PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI STRUKTUR TUMBUHAN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS IV MIPERWANIDA SALATIGATAHUN PELAJARAN SKRIPSI

  

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI

STRUKTUR TUMBUHAN MELALUI MODEL

KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

(TGT) PADA SISWA KELAS IV MIPERWANIDA

  SALATIGATAHUN PELAJARAN /

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

RIYANTI

  NIM

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

  

PENINGKATAN PRESTASI BELAJARIPA MATERI

STRUKTUR TUMBUHAN MELALUI MODEL

KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

(TGT) PADA SISWA KELAS IV MIPERWANIDA

  SALATIGATAHUN PELAJARAN /

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

RIYANTI

  NIM

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Setelah dikoreksi dan diperbaiki,maka skripsi saudara: Nama : Riyanti NIM : Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Judul : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR

  IPA MATERI STRUKTUR TUMBUHAN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS

  IV MI PERWANIDA SALATIGA TAHUN PELAJARAN .

  Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

  Salatiga, Agustus

  Dosen Pembimbing Dra. Siti Farikhah, M.Pd.

  NIP.

KEMENTRIAN AGAMA

  INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Lingkar Salatiga Km.

  Telepon ( ) Salatiga Website

SKRIPSI PENINGKATAN PRESTASI BELAJARIPA MATERI STRUKTUR TUMBUHAN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES

  SALATIGATAHUN PELAJARAN / DISUSUN OLEH RIYANTI NIM:

  Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal

  September dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.). Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Suwardi, M.Pd.

  : Dra. Siti Farikhah, M.Pd. Sekretaris Penguji Penguji : Rasimin,M.Pd.

  Penguji : Dr. Budiyono Saputro, M.Pd.

  Salatiga, September

  Dekan FTIK IAIN Salatiga Suwardi, M.Pd.

  NIP.

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertandatangan dibawah ini Nama : Riyanti NIM : Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karyasendiri,bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, Agustus

  Yang Menyatakan Riyanti

  NIM

  

MOTTODANPERSEMBAHAN

MOTTO

  “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, maka apabila engkautelah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain), dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap ”.

  (Q.SAl-Insyirah:

  • )

  PERSEMBAHAN

  Karya tulis ini penulis persembahkan: Ibunda (Sumini) dan bapak (Wahyanto) tercinta yang telah membesarkan, mendidik, membimbing dengan penuh cinta dan sayang, serta memberikan semangat, motivasi, dan do’a yang tiada henti. suamiku (Aprih Hanafi) yang selalu memberikan motivasi, dukungan, dan kasih sayangnya serta senantiasa sabar menamaniku menyelesaikan skripsi.

  Kakakku (Titin Saifah dan Imam Suryadi) dan adikku tersayang (Wiyanto) terimakasih atas motivasi, dukungan, dan semangatnya.

  Sahabat pondok pesantren Al-MuntahaNurul Khikmahterimaksih motivasi. Para dosen dan dosen pembimbingku Ibu Dra. Siti Farikhah, M.Pd. yang telah sabar dalam membimbing dan memberi ilmu.

  Teman-teman seperjuangan PGMI angkatan .

KATA PENGANTAR

  

ميحرلا نمحرلا الله مسب

  Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Peningkatan Prestasi Belajar IPA Materi Struktur Tumbuhan Melalui Model Kooperatif TipeTeam Games Tournament

  (TGT) Pada Siswa Kelas IV MI Perwanida Salatiga Tahun Pelajaran .

  Shalawat serta salam senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu keislaman, sehingga dapat menjadi bekal hidup kita di dunia dan akhirat kelak.Suatu kebanggaan tugas ini dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya. Bagi penulis, penyusunan skripsi ini merupakan tugas yang tidak ringan. Penulis sadar banyak hambatan yang menghadang dalam proses penyusunan skripsi ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Kalaupun akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan, tentunya karena beberapa pihak yang membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu penulis ucapkan banyak terimakasih setulusnya kepada:

  . Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga. . BapakSuwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga. . IbuPeni Susapti, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).

  . Dra. Hj. Siti Farikhah, M.Pd selaku Dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan arahan, bimbingan serta keikhlasan untuk memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini dengan baik. . Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, bagian akademik dan staf perpustakaan yang telah memberikan layanan serta bantuan kepada penulis. . Bapak Achmad Arifin S.Ag. selaku Kepala Sekolah MI Perwanidabeserta guru-guru yang telah mengizinkan kepada penulis untuk melakukan penelitian di MI Perwanida Salatiga. . Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.

