BAB IV RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR - DOCRPIJM 119eb064ff BAB IVBAB IV

  

BAB IV

RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR

Kondisi existing dan permasalahan dari infrastruktur bidang Cipta Karya di

dalam Wilayah Kabupaten Pidie dapat dilihat pada Bab II bagian 2.5.

Kemudian dilakukan analisis sasaran dari pembangunan yang akan

dilakukan sebagai rencana program investasi yang akan dilaksanakan dalam

jangka waktu 5 tahun ke depan sebagai Rencana Program Investasi Jangka

Menengah (RPIJM) Kabupaten Pidie bidang Pekerjaan Umum-Cipta Karya.

4.1 ANALISIS SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA

4.1.1. Sasaran Pencapaian Pengadaan Air Bersih

  Rencana peningkatan kualitas air bersih melalui perbaikan perpipaan dari PDAM Tirta Mon Krueng Baro perlu lebih ditingkatkan kepada masyarakat. Disamping itu perlu lebih dimasyarakatkan pembangunan sumur resapan air hujan pada bangunan-bangunan baru seperti untuk perkantoran, sekolah, perdagangan dan perumahan serta pemanfatan sumber-sumbar bagi wilayah yang secara teknis sulit terlayani air bersih sistem perpipaan. Program peningkatan pelayanan dapat dilaksanakan pada setiap tahap perencanaan program jangka menengah tahun 2009-2013 serta peningkatan kapasitas dengan penambahan kapasitas produksi (peningkatan/pembangunan W.T.P) di Pidie. Usulan program perluasan ini terutama didominasi oleh pekerjaan pemasangan jaringan pipa distribusi. Usulan cakupan tingkat pelayanan diperhitungkan berdasarkan perkembangan kota dari segi tata ruang, analisa sosial ekonomi, perkembangan penduduk serta prioritas

  • Rumah Tangga ( RT / NN )
  • Usaha / Niaga ( U / N )

  7,1 % 7,1 %

  41 Unit

  30 Unit

  5 Jumlah Pelanggam yang Aktif :

  2.410 Unit

  2.380 Unit 2.510 Unit

  202 Unit

  232 Unit 278 Unit

  6 Cakupan Pelayanan :

  19,6 % 19,7 %

  7 Sistem Pelayanan Pompanisasi Pompanisasi Pompanisasi

  462 Unit 478 Unit

  8 Volume Air yang di Distribusikan 1.242.042

  M3 1.258.620 M3 1.154.450 M3 Taksiran

  9 Volume Air yang Terjual 688.216

  M3 569.920 M3 522.423 M3 Meteran

  10 Prosentase Kehilangan Air 55,4 %

  45,3 % 45,3 %

  11 Sumber Air yang Tersedia ( Sungai / APS ) 200 - 1200 L / Dtk 200 - 1200 L /

  Dtk 200 - 1200 L / Dtk

  12 Sumber Air yang Dimamfaatkan ( Sungai/APS) 60 - 70 L / Dtk 60 - 70 L /

  Dtk 70 - 80 L / Dtk

  41 Unit

  462 Unit

  363.980 Jiwa 373.080 Jiwa

  23 Kecamatan

  1

  2

  3

  4

  5

  7 A. UMUM

  1 Jumlah Penduduk Wilayah Administratif 355.103 Jiwa

  4.670 Unit 4.780 Unit

  2 Jumlah Penduduk Wilayah Pelayanan 128.458 Jiwa

  kebutuhan air bersih. Sebagai dasar dalam memperhitungkan rencana cakupan dan tingkat pelayanan seperti uraian tersebut di atas, terutama di kaitkan dengan kebijaksanaan sektor air bersih tersebut PDAM Tirta Mon Krueng Baro Kabupaten Pidie telah membuat program sampai dengan tahun 2015 adalah seperti pada tabel berikut :

  131.669 Jiwa 134.960 Jiwa

  23 Kecamatan

  3 Jumlah Penduduk yang terlayani 25.865 Jiwa

  25.865 Jiwa 26.640 Jiwa

  23 Kecamatan

  4 Jumlah SR Pelanggan ( Total ) : 5.173 Unit

  5.173 Unit 5.288 Unit

  4.670 Unit

   T AB E L 4.1. P R O F I L P D A M TIRTA MON KRUENG BARO KAB. PIDIE KONDISI TAHUN 2006 S/D PER 30 NOPEMBER 2008 NO URAIAN TAHUN KET 2006 2007 2008

  • Sosial / H.U / K.U ( S )
  • Rumah Tangga ( RT / NN )
  • Usaha / Niaga ( U / N )

  • Terhadap Penduduk Wilayah Pelayanan 20,1 %
  • Terhadap Penduduk Administratif 7,3 %

B. TEKNIS

  • WTP Garot - 20 L / Dtk
  • WTP Jabal Ghafur I - 20 L / Dtk
  • WTP Jabal Ghafur II - 20 L / Dtk -
  • WTP Beureunuen I - 20 L / Dtk
  • WTP Beureunueun II - 10 L / Dtk
  • WTP Keumala - 80 L / Dtk - -
  • WTP Batee - 10 L / Dtk - -

  Khusus Ada / Tdk.

