Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sekte atau Gereja (Suatu Tinjauan Sosio-Historis Terhadap Pemahaman Pimpinan GKJ Salatiga Mengenai Keberadaan Saksi-saksi Yehuwa)

“SEKTE ATAU GEREJA”
(Suatu Tinjauan Sosio-Historis terhadap Pemahaman Pimpinan GKJ Salatiga
mengenai Keberadaan Saksi-saksi Yehuwa)

Skripsi
Diajukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Teologi

Oleh:
Desmond Chrysthopher Simorangkir
712005058

FAKULTAS TEOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2011

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

“SEKTE ATAU GEREJA”
(Suatu Tinjauan Sosio-Historis terhadap Pemahaman Pimpinan GKJ Salatiga

mengenai Keberadaan Saksi-saksi Yehuwa)

SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Teologi
untuk memenuhi sebagian persyaratan
guna memperoleh gelar Sarjana Sains Teologi (S.Si. Teol)

Oleh:
Desmond C. Simorangkir
712005058

Disetujui oleh:

Pdt. Yusak B. Setyawan, MATS, Ph.D

Pdt. Dr. Retnowati, M. Si

Pembimbing I

Pembimbing II


ii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

“SEKTE ATAU GEREJA”
(Suatu Tinjauan Sosio-Historis terhadap Pemahaman Pimpinan GKJ Salatiga
mengenai Keberadaan Saksi-saksi Yehuwa)

Oleh:
Desmond C. Simorangkir
712005058

SKRIPSI ini telah diuji oleh tim penguji skripsi
dan dinyatakan lulus pada tanggal 13 Desember 2011

Penguji I

Penguji II


Pdt. Totok S.Wiryasaputra, M. Th.

Pdt. Yusak B. Setyawan, MATS, Ph.D

Dekan Fakultas Teologi

Pdt. Dr. Retnowati, M.Si

iii

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri,
dan seluruh sumber yang dikutip maupun di rujuk
telah saya nyatakan dengan benar.
Jika terbukti saya melakukan pelanggaran
plagiasi atau melanggar ketentuan akademis lainnya
maka saya bersedia dicabut gelar saya.

Salatiga, Desember 2011

Desmond Chrysthopher Simorangkir


iv

Skripsi ini aku persembahkan kepada:

Keluargaku: Simorangkir-Sinaga
Mamakku Raulina Sinaga,
Adikku Meydriana Simorangkir,
Semua perempuan yang pernah hadir dalam kehidupanku.

Terimakasih telah menjadi dewi-dewi kehidupanku.

v

PETUAH

“Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus
Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi
sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir.
Sebab, saudara-saudaraku, aku telah diberitahukan oleh orang-orang dari keluarga Kloe

tentang kamu, bahwa ada perselisihan di antara kamu.
Yang aku maksudkan ialah, bahwa kamu masing-masing berkata: Aku dari golongan
Paulus. Atau aku dari golongan Apolos. Atau aku dari golongan Kefas. Atau aku dari
golongan Kristus.
Adakah Kristus terbagi-bagi? Adakah Paulus disalibkan karena kamu? Atau adakah
kamu dibaptis dalam nama Paulus?
Karena jika yang seorang berkata: „Aku dari golongan Paulus,‟ dan yang lain berkata:
„Aku dari golongan Apolos,‟ bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia
duniawi yang bukan rohani?”
-

I Korintus 1: 10-13 & 3: 4 –

“...Pertempuran manusia yang buta indahnya perbedaan...
Ayo bangun dunia di dalam perbedaan, jika satu tetap kuat kita bersinar. Harus percaya
tak ada yang sempurna dan dunia kembali tertawa...
Hancurkan dendam dengan cinta di dada...”
-

vi


“Kuat Kita Bersinar”, Superman is Dead -

KATA PENGANTAR
Segala puji syukur serta hormat hanyalah kepada Tuhan Yang Maha Esa, buat
semua berkat dan anugerah yang telah dicurahkan dalam kehidupan ini. Untuk semua
kesempatan yang boleh penulis alami hingga saat ini. Terkhusus untuk sebuah
kesempatan berstudi di Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana. Hanya
karena penyertaan-Nya saja, sehingga penulis mampu melaksanakan dan menyelesaikan
kuliah serta skripsi ini dengan baik.
Ada banyak masalah dan kesulitan yang dialami penulis selama masa penyusunan
skripsi ini. Karena itu, penulis sadari bahwa skripsi ini tidak dapat diselesaikan tanpa
bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan
rasa terima kasih yang mendalam kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis
menyelesaikan perkuliahan dan juga terlebih lagi proses penyelesaian skripsi ini:
1. Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana, yang telah menjadi tempat
bagi penulis untuk belajar berbagai hal. Terimakasih untuk bapak dan ibu dosen
pengajar yang ada di Fakultas Teologi, yang telah membekali dan membentuk
penulis. Serta segenap staf Fakultas Teologi UKSW, terimakasih atas bantuan
administrasi dan yang lainnya.

