Dokumen Kinerja laptah

(1)

W KB

2015


(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan perkarantinaaan pertanian bertujuan untuk mendukung tercapainya swasembada, swasembada berkelanjutan, serta mewujudkan pelestarian sumber daya hayati nabati dan hayati hewani. Terkait dengan upaya tersebut, maka peranan karantina meliputi aspek pencegahan masuk dan tersebarnya HPHK dan OPTK, pengamanan sumber alam hayati, keamanan pangan dan kelestarian lingkungan hidup.

Dalam hal peningkatan daya saing produk pertanian dan pemberdayaan ekonomi rakyat, Karantina Pertanian juga dituntut harus mampu berperan membantu para pelaku usaha pertanian dalam memenuhi persyaratan teknis Sanitary and Phytosanitary dari Negara tujuan ekspor.

Dalam upaya mendukung program pembangunan pertanian di Indonesia, Balai Karantina Pertanian Pertanian Kelas II Yogyakarta senantiasa melakukan pembenahan secara internal maupun eksternal dalam rangka tercapainya tugas dan fungsinya. Adapun capaian kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta adalah sebagai berikut:

1. Capain serapan anggaran Tahun 2015 sebesar 94,77%

2. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Tahun 2015 sebesar 129.44%

3. Terselenggaranya kegiatan pelaksanaan pelayanan karantina pertanian dan keamanan hayati dengan rincian frekwensi sebagai berikut:

 Pelayanan Sertifikasi Karantina Hewan : 12.781 kali, dengan rincian sertifikasi impor : 1 kali, sertifikasi ekspor : 893 kali, sertifikasi dometik masuk : 6.884 kali dan sertifikasi domestik keluar : 5.003 kali.

 Pelayanan Sertifikasi Karantina Tumbuhan: 11.526 kali,dengan rincian sertifikasi impor : 205 kali, sertifikasi ekspor : 2.634 kali, sertifikasi domestik masuk : 124 kali, dan sertifikasi domestik keluar : 8.563 kali.

4. Menerima penghargaan Abdi Bakti Tani dari Menteri Pertanian pada tanggal 1 Desember 2015, sebagai unit kerja pelayanan public berprestasi di bidang pertanian tahun 2015

5. Sudah menerapkan implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 pada tanggal 11 Pebruari 2014.

6. Memperoleh predikat kepatuhan dalam Pelayanan Publik dari Ombudsman RI, pada tanggal 18 Agustus 2014

7. Sebagai Unit Kerja berpredikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian sejak Tanggal 09 Desember 2015

8. Mendapat predikat tentang Kepatuhan Yang Tinggi atau Wilayah Zona Hijau (ZI) dari Badan Karantina Pertanian


(3)

9. Mendapat nilai predikat baik mengenai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dari penilian pengguna jasa sebesar 83,77

10. Mendapat nilai predikat baik mengenai Indeks Prestasi Nilai Budaya Kerja (IPNBK) periode Tahun 2015 sebesar 81.50

B. TUJUAN

Penyusunan Laporan Tahunan, Tahun Anggaran 2015 bertujuan sebagai laporan

pertanggungjawaban atas kinerja yang telah dicapai dan bahan evaluasi serta sebagai bahan informasi kegiatan Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta yang telah dilakukan selama Tahun 2015.

C. KEADAAN UMUM UPT 1. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta adalah sebagaimana disajikan dalam Gambar 1.

Gambar 1 Struktur Organisasi

Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta

Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta pengawasan keamanan hayati hewan dan nabati.

Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. penyusunan rencana, evaluasi dan pelaporan.

KEPALA

Sub Bagian

Tata Usaha

Seksi Karantina

Tumbuhan

Seksi Karantina

Hewan

Kelompok Jabatan

Fungsional


(4)

b. pelaksanaan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan, penahanan, penolakan, pemusnahan, pembebasan media pembawa hama penyakit hewan karantina (HPHK) dan organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK);

c. pelaksaaan pemantauan daerah sebar OPTK; d. pelaksanaan pembuatan koleksi HPHK dan OPTK;

e. pelaksanaan pengawasan keamanan hayati hewan dan nabati;

f. pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina hewan dan tumbuhan;

g. pelaksanaan pemberian pelayanan operasional pengawasan keamanan hayati hewan dan nabati;

h. pengelolaan sistem informasi, dokumentasi, sarana teknik karantina hewan dan tumbuhan; i. pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan perundang-undangan di

bidang karantina hewan karantina tumbuhan dan keamanan hayati hewan dan nabati; j. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga kantor.

2. Sumber daya (SDM, Sarana/Prasarana dan Anggaran )

Saat ini Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta telah dilengkapi dengan 2 (dua) unit gedung kantor, 1 buah gedung kantor dengan status tanah sewa dari Angkatan Udara dan 2 buah gedung kantor baru hasil pengadaan Tahun anggaran 2012 dan pengadaan tahun 2014 di Jalan Laksda Adisucipto KM 8, 1 buah gedung laboratorium dengan status tanah hak milik dan 1 (satu) unit gedung laboratorium yang akan diubah status menjadi Mess pegawai dan 1 (satu) buah rumah Dinas Jabatan, sedangkan di Kantor Wilayah Kerja Karantina Pertanian Bandara Adi Sumarmo, Solo telah dilengkapi 1 (satu) bangunan kantor berikut laboratorium, 1 (satu) buah Mess yang tadinya eks bangunan Wilker Karantina Tumbuhan Bandara Adisumarmo. Untuk kegiatan mobilitas di Balai maupun diWilker telah dilengkapi dengan 9 (sembilan) unit kendaraan dinas roda 4 (empat) dan 18 (sembilan belas) unit kendaraan dinas roda 2 (dua). Sumber Daya Manusia BKP Kelas II Yogyakarta sampai dengan Tahun Anggaran 2015 berjumlah 77 orang, dan 26 (dua puluh enam) orang Tenaga Harian Lepas (THL).

Perolehan pagu anggaran pada kurun waktu lima tahun terakhir, secara umum menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat. Hal tersebut merupakan sesuatu yang logis, mengingat semakin bertambahnya jumlah pegawai beserta keluarganya, perubahan dasar perhitungan harga satuan yang terus mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya harga barang dan jasa, bertambahnya sarana dan prasarana sehingga biaya pemeliharaannya juga mengalami peningkatan, serta meningkatnya kegiatan pelayanan operasional dan tindakan karantina pertanian.

3. Peta Wilayah Kerja UPT

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 22/Permentan/OT.140/4/2008 Tanggal 03 April 2008 pada Lampiran VIII bahwa Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta mempunyai wilayah kerja meliputi Bandara Adisutjipto, Kantor Pos Besar Yogyakarta, Bandara Adisumarmo. Untuk memudahkan mobilitas kegiatan operasional dengan pertimbangan frekwensi kegiatan


(5)

dan letak geografis serta terbatasnya sumber daya manusia, maka secara operasional dikelompokkan dalam 2 (dua) Wilayah Kerja Yaitu:

a. Wilayah Kerja Karantina Pertanian Bandara Adisutjipto Yogyakarta yang meliputi daerah operasional Bandara Adisutjipto dan Kantor Pos Yogyakarta.

b. Wilayah Kerja Karantina Pertanian Bandara Adisumarmo Solo

Masing - masing Wilayah Kerja Karantina Pertanian dipimpin oleh seorang Penanggungjawab Wilayah Kerja. Penanggungjawab Wilayah Kerja diangkat dan ditetapkan oleh Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta, termasuk didalamnya mengenai uraian kerja yang harus dilaksanakan. Adapun peta Wilayah Kerja Bandara Adisucipto dan Wilayah Kerja Bandara Adisumarmo terdapat pada Gambar 2 dan Gambar 3

Gambar 2

Peta Wilayah Kerja Bandara Adisutjipto Tahun 2015

Gambar 3


(6)

BAB II

KEGIATAN UMUM (3 M)

A. PERENCANAAN DAN KEUANGAN 1. Pengelolaan Anggaran Tahun 2015

Laporan Keuangan Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2015 merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh entitas akuntansi Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta. Seluruh aspek yang saling berkaitan meliputi perencanaan, pelaksanaan monitoring dan evaluasi dan pelaporan keuangan. Setiap aspek telah didukung oleh ketersediaan anggaran yang tertuang dalam DIPA 2015.

Dalam perencanaan anggaran kebijakan strategis yang akan dilaksanakan adalah menjaga setiap kegiatan masing-masing Seksi Karantina Hewan dan Tumbuhan serta Subbag Tata Usaha dapat berjalan sebagaimana yang direncanakan sesuai dengan anggaran DIPA TA 2015. Setiap perencanaan kegiatan didahului dengan analisa kegiatan yang dituangkan dalam Kerangka Acuan Kegiatan (Term of Reference). Dalam pelaksanaan anggaran setiap kegiatan dalam KAK di breakdown dalam time table pelaksanaan atau Rencana Operasional Kegiatan (ROK) .

Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2015 memperoleh anggaran yang berasal dari APBN sebesar Rp9.526.763.000,00 terdiri dari Rp9.301.763.000,00 (Rupiah Murni) dan sebesar Rp225.000.000,00 (PNBP). Jika dibandingkan dengan pagu anggaran TA 2014 maka Anggaran tersebut naik sebesar Rp755.322.000,00 atau 7,93%. Selama Tahun 2015 DIPA mengalami 4 (empat) kali revisi yang mengubah pagu anggaran APBN dari Rp8.501.429.000,00 menjadi Rp9.526.763.000,00 yang terdiri dari Rp9.301.763.000 (Rupiah Murni), dan Rp225.000.000,00 (PNBP). Realisasi Belanja Tahun 2015 mencapai Rp9.023.397.501,00 (94.77%) dari Pagu Anggaran Rp9.526.763.000,00 dengan rincian realisasi : Belanja Pegawai dengan pagu Rp5.156.393.000,00 realisasi sebesar Rp4.810.857.015 atau (93.30%), Belanja Barang dengan pagu Rp4.233.370.000,00 realisasi sebesar Rp4.075.695.386,00 atau (96,28%) dan Belanja Modal dengan pagu Rp137.000.000,00 realisasi sebesar Rp1.136.845.100,00 atau (99,89%).

Data selengkapnya tentang realisasi anggaran perkegiatan disajikan pada Tabel 1, Tabel 2,Grafik 1, serta Lampiran 1 dan 2.

Tabel 1

Perbandingan Anggaran Belanja DIPA

Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta TA 2013 dan TA 2015

No Uraian Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Jumlah

1 DIPA TA 2014 4.127.580.000 3.891.861.000 752.000.000 8.771.441.000 2 DIPA TA 2015 5.156.393.000 4.233.370.000 137.000.000 9.526.763.000


(7)

Tabel 2

Realisasi Anggaran Belanja DIPA

Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta TA 2015

No Uraian Pagu Realisasi % Saldo

1 Belanja Pegawai 5.156.393.000 4.810.857.015 93.30 345.535.985 2 Belanja Barang 4.233.370.000 4.075.695.386 96.28 157.674.614

3 Belanja Modal 137.000.000 136.845.100 99.89 154.900

Jumlah 9.526.763.000 8.681.578.494 94.72 503.365.499

Grafik 1

Komposisi Anggaran Belanja

Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2015

a. Belanja Pegawai

Anggaran Tahun 2015 untuk Belanja Pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta terealisasi sebesar Rp4.810.857.015,00 atau sebesar 93.30% dari pagu anggaran Rp5.156.393.000,00. Adapun rinciannya terdiri dari pagu belanja gaji pokok pegawai dan tunjangan sebesar Rp4.933.288.000,00, realisasi sebesar Rp4.591.092.885,00 dan Pagu Tunjangan Lembur Rp223.105.000,00 realisasi sebesar Rp221.437.000,00, yang digunakan untuk membayar gaji 77 (tujuh puluh tujuh) pegawai. Anggaran Tahun 2015 untuk belanja Pegawai mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan Tahun Anggaran 2014 yang lalu sebesar Rp1.028.813.000,00 atau 19.95% . Rincian realisasi Belanja Pegawai dapat dilihat pada Grafik 2.