  30 Jumlah Karyawan keseluruhan

  1 Orang

  1 Orang

  1 Orang

  29 Jumlah Direksi

  28 Struktur Organisasi (Kepmen Otda No. 8/2000) Ada Ada Ada

  Khusus Ada / Tdk. Khusus

  27 Gambar Jaringan Pengembangan Pelayanan Ada / Tdk.

  42 Orang

  26 Gambar Jaringan Pelayanan Existing Ada Ada Ada

  25 Meteran Induk Zona Tidak ada Tidak ada Tidak ada

  24 Kondisi Jaringan Distribusi 40 % Rusak 38 % Rusak 35 % Rusak

  23 Sistem Pengaliran Pompa Pompa Pompa

  22 Panjang Pipa Scunder (Distr / ND. 75 - 150 mm) 28,8 KM 28,8 KM 36,5 KM

  21 Panjang Pipa Primeir (Trans / ND.200 - 400 mm) 56,8 KM 56,8 KM 125,4 KM

  20 Meteran Air Baku Tidak ada Tidak ada Tidak ada

  41 Orang

  43 Orang

  Lgkp Terbatas/Tdk

  32 Jumlah Karywn. Menurut L/B Pendidikan

  33 Rasio Karyawan per 1.000 Pelanggan

  40 Orang

  39 Orang

  37 Orang

  4 Orang

  5 Orang

  5 Orang

  4 Orang

  31 Jumlah Karyawan Menurut Status :

  3 Orang

  1 Orang

  33 Orang

  33 Orang

  33 Orang

  7 Orang

  8 Orang

  8 Orang

  Lgkp Terbatas/Tdk Lgkp

  19 Fasilitas Laboratorium Terbatas/Tdk

  1 Unit

  1 Unit Rnvs. Bant.

  1 Unit

  1 Unit

  1 Unit

  1 Unit Belum beroperasi

  1 Unit

  UNICEF

  1 Unit

  18 Sistem Pembubuhan Kimia Pompa Injecsi Pompa Injecsi Pompa Injecsi

  1 Unit

  UNICEF

  1 Unit Rnvs. Bant.

  1 Unit

  1 Unit

  7 Unit

  5 Unit

  1 Unit

  1 Unit Belum beroperasi

  13 Jumlah / Qapasitas IPA / WTP - 180 L / Dtk :

  16 Idle Kapasitas

  6 Orang

  6 Orang

  5 Orang

  17 Jumlah Operator

  50 L / Dtk

  45 L / Dtk

  45 L / Dtk

  60 L / Dtk

  1 Unit Belum beroperasi

  60 L / Dtk

  60 L / Dtk

  15 Total Kapasitas Termamfaatkan

  90 L / Dtk 180 L / Dtk

  70 L / Dtk

  14 Total Kapasitas Terpasang

  1 Unit Belum beroperasi

  4 Unit

C. ORGANISASI DAN MANAJEMEN

  • Peg. Negeri Sipil ( P N S )
  • Peg. Perusahaan Daerah ( P P D )
  • Honorer
  • Teknis
  • Non Teknik / Umum

  1

  2

  3

  4

  5

  7

  34 Job Description Tidak ada Tidak ada Tidak ada

  35 S O P Teknis Tidak ada Tidak ada Tidak ada

  36 S O P Keuangan Tidak ada Tidak ada Tidak ada

  37 Sistem Akuntansi yang digunakan Sesuai Kepmendagri Otda No. 8 / 2000

  38 Bangunan Kantor dan Gudang Ada / sudak mulai Rusak

  39 Kendaraan Operasional :

  1

  1 Bantuan SAB-

  • Mobil Pick-Up PANTHER Unit

  1 Unit Unit SAS

  1

  1

  • Becak Mesin SUZUKI Unit

  1 Unit Unit Beli Sendiri

  40 Truck Tangki Air :

  2

  2 Bant. Dep. PU

  • Toyota DYNA Qap. 4.000 Ltr Unit

  2 Unit Unit Pst

  2

  2

  • Toyota DYNA Qap. 4.000 Ltr Unit

  2 Unit Unit Bant. B R R

  1

  1 Bant. SAB-

  • I s u z u Qap. 4.000 Ltr Unit

  1 Unit Unit SAS Bant.

  • I s u z u Qap. 4.000 Ltr 2 unit / Rusak 2 unit / Rusak 2 unit / Rusak Kimpraswil Bant.
  • I s u z u Qap. 3.000 Ltr 1 unit / Rusak 1 unit / Rusak 1 unit / Rusak Kimpraswil Ada /

  41 Coorporate Plan Ada / Sederhana Ada / Sederhana Sederhana

   D. KEUANGAN

  Rp. 1.000 /

  42 Tarif Dasar Harga Air Rp. 400 / M3 Rp. 600 / M3 M3 Rp. 1.200 /

  43 Tarif Air Rata-rata Rp. 550 / M3 Rp. 800 / M3 M3

  44 Effisiensi Penagihan Rekening

  45 Sistem Penagihan Rekening Jemput / Loket Jemput / Loket Jemput / Loket

  46 Perkiraan Penerimaan / Perngeluaran Rp. Rp. Rp.

  • Jumlah Pendapatan/Penerimaan (RA/RNA) 704.122.630,- 688.810.107,- 901.364.302,- Rp. Rp. Rp.
  • Subsidi PEMDA 557.703.660,- 500.000.000,- 254.241.250,- Rp. Rp. Rp.
  • Jumlah Pengeluaran Kas/ Biaya 1.228.008.880,- 1.188.028.350,- 1.174.947.134,-

  47 Saldo Kas Rp. Rp. Rp.

  • Saldo Kas Awal ( Tahun Lalu) 167.947.090,- 201.764.550,- 202.546.307,- Rp. Rp.
  • Saldo Kas Tahun Ini 33.817.410,- Rp. 781.757,- 19.341.582 -) Rp. Rp. Rp.
  • Saldo Kas Akhir Tahun 201.764.550,- 202.546.307,- 183.204.725,-

   E. SARANA / PRASARANA / PERALATAN TEKNIK :

  1

  • 48 Geen Sets " 105 KVA - 90 KW "

