BAB IV - DOCRPIJM 86a451bb3a BAB IV4.BAB IV
BAB IV PROFIL KOTA SABANG
4.1. GAMBARAN GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI WILAYAH
4.1.1. Letak Geografis
Secara Geografis Kota Sabang terletak pada garis 05o46’28” LU – 05o54’28” LU
dan 95o13’02” BT – 95o22’36” BT dengan batas wilayah sebagai berikut: ‐ Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka, ‐ Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Malaka, ‐ Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia, Sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Indonesia. ‐4.1.2. Administrasi Wilayah
Wilayah Kota Sabang meliputi Pulau Weh, Pulau Klah, Pulau Rubiah, Pulau
Seulako, dan Pulau Rondo, dengan luas sebesar 153 Km2, yang terdiri dari dua
kecamatan dan 18 gampong. Masing-masing kecamatan tersebut memiliki luas
sebagai berikut : (1) Kecamatan Sukakarya 73 Km2 (47,71%); dan (2) Kecamatan
Sukajaya 80 Km2 (52,29%).
Secara umum Kota Sabang berada pada ketinggian ± 28 m di atas permukaan air
laut (dpl). Kondisi morfologinya didominasi oleh perbukitan, yaitu sekitar 65% dari
luas kawasan keseluruhan. Sedangkan secara lebih rinci Kota Sabang meliputi
dataran rendah 3%, dataran bergelombang 10%, berbukit 35% dan berbukit sampai
bergunung 52%. Ditinjau dari kemiringan lerengnya Kota Sabang cukup bervariasi,
yaitu di daerah Pulau Weh bagian barat dan di tengah-tengah pulau bagian timur
merupakan daerah yang berbukit dan bergelombang dengan kemiringan lebih dari
15%.
Tabel 4.1 Pembagian, Luas Wilayah AdministrasiPer-Kecamatan dan Jumlah Kelurahan
Nama Kecamatan Jumlah Gampong Luaswilayah (Ha) Persentase (%)
Kecamatan Sukakarya Gampong Kuta Ateuh 52,04 0.43 % Gampong Kuta Timu 157,11 1.29 % Gampong Kuta Barat 88,86 0.73 % Gampong Aneuk Laot 449,67 3.68 % Gampong Paya Seunara 564,23 4.62 % Gampong Batee Shoek 1129,51 9.25 % Gampong Iboih 2660,98 21.79 % Gampong Krueng Raya 959,27 7.85 %
Kecamatan Sukajaya Gampong Ie Meulee 306,89 2.51 % Gampong Ujoeng Karueng 122,60 1.00 % Gampong Anoe Itam 1018,89 8.34 % Gampong Cot Ba’U 531,09 4.35 % Gampong Cot Abeuk 357,18 2.92 % Gampong Balohan 772,39 6.32 % Gampong Jaboi 490,14 4.01 % Gampong Beurawang 469,32 3.84 % Gampong Keunekai 568,96 4.66 % Gampong Paya 1444,65 11.83 % Pulau Rondo 71.51 0.59 %
Total
Sumber :Bappeda Kota Sabang (RTRW 2012)
18 Gampong 12.213,30 100 %
4.2. GAMBARAN DEMOGRAFI
4.2.1. Jumlah Penduduk
Pertumbuhan jumlah pen-duduk Kota Sabang tahun 2012 sebesar 1,36 persen
yaitu dari 31.355 jiwa pada tahun 2011 menjadi 31.782 jiwa pada 2012 dengan
kepadatan penduduk sekitar 260 jiwa/km². Penduduk Kota Sabang pada tahun
2012 menurut kecamatan, sebanyak 16.137 jiwa tinggal di kecamatan Sukajaya
dansisanya 15.682 jiwa tinggal dikecamatan Sukakarya.
