PENGARUH PENGELOLAAN LAHAN SAWAH TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI PETANI SAWAH DI DESA CIMANGGUNG KECAMATAN CIMANGGUNG KABUPATEN SUMEDANG.

(1)

Agita Nurhasanah, 2013

Pengaruh Pengelolaaa Lahan Sawah Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Sawah Di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENGARUH PENGELOLAAN LAHAN SAWAH TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI PETANI SAWAH DI DESA CIMANGGUNG KECAMATAN CIMANGGUNG

KABUPATEN SUMEDANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Geografi

Oleh

AGITA NURHASANAH ( 0906250 )

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013


(2)

Agita Nurhasanah, 2013

Pengaruh Pengelolaaa Lahan Sawah Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Sawah Di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENGARUH PENGELOLAAN LAHAN SAWAH TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI PETANI SAWAH DI DESA CIMANGGUNG KECAMATAN CIMANGGUNG

KABUPATEN SUMEDANG

Oleh Agita Nurhasanah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengentahuan Sosial

© Agita Nurhasanah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Agita Nurhasanah, 2013

Pengaruh Pengelolaaa Lahan Sawah Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Sawah Di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

AGITA NURHASANAH

(0906250)

PENGARUH PENGELOLAAN LAHAN SAWAH

TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI PETANI SAWAH DI DESA CIMANGGUNG KECAMATAN CIMANGGUNG

KABUPATEN SUMEDANG

Disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing I

Prof. Dr. H. Darsihardjo, M.S NIP. 19620921 198603 1 005

Pembimbing II

Drs. Jupri, M.T NIP. 19600615 198803 1 003

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Geografi

Dr. Epon Ningrum, M.Pd NIP.19620304 198704 2 001


(4)

Agita Nurhasanah, 2013

Pengaruh Pengelolaaa Lahan Sawah Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Sawah Di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

iii ABSTRAK

PENGARUH PENGELOLAAN LAHAN SAWAH TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI PETANI SAWAH DI DESA CIMANGGUNG KECAMATAN CIMANGGUNG

KABUPATEN SUMEDANG

Oleh : Agita Nurhasanah (0906250)

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Pengelolaan Lahan Sawah Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Sawah Di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang”. Desa Cimanggung merupakan Desa yang berpotensi memproduksi komoditas padi, hal tersebut dapat dilihat dari luasnya penggunaan lahan sawah yang mendominasi lahan pertanian di Desa Cimanggung, walaupun lokasi Desa tersebut berbatasan langsung dengan kawasan aglomerasi industri Di Kabupaten Bandung tetapi karakteristik lahan dan penduduknya bercorak agraris. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik lahan sawah dan karakteristik petani sawah, mengidentifikasi sistem pengelolaan lahan sawah dan mengidentifikasi kondisi sosial ekonomi petani sawah serta menganalisis pengaruh antara pengelolaan lahan terhadap kondisi sosial ekonomi petani sawah di daerah penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Teknik pengumpulan data adalah dengan pengumpulan data primer dan data sekunder. Data diolah dengan menggunakan teknik analisis persentase, analisis biaya dan pendapatan serta analisis korelasi Pearson dengan program bantuan SPSS untuk menghubungkan antar variabel. Hasilnya disajikan dalam bentuk tabel dan gambar. Berdasarkan hasil penelitian bahwa Desa Cimanggung memiliki karakteristik lahan sawah dilihat dari jenis irigasi sawah, kemiringan lereng, jenis tanah dan pH tanah cocok untuk sawah dan karakteristik petani sawah yang cenderung homogen dilihat dari faktor usia petani yang tua, jenis kelamin laki-laki dan tingkat pendidikan formal petani yang rendah. Serta deskripsi proses pengelolaan lahan sawah meliputi input, proses dan output yang yang relatif kecil, kondisi sosial ekonomi petani sawah yang dianalisis berdasarkan pendapatan, matapencaharian sampingan, pendidikan anak, kesehatan dan kepemilikan rumah, sarana dan fasilitas belum dapat dikatakan sejahtera secara merata. Hal tersebut dikarenakan adanya pengaruh yang kuat dari input proses dan output sistem pengelolaan lahan sawah yang minim sehingga pada umumnya mereka masih hidup seadanya. Dengan demikian peran pemerintah dan lembaga-lembaga di daerah penelitian sangat dibutuhkan untuk memperbaiki kondisi sosial ekonomi petani demi mempertahankan eksistensi petani dalam menyediakan bahan pangan di tengah perkembangan industrialisasi yang pesat.


(5)

Agita Nurhasanah, 2013

Pengaruh Pengelolaaa Lahan Sawah Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Sawah Di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

iv

Kata Kunci : Petani sawah, lahan Sawah, Sistem Pengelolaan Sawah, Sosial, Ekonomi

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF LAND RICE FIELD MANAGEMENT OF SOCIO-EKONOMIC CONDITIONS OF RICE FARMERS IN THE VILLAGE OF

CIMANGGUNG SUB-DISTRICK OF CIMANGGUNG SUMEDANG

By : Agita Nurhasanah (0906250)

This thesis title is " The Influence Of Land Rice Field Management Of Socio-Ekonomic Conditions Of Rice Farmers In The Village Of Cimanggung Sub-Districk Of Cimanggung Sumedang". Cimanggung village is a village that has the potential to produce commodities of rice, it can be seen from the extent of the use of ricefield dominated Cimanggung agricultural land, although the location is adjacent to the village of industrial agglomeration area in Bandung regency but the characteristics of the land and its inhabitants agrarian nature. The purpose of this research was to identify the characteristics of lowland and the characteristics rice farmers, identify ricefield management systems, identify the socio-economic conditions of farmers fields and to analyze the influence of land management on socio-economic conditions of rice farmers in that area research. The method used in this research is descriptive method. Data collection technique is the collection of primary data and secondary data. Data were processed using percentage analysis techniques, cost and benefit analysis and Pearson correlation analysis with SPSS program for connecting between variables. The results are presented in the form of tables and figures. Based on the research that village has the characteristics ricefields irrigated seen from the type, slope, soil type and pH of the soil is suitable for ricefield and the characteristics of the farmer that tend to be homogeneous views of old age farmers, male gender and education level Formal farmers is low. And description of ricefields management process includes input, process and output is relatively small, the socio-economic conditions of farmer fields were analyzed based on income, sideline livelihood, education, health and housing, infrastructure and facilities can not be said to be equally prosperous. It is due to the strong influence of the input and output process management system is minimal ricefield so in general they are still roughing. Thus the role of government and institutions in the area of research is needed to improve the socioe-conomic conditions of the rice farmers in order to maintain the existence of farmers in providing food in the development of rapid industrialization.


(6)

Agita Nurhasanah, 2013

Pengaruh Pengelolaaa Lahan Sawah Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Sawah Di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

v

Keywords: Rice Farmers, Rice Field, Rice Management Systems, Social, Economic


(7)

Agita Nurhasanah, 2013

Pengaruh Pengelolaaa Lahan Sawah Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Sawah Di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMAKASIH... ii

ABSTRAK ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR PETA ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 4

C.Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian... 5

E. Struktur Organisasi ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 7


(8)

Agita Nurhasanah, 2013

Pengaruh Pengelolaaa Lahan Sawah Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Sawah Di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

v

1. Sebagai Negara Berkembang. Indonesia ... 7

2. Karakteristik Lahan Pertanian... 8

3. Unsur- Unsur Pertanian... 12

4. Aspek Sumber Daya Pertanian ... 13

5. Faktor-Faktor Sumber Daya Pertanian ... 15

6. Klasifikasi Usaha Pertanian ... 19

7. Sistem Pengelolaan Sawah ... 21

8. Usaha Pertanian Sawah ... 24

9. Kondisi Sosial Ekonomi ... 30

10. Sistem Pertanian Geografi Dalam Kajian Geografi ... 36

B. Kerangka Pemikiran ... 37

C. Hipotesis ... 39

BAB II METODE PENELITIAN ... 40

A. Lokasi Penelitian dan Subjek populasi/Sampel Penelitian ... 40

1. Lokasi Penelitian ... 40

2. Populasi ... 43

3. Sampel ... 43

B. Alur Penelitian ... 50

C. Metode dan Variabel Penelitian ... 51

1. Metode Penelitian ... 51

2. Variabel Penelitian ... 51

D. Definisi Operasional ... 53

E. Instrumen Penelitian ... 55

F. Teknik Pengumpulan Data ... 56


(9)