  1 Unit Unit Bant. UNICEF Geen Sets " 75 KVA - 60 KW "

  1

  1 Unit 1 Bant. Dep.

  • Qap. 30 Ltr / Dtk
  • Qap. 20 Ltr / Dtk

  2 Unit Bant. SAB- SAS

  50 Stabilizer / kapasitor " 105 KVA - 90 KW "

  1 Unit

  1 Unit

  1 Unit di Garot

  51 Perangkat Computer :

  1 Unit

  2 Unit

  2 Unit Bant. UNICEF

  1 Unit

  d. Pompa Dossing / Injecsi bahan kimia

  2 Unit

  3 Unit Beli Sendiri

  1 Unit Bant. SAB- SAS

  52 Mesin Sene Pipa

  1 Unit

  1 Unit Bant. UN- HABITAT

  Program pada sektor jalan desa/lingkungan untuk jangka menengah

diarahkan guna menunjang beberapa kegiatan sebagai berikut :

 Prioritas menunjang roda pemerintahan dan perekonomian  Kemudian pencapaian ke pusat-pusat kegiatan di wilayah perkotaan.  Kelancaran lalulintas untuk menghemat biaya transportasi.  Meningkatkan mutu kehidupan dan penghidupan masyarakat kota.  Menunjang perkembangan kota sesuai dengan arah yang ditentukan.

  Berdasarkan arah tersebut di atas maka program-program di usulkan adalah sebagai berikut:

  e. Mixer / Pengaduk

  1 Unit di Beureunueun

  3 Unit di Garot & Keuniree

  1 Unit

  1 Unit

  1 Unit Bant. Dns.

  PERKIM

  49

  a. Pompa Distribusi " Centrifugal "

  2 Unit

  3 Unit

  1 Unit

  Unit Unit P.U Geen Sets " 75 KVA - 60 KW "

  2 Unit

  2 Unit di Beureunueun

  b. Pompa Intake " Submer Sible " Q. 20 L / Dtk

  2 Unit

  3 Unit

  3 Unit di Garot & BRN

  c. Pompa Filter " Centrifugal " Q. 20 Ltr / Dtk

  1 Unit

  1 Unit

  • Untuk Alum - Untuk Kaporit
  • Untuk Rekening
  • Untuk Rekening Sistem Agresso - -
  • Untuk Keuangan dan Umum
  • Untuk Keuangan Sistem Agresso - -

4.1.2. Sasaran Pencapaian Jaringan Jalan Lingkungan/Desa

   Program jalan baru Program pembangunan jalan baru dititik beratkan pada fungsi jaringan jalan lokal guna menunjang sistem transportasi serta menunjang kemudahan bagi pusat-pusat permukiman baru.  Program peningkatan jalan Program ini bertujuan untuk menaikkan kemampuan lalu lintas sehingga dapat memperlancarkan sistem transportasi kota dan mempertinggi aksesibilitasi lalu lintas.  Program rehabilitasi jalan Dilakukan pada ruas jalan yang kondisinya rusak berat dan telah menurun kemampuan kapasitasnya sehingga jalan berfungsi kembali seperti kapasitas rencana semula

  • Program pemeliharaan jalan Pemeliharaan/perawatan jalan secara rutin terutama pada ruas jalan yang mempunyai nilai strategis dan jaringan penghubung utama serta jaringan jalan kota yang melayani sistem transportasi kota  Program sarana kecamanan lalu lintas umum Untuk menghindari kecelakaan lalu lintas serta kemacetan pada tempat tertentu pada waktu jam padat, diperlukan rambu-rambu (sarana lalu lintas) yang dapat mengatur, mengarahkan serta menertibkan sehingga tercapai suatu sistem yang saling menunjang bagi kelancaran transportasi perkotaan.

  

Kriteria kapasitas standar pelayanan infrastruktur jalan kota untuk

suatu kota menengah (kota sedang berkembang) adalah 20% dari luas

terbangun kota.

Tabel 4.2. Kondisi Jaringan Jalan Kota dan Jalan Lingkungan di Kota

  Kondisi No Uraian Volume Baik R. Ringan R. Berat

  1 Jalan Lingkungan/Desa 1227 KM 490 KM 368 KM 369 KM

  2 Drainase Desa 2045 KM 511 KM 409 KM 125 KM

  3 Program Jalan Baru

  • 200 KM
  • 4 Program Drainase Baru - -

  Hasil Analisis

Untuk mencapai peningkatan kualitas dan kuantitas jalan kota dan

jalan lingkungan tersebut di Kabupaten Pidie maka sasaran yang akan

direncanakan adalah sebagai berikut;

TABEL 4.3. Sasaran Program Peningkatan Kuatitas dan Kuantitas Jalan Desa Kabupaten Pidie Tahun 2009-2013

  Sasaran Pembangunan (%)

No. Program Pokok Satuan Volume Ket.

2009 2010 2011 2012 2013

  1 Program Jalan Baru

  20

  20

  20

  20

  20

  2 Program Peningkatan jalan

  20

  20

  20

  20

  20

  3 Program Rehabilitasi Jalan

  1 - - -

  1 dan Perkuatan Sisi Bahu Jalan

  4 Program Pemeliharaan Jalan

  20

  20

  20

  20

  20

  5 Program Peningkatan Sarana

  20

  20

  20

  20

  20 Pengamanan Jalan

  6 Program Pengadaan Jalan

  20

  20

  20

  20

  20 Lingkungan

  7 Program Peningkatan Jalan

  20

  20

  20

  20

  20 Lingkungan Hasil Analisis

4.1.3. Sasaran Pencapaian Drainase

  Berdasarkan kebijaksanaan dan sasaran jangka menengah sektor drainase maka program-programnya adalah sebagai berikut :  Pembangunan saluran drainase dikiri - kanan jalan-jalan utama, ditujukan untuk daerah-daerah yang padat penduduknya.

  Merehabilitasi saluran-saluran yang rusak.  Meningkatkan saluran tanah menjadi pasangan pada daerah yang terbangun.