2. Kedua pembimbing di masa-masa awal penulisan: Pdt. Izak Y. M. Lattu dan
Alm. Bpk. Tri Kadarsila; serta kedua pembimbing pengganti yang membantu
hingga terselesaikannya skripsi ini: Pdt. Yusak. B Setyawan dan Pdt. Retnowati.
Terima kasih untuk waktu yang telah disediakan, kesabaran dan kerendah-hatian
dalam membimbing penulis. Terimakasih pula untuk segala saran dan ilmu yang
boleh dibagikan kepada penulis selama masa proses bimbingan skripsi tersebut.

vii

3. Pdt. Totok S. Wiryasaputra, M.Th., yang telah memberikan waktunya untuk
bersedia menguji skripsi ini. Terima kasih atas perbaikan-perbaikan yang
diberikan pada skripsi ini.
4. Pdt. Hendrika Karinda Wattimena, M.Th., selaku wali studi bagi mahasiswa
Teologi Angkatan 2005. Terimakasih karena telah menjadi orang tua bagi
penulis dan kami semua selama belajar di Fakultas Teologi UKSW.
5. Seluruh warga jemaat dan majelis GKJ Salatiga, yang menjadi tempat penelitian
bagi penulisan skripsi ini. Kepada Pdt. Wiji Astuti, Pdt. Stefanus Y. N., serta
para nara sumber lainnya; terimakasih untuk semua informasi yang boleh
dibagikan kepada penulis sehingga penyusunan skripsi ini boleh terselenggara
dengan baik. Terimakasih juga untuk mbak Kristin dan staf TU yang ada, atas

bantuan administratifnya.
6. Keluargaku. Bapakku M.T.H. Simorangkir dan Mamakku Raulina br. Sinaga
yang telah memberikan kasih sayangnya sejak aku dikandung hingga saat ini.
Maaf kalau kuliahnya agak lama dan kalau terlalu banyak hal yang menyakitkan
hati selama aku studi (bahkan selama menjadi anak). Aku persembahkan semua
perjuanganku untuk bapak-mamak, agar janganlah sia-sia semua yang telah
bapak-mamak lakukan untukku. Dan kepada ketiga saudara/iku; Bang Febri
(terimakasih telah menjadi „orangtua ketiga‟ bagi aku dan adik-adik), Dek
Meydriana (boru Simorangkir satu-satunya di rumah kita), dan Dek Julius „Joel‟
(sekarang giliranmu). Terimakasih untuk kalian bertiga, untuk kesempatan
tumbuh bersama di bawah satu atap, istana kita: Sonomartani.

viii

7. Keluarga besar Simorangkir: Oma, Pak tua+Mak tua, Pak Uda+Mak uda, serta
Amang boru+Bou. Terkhusus untuk Amangboru+Bou Lena, my another parents
in Kisaran. Keluarga besar Sinaga: Opung, Pak tua+Mak tua, Pak Uda+Mak

uda, serta Tulang+Nantulang.
8. Jemaat GMIM “Imanuel” Raringis – secara khusus – dan Wilayah Kelelondey –

secara umum, tempat penulis berpraktek. Biar cuma sebentar, banyak hal yang
membuatku bisa belajar. Terimakasih juga untuk semua sumbangsihnya.
9. Teman spesial dan teman-teman baikku: a) Theresia „Tere‟ Makpal, terimakasih
untuk kebersamaannya dan dukunganmu, mungkin aku belum proposal sampai
sekarang kalau bukan karena „paksaan‟mu. b) Shely „Babai‟ Girsang,
terimakasih untuk dukungan, usaha, dan kasih-sayang yang kau berikan selama
ini. Bingung mo bilang apa, love u dah.. c) Brother-brother ku – yang telah
mengajarkanku tentang „kerasnya‟ dunia melalui hal-hal sederhana, misalnya
„air keras‟: Samuel „bang Uc‟ Nainggolan, Octavianus „bang Kota‟ Siringoringo (terimakasih secara khusus untuk training camp-nya selama bulan
Desember 2009), Trinovianto „bu No‟ Hallatu (+usi Pia), Arnold „Sami‟
Dauhan, Aurelius „Ibo‟ Porawouw (my brother from another mother ,
terimakasih juga secara khusus untuk bantuan ketikannya) dan Dicky „Bli Ga‟
Mansula (+mbak Mia, terimakasih buat usulan judul dan semua sarannya). Bang
Iwan Sinaga, teman seperjuangan dari Aek Kanopan sampai Salatiga. d) Sistersister ku: Lusyana Madiong (cewek pertama di Salatiga yang aku tembak dan