Agita Nurhasanah, 2013

Pengaruh Pengelolaaa Lahan Sawah Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Sawah Di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

vi

BAB IV PEMBAHASAN ... 60

A. Kondisi Geografis Daerah Penelitian ... 60

1. Kondisi Fisik Daerah Penelitian ... 60

a. Letak dan Luas ... 60

b. Kondisi Klimatologis ... 59

c. Kondisi Hidrologis ... 64

d. Geomorfologi ... 66

e. Kondisi Tanah ... 68

f. Penggunaan Lahan ... 69

2. Kondisi Sosial Ekonomi Daerah Penelitian ... 73

a. Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk ... 73

b. Kmposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia .... 73

c. Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ... 75

d. Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 77

e. Sarana dan Prasarana Sosial Di Desa Cimanggung ... 78

B. Karakteristik Lahan Sawah Di Desa Cimanggung ... 80

1. Jenis Sawah ... 40

2. Kemiringan Lereng Pada Lahan Sawah ... 85

3. Kondisi Tanah Pada Sawah ... 86

C. Karakteristik Petani Sawah... 89

1. Petani Berdasarkan Jenis Kelamin ... 89

2. Petani Sawah Berdasarkan Jenis Usia... 89

3. Petani Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 90

D. Sistem Pengelolaan Lahan ... 92

1. Input Pengelolaan Sawah ... 89


(10)

Agita Nurhasanah, 2013

Pengaruh Pengelolaaa Lahan Sawah Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Sawah Di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

vii

b. Status Kepemilikan Lahan Sawah ... 95

c. Modal Usaha Pertanian Sawah ... 96

2. Proses Pengelolaan Sawah ... 99

a. Tenaga Kerja ... 99

b. Pembibitan ... 101

c. Pemupukan... 101

3. Output Pengelolaan Sawah ... 102

a. Kuantitas Hasil Panen ... 102

b. Pendapatan Bruto Hasil Usaha Tani ... 104

E. Kondisi Sosial Ekonomi Petani Sawah ... 106

1. Pendapatan dan Mata Pencaharian Petani Sawah ... 106

2. Tingkat Pendidikan Anak ... 108

3. Tingkat Kesehatan ... 110

4. Kepemilikan Rumah, Sarana dan Fasilitas ... 113

a. Kondisi Tempat Tinggal Responden ... 113

b. Kepemilikan Sarana Komunikasi ... 116

c. Kepemilikan Sarana Transportasi ... 117

F. Pengaruh Pengelolaan Sawah Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Sawah ... 118

G. Implementasi Hasil Penelitian Terhadap Pembelajaran Geografi ... 123

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 125

A. Kesimpulan ... 125

B. Saran ... 126


(11)

Agita Nurhasanah, 2013

Pengaruh Pengelolaaa Lahan Sawah Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Sawah Di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

viii

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 131


(12)

Agita Nurhasanah, 2013

Pengaruh Pengelolaaa Lahan Sawah Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Sawah Di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara Indonesia merupakan salah satu kategori negara berkembang yang sangat potensial di bidang pertanian. Hal tersebut didukung oleh kondisi fisik lahan yang ada di Indonesia berada di kawasan iklim tropis serta masyarakat Indonesia yang memiliki budaya agraris secara turun temurun dan warisan nenek moyang yang memanfaatkan lahan sebagai sumber penghidupan seharusnya dapat dijadikan modal dasar untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Indonesia saat ini.

Pertanian memiliki peran penting terhadap pertumbuhan dan pembangunan ekonomi nasional serta mampu berperan sebagai salah satu sumber devisa baik melalui ekspor hasil-hasil komoditi pertanian maupun peningkatan produksi komoditi-komoditi pertanian dan ketersediaan pangan bagi penduduknya. Dengan kondisi lahan dan kondisi iklim yang potensial untuk membudidayakan tanaman dapat dijadikan prospek untuk terus dikembangkan sehingga mampu mendatangkan keuntungan yang besar serta pembudidayaan yang intensif sehingga produktivitas lahan dapat ditingkatkan secara maksimal dan negara Indonesia tidak perlu mengimpor bahan pangan dari luar negeri untuk stok pangan di dalam negeri. Terutama untuk komoditas padi yang merupakan bahan pangan pokok bagi sebagian masyarakat di Indonesia.

Kabupaten Sumedang merupakan salah satu wilayah yang terletak di Provinsi Jawa Barat yang memiliki potensi di bidang pertanian. Potensi pertanian di Jawa Barat tersebar secara merata di seluruh daerah meliputi komoditas padi, palawija dan holtikultura. Berdasarkan jurnal Balai Besar Penelitian Padi, Jawa Barat merupakan salahsatu provinsi pemasok beras nasional. Pada tahun 2009 hingga tahun 2010, produktivitas padi sedikit mengalami penurunan sekitar


(13)

2

Agita Nurhasanah, 2013

Pengaruh Pengelolaaa Lahan Sawah Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Sawah Di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

0,42%. Produktivitas tersebut dapat dipengaruhi oleh banyak faktor serta terjadinya cekaman lingkungan biofisik dan biotik yang kurang menguntungkan. Selain itu luas lahan sawah dari tahun ke tahun mengalami penyusutan seiring dengan dibangunnya sentra lokasi industri di beberapa titik di daerah di Jawa Barat dan salahsatunya Kawasan industri di Kabupaten Bandung yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Sumedang.

Wilayah Kabupaten Sumedang yang mangalami konversi lahan pertanian menjadi lahan industri yang tinggi salahsatunya adalah Kecamatan Cimanggung (BPS,2012). Berdasarkan monografi Kecamatan Cimanggung dan UPTD Pertanian Tanaman Holtikultura Kecamatan Cimanggung 2012 terdapat 11 Desa yang di Kecamatan Cimanggung yang mengalami penyusutan lahan sawah. Data penyusutan lahan sawah selama periode 12 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut :

Tabel 1.1

Luas Lahan Sawah Tahun 2000 dan 2012

No Desa

Luas Sawah (Ha) Penyusutan Konversi Lahan Sawah

Tahun 2000 Tahun 2012 Ha Persentase

1 Cihanjuang 67 49 18 37%

2 Cimanggung 183 152 31 20%

3 Mangunharga 15 3 12 400%

4 Sawahdadap 49 29 20 69%

5 SindangPakuon 67 48 19 40%

6 Sukadana 28 20 8 40%

7 Tegalmanggung 84 82 2 2%

8 Pasirnanjung 19 18 1 6%

9 Sindanggalih 79 71 8 11%

10 Sindulang 4,5 4 0,5 13%


(14)

3

Agita Nurhasanah, 2013

Pengaruh Pengelolaaa Lahan Sawah Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Sawah Di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Monografi Kecamatan Cimanggung dan UPTD Pertanian Tanaman Holtikultura Kec. Cimanggung tahun 2000 dan 2012

Berdasarkan tabel 1.1 Ternyata yang banyak mengalami konversi lahan yaitu desa-desa yang berbatasan dengan kawasan industri di Kabupaten Bandung. Yaitu Desa Sawahdadap (69%), Desa Mangunarga(400%), Desa Sukadana(40%), Desa Cihanjuang (37%), Desa Sindang Pakoun dan Desa(40%) . Akan tetapi ada satu desa yang berbatasan dengan kawasan industri tidak mengalami konversi yang cukup besar, yaitu Desa Cimanggung dari tahun 2000 ke tahun 2012 relatif kecil dan hanya mengalami penyusutan lahan sawah menjadi lahan nonpertanian sebesar 20% dari 183 Ha menjadi 152 Ha. Desa Cimanggung memiliki sawah yang paling luas diantara desa-desa yang terdapat di Kecamatan Cimanggung dan tingkat persentase penyusutan konversi lahan sawah yang paling kecil diantara desa-desa yang berbatasan langsung dengan kawasan industri di Kabupaten Bandung. Oleh karena itu, menarik untuk diteliti mengenai kondisi sawah di Cimanggung beserta kondisi petaninya.

