Pengaruh Kelompok Referensi, Pekerjaan Dan Pendapatan Terhadap Keputusan Anggota Memilih Produk Tabungan Idul Fitri Di KJKS BMT-UGT Sidogiri Kantor Cabang Pembantu Tanggulangi Sidoarjo.

(1)

TANGGULANGIN SIDOARJO

SKRIPSI

Oleh :

DIKI S RIWANTO NIM. C34212087

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

SURABAYA


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

ABSTRAK

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Kelompok Referensi, Pekerjaan Dan Pendapatan Terhadap Keputusan Anggota Memilih Produk Tabungan Idul Fitri Di KJKS BMT-UGT Sidogiri Kantor Cabang Pembantu Tanggulangi

Sidoarjo” ini merupakan hasil penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan tentang Apakah terdapat pengaruh antara kelompok referensi, pekerjaan pendapatan secara simultan terhadap keputusan anggota memilih produk tabungan idul fitri di KJKS BMT-UGT Sidogiri KCP Tanggulangin Sidoarjo dan Apakah terdapat pengaruh antara kelompok referensi, pekerjaan dan pendapatan secara parsial terhadap keputusan anggota memilih produk tabungan idul fitri di KJKS BMT-UGT Sidogiri KCP Tanggulangin Sidoarjo?

Metodologi penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian berdasarkan tingkat eksplanasinya (tingkat kejelasan) menggunakan jenis penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun hubungan antara dua variable atau lebih. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner penelitian oleh para anggota yang menggunakan produk tabungan idul fitri di KJKS BMT-UGT Sidogiri Kcp Tanggulangin Sidoarjo.

Populasi penelitian ini adalah seluruh para anggota yang menggunakan produk tabungan idul fitri di KJKS BMT-UGT Sidogiri Kcp Tanggulangin Sidoarjo. Pengambilan sampel yang berjumlah 93 orang dari 122 anggota yang menggunakan produk tabungan idul fitri di KJKS BMT-UGT Sidogiri Kcp Tanggulangin Sidoarjo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling. Teknik analisa yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan salah satu variable dummy.

Dari hasil perhitungan secara simultan diperoleh f hitung > f tabel yaitu 19,343 > 2,71 dan nilai signifikansi < 0,050, yaitu 0,000 < 0,050 serta bertanda positif yang berarti hipotesis ada pengaruh secara simultan bahwa kelompok referensi, pekerjaan dan pendapatan terhadap keputusan anggota. Sedangkan hasil uji parsial diperoleh untuk variable kelompok referensi nilai t hitung > t tabel yaitu 5,032 > 1,98698 serta bertanda positif, variable pekerjaan berupa pedagang grosir hasil t hitung > t tabel yaitu 2,969 > 1,98698 serta bertanda positif, pedagang eceran diperoleh hasil t hitung > t tabel yaitu 3,066 > 1,98698 bertanda positif, pedagang kaki lima diperoleh hasil t hitung > t tabel yaitu -1,623 < 1,98498 bertanda negatif, penjahit diperoleh hasil t hitung > t tabel yaitu -0,823 < 1,98498 bertanda negatif, petani diperoleh hasil t hitung > t tabel yaitu -0,007 < 1,98498 bertanda negatif. Sedangkan variable pendapatan diperoleh hasil t hitung > t tabel yaitu 0,488 < 1,98498 berarti secara persial variable pekerjaan berupa pedagang kaki lima, penjahit, petani, variabel pendapatan tidak berpengaruh terhadap keputusan dan variable kelompok referensi, variable pekerjaan berupa pedagang grosir, pedagang eceran dinyatakan berpengaruh terhadap keputusan.


(7)

i

DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM... i

PERNYATAAN KEASLIAN... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii

PENGESAHAN... iv

MOTTO... v

PERSEMBAHAN... vi

ABSTRAK... vii

KATA PENGANTAR... viii

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR GAMBAR... xiv

DAFTAR TRANSLITERASI... xii

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah... 8

C. Tujuan Penelitian... 9

D. Manfaat Hasil Penelitian... 9

E. Sistematika Pembahasan... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Perilaku Konsumen... 12


(8)

ii

2. Kelompok Referensi... 15

3. Pekerjaan... 21

4. Pendapatan... 25

5. Keputusan konsumen... 29

B. Penelitian Terdahulu... 33

C. Kerangka Konseptual... 35

D. Hipotesis... 36

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 39

B. Waktu dan Tempat Penelitian... 39

C. Populasi dan Sampel... 40

D. Variabel Penelitian... 41

E. Definisi Penelitian... 42

F. Uji Validiatas dan Reliabilitas... 45

G. Data dan Sumber Data... 49

H. Teknik Pengumpulan Data... 50

I. Teknik Analisis Data... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Objek Penelitian... 62

1. Gambaran Umum Objek Penelitian... 62

a. Sejarah... 62


(9)

iii

c. Misi KJKS BMT-UGT Sidogiri... 64

d. Struktur Organisasi dan Deskripsi Tugas... 64

e. Produk dan Aplikasi... 66

2. Karakteristik Responden... 73

3. Tanggapan Responden atas Instrumen Penelitian.... 75

B. Analisis Data 1. Hasil Uji Asumsi Klasik... 78

a. Hasil Uji Normalitas... 78

b. Hasil Uji Multikolinieritas... 81

c. Hasil Uji Heterokedastisitas... 83

d. Analisis Regresi Linier Berganda dengan Variabel dummy... 86

e. Koofiesien Determinasi... 90

2. Hasil Uji Hipotesis a. Uji Simultan (F)... 91

b. Uji Parsial (t)... 95

BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Hasil Penelitian... 102

1. Pengaruh Secara Simultan... 102

2. Pengaruh Secara Parsial... 105

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan... 117


(10)

iv

B. Saran... 119

DAFTAR PUSTAKA... 121 LAMPIRAN

BIODATA PENULIS


(11)

v

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah anggota tabungan berjangka... 4

Tabel 3.1 Penelitian Terdahulu ... 33

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas ... 46

Tabel 3.3 Hasil Uji Reliabilitas ... 49

Tabel 3.4 Tabel Skor ... 51

Tabel 3.5 Regresi dengan variabel dummy ... 55

Tabel 4.1 Usia Responden ... 73

Tabel 4.2 Jenis Kelamin Responden ... 74

Tabel 4.3 Pendidikan Akhir Responden ... 74

Tabel 4.4 Distribusi Responden Variabel Kelompok Referensi... 75

Tabel 4.5 Distribusi Responden Variabel Pendapatan... 76

Tabel 4.6 Distribusi Responden Variabel Keputusan Anggota ... 77

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas ... 79

Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolinearitas ... 82

Tabel 4.9 Analisis Regresi Linear Berganda dummy ... 85

Tabel 4.10 Analisis Regresi Stewise ... 86

Tabel 4.11 Hasil Koefisien determinasi ... 90

Tabel 4.12 Hasil Uji (F) ... 94


(12)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Lima Tahap Proses Keputusan Pembelian... 30

Gambar 4.1 Distribusi Responden Variabel Pekerjaan... 76

Gambar 4.2 Grafik Bormal Plot... 80

Gambar 4.3 Histogram... 81


(13)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) selama sepuluh tahun ini tercatat paling menonjol dalam dinamika keuangan syariah di Indonesia. Berbagai LKMS tersebut lebih dikenal oleh masyarakat luas dengan sebutan Bayt Al-Ma@l Wa Tamwi@l (BMT). 1 Berdirinya lembaga Bayt

Al-Ma@l Wa Tamwi@l (BMT) merupakan salah satu perwujudan dari sistem keuangan syariah. Lembaga ini dikategorikan sebagai lembaga keuangan mikro, karena umumnya melayani masyarakat kecil yang tidak mampu berhubungan dengan lembaga perbankan.

Pada tahun 2010, telah ada sekitar 4.000 Bayt Al-Ma@l Wa Tamwi@l (BMT) yang beroperasi di Indonesia. Beberapa diantaranya memiliki kantor pelayanan lebih dari satu. Jika ditambah dengan perhitungan faktor mobilitas yang tinggi dari para pengelola Bayt Al-Ma@l Wa Tamwi@l (BMT) untuk

“jemput bola”, memberikan layanan di luar kantor, maka sosialisasi keberadaan Bayt Al-Ma@l Wa Tamwi@l (BMT) telah bersifat masif. Wilayah operasionalnya pun sudah mencakup daerah perdesaan dan daerah perkotaan, di pulau Jawa dan luar Jawa. Bayt Al-Ma@l Wa Tamwi@l (BMT) tersebut

1Puskopsyah, “Perkembangan BMT dari Tahun ke Tahun”,

dalam http://www.puskopsyahlampung.com/2013/05/perkembangan-bmt-dari-tahun-ke-tahun.html, diakses pada 20 Oktober 2016.