   Mengeruk/normalisasi alur yang sudah dangkal, akibat sedimentasi atau pendangkalan oleh tanaman.  Perluasan terhadap sistem drainase yang ada melalui pembangunan drainase baru.  Pengadaan sarana peralatan untuk menunjang kegiatan operasi dan pemeliharaan (O & M).

 Studi / DED mengenai drainase yang berwawasan lingkungan.

Program-program yang diangkat dalarn perencanaan program jangka menengah ini yaitu :

  Studi dan DED sistem jaringan drainase Kota Sigli - Peningkatan saluran primer. - Peningkatan saluran sekunder. - Rehabilitasi saluran sekunder. - Peningkatan saluran tersier di seluruh Kota Sigli dan sekitarnya. - Pembangunan saluran drainase sekunder dan tersier. - Rehabilitasi saluran-saluran yang rusak. - Normalisasi saluran drainase dan anak sungai di daerah padat -

penduduk agar dapat menampung air buangan rumah tangga, air

hujan yang mengalir di daerah sekitarnya.

  • Meningkatkan saluran tanah menjadi pasangan pada daerah terbangun.

  Berdasarkan pengamatan di lapangan, diketahui bahwa sistem drainase di Kota Sigli belum terencana dengan baik dan masih mengikuti pola alamiah, sebagian lagi sistem drainase jalan. Untuk mencapai peningkatan kualitas dan kuantitas saluran drainase di Kota Sigli maka sasaran yang akan direncanakan adalah sebagai berikut;

Tabel 4.4. Sasaran Program Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Drainase Kota Sigli Tahun 2009-2013

  Sasaran Pembangunan (%)

No. Program Pokok Satuan Volume Ket.

2009 2010 2011 2012 2013

  1 Studi dan DED sistem jaringan 50 - - 50 - drainase Kota dan Sekitarnya

  2 Program Peningkatan saluran primer

  25

  25

  50 - - . Program Peningkatan saluran

  20

  20

  20

  20

  20 sekunder

  3 Program Rehabilitasi saluran

  20

  20

  30 30 - sekunder.

  4 Program Pembangunan saluran 20 -

  20

  30

  30 drainase sekunder dan tersier

  5 Program Rehabilitasi saluran-saluran

  20

  20

  • 20

  20 yang rusak.

  6 Program Peningkatan saluran Drainase Tanah

  20

  20

  20

  20

  20 Hasil Analisis

4.1.4. Sasaran Pencapaian Persampahan

  Guna peningkatan pelayanan pengelolaan sampah, maka perlu diketahui jumlah timbulan sampah masa mendatang. Proyeksi timbulan sampah pada tahun 2013 sebesar 146 m³/tahun sehingga dalam perencanaan diperlukan lahan-TPA dan kebutuhan peralatan. TPA yang melayani Kota Sigli yaitu TPA di Cot Padang Nila. Hal yang menjadi masalah dari TPA yang ada saat ini yaitu letaknya yang relative jauh dari daerah pelayanan (+ 21Km). Berdasarkan penelaahan laporan-laporan sebelumnya, maka program yang diusulkan adalah sebagai berikut : 

  Peningkatan Daerah Pelayanan  Tingkat pelayanan diharapkan mencapai 80 % dari jumlah penduduk yang ada.  Daerah pelayanan mencakup seluruh daerah terutama daerah dengan kepadatan tinggi (>100-150 jiwa/ha).  Peningkatan daerah pelayanan pada wilayah permukiman : kawasan komersil, pasar, terminal, jalan dan taman.  Sistem Pelayanan

   Pola pelayanan diusulkan yaitu setiap truk mempunyai blok- blok tersendiri untuk pelayanannya dan mempunyai ritasi 2 kali sehari  Penempatan container atau TPS dilokasi-lokasi strategis dan mudah dijangkau truk-truk pengangkut.  Penggunaan container untuk penampungan sementara lebih diutamakan, karena container langsung mengurangi bau sampah dan mudah pengangkutannya.  Pelayanan pola operasi door to door dilakukan dengan memanfaatkan gerobak bermesin bagi kawasan perumahan yang sulit dijangkau truk dan kawasan perdagangan, sedangkan truk digunakan untuk mengangkut sampah dikawasan-kawasan perumahan yang teratur.  Pengangkutan sampah dari daerah pelayanan ke pembuangan akhir disarankan menggunakan dump truk.

  Penambahan rotasi truk perlu ditingkatkan sehingga volume sampah yang terangkut sesuai dengan sampah yang dihasilkan dari setiap sumbernya.  Kebutuhan Sarana  Penambahan jumlah armada truk serta mengefektifkan rute pengangkutan  Perencanaan sistem operasi TPA dengan sistem Sanitary Landfill.  Penyediaan gerobak sampah bagi setiap lingkungan permukiman.  Sarana pengumpulan yang disarankan adafah gerobak dan truk. Gerobak dipakai untuk melayani pola operasi door to door diperuntukan pada lokasi yang mempunyai luas wilayah yang relatif kecil, sedangkan truk dipergunakan untuk pelayanan bagi kawasan yang teratur dan untuk pengangkutan sampah yang berasal dari bak-bak pelayanan komunal.  TPA yang ada saat sekarang di Cot Padang Nila tetap dipertahankan (lokasi 21 km dari Sigli), perlu segera ditata melalui pembangunan kantor jaga, pemasangan pagar TPA pintu gerbang, pembangunan kantor Pabrik Kompos dan penyediaan alat-alat penunjang lainnya.

   Studi mengenai dampak lingkungan untuk TPA.  Penyediaan tong/bin 3R untuk menampung sampah, yang disediakan oleh pemerintah daerah, organisasi swadaya masyarakat atau oleh masyarakat.  Sarana persampahan komunal ditetapkan di kawasan perdagangan, terminal, permukiman, perkantoran dan kesehatan.  Alat berat untuk pengelolaan berupa backhoe dan ban rantai, Doxer

   Peningkatan Sumber Daya Manusia  Peningkatan keahlian sumber daya manusia.