Melihat pemaparan tersebut perlu dilakukannya penelitian yang lebih mendetail mengenai keberadaan Desa Cimanggung yang bertahan sebagai desa agraris ditengah arus konversi lahan pertanian menjadi nonpertanian akibat dari keberadaan kawasan industri di sekitar Kecamatan Cimanggung, karena keberadan kawasan industri dapat mempengaruhi kondisi fisik lahan di sekitarnya menurut Soetrisno (2002 : 8) “Disamping masalah lahan, industrialisasi juga menimbulkan masalah baru, yakni persaingan antara sektor pertanian dengan sektor non-pertanian dalam pemanfaatan air”. Dan air yang merupakan kebutuhan utama sektor pertanian jika asupannya tidak mencukupi akibat dari adanya pencemaran sungai, hal tersebut dapat menghambat proses pengelolaan lahan terutama pada lahan pertanian sawah yang mendominasi lahan pertanian di Desa Cimanggung. Pertanian merupakan suatu sistem produksi yang memanfaatkan alam sebagai bahan dasar utama. Menurut Banoewidjojo (1983: 48) “... dalam setiap usaha produksi, dikenal adanya tiga unsur pokok yaitu modal, tenaga dan alam”. Ketiga unsur pokok dalam usaha tani terdapat dalam suatu sistem pengelolaan lahan dan sangat menentukan keberhasilan dan resiko kegagalan


(15)

4

Agita Nurhasanah, 2013

Pengaruh Pengelolaaa Lahan Sawah Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Sawah Di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

usaha tani ataupun kerugian bagi para petani. Hal tersebut menjadi dasar pemikiran penulis untuk mengangkat penelitian yang berjudul “Pengaruh Pengelolaan Sawah Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Lahan Sawah Di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang.” B.Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, adapun permasalahan yang ada dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana karakteristik lahan sawah dan karakteristik petani sawah di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang ? 2. Bagaimanakah pengelolaan lahan sawah di Desa Cimanggung

Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang ?

3. Bagaimanakah kondisi kehidupan sosial ekonomi petani sawah di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang?

4. Bagaimana pengaruh pengelolaan sawah terhadap kondisi kehidupan sosial ekonomi petani sawah di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang ?

C.Tujuan penelitian

Tujuan penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi karakteristik lahan sawah dan petani sawah di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang.

2. Mengidentifikasi pengelolaan lahan sawah di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang.

3. Mengidentifikasi kondisi kehidupan sosial ekonomi petani sawah di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang. 4. Menganalisis pengaruh pengelolaan sawah terhadap kondisi kehidupan

sosial ekonomi petani sawah di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang.


(16)

5

Agita Nurhasanah, 2013

Pengaruh Pengelolaaa Lahan Sawah Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Sawah Di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

D.Manfaat penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat teoritis

a. Dapat diketahuinya karakteristik lahan sawah dan karakteristik petani sawah di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang.

b. Dapat diketahuinya sistem pengelolaan sawah di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang. c. Dapat diketahuinya kondisi sosial ekonomi petani sawah di

Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang.

d. Dapat diketahuinya pengaruh antara sistem pengelolaan lahan dengan kondisi sosial ekonomi petani sawah di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang. 2. Manfaat Praktis

a. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan, pengetahuan, pengalaman dalam mengaplikasikan konsep geografi terhadap objek kajiannya.

b. Bagi pemerintah setempat, penelitian ini bermanfaat sebagai bahan masukan untuk meningkatkan produksi di sektor pertanian di wilayah sekitar objek penelitian.

c. Bagi masyarakat di Desa Cimanggung sebagai motivasi meningkatkan taraf hidup dan mencapai kesejahteraan serta mempertahankan eksistensi lahan pertanian.

d. Bagi jurusan geografi, sebagai bahan mata kuliah geografi pertanian

e. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai referensi atau pengembangan teori khususnya mengenai sistem pengelolaan lahan sawah dan


(17)

6

Agita Nurhasanah, 2013

Pengaruh Pengelolaaa Lahan Sawah Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Sawah Di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kondisi sosial ekonomi petani sawah di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung.

E. Struktur Organisasi

BAB I Pendahuluan yaitu menguraikan latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian, serta struktur organisasi.

BAB II Kajian Pustaka yang menguraikan berbagai kajian teori yang terkait dengan permasalahan yang diambil, meliputi teori tentang pertanian dan sistem pengelolaan lahan serta kondisi sosial ekonomi dan uraian mengenai kerangka pemikiran.

BAB III Metode Penelitian meliputi penjelasan mengenai lokasi penelitian, metode penelitian, definisi operasional, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan teknik analisis data.

BAB IV Hasil Penelitian yaitu membahas pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan kondisi fisik daerah penelitian dan kondisi sosiel ekonomi petani sawah.

BAB V Penutup yang menguraikan kesimpulan dan saran yaitu menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan dan saran yang diberikan dari hasil penelitian.


(18)

7

Agita Nurhasanah, 2013

Pengaruh Pengelolaaa Lahan Sawah Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Sawah Di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang


(19)

Agita Nurhasanah, 2013

Pengaruh Pengelolaaa Lahan Sawah Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Sawah Di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

40 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

1. Lokasi penelitian

Desa Cimanggung merupakan salahsatu bagian dari Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang. Berdasarkan letak astonomis Desa Cimanggung Terletak pada 107° 49' 58,6884" BT - 107° 52' 46,128" BT dan 06° 58' 10,128" LS - 06° 56' 0,0888" LS, dengan luas wilayah 771 ha, yang terdiri dari 3 Dusun dengan 20 Rukun Warga (RW) dan 60 Rukun Tetangga (RT). Letak geografis Desa Cimanggung diantaranya :

Sebelah Utara : Desa Pasirnanjung dan Kec. Sumedang Selatan Sebelah Timur : Desa Tegalmanggung

Sebelah Selatan : Kab. Bandung Sebelah Barat : Desa Sindangpakuon

Untuk lebih jelasnya batas administratif Desa Cimanggung dapat dilihat pada peta 3.1 dan persebaran wilayah Rukun Warga (RW) di Desa Cimanggung dapat dilihat pada peta 3.2 dihalaman berikutnya.

Adapun penggunaan lahan di Desa Cimanggung terdiri sawah dengan luas 152 Ha yang terdiri dari 67 Ha sawah teknis, 49 Ha sawah setengah teknis, 36 Ha sawah tadah hujan. Selain itu potensi lahan darat yang terdiri dari luas kolam 15 Ha, luas pekarangan 41 Ha, luas tegalan 39 Ha, luas kebun campuran 97 Ha dan luas hutan negara 366 Ha dengan total lahan yang difungsikan secara keseluruhan 710 Ha dan 61 Ha digunakan untuk pemukiman penduduk dan sarana sosial yang terdiri dari tempat peribadatan seperti mesjid, madrasah, pesantren, sarana pendidikan yang terdiri dari sekolah TK, SD, SMP, kantor desa, balai pertemuan, posyandu, pos keamanan, sarana olahraga dan sebagainya.


(20)

41

Agita Nurhasanah, 2013

Pengaruh Pengelolaaa Lahan Sawah Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Sawah Di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang


(21)

42

Agita Nurhasanah, 2013

Pengaruh Pengelolaaa Lahan Sawah Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Sawah Di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Peta 3.1


(22)

43

Agita Nurhasanah, 2013

Pengaruh Pengelolaaa Lahan Sawah Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Sawah Di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Peta 3.2


(23)

44

Agita Nurhasanah, 2013

Pengaruh Pengelolaaa Lahan Sawah Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Sawah Di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Populasi

Menurut Sugiyono (2009: 61)”Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.” Dalam penelitian ini populasi terdiri dari dua jenis yaitu :

1. Populasi wilayah : meliputi seluruh lahan sawah Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang seluas 152 Ha.