(14)

diperkirakan melayani sekitar 3 juta orang nasabah, yang sebagian besar bergerak di bidang usaha mikro dan usaha kecil. Cakupan bidang usaha dan profesi dari mereka yang dilayani sangat luas. Mulai dari pedagang sayur, penarik becak, pedagang asongan, pedagang kelontongan, penjahit rumahan, pengrajin kecil, tukang batu, petani, peternak, sampai dengan kontraktor dan usaha jasa yang relatif moderen.2

Berdasarkan urutan 10 BMT terbesar, Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal wa Tamwil Unit Gabungan Terpadu (KJKS BMT UGT) Sidogiri menduduki tingkat pertama dan KJKS BMT Madrasah Miftahul Ulum (MMU) Sidogiri menduduki tingkat ketiga (majalah Investor edisi September 2010). Kemudian, berdasarkan urutan KJKS terbesar di Indonesia, KJKS BMT UGT Sidogiri dinobatkan oleh Kementerian Koperasi Pusat di Jakarta sebagai Koperasi Jasa Keuangan Syariah Terbesar se-Indonesia Tahun 2012. Sedang KJKS BMT MMU Sidogiri menempati urutan ke-2 terbesar di Indonesia.3

Pertumbuhan kelembagaan dan jumlah anggota membawa perkembangan yang pesat pula dalam kinerja keuangannya. Nasabah yang bisa dihimpun bertambah banyak, pembiayaan yang bisa dilakukan naik drastis, dan pada akhirnya aset tumbuh berlipat hanya dalam beberapa tahun. Salah satunya adalah KJKS BMT-UGT Sidogiri yang berhasil membukukan laporan

2Puskopsyah, “Perkembangan BMT dari Tahun ke Tahun”,

dalam http://www.puskopsyahlampung.com/2013/05/perkembangan-bmt-dari-tahun-ke-tahun.html, diakses pada 20 Mei 2015.

3

Koperasi Simpan Pinjam BMT-UGT, “Sidogiri, Sukses Koperasi Berbasis Pesantren”, dalam


(15)

keuangan dalam Rapat Anggota Tahun (RAT) 2014 dengan total asset mencapai dana Rp 1,3 triliun. Mereka pun dipercaya oleh masyarakat yang kebanyakan berpenghasilan rendah dan menengah bawah untuk menyimpan dananya. 4

Berbagai produk ditawarkan oleh pihak KJKS BMT-UGT Sidogiri kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan mereka, salah satunya ialah produk tabungan. Di dalam Al-Qur’an anjuran untuk menabung terdapat pada surat Yusuf ayat 47-48, Allah berfirman :































Artinya : Yusuf berkata: "Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa; Maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan. Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang Amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan.5 (QS - Yusuf : 47-48)

Salah satu produk tabungan dengan prinsip bagi hasil yang diminati anggota KJKS BMT-UGT Sidogiri adalah tabungan idul fitri. Produk tabungan dengan prinsip bagi hasil tersebut bisa dilihat disalah satu KJKS BMT-UGT Sidogiri Kantor Cabang Pembantu (KCP) Tanggulangin Sidoarjo.

4

Koperasi Simpan Pinjam BMT-UGT Sidogiri, “Aset BMT UGT Sidogiri Tembus Rp 1,3 Trilyun”, dalam http://bmtugtsidogiri.co.id/berita-357.html, diakses pada 20 Oktober 2015.

5


(16)

Data tersebut bisa dilihat sebagai berikut :6

Tabel 1.1 Jumlah anggota tabungan berjangka

produk Tahun Total

2012 2013 2014 2015

Tabungan Idul Fitri 20 21 26 65 122

Tabungan Deposito 15 17 21 41 94

Tabungan Haji 11 4 3 4 22

Tabungan Peduli Siswa 0 0 0 4 4

Dilihat dari data tabungan bagi hasil di atas, menunjukkan bahwa tabungan idul fitri mengalami peningkatan tiap tahun. Dari total jumlah tabungan anggota bahwa produk tabungan idul fitri yang paling diminati dibandingan produk tabungan lainnya dengan total tabungan idul fitri mencapai 122 anggota.

Tabungan idul fitri merupakan tabungan umum berjangka untuk membantu anggota memenuhi kebutuhan di hari raya idul fitri. Ketentuan dalam tabungan idul fitri sangatlah sesuai bagi masyarakat kalangan menengah kebawah yaitu dengan setoran awal pembukaan buku rekening tabungan sebesar Rp 10.000, biaya administrasi sebesar Rp 5.000 dan untuk setoran selanjutnya minimal Rp 1000. Dibandingkan dari produk tabungan berjangka lainnya, tabungan idul fitri lebih diminati oleh masyarakat dikarenakan ketentuan setoran minimalkan hanya Rp 1000.

Proses pengambilan keputusan yang rumit sering melibatkan beberapa keputusan. Pengambilan keputusan konsumen (consumer decision making) adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk

6


(17)

mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya.7

Pengambilan keputusan oleh calon anggota terjadi setelah adanya proses informasi yang masuk, perbandingan, dan keyakinan atas suatu produk yang akan dibeli. Anggota yang jeli akan berfikir lebih dari sekali untuk membeli suatu produk yang dianggap penting sesuai dengan kebutuhan mereka. Keputusan pembelian dari pembeli sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologi dari pembeli.8

Faktor sosial merupakan sekelompok orang yang sama-sama mempertimbangkan secara dekat persamaan di dalam status atau penghargaan komunitas secara formal dan informal. Tingkah laku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti kelompok referensi, keluarga, serta peran dan status sosial konsumen. 9

Kelompok referensi adalah suatu kelompok (group) terdiri dari dua orang atau lebih yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan. 10 Kelompok referensi dianggap berpengaruh dalam hal pengambilan keputusan untuk memilih sebuah produk. Orang akan sangat yakin dalam membeli produk bila telah mendengar kesaksian dari konsumen yang telah merasa puas atas suatu produk. Informasi yang diberikan oleh kelompok referensi akan berpengaruh besar bagi calon anggota untuk segera mengambil keputusan. Anggota BMT yang menabung menggunakan produk tabungan

7

Nogroho Setiadi, Perilaku Konsumen (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2013), 342.

8

Nogroho Setiadi, perilaku..., 10.

9

Ibid, 11.

10

J. Paul Peter dan Jerry C. Olson, Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran, Diah Tantri Dwiandani, Jilid 2 (Jakarta, Salemba Empat, 2014), 58.


(18)

idul fitri yang jenis pekerjaannya sebagai pedagang dipasar ketika penjualan mereka terasa sepi, antara penjual satu dengan lainnya berkumpul sehingga membentuk suatu kelompok. Dari perkumpulan tersebut penjual mendapatkan informasi manfaat maupun keuntungan dari produk yang akan dipilih.

Faktor pribadi merupakan cara menggumpulkan dan mengelompokkan kekonsistenan reaksi seorang individu terhadap situasi yang sedang terjadi. Perilaku seseorang dalam membeli sesuatu juga dipengaruhi oleh faktor-faktor kepribadian seperti umur dan tahapan dalam siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri.11

Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok-kelompok pekerja yang memiliki minat di atas rata-rata terhadap produk dan jasa tertentu.12 Di BMT-UGT Sidogiri KCP Tanggulangin Sidoarjo bahwa hampir 70% anggota yang menabung adalah masyarakat yang jenis pekerjaannya sebagai pedagang di pasar. Sedangkan untuk 30% adalah anggota yang menabung jenis pekerjaan seperti penjahit, Pegawai Negeri Sipil (PNS), karyawan, petani, dan lain-lain.13 Produk yang akan ditawarkan oleh para pemasar tentunya dilihat dari jenis pekerjaan mereka. Seperti masyarakat yang jenis pekerjaan sebagai pedagang di pasar yang pendapatannya diterima setiap hari, akan berbeda produk yang ditawarkan dengan jenis perkerjaan pegawai negeri sipil yang

11

Ibid, 11.

12

Ibid.

13

M. Chafifuddin, Wawancara, KJKS BMT-UGT Sidogiri KCP Tanggulangin Sidoarjo, 27 November 2015.


(19)

pendapatannya diterima setiap bulan. Sehingga dari beberapa jenis pekerjaan akan berbeda dalam pengambilan keputusan memilih produk.

Faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam keputusan pembelian barang maupun jasa, salah satunya dipengaruhi oleh faktor demografi.14 Salah satu faktor demografi adalah pendapatan yang paling

sering dijadikan dasar untuk pengelompokan konsumen (Machfoed, 2006 ; 67).15

Pendapatan adalah jumlah seluruh penghasilan atau penerimaan yang diperoleh baik berupa gaji atau upah maupun pendapatan dari usaha dan pendapatan lainnya selama satu bulan.16 Semakin tinggi tingkat pendapatan yang diterima oleh anggota, maka semakin banyak jenis produk yang akan dipilih sesuai dengan kebutuhan mereka.

Sebagian penelitian lain juga berupaya untuk mengidentifikasi pengaruh reference group, ada beberapa penelitian mengungkapkan pengaruhnya terhadap perilaku nasabah lembaga keuangan. Penelitian Sobakh (2006) menyimpulkan “bahwa reference group berpengaruh terhadap keputusan masyarakat dalam memilih layanan perbankan”. Demikian halnya hasil penelitian dari Pusat Pengkajian Bisnis Dan Ekonomi Islam Universitas

14

Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, Bob Sabran, Jilid 1,(Jakarta: Erlangga, 2008), 236.

