaku mempengaruhi penataan dan jenis ruang yang dibutuhkan serta sirkulasi ruang yang akan dirancang. b. Persyaratan ruang Persyaratan ruang didapatkan dari studi literatur dan analisis data sehingga sesuai dengan aktifitas pelaku di dalam bangunan dan memberikan ruang yang nyaman bagi pelaku untuk beraktivitas di dalamnya.
c. Kondisi, potensi, dan kendala pada lingkungan Respon terhadap kondisi lingkungan merupakan salah satu penentu dari perancangan bangunan sekolah, baik dari keadaan tapak, kondisi jalan, kepadatan lingkungan dan bangunan sekitar. Desain bangunan sedapat mungkin menyesuaikan dengan lingkungan sekitar sehingga dapat diterima oleh lingkungan sekitarnya dan tidak memberikan dampak yang negatif.
d. Peraturan Terdapat peraturan berupa standar kebutuhan pelaku terutama pada ruang laboratorium dan sirkulasi di dalam ruang tersebut untuk memberikan kenyamanan dan keamanan.
4.2.3 Faktor Persyaratan Perancangan
Persyaratan desain pada proyek ini meliputi persyaratan desain arsitektural, bangunan, dan lingkungan. Persyaratan ini berkaitan
4.2.3.1 Persyaratan Arsitektural Bangunan harus memiliki penataan ruang dalam sehingga fasilitas utama dan pendukung dapat berintegrasi dengan baik.
Bangunan memiliki zoning ruang sesuai dengan program studi yang disediakan
Bangnan memiliki penataan area-area dalam ruang sesuai dengan zona-zona yang ada dalam setiap dapur sehingga tercapai efisiensi kerja.
Perancangan ruang, khususnya dapur yang disesuaikan dengan fungsi pembelajaran dan kurikulum yang ada.
Fasilitas penunjang seperti restoran, bakery, & cafe mudah diakses karena merupakan fasilitas publik, namun tidak mendominasi karena fungsi utama adalah bangunan pendidikan.
Memiliki nilai kearifan lokal dalam penataan fungsi keruangan maupun budaya secara umum dan kontekstual.
4.2.3.2 Persyaratan Bangunan
- Memiliki sistem pengamanan kebakaran baik pasif maupun pasif di setiap ruang yang ada, karena akivitas utama mengunakan kompor dan alat masak lainnya.
- Memiliki sistem pencahayaan yang sesuai dengan aktivitas khusus yang diwadahi khususnya dalam ruang laboratorium/ dapur.
- Memiliki sistem untuk mengatur keluarnya asap yang muncul saat kegiatan memasak dilakukan
- Memiliki sistem air bersih, air panas dan air kotor yang sesuai dan tertata dengan baik karena setiap ruangan laboratorium / dapur memiliki aliran air bersih dan air kotor.
- Memiliki saluran air pembuangan pada lantai ruang laboratorium dapur sehingga memudahkan saat membersihkan lantai ruangan.
- Mengatur tata serta ukuran jendela, pintu, dan perabot agar sesuai dengan fungsi yang diwadahi.
- Memiliki jaringan utilitas serta mekanikal elektrikal bangunan yang tertata dengan baik.
4.2.3.3 Persyaratan Lingkungan Lokasi yang dipilih harus sesuai dengan peraturan pemerintah mengenai fungsi bangunan pendidikan.
Terjangkau oleh aspek utilitas seperti jaringan air bersih PDAM, jaringan listrik, dan jaringan telepon.
Aksesesibilitas mudah bagi kendaraan pribadi (kendaraan roda dua dan roda empat) serta kendaraan umum.