2. Populasi penduduk : meliputi petani yang mengolah lahan sawah berjumlah 291 petani mengikuti populasi wilayah

3. Sampel

Untuk memudahkan proses penelitian, maka diperlukan sampel yang menjadi bagian dari jumlah populasi dengan memperhatikan keabsahan sampel yang diambil. Menurut Pabundu Tika (2005:35) sampel adalah sebagian dari objek atau individu-individu yang mewakili suatu populasi. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penarikan secara acak berstrata (stratified area random sampling), sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah :

1. Sampel wilayah yang menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu didapat dari peta administratif yang dioverlay dengan peta penggunaan lahan berdasarkan jenis sawah, peta batas RW terdiri dari 20 RW yang dapat dilihat di peta 3. 2 (Peta batas RW). Sampel yang diambil dalam penelitian ini berdasarkan jenis irigasi sawah dan luas wilayah sawah di setiap RW di Desa Cimanggung karena penelitian ini membahas sistem pengelolaan sawah dan kondisi sosial ekonomi petani sawah. Berdasarkan jenis sawah dan luas wilayah sawah pada setiap Rukun Warga (RW).

Adapun tabel jenis sawah berdasarkan lokasi dan luas areanya dapat dilihat pada tabel 3.1 halaman berikutnya.


(24)

45

Agita Nurhasanah, 2013

Pengaruh Pengelolaaa Lahan Sawah Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Sawah Di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.1

Jenis Sawah Berdasarkan Lokasi dan Luas Area

No Jenis sawah RW Luas (Ha)

1 Sawah Teknis 7 7

8 4

9 18

10 26

11 3

12 9

Jumlah 67

2 Sawah Setengah Teknis 1 10

4 1

8 4

5 8

2 4

3 5

6 3

19 14

Jumlah 49

3 Sawah Tadah hujan 13 3

14 6

15 7

16 10

17 4

18 3

20 3

Jumlah 36

Sumber : Peta Penggunaan Lahan Desa Cimanggung

Untuk mempermudah pengambilan sampel dari data tersebut dari setiap masing-masing jenis sawah diklasifikasi berdasarkan tiga kategori yang dapat dilihat dari tabel 3.2 (Kategori Luas Lahan Sawah dari masing-masing jenis sawah ). Berdasarkan data luas lahan pertanian tersebut maka


(25)

46

Agita Nurhasanah, 2013

Pengaruh Pengelolaaa Lahan Sawah Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Sawah Di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dipilihlah sampel secara acak berstrata (stratified area random sampling) jadi sampel wilayah dalam penelitian ini diambil dari satu jenis sawah diambil satu RW dalam setiap kategori luas wilayah pertanian.

Tabel 3.2

Kategori Luas Lahan Sawah dari Masing-Masing Jenis Sawah

No Jenis sawah RW Luas (Ha) Kategori

1. Sawah Teknis 7 7 Sempit

8 4 Sempit

9 18 Sedang

10 26 Luas

11 3 Sempit

12 9 Sempit

2. Sawah Setengah Teknis 1 10 Sedang

4 1 Sempit

8 4 Sempit

5 8 Sedang

2 4 Sempit

3 5 Sempit

6 3 Sempit

19 14 Luas

3. Sawah Tadah hujan 13 3 Sempit

14 6 Sedang

15 7 Sedang

16 10 Luas

17 4 Sempit

18 3 Sempit

20 3 Sempit

Hasil Analisis 2013

Berdasarkan data luas lahan pertanian tersebut maka dipilihlah sampel secara acak berstrata (stratified area random sampling) jadi sampel wilayah dalam penelitian ini diambil dari satu jenis sawah diambil satu RW dalam setiap kategori luas wilayah pertanian, maka diambil sampel wilayah untuk sampel :Sawah teknis terdapat di RW 09, RW 10, RW 11; Sawah setengah teknis di RW 01, RW 02, RW 19 ; Sawah tadah hujan di RW 13, RW 15, RW 16.Untuk dapat lebih jelasnya


(26)

47

Agita Nurhasanah, 2013

Pengaruh Pengelolaaa Lahan Sawah Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Sawah Di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

populasi dan sampel wilayah dalam penelitian ini dapat dilihat pada peta 3.3 di halaman berikutnya.


(27)

Agita Nurhasanah, 2013

Pengaruh Pengelolaaa Lahan Sawah Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Sawah Di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

40

Peta 3.3


(28)

49

Agita Nurhasanah, 2013

Pengaruh Pengelolaaa Lahan Sawah Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Sawah Di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Sampel Penduduk,sampel penduduk diambil dari jumlah penduduk yang berdomisili di Desa Cimanggungyang bermatapencaharian sebagai petani 927 KK termasuk 291 KK petani yang mengolah lahan sawah. Angka ketentuan responden diperoleh berdasarkan rumus yang dikemukakan oleh Dixon dan B Leach dalam Tika, (1997: 35) yaitu sebagai berikut:

Keterangan : n = Jumlah sampel

Z = Confidance level, nilai confidance level 95% adalah 1, 96% V = Variabel yang yang dapat diperoleh

V = √

P = Persentase karakteristik sampel yang dianggap benar

C = confidence limit/batas kepercayaan (%) dalam penelitian diambil 10%

Keterangan:

n’ = jumlah sampel yang telah dikoreksi (dibetulkan)

n = jumlah sampel yang dihitung berdasarkan rumus (1) N = Jumlah populasi (Kepala KK petani)

P = P =

= 31,39

V = √

= =


(29)

50

Agita Nurhasanah, 2013

Pengaruh Pengelolaaa Lahan Sawah Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Sawah Di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

= 46,41

= [ ]

= = 82,74

=

=

= 64,43

Karena populasinya jumlah penduduk sehingga untuk memudahkan menentukan sampelnya maka angka tersebut dibulatkan menjadi 64sampel (responden) petani sawah. Untuk lebih jelasnya dapat dihitung dalam perhitungan berikut :

1. Sawah teknis :

a) RW 09 jumlah KK 27 KK, sehingga persentasenya yaitu :

Jadi, sampel penduduknya adalah 10 b) RW 10

Jadi, sampel penduduknya adalah 13 c) RW 11

Jadi, sampel penduduknya adalah 4 2) Sawah setengah teknis

a) RW 01


(30)

51

Agita Nurhasanah, 2013

Pengaruh Pengelolaaa Lahan Sawah Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Sawah Di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Jadi, sampel penduduk RW 01 adalah 6 b) RW 02

Jadi, sampel penduduk RW 02 adalah 5 c) RW 19

Jadi, sampel penduduknya adalah 8 3) Sawah Tadah Hujan

a) RW 13

Jadi, sampel penduduknya adalah 3 b) RW 15

Jadi, sampel penduduknya adalah 6 c) RW 16

Jadi, sampel penduduknya adalah 9

Untuk lebih jelasnya sampel penduduk dapat dilihat pada tabel 3.3 di halaman berikutnya. Untuk pengambilan data di lapangan untuk 64 sampel ini akan dilakukan secara random dimana data penduduk yang bermatapencaharian sebagai petani sawah di setiap RW akan menjadi sampel namanya akan diurutkan berdasarkan alfabet kemudian setelah itu diambilah secara acak nama penduduk dan penduduk yang


(31)

52

Agita Nurhasanah, 2013

Pengaruh Pengelolaaa Lahan Sawah Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Sawah Di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

terpilih namanya tersebut yang nantinya akan menjadi sampel dalam penelitian ini.

Tabel 3.3 Sampel Penduduk

No Jenis Sawah Kategori RW

Jumlah KK

Jumlah Sampel

1. Sawah teknis Sempit 11 8 4

Sedang 9 27 10

Luas 10 33 13

2. Sawah setengah teknis Sempit 2 14 5

Sedang 1 16 6

Luas 19 21 8

3. Sawah tadah hujan Sempit 13 8 3

Sedang 15 16 6

Luas 16 23 9

Jumlah 166 64

Hasil Analisis 2013 B.Alur Penelitian

Peta Administratif Desa Cimanggung Peta RBI

Peta Penggunaan Lahan sawah Terdapat jenis irigasi sawah

Peta RW

Luas area sawah di setiap RW

Peta Persebaran Sawah

Sampel Data sekunder Monografi Desa Cimanggung UPTD pertanian Data Sosial Jumlah penduduk petani Identitas petani Data Fisik Luas lahan Lokasi sawah Jenis irigasi sawah Kemiringan lereng Analisis Kesimpulan Rekomendasi


(32)

53

Agita Nurhasanah, 2013

Pengaruh Pengelolaaa Lahan Sawah Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Sawah Di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

C. Metode dan Variabel Penelitian 1. Metode Penelitian

Dalampenelitianinipenulismenggunakanmetodedeskriptif. Menurut Surakhmad (1982 : 139) :

“Metode deskriptif esensinya membandingkan persamaan dan perbedaan fenomena tertentu lalu mengambil studi komparatif atau mengukur sesuatu dimensi seperti dalam berbagai bentuk studi kuantitatif,angket, interview, dan lain-lain atau mengadakanklasifikasiataupun mengadakanpenilaian, menetapkan standar(normatif) , menetapkan hubungandan kedudukan (status) satu unsur dengan unsur lain.”