  Atas semua bantuan yang telah diberikan, penulis hanya dapat berdoa semoga amal mereka mendapat balasan yang lebih baik dan mendapat kesuksesan dunia akhirat, aamiin.

  Penulis dalam hal ini juga mengharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Dan akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca umumnya.

  Salatiga, Agustus

  Penulis

  

ABSTRAK

Riyanti.

  . Peningkatan Prestasi Belajar IPA Materi Struktur Tumbuhan

  Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Siswa Kelas IV MI Perwanida Salatiga Tahun Pelajaran . Skripsi, Jurusan Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas

  Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Dra. Siti Farikhah, M.Pd.

  Kata Kunci: Prestasil Belajar, ModelTeam Games Tournament (TGT)

  Penelitian ini merupakan upaya dalam meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV MIPerwanida pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan model Team Games Tournament (TGT). Masalah utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah: Apakah penggunaan model Team Games Tournament

  

(TGT) dalam pembelajaranIlmu Pengetahuan Alam dapat meningkatkanprestasi

  belajar siswa kelas IV MIPerwanida Tahun Pelajaran ?.

  Guna menjawab pertanyaan tersebut peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dengan siklus. Setiap siklusnya merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari

  ) Planning, untuk mengidentifikasi masalah dan merencanakan kegiatan pembelajaran, dan membuat instrument penelitian lainnya.

  ) Acting, melaksanakan pembelajaran pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Materi Struktur Tumbuhan.

  ) Observing, pengambilan data tentang hasil melalui tes dan lembar pengamatan. )

  

Reflecting, menganalisis data hasil pengamatan. Subyek dalam penelitian ini

  adalah semua siswa kelas IV MIPerwanida Salatiga yang berjumlah siswa, yang terdiri dari siwa laki-laki dan siswa perempuan. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menggunakan model Team Games Tournament (TGT)pada saat pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

  Dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan model Team Games

  

Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasi belajar siswa. Dalam penelitian ini

  prestasi belajar siswa dapat meningkat, dilihat dari hasil tes formatif pada setiap siklus yaitu pada siklus I siswa yang tuntas sebanyak siswa atau % dengan nilai rata-rata

  . Pada siklus II meningkat menjadi siswa yang tuntas atau % dan siswa yang tidak tuntas.Nilai akhir hasil belajar siswa siklus I dan siklus II memberi bukti bahwa penggunaan model Team Games Tournament

  

(TGT) pada mata pelajaran IPA materi Struktur Tumbuhan di kelas IV

MIPerwanida Salatiga mengalami peningkatan.

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i LEMBAR BERLOGO .................................................................................. ii JUDUL .......................................................................................................... iii PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. iv PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN ............................................... vi MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... vii KATA PENGANTAR .................................................................................. viii ABSTRAK .................................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................. xi DAFTAR TABEL ......................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi

  BABIPENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah ..................................................................

  B. RumusanMasalah ..........................................................................

  C. Tujuan Penelitian ...........................................................................

  D. HipotesisPenelitian dan Indikator Pembelajaran...........................

  E. ManfaatPenelitian ................. ......... ............. .......... ................

  F. DefinisiOperasional .......................................................................

  G. MetodePenelitian ......... .............................................................

  . Rancangan Penelitian........................................................ . Subjek Penelitian ................................................................ . Langkah-langkah Penelitian ............................................... . Instrumen Penelitian........................................................... . Pengumpulan Data ............................................................. . Analisis Data ......................................................................

  H. Sistematika Penulisan ....................................................................

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar ..............................................................................

  . Pengertian Prestasi Belajar ................................................. . Fungsi Prestasi Belajar ...................................................... . Faktor-faktor Mempengaruhi Prestasi................................ . Penyebab Anak Kurang Berprestasi...................................

  B. Pembelajaran IPA ..........................................................................

  . Pengertian IPA ................................................................... . Fungsi Pembelajaran IPA ................................................... . Tujuan Mata Pelajaran IPA ........ ...................................... . Ruang Lingkup IPA ......................................................... .

  . Kurikulum IPA Kelas IV .................................................. . . Materi Struktur Tumbuhan .................................................

  a. Akar ...............................................................................

  b. Batang ..............................................................................

  c. Daun ..................................................................................

  d. Bunga .................................................................................