4.3 Program Arsitektur Akademi Kuliner di Semarang
4.3.1 Program Kegiatan dan Fasilitas
Tabel 38 . Pengelompokkan Kegiatan Pimpinan Akademi
1. Direktur Datang / Pulang (parkir) Area Parkir Publik
Mengikuti rapat Ruang Rapat Privat Mengajar Ruang Kelas /
BAB / BAK Toilet Servis Sholat Mushola Servis
Publik Privat
Ruang Wakil Direktur
Asistensi Ruang Dosen Privat Mengikuti upacara Lapangan Publik Istirahat Kantin
Ruang Laboratorium Privat
Direktur Privat
Sumber : Analisis Pribadi, Agustus 2016
III Datang / Pulang (parkir) Area Parkir Publik Datang / Pulang (diantar) Area Drop-off Publik Bekerja, menerima tamu Ruang Wakil
Direktur I , II,
Privat BAB / BAK Toilet Servis Sholat Mushola Servis 2. Wakil
Ruang Direktur Publik
Asistensi Ruang Dosen Privat Mengikuti upacara Lapangan Publik Istirahat Kantin
Ruang Laboratorium Privat
Datang / Pulang (diantar) Area Drop-off Publik Bekerja, menerima tamu Ruang Direktur Privat Mengikuti rapat Ruang Rapat Privat Mengajar Ruang Kelas /
No. Pelaku Kegiatan Ruang Sifat
3. Datang / Pulang (parkir) Area Parkir Publik
Kepala Bag. Perpustakaan
Sekretaris Progdi Privat
BAB / BAK Toilet Servis
Publik Privat
Ruang Kepala dan Sekretaris Progdi
Asistensi Ruang Dosen Privat Mengikuti upacara Lapangan Publik Istirahat Kantin
Ruang Laboratorium Privat
Mengikuti rapat Ruang Rapat Privat Mengajar Ruang Kelas /
Datang / Pulang (parkir) Area Parkir Publik Datang / Pulang (diantar) Area Drop-off Publik Bekerja, menerima tamu Ruang Kepala dan
Datang / Pulang (diantar) Area Drop-off Publik Bekerja, menerima tamu Kantor Kepala Privat Mengontrol Perpustakaan Perpustakaan Pubilk Mengikuti rapat Ruang Rapat Privat Mengikuti upacara Lapangan Publik Istirahat Kantin
Sekretaris Progdi
Privat BAB / BAK Toilet Servis Sholat Mushola Servis 5. Kepala dan
Kantor Kepala Publik
Datang / Pulang (parkir) Area Parkir Publik Datang / Pulang (diantar) Area Drop-off Publik Bekerja, menerima tamu Kantor Kepala Privat Mengontrol Laboratorium Ruang Laboratorium Privat Mengikuti rapat Ruang Rapat Privat Mengikuti upacara Lapangan Publik Istirahat Kantin
Privat BAB / BAK Toilet Servis Sholat Mushola Servis 4. Kepala Bag. Laboratorium
Kantor Kepala Publik
6. Datang / Pulang (parkir) Area Parkir Publik
Kepala BAU & BAK
Datang / Pulang (diantar) Area Drop-off Publik Bekerja, menerima tamu Kantor Kepala Privat Megontrol BAU & BAK Ruang BAU & BAK Privat Mengikuti rapat Ruang Rapat Privat Mengikuti upacara Lapangan Publik Fotokopi Koperasi Semi
Publik Istirahat Kantin
Kantor Kepala Publik
Privat BAB / BAK Toilet Servis
7. Senat
Mahasiswa Datang / Pulang (parkir) Area Parkir Publik Datang / Pulang (diantar) Area Drop-off Publik Kegiatan Senat Ruang Senat Privat Mengikuti rapat Ruang Senat Privat Mengikuti upacara Lapangan Publik Istirahat Kantin
Ruang Senat Publik
Privat Fotokopi Koperasi Semi
Publik BAB / BAK Toilet Servis Sholat Mushola Servis
Tabel 39 . Pengelompokan Aktivitas Dosen dan Staff
Sumber : Analisa Pribadi, Agustus 2016
dan BAAK Datang / Pulang (parkir) Area Parkir Publik Datang / Pulang (diantar) Area Drop-off Publik Mengurus Administrasi Kantor BAAK Privat Menginventaris sarana dan prasarana
3. Datang / Pulang (parkir) Area Parkir Publik