Melaluimetodedeskriptifinipenulisakanmengidentifikasifaktor-faktorfisiksecarafaktualdarikarakteristikpetanisawah

petanidalammengelolalahandarimulai proses

penanamanhinggapanendanmenghitungpendapatan yang menghasilkanpendeskripsiankondisisosialekonomipetanisawah di DesaCimanggung.

2. Variabel Penelitian

Menurut Hatch dan Farjady dalam Sugiyono (2009 :3 )

mengemukakan “Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai

atribut seseorang , atau obyek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek lain.” Variabel

terdiri dari beberapa macam yaitu variabel bebas atau variable independen dan variabel terikat atau variabel dependen. Dalam penelitian ini menggunakan kedua variabel tersebut.

1. Variabel bebas ( independen variabel)

Variabel yang mempengaruhi variabel lainKarakteristik Petani Sawah yang terdiri dari usia, jenis kelamin, pendidikan petani ; Karakteristik Lahan

Gambar 3.1 Alur Penelitian


(33)

54

Agita Nurhasanah, 2013

Pengaruh Pengelolaaa Lahan Sawah Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Sawah Di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sawah yang terdiri dari jenis sawah, kemiringan lereng, Jenis Tanah, pH Tanah; Sistem Pengelolaan Sawah yang terdiri dari luas lahan, status kepemilikan lahan, modal, Pembibitan, tenaga kerja, biaya pengelolaan sawah, Panen

2. Variabel terikat (dependen variabel)

Variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain yaitu kondisi sosial ekonomi yang terdiri dari pendapatan, mata pencaharian, pendidikan anak, kesehatan, kepemilikan rumah, kepemilikan sarana dan fasilitas.

Untuk dapat lebih jelasnya hubungan antara variabel bebas (independen variabel) dan variabel terikat (dependen variabel) dapat dilihat pada tabel 3.4berikut :

Tabel 3.4 Variabel Penelitian

Variabel Bebas Variabel Terikat

1. Karakteristik Petani Sawah a. Usia

b. Jenis Kelamin c. Pendidikan Petani

2. Karakteristik Lahan Sawah a. Jenis Sawah

b. Kemiringan Lereng c. Jenis Tanah

d. PH Tanah

3.Sistem Pengelolaan Sawah a. Luas Lahan

b. Status Kepemilikan Lahan

1. Kondisi Sosial Ekonomi a.Pendapatan

b. Mata Pencaharian sampingan

c. Pendidikan d. Kesehatan

e. Kepemilikan rumah, sarana dan fasilitas


(34)

55

Agita Nurhasanah, 2013

Pengaruh Pengelolaaa Lahan Sawah Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Sawah Di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

c. Modal d. Pembibitan e. Tenaga Kerja f. Panen

D. Definisi Operasional

Judul dalam Penelitian ini adalahPENGARUH PENGELOLAAN SAWAHKONDISI SOSIAL EKONOMI PETANI SAWAH DI DESA CIMANGGUNG KECAMATAN CIMANGGUNG KABUPATEN SUMEDANG. Untuk menghindari kesalahpahaman dari judul tersebut dapat di definisikan sebagai berikut :

1. Pengaruh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu daya yang ada atau timbul dari sesuatu.

2. Sistem Pengelolaan Sawah terdiri dari input proses dan output. a. Input : jenis sawah, luas sawah, modal

b. Proses : pembibitan, pemupukan, tenaga kerja c. Output: hasil panen dan harga

3. Kondisi sosial ekonomi : 1) Mata Pencaharian

Mata pencaharian merupakan kegiatan seseorang yang dilakukan secara berkesinambungan dalam rangka memperoleh pendapatan untuk memenuhi kehidupan sehar-hari. Menurut Abdurachmat dalam Rustandi (2009 :22 ) mengemukakan bahwa :

“Macam dan corak aktivitas manusia berbeda-beda pada tiap golongan atau daerah, sesuai dengan kemampuan penduduk dan tata geografi (Geographycal setting)

daerahnya.”

Mata pencaharian dalam kegiatan pertanian cenderung lebih homogen dribandingkan dengan kegiatan industri. hal tersebut dikarenakan kegiatan pertanian merupakann proses bercocok


(35)

56

Agita Nurhasanah, 2013

Pengaruh Pengelolaaa Lahan Sawah Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Sawah Di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

tanam sehingga menghasilkan komoditas yang langsung didistribusikan tanpa harus diolah terlebih dahulu seperti pada kegiatan industri.

2) Pendapatan

Pendapataan sangat berkaitan erat dengan matapencaharian. Matapencaharian merupakan sumber pengahsilan atau pendapatan seseorang. Kegiatan pertanian di suatu daerah akan membawa dampak luas terhadap kegiatan perekonomian setempat yang mana adanya kegiatan pertanian maka alam digunakan sebagai media produksi untuk menghasilkan produk pertanian terutama pada lahan sawah yang mendominasi lahan Desa Cimanggung. Menurut Abdullah dalam Rustandi (2009: 24) mengemukakan bahwa:

“Pendapatan perorangan dibedakan atas pendapatan asli

dan pendapatan turunan. Pendapatan asli adalah pendapatan yang diterima oleh setiap orang yang turut langsung dalam proses produksi barang. Pendapatan turunan adalah pendapatan dari golongan penduduk lainnya yang tidak

langsung turut serta dalam produksi.”

3) Pendidikan

Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 mengemukakan definisi pendidikan merupakan:

“Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

masyarakat, bangsa dan negara.”

Anak merupakan generasi penerus di masa depan, seiring dengan perkembangan jaman terutama di era globalisasi ini pendidikan merupakan suatu keharusan dan indikator sejahtera atau tidaknya suatu keluarga karena pendidikan tidaklah gratis.


(36)

57

Agita Nurhasanah, 2013

Pengaruh Pengelolaaa Lahan Sawah Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Sawah Di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Badan Pusat Statistik (2002) menetapkan indikator kesehatan dan gizi sebagai aspek penting kesejahteraan adalah kuallitas fisik penduduk yang dapat dilihat dari derajat kesehatan adalah angka kematian bayi dan angka harapan hidup. Kesehatan juga dapat dijadikan indikator kondisi sosial ekonomi. mulai dari asupan gizi dan pola konsumsi sehari-hari.

4. Petani : dalam arti sempit petani adalah semua orang yang pekerjaannya bercocok tanam .

5. Sawah : merupakan pertanian yang dilaksanakan di tanah yang basah atau dengan pengairan.

6. Desa Cimanggung : Desa ini merupakan salah satu Desa yang terletak di Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang yang memiliki potensi di Bidang Pertanian dan mayoritas masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan alat bantu yang digunakan dalam penelitian untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan. Data yang diperlukan adalah data yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Untuk memperoleh data yang diperlukan maka digunakan instrument untuk pengambilan data sebagai berikut:

1. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara merupakan pedoman bagi pewawancarayang merupakan garis besar tentang hal-hal yang akan ditanyakan pada objek penelitian melalui wawancara ke petani sawah maupun lembaga yang memantau proses pertanian sawah di wilyah penelitian untuk mendapatkan data, diantaranya mengenai sistem pengelolaan lahan sawah di Desa Cimanggung mulai dari proses pembibitan, penanaman hingga panen dan penjualan hasil produksi sawah dan nilai ekonomi secara finansial dari proses pengelolaan lahan sawah tersebut sampai penjualan hasil panen. (Lihat Lampiran 3 halalaman136)


(37)

58

Agita Nurhasanah, 2013

Pengaruh Pengelolaaa Lahan Sawah Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Sawah Di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Pedoman observasi

Pedoman observasi merupakan pedoman bagi observer yang merupakan garis besar tentang hal-hal yang akan diteliti di wilayah penelitian. yaitu mengenai :

a. Kondisi fisik lahan sawah di Desa Cimanggung meliputi lokasi sawah, jenis irigasi sawah, kelas kemiringan lereng, penggunaan lahan.

b. Kondisi sosial lokasi penelitian meliputi : aksesibilitas lokasi penelitan terhadap pasar dan kantor kecamatan, sarana dan prasarana yang terdapat wilayah penelitian, karakteristik penduduk secara umum dan karakteristik petani sawah secara umum. (Lihat Lampiran 4 Halaman 140).