Tabel 4.2 Jumlah Penduduk di Kota Sabang Tahun 2009-2012
Kecamatan/ Penduduk/Population Rasio Jenis
SubKelamin/Sex Perempuan/ Laki-Laki /Male Jumlah/ Total Subdistricts Female Ratio
Sukajaya 8.204 7.896 16.137 104 Sukakarya 7.933 7.749 15.654 102 Sumber : BPS Kota Sabang 2013 Total 16.137 15.654 31.782 206
4.2.2. Struktur Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Berdasarkan data kependudukan, jumlah penduduk Kota Sabang dari tahun 2008
sampai dengan akhir tahun 2011 mengalami peningkatan. Pada akhir tahun 2012
jumlah penduduk Kota Sabang adalah sebanyak 31.355 jiwa. Menurut jenis
kelamin, jumlah penduduk berjenis kelamin wanita lebih sedikit dibandingkan
penduduk berjenis kelamin pria (sex ratio : 103) penduduk laki-laki sejumlah 16.077
jiwa dan penduduk perempuan berjumlah 15.784 jiwa. Selengkapnya dapat di lihat
pada Gambar 2.2 Jumlah Penduduk Menurut Jenisi Kelamin di Kota Sabang
sebagai berikut :Gambar 4.2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan
Tahun 2007 s.d 2012
31,78231.355 30.653 29.996
29.843 29.144 16.138 15.896 15.958 16.077
15.723 15.784 15.542 15.600 15.459 15.397
15.292 15.332 15.111 14.934 14.978 15.016 14.980 15.053 14.627 14.685 14.664
14.517 14.551 14.210
105 105 105 104 103 103 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012
Jumlah Penduduk di Kecamatan Sukakarya Jumlah Penduduk di Kecamatan Sukajaya
Penduduk Pria Penduduk Wanita Sumber : BPS Kota Sabang 2013 Jumlah Penduduk Rasio menurut jenis kelamin
4.2.3. Jumlah Penduduk Miskin
Jumlah keluarga miskin Kota Sabang pada tahun 2013 berjumlah 3 568 Jiwa
Keluarga Misikin di Kota Sabang terbagi dalam 2 (dua) Kecamatan dengan kategori
antara lain : Keluarga Pra Sejahtera, Keluarga Sejahtera I, Keluarga Sejahtera II,
Keluarga Sejahtera III, Keluarga Sejahtera Plus, terkait jumlah Keluarga miskin
dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut :Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Miskin PerkecamatanNama Kecamatan Jumlah keluarga miskin (Jiwa)
Kecamatan Sukakarya 1 723 Kecamatan Sukajaya 1 845 Sumber : Sabang dalam angka 2013 Jumlah Total 3 568
Tabel 4.4
Keadaan Tingkat Kemiskinan
Jlh Pend Persentase Indeks Indeks GarisTahun Miskin dlm Penduduk Kedalaman Keparahan Kemiskinan
1000 Miskin P1 P2 (Rp/kap/bln)2007
7.8
27.13
5.23 1.38 300.351 2008
7.1
25.72
6.16 1.82 310.697 2009
6.5
23.89
3.81 0.93 368.637 2010
6.7
21.68
4.36 1.40 401.18 2011
6.7
21.31
3.91 1.03 438.111 Sumber :RPMJK 2013. 2012 6,5 20,51 3,75 1,12 478.422
4.2.4. Pertumbuhan Penduduk
Proyeksi penduduk Kota Sabang menggunakan proyeksi eksponensial dari tahun
2010 hingga tahun 2031 dengan rumus proyeksi yang didapat dari pertumbuhan
penduduk Kota Sabang Tahun 2004 – 2010 atau dengan rumus: Y = 28.093 e0,011x Dimana: y = jumlah penduduk x = tahun perhitungan (dimulai da tahun 2004 yang merupakan x = 1).
Dari hasil proyeksi dengan menggunakan rumus diatas, maka didapatkan proyeksi
penduduk Kota Sabang pada tahun 2031 sebanyak 38.649 jiwa atau bertambah
sebanyak 7.996 jiwa (26.08%) dari jumlah penduduk tahun 2010 dengan rata-rata pertumbuhan penduduk sebesar 1,106 %. Untuk lebih lengkapnya, proyeksi pertumbuhan penduduk Kota Sabang da tahun 2010 – 2031 dapat dilihat dalam Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Proyeksi Penduduk Kota SabangTahun 2010 – 2031 No Tahun Penduduk per Kecamatan (jiwa) Penduduk Kota Sabang (jiwa) Pertumbuhan (%) Sukajaya Sukakarya Sukajaya Sukakarya Kota Sabang1 2010 15542 15111 30653 - - - 2 2011 15726 15290 31017 1,186 1,186 1,186 3 2012 15900 15459 31360 1,106 1,106 1,106 4 2013 16076 15630 31706 1,106 1,106 1,106 5 2014 16254 15803 32057 1,106 1,106 1,106 6 2015 16434 15978 32412 1,106 1,106 1,106 7 2016 16615 16155 32770 1,106 1,106 1,106 8 2017 16799 16333 33133 1,106 1,106 1,106 9 2018 16985 16514 33499 1,106 1,106 1,106 10 2019 17173 16697 33870 1,106 1,106 1,106
11 2020 17363 16881 34244 1,106 1,106 1,106 12 2021 17555 17068 34623 1,106 1,106 1,106 13 2022 17749 17257 35006 1,106 1,106 1,106 14 2023 17945 17448 35393 1,106 1,106 1,106 15 2024 18144 17641 35785 1,106 1,106 1,106 16 2025 18345 17836 36181 1,106 1,106 1,106 17 2026 18548 18033 36581 1,106 1,106 1,106 18 2027 18753 18233 36985 1,106 1,106 1,106 19 2028 18960 18434 37394 1,106 1,106 1,106 20 2029 19170 18638 37808 1,106 1,106 1,106 21 2030 19382 18844 38226 1,106 1,106 1,106 22 2031 19596 19053 38649 1,106 1,106 1,106 Sumber: Bappeda Kota Sabang (RPJMD)
4.2.5. Persebaran Penduduk
Penyebaran penduduk Kota Sabang merata di dua kecamatan yaitu Kecamatan Sukajaya sebesar 50,70 % dan Kecamatan Sukakarya 49,30%, dengan rata-rata tingkat kepadatan penduduk sebanyak 205 orang/km2. Kecamatan yang paling tinggi tingkat kepadatan penduduknya yaitu Kecamatan Sukakarya sebesar 202 orang/km2, Kecamatan Sukajaya sebanyak 199 org/km2.Sebaran kepadatan penduduk di Kota Sabang dapat dilihat pada gambar berikut.