   Penyuluhan kepada masyarakat untuk mempraktekkan sistem pengolahan kamunal sehingga pengambilan sampah lebih banyak dan efisiensi waktu dapat ditingkatkan. Untuk mencapai peningkatan kualitas dan kuantitas pengelolaan persampahan di Kota Sigli maka sasaran yang akan direncanakan adalah sebagai berikut;

Tabel 4.5. Sasaran Program Persampahan di Kabupaten Pidie (2009- 2013)

NO PROGRAM UTAMA

  VOLUME TARGET PELAKSANAAN (%) KET 2009 2010 2011 2012 2013

I. Sarana Pengelolaan TPA

  1 Pengadaan Becho roda rantai 1 unit 100 - - - -

  2 Lowder ban karet 1 unit - 100 - - -

  3 Dozer 1 unit - - 100 - -

  4 Trcuk sampah 6 unit 50 - - 50 -

  5 Kompector trcuk 2 unit - 50 - 50 -

  6 Umroll truck 4 unit

  50 50 - - -

  7 Pagar TPA 500 m' - - 100 - -

  8 Work shop alat berat 1 unit - 100 - - -

  9

  • Pengaspalan jalan masuk TPA 100 m' 100 -

  10 Pabrik kompos

  • Ls

  II. Sarana Pengelolaan Sampah

  1 Tong sampah 3.R 500 bh

  25

  25

  25 25 -

  • 2 Kontainer sampah 30 unit

  25

  25

  25

  25

  3 Gerobak sampah bermotor 10 unit

  50

  50 - - -

  III. Penguatan SDM dan pelatan

  1 Bintek Pengolahan sampah Ls

  50

  50 - - - Bintek tenaga operasional TPA

  2

  50

  50 - - - Ls dan peralatan berat Bintek study dampak

Ls

  3 lingkungan

  50

  50 - - -

  4.1.5. Sasaran Pencapaian Sanitasi/Air Limbah Sasaran sektor penanganan air limbah terutama ditujukan untuk meningkatkan kesadaran akan perlunya menghindari resiko gangguan kesehatan yang berkaitan dengan kebutuhan pengelolaan air limbah terutama tinja manusia (human waste).

  Untuk kawasan kota dan semi perkotaan ditekankan pada peningkatan pengelolaan air limbah dengan menerapkan metode sanitasi setempat (on-site Sanitation), pengadaan MCK-MCK umum (komunal) secara berkelmpok sepanjang kondisinya memenuhi persyaratan teknis dan didukung oleh program-program penyuluhan, yang terarah untuk meningkatkan kesadaran dan swadaya masyarakat. Penerapan sanitasi setempat bagi pembuangan tinja manusia seperti pembangunan cubluk tangki dan bak rembesan atau metode sejenisnya. Pembangunan fasilitas pelayanan komunal seperti MCK (Mandi, Cuci, Kakus) yang dapat dipergunakan oleh beberapa keluaran bernama-nama (Maksimum 5 KK), dapat dianggap sebagai pemecahan sementara di daerah- daerah pemukiman dengan penduduk berpenghasilan rendah sampai yang bersangkutan mampu memiliki fasilitas pribadi di

  

rumahnya masing-masing dan masalah teknologi pembuangan air

limbah perlu disesuaikan dengan kondisi setempat.

  

Untuk rencana jangka menengah pengelolaan air buangan dan

kotoran manusia (human waste) ditekankan pada peningkatan

pengelolaan air limbah dengan menerapkan metode sanitasi

setempat (nonsite System). Sedangkan untuk jangka panjang dapat

Proyeksi timbulan lumpur tinja di Kota Sigli pada Tahun 2013

sebesar 2245 m ³ /tahun (asumsi : 30 liter/orang/tahun).

  

Sehingga dengan peningkatan jumlah lumpur tinja perlu

direncanakan pembangunan Instalasi.

Pengolahan Limbah Tinja (IPLT) dan pembuatan sarana

pengangkutannya. Agar diperoleh keterpaduan dalam perencanaan

maka rencana lokasi IPLT sebaiknya pada lokasi yang jauh dari

pemukiman penduduk.

  

Luas lahan kebutuhan IPLT dihitung berdasarkan jumlah timbulan

sampah tinja 2245 m³/tahun atau 6,15 m ³ /hari dengan stabifitas 10

hari sehingga luas lahan yang dibutuhkan untuk IPLT dengan 2

kolam maturasi sebesar 450 m². Armada truk yang dibutuhkan

  3

tahun 2009 sebanyak 2 truk (kapasitas 3 m ) dan pada tahun 2013

sebanyak 5 trukLuas lahan kebutuhan IPLT dihitung berdasarkan

  ³ ³

jumlah timbulan sampah tinja 2245 m /tahun atau 6,15 m /hari

dengan stabilitas 10 hari sehingga luas lahan yang dibutuhkan

  ²

untuk IPLT dengan 2 kolam maturasi sebesar 450 m . Selain lPLT

juga perlu dibangun fasilitas pengelolaan limbah medis, yang

bertujuan untuk pengolahan limbah medis yang berasal dari rumah

sakit dan puskemas serta fasilitas kesehatan lainnya.

  

Untuk kebutuhan fasilitas pengangkutan limbah tinja dihitung

berdasarkan Standar penggunaan truk tinja, Ditjen Cipta Karya-DPU

dengan ketentuan sebagai berikut :  Truk kapasitas 3 m ³

melayani 10.000 KK

 Truk kapasitas 6 m ³

melayani 22.500 KK

Berdasarkan standar tersebut, armada truk yang dibutuhkan di

  

Kota Sigli tahun 2007 sebanyak 2 truk (kapasitas 3 m ³ ) dan pada

tahun 2013 sebanyak 5 truk.