Privat BAB / BAK Toilet Servis Sholat Mushola Servis
Ruang BAU & BAAK Publik
Asistensi Ruang Dosen Privat Mengikuti upacara Lapangan Publik Istirahat Kantin
Ruang Laboratorium Privat
Kantor BAU Privat Mengikuti Rapat Kantor BAU Privat Mengajar Ruang Kelas /
2. Staff BAU
No. Pelaku Kegiatan Ruang Sifat
Publik BAB / BAK Toilet Servis Sholat Mushola Servis
Privat Fotokopi Koperasi Semi
Ruang Dosen Publik
Asistensi Ruang Dosen Privat Mengikuti upacara Lapangan Publik Istirahat Kantin
Ruang Laboratorium Privat
Datang / Pulang (diantar) Area Drop-off Publik Bekerja, menerima tamu Ruang Dosen Privat Mengikuti rapat Ruang Rapat Privat Mengajar Ruang Kelas /
1. Dosen Datang / Pulang (parkir) Area Parkir Publik
Datang / Pulang (diantar) Area Drop-off Publik Administrasi Program
Studi Mengurus Keperluan Program Studi
Ruang Administrasi Program Studi
Privat Fotokopi Koperasi Privat Mengikuti rapat Ruang Rapat Privat Mengikuti upacara Lapangan Publik Istirahat Kantin
Pantry Publik
Privat BAB / BAK Toilet Servis Sholat Mushola Servis 4. Pustakawan Datang / Pulang (parkir) Area Parkir Publik
Datang / Pulang (diantar) Area Drop-off Publik Bekerja Perpustakaan Semi
Publik Mengikuti rapat Ruang Rapat Privat Mengikuti upacara Lapangan Publik Istirahat Kantin
Kantor Kepala Publik
Privat BAB / BAK Toilet Servis Sholat Mushola Servis 5. Cleaning
Service Datang / Pulang (parkir) Area Parkir Publik Datang / Pulang (diantar) Area Drop-off Publik Membersihkan Ruang Seluruh ruang Servis Menyimpan Barang Gudang Servis Istirahat Kantin
Ruang Pekerja Publik
Privat BAB / BAK Toilet Servis Sholat Mushola Servis 6. Satpam Datang / Pulang (parkir) Area Parkir Publik
Datang / Pulang (diantar) Area Drop-off Publik Menjaga Keamanan Seluruh ruang Servis Mengawasi CCTV Gudang Servis Istirahat Kantin
Ruang Pekerja Publik
Privat BAB / BAK Toilet Servis Sholat Mushola Servis
Tabel 40 . Pengelompokkan Aktivitas Mahasiswa dan Pengunjung
Sumber : Analisa Pribadi, Agustus 2016
No. Pelaku Kegiatan Ruang Sifat 1.
Mahasiswa Datang / Pulang (parkir) Area Parkir Publik Datang / Pulang (diantar) Area Drop-off Publik Belajar (teori) Ruang Kelas Privat Belajar (praktek) Ruang Laboratorium Privat Asistensi Ruang Dosen Privat Membaca Buku Perpustakaan Privat Upacara Lapangan Publik Istirahat Kantin
Ruang Komunal Publik Publik
Seminar Aula Publik Fotokopi Koperasi Semi
Publik
Internship Restaurant, Café, Bakery
Publik BAB / BAK Toilet Servis Sholat Mushola Servis
2. Pengunjung /
Tamu Datang / Pulang (parkir) Area Parkir Publik Datang / Pulang (diantar) Area Drop-off Publik Berkunjung Kompleks Akademi Privat Membeli Makanan Restaurant, Café,
Bakery
Publik BAB / BAK Toilet Servis Sholat Mushola Servis
4.3.2 Program Besaran Ruang Area Akademik Umum
8
Jumlah Ruang Luas (m2)
Area Administrasi Nama Ruang
5 197,08
Total
6 Ruang Rapat Senat 1 41,08
6
30 Ruang UKM
3
30 Ruang Himpunan Mahasiswa
1
Area Kegiatan Mahasiswa (Non Akademik) Nama Ruang Jumlah Ruang Luas (m2) Ruang Senat
21 2.834,27
Total
28.8 Lab. Bahasa 1 41,08
Nama Ruang Jumlah Ruang Luas (m2) Ruang Kelas
2 56,4
4
Storage Room
9 12,6
Ruang Chef
1 109,4
Live Action Kitchen
3 362,4
Culinary Studio