1 10 100 1.000 10.000 100.000 1.000.000 10.000.000 100.000.000 1.000.000.000 10.000.000.000

Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Belanja Pegawai,

54.13%

Belanja Barang, 44.44%

Belanja Modal 1.44%


(8)

Grafik 2

Komposisi Anggaran Belanja Pegawai

Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2015

b. Belanja Barang

Anggaran Tahun 2015 untuk Belanja Barang Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta terealisasi sebesar Rp4.075.695.386,00 atau sebesar 96.28% dari pagu anggaran Rp4.233.370.000,00 dengan rincian sebagai berikut: belanja barang operasional pagu Rp1.422.578.000,00 terealisasi Rp1.421.936.984,00, belanja barang non operasional lainya pagu Rp481.117.000,00 terealisasi Rp.474.421.724,00, belanja barang jasa pagu Rp521.750.000,00 terealisasi Rp423.862.884,00, belanja pemeliharaan pagu Rp821.215.000,00 terealisasi Rp819.123.140,00, dan belanja perjalanan pagu Rp986.710.000,00, terealisasi Rp934.714.754,00, Anggaran Tahun 2015 untuk belanja Barang mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan Tahun anggaran 2014 yang lalu sebesar Rp341.509.000,00 atau 8.07%. Rincian realisasi Belanja Barang ditunjukkan dalam Grafik 3.

Grafik 3

Komposisi Anggaran Belanja Barang

Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2015 1

10 100 1.000 10.000 100.000 1.000.000 10.000.000 100.000.000 1.000.000.000 10.000.000.000

4.933.288.000

223.105.000 Belanja Pegawai

100.000.000 300.000.000

500.000.000

700.000.000

900.000.000

1.100.000.000

-Blj Perjalanan Blj Ops Blj Non Ops Blj Jasa Blj Pemeliharaan


(9)

c. Belanja Modal

Anggaran Tahun 2015 ini untuk Belanja Modal Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta terealisasi sebesar Rp136.845.100,00 atau sebesar 99,89% dari pagu anggaran Rp137.000.000,00. Kegiatan tersebut hanya belanja modal peralatan dan mesin dengan pagu Rp137.000.000,00, terealisasi Rp136.845.000,00. Anggaran Tahun 2015 untuk belanja modal mengalami penerunan bila dibandingkan dengan Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp615.000.000,00 atau 18.22%. Realisasi Belanja Modal dapat dilihat dalam Grafik 4.

Grafik 4

Perbandingan Komposisi Anggaran Belanja Modal

Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2014 dan 2015

2 Pendapatan Negara Bukan Bajak (PNBP)

Pendapatan adalah semua penerimaan Negara dalam satu periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah pusat dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah pusat. Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada kas umum negara. Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, & tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

Pendapatan disajikan sesuai dengan jenis akun pendapatan. Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta merupakan Satuan Kerja yang memungut Pendapatan Bukan Pajak (PNBP) dan menggunakan kembali sebagian pendapatan tersebut. Penerimaan PNBP di BKP Kelas II Yogyakarta terdiri dari:

 PNBP berasal dari penerimaan jasa karantina pertanian pemeriksaan dan pengawasan.  Penerimaan dari pendapatan sewa aset satuan kerja.

 Penerimaan lain lain berasal dari pengembalian belanja.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 2014 Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta memungut PNBP jasa tindakan karantina hewan dan karantina tumbuhan dengan kode akun 423215 (Pendapatan karantina, Pemeriksaan/pengawasan), Penerimaan dari pendapatan sewa aset satuan kerja kode akun 423141 (Pendapatan sewa tanah, gedung dan

2014 2015

100.000.000,00 200.000.000,00 300.000.000,00 400.000.000,00 500.000.000,00 600.000.000,00 700.000.000,00 800.000.000,00

Belanja Modal 14


(10)

bangunan) dan Penerimaan lain-lain berasal dari pengembalian belanja 423911 dan 423913 (Penerimaan kembali belanja pegawai pusat TAYL dan Penerimaan kembali belanja lainya TAYL). Realisasi pendapatan dari jasa karantina, pemeriksaan/pengawasan (423215) Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2015 sebesar Rp613.807.715,00 (136.40%) dari target sebesar Rp450.000.000,00. Kenaikan pendapatan ini selain meningkatnya frekuensi sertifikasi karantina hewan dan tumbuhan juga disebabkan naiknya tarif beberapa jenis kegiatan sesuai Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 2014 tentang Jenis Dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Pertanian. Data selengkapnya mengenai Target dan Realisasi Penerimaaan Negara Bukan Pajak di Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta seperti terlihat dalam Tabel 3,Grafik 5 dan Lampiran 3.

Tabel 3

Target dan Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2015

Grafik 5 Target Penerimaan PNBP

Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2008 s.d 2015

0,00 50,00 100,00 150,00 200,00 250,00 300,00

2011 2012 2013 2014 2015 510.81%

197.92% 43.91%

66.25% 124.01%

Target PNBP

No Uraian Target Realisasi %

1 TA 2011 208.000.000 173.792.740 83.55%

2 TA 2012 208.000.000 217.993.310 104.80%

3 TA 2013 220.000.000 351.870.927 159.94%

4 TA 2014 393.007.209 574.460.209 146.17%


(11)

3 Usulan Anggaran dan Kegiatan 2016

Anggaran kegiatan yang diusulkan untuk Tahun 2016 merupakan usulan dari rangkaian kegiatan dalam jangka waktu 5 Tahun sampai dengan 2019. Program prioritas masih melanjutkan Program Peningkatan Kualitas Perkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Hayati. Indikator Kerja Utama Program dijabarkan sebagai berikut:

a. Meningkatkan Efektifitas pengendalian resiko masuk, keluar dan tersebarnya HPHK dan OPTK serta pangan yang tidak sesuai dengan standar keamanan pangan.

b. Meningkatkan kualitas pelayanan tindakan karantina dan pengawasan keamanan hayati terhadap ekspor komoditas pertanian dan produk tertentu.

c. Meningkatnya kepatuhan dan kepuasan pengguna jasa karantina pertanian. d. Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses

e. Menngkatkan kualitas laboratorium UPT karantina pertanian f. Tersedianya SDM aparatur yang kompeten dan professional g. Tersedianya sarana dan prasarana perkarantinaan yang memadai

h. Program utama ini dijabarkan dalam kegiatan peningkatan kualitas pelayanan karantina pertanian dan pengawasan keamanan hayati dengan indikator kinerja kegiatan sebagai berikut:

 Realisasi target operasional sertifikasi karantina dan pengawasan keamanan hayati.  Tingkat kesesuain operasional tindakan karantina dan pengawasan keamanan hayati

terhadap kebijakan, standar, teknik dan metode yang diberlakukan.

 Prosentase penolakan kiriman barang ekspor yang disertifikasi karantina pertanian.  Peningkatan Indeks Kepuasan dan Kepatuhan Pengguna Jasa.

 Pelaksanaan program kegiatan ini dijabarkan daftar Rincian Belanja Satuan Kerja. Pada Tahun 2016 Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta mengusulkan anggaran sebesar Rp10.954.864.000,00 yang bersumber dari Rupiah Murni dan PNBP yang ada pada Tabel 4 dan untuk usulan kegiatan Tahun 2016 yang lebih terperinci dapat dilihat dalam Lampiran 4.

Tabel 4 Usulan Kegiatan

Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2016

No Uraian Rupiah Murni PNBP

Sumber Dana dari Rupiah Murni dan PNBP

1 Belanja Pegawai 5.119.774.000 0

2 Belanja Barang 4.151.290.000 175.000.000

3 Belanja Modal 1.508.800.000 0


(12)

B. KEPEGAWAIAN DAN TATA USAHA 1. Komposisi Jumlah Pegawai

Sumber Daya Manusia BKP Kelas II Yogyakarta sampai dengan tahun anggaran 2015 berjumlah 104 (Seratus empat) orang, yang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) sejumlah 77 (Tujuh puluh tujuh) orang dan 27 (Dua puluhtujuh ) orang Tenaga Harian Lepas (THL).

Komposisi pegawai menurut golongan di Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta yaitu; Golongan IV ada 7 (tujuh) orang, Golongan III ada 52 (Lima puluh dua) orang, Golongan II ada 18 (delapanbelas ) orang dan Tenaga Harian Lepas (THL) ada 27 (dua puluh Tujuh) orang.

Komposisi pegawai menurut tingkat pendidikan di Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta terdiri dari, untuk pendidikan Strata 2 (S.2) ada 16 orang, Strata 1 (S.1) ada 23 orang, D-III ada 13 orang, dan SLTA ada 25 orang. Untuk komposisi jumlah pegawai menurut jabatan (fungsional dan struktural), Pejabat Eselon III sejumlah 1 orang, Pejabat Eselon IV ada 3 orang, PejabatFungsionalMedik/paramedik Veteriner ada 24 (Dua puluh dua) orang, Calon Paramedik/Medik Veteriner ada 3 (Tiga) orang, Pejabat Fungsional POPT 18 (delapan belas) orang, Calon Fungsional POPT 1 (satu) Orang, Fungsional Analis Kepegawaian ada 2 (dua) orang, Fungsional Pengawas Mutu Hasil Pertanian (PMHP) 1 (satu) Orang, Fungsional Arsiparis 1 (satu), Fungsional Pranata Humas 1 (satu) dan Fungsional Umum ada 22 (dua puluh dua) orang

2. Daftar Urutan Kepangkatan (DUK)

Keadaan Pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta pada tahun 2015 menurut Daftar Urutan Kepangkatan DUK, dapat dilihat pada Lampiran 5.

3. Pendidikan formal/Pelatihan teknis/administrasi a. Pendidikan Formal

Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta, telah dilakukan melalui pendidikan formal maupun informal. Komposisi Balai karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta berdasarkan Pendidikan Formal yang sedang mengikuti pendidikan lanjutan (Izin belajar dalam negeri) melalui program Strata 1 pada Tahun 2015 atas nama , Pipit Surya Perdani, A.Md S-1 Peternakan di Universitas Mercu Buana Yogyakarta, Helmi Fajar Subkhan S-1 Hukum di Universitas Widya Mataram Yogyakarta dan Ari Wijayanto S-1 Hukum di Universitas Widya Mataram Yogyakarta,atau dapat dilihat pada Lampiran 8.

b. Pendidikan Non Formal

Pelatihan yang diselenggarakan oleh Badan Karantina Pertanian yang diikuti oleh pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta meliputi pelatihan teknis maupun non teknis. Pelatihan Teknis yang diikuti antara lain:

1) Pelatihan Dasar Karantina Pertanian diikuti 4 (empat) orang pegawai an; Sulistiyah, S,Si, M.SI, Farida Susiyanti, SP, Murdiana Hayuningtyas, SE, Anggi Dharma Prasetya.