4.3. GAMBARAN TOPOGRAFI
Secara umum Kota Sabang berada pada ketinggian 28 m di atas permukaan air
laut (dpl). Kondisi morfologinya didominasi oleh pergunungan, yakni sekitar 48,17 %
dari luas kawasan keseluruhan. Sedangkan secara lebih rinci topografi Kota
Sabang meliputi dataran 1,01%, Landai 5,02%, bergelombang 31,70 %, bergunung
48,17%, sangat curam 14,10 %. Untuk lebih jelas gambaran topografi Kota sabang
dapat pada gambar peta sebagai berikut.
Gambar 4.3 Peta Sebaran Penduduk Kota Sabang
8
Gambar 4.4 Peta Ketinggian
9
4.4. GAMBARAN GEOHIDROLOGI
Sumberdaya air di Kota Sabang terdiri dari air permukaan, air tanah dan mata air.
Sungai-sungai yang terdapat di Pulau Weh umumnya memiliki ukuran relatif kecil
dan pendek. Meskipun Kota Sabang memiliki beberapa sumber air bersih, Sumber
daya air di Kota Sabang terdiri dari air permukaan, air tanah dan mata air. Sungai-
sungai yang terdapat di Pulau Weh umumnya memiliki ukuran relatif kecil dan
pendek.Kondisi air pada umumnya jernih, dan dimanfaatkan oleh masyarakat
sebagai sumber air untuk mencuci dan mandi. Salah satu sumber daya air di Kota
Sabang adalah Danau Aneuk Laot, terletak 3 km selatan Kota Sabang. Danau ini
merupakan salah satu kawah purba yang kemudian berbentuk sebuah danau
memiliki panjang sekitar 1.500 m dan lebar rata-rata 250 m. Danau ini merupakan
sumber air permukaan dengan ketersediaan sumber air sekitar 7 juta m3 dan telah
dimanfaatkan sebagai sumber air baku bagi PDAM setempat untuk memenuhi
sebagian pasokan air bersih Kota Sabang. Namun demikian debitnya yang relatif
kecil dan topografi Pulau Weh yang bergelombang menyebabkan tidak semua
wilayah di Kota Sabang mendapatkan pelayanan air bersih dari PDAM Tirta Aneuk
Laot. Adapun daerah aliran sungai Kota dapat dilihat pada tabel 4.6 berikutTabel 4.6 Daerah Aliran Sungai Wilayah Kota Sabang
Nama DAS Luas DAS
DAS Krueng Iboih 4.212,26 Ha DAS Pulau Klah 13,18 Ha DAS Pulau Seulako 0,96 Ha DAS Pulau Rubiah 24,8 Ha DAS Krueng Balohan 5.343,31 Ha Sumber :Bappeda Kota Sabang (RTRW 2012) DAS Krueng Paya 2.223,37 Ha
Gambar 4.5Peta Das Kota Sabang
11
4.5. GAMBARAN GEOLOGI
Formasi bebatuan Pulau Weh dapat dibagi menjadi 3 satuan atau formasi, yaitu
(dari tua ke muda):a) Formasi Gunung api Pulau Weh, berumur Pleistosen dan tersusun atas tuf,
aglomerat, lava, dan kubah andesit. Formasi ini menyebar disebagian besarPulau Weh, yaitu Gunung Iboih, Cot Parada, Cot Lhueng Angen, Cot Pawang, Gunung Sarung Keris, Gunung Kulam, Cot Palana, Gunung Leumo Mate, Gunung Simere Guh, Cot Labu Batu, Cot Batee Dong, Sabang dan sekitarnya;
b) Formasi Seulimeum, berumur Pleistosen, tersusun atas batu gamping koral
berwarna coklat muda keputihan gelap, mengandung cangkan binatang karang. Formasi ini menyebar di perbukitan bagian Timur Pulau Weh, membujur dari Utara ke Selatan di daerah Ujong Hud, Cot Ba’U, Ujong Reuteuk, Ujong Mentigu, Anoe Itam dan sekitarnya. Batuan ini diduga menumpang diatas Formasi Gunung api Pulau Weh; danc) Satuan Aluvium, berumur Holosen, disusun oleh kerikil, pasir dan lempung.