3. Angket / Questioner

Questioner merupakan daftar pertanyaan yang akan diisi oleh objek penelitian yaitu petani sawah di Desa Cimanggung. Dalam questioner terdapat daftar pertanyaan mengenai kondisi sosial ekonomi petani sawah meliputi pendapatan, matapencaharian, pendidikan, fasilitas hidup dan kesehatan. (Lihat lampiran 5 Halaman 143).

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Observasi Lapangan

Observasi adalah cara dan teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala atau fenomena yang ada pada obyek penelitian (Tika, 1997:67). Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data yang sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan seperti kondisi fisik wilayah penelitian.


(38)

59

Agita Nurhasanah, 2013

Pengaruh Pengelolaaa Lahan Sawah Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Sawah Di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Wawancara (interview) adalah metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab yang dikerjakan dengan sistematik dan berlandaskan pada tujuan penelitian (Tika, 1997:75). Teknik wawancara merupakan teknik pengambilan data secara langsung dari responden dengan cara komunikasi langsung dengan petani sawah untuk memperoleh data pribadi petani sawah, sistem pengelolaan lahan sawah dan kondisi sosial ekonomi petani.

c. Pengumpulan data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari seorang peneliti tidak secara langsung dari subyek/ obyek yang diteliti, akan tetapi memalui pihak lain seperti instansi-instansi/ lembaga-lembaga yang terkait, perpustakaan, arsip, perseorangan dan sebagainya (Tika, 1997:89). Mealui pengumpulan data sekunder peneliti memperoleh data dari lembaga Desa dan UPTD Pertanian Kecamatan Cimanggung mengenai wilayah penelitian dan data-data yang berkaitan dengan objek yang akan diteliti yaitu Kondisi Sosial Ekonomi penduduk secara umum termasuk penduduk petani yang mengolah lahan sawah.

d. Studi literature

Teknik pengumpulan data dengan mempelajari buku-buku,majalah surat kabardan informasi lainnya yang berhubungan dengan penelitian yaitu mengenai pertanian sawah, masyarakat petani, kondisi sosial ekonomi.

G. Teknik Analisis Data

1. Teknik Analisis Persentase

Keterangan: P :Nilaiprosentase

f :Frekuensimunculnya data n :Jumlah data keseluruhan


(39)

60

Agita Nurhasanah, 2013

Pengaruh Pengelolaaa Lahan Sawah Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Sawah Di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Untukmempermudahdalampenafsiranmakadigunakan parameterseperti yang dikemukakanolehArikunto (2006:57), dimana:

0% : Ditafsirkantidakada 1-24% : Sebagiankecil 25-49% : Hampirsetengahnya 51-74% : Setengahnya

75-99% : Hampirseluruhnya 100% : Seluruhnya

2. Pendekatan Analisis Biaya dan Pendapatan

Salahsatu pendekatan analisis biaya dan pendapatan dalam usahatani adalah pendekatan nominal (nominal approach). Pendekatan nominal tanpa memperhitungkan nilai uang menurut waktu ( time value) tetapi yang dipakai adalah harga yang berlaku, sehingga dapat langsung dihitung jumlah pengeluaran dan jumlah penerimaan dalam suatu periode proses produksi. Formula menghitung pendapatan nominal adalah sebagai berikut :

Penerimaan – Biaya Total = Pendapatan Keterangan :

Penerimaan =Py. Y

Py = Harga Produksi (Rp./Kg) Y = Jumlah Produksi (Kg)

Biaya Total = Biaya Tetap + Biaya Variabel (TC) = (FC) +(VC)


(40)

61

Agita Nurhasanah, 2013

Pengaruh Pengelolaaa Lahan Sawah Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Sawah Di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Menurut Arikunto (2006 : 270) “Penelitian korelasi bertujuan untuk

menemukan ada atau tidaknya hubungan atau pengaruh, dan apabila ada

beberapa eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan tersebut.”

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi sederhana dengan mempergunakan sofware SPSS 18 untuk variabel interval/rasio dengan variabel interval/rasio. Koefisien Pearson dirumuskan :

r = ∑ ∑ ∑

√[ ∑ ∑ ][ ∑ ]

Keterangan :

r = Koefisien korelasi Pearson X= Variabel Bebas

Y=Variabel Terikat

Hubungan antara dua variabel itu selalu diukur dengan hasil yang dinyatakan dalam lambang bilangan antara 0,00 dan 1,00. Jika diperoleh hasil 0,00 berarti hubungan antara variabel-variabel yang dimaksud tidak ada. Sebaliknya, kalau hasil yang diperoleh dari perhitungan itu berjumlah 1,00. Berarti bahwa hubungan itu ada secara sempurna. Selain itu untuk menentukan kekuatan hubungan korelasi dapat dilihat pada tabel 3.5

Tabel 3.5

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 - 0,199 0,20 - 0,399 0,40 - 0,599 0,60 - 0,799 0,80 - 1,00

Sangat rendah Rendah Sedang Kuat

Sangat Kuat Sumber : Sugiyono (2012 : 184)


(41)

62

Agita Nurhasanah, 2013

Pengaruh Pengelolaaa Lahan Sawah Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Sawah Di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang


(42)

Agita Nurhasanah, 2013

Pengaruh Pengelolaaa Lahan Sawah Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Sawah Di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

125 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan penulis, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. a. Karakteristik Lahan Sawah

Di Desa Cimanggung terdapat tiga jenis sawah berdasarkan teknik irigasinya yaitu sawah teknis, sawah setengah teknis dan sawah tadah hujan dengan letak kemiringan lereng, jenis tanah dan kandungan pH yang cocok untuk aktivitas pertanian lahan sawah di Desa Cimanggung dengan komoditas utama yaitu padi.

b. Karakteristik Petani Sawah

Petani sawah di Desa Cimanggung berusia antara 30-lebih dari 60 tahun artinya petani sawa di Desa Cimanggung termasuk cukup tua. Dengan latar belakang pendidikan yang sebagian besar masih rendah.

2. Luas sawah yang mereka garap 98,5% kurang dari 1 ha bahkan 28% luas lahan sawah yang mereka garap kurang dari 0,1 ha. Dengan status kepemilikan lahan lebih dari setengahnya adalah milik sendiri dan modal usaha tani hampir seluruhnya berasal dari tabungan sendiri dengan besar modal berkisar antara Rp 1.000.000,00-Rp 2.000.000,00. Modal tersebut digunakan untuk proses pengelolaan sawah dan membayar upah kepada buruh tani untuk mengolah pemupukan, lahan tanah, pemeliharaan lahan, penuaian hasil panen dengan hasil panen (produktivitas sawah) kurang dari setengahnya adalah kurang dari 1.000 kg padi. Hal tersebut dikarenakan luas lahan sawah garapan petani yang sempit. Setelah panen petani melakukan penjemuran kemudian menimbun sebagian hasil panen untuk dikonsumsi dan sebagian padi dijual kepada bandar. Dengan harga


(43)

126

Agita Nurhasanah, 2013

Pengaruh Pengelolaaa Lahan Sawah Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Sawah Di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Rp 500.000,00 per kuintal. Hasil pendapatan usaha tani mereka peroleh berkisar antara Rp2.000.000,000 - Rp 3.000.0000,00. Dari pendapatan tersebut mereka selisihkan dengan modal (biaya pengelolaan sawah) dan modal tersebut akan dijadikan modal kembali pada musim tanam berikutnya.