(13)

2) Pelatihan Teknis Dasar Karantina Hewan Balai Karantina Pertananian Kls II Yogyakarta ada 1 Orang an; Anggi Dharma Prasetya.

3) Pelatihan Desiminasi Penyakit SALB ( South Amirican Leaf Blight) pada Tanaman Karet tidak ada

4) Pelatihan Desiminasi Pengujian Cemara biologi pada pangan segar asal tumbuhan tidak ada

5) Pelatihan desiminasi perkarantinaan dlm mendukung peningkatan Produk diikuti 1 (satu) orang pegawai;

6) Pelatihan Diseminasi Teknis dan Metode pemeriksaan HPR diikuti tidak ada; 7) Pelatihan Teknis Karantina Pertanian/OptimalisasiPerpustakaan Virtual Barantan

c. Pelatihan Non Teknis diantaranya: 1) Pelatihan Intelijen Karantina tidak ada 2) Pelatihan Arsiparis tidak ada

3) Pelatihan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Karantina tidak ada

4) Bimbingan Teknis penyuluhan Peraturan Perundang-undangan diikuti 1 (satu) Orang

4. Kenaikan Pangkat

a. Pegawai Yang Naik Pangkat

Untuk Kenaikan Pangkat, pada Tahun 2015 terdapat 15 (lima belas) orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) BKP Kelas II Yogyakarta yang naik pangkat. Terdiri dari Fungsional Khusus dan Fungsional Umum. Untuk Periode Bulan April 2013 sejumlah 10 (sepuluh) orang pegawai dan untuk periode Bulan Oktober sejumlah 8 (enam) orang pegawai. Data PNS BKP Kelas II Yogyakarta untuk kenaikan pangkat periode April an; Drh.Herlina Susijanti ,Budi Susilo, SE, Ennis Dwi Juarawati, SP, Yeni Puspaningtyas, S.Si, Murdiana Hayuningtyas,SE, Salisi Inti Afriani, A.Md, Darwis Adrianto, Wasik Saksono, Ari Wijayanto dan kenaikan pangkat untuk periode Oktober an; Drh. Ina Soelistyani, Palupi Murnaningsih,SP, Bina Primaisih,SP, Drh. Nurlia Ardianti, Fransisca Aris W, A.Md, Wiwik Ida Aris S, A.Md, Pitriati ,Lego Ariantoatau dapat dilihat pada Lampiran 6.

b. Kenaikan Gaji Berkala (SK KGB)

Sedangkan untuk Kenaikan Gaji Berkala, selama Tahun 2015 terdapat 45 (empat puluh lima) orang PNS Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta yang mendapatkan Kenaikan Gaji Berkala yaitu an.Kristiana Ika Rini, SP, Drh. Siti Lailatul Hidayah, Endri Nataliantoro, A.Md, Salisi Inti Afriani,A.Md, Septi Sulanjari,A.Md,Yeny Puspitaningtyas,S.Si, Murdiana Hayuningtyas SE, Surani,A.Md,Drh. Herlina susijanti, Drh. Suwardi, Diah Kusumastuti, SH, Heny Triprawanti, SP, Drh. Tuning Virgayanti, Sunu, Supartinah, Suparmi, Lego Arianto, Dony Wijayanto, Naba Hartana, Srini Hastuti, Sri Widarti, Dra.Amirin Dwi Lestari,MM, Djatmiko Utik Windari, S.Si, drh. Nur Istikhomah, drh. Siti Nurhayati, drh. Moch.Arif Saifulloh, drh. Adri Susiani, Drh. Nurlia Ardianti, drh. Heny Dyahwasis k, Sulistiyah,S.Si,M.Si, Farida Susiyanti,SP,


(14)

Bina Primaisih,SP, Ennis Dwi Juarawati,SP, Alfa Fitri Amalia Hilal,SP, Palupi Murnaningsih,SP, Fransisca Aris W, A.Md, Wiwik Ida Aris S, A.Md, Marwanti, A,Md, Rachmawati Setyaningsih,A.Md, Sukardi, A.Md, Pipit Surya Perdani, A.Md Darwis Adrianto, Ratri purwaningrum,A.Md, Aty Purnamasari, A.Md atau dapat dilihat pada Lampiran 7.

5. Pegawai Purna Tugas / Pensiun

Pada Tahun 2015 ini untuk Balai karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta ada 3 (tiga) Orang pegawai an, Drh. Heru Subandriyo, Madiyono yang memasuki masa purna tugas atau pensiun 2 ( dua) Orang dan .1 (satu ) Orang Pensiun karena Meninggal dunia an, Wasik Saksono dapat dilihat pada lampiran 9

6. Mutasi Pegawai

Pada Tahun 2015 terdapat pegawai mutasi Masuk dan Mutasi KeluarBalai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta ada 3 (tiga) Orang, atas nama Palupi Murnaningsih, SP, Ratri Purwaningrum, A.Md, Iskandardapat dilihat pada lampiran 9

7. Pegawai Yang Diangkat PNS

Perubahan CPNS menjadi PNS pada Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta terdapat 1 (satu) orang atas nama Anggi Dharma Prasetya dapat dilihat pada lampiran 10

8. Pegawai yang Naik Jabatan Fungsional

Pada Tahun 2015 terdapat 6 (enam) orang pegawai yang naik Jabatan fungsional dapat dilihat Lampiran 10..

9. Tenaga Harian Lepas (THL)

Tahun 2015 ini Tenaga Harian Lepas Balai karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta berjumlah 27 (dua pulh tujuh) orang yang terdiri dari tenagakebersihan, tenaga keamanan dan sopir yang kesemuanya di anggarkan dalam DIPA Tahun 2015 dapat dilihat pada lampiran 11

10. Penghargaan /Tanda Jasa / Hukuman/Sanksi

Pada Tahun 2015 tidak teradapat Pegawai Negeri Sipil (PNS) BKP Kelas II Yogyakarta yang mendapatkan Penghargaan Satya Lancana Karya Satya.

11. Jabatan Fungsional

a. Jumlah Pegawai Fungsional

Pejabat Fungsional POPT yang ada pada Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta pada tahun 2015 terdapat 19 (sebilan belas) orang pegawai yang terdiri dari POPT Ahli Madya sejumlah 1 (satu) orang a.n. Ir. Utik Darmanta, POPT Ahli Muda sejumlah 5 (lima) orang a.n. Utik Windari, S.Si, Amir, SP,MSc, Karman SP,MM, Kristiana Ika Rini, SP, Palupi Murniningsih, SP, POPT Ahli Pertama sejumlah 4 (empat) orang an. Fery Purnawati, SP, Triwahyuni Indah


(15)

Lestari, SP, Bina Primaisih, SP dan Ennis Dwi Juarawati, POPT Terampil Penyelia sejumlah 3 (tiga) orang an. Mochammad Farid, SE, Djatmiko dan Erniati, POPT Terampil Pelaksana Lanjutan sejumlah 1 (satu) orang an. Dony Wijayanto sedangkan POPT Terampil Pelaksana sejumlah 3 (tiga) orang an. Miftah Amin Al Hasan , Septi Sulanjari, A.Md dan iskandar, POPT Terampil Pelaksana sejumlah 1 (satu) Orang an. Marini dan Calon POPT Ahli sejumlah 1 (satu) Orang an. Alfa Fitri Amalia Hilal, SP.

Pejabat Fungsional Medik / Paramedik Veteriner yang ada pada Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta pada Tahun 2015 terdapat 27 (dua puluh tujuh) orang pegawai yang terdiri dari : Medik Veteriner Ahli Madya sejumlah 3 (tiga) orang an. drh Herlina Susijanti, Drh Suwardi dan drh .Tuning Virgayanti, Medik Veteriner Ahli Muda sejumlah 5 (lima) orang an: drh. Siti Nurhayati.drh. Tri Sumihartini, drh. Adri Susiani, drh.Nurlia Ardianti drh. Siti Lailayul Hidayah,Medik Veteriner Pertama sejumlah 3 (tiga) orang an.,drh. Nur Isti Khomah, drh. Moh Saifulloh, drh. Heny Dyahwasis k, , Paramedik Veteriner Terampil Penyelia sejumlah 3 (tiga) orang an. Sunu , Sri Widarti, Ketut Wicaksana.W, Paramedik Veteriner Pelaksana Lanjutan sejumlah 4 (empat) orang an. Suparmi, Lego Arianto, Fransisca Aris W, A.Md dan Wiwik ida Aris S, A.Md,Paramedik Veteriner Pelaksana sejumlah 6 (enam) orang an. Muhaji, Marwanti, A.Md , Endri Nataliantoro, A.Md, Sukardi, A.Md, Pipit Surya Perdani, A.Md, Rachmawati Setyaningsih, A.Md sedangkan Calon Paramedik Veteriner Pelaksana sejumlah 3 (tiga) orang an, Ratri Purwaningrum, A.Md, Aty Purnamasari, A.Md, dan Anggi Dharma Prasetya.

b. Pegawai Yang Mengajukan DUPAK

Untuk Tahun 2015 pejabat fungsional yang mengajukan berkas Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit (DUPAK) ke Pusat Badan Karantina Pertanian baik untuk pejabat fungsional medik/paramedik veteriner , POPT dan Analis Kepegawaian,Arsiparis, PMHP, Pranata Humas yaitu:

1. Ir. Utik Darmanta

2. Utik Windari,S.Si

3. Kristiana Ika Rini, SP

4. Palupi Murnaningsih, SP

5. Amir, SP,M.Sc

6. Karman, SP,MM

7. Fery Purnawati, SP

8. Ennis Dwi Juarawati, SP

9. Bina Primaisih, SP

10. Tri Wahyuni Indah L, SP

11. Moch. Farid, SE

12. Djatmiko

13. Erniati

14. Septi Sulanjari. A.Md

15. Dony Wijayanto

16. Miftah Amin Alhasan

17. Drh. Herlina Susijanti

18. Drh. Suwardi

19. Drh. Adri Susiyani

20. Drh. Tuning Virgayanti

21. Drh. Tri Sumihartini

22. Drh. Siti Nurhayati

23. Drh. Nurlia Ardianti

24. Drh. Siti Lailatul Hidayah

25. Fransisca Aris.W.A.Md

26. Wiwik Aris Ida S, A.Md

27. Sri Widarti

28. Ketut Wicaksana

29. Sunu

30. Suparmi

31. Lego Arianto

32. Sukardi, A.Md

33. Rahma Setyaningsih, A.Md

34. Muhaji

35. Marwanti

36. Pipit Surya Perdani. A.Md

37. Endri Nataliantoro. A.Md

38. Yeni Puspaningtyas, A.Md

39. Nurhayati

40. Bepi Deniyanti

41. Pitriati


(16)

Dalam waktu setahun ini penilaian indeks kepuasan masyarakat atas kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta mengalami kemajuan yang sangat berarti, ini dapat dilihat makin sadarnya masyarakat akan arti pentingnya Karantina dalam menjaga produk - produk pertanian yang akan dilalulintaskan dan pada Tahun 2015 ini untuk unsur pelayanan, baik dari unsur prosedur, persyaratan, kejelasan, kedisipilinan, tanggungjawab, kemampuan, kecepatan, keadilan, kesopanan, keramahan, kewajaran, kepastian, kenyamanan dan keamanan dalam memberikan pelayanan jasa maupun tarif karantina sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku. Indek Kepuasan Masyarakat pada Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakartatahun 2015Untuk semester I nilai sebesar 83,59 dan semester II nilai sebesar 83,78.Nilai rata-rata tertinggi adalah U11 Kepastian biaya pelayanan semester I nilai 3.620 dan semester II 3.780.