2 214,27
Pastry Laboratory
2 182,66
Hot Kitchen
1 149,24
Area Laboratorium Akademik Nama Ruang Jumlah Ruang Luas (m2) Cold Kitchen & Bar Laboratory
38.76 Ruang Ganti
Ruang Direktur
Kantin
1
20 19 653,05
Fasilitas Penunjang Nama Ruang Jumlah Ruang Luas (m2) Aula
1 1500
Koperasi
1
20 Perpustakaan 1 588
1
1 6,28
30 Toilet 8 10,8
Mushola
1
27 ATM Center 1 4,2
Ruang Cleaning Service
1 24,3
Ruang Keamanan dan Pos Satpam
1
Gudang Umum
Ruang Tamu Dosen
1 22,4
45 Ruang Rapat 1 41,08
Ruang Wadir (I,II,III)
3 22,4
Ruang BAU
1
45 Ruang BAAK
1
45 Ruang LPPM
1
Ruang Admin Progdi
1 41,08
3 36,68
Ruang Ketua Progdi
3 8,04
Ruang Sekretaris Progdi
3 8,04
Ruang Dosen
1 161,73
Ruang Rapat Dosen
6
Ruang Genset
Gudang Barang
Area Parkir Motor Kapasitas
125 3125
Fasilitas Outdoor Nama Ruang Jumlah Ruang Luas (m2) Area Parkir Mobil Kapasitas
6 Total 11 362,7
1
12 Pantry
1
Ruang Staff
1 20,7
R. Manager
1 20,88
Toilet
20 Kasir 1 2,16
1
1 56,45
1
Pastry Kitchen
1 52,47
Main Kitchen
1 41,08
Bar
1 21,06
Bakery
1 109,9
Restoran, Bakery, & Café Nama Ruang Jumlah Ruang Luas (m2) Restoran
4 Total 16 2.344,7
2
36 Ruang Gas LPG
1
18 Ruang Pompa
180 720
Area Parkir Bus Kapasitas 1
30 Lapangan 1 420
Total 4.295 Tabel 41 . Program Besaran Ruang
Sumber : Analisa Pribadi, Agustus 2016
2 Kelompok Kegiatan Luas (m )
Area Akademik 2.628,83 Area Kegiatan Mahasiswa 161,08 Area Administrasi 608,05 Area Fasilitas Penunjang 2.453,66 Area Restoran 362,7
2 Luas bangunan 6.304,95 m
2 + Sirkulasi 30 % 1.891,485 m
2 Luas Total Bangunan 8.196,435 m Tabel 42 . Total Luas Bangunan
Sumber : Analisa Pribadi, Agustus 2016
a. Regulasi Tembalang BWK VI
Koefisien Dasar Bangunan (KDB) maksimum 40 % Koefisien Luas Bangunan (KLB) maksimum 1,6
b. Luas Kebutuhan Minimum
= Luas Total Bangunan ÷ KLB
2
= 8.196,435 m ÷ 1,2
2
= 6.830,36 m
c. Luas Lantai Dasar
= KDB 40% x Luas kebutuhan tapak
2
= 40% x 6.830,36 m
2
= 2.732,14 m
d. Luas Ruang Terbuka
= Luas kebutuhan tapak – Luas lantai dasar
2
2
= 6.830,36 m
- – 2.732,14 m
2
= 4.098,22 m
e. Luas Ruang Terbuka Hijau (RTH)
= 40% x Luas ruang terbuka
2
= 40% x 4.098,22 m
2
= 1.639,287 m
f. Total Luas Kebutuhan Tapak
= Total Luas Lantai Dasar + Area Outdoor + Ruang terbuka
2
2
2
= 2.732,14 m + 4.295 m + 4.098,22 m
2
= 11.125,36 m
4.3.3 Program Sistem Struktur dan Enclosure
5. Tabel 43 . Program Struktur dan Enclose Bangunan
6. Sumber : Analisa Pribadi, Agustus 2016
PROGRAM STRUKTUR
Sub Structure
Struktur pondasi yang digunakan adalah sistem footplate Alasan penggunaan pondasi ini adalah karena proyek akademi ini merupakan low-rise building karena terdiri atas 3 lantai bangunan. Selain itu, penggunaan pondasi mampu menahan beban bangunan pada tanah dengan kondisi daya dukung tanah yang kurang bagus sekalipun. Pada ruang yang hanya terlingkup pada 1 lantai digunakan pondasi batu kali seperti pada pos jaga, ruang genset, dan lain-lain.
Middle Structure
Struktur tengah bangunan menggunakan kolom dan balok dengan material beton bertulang. Sistem kolom dan balok ini memiliki keuntungan dari segi biaya, efisiensi material, resistensi terhadap api yang baik, serta durabilitas dan kekuatan kekakuan/rigid yang mumpuni sebagai struktur bangunan publik.