15Wahyu Retno Mawarti,”

Pengaruh pendapatan, gaya hidup dan konsep diri terhadap keputusan pembelian produk prabayar simpati di kebumen”(Skripsi--Universitas Muhammadiyah Purworejo,2012), 8.

16

Andi Supratikno, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lama Mencari Kerja Bagi Tenaga Kerja Terdidik Di Kabupaten Semarang” (Skripsi--Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Diponegoro, Semarang, 2004), 24.


(20)

Brawijaya (2000) yang menyatakan “bahwa reference group turut mempengaruhi preferensi masyarakat dalam memilih bank syariah”.

Terkait dengan vaiabel pendapatan, Satrio Adi Setiawan dalam penelitiannya (2010) “bahwa variabel pendapatan memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap lama mencari kerja. Berarti bahwa semakin tinggi pendapatan yang diperoleh akan semakin lama waktu yang digunakan untuk mencari kerja”.

Mengacu pada uraian latar belakang masalah diatas. Maka penelitian ini berupaya untuk mengangkat judul “Pengaruh Kelompok Referensi, Pekerjaan Dan Pendapatan Terhadap Keputusan Anggota Memilih Produk Tabungan Idul Fitri Di Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) BMT-UGT Sidogiri

Kantor Cabang Pembantu (KCP) Tanggulangin Sidoarjo”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka tujuan akan terjadi rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh antara kelompok referensi, pekerjaan pendapatan secara simultan terhadap keputusan anggota memilih produk tabungan idul fitri di KJKS BMT-UGT Sidogiri KCP Tanggulangin Sidoarjo ?

2. Apakah terdapat pengaruh antara kelompok referensi, pekerjaan, dan pendapatan secara parsial terhadap keputusan anggota memilih produk tabungan idul fitri di KJKS BMT-UGT Sidogiri KCP Tanggulangin Sidoarjo ?


(21)

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui dan menganalis terdapat pengaruh antara kelompok referensi, pekerjaan pendapatan secara simultan terhadap keputusan anggota memilih produk tabungan idul fitri di KJKS BMT-UGT Sidogiri KCP Tanggulangin Sidoarjo.

2. Mengetahui dan menganalis terdapat pengaruh antara kelompok referensi, pekerjaan dan pendapatan secara parsial terhadap keputusan anggota memilih produk tabungan idul fitri di KJKS BMT-UGT Sidogiri KCP Tanggulangin Sidoarjo.

D. Manfaat hasil penelitian

1. Teoritis

Manfaat dari penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi yang berguna terhadapat keilmuan di ekonomi khususnya pengetahuann di bidang grand teory perilaku konsumen, pada sub faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen terhadap pemilihan produk khususnya di variabel kelompok referensi, pekerjaan dan pendapatan.

2. Praktis a. Lembaga

Memberikan masukan atas fakta yang sebenarnya terjadi bahwa variabel kelompok referensi, pekerjaan dan pendapatan berpengaruh terhadap pemilihan produk. Penelitian ini dapat menjadi acuan bagi


(22)

lembaga dalam menentukan strategi pemasaran khususnya menentukan target konsumen yang akan dipilih melalui perilaku konsumen yang telah diteliti.

b. Masyarakat

Penelitian dapat menjadi rujukan bagi penelitian-penelitian selanjutnya tentang perilaku konsumen khususnya di faktor-faktor pemilihan produk dan memberikan wawasan kepada masyarakat bahwa Produk Tabungan Idul Fitri dipilih karena dipengaruhi oleh beberapa variabel seperti: kelompok referensi, pekerjaan dan pendapatan.

E. Sistematika Pembahasan

Dalam bab I berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika pembahasan.

Dalam bab II berisikan tentang menguraikan landasan teori yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas dan diuraikan dari penelitian.

Dalam bab III menjelaskan tentang pendekatan dan jenis penelitian yang digunakan oleh penulis dari jenis penelitian, ruang lingkup penelitian, populasi dan sampel, metode pengumpulan data hingga model analisis data.

Dalam bab IV memberikan gambaran umum tentang obyek penelitian berupa sejarah singkat institusi yang bersangkutan, serta visi dan misi kemudian dilanjutkan dengan deskripsi hasil penelitian yang diperoleh dari temuan – temuan selama melakukan penelitian.


(23)

Dalam bab V berisikan tentang pembahasan dari hasil uji regresi linier berganda dan dikaitkan dengan teori yang digunakan dalam penelitian ini.


(24)

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini.1

Istilah perilaku konsumen diartikan sebagai perilaku yang diperlihatkan oleh konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka.2

American Marketing Association mendefinisikan perilaku konsumen (consumer behavior) sebagai “dinamika interaksi antara pengaruh dari kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakukan pertukaran aspek-aspek kehidupan.3

Dari definisi di atas terdapat tiga ide penting, yaitu : (1) perilaku konsumen adalah dinamis; (2) hal tersebut melibatkan interaksi antara afeksi dan kognitif, perilaku dan kejadian disekitar; dan (3) hal tersebut melibatkan pertukaran.

1

Nogroho Setiadi, Perilaku Konsumen (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2013),2.

2

Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), 4.

3

J. Paul Peter dan Jerry C. Olson, Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran, Diah Tantri Dwiandani, Jilid 1 (Jakarta: Salemba Empat, 2014), 6.


(25)

Perilaku konsumen adalah dinamis, berarti bahwa perilaku konsumen, grup konsumen, ataupun masyarakat luas selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu. Hal ini memiliki implikasi terhadap studi perilaku konsumen, demikian pula pada pengembangan strategi pemasaran. Dalam hal studi perilaku konsumen, salah satu implikasinya adalah bahwa generalisasi perilaku konsumen biasanya terbatas dalam jangka waktu tertentu, produk, dan individu atau grup tertentu.

Dalam pengembangan strategi pemasaran, sifat dinamis perilaku konsumen menyiratkan bahwa seseorang tidak boleh berharap bahwa suatu strategi pemasaran yang sama dapat memberikan hasil yang sama disepanjang waktu, pasar, dan industri.

Perilaku konsumen melibatkan pertukaran, itu merupakan hal terakhir yang ditekankan dalam definisi perilaku konsumen yaitu pertukaran diantara individu. Hal ini membuat definisi perilaku konsumen tetap konsisten dengan definisi pemasaran yang sejauh ini juga menekankan pertukaran. Kenyataannya, peran pemasaran adalah untuk menciptakan pertukaran dengan konsumen melalui formulasi dan penerapan strategi pemasaran.

Sementara Islam melihat aktivitas ekonomi didalamnya perilaku konsumsi sebagai salah satu cara menumpukkan pahala menuju falah (kebahagiaan dunia dan akhirat). Yusuf Qardhawi menyebutkan beberapa variabel moral dalam berkonsumsi, diantaranya konsumsi atas alasan dan pada barang-barang yang baik (halal), berhemat, tidak


(26)

bermewah-mewahan, menjauhi hutang dan kebakhilan dan kekikiran.4 Dalam

al-Qur’an Allah SWT mengutuk dan membatalkan argumen yang

dikemukakan oleh orang kaya yang kikir karena ketidaksediaan mereka memberikan bagian atau miliknya ini.

Allah berfirman :

                                            

Artinya : dan apabila dikatakakan kepada mereka: "Nafkahkanlah sebahagian dari reski yang diberikan Allah kepadamu", Maka orang-orang yang kafir itu berkata kepada orang-orang yang beriman: "Apakah Kami akan memberi Makan kepada orang-orang yang jika Allah menghendaki tentulah Dia akan memberinya makan, Tiadalah kamu melainkan dalam kesesatan yang nyata". (QS Yaa-Siin: 47)5

Konsumsi berlebih-lebihan yang merupakan ciri khas masyarakat yang tidak mengenal Tuhan, disebut dalam islam dengan istilah israf (pemborosan) atau tabzir (menghabur-hamburkan harta tanpa guna). Tabzir berarti mempergunakan harta dengan cara yang salah, yakni untuk menuju tujuan-tujuan yang terlarang seperti penyuapan, hal-hal yang melanggar hukum atau dengan cara yang tanpa aturan.

4

Yusuf Qardhawi, “Peran Nilai dan Moral dalam Perekonomian Islam” (Jakarta: Rabbani Press,1995), 26.

5

Kementrian Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Jakarta: Pustaka Al-Mubin, 2013), 443.


(27)

Islam telah memberikan rambu-rambu berupa batasan-batasan serta arahan yang positif dalam berkonsumsi. Setidaknya terdapat dua hal dalam batasan ini, yaitu :

1. Batasan dalam hal sifat dan cara.

Seorang muslim sensitif terhadap seseorang yang dilarang oleh Islam. Mengonsumsi produk-produk yang keharamannya yang harus dihindari, seperti minum khamr dan makan daging babi.

2. Batasan dalam hal kuantitatif atau ukuran konsumsi

Islam melarang umatnya berlalu kikir yakni terlalu menahan-nahan harta yang dikaruniakan oleh Allah SWT kepada mereka. Namun allah juga tidak menghendaki umatnya membelanjakan harta mereka secara berlebih-lebihan di luar kewajaran. Dalam mengkonsumsi, islam sangat menekankan kewajaran dari segi jumlah, yakni sesuai dengan kebutuhan.