13. Data Perpustakaan

Kegiatan perpustakaan belum dapat dilakukan secara optimal, dikarenakan tempat penyimpanan belum tersedia dan masih ditempatkan pada beberapa ruangan. Buku-buku yang ada merupakan buku-buku yang diperoleh dari pengadaan belanja maupun dari Badan Karantina Pertanian atau Kementerian Pertanian dan Instansi lain. Dalam Anggaran DIPA Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2015 tidak ada pengadaan buku baru, dan penambahan buku diperoleh dari kiriman Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian dan Instansi lainya.

14. Ketatausahaan (Surat-menyurat, Pengagendaan/ Disposisi dan Pengarsipan)

Pelaksanaan Surat-menyurat mengacu dan berpedoman kepada Tata Naskah Dinas yang dikeluarkan oleh Badan Karantina Pertanian maupun Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian Tahun 2014. Demikian juga dengan Pengagendaan dan Pendisposisian surat sudah dilakukan secara Electronik / Digital yang dilengkapi dengan menggunakan Scanner dan nge-Land ke Aplikasi Dropbox ,yang dikelompokkan pada surat masuk, surat keluar maupun surat tugas serta dilengkapai dengan menggunakan buku Agenda Surat Masuk dan Surat Keluar. Pada Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta jumlah Surat Masuk pada Tahun 2015 dari bulan Januari s/d Desember berjumlah 1.037 surat sedangkan surat keluar dari bulan Januari s/d Desember 2015 berjumlah 2.863 surat. Pengarsipan surat yang dilakukan secara manual dilengkapi dengan data arsip aktif dan in aktif, yang dikelompokkan sesuai dengan Kode Klarifikasi surat sesuai dengan Tata Naskah Dinas Kementerian Pertanian Tahun 2014.

C. Perlengkapan Sarana dan Prasarana 1. Kondisi Sarana dan Prasarana

Dalam Tahun 2015 kondisi sarana dan prasarana yang ada pada Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta pada umumnya dalam kondisi baik dan dapat digunakan dalam rangka mendukung pelaksanaan administrasi perkantoran maupun untuk pelaksanaan tindakan perkarantinaan, walaupun terdapat beberapa jenis dan prasarana yang harus diperbaiki, direnovasi dan untuk memperbaiki fungsinya, dikarenakan telah dimakan usia dan suku cadangnya sudah tidak tersedia.


(17)

Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta memiliki beberapa sarana gedung penunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, yang terdiri dari bangunan gedung kantor, bangunan Laboratorium Karantina Hewan yang sudah beralih fungsi menjadi rumah Dinas berdasarkan SK Menteri Pertanian No. 78/PL-120/A/I/09 Tanggal 28 Januari 2009, bangunan Laboratorium Karantina Tumbuhan, dan screen house. Bangunan tersebut terletak dan tersebar di sekitar Komplek Bandar Udara Adisutjipto, di Ringinsari, di Cupuwatu dan di Wilayah Kerja Karantina Pertanian Adisumarmo Solo. Bangunan Kantor Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta seluas 571 m2 di bangun di atas tanah milik TNI Angkatan Udara, dengan cara sewa tanah setiap 5 (lima) tahun sekali. Besarnya sewa sebesar Rp3.819.240,00/Tahun/1.000 m2, dan setiap tahun sekali ada penambahan biaya sewa sebesar 3%. Selain Kantor Balai, terdapat gedung kantor baru di jalan Solo KM 8 dengan luas tanah 1.478 M2 dan luas bangunan 2.100 M2 dan ada gedung Instalasi Laboratorium Karantina yang letaknya sekitar 3 km dari Bandar Udara Adisutjipto, yaitu Instalasi Karantina Tumbuhan seluas 178 m2 dibangun di atas tanah 318 m2 dengan status tanah hak milik dan Instalasi Karantina Hewan seluas 189 m2 dibangun di atas tanah 332 m2 dengan status tanah hak milik.

Bangunan Instalasi Laboratorium Karantina Hewan pada saat ini sudah dijadikan sebagai Rumah Jabatan Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta. Bangunan lain yang dimiliki yaitu bangunan di Wilayah Kerja Karantina Pertanian Bandar Udara Adisumarmo Solo yang berlokasi di sekitar Bandar Udara Adisumarmo, terdiri dari 2 (dua) bangunan yaitu: bangunan kantor eks Wilayah Kerja Karantina Hewan Adisumarmo dengan luas bangunan 80 m2 di atas tanah seluas 987 m2, dan bangunan eks Wilayah Kerja Karantina Tumbuhan dengan luas bangunan 66 m2 di atas tanah 396 m2. Sarana penunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta, diantaranya kendaraan roda 4 sejumlah 6 unit dan kendaraan roda 2 sejumlah 17 unit.

2. Pengadaan Sarana dan Prasarana

Dalam Tahun 2015 pengadaan sarana dan prasarana seluruhnya bersumber pada anggaran DIPA 2015 Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta sebesar Rp4.916.933.000,00 dari pagu anggaran belanja modal sebesar Rp 11.618.363.000,00 yang direalisasikan dalam:

a. Pengadaan alat laboratorium/peralatan teknis 11 unit dan 1 kegiatan yang pagu anggaranya sebesar Rp293.691.000,00 yang terealisasi sebesar Rp274.370.000,00 atau 93,42%.

b. Pengadaan Kendaraan bermotor roda 4 (empat) 1 unit pagu anggaran sebesar Rp250.000.000,00 yang terealisasi sebesar Rp250.000.000,00 atau 100%, kendaraan bermotor roda 2 (dua) 3 unit dengan pagu anggaran sebesar Rp45.000.000,00 teralisasi sebesar Rp45.000.000,00 atau 100% dan perbaikan (rekondisi) kendaraan roda 4 (empat) 4 unit dengan pagu anggaran sebesar Rp40.000.000,00 terealisasi sebesar Rp40.000.000,00 atau 100%.

c. Pengadaan alat pengolah data dan informasi 15 unit yang pagu anggarannya sebesar Rp96.647.000,00 yang terealisasi sebesar Rp96.350.000,00 atau 99,69%.


(18)

d. Pengadaan peralatan dan fasilitas perkantoran 30unit dengan pagu anggaranya sebesar Rp341.766.000,00 yang terealisasi sebesar Rp341.500.000,00 atau 99,92%.

e. Pengadaan gedung dan bangunan 840M2 dengan pagu anggaranya sebesar

Rp3.849.829.000,00 yang terealisasi sebesar Rp3.845.790.000,00 atau 99,90%. 3. Aset Tetap

Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 2 Tahun untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum, untuk Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta nilai Aset tetap per 31 Desember 2015 sebesar Rp11.776.187.855,00 yang terdiri dari:

a. Aset Tanah sebesar 1.008.103.000,00

b. Aset Peralatan dan Mesin 4.916.949.180,00

c. Aset Gedung dan Bangunan 5.785.867.075,00

d. Aset Jalan, Jembatan dan Jaringan 49.302.000,00

e. Aset Tetap Lainya 15.966.000,00

atau lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 12.

4. Hasil Inventarisasi dan Penilaian (IP)

Pada hari Kamis tanggal dua puluh tujuh bulan Oktober Tahun dua ribu sebelas, bertempat di Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta, Kompleks Bandara Adisutjipto, Yogyakarta, telah dilakukan inventarisasi atas Barang Milik Negara pada Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta sebagai tindak lanjut temuan BPK atas LKPP 2010, dengan cara membandingkan hasil laporan Barang Milik Negara Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta dengan keadaan sebenarnya di lapangan, dengan hasil sebagai berikut :

a. Nilai Barang Milik Negara

Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Rp. 348.085.643,00

b. Nilai Hasil Perolehan di Lapangan Rp. 308.268.953,00

Selisih Rp. 39.816.690,00

Dengan penjelasan sebagai berikut :

a. Bangunan Gedung Kantor Permanen NUP 3 merupakan pengembangan dari Bangunan Gedung Kantor Permanen NUP 2 dan sudah dilakukan penilaian berdasarkan Berita Acara Inventarisasi dan Penilaian No BA- 189/WKN.9/KP.06/2008 Tanggal 01 Juli 2008.

b. Dalam nilai Bangunan Gedung Kantor Permanen NUP 3, terdapat pengembangan pada Tahun 2007 dan 2008 (setelah dilakukan penilaian) sebesar Rp63.737.875,00 sehingga nilai tersebut seharusnya ditambahkan pada Bangunan Gedung Kantor Permanen NUP 2.

c. Terdapat Kesalahan Kodefikasi Barang, semula tercatat Tensimeter seharusnya Thermometer.


(19)

Balai karantina Pertanian kls II Yogyakarta tahun 2015 sudah melakukan Verifikasi dan Vasilidasi atau VERVAL yang dilakukanpada bulan Oktober 2015 Berita acara VERVAL.

BAB III

KEGIATAN OPERASIONAL KARANTINA

A. KARANTINA HEWAN

a. Tindakan Karantina Hewan terhadap media pembawa HPHK yang diimpor.

1) Jenis hewan hidup yang masuk ke daerah Yogyakarta dalam tahun 2015 adalah anjing 2 ekor dari Timor Leste. Hasil bahan asal hewan (HBAH) non pangan yang diimpor adalah kulit jadi

(finished leather) sebanyak 5.412,59 kilogram dari India, Pakistan, Korea Selatan, dan

United Kingdom dengan frekuensi 19 kali pemasukan tujuan Kabupaten Klaten dan Yogyakarta. Sedangkan Bahan asal hewan (BAH) dan HBAH yang diimpor nihil. Garfik 6 dan (Lampiran ...).

2) Pelaksanaan tindakan 8 P terhadap kegiatan impor karantina hewan berupa 2 ekor Anjing dari Timor Leste dengan frekuensi pemasukan 1 kali tujuan Kabupaten Bantul. Tindakan karantina di tempat pemasukan dengan setelah pemilik melapor ke karantina selanjutnya medik veteriner bersama paramedik veteriner melakukan pemeriksaan baik secara administrasi (dokumen karantina) dan teknis dengan menerbitkan KH-7/perintah masuk karantina untuk dilakukan pengasingan serta pengamatan maksimal selama 14 (empat belas) hari dan selanjutnya dilakukan pelepasan dengan diterbitkan KH-12 bersama pemilik dilakukan pengawalan ke tempat pemilik.