Dijumpai didataran pantai dan sungai di Balohan, sekitar Danau Aneuk Laot, Paya Seunara dan sekitarnya.
Zona sesar Lam Teuba Baro di daratan Sumatra diperkirakan menerus hingga ke
Pulau Weh, dimulai dari Teluk Balohan ke arah Utara Kota Sabang. Sesar lain yang
terdapat di Pulau Weh ini berada di sebelah barat, yakni sesar yang terdapat di
daerah jaboi, menerus kearah Pria Laot dengan arah relative Tenggara-Barat Laut
(Bennet, dkk).
Gambar 4.6 Peta Geologi Kota Sabang
13
4.6. GAMBARAN KLIMATOLOGI Secara umum iklim di Kota Sabang termasuk ke dalam iklim tropis.Hal ini karena dipengaruhi dengan letaknya yang berada di sekitar gas khatulistiwa. Curah hujan tahunan Kota Sabang berjumlah di atas 2000 mm, dengan tingkat curah hujan sedikit terjadi perbedaan antara wilayah pantai dengan wilayah berbukit dan bergunung. Berdasarkan Klasifikasi Schmidt dan Fergusson, tipe curah hujan Kota Sabang termasuk kelas B (basah). Temperatur rata-rata di Kota Sabang adalah sekitar 26ºC dengan temperatur maksimum 31ºCc dan temperatur minimumnya 20ºC
Tabel. 4.7
Rata-Rata Tekanan Udara, Suhu Udara, Kelembapan Nisbi, Hujan Setiap Bulan
diKota Sabang Tahun 2012Tekanan Kelembaban udara ratarata/ Suhu udara/ Hujan ratarata/ nisbi ratarata/ atmospheric temperature rainfalls humidity
Bulan/Month pressure an an average an average an average average
(0C) (mm) (%) (mb)
Januari 1010.8
26.1
94
19.3 Pebruari 1009.9
26.7
93
11.7 Maret 1010,7 26,5 93 11,2 April 1010,8 27,5 91 8,6 Mei 1009,6 27,4 89 17,5 Juni 1010,0 27,8 83 8,9 JuIi 1009,7 27,8 82 10,7 Agustus 1010,7 27,7 85 11,5 September 1011,4 27,4 86 14,5 Oktober 1011,3 27,0 91 14,4 Nopernber 1010,8 26,7 91 10,9 Sumber : BPS Kota Sabang 2013 Desember 1010,4 26,3 91 16,4
Tabel 4.8 Arah Angin, Kecepatan Angin, Hari Hujan, dan Curah Hujan Setiap Bulan di Kota Sabang Tahun 2012 Kecepatan Jumlah Arah Angin/Curah Hujan/ Angin/Wind hari hujan/ Bulan/Month Direction of
Rain fall Velocity Number of wind
(mm) (Knot) rain days
Januari Timur/E
10 22 425.3 Pebruari Timur/E
9 13 151.5 Maret Timur/E
8 11 122.9 April Barat Daya/SW
9
8
68.5 Mei Barat Daya/SW
11 17 279.9 Juni Barat Daya/SW
12
9
79.9 JuIi Selatan/S
11 10 106.9
Oktober Timur/E
8 16 231.1 Nopernber Barat Daya/SW
6 19 206.7 Sumber : BPS Kota Sabang 2013 Desember Timur/E
10 23 376.6
4.7. KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI
Pertambahan penduduk setiap tahunnya menjadi modal dasar dan faktor
produksi yang sangat penting dalam pembangunan, akan tetapi dampak lain
kondisi ini menimbulkan gejolak sosial dan berdampak buruk terhadap
pembangunan apabila tidak diimbangi dengan kesiapan sumber daya manusia
(SDM) yang berkualitas, terampil, berpengalaman tinggi, berdaya saing, dan
profesional.
Peningkatan SDM dapat ditempuh dengan jalur pendidikan formal dan informal.
Perkembangan pendidikan di Kota Sabang dari tahun ke tahun menunjukkan
perkembangan baik kualitas pendidikan maupun sarana prasarana pendukung
pendidikan yang terus dibenahi, direnovasi.
Pendidikan merupakan prasyarat utama untuk mencetak sumber daya manusia
yang berkualitas sehingga dapat berkompetisi di masa mendatang. Di Kota
Sabang tercatat 28 sekolah dasar (SD) termasuk 1 (satu) Sekolah Dasar
Swasta, 9 sekolah menengah pertama (SMP) termasuk 1 (satu) sekolah
menengah pertama swasta , 3 sekolah menengah umum (SMU), dan 1 sekolah
menengah kejuruan (SMK), 5 sekolah madrasah ibtidayah (MI), 2 sekolah
madrasah tsanawiyah (MTs), 1 sekolah madrasah aliyah (MA).Tabel 4.9 Fasilitas Pendidikan yang Tersedia di Kota SabangJumlah Sarana Pendidikan Nama Kecamatan Umum Agama SD SLTP SMA SMK MI MTs MA
Kecamatan Sukakarya
15
6
2
1
4
1
1 Kecamatan Sukajaya - -
13
3
1
1
1 Sumber : Buku Putih Sanitasi (BPS)
Jumlah
28
9
3
1
5
2
1 Ditinjau dari mata pencahariannya, sebagian besar kepala keluarga (KK) di Kota
sebagai petani penggarap) sebagai sumber nafkah bagi keluarga, disamping itu
juga berprofesi sebagai pegawai.Selebihnya merupakan KK yang bermata
pencaharian sebagai petani, buruh, nelayan, pedagang, jasa-jasa, supir dan
lainnya.