  C. Model Team Games Tournament (TGT) .....................................

  . Pengertian TGT ................................................................. . Langkah-langkah TGT ...................................................... . Sistem Penghitungan Poin ................................................. . Kelebihan dan KelemahanTGT .........................................

  D. Kaitan Pembelajaran IPA dengan TGT .........................................

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Deskripsi Awal .............................................................................

  . Gambaran Umum MI Perwanida Salatiga ........................ . Keadaan Guru dan Karyawan ............................................ . Data Siswa .......................................................................... . Karakteristik Siswa ........................................................... . Perolehan Nilai Pre-Test ................................................... . Pelaksanaan Penelitian ......................................................

  B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I .....................................................

  C. Deskripsi Siklus II .........................................................................

  . Pra Siklus ........................................................................... . Siklus I ............................................................................... . Siklus II ..............................................................................

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DeskripsiHasilPenelitianTiapsiklus ..............................................

  B.PembahasanHasilPenelitian ............................................................

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan.................................................................................... B. Saran ............................................................................................. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN .....................................................................

  

DAFTAR TABEL

  Tabel . Data Guru dan Karyawan MI Perwanida Salatiga ........................... Tabel . Data Siswa MI PerwanidaSalatiga Tahun ....................... Tabel . Data Keadaan Siswa IV MI Perwanida Salatiga ............................... Tabel . Data Nilai Pre-Test ........................................................................ Tabel . Data Nilai Pre-Test Hasil Belajar Siswa .......................................... Tabel . Data Nilai Belajar Siklus I ............................................................ Tabel . Data Hasil Pengamatan Siswa Siklus I ............................................. Tabel . Data Hasil Pengamatan Guru I........................................................... Tabel . Data Nilai Belajar Siklus II ............................................................... Tabel . Data Hasil Pengamatan Siswa Siklus II ............................................ Tabel . Data Hasil Pengamatan Guru II ..................................................... Tabel . Rekapitulasi Ketuntasan Pre-Test .................................................. Tabel . Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I ............................ Tabel . Rekapitulasi Pengamatan Aktifitas Belajar Siswa Siklus I .......... Tabel . Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II .......................... Tabel . Rekapitulasi Pengamatan Aktifitas belajar Siswa Siklus II ......... Tabel . Gabungan Nilai Hasil Belajar Siswa Antar Siklus .......................

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ................... Lampiran

RencanaPelaksanaanPembelajaranSiklus II .. ............................

  Lampiran Dokumentasi Siklus I dan Siklus II ................ ........................... Lampiran Soal Evaluasi Siklus I .................................................................. Lampiran Soal Evaluasi Siklus II . ............................................................. Lampiran Perolehan Nilai Pre-test ............................................................ Lampiran Lembar Pengamatan Guru Siklus I .......................................... Lampiran LembarPengamatanGuru Siklus II . ........................................... Lampiran Surat Tugas Pembimbing Skripsi ............................................. Lampiran Surat Permohonan Izin Penelitian .......................................... Lampiran Surat Keterangan Penelitian ................................................... Lampiran LembarKonsultasi Skripsi ................................................... Lampiran Daftar Nilai SKK ..................................... ................................

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran yang

  mengajarkan tentang gejala alam dan perubahan-perubahan yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. IPA adalah salah satu mata pelajaran pokok dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, termasuk pada jenjang sekolah dasar. Salah satu tujuan pembelajaran IPA yaitu agar siswa mampu memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari- hari. Pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung dan pemahaman untuk mengembangkan kompetensi siswa agar siswa mampu memahami alam sekitar secara ilmiah.

  IPA adalah suatu pengetahuan teori yang diperoleh/disusun dengan cara yang khas-khusus, yaitu melakukan observasi eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya kait mengait antara cara yang satu dengan cara yang lain (Ahmadi dan Supatmo,

  : ). Sedangkan Carin dan Sund dalam Trianto ( ) mendefinisikan IPA sebagai “pengetahuan yang sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku umum (universal), dan berupa kumpulan data hasil observasi dan eksperimen”. Menurut Susanto ( : - ) salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan saat ini adalah masalah lemahnya pelaksanaan proses pembelajaran yang diterapkan para guru di sekolah. Proses pembelajaran yang terjadi selama ini kurang mampu mengembangkan kemampuan berfikir peserta didik. Pelaksanaan proses pembelajaran yang berlangsung di kelas hanya diarahkan pada kemampuan untuk menghafal informasi, otak siswa dipaksa hanya untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi yang diperoleh untuk menghubungkannya dengan situasi dalam kehidupan sehari- hari.