3) Sedang tindakan 8 P terhadap kegiatan impor HBAH berupa kulit kambing jadi dan kulit sapi jadi, setelah pemilik melapor ke karantina selanjutnya medik veteriner bersama paramedik veteriner melakukan pemeriksaan baik secara administrasi (dokumen karantina) dan teknis dengan menerbitkan KH-5/perintah bongkar dan KH-7/perintah masuk karantina untuk dilakukan pengasingan serta pengamatan maksimal selama 3 (tiga) hari dan selanjutnya dilakukan pelepasan dengan diterbitkan KH-12 bersama pemilik dilakukan pengawalan ke tempat pemilik.

4) Pelaksanaan tindakan penahanan untuk kategori hewan hidup berupa burung, BAH (daging segar, bulu, telur tetas) dan HBAH (bakso, sosis, nugget, daging asap, dan daging olahan lainnya) yang dibawa oleh penumpang baik dari Malaysia dan Singapura. Terhadan media pembawa burung setelah 3 hari pemilik tidak dapat melengkapi dokumen dilakukan penyerahan ke balai konservasi dalam hal ini Gembira Loka Zoo Yogyakarta. Terhadap media pembawa berupa BAH dan HBAH setelah 3 hari pemilik tidak dapat melengkapi dokumen


(20)

dilakukan pemusnahan secara manual dengan cara dikubur dan dibakar, disaksikan pemilik dan aparat kepolisian .

Pelaksanaan tindakan penolakan impor berupa hewan biawak dari Negara Macau sebanyak 3 ekor dengan diserahkan kepada Stasiun Karantina Ikan sesuai domainnya.

b. Tindakan Karantina Hewan terhadap media pembawa HPHK yang di Ekspor.

1) Hewan hidup yang diekspor berupa 9.195 ekor kumbang dan 3 ekor ular sebanyak ekor dengan frekuensi pengiriman masing-masing 4 kali dan 3 kali serta negara tujuan Jepang dan Macau. BAH yang diekspor berupa sarang burung walet sebanyak 473,5 kg dengan frekuensi 22 kali pengiriman ke negara tujuan USA, Hongkong dan Singapura. BAH berupa

telur unggas sebanyak 1 kilogram tujuan Jerman dengan frekuensi 1 kali. Sedang untuk

ekportasi HBAH Pangan sebanyak 31,18 kilogram kg dengan frekuensi 32 kali, dan untuk HBAH Non Pangan berupa Kulit Jadi baik dari hewan ternak dan satwa liar sebanyak 103.235,19 kilogram dengan frekuensi 814 kali. Untuk media pembawa lain dan benda lain sebanyak 18,82 kilogram kotoran/guano dan frekuensi pengiriman sebanyak 9 kali, serta bahan biologik sebanyak 10 kemasan dengan frekuensi 8 kali. Grafik 6 dan (Lampiran ...).

2) Pelaksanaan tindakan 8 P terhadap kegiatan ekspor karantina hewan berupa hewan hidup dilakukan pemeriksaan, pengasingan (di tempat pemilik), pengamatan, perlakuan (desinfeksi kandang dan hewan) dan terakhir pembebasan. Untuk BAH dan HBAH setelah dilakukan pemeriksaan organoleptik lalu dilakukan pembebasan bila secara fisik layak untuk diberangkatkan.

3) Tidak ada tindakan penahanan, penolakan dan pemusnahan pada kegiatan ekspor.

c. Tindakan Karantina Hewan terhadap media pembawa HPHK yang diantarareakan. 1) Kegiatan Domestik Masuk

a. Hewan hidup didominsai oleh unggas meliputi unggas besar, unggas kecil, unggas

umur sehari, reptil, serangga dan satwa liar. Volume hewan hidup yang

diantarareakan sebanyak 570.531 ekor dengan frekuensi 6708 kali pengiriman serta serangga hidup 1 koloni dengan frekuensi 1 kali pemasukan. Wilker Adisucipto didominasi pemasukan burung kesayangan dengan daerah asal Pulau Batam dan Medan, wilker Adisumarmo didominasi burung juga dengan daerah asal Pulau Medan, Pekan Baru dan Padang. Hal tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya minat konsumen akan burung kesayangan terutama burung berkicau serta seringnya event kontes burung berkicau di beberapa daerah.BAH Pangan yang diantarareakan berupa madu dari Kota Kupang dan Sumbawa, dan sarang burung walet dari Kabupaten Kubu Raya Kalsel dan Sumatera. Dengan volume pemasukan 7.124 kilogram dan frekuensi 71 kali. Pemasukan BAH Non Pangan semen beku, bulu. Pemasukan HBAH Pangan berupa hasil olahan dari bahan hewan untuk konsumsi sebanyak 748 kilogram dengan frekuensi 9 kali. Pemasukan media pemabawa yang tergolong benda lain berupa vaksin sebanyak


(21)

133.211 botol dan frekuensi 88 kali dan Bahan Biologik (antigen) 1030 kemasan sebanyak 2 kali dan vaksin 119 kemasan sebanyak 2 kali pemasukan. Sedang dalam bentuk pakan hewan kesayangan seperti kroto sejumlah 175 kilogram dengan frekuensi pemasukan 13 kali. Frekuensi pemasukan untuk hewan terutama unggas meningkat 30,97 % dibanding tahun 2014. Grafik 6 dan (Lampiran ...).

i. Pelaksanaan tindakan 8 P terhadap kegiatan domestik masuk karantina hewan dengan melakukan pemeriksaan dokumen (kelengkapan, kebenaran jumlah dan jenis MPHPHK) dan fisik secara eksterior. Kemudian dilakukan pembebasan dengan diterbitkan dokumen KH-12.

ii. Pelaksanaan tindakan penahanan untuk kategori hewan hidup berupa burung sejumlah 87 ekor dan frekuensi 6 kali, bulu burung enggang dan bulu burung ruai sebanyak 0.03 kilogram dengan frekuensi 1 kali. Media pembawa burung tersebut setelah 3 hari pemilik tidak dapat melengkapi dokumen persyaratan dilakukan pemusnahan dengan dilakukan penyerahan ke balai konservasi dalam hal ini KRKB. Gembira Loka dan atau dimusnahkan. Tindakan penahanan untuk benda lain berupa telur semut sebanyak 10 kilogram dengan frekuensi 1 kali dari Kota Jambi.

iii. Pelaksanaan tindakan penolakan kategori hewan hidup berupa 2 ekor ayam frekuensi 1 kali dan 538 ekor burung frekuensi 4 kali. Media pembawa unggas tersebut setelah 3 hari pemilik tidak dapat melengkapi dokumen persyaratan dilakukan penolakan ke daerah asal.

Pelaksanaan tindakan pemusnahan terhadap media pembawa yang berupa hewan burung sebanyak 87 ekor dengan frekuensi 6 kali dan bulu burung enggang dan bulu burung ruai sebanyak 0.03 kilogram dengan frekuensi 1

kali, dengan dilakukan penyerahan ke balai konservasi dalam hal ini Gembira

Loka Zoo. (Lampiran 21)

2) Kegiatan Domestik Keluar

B. Kegiatan operasional domestik keluar tahun 2015 terhadap hewan hidup sebanyak 925.060 ekor dengan frekuensi 4.023 kali dan lebah madu sebanyak 448 koloni dengan frekuensi pengeluaran 33 kali. Didominasi oleh unggas baik dewasa, kecil dan umur sehari (DOC, DOQ, ayam dan burung) dan reptil (tokek, kadal, biawak, ular, iguana), mamalia (tupai putih, landak, kangguru, hamster), hewan percobaan/penelitian (tikus, kelinci, mencit, marmut), dan amphibi (kura-kura). Berbeda dengan kegiatan domestik masuk, kegiatan domestik keluar mengalami penurunan ± 5,85% dari tahun sebelumnya karena peraturan pembatasan pemasukan dari daerah tujuan. Hewan lain yang sering dilalulintaskan melalui bandara Adisucipto dan Adisumarmo antara lain HPR, BAH yang diantarareakansebanyak 37.959 kg (daging/karkas/tulang segar dan


(22)

sarang burung waet, empedu ular) dan daging olahan dengan frekuensi pengeluaran sebanyak 206 kali. Grafik 6 dan (Lampiran ....).

1. Pelaksanaan tindakan 8 P terhadap kegiatan domestik keluar karantina hewan, setelah pengguna jasa 1-2 hari sebelum keberangkatan melaporkan MPHPHK yang akan diantarareakan petugas karantina melakukan pemeriksaan (dokumen dan fisik/eksterior/organoleptik), pengamatan, perlakuan dan jika telah memenuhi persyaratan dan layak diberangkatkan dilakukan pembebasan (diterbitkan KH-9).

2. Pelaksanaan tindakan penahanan untuk kategori hewan hidup berupa laba-laba dan ular phyton masing-masing 1 ekor dan frekuensi penahanan masing-masing 1 kali. Tindakan penahanan untuk media pembawa B.A.H.Non Pangan berupa telur ayam sebanyak 2 kilogram dengan frekuensi 1 kali.

3. Pelaksanaan tindakan penolakan untuk kategori hewan hidup yang diantar areakan berupa ular, biawak, kadal, tokek, sinyulong, ayam dan burung. Jumlah media pembawa tersebut 29 ekor dengan frekuensi penolakan 18 kali dan media pembawa burung tersebut setelah 3 hari pemilik tidak dapat melengkapi dokumen persyaratan dilakukan penolakan ke daerah asal.

4. Tindakan pemusnahan pada kegiatan domestik keluar untuk media pembawa B.A.H.Non Pangan berupa telur ayam sebanyak 2 kilogram.

Tabel 5

Resume Frekuensi dan Volume Tindakan 8 P Karantina Hewan Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2015

Catatan : F = Frekuensi, V = Volume No

Tindakan Karantina

Hewan

Frekuensi dan Volume

Keterangan

Impor Ekspor Domestik

Masuk

Domestik Keluar

F V F V F V F V

1 Pemeriksaan 1 2 893 112.954 6.884 709.459 5.033 996.034 2 Pengasingan 1

3 Pengamatan 1 4 Penahanan 131 5 Perlakuan

6 Penolakan

7 Pemusnahan 131


(23)

Tabel 5

Resume Frekuensi dan Volume Tindakan 8 P Karantina Hewan Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2015