Secara keseluruhan menggunakan sistem rangka, karena sistem ini menjadikan fleksibilitas bentuk ruang lebih bebas dengan memperhatikan penyaluran arah beban dan besaran dimensi rangka. Selain itu, intensitas jumlah dan luasan bukaan pada sisi bangunan dapat lebih banyak digunakan pada sistem rangka.
Upper Structure
Struktur atas bangunan menggunakan roof garden dan space truss. Penggunaan Roof Garden digunakan untuk meredam hawa panas dan mengurangi radiasi berlebih, meperindah atap, serta sebagai filter alami terhadap polusi udara. Untuk sistem space truss menggunakan baja dengan penutup atap.
PROGRAM ENCLOSURE Penutup Lantai Jenis penutup lantai yang akan dipakai adalah lantai keramik dengan permukaan
yang tidak licin (untuk ruang laboratorium), lantai vinyl (perpustakaan, dan
ruang semi publik dan public), serta lantai concrete.Dinding Struktur dinding yang utama pada bangunan ini adalah dinding batu bata, sedangkan untuk ruang pengelola menggunakan partisi kalsiboard. Untuk eksterior maupun interior bangunan juga akan menggunakan green wall untuk memberikan kesan alami pada bangunan baik di luar maupun di dalam bangunan.
Plafon Plafon pada ruang-ruang pengelola menggunakan gypsumboard sementara untuk ruang-ruang lain mengekspos struktur tanpa plafon.
4.3.4 Program Sistem Pencahayaan dan Penghawaan
Sistem Pencahayaan
a. Pencahayaan alami Pencahayaan alami pada bangunan ini menggunakan skylight dengan kaca, serta jendela lebar untuk memasukkan cahaya siang hari. Orientasi bangunan juga menjadi pertimbangan dari penempatan penerapan lubang cahaya dengan kebutuhan pencahayaan alami ruang.
b. Pencahayaan Buatan Pencahayaan buatan digunakan untuk mendukung aktivitas pada ruang-ruang yang tidak terlingkup oleh cahaya matahari buatan.
Pencahayaan buatan berupa lampu LED pada setiap ruang sebagai upaya penghematan energi listrik. Teknik pencahayaan pada plafon maupun dinding disesuaikan dengan kebutuhan fungsi ruang-ruang yang ada.
Sistem Penghawaan
a. Penghawaan alami Penghawaan alami diterapkan dengan pengaplikasian lubang angin serta kisi-kisi. Pengaturan lubang tersebut harus disesuaikan dengan orientasi angin serta kebutuhan ruang akan penghawaan dan higenitas.
b. Penghawaan buatan Secara umum, penghawaan buatan dalam bangunan menggunakan sistem direct cooling, yaitu AC split. Untuk ruang servis seperti
storage room menggunakan exhaust fan sehingga kualitas udara
dalam ruang tetap terjaga
4.3.5 Program Utilitas
Sistem Distribusi Air Bersih Menggunakan sistem duistribusi air bersih down feed, karena masih dapat mendistribusikan air jika padam dan tekanan distribusai air bersih di setiap lantai relatif sama.
Skema 17 . Sistem Down Feed Sumber : Analisa Pribadi, Agustus 2016
a. Kebutuhan air bersih harian
Tabel 44 . Kebutuhan Air Bersi menurut Fungsi Bangunan Sumber :Panduan Sistem Bangunan Tinggi oleh Ir. Jimmy S. Juwana, MSAE
Fungsi Bangunan Unit Kebutuhan (liter)
Apartemen Orang 135 – 225 Bioskop / Teater Kursi
15 Hotel Orang 185
- – 225 Kantor Orang
45 – 90 Restoran / Kafetaria Kursi
70 Rumah sakit Tempat 280 – 470 tidur Sekolah tanpa asrama
45
- – 90 Murid Sekolah dengan asrama 135 - 225
Analisa kebutuhan : Q = n x kebutuhan air per hari
Keterangan : Q = Kebutuhan air bersih rata
- – rata per hari (liter/hari) n = Jumlah mahsiswa / kursi pengunjung dalam satu hari
Akademi = kebutuhan x jumlah orang = 90 liter/orang x 400 orang = 36.000 liter/hari
Restoran = kebutuhan x jumlah kursi = 70 liter/kursi x 60 kursi = 4.200 liter/ hari
Total kebutuhan air bersih = 36.000 liter/ hari + 4200 liter/ hari
= 40.200 liter / hari
3 = 40,2 m / hari
Perhitungan Volume ground tank Vgt = 40 % x Qd
= 40% x 40.200 liter
= 16.080 liter
Perhitungan Volume ground tank Vta = 15 % x Qd
= 15 % x 40.200 liter
= 6.030 liter
Daya pompa = h x n x 1,3
Keterangan : = jarak pompa ke tandon atas
= jarak lantai ke lantai (m) ℎ
= jumlah lantai = 3.5 x 2 x 1,3
= 10,4 meter
0,163 1,2 ℎ =
Keterangan :
P = daya pompa (kilo watt)
= berat jenis air (1 kg / liter) = efisiensi pompa (0,65) = Kebutuhan air pada jam puncak (liter / jam
ℎ 0,163 1,2 40.2 m3 9.1m 1 /
= 0,65
= 110,08 kW
b. Sistem Air Panas Air panas digunakan untuk mencuci peralatan dapur bekas minyak. Sistem pemanas air yang digunakan adalah pemanas air tenaga surya (Solar Water Heater) yang menggunakan sistem pasif, karena jumlah pemakaiannya yang relatif tidak banyak.