  Kondisi ini juga menimpa pada pembelajaran IPA, yang memperlihatkan bahwa selama ini proses pembelajaran sains di sekolah dasar masih banyak yang dilaksanakan secara konvensional. Para guru belum sepenuhnya melaksanakan pembelajaran secara aktif dan kreatif dalam melibatkan siswa serta belum menggunakan berbagai pendekatan/strategi pembelajaran yang bervariasi berdasarkan karakter materi pelajaran.

  Guru adalah salah satu jabatan dan pekerjaan profesional yang dituntut harus mempunyai empat kompetensi yang dikuasai. Kompetensi tersebut adalah kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Keempat kompetensi tersebut saling berkaitan dan menentukan kualitas pendidikan. Sebagai seorang pendidik, diketahui bahwa profesionalisme seorang guru bukan hanya ditentukan pada kemampuannya memahami dan menyampaikan ilmu pengetahuan, tetapi juga kemampuannya melaksanakan pembelajaran yang menarik dan bermakna pada siswa terlebih pada pembelajaran IPA.

  Menurut Daryanto dan Rahardjo ( : ) guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kuantitas dan kualitas pengajaran yang dilaksanakan. Oleh sebab itu, guru harus memikirkan dan membuat perencanaan secara seksama dalam meningkatkan kesempatan belajar bagi siswanya dan memperbaiki kualitas mengajarnya.

  Hal ini menuntut perubahan-perubahan dalam pengorganisasian kelas, penggunaan metode mengajar, strategi belajar mengajar, maupun sikap dan karakteristik guru dalam mengelola proses belajar mengajar. Guru berperan sebagai pengelola proses belajar mengajar, bertindak selaku fasilitator yang berusaha menciptakan kondisi belajar mengajar, mengembangkan bahan pelajaran dengan baik dan meningkatkan kemampuan siswa untuk menyimak pelajaran dan menguasai tujuan-tujuan pendidikan yang harus mereka capai. Untuk memenuhi hal tersebut guru dituntut mampu mengelola proses belajar mengajar yang memberikan rangsangan kepada siswa sehingga ia mau belajar karena memang siswalah subjek utama dalam belajar.

  Pembelajaran yang monoton melalui pendekatan atau strategi yang tidak sesuai akan mengakibatkan kurangnya motivasi dan rendahnya minat belajar siswa. Sehingga sebagai seorang guru yang berkompeten harus mengerti potensi yang dimiliki oleh para siwa. Guru dalam mengajar diharapkan tidak hanya menggunakan strategi yang sama dalam materi yang berbeda karena peserta didik akan cenderung merasa bosan. Untuk menghilangkan kebosanan selama mengikuti pelajaran, siswa akan membuat suatu aktivitas yang menurut mereka lebih menarik dan asyik, seperti ngobrol sendiri atau mengganggu teman yang sedang serius belajar. Sehingga dengan adanya kegaduhan yang diciptakan oleh siswa pembelajaran akan kurang kondusif.

  Agar pembelajaran IPA berjalan dengan kondusif dalam penyampaian materinya harus menggunakan strategi yang tepat dan sesuai. IPA merupakan mata pelajaran yang banyak memerlukan model pembelajaran agar dalam proses belajar mengajar tidak monoton dan membosankan. Pembelajaran IPA yang menarik akan menimbulkan minat dan motivasi dalam diri siswa untuk meningkatkan prestasi belajar mereka. Maka dari itu seorang guru yang profesional harus menggunakan teknik-teknik yang tepat agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

  Pembelajaran kooperatif model Team Games Tournament (TGT) adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa ada perbatasan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya, dan mengandung unsur permainan dan reinforcement. Aktivitas belajar dengan model TGT memungkinkan siswa dapat belajar rileks di samping menumbuhkan tanggung jawab, kerja sama, persaingan sehat, dan keterlibatan belajar (Hamdani, : ).

  Menurut Slavin dalam Rusman ( : ) pembelajaran kooperatif tipe TGT terdiri dari lima langkah tahap, yaitu tahap penyajian kelas (class

  

precentation), belajar dalam kelompok (teams), permainan (game),

pertandingan (tournament), dan penghargaan kelompok (team recognition).