2. Kelompok Referensi

Kelompok referensi adalah seseorang terdiri dari seluruh kelompok yang mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. Beberapa diantaranya kelompok primer, yang dengan adanya interaksi yang cukup berkesinambungan, seperti keluarga, teman, tetangga, kelompok kerja dan teman sejawat. Kelompok


(28)

sekunder, yang cenderung resmi dan mana interaksi yang terjadi kurang berkesinambungan.6

Kelompok referensi adalah suatu kelompok (group) terdiri dari dua orang atau lebih yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan. Kelompok yang penting meliputi keluarga, kawan dekat, mitra kerja, kelompok sosial formal (asosiasi profesional).7

a. Jenis-jenis Kelompok Referensi

Sumarwan (2003) menggolongkan kelompok referensi berdasarkan posisi dan fungsinya8:

1) Kelompok Formal, yaitu kelompok yang memiliki struktur organisasi secara tertulis dan keanggotaannya terdaftar secara resmi. Contohnya, Serikat Pekerja Indonesia, Universitas dll. 2) Kelompok Informal, yaitu kelompok yang tidak memiliki struktur

organisasi secara tertulis dan keanggotaannya tidak terdaftar secara resmi. Contohnya, kelompok bermain futsal, kelompok arisan dll.

3) Kelompok Aspirasi, yaitu kelompok yang memperlihatkan keinginan untuk mengikuti norma, nilai, maupun perilaku dari orang lain yang dijadikan kelompok acuan. Anggota kelompok aspirasi tidak harus menjadi anggota dalam kelompok

6

Nogroho Setiadi, Perilaku Konsumen (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2013), 12.

7

J. Paul Peter dan Jerry C. Olson, Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran, Diah Tantri Dwiandani, Jilid 2 (Jakarta, Salemba Empat, 2014), 58.

8


(29)

referensinya, atau antar anggota aspirasi tidak harus menjadi anggota kelompok referensinya dan saling berkomunikasi. Contoh, anak-anak muda yang mengikuti gaya berpakaian para selebriti Korea atau Amerika.

4) Kelompok Disosiasi, yaitu seseorang atau kelompok yang berusaha menghindari asosiasi dengan kelompok referensi.

b. Pengaruh Kelompok Referensi

Menurut Hawkins et al. (2007), terdapat tiga pengaruh kelompok referensi9, yaitu:

1) Pengaruh informasional (Informational influence) terjadi ketika seorang individu menggunakan perilaku dan pendapat anggota kelompok referensi sebagai sumbangan informasi yang sangat berguna.

2) Pengaruh normatif (normative influence), kadang-kadang merujuk pada pengaruh utilitarian (utilitarian influence), terjadi ketika individu memenuhi ekspektasi kelompok untuk mendapat reward langsung untuk menghindari sanksi.

3) Pengaruh Identifikasi (Identification influence), juga disebut value-expressive influence, terjadi ketika individu telah mengalami internalisasi nilai dan norma grup.

9

Supranto, Nandan Limaksari, Perilaku Konsumen Dan Strategi Pemasaran (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2011), 60.


(30)

Tujuan ini merefleksikan tiga jenis pengaruh kelompok referensi yaitu :

1) “Informational”

Pengaruh kelompok referensi informasional yaitu menyampaikan informasi yang berguna kepada konsumen tentang mereka sendiri, untuk orang lain atau aspek lingkungan fisik seperti produk, jasa, dan toko. Informasi ini mungkin disampaikan secara langsung, baik secara verbal atau dengan demonstrasi langsung. Misalnya : Seseorang konsumen memutuskan untuk membeli sepatu untuk berlari atau peralatan streo, mungkin mereka mencari nasehat dari kawan yang memang mengetahuinya. Seseorang yang mencoba belajar untuk bermain tennis mungkin minta kawannya untuk mendemonstrasikan bagaimana memberikan servis atau memukul menggunakan “backhand”

2) “Utilitarian”

Pengaruh kelompok referensi utility arian pada perilaku konsumen (afek dan kognisi) terjadi ketika kelompok referensi mengontrol ganjaran yang penting dan hukuman. Konsumen biasanya menuruti (comply) keinginan suatu kelompok referensi, kalau :

Pertama : mereka percaya kelompok bisa mengontrol ganjaran dan hukuman


(31)

Kedua : perilaku bisa terlihat atau bisa diketahui oleh kelompok

Ketiga : mereka termotivasi untuk mendapatkan ganjaran atau menghindari hukuman

Didalam beberapa kelompok kerja (keanggotaan kelompok referensi yang formal), orang diharapkan memakai pakaian bisnis yang formal (seperti pakaian seragam). Ganjaran dan hukuman bisa berwujud (mendapatkan bonus, kenaikan gaji, dipecat, kena PHK) atau dampak psikologis dan sosial yang bisa terjadi (dikagumi, dipuji, dicela, atau dipermalukan).

3) “value expressive”

Pengaruh kelompok referensi “value expressive” dapat mempengaruhi konsep diri seseorang (people’s self-concepts). Sebagai unit budaya, kelompok referensi memuat dan menemukan makna budaya (kepercayaan, nilai, tujuan, norma, perilaku, gaya hidup). Orang selalu mencari makna budaya yang diinginkan untuk dipergunakan didalam membentuk, meningkatkan atau mempertahankan konsep diri mereka. Dengan jalan mengenali dan mengafiliasi dengan kelompok referensi tertentu yang mengekspresikan makna ini dan menggunakan dalam proyek “self construsion” mereka sendiri.


(32)

c. Faktor yang Mempengaruhi Kekuatan Pengaruh Kelompok Acuan (referensi)

Besar kecilnya pengaruh yang diberikan oleh kelompok acuan terhadap perilaku individu biasanya tergantung dari sifat-sifat dasar individu, produk yang ditawarkan, juga pada faktor-faktor sosial yang spesifik.

1. Informasi tentang produk dan pengalaman menggunakan produk tersebut. Seseorang yang telah pengalaman langsung dengan produk atau jasa, memperoleh informasi lengkap tentang hal itu, mungkin dipengaruhi oleh saran atau contoh orang lain. Dalam iklan hampir selalu ditampilkan bahwa si sumber komunikasi, yang adalah kelompok acuan, memang sudah pernah menggunakan/mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan dan mereka puas.

2. Kredibilitas, daya tarik, dan kekuatan kelompok acuan. Sebuah kelompok acuan yang dianggap kredibel, menarik, atau kuat dapat menginduksi sikap konsumen dan perubahan perilaku. Sebagai contoh, ketika konsumen memperhatikan dengan memperoleh informasi yang akurat tentang kinerja atau kualitas suatu produk atau jasa, mereka akan dipengaruhi oleh orang-orang yang mereka anggap sebagai orang yang terpercaya dan berpengetahuan.

3. Sifat produk yang menonjol secara visual atau verbal. Produk yang menonjol secara visual maupun verbal adalah produ-produk


(33)

yang dikonsumsi didepan umum dan juga produk yang ekslusif seperti barang-barang mewah.

4. Dampak kelompok acuan terhadap produk dan pilihan merek, terutama yang menyangkut reward power dan social power Di beberapa kasus, untuk beberapa produk, kelompok acuan mungkin kelompok acuan dapat mempengaruhi kategori produk baik seseorang dan pilihan merek (atau tipe). Seperti produk yang disebut produk plus, merek barang plus. Di kasus yang lain, kelompok acuan mempengaruhi hanya produk kategori keputusan.

5. Besar kecilnya resiko yang dipersepsi konsumen bila dia menggunakan produk tersebut. Semakin besar resiko yang dipersepsi, semakin besar pengaruh kelompok acuan yang sengaja dicari. Orang yang ingin membeli mobil akan bertanya dan terus mencari informasi karena dia mempersepsi resiko yang tinggi (harga mahal dan dia bukan ahli mesin).

3. Pekerjaan

Pekerjaan secara umum didefinisikan sebagai sebuah kegiatan aktif yang dilakukan oleh manusia. Dalam arti sempit, istilah pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau kerja yang menghasilkan sebuah karya


(34)

bernilai imbalan dalam bentuk uang bagi seseorang. Dalam pembicaraan sehari-hari istilah pekerjaan dianggap sama dengan profesi.10

Analis konsumen mempertimbangkan pekerjaan sebagai indikator tunggal terbaik mengenai kelas sosial. Pekerjaan yang dilakukan oleh konsumen sangat mempengarui gaya hidup mereka dan merupakan satu-satunya basis terpenting untuk menyampaikan prestise, kehormatan, dan respek. Kapitalis atau wirausaha adalah salah satu dari pekerjaan dengan efek yang lebih langgeng atau kelas sosial keluarga kerana kemungkinan pengembangan simpanan modal yang akan meneruskan pendapatan untuk generasi masa datang.11

Pola konsumsi seseorang juga dipengaruhi oleh pekerjaannya. Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok-kelompok pekerja yang memiliki minat diatas rata-rata terhadap produk dan jasa tertentu.12

Di Indonesia ada beberapa macam-macam jenis pekerjaan, diantaranya :

1) Pedagang grosir

Pedagang grosir adalah pedagang yang membeli barang dalam jumlah besar langsung dari produsennya untuk dijual lagi kepada para pengecer atau kepada perusahaan-perusahaan industri..13

2) Pedagang eceran

10 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Republik, “Kamus Besar Bahasa Indonesia”,

dalam http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/kbbi/index.php, diakses pada 05 November 2015.