3. Kondisi sosial ekonomi petani sawah dilihat dari segi pendapatan dan matapencaharian. Pendapatan dari bertani sawah tergolong sangat rendah yaitu kurang dari Rp 1.000.000,00 perbulannya oleh karena itu hampir seluruhnya dari mereka memiliki pekerjaan lain demi meningkatkan pendapatan untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka. Petani sawah di Desa Cimanggung hampir setengahnya bekerja sampingan sebagai buruh tani dengan penghasilan kurang dari Rp 500.000,00 perbulan dari penghasilan yang diperoleh setiap bulannya, mereka menyekolahkan anak mereka dan masih sebagian kecil dari mereka yang memperoleh pendidikan dasar 9 tahun dan sebagian kecil dari anak mereka yang bersekolah di tingkat SMA, dan perguruan tinggi. Kondisi sosial ekonomi petani sawah di daerah penelitian belum dapat dikatakan sejahtera secara merata. Pada umumnya mereka masih hidup sangat sederhana dan seadanya.

4. Pengaruh antara sistem pengelolaan lahan dengan kondisi sosial ekonomi berdasarkan perhitungan hubungan antar variabel yaitu sebagai berikut.

a. Adanya pengaruh antara luas sawah dengan pendapatan hasil usaha tani

b. Adanya pengaruh antara Hasil Panen dengan pendapatan Perbulan c. Adanya pengaruh antara modal awal dengan pendapatan perbulan B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diuraikan tersebut diatas dapat dikemukakan beberapa rekomendasi sebagai berikut :

1. Bagi pemerintah Kabupaten Sumedang, diperlukan adanya kebijakan dalam upaya meningkatkan sumberdaya manusia dengan mengadakan


(44)

127

Agita Nurhasanah, 2013

Pengaruh Pengelolaaa Lahan Sawah Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Sawah Di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

penyuluhan secara berkala sehingga inovasi ilmu pertanian dan teknologi untuk meningkatkan komoditi pertanian dapat disampaikan kepada petani dan perlu diperbanyaknya tenaga penyuluh petani agar proses pertanian dapat dipantau secara maksimal.

2. Bagi pemerintah daerah maupun pusat agar bisa lebih memperhatikan tingkat kesejahteraan petani terutama petani sawah yang memiliki surplus yang minim karena pada saat panen harga jual padi yang rendah sedangkan modal yang telah dikeluarkan tinggi.

3. Bagi Aparat Desa Cimanggung agar lebih meningkatkan kepedulian terhadap KK petani miskin sehingga anak ataupun istri petani dibekali keterampilan untuk membuka usaha demi meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka.

4. Bagi lembaga sekolah yang ada Di Desa Cimanggung hendaknya membuat program “Cinta Petani” agar generasi muda mencintai profesi petani sehingga di masa yang akan datang alihfungsi lahan pertanian dapat dihindari dan eksistensi petani dalam menyediakan bahan pangan dapat bertahan.


(45)

128 Agita Nurhasanah, 2013

Pengaruh Pengelolaaa Lahan Sawah Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Sawah Di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abdurachmat, I., E. Maryani. (1998). Geografi Ekonomi (Diktat Kuliah). Bandung : Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS IKIP Bandung.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Asdi Mahasatya

Badan Pusat Statistik (2002). Indikator Kesejahteraan Rakyat. Jakarta : BPS Banoewidjojo, M. (1983) Pembangunan Pertanian. Malang : Usaha Nasional

Surabaya

Bintarto.(1968).Geografi Sosial. Yoyakarta : U.P Spring Daldjoeni.(1998).Geografi Kota dan Desa. Bandung : Alumni

Data Monografi Desa Cimanggung Tahun (2012) Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang

Data Monografi Desa Sindang Pakuon Tahun (2011) Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang

Data monografi Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang

Data UPTD Pertanian Tahun (2012) KecamatanCimanggung Kabupaten Sumedang

Hidayat.T.(2011). Budidaya Pertanian Padi Pada Daerah Banjir Baleendah Kabupaten Bandung. Skripsi S1 PadaJurusanPendidikanGeografi. Bandung Hikmah, Nurul. (2013). Pengaruh Agribisnis Holtikultura Terhadap

Kesejahteraan Petani : Studi Kasus Pada Kelompok Tani Di Kawasan kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur. Skripsi Sarjana Pada FPIPS UPI. Bandung : Tidak Diterbitkan

Kartasapoetra.(1989).Teknologi Pasca Panen. Jakarta : Bina Aksara

Kartasapoetra, AGunarsih. (2008). Klimatologi : Pengaruh Iklim Terhadap Tanah dan Tanaman. Bumi Aksara. Jakarta


(46)

129

Agita Nurhasanah, 2013

Pengaruh Pengelolaaa Lahan Sawah Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Sawah Di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Mutakin, A dan Kamil Pasya, G. (2004). Geografi Budaya. Bandung : Buana Nusantara

Nurmala, T. dkk.(2012). Pengantar Ilmu Pertanian.. Yogyakarta Graha Ilmu Peta Rupabumi Indonesia edisi pertama tahun 1999 Lembar 1209-322 Baginda

Skala 1:25.000

Peta rupabumi Indonesia edisi pertama tahun 2001 Lembar 1209-321 Cicalengka Skala 1: 25.000

Tika, Pabundu. (1997). Metode Penelitian Geografi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

---. (2005). MetodePenelitianGeografi.. Jakarta : Bumi Aksara Soetriono. Suwandari A & Rijanto.(2006). Pengantar Ilmu Pertanian. Malang:

Bayu Media Publishing

Soetrisno, Loekman. (2002). Paradigma Baru Pembangunan Pertanian. Yogyakarta : Kanisius

Soemartono, dkk.(1974). Bercocok Tanam Padi. Jakarta : C.V Yasaguna Solih, Iskak. (1983). Manajemen Rumah Tangga. Bandung : Aksara Sugiyono (2009).Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Surakhman, Winarno. (1982). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito Suratiyah, Ken.( 2009). Ilmu Usaha Tani.jakarta : Penebar Swadaya

Tjakrawiralaksana, Abbas danSoeriaatmadja, M Cuhaya.(1983). Usaha Tani. Jakarta : CV Serajaya.

Tohir, Kasalan A. (1981). PedomanBercocokTanamPohonBuah-Buahan. Jakarta : Pradnya Paramita.

Undang Undang Republik Indonesia No.7 1996 Tentang Pangan

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Pendidikan Undang-undang Republik Indonesia No. 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan


(47)

130

Agita Nurhasanah, 2013

Pengaruh Pengelolaaa Lahan Sawah Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Sawah Di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Yurisintha, E., Kusnanto. 2008. Hubungan Pendapatan dengan Kesejahteraan Petani Kelapa Sawit PIR-Trans Kecamatan Subah Kabupaten Sambas. Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak. 10, (2), 29-34. Tersedia di http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/101082934_1411-0172.pdf.

Petani Kelapa Sawit PIR-Trans Kecamatan Subah Kabupaten Sambas. Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak. 10, (2), 29-34. Tersedia di http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/101082934_1411-0172.pdf.

Visi Misi Dinas Pertanian Kabupaten Sumedang (2012) Waluya, Bagja. (2009). Geografi SMA/MA Kelas X. BSE


(1)

Agita Nurhasanah, 2013

Pengaruh Pengelolaaa Lahan Sawah Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Sawah Di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan penulis, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. a. Karakteristik Lahan Sawah

Di Desa Cimanggung terdapat tiga jenis sawah berdasarkan teknik irigasinya yaitu sawah teknis, sawah setengah teknis dan sawah tadah hujan dengan letak kemiringan lereng, jenis tanah dan kandungan pH yang cocok untuk aktivitas pertanian lahan sawah di Desa Cimanggung dengan komoditas utama yaitu padi.

b. Karakteristik Petani Sawah

Petani sawah di Desa Cimanggung berusia antara 30-lebih dari 60 tahun artinya petani sawa di Desa Cimanggung termasuk cukup tua. Dengan latar belakang pendidikan yang sebagian besar masih rendah.