menolak aku. Hehe.. Kita salut pa ngana, Lus), Ian „Notel‟ Telussa (terimakasih
untuk dukungannya selama ini, baik untuk urusan skripsi maupun urusan

ix


lainnya), serta „Duo Sumba‟; Fitri „Titi‟ Sabatti dan Deborah „Deby‟ Mantovani
(teman cewek terdekat dari tahun pertama, banyak kopi yang aku habiskan
bersama kalian. Terimakasih secara khusus untuk Fitri, atas bantuan
ketikannya).
10. Teman-teman se-PPL VI di Kelelondey: Tere, Yuli „Ling-ling‟ Lesbassa, Bang
Iwan dan Bang Ben. Terimakasih untuk sebuah pengalaman yang tak
terlupakan.
11. Big Family of Arpasso Alazzo (Fakultas Teologi Angkatan 2005), Andrie
“Jombang”, Ruth Novrina Rade Gah (thanx secara khusus untuk buku-buku,
scaner, dan lainnya), Grace Mega Melatunan, Helen Margareth Bangngu,
Noviana, Alda+Bli Nyom-nyom, Mimi, Osian, Ien, Marla, Icha, Jane „Keno‟
Akollo (thanx buat dukungan dan hadiahnya), Vally, Mansye, Hendrika, Nuel
Sitio+Fani Solo, Fison, Yedi, Arna, Ace, Elsye, Ina, Eka “Kake”, K‟
Artha+Acel, K‟ Esy, G-Pol, Welsy, Dona(Doni), K‟ Irene, Dian Mangundap,
Alfredo, Ine (makasih untuk kepedulian dan perhatiannya, ne), Asnafri, Victor,
Semsol, Leo, Witha, Boncu (Bonny Cu), Join, Komang, Nesa, Syalom, Theo,
Sari, Claudia, Priscilia, Mas Bram, Sempa, Sherly, Rambu, Ningsih, Trully (The
Last Ketua Angkatan), K‟ Asni (pengagumku nomor satu. Hehe..), Yanti, Mea,

Nyong, Jose, Emi, Games (tondong gua)...terima kasih atas semua bantuannya,

kalian semua tercatat dalam sejarah kehidupanku. God bless Our Friendship.
12. Teo Avantgarde (Bang Tulus, Kak Patrick, Kak Ricky, Bang Yunis, Bang
Hendrik, Kak Dosa, Ge Nope, Fitri, Vani, Lius Ibo, Sami, Ucok, James, Josafat)

x

yang telah memberikan banyak pengalaman bagi penulis tentang alam dan
Tuhan. Salam Lestari!
13. Teman-teman lain yang pengen aku sebutkan secara khusus (baik karena aku
ikhlas maupun karena pesanan – hehehe). Viktor „Mas Lae‟ Sitorus (thanks buat
semuanya, Tor.), John „JP‟ Purba (adek gua), Adi „Atod‟ Todo (bere gua),
Winny Lestari Putri (terimakasih untuk kepeduliannya sampai mau bantuin
ngetik), Bang Edy, Lae Niko, K‟ Fery Latuni, K‟ Ely Fanggi, serta teman-teman

„Kauman Boys‟ – yang masih aktif maupun yang kadaluarsa (thanks buat kakakkakak „tuk bimbingannya di tahun-tahun awalku di Salatiga).
14. IKS Salatiga. Terimakasih untuk semua rasa kekeluargaan yang ada dan
diberikan. Secara khusus untuk mantan ketua: Faber Purba, dan ketua: Ribka
Munthe. Yang lain gak perlu disebutkan, tapi makasihlah untuk kalian semua.
Juga untuk anak-anak Batak semuanya secara keseluruhan, Boru Ladies atau
Boru Batak secara khusus.
15. Teman-teman se-fakultas, semua angkatan, yang tidak bisa disebutkan satu
persatu. Baik yang terlibat secara langsung ataupun tidak dalam penyusunan
skripsi ini maupun selama masa studi penulis. Terkhusus untuk angkatan 2007,
yang menjadi seperti “angkatan kedua”-ku.
16. Anak-anak „Kos Kembar‟ dan „Kos Cempaka‟. Terimakasih semuanya.
17. Semua pihak yang tidak sempat disebutkan yang pernah hadir dan menjadi
bagian dalam kehidupan penulis. Tuhan memberkati kalian semua.

xi

Akhirnya penulis berharap, sekiranya tulisan ini dapat menjadi masukan yang
berguna untuk semua pihak. Penulis juga menyadari segala keterbatasan dari tulisan ini,
untuk itu besar harapan tulisan ini dapat ditanggapi dengan kritik yang membangun bagi
penulis dan demi penyempurnaan skripsi ini.