Berikut sistem pegolahan dan penyaluran air panas dalam bangunan :
Skema 18 . Sistem Air Panas
Sumber : Analisa Pribadi, Agustus 2016 Sistem Pengolahan Limbah
a. Jaringan Limbah Cair (Grey Water) Merupakan limbah cair yang berasal dari limbah cuci dapur yang memiliki kandungan lemak, yang kemudian disaraing dengan grease
trap menuju ke bak control. Selanjutnya menggunakan sistem bio filtration untuk mengolah kembali menjadi sarana penyiraman
tanaman. Jika air terlalu keruh langsung dialirkan ke saluran kota.
b. Jaringan Air Hujan Air hujan yang jatuh di atap bangunan mengalir melalui talang dan dikumpulkan di ground tank pengumpul air hujan. Air ini selanjutnya digunakan sebagai air untuk menyiram toilet (flush).
c. Jaringan Limbah Padat (Black Water) Limbah padat pada bangunan diolah dengan metode filter organic pada bio septictank.
Skema 19 . Sistem Grey Water
Sumber : Analisa Pribadi, Agustus 2016
Skema 20 . Sistem Penyaluran Air Hujan
Sumber : Analisa Pribadi, Agustus 2016 Cara kerjanya adalah pemisahan cairan dari padatan. Cairan ini kemudian dapat dimanfaatkan untuk media penyuburan tanah humus pada tanaman.
d. Pengolahan Limbah Minyak Limbah minyak bekas / minyak jelantah yang sudah tidak dapat dikumpulkan untuk selanjutnya diolah menjadi bahan pembuatan biodiesel.
Sistem Penyaluran Gas LPG Bahan bakar yang digunakan untuk sumber energi bagi peralatan dalam ruang dapur adalah Gas LPG (Liquid Petroleum Gas) dengan kapasitas 50 kg. Tabung gas ini disimpan dalam ruang gas (gas station), yang kemudian akan disalurkan menuju ruang-ruang laboratorium dapur.
Berikut adalah sistem distribusi gas LPG pada bangunan :
Skema 21 . Sistem Black Water Sumber : Analisa Pribadi, 2016
Skema 22 . Sistem Penyaluran Gas LPG
Sumber : Analisa Pribadi, Agustus 2016
Listrik Suplai sumber listrik yang paling utama pada bangunan ini berasal dari PLN. Sedangkan suplai sumber listrik. Keberadaan ruangan elektrikal sebaiknya terhindar dari aktivitas publik untuk mengurangi radiasi elektromagnetik yang tidak baik untuk kesehatan otak. Berikut adalah sistem distribusi listrik pada bangunan :
Skema 23 . Sistem Penyaluran Listrik Sumber : Analisa Pribadi, Agustus 2016 Manajemen Sampah Pengolahan sampah dibedakan menjadi 2 yatu sampah organik berupa sisa makanan, kertas, dll dan anorganik berupa plastic, kaleng, dll.
Sampah anorganik dibuang menuju shaft sampah dan dibuang menuju tempat pembuangan akhir. Sementara sampah organic dibuang menuju lubang bipori. Fire Fighting System
Sistem penganggulangan kebakaran aktif diberikan hydrant setiap radius 30m di luar dan di dalam bangunan dan APAR di setiap ruangan laboratorium dapur. Sementara untuk penanggulangan secara pasif adalah penyediaan tangga darurat pada bangunan serta dengan peletakkan sprinkle pada area laboratorium dapur, terutama di daerah rawan munuculnya titik api.