11

Danang Sunyoto, Perilaku Konsumen Dan Pemasaran, (Yogyakarta: Center Of Academic Publishing Service, 2015), 24.

12

Nugroho Setiadi, Perilaku ..., 11.

13

Hasan Alwi, et. al, (ed),”pedagang grosir”, Kamus Besar Bahasa Indonesia (jakarta: Balai Pustaka, 2007), 372.


(35)

perdagangan eceran bisa didefinisikan sebagai suatu kegiatan menjual barang dan jasa kepada konsumen akhir. Perdagangan eceran adalah mata rantai terakhir dalam penyaluran barang dari produsen sampai kepada konsumen.14

3) Pedagang kaki lima

Pedagang kaki lima ialah orang (pedagang-pedagang) golongan ekonomi lemah, yang berjualan barang kebutuhan sehari-hari, makanan atau jasa dengan modal yang relatif kecil, modal sendiri atau modal orang lain, baik berjualan di tempat terlarang ataupun tidak. Istilah kaki lima diambil dari pengertian tempat di tepi jalan yang lebarnya lima kaki (5 feet). Tempat ini umumnya terletak ditrotoar, depan toko dan tepi jalan.15

4) Penjahit

Penjahit adalah orang yang pekerjaannya menjahit pakaian. Seperti kemeja, celana, tas, sepatu. Untuk melakukan pekerjaan penjahit bisa menggunakan tangan maupun mesin jahit. 16

5) Petani

Petani adalah seseorang yang bergerak di bidang bisnis pertanian utamanya dengan cara melakukan pengelolaan tanah dengan tujuan untuk menumbuhkan dan memelihara tanaman (seperti padi, bunga, buah dan lain lain), dengan harapan untuk memperoleh hasil dari

14

Ibid. 282.

15

Ibid, 578.

16


(36)

tanaman tersebut untuk di gunakan sendiri ataupun menjualnya kepada orang lain.17

6) Nelayan

Nelayan adalah orang yang mata pencahariannya melakukan penangkapan ikan. Dalam perstatistikan perikanan perairan umum, nelayan adalah orang yang secara aktif melakukanoperasi penangkapan ikan di perairan umum. Orang yang melakukan

pekerjaan seperti membuat jaring, mengangkut alat-alat penangkapan ikan ke dalam perahu atau kapal motor,mengangkut ikan dari perahu atau kapal motor, tidak dikategorikan sebagai nelayan.18

7) Pegawai Negeri Sipil (PNS)

Pegawai Negeri Sipil (PNS) yaitu mereka yang telah memenuhi syarat yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas jabatan negeri atau tugas negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan dan digaji menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.19

17

Ibid, 1141

18

Ibid, 679

19


(37)

4. Pendapatan

Segmentasi pendapatan merupakan praktik lama dalam kategori seperti otomotif, pakaian, kosmetik, layanan keuangan dan perjalanan. Meskipun demikian, pendapatan tidak selalu memprediksikan pelanggan terbaik untuk produk tertentu. Banyak pemasar mengincar kelompok berpendapatan rendah, dalam beberapa kasus menemukan tekanan kompetitif yang lebih sedikit atau loyalitas konsumen yang lebih besar.20

Pendapatan adalah jumlah seluruh penghasilan atau penerimaan yang diperoleh baik berupa gaji atau upah maupun pendapatan dari usaha dan pendapatan lainnya selama satu bulan.21

Pendapatan adalah uang yang diterima dan diberikan kepada subjek ekonomi berdasarkan prestasi-prestasi yang diserahkan yaitu berupa pendapatan dari profesi yang dilakukan sendiri atau usaha perorangan dan pendapatan dari kekayaan.22 Dalam al-Qur’an surat Al-Nisa@’ ayat 29 tersirat tentang pendapatan.

                                          

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu

20

Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, Bob Sabran, Jilid 1,(Jakarta, Erlangga, 2008), 238.

21

Andi Supratikno, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lama Mencari Kerja Bagi Tenaga Kerja Terdidik Di Kabupaten Semarang, (Skripsi--Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Diponegoro, Semarang, 2004), 24.

22

Djojohadikusumo Sumitro, Sejarah Pemikiran Ekonomi (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1990), 27.


(38)

Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. (QS

Al-Nisa@, :29).23

a. Macam-Macam Pendapatan

Menurut Mulyanto Sumardi dan Hans Dieter Evers, pendapatan dapat digolongkan menjadi:

1) Pendapatan berupa uang, adalah semua penghasilan berupa uang yang sifatnya reguler dan diterima sebagai balas jasa atau kontra prestasi.

2) Pendapatan berupa barang, adalah semua pendapatan yang sifatnya reguler dan diterimakan dalam bentuk barang.

3) Lain-lain penerimaan uang dan barang. Penerimaan ini misalnya penjualan barang-barang yang dipakai, pinjaman uang hasil undian, warisan, penagihan piutang dan lain-lain.24

b. Pembagian Pendapatan

1) Pendapatan pokok, yaitu pendapatan yang tiap bulan diharapkan diterima, pendapatan ini diperoleh dari pekerjaan utama yang bersifat rutin.

2) Pendapatan sampingan, yaitu pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan di luar pekerjaan pokok, maka tidak semua orang mempunyai pendapatan sampingan.

23

Kementrian Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Jakarta: Pustaka Al-Mubin, 2013), 83.

24

Hartono Widodo, PAS (Pedoman Akuntansi Syari’ah) Panduan Praktis Operasional BMT


(39)

3) Pendapatan lain-lain, yaitu pendapatan yang berasal dari pemberian pihak lain, baik bentuk barang maupun bentuk uang, pendapatan bukan dari usaha.25

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud pendapatan adalah penghasilan yang diperoleh tiap-tiap individu dari bekerja atau berusaha yang dapat berupa uang, barang dan lain-lain penerimaan.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan adalah sebagai berikut :26

1. Kesempatan kerja yang tersedia

Semakin banyak kesempatan kerja yang tersedia berarti semakin banyak penghasilan yang bisa diperoleh dari hasil kerja tersebut. 2. Kecakapan dan keahlian

Dengan bekal kecakapan dan keahlian yang tinggi akan dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas yang pada akhirnya berpengaruh pula terhadap penghasilan.

3. Motivasi

Motivasi atau dorongan juga mempengaruhi jumlah penghasilan yang diperoleh, semakin besar dorongan seseorang untuk

25

Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi, cetakan ke-empat(Yoyakarta, Ekonosia, 2007), 68.

26


(40)

melakukan pekerjaan, semakin besar pula penghasilan yang diperoleh.

4. Keuletan bekerja

Pengertian keuletan dapat disamakan dengan ketekunan, keberanian untuk menghadapi segala macam tantangan. Bila saat menghadapi kegagalan maka kegagalan tersebut dijadikan sebagai bekal untuk meniti ke arah kesuksesan dan keberhasilan.

5. Banyak sedikitnya modal yang digunakan. Besar kecilnya usaha yang dilakukan seseorang sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya modal yang dipergunakan. Suatu usaha yang besar akan dapat memberikan peluang yang besar pula terhadap pendapatan yang akan diperoleh.

6. Modal atau Capital dalam pengertian ekonomi umum mencakup benda-benda seperti tanah, gedung-gedung, mesin-mesin, alat perkakas, dan barang produktif lainnya untuk suatu kegiatan usaha. Sehubungan dengan kegiatan operasi badan usaha, modal dapat dibedakan menjadi dua yaitu :

a) Modal Tetap (Fixed Capital)

Modal tetap yaitu semua benda-benda modal yang dipergunakan terus-menerus dalam jangka lama pada kegiatan produksi seperti misalnya tanah, gedung, mesin, alat perkakas, dan sebagainya.


(41)

b) Modal Bekerja (Working Capital)

Modal bekerja yaitu modal untuk membiayai operasi perusahaan seperti pembelian bahan dasar dan bahan habis pakai, membiayai upah dan gaji, membiayai persediaan, membiayai pengiriman dan transportasi, biaya penjualan dan reklame, biaya pemeliharan, dan sebagainya.

5. Keputusan Memilihan produk

Schiffman dan Kanuk (2010) mendefinisikan suatu keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Seseorang konsumen yang hendak melakukan pilihan maka ia harus memiliki pilihan alternatif. 27

Proses pengambilan keputusan yang rumit sering melibatkan beberapa keputusan. Pengambilan keputusan konsumen (consumer decision making) adalah proses pengintegrasian yang mengombinasikan pengetahuan untuk mengavaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya.28

Pengambilan keputusan oleh calon anggota terjadi setelah adanya proses informasi yang masuk, perbandingan, dan keyakinan atas suatu produk yang akan dibeli. Anggota yang jeli akan berfikir lebih dari sekali untuk membeli suatu produk yang dianggap penting sesuai dengan kebutuhan mereka.