Kemiskinan merupakan persoalan yang krusial dan mendasar yang dihadapi
suatu daerah. Banyaknya penduduk miskin (kurang beruntung) akan
berimplikasi buruk terhadap perkembangan perekonomian serta dapat
menimbulkan masalah-masalah sosial disekitar masyarakat. Pada tahun 2011,
jumlah KK miskin di Kota Sabang sedikitnya 2.863 KK. KK miskin terbanyak
ditemui di Kecamatan Sukakarya sebanyak 1.390 KK,dan untuk kecematan
Sukajaya jumlah keluarga miskin tercatat 1.473 KK miskin.seperti terlihat pada
tabel berikut ini :Tabel 4.10 Jumlah Penduduk Miskin Per Kecamatan
Nama Kecamatan Jumlah Keluarga Miskin (Jiwa)
Kecamatan Sukakarya 1 723 Sumber : Sabang dalam angka 2011 Kecamatan Sukajaya 1.473
Pada saat ini, jumlah kepala keluarga dari 18 kelurahan yang ada di Kota
Sabang tercatat 9.161 KK.Di Kecamatan Sukakarya terdapat 5.111 KK dan
Kecamatan Sukajaya terdapat 4.050 KK. Penduduk yang relatif padat dijumpai
di Kecamatan Sukakarya, yaitu setiap kilometer persegi dihuni sebanyak 221
jiwa, sedangkan di Kecamatan Sukajaya hanya dihuni sebanyak 183 jiwa tiap
kilometer persegi. Berdasarkan data, pada tahun 2006 tingkat kepadatan
penduduk di Kota Sabang masih rendah yaitu 201 jiwa per Km2, dimana pada
tahun sebelumnya (2002) kepadatan penduduk di Kota Sabang sekitar 165 jiwa
per km2. Adapun jumlah rumah perkecamatan pada saat ini seperti yang terlihat
pada tabel 2.10 di bawah ini:Tabel 4.11 Jumlah Rumah Per KecamatanNama Kecamatan Jumlah Rumah (unit)
Kecamatan Sukakarya 3.979 Sumber : Sabang dalam angka 2011 Kecamatan Sukajaya 3.887
Kawasan Kumuh Kota Sabang meliputi luas4,82 Ha yang merupakan total luas
kawasan yang tingkat kepadatan penduduk lebih dari 300 jiwa/ha, atau kawasan
yang infrastruktur/penataan lingkungannya tidak tertata dengan baik, atau
kawasan yang komunitas masyarakatnya berpenghasilan rendah di Kota
Sabang.Gambaran keadaan kesejahteraandan pemerataan ekonomi dalam lima tahun
terakhir dilihat dari angka Pertumbuhan PDRB, PDRB Per Kapita, Laju Inflasi,
Laju Pertumbuhan Ekonomi, dan Tingkat Kemiskinan, Indeks Pembangunan
Manusia dan Angka Kriminalitas.a. Pertumbuhan PDRB
Perekonomian Kota Sabang dalam selama kurun waktu tahun 2008 s.d
2012yang ditunjukkan dengan nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
mengalami kemajuan, hal ini menunjukkan kinerja semakin membaik dengan
ditandai meningkatnya nilai PDRB setiap tahunnya, baik Atas Dasar Harga
Berlaku maupun Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000.Ditinjau dari nilai dan konstribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota
Sabang Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Tahun 2000 menurut Lapangan
Usaha tahun 2008 sebesar Rp. Rp.255.193,57 juta meningkat menjadi
Rp.267.967,01 juta pada tahun 2012. Peningkatan nilai PDRB terjadi di semua
sektor. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini:Tabel 4.12 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Sabang Atas Dasar Harga Konstan (ADHK)
Tahun 2000 Menurut Lapangan Usaha (Dalam Juta)
2008 2009 2010 2011 2012 NO SEKTOR Rp Rp Rp Rp Rp1 Pertanian 28.842,39 29.162,86 29.587,21 29.910,31 30.270,72