C C a t a t a n : F = F r e k N o Kegiat an Tindakan Karantina Hewan Satuan

Frekuensi dan Volume

2011 2012 2013 2014 2015

V F V F V F V F V F

1 Impor Pemeriksaan Ekor 195 1 20 8 177 16 2 1

Kg 56 2 20 33 31.845 159 4.829 6 5.412.590 19

Butir 20 4 80 8

Lembar 63 1

Pieces 6.032 5 6 3

kemasan 2 2

Pembebasan Ekor 195 1 4 2 2 1

Kg 56 2 3.338 63 26.863 24 4.829 6 5.412.590 19

Butir koloni Dll

2 Ekspor Pemeriksaan Ekor 156.0

00 43 846.310 92 132.684 34 85.364 36

9.198 7

Kg 158.4

27 434 110.938 446 128.337 542 153.051 522

103.746.19 0

886

Butir

koloni 8 1 8

kemasan 2 2 100 8

Dll

Pembebasan Ekor 156.0

00 43 846.31 92 132.684 34 85.364 36

9.198 7

Kg 158.4

27 434 110.938 446 128.337 542 153.051 522

103.746.19 0

886

Butir

koloni 8 1

Dll 2 2 100 8

3 DM Pemeriksaan Ekor 31.79

4 1.090 126.640 1.415 129.825 2.113 371.457 3.611

570.531 6.708

Kg 9.113 50 50 3 351 16 8.047.030 93

Botol 63.683 66 18.357 17 71.549 50

Koloni 610 7 1 1

Kemasan 3.190 5 1.149 4

Liter 4 1 1 1

Lembar 108 1

Vial/Botol 34.42

6 57 14.357 9

133.211 88

Pembebasan Ekor 31.79

4 1.090 126.640 1.415 129.825 2.113 371.457 3.611

570.531 6.708

Kg 9.113 50 50 3 351 16 8.047.030 93

Botol 63.683 66 18.357 17 71.549 50

Koloni 610 7 1 1

Kemasan 3.190 5 1.149 4

Liter 4 1 1 1

Lembar 108 1

Vial/Botol 34.42

6 57 14.357 9

133.211 88

4 Pemeriksaan Ekor 163.8

27 2.278 470.371 2.930 656.931 4.160 928.306 4.788

925.060 4.203

Kg 63.76

7 502 65.791 624 70.642 632 47.096 601

70.407 950

Butir 30 1 119 27

kemasan 64 112 630 6 118 25 32 21

botol 5 1 250 1

koloni 21 2 30 1 133 3 448 33

Pembebasan Ekor 163.8

27 2.278 470.371 2.930 656.931 4.160 928.306 4.788

925.060 4.203

Kg 63.76

7 502 65.791 624 70.642 632 47.096 601

70.407 950

Butir 30 1 119 27

kemasan 64 112 630 6 118 25 32 21

botol 5 1 250 1


(24)

uF = Frekuensi, V = Volume

d. Penggunaan Formulir Karantina Hewan

Selama Tahun 2014 penggunaan formulir / dokumen utama adalah sebagai berikut pada Tabel 6.

Tabel 6.

Penggunaan Dokumen Karantina Hewan

Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta. Tahun 2015

No Jenis

Dokumen Jumlah Awal Tambah Jumlah akhir

Jumlah

Pemakaian Saldo

1 KH-8A 0 0 0 0 0

2 KH-8B 0 0 0 0 0

3 KH-8C 0 0 0 0 0

4 KH-9 5509 1250 6759 5169 1590

5 KH-10 1471 1289 2760 1365 1395

6 KH-11 0 1024 1024 728 296

7 KH-12 6816 1250 8066 7205 861

8 KH-13 0 0 0 0 0

9 KH-14 0 0 0 0 0

10 KH-15 0 0 0 0 0

11 KH-16 0 0 0 0 0

e. Kegiatan pemantauan daerah sebar HPHK

Pelaksanaan pemantauan dilakukan melalui pengamatan status dan situasi HPHK. BKP kelas II Yogyakarta melakukan pemantauan 2015 dengan melakukan kegiatan pengamatan status dan situasi HPHK tahun anggaran 2015. Untuk itu pengamatan difokuskan pada seluruh HPHK Golongan II, sebagaimana diatur dalam Kepmentan Nomor: 3238/Kpts/PD.630/9/2009 tentang Penggolongan Jenis-jenis Hama Penyakit Hewan Karantina, Penggolongan dan Klasifikasi Media Pembawa. Wilayah daerah pemantauan BKP kelas II Yogyakarta terdiri dari Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kota Solo.

Pemetaan Terhadap Sepuluh (10) Jenis HPHK Golongan II Berdasarkan Data Sekunder Dari Dinas Yang Membawahi Kesehatan Hewan di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kota Surakarta Tahun 2014. Pengumpulan data menggunakan kuisener yang ditujukan kepada Dinas yang membawahi peternakan dan kesehatan hewan di Daerah Istimewa Yogyakarta, Kota Surakarta, Kota Yogyakarta, Kab. Kulon Progo, Kab. Sleman, Kab. Gunung Kidul, Kab. Bantul, BBVet Wates. Data yang diperoleh diolah menjadi informasi berupa peta status dan situasi HPHK.

Informasi HPHK Gol II yang diperoleh dari kuisener yang terkumpul meliputi penyakit, Avian Influeza, Rabies, New Castle Disease, Scabies, Brucellosis, Anthrax, Trypanosomosis, Infectiuos Bovine Rhinotracheitis )BR , Bovine Viral Diarhea BVD , danJohne’s


(25)

Disease.Berdasarkanpengolahan data diperolehinformasibahwa di Kota Yogyakarta ditemukan HPHKgolongan II AI, Rabies( antibody), dan scabies. Kota Surakarta didapati AI dan scabies, Kabupaten Sleman didapati AI, Rabies (antibody), ND, Scabies dan Brucellosis. Kabupaten Kulon Progo didapati AI, ND, Scabies dan Trypanosomosis. Kabupaten Bantul didapati AI, Rabies(antibody), ND, Scabies, Trypanosomosis dan IBR. Kabupaten Gunung Kidul didapati Ai, Rabies, ND, Scabies, Brucellosis, Trypanosomosis dan Johne s Disease. (Lampiran 25)

f. Kegiatan pembuatan koleksi HPHK

Kegiatan pembuatan koleksi HPHK maupun MPHPHK selama tahun 2015 adalah NIHIL.

g. Kegiatan Intersepsi HPH / HPHK

Dalam kurun waktu tahun 2015 tidak terdapat hasil temuan HPH/HPHK melalui media pembawa HPH/HPHK yang telah dilakukan pemeriksaan kesehatan (Tabel.7)

Tabel 7.

Hasil Temuan HPHK di BKP Kelas II Yogyakarta tahun 2015

No. Nama HPHK Media Pembawa

HPHK

Negara/Area Asal/Tujuan

Tindak Lanjut **)

N I H I L

h. Kegiatan pengawasan keamanan hayati hewani

Media pembawa yang menjadi target kegiatan pengawasan keamanan hayati hewani adalah daging domba, daging kambing, sarang burung walet, daging ayam olahan dan daging bebek olahan. Sampel yang diterima oleh Laboratorium Bakteriologi BKP Kelas II Yogyakarta dengan target cemaran mikroba, yang selanjutnya akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan kuantitatif dengan metode Uji TPC (Total Plate Count). Data laporan hasil pengawasan keamanan hayati hewani tersebut dapat dilihat dalam Tabel.8 dibawah ini.


(26)

Tabel. 8

Laporan Kegiatan Pengawasan Keamanan Hayati Hewani Tahun 2015

NO NAMA MEDIA PEMBAWA TARGET UJI METODE UJI

JUMLAH SAMPEL TIAP BULAN KE -

HASIL UJI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Σ

1

Daging Ayam Olahan

Cemaran

Mikroba TPC 4 4 7 6 4 2 7 6 3 7 3 8 61

26 sampel > BMCM, 34 sampel < BMCM, 1 sampel = BMCM 2 Daging Bebek Olahan Cemaran

Mikroba TPC 4 4 7 6 4 3 7 6 3 7 3 14

68

44 sampel > BMCM, 23 sampel < BMCM, 1 sampel = BMCM

3 Daging Domba

Cemaran

Mikroba TPC 0 0 1 0 0 2 2 2 2 1 1 1

12

11 sampel <BMCM, 1 sampel >BMCM 4 Daging Domba Beku Cemaran

Mikroba TPC 2 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0

6

5 sampel <BMCM, 1 sampel >BMCM

5 Daging Kambing

Cemaran

Mikroba TPC 6 6 9 5 5 7 5 4 5 4 4 6

66

51 sampel < BMCM, 15 sampel >BMCM 6 Sarang Burung Walet Cemaran

Mikroba TPC 2 1 2 1 1 2 5 3 6 4 1 3

31

7 sampel > BMCM, 24 sampel <BMCM TOTAL 18 17 27 19 14 16 26 21 19 23 12 32 244


(27)

Grafik 6

Frekuensi dan volume kegiatan Karantina Hewan Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2015

Tabel 9.

Komoditas media pembawa yang dilalulintaskan Karantina Hewan Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta tahun 2015

LALU LINTAS MP HPHK Frekuensi Volume

Impor 1 2

Ekspor 893 112.954

Domestik Masuk 6.884 709.459

Domestik Keluar 5.033 996.034

Tabel 10.

Komoditas media pembawa yang dilalulintaskan Karantina Hewan Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta selama 5 tahun ini

0 200000 400000 600000 800000 1000000

Impor Ekspor Domestik Masuk

Domestik Keluar 1 2 893 6.884 5.033

112.954

709.459

996.034

Frekuensi Volume

Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

IMPOR 3 52 187 6 20

EKSPOR 477 538 576 558 893

DOMAS 1197 1503 2157 3688 6894


(28)

B.

KEGIATAN KARANTINA TUMBUHAN

Kegiatan karantina tumbuhan di Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta merupakan keseluruhan kegiatan operasional tindakan karantina tumbuhan dan kegiatan yang mendukung perkarantinaan tumbuhan di Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta. Laporan kegiatan karantina tumbuhan meliputi kegiatan operasional yang dilakukan di Wilayah Kerja Karantina Pertanian Adi Sucipto di Yogyakarta, Wilayah Kerja Karantina Pertanian Adi Sumarmo di Surakarta, dan Wilayah Kerja Kantor Pos Besar Yogyakarta. Kegiatan terbagi menjadi kegiatan impor, kegiatan ekspor, kegiatan domestik masuk dan domestik keluar. Juga dilaporkan tentang penggunaan formulir, hasil pemantauan OPTK, pembuatan koleksi OPT/OPTK, intersepsi OPT/OPTK, pengawasan keamanan hayati nabati dan kegiatan lainnya. Termasuk dalam kegiatan lain diantaranya : penyidikan kasus tindak pidana karantina tumbuhan, kegiatan penyebarluasan informasi/sosialisasi karantina tumbuhan, laporan penggunaan fumigan (methyl bromida), pengawasan fumigasi, pengawasan pelaksaan ISPM#15, dan penilaian Instalasi Karantina Tumbuhan. Kegiatan operasional tindakan karantina tumbuhan merupakan kegiatan yang dimulai dari tindakan pemeriksaan dan diakhiri dengan tindakan pembebasan. Tetapi tidak menutup kemungkinan tindakan terakhir bukan pembebasan tetapi tindakan penolakan ataupun pemusnahan. Kegiatan tindakan karantina tumbuhan tahun 2015 (frekuensi serta volume) sebagaimana tersaji dalam Tabel 8.

a.

Tindakan Karantina Tumbuhan terhadap media pembawa OPTK yang diimpor

Frekuensi kegiatan permohonan pemeriksaan (SP-1)komoditas impor karantina tumbuhan pada tahun 2015 sebanyak 205 mengalami peningkatan dibanding kegiatan tahun 2014 sebanyak 141 kali (naik 45 %). Impor golongan A (benih/bibit) terdiri satuan berat 1.136,27 kg dengan frekuensi 33 kali yang terdiri dari benih sayuran, satuan batang 3.669 dengan frekuensi 15 kali yang berupa bibit bunga petunia dan satuan kemasan 157 dengan frekuensi 157 kali berupa benih bunga dan sayuran yang masuk melalui wilker kantor Pos Yogyakarta.Impor golongan B (hasil tanaman hidup bukan benih) terdiri satuan berat 175.25 kg dengan frekuensi 34 kali yang terdiri dari sayuran buah segar yang masuk melakui wilker Adisumarmo. Impor golongan C (hasil tanaman mati) terdiri satuan kemasan sejumlah 11 dengan frekuensi 10 kali yang berupa pallet.