27

Ujang Sumarwan, Perilaku ..., 356.

28


(42)

Di dalam pengambilan keputusan konsumen, sebagai pemecahan masalah, kita berfokus pada tujuan konsumen yang mereka cari untuk dicapai atau untuk dipuaskan. Konsumen memahaminya sebagai masalah (problem) sebab apa yang diinginkannya belum tercapai (saya lapar ingin makan). Konsumen membuat keputusan tentang perilaku mana yang cocok untuk mencapai tujuan/keinginan, jadi tindakan pencapaian tujuan merupakan pemecahan masalah. Kemudian ini berarti pembuatan keputusan konsumen merupakan tujuan yang diarahkan sebagai proses pemecahan masalah.

Tahap-tahap dalam proses keputusan membeli dalam pengambilan keputusan ada lima tahap, sebagai berikut ini:29

Gambar 2.1. Lima Tahap Proses Keputusan Pembelian

29

Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, Bob Sabran, Jilid 1,(Jakarta, Erlangga, 2008), 184.

Pengenalan masalah

Pencarian informasi

Evaluasi alternatif

Keputusan pembelian Perilaku


(43)

Penjelasannya sebagai berikut : a. Mengidentifikasi masalah:

Proses membeli diawali kesadaran pembeli adanya masalah kebutuhan. Kebutuhan timbul karena perbedaan yang sesungguhnya dengan keadaan yang diinginkan. Dengan mengenali kebutuhan konsumen maka dapat diprekdisikan perilakunya, karena konsumen tidak akan membeli produk kalau tidak memuaskan kebutuhannya. b. Pencarian informasi :

Dalam pencarian informasi konsumen dapat menemukan informasi melalui sumber eksternal maupun internal. Sumber internal berhubungan dengan memorinya tentang pengalaman dengan situasi pembelian. Dalam pencarian ini ada faktor yang mempengaruhi antara lain faktor situasi, faktor produk serta faktor konsumen. Kepercayaan dan sikap konsumen mempengaruhi dalam pencarian ini. Jika konsumen mempunyai yang mendukung maka akan mencari informasi yang lebih banyak. Pertimbangannya adalah biaya dan manfaat dalam pencarian informasi ini.

c. Evaluasi alternatif :

Inti dari informasi alternatif ini adalah konsumen akan memilih produk diantara berbagai pilihan yang dapat memuaskan kebutuhannya. Konsumen akan melihat setiap produk merupakan suatu himpunan dari ciri dan sifat tertentu yang mempunyai manfaat dan konsumen akan mencari manfaat – manfaat tertentu pada suatu


(44)

produk, oleh sebab itu dalam menentukan kriteria evaluasi tidak lepas dari motivasi konsumen.

d. Keputusan membeli :

Pada tahap evaluasi konsumen membentuk preverensi terhadap produk atau merk yang menjadi pilihannya, namun demikian apakah konsumen nantinya akan membeli atau tidak, dipengaruhi oleh orang lain dan faktor keadaan yang tak terduga.

e. Perilaku paska pembelian :

Setelah membeli suatu produk konsumen akan mengalami kepuasan atau ketidakpuasan. Kepuasan merupakan fungsi dekatnya harapan dari pembeli terhadap produk dengan kemampuan dari produk tersebut, dan jika sesuai dengan yang diharapkan maka konsumen pembeli akan puas.


(45)

B. Penelitian Terdahulu yang Relevan

Tabel 3.1

Penelitian Terdahulu yang Relevan

No Nama Judul Variabel Metode Penelitian

Hasil Perbedaan Persamaan

1 Afrida

Fatharani, Nawazirul Lubis, Reni Shinta Dewi Pengaruh Gaya Hidup (Life Style), Harga (Price), dan Kelompok Referensi (Reference Group) terhadap Keputusan Pembelian Telepon Seluler Blackberry (Studi Pada Mahasiswa Program S1 Angkatan 2009 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro) Variabel Dependen (Y) Keputusan Pembelian Variabel Independen (X) Gaya Hidup, Harga dan Kelompok Referensi. Analisa data menggunaka n koefisien korelasi, koefisien determinasi, analisis regresi, uji t, dan uji F

kelompok referensi berpengaruh pada keputusan pembelian konsumen, yang dapat dilihat dari hasil adanya pengaruh positif dan signifikan antara kelompok referensi terhadap keputusan pembelian. Berbeda dilihat dari segi vaiabel (X) berupa Gaya Hidup (Life Style). Variabel (X) sama berupa kelompok referensi dan variabel (Y) sama-sama keputusan

2 Satrio Adi

Setiawan Pengaruh Umur, Pendidikan, Pendapatan, Pengalaman Kerja Dan Jenis Kelamin Terhadap Lama Mencari Kerja Bagi Variabel Dependen (Y) Lama mencari kerja Variabel Independen (X) Umur, Pendidikan, Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda yang digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh Variabel pendapatan memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap lama Mencari kerja. Berarti bahwa semakin tinggi pendapatan Berbeda dilihat dari segi vaiabel (X) yang berupa variabel Umur, Pendidikan, Pengalaman Kerja dan Jenis Kelamin Variabel (Y) Variabel (X) yang digunakan sama berupa pendapatan.


(46)

Tenaga Kerja Terdidik Di Kota Magelang Pendapatan, pengalaman kerja, Jenis Kelamin dari perubahan suatu variabel terhadap variabel lainnya yang ada hubungannya . yang diperoleh akan semakin lama waktu yang digunakan untuk mencari kerja. berbeda yaitu Lama Mencari Kerja

3 Atin

Yulaifah Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi Dan Psikologis Terhadap Keputusan Memilih Bank Syariah. Variabel Dependen (Y) Keputusan memilih Variabel Independen (X) Budaya, , Sosial, Pribadi Dan Psikologis Terhadap Metode analisis regresi dengan menggunaka n uji T dan Uji F Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis berpengaruh signifikan terhadap keputusan memilih bank syariah. Variabel (X) yang berupa Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologis berbeda Variabel Keputusan Memilih (Y) sama dan Objek juga lembaga keuangan syariah

4 Yahya Pengaruh

Variabel Demografis Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Produk (Studi Pada Detergen Merk Soklin Di Kecamatan Glagah Kabupaten Lamongan Variabel Dependen (Y) Keputusan Pembelian Variabel Independen (X) Demografis Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda yang digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari perubahan suatu variabel terhadap variabel lainnya yang ada hubungannya Hasil dari penelitian ini bahwa variabel pendapatan yang mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap keputusan pembelian detergen merek Soklin Objek penelitian yang berbeda Variabel (X) yang digunakan sama berupa pendapatan


(47)

C. Kerangka Konsep

Variabel X

Variabel Y

Keterangan :

= Pengaruh secara simultan = Pengaruh secara parsial

Kelompok Referensi

(X1)

Pekerjaan (X2) D0 (pegawai negeri sipil) D1 (pedagang grosir) D2 (pedagang eceran) D3 (pedagang kaki lima) D4 (penjahit)

D5 (petani)

Pendapatan (X3)

Keputusan Memilih Produk Tabungan Idul

Fitri (Y)


(48)

D. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap hasil penelitian yang akan dilakukan. Dengan hipotesis, penelitian menjadi tidak ngambang karena dibimbing oleh hipotesis tersebut.30

Berdasarkan kerangka konseptual, maka hipotesis dalam penelitian ini diduga :

1. H0 = Secara parsial tidak ada pengaruh signifikan kelompok referensi terhadap keputusan pemilihan produk tabungan idul fitri di KJKS BMT-UGT Sidogiri KCP Tanggulangin Sidoarjo

Ha = Secara parsial ada pengaruh signifikan kelompok referensi terhadap keputusan pemilihan produk tabungan idul fitri di KJKS BMT-UGT Sidogiri KCP Tanggulangin Sidoarjo

2. H0 = Secara parsial tidak ada pengaruh signifikan pekerjaan berupa pedagang grosir terhadap keputusan pemilihan produk tabungan idul fitri di KJKS BMT-UGT Sidogiri KCP Tanggulangin Sidoarjo

Ha = Secara parsial ada pengaruh signifikan pekerjaan berupa pedagang grosir terhadap keputusan pemilihan produk tabungan idul fitri di KJKS BMT-UGT Sidogiri KCP Tanggulangin Sidoarjo

3. H0 = Secara parsial tidak ada pengaruh signifikan pekerjaan berupa pedagang eceran terhadap keputusan pemilihan produk tabungan idul fitri di KJKS BMT-UGT Sidogiri KCP Tanggulangin Sidoarjo

30

Burhan Bungin, Metode Penelitian Sosial Dan Ekonomi (Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri, 2013) 90.