2 Pertambangan & Penggalian 2.476,07 2.545,54 2.625,19 2.688,05 2.762,61
3 Industri Pengolahan 11.074,39 11.306,43 11.511,28 11.749,59 12.006,03
4 Listrik,Gas & Air bersih 1.421,98 1.505,22 1.612,98 1.665,39 1.760,89
5 Konstruksi 34.303,26 37.876,14 42,924,14 45.988,73 49.408,17 Perdagangan, Hotel &
6 Restoran 41.189,03 43.793,63 45.715,68 47.782,76 50.046,09
7 Pengangkutan & Komunikasi 9.744,19 10.106,22 10.897,39 11.268,46 11.845,06 Keuangan, sewa, & Js.
8 Perusahaan 5.218,77 5.404,58 5.617,46 5.732,29 5.931,63
9 Jasa-jasa 90.923,48 94.118,64 97.728,17 100.033,46 103.935,80
Dari
Tabel 4.12 menunjukan bahwa nilai dan konstribusi sektor dalam PDRB
Tahun 2012 terbesar berasal dari Sektor Jasa-jasa sebesar Rp.103.935,80 juta
atau 38,79%, selanjutnya konstribusi terbesar kedua yaitu Sektor Perdagangan,
Hotel & Restoran sebesar Rp..50.046,09 juta atau 18,68%, sedangkan sektor
konstruksi sebesar Rp.49.408,17 juta atau 18,44% berada diurutan ketiga dan
sektor pertanian sebesar Rp.30.270,72 juta atau 11,30% merupakan
penyumbang kempat terhadap pembentukan PDRB Kota Sabang.
Ditinjau dari nilai dan konstribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota
Sabang Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) menurut Lapangan Usaha tahun
2008 sebesar Rp. Rp.426.638,98 juta meningkat menjadi Rp.611,146.05 juta
pada tahun 2012. Perkembangan PDRB Kota Sabang sejak tahun 2008-2012
selalu berada diatas 5 persen.Tabel 4.13 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Sabang Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)
Menurut Lapangan Usaha (Dalam Juta)
2008 2009 2010 2011 2012 NO SEKTOR Rp Rp Rp Rp Rp1 Pertanian 41.514,03 43.637,21 45.860,27 47.528,74 48.811,86
2 Pertambangan & Penggalian 3.852,42 4.043,93 4.213,00 4.417,03 4.597,32
3 Industri Pengolahan 15.412,07 16.186,32 17.015,50 17.808,06 18.609,78
4 Listrik,Gas & Air bersih 3.851,09 4.632,96 5.817,11 6.220,07 6.693,09
5 Konstruksi 75.383,23 88.941,11 103.378,00 112.962,21 126.959,60 Perdagangan, Hotel &
6 Restoran 63.744,69 70.158,24 78.112,67 84.039,84 89.223,83
7 Pengangkutan & Komunikasi 20.777,51 24.289,95 28.846,19 31.406,56 35.040,90 Keuangan, sewa, & Js.
8 Perusahaan 12.356,66 14.962,40 18.613,49 20.367,69 21.141,11
9 Jasa-jasa 189.747,28 211.128,20 227.036,00 241.529,21 260.068,57 Sumber : BPS Sabang, 2013 PDRB 426.638,98 477.980,32 528.892,23 566.279,42 611.146,05
Dari
Tabel 4.13 dapat dilihat peranan konstribusi setiap sektor bagi strukturperekonomian Kota Sabang, pada Tahun 2012 terbesar berasal dari sektor jasa- Gambar 4.7 PDRB Kota Sabang Atas Dasar Harga Konstan
267.967,01 256.387,04 248.103,50 235.819,26
225.193,57 211.709,54 2007 2008 2009 2010 2011 2012 jasa sebesar Rp.260.068,57 juta atau 42,55%, sektor konstruksi sebesar Rp.