  

Penerapan metode sanitasi setempat tersebut memerlukan

pelayanan penyedotan dan pembuangan tinja, dengan demikian

penyediaan truk-truk tinja dan lokasi pembuangan akhir (IPLT)

sehingga dapat meninggalkan pengelolaan pembangunan akhir

lumpur tinja dengan lebih aman dan tuntas. Sedangkan

pengelolaan pembuangan akhir lumpur tinja dengan drainase atau

septik tank, tetapi untuk rencana jangka panjang pengelolaan

sewerage ini dilakukan secara terpusat (perpipaan) terutama bagi

kawasan yang padat penduduk.

Adapun rumusan program dan target untuk sektor air limbah

adalah sebagai berikut:  Tingkatan Pelayanan  Tingkat pelayanan untuk pengelolaan air buangan dari kotoran manusia pada tahun ke II mencapai 60%, Tahun ke

  III dan IV mencapai 70% dengan kapasitas pelayanan sebesar 70% dari jumlah lumpur tinja.  Prosentase distribusi pelayanan umum MCK 40% dan jambatan keluarga 60%.

   Standar fisik (pelayanan umum) untuk MCK maksimum 5 KK dan jambatan keluarga untuk 1 KK.

   Sistem Pembuangan  Sistem pembuangan yang disarankan adalah sistem pembuangan setempat, yaitu dibuang ketempat pengelolaan dengan sistem stabilitasi kolom fluktuatif, cara ini paling aman dan dianjurkan terutama untuk program jangka panjang.  Untuk kotoran manusia harus dikembangkan seperti tank  Pengaturan jarak bidang rembesan dengan sumur air bersih lebih dari 10 meter.  Penyediaan MCK  Penyediaan kakus/wc dengan septi tank bagi seluruh penduduk yang berpenghasilan menengah dan tinggi dengan kondisi rumah permanen.  Pembangunan MCK umum bagi penduduk berpenghasilan rendah dengan kondisi tempat tinggai non permanen clan dilengkapi dengan kamar mandi dan kakus serta kran air untuk mencuci. Penyediaan WC dan kamar mandi pada kawasan pusat perdagangan, kawasan perkantoran dan kawasan terminal.

  

Untuk mencapai peningkatan kualitas dan kuantitas air limbah

/sanitasi di Kota Sigli maka sasaran yang akan direncanakan

adalah sebagai berikut :

  

Tabel 4.6, Sasaran Program Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Air

Limbah/Sanitasi Di Kawasan Kota dan Semi Kota di Kabupaten Pidie Tahun 2009-2013

NO SEKTOR PROGRAM POKOK

  25

  Penyediaan perumahan merupakan program bersama antara pemerintah, masyarakat dan pihak swasta (pengembangan), akan tetapi ada beberapa tahapan pekerjaan dimana Instansi pemerintah berperan aktif (beradil besar) dalam program pengadaan dan penataan perumahan yaitu :  Perintisan peremajaan kota (perbaikan kampung).  Perintisan penyiapan lahan (kawasan Siap Bangun) Pembangunan perumahan rakyat (perumnas)  Pemukiman kernbali (resetlemert) Rencana program investasi terhadap kawasan perumahan yang baru- serta sarana dan prasarananya meliputi:

  25 50 - Hasil Analisis

  25

  6 Instalasi pengolahan limbah medis 1 unit -

  25 25 -

  25

  25

  25 25 -

  25

  VOLUME SASARAN PEMBANGUNAN (%) KET 2009 2010 2011 2012 2013

  4 Program pengadaan instalasi pengolahan limbah tinja (IPLT)

1 unit

  25 25 - 50 -

  3 Peningkatan pengelolaan air limbah Ls

  50

  25 - 25 -

  2 Program penerapan sanitasi setempat bagi pembuangan tinja

1 unit

  25 25 -

  25

  25

  1 Pengadaan MCK secara komunal 10 unit

5 Mobil angkut tinja 5 unit

4.1.7. Sasaran Pencapaian Perumahan dan Permukiman

  

1. Konversi atau alih-fungsi lahan dari tidak terbangun (umumnya

lahan kebun) menjadi terbangun (perumahan). Dalam pembangunan perumahan baru ini harus terencana, agar tidak mengulangi pembangunan perumahan yang tidak disertai prasarana (infrastruktur) pokok (jalan, drainase), yang sekaligus akan "mengarahkan" keteraturan perletakan bangunan.

  

2. Pengembangan kawasan perumahan baru yang diarahkan pada

alternatif-alternatif pengembangan sebagai berikut : a. Guided land development (pengembangan lahan terarah), dengan inisiatif pengembangan prasarana pokok terutama jaringan jalan yang akan mengarahkan perletakan bangunan dalam areal yang bersangkutan; , b. Pola developer atau perusahaan pengembang perumahan (dimulai pada skala yang lebih kecil); c. Konsolidasi lahan (land consolidation), yang sangat dimungkinkan mengingat umumnya lahan adalah lahan pertanian (belum terbangun), dengan penataan petak/kavling, jalan, dan lahan-lahan untuk fasilitas; d. Program perencanaan lanjutan guna mendukung pengembangan kota, berupa Rencana Detail Ruang Kota

  (RDRK) dan Rencana Teknik Ruang Kota (RTRK) atau site plan (rencana tata letak) pada areal tertentu yang dianggap perlu.