  Madrasah Ibtidaiyah (MI) Perwanida adalah MI swasta yang ada di kota Salatiga. Seperti MI lain pada umumnya, MI ini menerapkan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), namun menurut wawancara dengan guru pengampu mata pelajaran IPA diketahui bahwa terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan KTSP. Salah satu kendala utama adalah kurangnya antusias siswa untuk belajar, peserta didik cenderung menerima apa saja yang disampaikan oleh guru, diam dan enggan dalam mengemukakan pertanyaan maupun pendapat.

  Berdasarkan informasi tersebut, dilakukan observasi di MI Perwanida pada tanggal April dan diperoleh keterangan bahwa hasil belajar IPA siswa kelas IV di madrasah tersebut masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang diterapkan untuk mata

  pelajaran IPA adalah . Dari hasil survei tersebut diketahui bahwa dari sejumlah peserta didik, siswa memperoleh nilai KKM dan siswa yang lain belum memenuhi KKM yang ditentukan. Dari hasil wawancara ini pula diperoleh informasi dari guru IPA kelas IV bahwa siswa sering mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal latihan. Peneliti dan guru menduga strategi pembelajaran yang digunakan selama ini belum efektif. Hal ini yang menyebabkan rendahnya hasil belajar IPA siswa kelas IV MI Perwanida Salatiga.

  Berdasarkan uraian yang dikemukakan tersebut, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI STRUKTUR TUMBUHAN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS IV MI PERWANIDA SALATIGA TAHUN PELAJARAN ”.

  B. Rumusan Masalah

  Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang pada penelitian ini adalah: Apakah penerapan model kooperatif tipe Team Games Tournament

  (TGT) dapat meningkatkan prestasi belajar IPA materi struktur tumbuhan

  pada siswa kelas IV MI Perwanida Salatiga Tahun Pelajaran ? C.

   Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah: Untuk meningkatkan prestasi belajar IPA melalui model kooperatif tipe Team

  Games Tournament (TGT) materi struktur tumbuhan pada siswa kelas IV MI

  Perwanida Perwanida Tahun Pelajaran .

  D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

  Hipotesis tindakan adalah jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi, sebagai alternatif tindakan yang dipandang paling tepat untuk memecahkan masalah yang telah dipilih untuk diteliti melalui PTK (Mulyasa, : ). Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah:

  Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini penulis mengambil hipotesis tindakan yaitu “Penerapan model Team Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan prestasi belajar IPA materi struktur tumbuhan pada siswa kelas

  IV MI Perwanida Tahun Pelajaran ”.

  Penerapan model kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) ini dikatakan efektif apabila indikator yang diharapkan dapat tercapai. Adapun indikator dapat dirumuskan sebagai berikut: a.

  Secara Individu Adanya peningkatan prestasi belajar IPA materi struktur tumbuhan yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ≥ .

  b.

  Secara Klasikal Ketuntasan siswa secara klasikal IPA materi struktur tumbuhan mencapai presentase nilai siswa mencapai KKM (Daryanto, : ).

E. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis.

  . Secara teoritis a.

  Untuk menambah khasanah keilmuan dan sumbangan pendidikan.

  b.

  Sebagai bahan referensi dalam pengembangan proses pembelajaran IPA pada umumnya dan khususnya pada materi struktur tumbuhan.

  . Secara praktis a.

  Bagi guru Untuk membantu dalam membimbing siswa untuk memahami dan meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA, meningkatkan kreatifitas guru dalam mengajar sebagai inovasi dalam pendidikan.

  b.

  Bagi siswa Untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang struktur tumbuhan, serta meningkatkan perhatian, ketertarikan dan keaktifan siswa dalam mengikuti mata pelajaran IPA.

  c.

  Bagi sekolah Membantu upaya peningkatan kualitas pendidikan sekolah.

  d.

  Bagi penulis Sebagai wawasan untuk meningkatkan kemampuan mengajar, menghadapi siswa dengan beragam karakter dan meningkatkan kemampuan dalam menciptakan suasana pembelajaran yang efektif.

F. Definisi Operasional

  Untuk menyamakan persepsi dan menghindari terjadinya kesalahpahaman terkait judul penelitian ini, maka peneliti akan memperjelas terlebih dahulu istilah-istilah tersebut pada bagian definisi operasional sebagai berikut:

  . Prestasi Belajar Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan kegiatan (Hamdani, )

  Sedangkan menurut Yoni ( : ), prestasi belajar adalah hasil yang dicapai setelah siswa melakukan kegiatan belajar sehingga ada perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap siswa.

  . Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui rangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan pengujian gagasan-gagasan (Departemen Agama RI, : ).

   . Model Team Games Tournament (TGT)

  Menurut Saco dalam Rusman ( : - ) menyatakan bahwa dalam TGT siswa memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh skor bagi tim mereka masing-masing. Permainan dapat disusun guru dalam bentuk kuis berupa pertanyaan-pertanyaa yang berkaitan dengan materi pelajaran. Kadang-kadang dapat juga diselingi dengan pertanyaan yang berkaitan dengan kelompok (identitas kelompok mereka).

  Permainan dalam TGT dapat berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditulis pada kartu-kartu yang diberi angka. Tiap siswa, misalnya akan mengambil sebuah kartu yang diberi angka tadi dan berusaha untuk menjawab pertanyaan yang sesuai dengan angka tersebut. Turnamen harus memungkinkan semua siswa dari semua tingkat kemampuan (kepandaian) untuk menyumbangkan poin bagi kelompoknya. Prinsipnya, soal sulit untuk anak pintar, dan soal yang lebih mudah untuk anak yang kurang pintar. Hal ini dimaksudkan agar semua anak mempunyai kemungkinan memberi skor bagi kelompoknya. Permainan yang dikemas dalam bentuk turnamen ini dapat berperan sebagai penilaian alternatif atau dapat pula sebagai review materi pembelajaran.

  TGT adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan sampai orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin, dan suku kata atau ras yang berbeda. Guru menyajikan materi, dan siswa bekerja dalam kelompok mereka masing-masing. Dalam kerja kelompok guru memberikan LKS kepada setiap kelompok. Tugas yang diberikan dikerjakan bersama-sama dengan anggota kelompoknya.

  Apabila ada dari anggota yang tidak mengerti dengan tugas yang diberikan, maka anggota kelompok yang lain bertanggung jawab untuk memberikan jawaban atau menjelaskannya, sebelum mengajukan pertanyaan tersebut kepada guru.

G. Metode Penelitian

  . Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

  Istilah dalam bahasa inggris yaitu Classroom Action Research. Berbagai macam pengertian Penelitian Tindakan Kelas yang dikemukakan oleh para ahli.

  Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menurut Mulyasa adalah penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar sekelompok peserta didik. Dalam hal ini pengertian kelas tidak terbatas pada empat dinding kelas atau ruang kelas, tetapi lebih adanya aktivitas belajar dua orang atau lebih peserta didik (Mulyasa, : ).

  Hopkins dalam Basrowi dan Suwandi ( : ) menyatakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research) merupakan salah satu jenis penelitian tindakan yang bersifat praktis sebab penelitian ini menyangkut kegiatan yang dipraktikan guru sehari-hari. Permasalahan yang diangkat adalah permasalahan yang ada di dalam pekerjaan guru.

  Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dalam kancah kelas tempat guru mengajar.

  Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah jenis penelitian yang memaparkan baik proses maupun hasil, yang melakukan PTK di kelasnya untuk meningkatkan kualitas pembelajarannya. Penelitian Tindakan Kelas merupakan rangkaian tiga buah kata yang masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut: a.

  Penelitian-menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

  b.

  Tindakan-menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang dengan sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam hal ini, gerak kegiatan adalah adanya siklus yang terjadi secara berulang untuk siswa yang dikenai suatu tindakan.

  c.

  Kelas-dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi mempunyai makna yang lain. Seperti sudah lama dikenal sejak zamannya, pendidik Johann Amos Comenius pada abad ke-

  , yang dimaksud dengan “kelas” dalam konsep pendidikan dan pengajaran adalah sekelompok peserta didik dalam waktu yang sama, belajar hal yang sama dari pendidik yang sama pula (Arikunto,

  : ). Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa

  Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan secara sengaja oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja guru dan upaya untuk meningkatkan prestasi siswa. Pemilihan jenis penelitian ini karena untuk memecahkan permasalahan dan memperbaiki proses pembelajarean di kelas dengan menggunakan model Team Games Tournament (TGT).

  . Subyek, Lokasi, dan Waktu Penelitian a.

  Subyek Yang menjadi subyek penelitian dalam melakukan penelitian adalah guru dan siswa kelas IV MI Perwanida Salatiga Tahun Ajaran , dengan jumlah siswa yang terdiri dari siswa laki-laki dan siswa perempuan.

  b.