Salatiga, Desember 2011

Desmond C. Simorangkir

xii

DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan Pembimbing ………………………………………..........

ii

Lembar Pengesahan Penguji……………………………………………………

iii

Lembar Penyataan Penyusun ………………………………………………….

iv

Lembar Persembahan……………………………………………………………… v
Petuah…………………………………………………………………………..

vi

Kata Pengantar…………………………………………………………………

vii

Daftar Isi ………………………………………………………………………

xiii

Saripati …………………………………………………………………………

xvi

BAB I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah………………….........................................

1

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………

9

1.3 Tujuan Penulisan……………………………………….....................

9

1.4 Manfaat Penulisan……………………………………………………

9

1.5 Metodologi Penelitian…………………………………........................... 10
1.6 Kerangka Pemikiran.............................................................................

12

1.7 Sistematika Penulisan…………………………………......................

14

BAB II. Gereja dan Sekte
2.1 Pendahuluan………………………………………………………….

15

2.2 Gereja dan Sekte sebagai Sebuah Konsep............................................

16

2.2.1 Pemahaman tentang Konsep Gereja.......…….………………..

16

2.2.2 Pemahaman tentang Konsep Sekte......……………………….

20

2.3 Gereja-Sekte dalam Perspektif Sosiologis……………..……………..

22

2.3.1 Tipologi Gereja-Sekte: Studi Komparatif.................................

23

2.3.2 Sekte dan Gereja sebagai Sebuah Keberlanjutan..……………

26

2.4 Sekte dalam Sejarah Gereja...................................................…………

31

2.4.1. Kekristenan, Sekte Yahudi yang Menjadi Agama Besar........

31

xiii

2.4.2. Lahirnya Sekte dalam Tubuh Gereja.......................................

35

2.4.3. Reformasi dan Perkembangan Denominasi.............................

38

2.5 Saksi-Saksi Yehuwa..............................................................................

42

2.5.1. Sejarah dan Perkembangan Saksi-saksi Yehuwa....................

44

2.5.2. Ajaran dan Praktek Saksi-saksi Yehuwa.................................

50

2.6 Penutup...................................................................................................

58

BAB III. GKJ Salatiga dan Pemahaman Konsep Gereja-Sekte
3.1 Pendahuluan....................………………………………………………

61

3.2 GKJ Salatiga...........................................................................…………

62

3.2.1 Latar Belakang Terbentuknya GKJ………….………………..

62

3.2.2 Lahirnya GKJ Salatiga...........…………………………………

65

3.2.3 Para Pelayan GKJ Salatiga.......................................................

68

3.2.4 Pendewasaan Pepanthan.............................................................

70

3.2.5 Pertumbuhan GKJ Salatiga saat ini............................................

71

3.3 Pokok-pokok Ajaran GKJ............…………………………………......

72

3.4 Pemahaman Pimpinan GKJ Salatiga tentang Konsep Gereja................

76

3.5 Pemahaman Pimpinan GKJ Salatiga tentang Konsep Sekte................... 78
3.6 Penutup...................................................................................................

81

BAB IV. Saksi-saksi Yehuwa Menurut Pimpinan GKJ Salatiga
4.1 GKJ Salatiga dan Aliran di sekitarnya.............…………………….…..

84

4.1.1 Perjumpaan GKJ Salatiga dengan Saksi-saksi Yehuwa....…….

85

4.1.2 Saksi-saksi Yehuwa Sidang Salatiga.......................…………..

87

4.2 Pemahaman Pimpinan GKJ Salatiga tentang Saksi-saksi Yehuwa……. 90
4.2.1 Saksi-saksi Yehuwa sebagai Sekte .....................……………… 92
4.2.2 Saksi-saksi Yehuwa sebagai Agama Baru......………………… 97
4.2.3 Saksi-saksi Yehuwa bukan Gereja (Kristen)....................……..