Frekuensi kegiatan pelepasan komoditas impor (KT-9) pada tahun 2015 sebanyak 30 kali menurun jika dibanding kegiatan tahun 2014 sebanyak 40 kali.Impor golongan A (benih/bibit) terdiri satuan berat 1.682,72 kgdengan frekuensi 14 kali yang terdiri dari benih bunga petunia benih sayuran, satuan batang 12.880batang dengan frekuensi 6 kali yang berupa bibit bunga petunia dan satuan kemasan 157 dengan frekuensi 157 kali berupa benih bunga dan sayuran yang masuk melalui wilker kantor Pos Yogyakartatidak dilakukan pelepasan tetapi dilakukan


(29)

tindakan pemusnahan. Tidak ada pelepasan terhadap impor golongan B (hasil tanaman hidup bukan benih).Dilakukan pelepasan untuk impor golongan C (hasil tanaman mati) terdiri satuan kemasan sejumlah 11 dengan frekuensi 10 kali yang berupa pallet.Data terperinci mengenai kegiatan impor media pembawa OPTK berdasarkan golongan dapat dilihat pada Tabel 11.a.

Berdasarkan jenis media pembawa yang diimpor yang telah dilakukan tindakan pelepasan yang termasuk golongan A berupa benih sayuran (timun, paprika, kubis, sawi). Hanya ada 2 perusahaan yang mengimpor benih yaitu PT. Takii dan PT. Clouse.

Data terperinci mengenai kegiatan impor media pembawa OPTK disajikan pada Lampiran 17. Sedangkan data tindakan karantina terhadap media pembawa ( 8 P ) selengkapnya disajikan pada Tabel 8 dan perkembangan tindakan pemeriksaan & pelepasan selama 5 tahun terakhir, seperti disajikan pada Tabel 9. Data komoditas yang diimpor yang dikenakan tindakan penahanan, penolakan dan pemusnahan disajikan padaLampiran 22.

b.

Tindakan Karantina Tumbuhan terhadap media pembawa OPTK yang di Ekspor

Frekuensi kegiatan pembebasan ekspor karantina tumbuhan tahun 2015 sebanyak 2.634 kali, jika dibanding tahun 2014 sebesar 2.066 kali berarti frekuensi ekspor naik27,49%.Ekspor golongan A (benih/bibit) terdiri satuan berat 12.220,00 kg dengan frekuensi 37 kali yang terdiri dari benih sayuran, satuan batang 192.356 dengan frekuensi 18 kali yang berupa bibit bunga petunia. Ekspor golongan B (hasil tanaman hidup bukan benih) terdiri satuan berat 120.062,87 kg dengan frekuensi 440 kali yang terdiri dari buah segar (salak, mangga, manggis) yang keluar melakui wilker Adisucipto dan Adisumarmo. Ekspor golongan C (hasil tanaman mati) dikeluarkan melalui wilker Adisucipto, Adisumarmo dan Wilker Kantor Pos terdiri satuan berat 4.479.497,85 kg dengan frekuensi 1.069 kali (kemenyan, bunga cengkeh, pala, kayu manis), satuan volume 332.934,27 M3dengan frekuensi 1.058 kali (mebel, handycraf, moulding,

barecore). .Data terperinci mengenai kegiatan ekspor media pembawa OPTK bardasarkan golongan (benih dan non benih) dapat diliat pada Grafik 7.

Data terperinci mengenai kegiatan ekspor media pembawa OPTK disajikan pada Lampiran 18.Sedangkan data tindakan karantina terhadap media pembawa (8 P) selengkapnya disajikan pada Tabel 8 dan perkembangan tindakan pemeriksaan dan pelepasan selama 5 tahun terakhir, disajikan pada Tabel 9. atau pada Grafik 7.

Berdasar pengolahan data yang ada, selama kurun waktu 1 tahun terakhir, Frekuensi terbesar adalah handycraft/furniture tujuan China 17,88 % (207,964 M3), disusul barecore tujuan China 14,54 %(136.900 M3), rempah-rempah ke USA dan Perancis 10,02 % (1.587.478 Kg), Jenitri ke China, Nepal 8,3 % (153.792 Kg), Salak ke China 5,5 % (154.824 Kg) dan daun pakis ke Singapura 5,5 % (67.158 Kg).. Komoditas yang dikenakan tindak karantina, hampir seluruhnya berasal dari wilayah pelayanan Balai Karantina Tumbuhan Kelas II Yogyakarta. Namun tempat


(30)

pengeluarannya sebagian besar melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang (rempah, furniture/handycraft dan barecore) sedang salak dan daun pakismelalui Bandara Adisucipto.

c.

Tindakan Karantina Tumbuhan terhadap media pembawa OPTK yang diantarareakan.

1) Kegiatan Domestik Masuk

Kegiatan permohonan domestik masuk (SP-1) pada media pembawa OPTK yang dilalulintaskan melalui Bandar Udara Adisutjipto dan Adisumarmo pada tahun 2015 dengan frekuensi 124 kali jika dibanding tahun 2014mengalami kenaikan sebesar45,88 % (frekuensi tahun 2014 sebanyak 85 kali)Kegiatan pembebasan domestik masuk pada media pembawa OPTK yang dilalulintaskan melalui Bandar Udara Adisutjipto dan Adisumarmo sama seperti tahun 2014 dengan frekuensi 19 kali. Selisih antara tindakan permohonan pemeriksaan dan pembebasan dikarenakan adanya media pembawa yang tidak di kenakan tindakan karantina dengan menerbitkan SP-7. Data terperinci mengenai kegiatan domestik masuk terhadap media pembawa OPTK disajikan pada Lampiran 19. Sedangkan data tindakan karantina terhadap media pembawa ( 8 P ) selengkapnya disajikan pada Tabel 8 dan perkembangan tindakan pemeriksaan dan pelepasan selama 5 tahun terakhir, seperti disajikan pada Tabel 9.. Data tentang frekuensi dan volume media pembawa yang dilalulintas- antarareakan (domestik masuk) dapat dilihat pada Tabel 8 atau Tabel 9. Perkembangan kegiatan pelepasan domestik masuk pada 5 tahun terakhir ditunjukkan pada Grafik 7.

b. Kegiatan Domestik Keluar

Kegiatan operasional Domestik Keluar media pembawa OPTK merupakan kegiatan yang selalu dominan sejak adanya kegiatan perkarantinaan di Yogyakarta. Pada tahun 2015 frekuensi permohonanpemeriksaan (SP-1) domestik keluar di Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta sebanyak 8.563 kali berarti naik 69,86 % dibanding frekuensi domestik keluar tahun 2014 sebanyak 5.041kali. Jika dilihat dari satuan berat kegiatan domestik keluar naik menjadi 2.224.533,50 kg dari 2.077.210.35 kg atau mengalami kenaikan 6,62% sedangkan untuk satuan batang turun dari703.807 batang menjadi 660.147batang atau turun 6,2 %.

Untuk frekuensi kegiatan pembebasan sebanyak 7.373 kali naik 48,11 % dari frekuensi pembebasan tahun 2014 sebanyak 4.978 kali. Jika dilihat dari satuan berat kegiatan domestik keluar turun dari 2.075.956,60 kg menjadi 2.041.387,06 kg atau mengalami penurunan 1,67 % untuk satuan batang turun dari 693.021 batang menjadi 656.041 batang atau turun 5,34 %. Sedangkan untuk satuan kemasan naik dari 240 kemasan menjadi 3.568 kemasan atau naik hampir 14 kali lipat.Selisih frekuensi permohonan pemeriksaan(8.563 kali) dengan pembebasan (7.373 kali)disertifikasi dengan penerbitan SP-7.

Urutan terbesar frekuensi pengeluaran media pembawa OPTK yang diantarareakan (domestik keluar) melalui Bandar Udara Adisutjipto adalah komoditas buah cabai, buah segar, sayuran dengan tingkat frekuensi sebanyak 4.035 kali sejumlah 2.002.239,24 kgdengan daerah tujuan antara lain Kepulauan Riau, Sumatera dan Kalimantan. Selanjutnya


(1)

tanpa disertai

dokumen karantina 2. S u n u

atas nama Greffi

No Nama Kegiatan Tema Waktu Tempat

Jumlah

Peserta

Keterangan

11 Pemeriksaan Saksi Pengiriman Ular 12 Januari 2015

BKP Kelas II Yogyakarta

3 (tiga)

orang 1. drh. Erlyta

tanpa disertai

dokumen karantina

2. drh. Siti Nurhayati

atas nama Daniel

Lumban Tobing 3. Sugiyanto

Pengiriman Ular 10 Maret

2015

BKP Kelas II Yogyakarta

2 (dua) orang

1. Fransisca Aris W, AMd

tanpa disertai

dokumen karantina

2. drh. Tuning Virgayanti

atas nama Greffi

12 Pemeriksaan

Tersangka Pengiriman Ular

16 Januari 2015

BKP Kelas II Yogyakarta

1 (satu) orang

1. Daniel Lumban Tobing

tanpa disertai

dokumen karantina

atas nama Daniel

Lumban Tobing

Pengiriman Ular 13 Maret

2015

BKP Kelas II Yogyakarta

1 (satu)

orang 1.Greffi

tanpa disertai

dokumen karantina

atas nama Greffi

13

Pengembalian berkas perkara untuk dilengkapi (P19)

Nihil

14 Penggledahan Nihil

15 Penyerahan Berkas

Perkara Nihil

16 Penyitaan Barang

Bukti Nihil

17 Sumpah/Janji Ahli Nihil

18 Sumpah/Janji Saksi Nihil

19 Surat Penghentian


(2)

BAB IV KEGIATAN LAIN LAIN

A.

Koordinasi/ Kerjasama dengan instansi terkait

Merupakan tindakan atau upaya yang dilakukan oleh petugas Karantina Hewan dan atau/ Petugas Karantina Tumbuhan untuk meniadakan kesempatan masyarakat untuk melakukan pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan dibidang karantina hewan,karantina tumbuhan dan kemanan hayati.Dan dalam rangka mencegah pelanggaran terhadap tindak karantina tersebut maka Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta mengadakan beberapa kegiatan koordinasi tahun 2014 antara lain;

 Koordinasi dengan BKSDA (Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam) berkenaan dengan lalu

lintas komoditas hewan/tumbuhan yang dilindungi yang melalui Bandara Adisutjipto dan Bandara Adisumarmo, Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta telah melakukan koordinasi yang baik dengan BKSDA dengan melakukan pertemuan rutin untuk membahas antisipasi terhadap penyelundupan satwa liar, dan mempelajari modus operandinya dilapangan.

 PPNS ( Penyidik Pegawai Negeri Sipil) Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta

berkoordinasi dengan Polda DIY berkenaan dengan penyidikan kasus pelanggaran pengguna jasa karantina, diharapkan dengan koordinasi ini akan tercipta kerjasama yang baik dalam menyelesiakan pelanggaran hukum yang berkaitan dengan karantina.