  Lokasi Penelitian ini dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Perwanida Kec.

  Argomulyo Kota Salatiga Tahun Ajaran .

  c.

  Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran . . Langkah-langkah Penelitian

  Sesuai dengan model penelitian yang dilakukan penulis yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK), maka penelitian ini dilakukan melalui beberapa siklus. Setiap siklus meliputi empat tahap yaitu: Perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

  Antara siklus satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Berikut ini adalah gambaran keempat langkah dalam PTK:

  Bagan . Siklus Penelitian Tindakan Kelas

  Perencanaan Refleksi

  Pelaksanaan SIKLUS I

  Pengamatan Perencanaan

  SIKLUS II Refleksi

  Pelaksanaan Pengamatan

  ? (Arikunto, dkk.

   : ) a.

  Perencanaan (planning) PTK tidak ubahnya seperti penelitian-penelitian ilmiah lain yang selalu dipersiapkan secara matang. Langkah pertama adalah melakukan perencanaan secara matang dan teliti. Dalam perencanaan PTK, terdapat tiga kegiatan dasar, yaitu identifikasi masalah, merumuskan masalah, dan pemecahan masalah. Pada masing-masing kegiatan, terdapat sub-sub kegiatan yang sebaiknya dilaksanakan untuk menunjang sempurnanya tahap perencanaan. b.

  Pelaksanaan (Acting) Tahap kedua dari PTK adalah pelaksanaan. Pelaksanaan adalah menerapkan apa yang telah direncanakan pada tahap satu, yaitu bertindak di kelas. Hendaknya perlu diingat bahwa pada tahap ini, tindakan harus sesuai dengan rencana, tetapi harus terkesan alamiah dan tidak direkayasa. Hal ini akan berpengaruh dalam proses refleksi pada tahap empat nanti dan agar hasilnya dapat disinkronkan dengan maksud semula.

  c.

  Pengamatan (Observing) Pengamatan atau observasi yang dimaksud adalah pengumpulan data. Dengan kata lain, observasi adalah alat untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Pada langkah ini, peneliti harus menguraikan jenis data yang dikumpulkan, dan alat atau instrumen pengumpulan data (angket/wawancara/observasi, dan lain- lain).

  d.

  Refleksi (Reflecting) Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan. Refleksi juga sering disebut dengan istilah

  “memantul”. Dalam hal ini, peneliti seolah memantulkan pengelamannya kecermin, sehingga tampak jelas pengelihatannya, baik kelemahan dan kekurangannya.

  . Instrumen Penelitian Dalam melakukan penelitian ini peneliti menggunakan instrumen sebagai berikut: a.

  Lembar Observasi Observasi adalah kegiatan pengamatan atau pengambilan data untuk mengetahui seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran.

  Observasi menggunakan lembar pengamatan untuk mengamati guru dan siswa pada waktu pembelajaran berlangsung.

  b.

  Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) RPP adalah satuan program pembelajaran yang dikemas untuk satu atau beberapa kompetensi dasar untuk satu kali atau beberapa beberapa kali pertemuan. RPP berisi garis besar tentang hal-hal yang akan dilakukan oleh guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung, baik untuk satu kali pertemuan atau beberapa kali pertemuan (Hamdani,

  : ).

  c.

  Silabus Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran atau tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar (Trianto, : ). d.

  Test Kegiatan evaluasi yang dilakukan oleh guru untuk mengukur keberhasilan program pengajaran dan untuk mengukur prestasi peserta didik tentang mata pelajaran IPA khususnya materi struktur tumbuhan.

  e.

  Materi Menurut Wisudawati dan Sulistyowati (

  : ), materi adalah benda, bahan, segala sesuatu yang tampak, sesuatu yang menjadi bahan (untuk diujikan, dipikirkan, dibicarakan, dikarangkan, dan sebagainya). Materi pembelajaran adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai peserta didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan.

  . Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: a.

  Observasi Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan mengamati dan mencatat secara sistematik apa yang tampak dan terlihat sebenarnya (Hamdani,

  : ). Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar pengamatan terhadap aktifitas dan proses pembelajaran oleh guru untuk mendapatkan informasi atau data yang valid. b.