100

4.3 Saksi-saksi Yehuwa dalam Garis Keberlanjutan.................…………… 102
4.4 Faktor yang Mempengaruhi Pemahaman Pimpinan GKJ Salatiga.........

xiv

111

4.5 Penutup...................................................................................................

112

BAB V. Penutup
5.1 Kesimpulan …………………………………………………………….. 115
5.3 Saran……………………………………………………………………. 118
Daftar Pustaka……………………………………………………………………. 121

xv

SARIPATI
SEKTE ATAU GEREJA
(Suatu Tinjauan Sosio-Historis terhadap Pemahaman Pimpinan GKJ Salatiga
mengenai Keberadaan Saksi-saksi Yehuwa)
Fenomena sekte bukanlah hal baru dalam kekristenan. Di sepanjang sejarah
gereja ada begitu banyak sekte yang bermunculan di sekitar gereja. Kadang membawa
pemahaman yang sangat berbeda, namun kadang hampir sama. Hubungan sekte dan
gereja biasanya tidak harmonis. Kedua kubu saling mengklaim masing-masing sebagai
yang paling benar. Gereja sebagai kelompok yang lebih mapan dan dominan akan
menghalalkan segala cara untuk mencegah perkembangan sekte. Karenanya tak sedikit
sekte yang akhirnya „mati‟ akibat tekanan gereja, yang biasanya mendapatkan dukungan
dari negara (masyarakat). Namun tak sedikit pula sekte yang mampu bertahan, dan
merekrut anggota lebih banyak. Semakin lama, tingkat ketegangan pun semakin rendah.
Sehingga semakin mendapatkan pengakuan sebagai bagian (denominasi) gereja.
Fenomena ini pula yang sedang ditunjukkan oleh kelompok Saksi-saksi Yehuwa
saat ini. Pada awalnya, kelompok ini merupakan sempalan dari kelompok Adventis,
yang selalu ditekan oleh gereja dan masyarakat luas. Namun, nyatanya kelompok ini
mampu bertahan dengan merekrut banyak pengikut hingga ke seluruh dunia. Seiring
waktu kelompok ini pun semakin „diformalkan‟ baik dari segi organisatoris maupun
dogmatis. Dari ciri-ciri yang ditunjukkan saat ini, layaklah kelompok ini disebut salah
satu denominasi gereja/Kristen.
Namun begitu, ternyata masih sulit bagi beberapa gereja yang ada untuk
menerima Saksi-saksi Yehuwa sebagai (bagian) gereja. Menurut pimpinan GKJ
Salatiga, walaupun Saksi-saksi Yehuwa sering mengklaim diri mereka sebagai Kristen,
namun ajaran yang mereka miliki sangat berbeda dengan ajaran gereja yang „historis‟,
sehingga tidak pantas jika digolongkan sebagai gereja/Kristen. Sebagian ada yang
menganggap bahwa kelompok Saksi-saksi Yehuwa masih merupakan sekte yang bukan
kekristenan. Sedangkan sebagian lagi menggolongkan Saksi-saksi Yehuwa sebagai
sebuah gerakan „agama baru‟ yang memang terlepas dari gereja.

xvi

Dokumen yang terkait

Komunitas Saksi Yehuwa: Studi Etnografi Mengenai Keberadaan Salah Satu Aliran Kristen Di Kota Medan

0 45 110

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tanggapan Jemaat Gereja Kristen Jawa Ungaran terhadap Kehadiran Gereja Saksi-Saksi Yehuwa

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pentingnya Peran "Saksi" dalam Pernikahan : Suatu Tinjauan terhadap Pendampingan Saksi Nikah di Jemaat GMIT Efata Benlutu

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pentingnya Peran "Saksi" dalam Pernikahan : Suatu Tinjauan terhadap Pendampingan Saksi Nikah di Jemaat GMIT Efata Benlutu T1 712010026 BAB I

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pentingnya Peran "Saksi" dalam Pernikahan : Suatu Tinjauan terhadap Pendampingan Saksi Nikah di Jemaat GMIT Efata Benlutu T1 712010026 BAB II

2 35 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pentingnya Peran "Saksi" dalam Pernikahan : Suatu Tinjauan terhadap Pendampingan Saksi Nikah di Jemaat GMIT Efata Benlutu T1 712010026 BAB IV

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dampak Keberadaan Saksi Yehova terhadap Kehidupan Masyarakat di Kelurahan Kawua

0 1 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Komunitas Punk di Salatiga (Studi Sosio Historis Terhadap Komunitas Punk di Salatiga)

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Komunitas Punk di Salatiga (Studi Sosio Historis Terhadap Komunitas Punk di Salatiga)

0 0 12

T1 Abstract Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tinjauan Historis Jemaat Memberikan Perpuluhan di GKJ Salatiga Timur

0 0 1