 Koordinasi untuk lalu lintas hewan terutama hewan penular rabies (HPR) dengan Dinas terkait

yang membidangi peternakan di DIY dan area sekitarnya ( Kabupaten Magelang Jateng, Kota Solo, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Klaten dan Kabupaten Temanggung), sehingga terjalin komunikasi yang baik dalam pengawasan lalu lintas udara maupun darat. Diharapkan kedepannya dapat mempertahan status bebas rabies di DIY dan Jateng.

 Koordinasi dengan Fakultas Kedoteran Hewan UGM, dengan memberikan materi

perkarantinaan pada mahasiswa dan melakukan pembimbingan koasistensi dinas yang rutin dilakukan setahun 3 (tiga) kali. Sehingga diharapkan sosialisasi perkarantinaan didapatkan sejak dini oleh calon calon dokter hewan yang akan memasuki dunia kerja terutama dibidang perkarantinaan.

B.

Apresiasi/sosialisasi/Workshop/Seminar

 Sosialisasi PPK Online di Yogyakarta

Dilaksanakan pada tanggal 04 Maret 2014 di ruang pertemuan lantai III BKP Kelas II Yogyakarta dengan audience adalah pengguna jasa yang sering melakukan pengiriman media pembawa melalui BKP kelas II Yogyakarta,acara sosialisasi ini diikuti oleh 100 orang peserta dari pengguna jasa karantina hewan maupun karantina tumbuhan.


(3)

 Sosialisasi PPK Online di Solo

Dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2014 di Hotel Horizon Solo dengan audience adalah pengguna jasa di wilker Adisumarmo yang sering melakukan pengiriman media pembawa melalui bandara Adisumarmo, acara sosialisasi ini diikuti oleh 80 orang peserta dari pengguna jasa karantina hewan maupun karantina tumbuhan

 Donor Darah kerja sama dengan PMI kota Yogyakarta pada hari Rabu tanggal 11 Juni 2014

dengan total 106 peserta yang diikuti oleh pegawai BKP Kelas II Yogyakarta, stakeholder, mitra kerja dan masyarakat di lingkungan kantor BKP Kelas II Yogyakarta telah berhasil mengumpulkan 90 (sembilan puluh) kantong darah. Disela-sela acara donor darah juga diselingi acara sosialisasi perkarantinaan supaya karantina Yogyakarta lebih dikenal oleh masyarakat luas.

 Penananam pohon pada hari Rabu tanggal 18 Juni 2014 dengan menyumbangkan pohon

berupa pohon beringin, ketapang dan sirsak madu di Kawasan Ekowisata Gunung api purba, Desa Ngglanggeran, Pathuk, Gunung Kidul. Penanaman pohon ini bekerja sama dengan Kelompok Sadar Wisata Desa Ngglanggeran, Pathuk, Gunung Kidul. Kegiatan ini sekaligus bersamaan dengan kegiatan sarasehan dengan audience karang taruna dan pemuda pengurus ekoswisata gunung api purba Nggalanggeran.

C.

Kegiatan Public Awareness

 Talkshow karantina pertanian pada hari Jumat tanggal 20 Juni 2014 dengan narasumber :

Kepala Balai, Kepala Seksi Karantina Tumbuhan dan perwakilan dari Karantina Hewan oleh drh. Heru Subandrio yang disiarkan secara langsung oleh RRI Pro1 Yogyakarta pada pukul 16.00 -17.00 WIB. Dalam acara tersebut antusias masyarakat sangat tinggi yang terlihat dari partisipasi dalam talkshow melalui diskusi interaktif via telepon.

 Film Dokumenter

Pembuatan film documenter di BKP kelas II Yogyakarta melibatkan seluruh pegawai dan menayangkan kegiatan sehari-hari dalam tindakan 8P petugas karantina di BKP Kelas II Yogyakarta.dengan adanya film documenter ini masyarakat akan semakin mengetahui apa itu karantina dan bagaimana prosedur pengiriman media pembawa juga peraturan yang memayunginya, dengan kata lain pembuatan film documenter ini bertujuan untuk mensosialisasikan Karantina.

 Pembagian Brosur dan Pembagian Leflet

Balai Karantina Pertanian kelas II Yogyakarta juga membagikan brosur dan leaflet yang berisi pengenalan terhadap tupoksi perkarantinaan, Peraturan perundangan yang memayunginya dan perosedur pengiriman media pembawa,brosur ataupun leaflet ini dibagikan kepada


(4)

masyarakat umum yang sedang mengikuti acara di Balai Karantina Pertanian kelas II Yogyakarta, atau penumpang maskapai penerbangan di bandara Adisucipto dan Adisumarmo.

 Website

Balai Karantina Pertanian kelas II Yogyakarta memiliki website www.karantinayogya.org

dengan website ini diharapkan juga sebagai media sosialisasi kepada masyarakat luas mengingat pada saat sekarang ini 28% persen dari jumlah total penduduk Indonesia sudah akrab dengan internet. Web menjadi media yang efektif untuk berinteraksi langsung dengan pengguna jasa karena Balai Karantina Pertanian kelas II Yogyakarta juga memberikan hotline yang langsung bisa dihubungi baik melalu sms, telp, fax maupun email. Selain itu juga disampaikan prosedur pengiriman, biaya pengiriman, alur pengiriman dan juga Aplikasi PPK Online di web tersebut.

D.

Notification of Non-Compliance

Komoditas pertanian yang diekspor / disertifikasi melalui Balai Karantina Pertanian Kelas II

Yogyakarta tidak mendapatkan Notification of Non-Compliance (NNC) dari negara tujuan ekspor.

E.

Lain Lain

Pengawasan fumigasi, ISPM 15, dan penilaian Instalasi Karantina Tumbuhan

Pada tahun anggaran 2014 terdapat anggaran untuk tindakan investigasi, verifikasi dan telah dilaksanakan pengawasan pada perusahaan fumigasi yang melaksanakan fumigasi di wilayah layanan Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta yaitu CV. Jasindo yang melaksanakan perlakuan fumigasi di Kabupaten Klaten, Sukoharja dan Boyolali.

Selama tahun 2014 belum dilakukan audit/penilaian untuk Instalasi Karantina Tumbuhankarena belum ada perusahaan yang mengajukan IKT.


(5)

V KESIMPULAN DAN SARAN

A.

Kesimpulan

Dari pelaksanaan kegiataan Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta seperti paparan yang telah disajikan pada bab-bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta setelah melalui 4 (empat) kali revisi telah

mengelola anggaran DIPA tahun 2015 sebesar Rp.8.771441.000,-. Dari DIPA tersebut terealisasi sebesar Rp.8.677.813.239,- atau 98,93 %

2. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berhasil dihimpun Balai Karantina Pertanian Kelas

II Yogyakarta sebesar Rp.556.637.856,-atau 142,01 % dari target yang telah ditentukan sebesar Rp. 391.907.209,-

3. Pegawai pada Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta tahun 2014, seluruhnya berjumlah

101 orang terdiri dari 76 (Tujuh puluh enam) orang dan 24 (dua puluh empat) orang Tenaga Harian Lepas (THL). Dari 76 pegawai menurut jabatan (fungsional dan struktural), Pejabat Eselon III sejumlah 1 (satu) orang, Pejabat Eselon IV ada 3 (tiga) orang, Pejabat Fungsional Medik /Paramedik Veteriner ada 25 (dua puluh lima) orang, Calon Medik/Paramedik Veteriner ada 2 (dua) orang, Pejabat Fungsional POPT 16 (enam belas) orang, Calon Fungsional POPT 1 (satu) orang, Fungsional Analis Kepegawaian ada 2 (dua) orang, Fungsional Pengawas Mutu Hasil Pertanian (PMHP) 1 (satu) orang, Fungsional Arsiparis 1 (satu) orang dan Fungsional Umum ada 25 (dua puluh lima) orang. Dari golongan terdiri dari golongan IV 7 orang, golongan III 49 orang dan golongan II 21 orang.

4. Kegiatan surat menyurat mencapai 3.636 surat yang terdiri dari surat masuk sebesar 979 surat

dan untuk surat keluar sebesar 2.657 surat.

5. Kegiatan Operasional Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta sebesar 17.389 kali yang

terdiri dari kegiatan Karantina Hewan sebesar 9.676 kali dari kegiatan impor sebesar 6 kali, kegiatan ekspor sebesar 524 kali, kegiatan domestic masuk sebesar 3.731 kali dan kegiatan domestic keluar sebesar 5.415 kali. Sedang untuk kegiatan Karantina Tumbuhan sebesar 7.713 kali terdiri dari kegiatan impor 141 kali, kegiatan ekspor sebesar 2.066 kali, kegiatan dometik masuk sebesar 85 kali dan kegiatan domestic keluar sebesar 5.421.

6. Selama tahun 2014 Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta telah melaksanakan kegiatan

operasional tindak karantina dengan baik, ini dibuktikan dengan tidak adanya penolakan barang ekspor dari Negara tujuan (Notification of Non Complien/NNC)


(6)

7. Pemantauan HPHK tahun 2015 di Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta tidak dilakukan karena tidak tersediannya anggaran. Sedang untuk pemantauan OPTK tetap disediakan anggaran, yang dilakukan di 4 (empat) Kabupaten yaitu Gunung Kidul, Kulonprogo, Bantul dan Sleman, dengan target Pantoea stewartii subsp, stewartii acidovorax ctrulli, cucumber green mottle mosaic virus (CGMMV), dan trogoderma granarium everts. Pengujian dengan metode uji serologi enzyme-linked immunosorbentassay (ELISA), dengan hasil negative.

8. Dalam tahun 2015 Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta telah melaksanakan

penyebarluasan informasi dan bulan bakti Karantina meliputi ;

a. Sosialisasi PPK Online di Yogyakarta dan Surakarta

b. Donor Darah disertai Sosialisasi Karantina dan pembagian leafet/brosur untuk para peserta

yang diikuti 106 orang

c. Penanaman pohon buah dikawasan ekowisata gunung api purba desa nggalanggeran pathuk,

Gunungkidul.

d. Talkshow yang disiarkan langsung oleh RRI Yogyakarta

e. Pembuatan film Dokumentar tentang karantina

f. Sosialisasi melalui penyediaan informasi di website www.karantina.org

g. Penyediaan informasi melalui petugas Customer Service

B.

SARAN

1. Dalam mendukung terwujudnya SDM yang professional hendaknya pelatihan pelatihan yang

mendukung tugas pokok masing masing pegawai diharapkan lebih diperbanyak guna mendukung SDM yang berkualitas dan mampu bersaing.

2. Penerimaan pegawai yang berkualitas yang mempunyai kompetensi tinggi sesuai dengan bidang

yang dibutuhkan Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta.

3. Perlunya perencanaan yang matang terhadap rencana pelaksanaan pemantauan daerah sebar

OPTK, baik darim segi waktu, bahan maupun dana yang ada, agar pelaksanaan pemantauan bias memberikan hasil yang optimal.

C.

PENUTUP

Laporan Tahunan ini sebagai gambaran kinerja Balai Karantina Pertabnian Kelas II Yogyakarta selama tahun 2015. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pengambil kebijakan dan semua yang memerlukannya.