126.959,60 atau 20,77%, sektor perdagangan, hotel & restoran sebesar Rp. 89.223,83 juta atau 14,60%, dan sektor pertanian sebesar Rp. . 48.811,86 juta atau 7,99%
Gambar 4.8
Gambar 4.9 Nilai & Kontribusi Sektor Dalam PDRB Tahun 2007 s.d 2012
PDRB Kota Sabang Atas Dasar Harga Berlaku
Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 (dalam juta rupiah) 611.146,05103.935,80 100.033,46 566.279,41 97.728,17
94.118,64 90.923,48 88.009,59
541,759.00 477.980,32 426.608,98 381.010,73 49.408,17 50.046,09 47.782,76
45.988,73 45.715,68 43.793,63
42.924,14
41.189,03
37.876,14
34.491,37 34.303,26 31.406,5030.270,72 29.587,21 29.748,31 28.622,69 29.162,86 28.842,39
12.006,03 11.306,43 11.395,28 11.479,59 11.268,46 11.845,06 10.814,83
10.897,39 9.549,70 10.106,22 11.074,39
9.744,19 5.617,46 5.732,29 5.931,63 5.032,74 5.404,58 5.218,77
2.415,35 2.545,54 2.625,19 2.688,05 2.762,61 1.612,98 1.665,39 1.760,89 1.326,78 1.505,22 2.476,07
1.421,98 2007 2008 2009 2010 2011 2012
241.529,21 48.811,86 4.597,32 18.609,78
16.189,32 4.632,96 88.941,11 70.158,24
24.289,95 14.962,40 211.128,20 45.860,27
4.213,00 17.015,50 5.817,11 98.678,00
78.112,67 28.846,19 18.613,49 231.736,00
47.528,74 4.417,03 17.808,06
6.220,07
115.962,21 81.039,84 31.406,56 20.367,69
6.693,09 126.959,60 89.223,83 35.040,90
3.851,09 75.383,23 63.744,69 20.777,51
21.141,11 260.068,57 0,00 50.000,00 100.000,00 150.000,00 200.000,00 250.000,00 300.000,00
Gambar 4.10 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2007 s.d 2012 atas Dasar Harga Berlaku (dalam jutaan rupiah)
2007 2008 2009 2010 2011 2012
melihat peranan masing-masing sektor dalam wadah perekonomian Kota
Sabang dan kaitannya dengan prioritas pembangunan yang akan dilaksanakan
juga dapat menjadi tolak ukur keberhasilan pembangunan yang telah
dilaksanakan.Distribusi persentase PDRB menurut lapangan usaha atas dasar
Harga Berlaku (Hb) dan Harga Konstan (Hk) Kota Sabang tahun 2008 s.d 2012
dapat dilihat pada gambar berikut.Gambar 4.11 Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2007 s.d 2012 atas Dasar Harga12.356,66 189.747,28 43.637,21 4.043,93
175.089,19 41.514,03 3.822,42 15.412,07
13,54% 1,14% 5,11% 0,63%
1,06% 4,59% 0,65% 17,30%
14,83% 16,29% 4,51% 2,38%
45,95% 12,81% 1,10% 4,92%
0,63% 15,23% 18,29% 4,33%
2,32% 40,38% 12,37% 1,08%
4,79% 0,64% 16,06% 18,57%
4,29% 2,29% 39,91% 11,93%
18,43% 4,39% 2,26% 39,39%
59.804,93 57.151,05 17.251,08 10.800,21
11,60% 1,05% 4,48% 0,65%
17,94% 18,64% 4,40% 2,24%
39,02% 11,30% 1,03%
4,48% 0,66%
18,44%
18,68%4,42% 2,21% 38,79%
39.518,36 3.739,49 14.438,65 3.217,77
Konstan (HK) Kota Sabang
Gambar 4.12 Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2007-2012 atas Dasar Harga Berlaku
44,48% 44,17% 45,95% 43,82% 42,65% 42,55% 20,77%
20,48% 18,61% 18,66%
17,67%
15,70%15% 14,94% 14,68% 14,77% 14,60% 14,31% 9,73%
10,37% 9,13% 8,67% 7,99% 8,39%
5,45% 5,55% 5,73% 4,87% 5,08% 4,53% 3,79% 3,61%
3,39% 3,52% 3,60% 3,46% 3,22% 3,14% 3,05%
3,13% 2,83% 2,90% 0,98% 0,90% 0,90% 0,97% 1,10% 1,10% 1,10% 0,85% 0,80% 0,78% 0,75% 0,84%
2007 2008 2009 2010 2011 2012
b. PDRB Per Kapita
PDRB per kapita Kota Sabang ADHB tahun 2008 hingga 2012 mengalami peningkatan. Pada tahun 2008 nilai PDRB per kapita tercatat sebesar Rp 14.282.240 dan terus mengalami peningkatan hingga tahun 2012 mencapai Rp.19.181.630. Sedangkan PDRB per kapita berdasarkan Atas Dasar Harga Konstan 2000 sejak tahun 2008 mengalami kenaikan dari sebesar Rp.7.538.620 menjadi Rp.8.410.500 di tahun 2012.
Gambar 4.13 PDRB Per Kapita atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan Tahun 2008 s.d 2012 (dlm ribuan) Kota Sabang 19.181,63 20.000 17.254,18 18.060,26 15.785,34 14.282,24 15.0008.410,50 8.093,94 8.176,91 10.000 7.787,95 7.538,62 5.000
c. Laju Inflasi Kota Sabang
Inflasi merupakan perubahan tingkat harga (barang dan jasa) umum yangterjadi
secara terus menerus.Inflasi yang tinggi tingkatnya tidak akanmenggalakkan
perkembangan ekonomi.Biaya yang terus menerus naikmenyebabkan kegiatan
produktif sangat tidak menguntungkan.Inflasi berdampaksecara umum pada
kegiatan ekonomi negara yang lebih lanjut berdampak padapengangguran.Selain itu juga menimbulkan efek-efek kepada individu masyarakatdiantaranya
adalah menurunkan pendapatan riil masyarakat berpendapatan
tetap,mengurangi nilai kekayaan yang berbentuk uang dan memperburuk
pembagiankekayaan.