Untuk mencapai peningkatan kualitas dan kuantitas permukiman dan

perumahan di Kota Sigli maka sasaran yang akan direncanakan

adalah sebagai berikut;

Tabel 4.7. Sasaran Program Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Permukiman dan Perumahan Di Kota Sigli Tahun 2008-2013

  SASARAN PEMBANGUNAN (%) NO KEGIATAN PROGRAM

  VOLUME KET 2009 2010 2011 2012 2013

  1 RDTR Kecamatan 20 Kec.

  20

  20

  20

  20

  20 Bintek study kondisi

  50 50 - - pemukiman 3670

  • 2 Ls

  3 Pembangunan rumah dhuafa

  20

  20

  20

  20

  20 unit

7340

  4 Rehab rumah miskin

  20

  20

  20

  20

  20

unit

Hasil Analisis

4.2. RENCANA INVESTASI PROGRAM JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA

4.2.1. Investasi Perumahan dan Permukiman

  Progam investasi Pengelolaan Kawasan Perumahan dan Permukiman Kota Sigli  Progam Pengelolaan Kawasan Perumahan dan Permukiman Yang Belum Mantap dan Tidak Sesuai Peruntukannya.

  Rencana penanganan terhadap kawasan perumahan yang belum mantap ini meliputi :

  1. Perbaikan atau pemugaran, dengan penataan bangunan seperlunya dan memperbaiki, meningkatkan, ataupun mengadakan prasarana lingkungan, sehingga kawasan ini menjadi lebih memadai kondisi lingkungannya. Prasarana lingkungan dimaksud mencakup : jalan lingkungan, drainase, penanganan limbah, pembuangan sampah, dan iainnya.

  2. Peremajaan, yaitu pada bagian-bagian kawasan yang telah sangat menurun kondisi lingkungannya, dengan penataan bangunan dan prasarana lingkungan. Dalam upaya peremajaan ini dilakukan : a. Mengintensifkan pemanfaatan ruang dengan menerapkan bangunan bertingkat, sehingga diperoleh kapasitas tampung yang lebih besar dan ruang terbuka yang lebih memadai; b. Dengan bangunan bertingkat ini dimungkinkan untuk menerapkan pengguvaan campuran antara permukiman dengan fasilitas pelayanan bagi penduduk yang bermukim di kawasan tersebut.

  3. Resettlement, yaitu pada kawasan perumahan yang tidak teratur (tertata dengan baik). Dalam mengalokasikan rumah-rumah tersebut, hal yang harus diperhatikan adalah:

  a. Menyediakan lahan perumahan yang sesuai dengan peruntukan kawasan perumahan.

  b. Penyediaan sarana dan prasarana pendukung kawasan perumahan dengan baik.

  4. Dalam penataan baik perbaikan/pemugaran, peremajaan maupun pengalokasian tersebut di atas, diterapkan pola pembangunan partisipatif, baik pada tahap perencanaan, pembangunan, maupun pemeliharaan setelah dibangun.

   Kawasan Perumahan Baru Rencana program investasi terhadap kawasan perumahan yang baru serta sarana dan prasarananya meliputi:

  1. Konversi atau alih-fungsi lahan dari tidak terbangun (umumnya lahan pertanian) menjadi terbangun (perumahan). Dalam pembangunan perumahan baru ini harus terencana, agar tidak mengulangi pembangunan perumahan yang tidak disertai prasarana (infrastruktur) pokok (jalan, drainase), yang sekaligus akan "mengarahkan" keteraturan perletakan bangunan.

  

2. Pengembangan kawasan perumahan baru yang diarahkan

pada alternatif-alternatif pengembangan sebagai berikut : a. Guided land development (pengembangan lahan terarah), dengan inisiatif pengembangan prasarana pokok terutama jaringan jalan yang akan mengarankan perletakan bangunan dalam areal yang bersangkutan; b. Pola developer atau perusahaan pengembang

perumahan (dimulai pada skala yang lebih kecil);

c. Konsolidasi fahan (land consolidation), yang sangat dimungkinkan mengingat umumnya lahan adalah lahan pertanian (belum terbangun), dengan penataan

petak/kavling, jalan, dan lahan-lahan untuk fasilitas;

d. Program perencanaan lanjutan guna mendukung pengembangan kota, berupa Rencana Detail Ruang

  Kota (RDRK) dan Rencana Teknik Ruang Kota (RTRK) atau site plan (rencana tata letak) pada areal tertentu yang dianggap perlu.

Sasaran program pembangunan bidang ke Cipta Karya-an

untuk program permukimanlperumahan perekonomian di Kota

Sigli, adalah seperti pada tabel berikut ini.

Tabel 4.8. Sasaran Program Investasi Jangka Menengah (Bidang CK), Program Permukiman/Perumahan Kota

  Ruang Output/ Indika-

No. Isu Sasaran Strategi Kebijaka Program Lingkup Outcome tor Ket

n Kegiatan

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  7

  8

  9

  10 1 -Perumahan Meningkat Penye- Program Kawasan Pening- Peme

liar pada kan mutu dian pening- pemuki- katan nuhan

lahan tanah permuki- perbaik- katan man ka- mutu ke kebutu

negara (ex man dan an peru lingku- um mis- hidupan han

PJKA) kualitas mahan ngan kin/dhu- dan permu

  • -Rumah masyara- dan per permuki afa. penghi- kiman

    dida-erah kat kota. muki- man. dupan yg kantong man. masyara baik miskin yg ti-

  kat kota bagi dak layak melalui masya huni kualitas rakat. lingkung- an pemu kiman dan pe- rumahan yg baik

  Sumber : Data Olahan Anallisis

4.2.2. Program Jalan Desa/Pemukiman

  

Program pada sektor jalan kota untuk jangka menengah diarahkan guna menunjang beberapa kegiatan sebagai berikut :  Prioritas menunjang roda pemerintahan dan perekonomian

 Kemudian pencapaian ke pusat-pusat kegiatan diwilayah perkotaan.  Kelancaran lalu lintas untuk menghemat biaya transportasi.

 Meningkatkan mutu kehidupan dan penghidupan masyarakat kota.