(49)

Ha = Secara parsial ada pengaruh signifikan pekerjaan berupa pedagang eceran terhadap keputusan pemilihan produk tabungan idul fitri di KJKS BMT-UGT Sidogiri KCP Tanggulangin Sidoarjo

4. H0 = Secara parsial tidak ada pengaruh signifikan pekerjaan berupa pedagang kaki lima terhadap keputusan pemilihan produk tabungan idul fitri di KJKS BMT-UGT Sidogiri KCP Tanggulangin Sidoarjo

Ha = Secara parsial ada pengaruh signifikan pekerjaan berupa pedagang kaki lima terhadap keputusan pemilihan produk tabungan idul fitri di KJKS BMT-UGT Sidogiri KCP Tanggulangin Sidoarjo

5. H0 = Secara parsial tidak ada pengaruh signifikan pekerjaan berupa penjahit terhadap keputusan pemilihan produk tabungan idul fitri di KJKS BMT-UGT Sidogiri KCP Tanggulangin Sidoarjo

Ha = Secara parsial ada pengaruh signifikan pekerjaan berupa penjahit terhadap keputusan pemilihan produk tabungan idul fitri di KJKS BMT-UGT Sidogiri KCP Tanggulangin Sidoarjo

6. H0 = Secara parsial tidak ada pengaruh signifikan pekerjaan berupa petani terhadap keputusan pemilihan produk tabungan idul fitri di KJKS BMT-UGT Sidogiri KCP Tanggulangin Sidoarjo

Ha = Secara parsial ada pengaruh signifikan pekerjaan berupa petani terhadap keputusan pemilihan produk tabungan idul fitri di KJKS BMT-UGT Sidogiri KCP Tanggulangin Sidoarjo


(50)

7. H0 = Secara parsial tidak ada pengaruh signifikan pendapatan terhadap keputusan pemilihan produk tabungan idul fitri di KJKS BMT-UGT Sidogiri KCP Tanggulangin Sidoarjo

Ha = Secara parsial ada pengaruh signifikan pendapatan terhadap keputusan pemilihan produk tabungan idul fitri di KJKS BMT-UGT Sidogiri KCP Tanggulangin Sidoarjo

8. H0 = Secara simultan tidak ada pengaruh signifikan kelompok referensi, pekerjaan, dan pendapatan terhadap keputusan pemilihan produk tabungan idul fitri di KJKS BMT-UGT Sidogiri KCP Tanggulangin Sidoarjo

Ha = Secara simultan ada pengaruh signifikan kelompok referensi, pekerjaan, dan pendapatan terhadap keputusan pemilihan produk tabungan idul fitri di KJKS BMT-UGT Sidogiri KCP Tanggulangin Sidoarjo.


(51)

39

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan.1

Penelitian ini mengunakan jenis penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau pun juga hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini mempunyai tingkatan tertinggi dibandingkan dengan diskriptif dan komparatif karena dengan penelitian ini dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala.2

B. Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan dalam jangka waktu tiga bulan yaitu pada tanggal 30 Mei 2016 – 15 juli 2016 yang dilakukan di KJKS BMT-UGT Sidogiri KCP Tanggulangin Sidoarjo yang beralamat di Ngaban RT. 01 RW. 03 Tanggulangin Sidoarjo.

1

Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Bandung, Pusat Bahasa Depdiknas, 2003), 11.

2


(52)

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini yaitu nasabah sidogiri untuk kota-kota besar wilayah jawa timur terutama di sidoarjo. Jumlah dari populasi ini adalah 122 anggota yang menabung produk tabungan idul fitri.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Kemudian untuk menentukan yang harus diambil dalam suatu populasi yang ada.3 Teknik sampling yang dipilih adalah proporsional random sampling dengan pertimbangan bahwa variabel yang akan diteliti keadaannya relatif homogen yaitu anggota yang menabung produk tabungan idul fitri di BMT-UGT Sidogiri KCP Tanggulangin Sidoarjo.

Dalam penelitian ini, penentuan ukuran sampel dapat dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin, yaitu :

n = Ukuran sampel N= Ukuran populasi

e = Nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan. Penelitian ini menggunakan 5% sebagai nilai kritis.

Menurut data yang diperoleh dari KJKS BMT-UGT Sidogiri KCP Tanggulangin Sidoarjo, jumlah anggota yang menabung menggunakan

3

Etta Mamang Sangadji & Sopiah, Metodologi Penelitian-Pendekatan Praktis Dalam Penelitian (Yogyakarta: Andi, 2010), 185.


(53)

produk tabungan idul fitri adalah 122 anggota. Kemudian jumlah tersebut dikalkulasikan ke dalam rumus Slovin dengan estimasi eror sebesar 5%.

n

= 122

1+122x0,052 = 93

Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa jumlah keseluruhan digunakan sebagai sampel adalah 93 anggota.

D. Variabel Penelitian

Adapun variabel yang digunakan peneliti adalah variabel bebas dan terikat. Variabel terikat (dependent variable) yaitu variabel yang dipengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat, baik pengaruh atau perubahan positif maupun negatif, sedangan variabel bebas (independent variable) yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

1. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini terdiri dari : X1 = Variabel Kelompok Referensi

X2= Variabel Pekerjaan X3= Variabel Pendapatan

2. Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah Keputusan anggota memilih produk tabungan idul fitri di KJKS BMT-UGT Sidogiri KCP Tanggulangin Sidoarjo.


(54)

E. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan pengubahan konsep yang masih berupa abstrak dengan kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diuji dan ditentukan kebenarannya oleh orang lain berdasarkan variabel yang digunakan. Adapun definisi operasional dari masing-masing variabel tersebut adalah sebagai berikut :

1. Kelompok Referensi (X1)

Kelompok referensi adalah seseorang terdiri dari seluruh kelompok yang mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang.

Indikator dalam kelompok referensi sebagai berikut : a. Keluarga

b. Tetangga c. Teman

d. kelompok kerja.

2. Pekerjaan (X2).

Pekerjaan yang dimaksud disini adalah usaha seseorang yang mencukupi kebutuhan sehari-hari. Untuk menjaring pendapat responden tentang variabel pekerjaan maka peneliti menanyakan mengenai jenis pekerjaan. Indikator dalam pekerjaan ini adalah jenis pekerjaan sebagai berikut : a. Pedagang grosir (Xd1)

pedagang yang membeli barang dalam jumlah besar langsung dari produsennya untuk dijual lagi kepada para pengecer. Seperti penjualan makanan ringan, penjual ayam potong, sembako, dll.


(55)

b. Pedagang eceran (Xd2)

perdagangan eceran bisa didefinisikan sebagai suatu kegiatan menjual barang dan jasa kepada konsumen akhir. Seperti : penjual sayuran, ikan, tempe, gerabah, dll.

c. Pedagang kaki lima (Xd3)

Pedagang kaki lima ialah orang (pedagang-pedagang) golongan ekonomi lemah, yang berjualan barang kebutuhan sehari-hari, makanan atau jasa dengan modal yang relatif kecil, modal sendiri atau modal orang lain, baik berjualan di tempat terlarang ataupun tidak. Seperti jualan makanan jadi (Soto, bakso, batagor)

d. Penjahit (Xd4)

Penjahit adalah orang yang pekerjaannya menjahit pakaian. Seperti kemeja, celana, tas, sepatu. Untuk melakukan pekerjaan penjahit bisa menggunakan tangan maupun mesin jahit.

e. Petani (Xd5)

Petani merupakan seseorang yang bergerak di bidang bisnis pertanian utamanya dengan cara melakukan pengelolaan tanah dengan tujuan untuk menumbuhkan dan memelihara tanaman (seperti padi, bunga, buah dan lain lain),

f. Pegawai negeri sipil (Xd6)

Pegawai Negeri Sipil (PNS) yaitu mereka yang telah memenuhi syarat yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas jabatan negeri atau tugas negara. Seperti : guru, pegawai kecamatan, dll.

3. Pendapatan (X3).

Pendapatan adalah jumlah seluruh penghasilan atau penerimaan yang diperoleh responden baik berupa gaji atau upah maupun pendapatan dari usaha dan pendapatan lainnya selama satu bulan.


(56)

Indikator dalam pendapatan ini sebagai berikut :

a. Pendapatan pokok, seperti pendapatan yang diterima dari pekerjaan utama

b. Pendapatan sampingan, seperti pendapatan yang diterima dari pekerjaan sampingan bukan dari pekerjaan utama

c. Pendapatan lain-lain, seperti pendapatan yang didapat dari pemberian pihak lain.

4. Keputusan Memilih (Y)

Pengambilan keputusan konsumen (consumer decision making) adalah proses pengintegrasian yang mengombinasikan pengetahuan untuk mengavaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya.4 Pengambilan keputusan oleh calon anggota terjadi setelah adanya proses informasi yang masuk, perbandingan, dan keyakinan atas suatu produk yang akan dibeli. Anggota yang jeli akan berfikir lebih dari sekali untuk membeli suatu produk yang dianggap penting sesuai dengan kebutuhan mereka.