Sistem Komunikasi Sistem komunikasi yang digunakan adalah jaringan fiberoptik karena memiliki kecepatan transfer rate data yang cepat. Sistem meliputi sistem internal dan eksternal, sehingga dapat mendukung kelancaran komunikasi.
Sistem Transportasi Vertikal Sistem transportasi vertical yang digunakan adalah tangga dan ramp untuk umum serta lift barang untuk mengangkut barang besar / berat, dan kebutuhan bahan memasak yang banyak. Sistem Keamanan.
Sistem keamanan yang digunakan adalah sistem aktif berupa petugas keamanan serta sistem pengamanan pasif yaitu penempatan CCTV di setiap ruang-ruang yang membutuhkan. Sistem Penangkal Petir
Sistem yang digunakan adalah sistem Sangkar Faraday yang memiliki jangkauan luas serta kemampuan pasif dalam menghantarkan ion positif menuju ke udara.
4.3.6 Program Lokasi dan Tapak
Potensi Kecamatan Tembalang : Merupakan daerah pusat perguruan tinggi Merupakan daerah padat yang memiliki banyak fasilitas perdangan dan jasa Jaringan kota serta utilitas cukup baik Wilayah terhindar dari banjir.
Kendala Kecamatan Tembalang : Meupakan daerah yang cukup ramai dan padat.
Batas tapak meliputi : Utara : Lahan kosong dan gudang barang Timur : Masjid dan Universitas Muhammadiyah semarang Selatan : Lahan kosong, SPBU, rumah warga Barat : Ruko, rumah warga, rumah makan
Tabel 45 . Kekuatan dan Amenitas Tapak Terpilih Analisa Pribadi, Agustus 2016
ASPEK KEKUATAN ALAMI Beriklim tropis lembab dengan suhu rata-rata berkisar antara Iklim 25°C – 34°C.
Topografi Tanah berkontur landai Vegetasi Pohon Angsana berada di bagian tepi tapak Potensi Sumber Air Sumber air bersih berasal dari PDAM Keadaan Tapak berupa tanah losong, berada di sekitar pemukiman Lingkungan warga.
ASPEK KEKUATAN BUATAN Peraturan daerah kota Semarang nomor 14 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) kota
Peraturan Semarang tahun 2011-2031 dan Rencana Detail Tata Pemerintah Ruang Kota (RDTRK) nomor 11 tahun 2004 tentang BWK VI
(Kecamatan Semarang Utara dan Semarang Barat) tahun 2000 – 2010. Luas Kawasan Perguruan Tinggi : 119,843 Ha KDB Jalan Arteri Primer dan Kolektor Sekunder : 40% KLB Jalan Arteri Primer dan Kolektor Sekunder : 1.6 maksimal 4 lantai
Regulasi GSB Jalan Arteri Primer 32 m GSB Jalan Arteri Sekunder 29 m GSB Jalan Kolektor Sekunder 23 m GSB Jalan Lokal Sekunder 17 m Pusat Permukiman Pusat Perguruan Tinggi Pusat Perdagangan dan Jasa
Fungsi dan Hirarki Pusat Perkantoran Campuran Perdangan dan Jasa , Permukiman Konservasi Wilayah Pengembangan pendidikan
ASPEK AMENITAS ALAMI
View from site ; view yang terlihat dari tapak berupa
View pertokoan, jalan raya, dan permukiman penduduk. Topografi Relatif datar dengan kemiringan lahan 0 – 2 %.
3 Curah hujan sebesar 126 m per tahun dan tingkat
Air kelembaban 50% hingga 70%. Dengan periode bulan basah bulan November hingga bulan April.
ASPEK AMENITAS BUATAN Berada di samping jalan kolektor sekunder Jaringan Kota / Akses jalan utama melalui Jl. Kedungmundu raya Kawasan Terapat jaringan listrik, jaringan telepon, jaringan drainase tertutup, dan sampah.
Bangunan di sekitar tapak dominan pertokoan dengan style Citra Arsitektural arsitektur tradisional. Permukiman penduduk disekitar jalan memiliki karakter arsitektur jawa.