Secara umum laju inflasi dapat ditekan pada kisaran dibawah 10%.Laju inflasi
Kota Sabang rata-rata selama 5 (lima) tahun terakhir mengalami penurunan.
Inflasi Kota Sabang pada tahun 2008 sebesar 7,26 persen, tahun 2009 sebesar
6,99 persen, tahun 2010 sebesar 5,17 persen, tahun 2011 sebesar 3,61 persen
dan tahun 2012 sebesar 3,26 persen. Nilai inflasi rata-rata tahun 2008 sampai
dengan akhir tahun 2012 Kota Sabang dapat dilihat pada gambar sebagai
berikut :Gambar 4.14 Nilai Inflasi Rata-Rata Tahun 2008 s.d 2012 Kota Sabang8 7,26
7 6,99
6 5,17
5
4 3,61 3,26
3
2
1 2008 2009 2010 2011 2012
7 Pengangkutan & Komunikasi 18,04 12,72 10,14 5,29 6,14
Sumber: BPS Kota Sabang, 2013
Gambar 4.15 Keadaan Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2009-2012
Pertumbuhan Ekonomi Kota Sabang apabila dilihat dari nilai laju pertumbuhan
ekonominya mengalami naik turun, tahun 2009 sebesar 4,72 %, tahun 2010
sebesar 5,26 %, tahun 2011 sebesar 3,36 %, tahun 2012 sebesar 4,34 %. Hal
ini disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi secara sektoral dalam 5 (lima) tahun
terakhir juga mengalami nilai relatif naik turun.INFLASI 7,26 6,99 5,17 3,61 3,26
9 Jasa-jasa 4,90 7,49 2,74 4,76 3,63
8 Keuangan, sewa, & Js. Perusahaan 10,33 16,92 16,41 10,25 0,31
6 Perdagangan, Hotel & Restoran 4,23 3,52 6,66 2,93 1,37
Dilihat dari perkembangan inflasi menurut sektor selama kurun waktu 2008
hingga 2012, konstribusi masing-masing sektor mengalami fluktuasi dari tahun
ke tahun.5 Konstruksi 15,40 6,86 5,55 -0,29 3,97
4 Listrik,Gas & Air bersih 11,67 13,65 17,17 3,56 1,77
3 Industri Pengolahan 4,24 2,87 2,36 3,31 2,38
2 Pertambangan & Penggalian 0,49 2,11 1,02 2,39 1,27
1 Pertanian 4,40 3,96 3,59 3,08 0,93
NO SEKTOR TAHUN 2008 2009 2010 2011 2012
Tabel 4.14 Perkembangan Inflasi Menurut Sektor Tahun 2008 - 2012d. Pertumbuhan Ekonomi
e. Tingkat Kemiskinan
Pengukuran derajat kesejahteraan rakyat dilihat dari tingkat kemiskinan
mencakup jumlah dan persentase penduduk miskin, indeks kedalaman (P1) dan
indeks keparahan kemiskinan (P2) dan aspek Garis Kemiskinan (ketimpangan
pendapatan) Kota Sabang bergerak lambat jika dibandingkan dengan
pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya anggaran belanja Kota Sabang.
Artinya dalam lima tahun terakhir pembangunan Kota Sabang belum
mendorong perubahan signifikan dalam mengurangi ketimpangan pendapatan
masyarakat.
Tabel berikut menunjukkan fakta bahwa kesenjangan sosial yang terjadi
disebabkan karena ketimpangan pendapatan rakyat semakin dalam.Tabel 4.15 Keadaan Tingkat KemiskinanJlh Pend Persentase Indeks Indeks Garis Kemiskinan Tahun Miskin dlm Penduduk kedalaman keparahan (Rp/kap/bln) 1000 Miskin P1 P2
2007
7.8
27.13
5.23 1.38 300.351 2008
7.1
25.72
6.16 1.82 310.697 2009
6.5
23.89
3.81 0.93 368.637 2010
6.7
21.68
4.36 1.40 401.18 2011
6.7
21.31
3.91 1.03 438.111 Sumber :BPS 2013. 2012 6,5 20,51 3,75 1,12 478.422
f. Indeks Pembangunan Manusia
Berikut dapat kita lihat keadaan dan atau indikator Pembangunan Manusia di
Kota SabangTabel 4.16 Keadaan Indeks Pembangunan ManusiaTAHUN 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Angka Melek Huruf
98,26 98,78 98,81 98,99 99,08 99,09
(%) Rata-rata Lama
10,13 10,23 10,36 10,55 10,59 10,60
Sekolah (tahun) Angka Harapan Hidup
70,10 70,36 70,69 71,02 71,30 71,69
Pengeluaran
620.650 623.140 625.820 627.350 631.100 634.220
Perkapita (Rp)