 Menunjang perkembangan kota sesuai dengan arah yang ditentukar. yang baik portasi kemudian Program pencapaian rehabilitasi ke pusat- jalan pusat kegia- Program tan pemeliharaa n

  2 Jalan Lingku

  5

  Kabupate n Kualitas Kelancaran yang rusak menunjang Jalan dan Jalan baru Pidie Jalan yang dan Kese roda Program Baik lamatan pemerintahan Jalan Baru moda dan Kota transportasi perekonomian kota kota

  1 Jalan banya k Prioritas Peningkatan Program

  10

  9

  8

  7

  6

  4

  

Sasaran program pembangtanan bidang ke Cipta Karya-an untuk

program jalan dan jalan lingkungan di Kota Sigli, adalah seperti

pada tabel berikut ini.

  3

  2

  1

  INDIKATOR KET LINGKUP OUTCOME KEGIATA N

  ISU SASARAN STRATEGI KEBIJA KAN PROGRAM RUANG OUTPUT/

  N O

Tabel 4.9. Sasaran Program Investasi Jangka Menengah (Bidang CK), Program Infrastruktur Jalan dan Jalan Lingkungan

  • kelancaran Program Kualitas ngan yang lalulintas dan Peningkatan jalan rusak menghemat Jalan lingkungan biaya trans-
  • >meningkatkan jalan mutu kehidu- pan dan peng- Program hidupan Peningkatan masyarakat sarana kota pengamanan
  • Menunjang jalan perkembangan Program kota pengadaan jalan lingkungan Program

  Peningkatan jalan lingkungan

  Sumber; Data Olahan Analisis Program pada sektor jalan kota ini diarahkan untuk sejalan dengan program pengembangan wilayah kota (sesuai dan melanjutkan RTRK Kabupaten Pidie kedepan) dan menunjang peningkatan status Kota Sigli

Tabel 4.10. Rencana-Pengembangan Sistem Jaringa Jalan di Kabupaten Pidie

  Sistem Strategi Jangka Waktu Program Volume Koordinator Transportasi

  Jalan Peningkatan Jangka Pendek

  1.Pengerasan Dinas Kimpraswil,

  Sistem jaringan Jalan Bappeda jalan

  2.Pengaspalan Dinas Kimpraswil, jalan Bappeda

  Jangka Panjang

  3.Pelebaran Dinas Kimpraswil,

  Jalan Bappeda

  Peningkatan Dinas Kimpraswil,

  Jaringan Jalan Bappeda

  Peningkatan Dinas Kimpraswil,

  Perlengkapan Bappeda

  Pengamanan jalan

4.2.3. Program Pengolahan Limbah

  Sistem pengolahan air limbah saat ini di Kota Sigli adalah sistem pembuangan setempat (on-site Sanitation). Sebagian besar masyarakat (terutama yang tinggal di bantaran sungai) di Kota Sigli pada umumnya masih banyak menggunakan sungai sebagai sarana MCK. Sedangkan sebagian kecil masyarakat sudah menggunakan jamban pribadi.

  

Jumlah timbunan air limbah sesuai pertambahan jumlah penduduk

  3

  

mengalami peningkatan dari tahun 2005 sebesar 4.163 m /hari

  3

  

menjadi 5.296 m /hari pada tahun 2013. Jumlah lumpur tinja pada

  3

  3

tahun 2005 sebesar 1.622 m /tahun menjadi 2.063 m /tahun.

  

Sehingga dengan peningkatan jumlah lumpur tinja perlu

direncanakan pembangunan Instalasi Pengolahan Limbah Tinja

(IPLT) dan pembuatan sarana pengangkutannya. Agar diperoleh

keterpaduan dalam perencanaan maka rencana lokasi IPLT

sebaiknya pada lokasi yang jauh dari pemukiman penduduk dan

dapat berada pada rencana fokasi TPA.

Sehingga dengan peningkatan jumlah lumpur tinja perlu

direncanakan pembangunan Instalasi Pengolahan Limbah Tinja

(1PLT) clan pembuatan sarana pengangkutannya. Agar diperoleh

keterpaduan dalam perencanaan maka rencana lokasi IPLT

sebaiknya pada lokasi yang jauh dari pemukiman penduduk clan

dapatt berada pada rencana lokasi TPA yaitu di Desa Cot Padang

Nila Kecamatan Padang Tiji (sebelah kiri jalan arah ke Banda

Aceh) masuk kedalam ± 1 Km.

Untuk kebutuhan fasilitas pengangkutan limbah tinja dihitung

berdasarkan Standar penggunaan truk tinja, Dirjen Cipta Karya-

DPU dengan ketentuan sebagai berikut :  Truk kapasiias 3 m3 melayani 10.000 KK

   Truk kapasitas 6 m3 melayani 22:500 KK

Berdasarkan standar tersebut, armada truk yang dibutuhkan di

Kabupaten Pidie tahun 2007 sebanyak 2 truk (kapasitas 3 m3) dan

pada tahun 2013 sebanyak 5 truk.

Sasaran program pembangunan bidang ke Cipta Karya-an untuk

program air limbah/sanitasi di Kabupaten Pidie, adalah seperti

pada tabel berikut ini.

Tabel 4.11. Sasaran Program Investasi Jangka Menengah (Bidang CK), Program Air Limbah/Sanitasi

  7

  3 Banyaknya Peningkatan Program Mendapat MCK/jamban kualitas pengo- penerapan akses sani- yang tidak lahan limbah sanitasi se- tasi terpelihara tinja manusia tempat bagi pembuangan tinja

  2 Banyaknya Peningkatan Peningka- Target MDGs penduduk kualitas MCK- tan kese- infrastruktur

yang membu- MCK yang hatan ma- sanitasi nasi-

ang air limbah telah ada syarakat onal pada kesaluran dan pema- 2009 dapat terbuka syarakatan melayani 69% KM/WC & tahun 2013 bagi tiap- 75.34% pen- tiap rumah duduk Indo- nesia