  Dokumentasi Dokumentasi peneliti gunakan untuk memperoleh data tentang jumlah guru dan siswa, sarana dan prasarana, alat atau media yang digunakan dan lain sebagainya yang dianggap perlu dan penting dalam penelitian ini. Dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan bukti yang valid dan dapat dipertanggung jawabkan sebagai bukti dalam pelaksanaan penelitian yang dilakukan.

  c.

  Wawancara Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses tanya jawab lisan yang berlangsung satu arah, artinya pertanyaan datang dari pihak yang mewancarai dan jawaban diberikan oleh yang diwawancarai (Fathoni,

  : ). . Analisis Data

  Analisis data adalah analisis data yang terkumpul guna mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk perbaikan belajar siswa (Suyadi,

  ). Analisa data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis dan refleksi dalam setiap siklusnya berdasarkan hasil penelitian. Analisis data dalam kegiatan belajar mengajar ranah afektif menggunakan lembar pengamatan guru dan siswa, sedangkan untuk ranah kognitif analisa data menggunakan hasil belajar yang diperoleh dari hasil tes siswa. Penelitian ini menggunakan analisa data dengan rumus sebagai berikut: a.

  Untuk menghitung nilai rata-rata kelas digunakan rumus: M= Keterangan: M = Mean (nilai rata-rata) ∑X = Jumlah semua nilai kelas N = Jumlah siswa (Djamarah,

  : - ) b. Untuk menghitung presentase ketuntasan belajar siswa, digunakan rumus sebagai berikut:

  P = × Keterangan: P = Jumlah nilai dalam persen F = Frekuensi N = Jumlah siswa (Djamarah,

  : ) H.

   Sistematika Penulisan

  Untuk mempermudah dalam pembahasan penelitian ini, penulis menyusun dengan sistematika sebagai berikut: BAB I Pendahuluan, meliputi: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

  BAB II Kajian Pustaka yang mencakup prestasi belajar, pembelajaran IPA, model Team Games Tournament (TGT), kaitan antara prestasi belajar IPA dengan model Team Games Tournament (TGT).

  BAB III Pelaksanaan Penelitian yang terdiri dari: gambaran umum tentang lokasi penelitian, waktu penelitian, subyek penelitian dan pelaksanaan penelitian.

  BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, pada bab ini berisi deskripsi hasil penelitian: subyek penelitian, deskripsi pelaksanaan siklus I dan deskripsi pelaksanaan siklus II.

  BAB V Penutup meliputi kesimpulan dan saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar

  . Pengertian Prestasi Belajar Kata “prestasi” berasal dari bahasa Belanda prestatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”

  (Arifin, : ). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya (W.J.S Poerwadarminta, : ).

  Menurut Susanto ( : ) belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berfikir, merasa, maupun dalam bertindak.

  Sedangkan menurut Djamarah ( : ) belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik.

  Suryabrata ( : ) mendefinisikan belajar adalah suatu proses yang membawa perubahan dan dari perubahan itu didapat kecakapan baru karena adanya suatu usaha yang disengaja.

  Basleman dan Mappa ( : ) mengemukakan belajar adalah perubahan tingkah laku yang dialami oleh individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

  Menurut Yoni ( : ), prestasi belajar adalah hasil yang dicapai setelah siswa melakukan kegiatan belajar sehingga ada perubahan- perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap siswa.

  Sedangkan menurut Arif Gunarso dalam Hamdani ( ) mengemukakan bahwa prestasi belajar usaha maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar.

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK VIRUS KELAS X SMA ARJUNA BANDAR LAMPUNG

0 13 55

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI KELAS XI IPS 3 DI SMA NEGERI 3 METRO TAHUN PELAJARAN 2011-2012

0 12 68

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN DRIBLE DALAM SEPAKBOLA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 30 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 5 63

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 SUKAMULYA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 11 67

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN MEMPERHATIKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BATANGHARI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 10 84

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION MATERI PECAHAN SISWA KELAS IV SD 2 TUMPANGKRASAK KUDUS

0 0 22

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD

0 2 5

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI STRUKTUR TUMBUHAN DAN FUNGSINYA MELALUI MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PASURUHAN KIDUL

0 0 27

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) SISWA KELAS V SDN MANGUNSARI 05 KECAMATAN SIDOMUKTI SALATIGA SEMESTER II TAHUN 20142015

0 0 15

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI HUBUNGAN ANTARA CIRI-CIRI MAHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPRATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS V MI SALAFIYAH KENDAL KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARA

0 0 164