2. Luas sawah yang mereka garap 98,5% kurang dari 1 ha bahkan 28% luas lahan sawah yang mereka garap kurang dari 0,1 ha. Dengan status kepemilikan lahan lebih dari setengahnya adalah milik sendiri dan modal usaha tani hampir seluruhnya berasal dari tabungan sendiri dengan besar modal berkisar antara Rp 1.000.000,00-Rp 2.000.000,00. Modal tersebut digunakan untuk proses pengelolaan sawah dan membayar upah kepada buruh tani untuk mengolah pemupukan, lahan tanah, pemeliharaan lahan, penuaian hasil panen dengan hasil panen (produktivitas sawah) kurang dari setengahnya adalah kurang dari 1.000 kg padi. Hal tersebut dikarenakan luas lahan sawah garapan petani yang sempit. Setelah panen petani melakukan penjemuran kemudian menimbun sebagian hasil panen untuk dikonsumsi dan sebagian padi dijual kepada bandar. Dengan harga


(2)

Rp 500.000,00 per kuintal. Hasil pendapatan usaha tani mereka peroleh berkisar antara Rp2.000.000,000 - Rp 3.000.0000,00. Dari pendapatan tersebut mereka selisihkan dengan modal (biaya pengelolaan sawah) dan modal tersebut akan dijadikan modal kembali pada musim tanam berikutnya.

3. Kondisi sosial ekonomi petani sawah dilihat dari segi pendapatan dan matapencaharian. Pendapatan dari bertani sawah tergolong sangat rendah yaitu kurang dari Rp 1.000.000,00 perbulannya oleh karena itu hampir seluruhnya dari mereka memiliki pekerjaan lain demi meningkatkan pendapatan untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka. Petani sawah di Desa Cimanggung hampir setengahnya bekerja sampingan sebagai buruh tani dengan penghasilan kurang dari Rp 500.000,00 perbulan dari penghasilan yang diperoleh setiap bulannya, mereka menyekolahkan anak mereka dan masih sebagian kecil dari mereka yang memperoleh pendidikan dasar 9 tahun dan sebagian kecil dari anak mereka yang bersekolah di tingkat SMA, dan perguruan tinggi. Kondisi sosial ekonomi petani sawah di daerah penelitian belum dapat dikatakan sejahtera secara merata. Pada umumnya mereka masih hidup sangat sederhana dan seadanya.

4. Pengaruh antara sistem pengelolaan lahan dengan kondisi sosial ekonomi berdasarkan perhitungan hubungan antar variabel yaitu sebagai berikut.

a. Adanya pengaruh antara luas sawah dengan pendapatan hasil usaha tani

b. Adanya pengaruh antara Hasil Panen dengan pendapatan Perbulan c. Adanya pengaruh antara modal awal dengan pendapatan perbulan B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diuraikan tersebut diatas dapat dikemukakan beberapa rekomendasi sebagai berikut :

1. Bagi pemerintah Kabupaten Sumedang, diperlukan adanya kebijakan dalam upaya meningkatkan sumberdaya manusia dengan mengadakan


(3)

127

Agita Nurhasanah, 2013

penyuluhan secara berkala sehingga inovasi ilmu pertanian dan teknologi untuk meningkatkan komoditi pertanian dapat disampaikan kepada petani dan perlu diperbanyaknya tenaga penyuluh petani agar proses pertanian dapat dipantau secara maksimal.

2. Bagi pemerintah daerah maupun pusat agar bisa lebih memperhatikan tingkat kesejahteraan petani terutama petani sawah yang memiliki surplus yang minim karena pada saat panen harga jual padi yang rendah sedangkan modal yang telah dikeluarkan tinggi.

3. Bagi Aparat Desa Cimanggung agar lebih meningkatkan kepedulian terhadap KK petani miskin sehingga anak ataupun istri petani dibekali keterampilan untuk membuka usaha demi meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka.

4. Bagi lembaga sekolah yang ada Di Desa Cimanggung hendaknya membuat program “Cinta Petani” agar generasi muda mencintai profesi petani sehingga di masa yang akan datang alihfungsi lahan pertanian dapat dihindari dan eksistensi petani dalam menyediakan bahan pangan dapat bertahan.


(4)

128

DAFTAR PUSTAKA

Abdurachmat, I., E. Maryani. (1998). Geografi Ekonomi (Diktat Kuliah). Bandung : Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS IKIP Bandung.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Asdi Mahasatya

Badan Pusat Statistik (2002). Indikator Kesejahteraan Rakyat. Jakarta : BPS Banoewidjojo, M. (1983) Pembangunan Pertanian. Malang : Usaha Nasional

Surabaya

Bintarto.(1968).Geografi Sosial. Yoyakarta : U.P Spring Daldjoeni.(1998).Geografi Kota dan Desa. Bandung : Alumni

Data Monografi Desa Cimanggung Tahun (2012) Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang

Data Monografi Desa Sindang Pakuon Tahun (2011) Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang

Data monografi Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang

Data UPTD Pertanian Tahun (2012) KecamatanCimanggung Kabupaten Sumedang

Hidayat.T.(2011). Budidaya Pertanian Padi Pada Daerah Banjir Baleendah Kabupaten Bandung. Skripsi S1 PadaJurusanPendidikanGeografi. Bandung Hikmah, Nurul. (2013). Pengaruh Agribisnis Holtikultura Terhadap

Kesejahteraan Petani : Studi Kasus Pada Kelompok Tani Di Kawasan kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur. Skripsi Sarjana Pada FPIPS UPI. Bandung : Tidak Diterbitkan

Kartasapoetra.(1989).Teknologi Pasca Panen. Jakarta : Bina Aksara

Kartasapoetra, AGunarsih. (2008). Klimatologi : Pengaruh Iklim Terhadap Tanah dan Tanaman. Bumi Aksara. Jakarta


(5)

129

Agita Nurhasanah, 2013

Mutakin, A dan Kamil Pasya, G. (2004). Geografi Budaya. Bandung : Buana Nusantara

Nurmala, T. dkk.(2012). Pengantar Ilmu Pertanian.. Yogyakarta Graha Ilmu Peta Rupabumi Indonesia edisi pertama tahun 1999 Lembar 1209-322 Baginda

Skala 1:25.000

Peta rupabumi Indonesia edisi pertama tahun 2001 Lembar 1209-321 Cicalengka Skala 1: 25.000

Tika, Pabundu. (1997). Metode Penelitian Geografi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

---. (2005). MetodePenelitianGeografi.. Jakarta : Bumi Aksara Soetriono. Suwandari A & Rijanto.(2006). Pengantar Ilmu Pertanian. Malang:

Bayu Media Publishing

Soetrisno, Loekman. (2002). Paradigma Baru Pembangunan Pertanian. Yogyakarta : Kanisius

Soemartono, dkk.(1974). Bercocok Tanam Padi. Jakarta : C.V Yasaguna Solih, Iskak. (1983). Manajemen Rumah Tangga. Bandung : Aksara Sugiyono (2009).Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Surakhman, Winarno. (1982). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito Suratiyah, Ken.( 2009). Ilmu Usaha Tani.jakarta : Penebar Swadaya

Tjakrawiralaksana, Abbas danSoeriaatmadja, M Cuhaya.(1983). Usaha Tani. Jakarta : CV Serajaya.

Tohir, Kasalan A. (1981). PedomanBercocokTanamPohonBuah-Buahan. Jakarta : Pradnya Paramita.

Undang Undang Republik Indonesia No.7 1996 Tentang Pangan

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Pendidikan Undang-undang Republik Indonesia No. 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan


(6)

Yurisintha, E., Kusnanto. 2008. Hubungan Pendapatan dengan Kesejahteraan Petani Kelapa Sawit PIR-Trans Kecamatan Subah Kabupaten Sambas. Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak. 10, (2), 29-34. Tersedia di http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/101082934_1411-0172.pdf.

Petani Kelapa Sawit PIR-Trans Kecamatan Subah Kabupaten Sambas. Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak. 10, (2), 29-34. Tersedia di http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/101082934_1411-0172.pdf.

Visi Misi Dinas Pertanian Kabupaten Sumedang (2012) Waluya, Bagja. (2009). Geografi SMA/MA Kelas X. BSE