Indikator yang digunakan dalam keputusan memilih seperti: a. Produk sesuai dengan kebutuhan

b. Informasi tentang produk mudah didapat c. Pengetahuan tentang produk

d. Kelebihan mengenai produk

e. keterlibatan konsumen mengenai produk

4


(57)

F. Uji Validasi dan Uji Reliabilitas

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan dan kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengkorelasikan skor yang diperoleh pada setiap item dengan skor total dari masing-masing atribut. Teknik korelasi yang digunakan adalah product moment:5

r

=

keterangan :

r = koefisien korelasi antara item (x) dengan skor total (y) X = skor setiap item

Y = skor total

N = jumlah responden

Pengujian validitas dilakukan dengan cara membandingkan dan untuk degree of freedom (df) = n-2, dimana n adalah jumlah responden. Criteria instrument dikatakan valid apabila nilai korelasi (Oearsin Correlation) adalah positif dan nilai probabilitas korelasi derajat signifikansi 0.005 ( )

5


(58)

Uji validitas menggunakan analisis korelasi pearson, keputusan mengetahui valid tidaknya butir instrumen. Jika pada tingkat signifikan 5% nilai r hitung > r tabel maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut valid.6 Dalam penelitian ini uji validitas hanya dilakukan di variabel kelompok referensi dan keputusan kerena angket yang disebarkan kepada responden menggunakan skala likert. Sedangkan untuk variabel lainnya yaitu pekerjaan dan pendapatan di uji menggunakan regresi linier berganda dengan salah satu variabel independen dummy.

Dalam penelitian tersebut, peneliti telah melakukan tes terhadap butir-butir pernyataan dalam kuisioner melalui 22 responden untuk melihat butir pernyataan yang diajukan peneliti valid atau tidak pada hasil jawaban

Berikut ini adalah table hasil dari uji validitas dari dua variable X1 dan Y :

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas

Variabel

Item

Soal r hitung Keterangan

X1 (Kelompok

referensi) soal 1

0,655 >

0,432 Valid

X1 (Kelompok referensi)

soal 2

0,499 >

0,432 Valid

X1 (Kelompok referensi)

soal 3

0,806 >

0,432 Valid


(59)

X1 (Kelompok referensi)

soal 4

0,612 >

0,432 Valid

X1 (Kelompok referensi)

soal 5

0,701 >

0,432 Valid

Y (Keputusan) soal 6

0,587 >

0,432 Valid

Y (Keputusan) soal 7

0,734 >

0,432 Valid

Y (Keputusan) soal 8

0,731 >

0,432 Valid

Y (Keputusan) soal 9

0,731 >

0,432 Valid

Hasil dari uji validitas dari variable X1 dan Y pada program IBM Statistical Packeges for Social Science (SPSS) 19 dinyatakan sudah valid karena r hitung lebih besar dari r tabel, dimana r tabel pada penelitian ini adalah 0,432 dengan jumlah responden sebanyak 22 orang, sedangkan r

hitung yang diperoleh lebih besar dari r tabel. Jadi, dari semua hasil r hitung

dengan program SPSS 19, maka semua item pertanyaan dinyatakan valid. 2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari suatu variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. 7

Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara one shot atau pengukuran sekali saja. Disini pengukuran hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur

7


(60)

reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (a). Suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha (a) > 0,6.8

Instrumen dikatakan valid atau reliabel, jika hasil perhitungan

memiliki koefisien keandalan (reliabilitas) sebesar α= 0,05 atau lebih.

Untuk pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha Cronbach9, yaitu:

Keterangan:

r = koefisien korelasi Alpha = variabel butir-butir K = jumlah butir = variabel total

Reliabilitas dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan nilai Alpha Cronbach. Kriteria suatu instrumen dikatakan reliabel bila koefisien reliabilitas Alpha Cronbach > 0,6.10 Dalam penelitian ini uji reliabilitas ada 2 variabel karena uji reliabel hanya variabel yang menggunakan skala likert.

8

Ibid.

9

Syamsul Hadi dan Widyarini, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Ekonisia, 2009),111.

10


(61)

Tabel 3.3 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Alpha Cronbach Keterangan

Kelompok referensi 0,694 Reliabel

Keputusan 0,644 Reliabel

Jadi, dari hasil uji reliabilitas untuk variabel kelompok referensi yaitu sebesar 0,694, untuk hasil uji reliabilitas untuk variabel keputusan yaitu sebesar 0,644. Semua variabel dalam penelitian ini dikatakan reliabel karena hasil uji Alpha Cronbach > 0,60

G. Data dan Sumber Data

Sumber data penelitian merupakan faktor penting yang menjadi pertimbangan yang menentukan mode pengumpulan data. Data yang digunakan dalam penelitian ini dapat dibagi menjadi dua jenis berdasarkan pada kelompoknya, yaitu:

1. Data Primer

Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian.11 Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari data angket

11


(62)

kuesioner yang dibagikan kepada anggota KJKS BMT-UGT Sidogiri KCP Tanggulangin Sidoarjo yang memilih produk tabungan idul fitri. 2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara atau diperoleh dan dicatat oleh pihak lain.12 Adapun data sekunder dalam penelitian ini ialah jumlah data daftar anggota yang melakukan simpanan produk idul fitri di BMT Sidogiri cabang Sidoarjo dan data pendukung lainnya yang dianggap dapat mendukung penelitian ini.

H. Teknis Pengambilan Data

Dalam penelitian ini teknik pengambilan data menggunakan dua teknis pengambilan data, yaitu;

1. Kuisioner

Metode angkat berbentuk rangkaian atau kumpulan pertanyaan yang disusun secara sistematis dalam daftar pertanyaaan. Kemudian dikirim kepada responden untuk diisi, setelah diisi angket dikirim kembali atau kembali kepada peneliti.13

Dalam teknik penulisan ini akan dibagikan angket yang berupa pertanyaan yang telah disiapkan terhadap anggota yang menabung produk tabungan idul fitri di KJKS BMT-UGT Sidogiri KCP Tanggulangi Sidoarjo.

12

Ibid, 129.

13


(63)

Pertanyaan ini merupakan bentuk indikator dari kedua variabel atau lebih bebas yakni variabel kelompok referensi (X1), pekerjaan (X2), dan pendapatan (X3). Sedangkan untuk indikator variabel terikat yaitu Keputusan (Y). Angket ini diharapkan mampu untuk memperoleh hasil tanggapan antara kelompok referensi, pekerjaan, dan pendapatan dengan adanya pengaruh atau tidak pada keputusan anggota memilih produk tabungan idul fitri di KJKS BMT-UGT Sidogiri KCP Tanggulangi Sidoarjo.

Tabel 3.4 Tabel skor

No. Kode Pernyataan

Bobot/ Skor

1 SS Sangat setuju 5

2 S Setuju 4

3 N Netral 3

4 TS Tidak setuju 2

5 STS Sangat tidak setuju 1

2. Teknik Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya dengan responden dengan menyiapkan serangkaian daftar pertanyaan (kuesioner) mendetail.14 Teknik wawancara dalam penelitian ini yaitu peniliti melakukan wawancara kepada pegawai yang sebagai Accounting

14


(64)

Officer (AO) maupun si responden anggota yang melakukan simpanan produk tabungan idul di KJKS BMT-UGT Sidogiri KCP Tanggulangin Sidoarjo.

3. Teknik Dokumenter

Metode dokumenter adalah salah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam metode penelitian. Pada intinya metode dokumentar adalah metode yang digunakan untuk menelusuri data historis.15 Dalam hal ini penulis melakukan pengambilan data yang telah tersedia di KJKS BMT-UGT Sidogiri KCP Tanggulangin Sidoarjo berupa daftar anggota yang menggunakan produk tabungan idul fitri.

I. Teknis Analisis Data

1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen, variabel independen, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah berdistribusi normal atau mendekati normal. Suatu data dikatakan mengikuti distribusi normal dilihat dari penyebaran data pada sumbu diagonal dari grafik 16

Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :

15

Supranto, Nandan Limaksari, Perilaku Konsumen Dan Strategi Pemasaran (Jakarta : Mitra Wacana Media, 2011), 154.

16


(65)

1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi normalitas.

2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi normalitas. b. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari suatu residual pengamatan ke pengamatan yang lain. Salah satu cara untuk mendekati heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik scatter plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Jika ada titik-titik membentuk pola tertentu yang teratur seperti bergelombang, melebar, kemudian menyempit maka telah terjadi heterokedastisitas. Jika titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y tanpa membentuk pola tertentu maka tidak terjadi heteroskedastisitas.17

c. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasinya antar sesama variabel bebas lain sama dengan nol.

17


(66)

Dalam penelitian ini teknik untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas didalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance inflation factor (VIF), nilai tolerance yang besarnya diatas 0,1 dan nilai VIF dibawah 10 menunjukkan bahwa tidak ada multikolinearitas diantara variabel bebasnya.18

2. Analisis Regresi Linier Berganda dengan Variabel Independen Dummy Analisis regresi linier berganda adalah pengembangan dari analisis regresi sederhana. Analisis regresi ganda ialah suatu alat analisis peramalan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsi atau hubungan kausal antara dua variabel bebas atau lebih dengan satu variabel terikat.19

Analisis Regresi Linier Berganda bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh kelompok referensi, pekerjaan, dan pendapatan terhadap keputusan pembelian.

Persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah:

Y= α + β1 X1 +β2 X2 + β3 X3 + e

Keterangan :

Y = Keputusan Pembelian

α = Konstanta

X1 = Kelompok referensi 18

Imam Ghazali, Analisis Multivariat dengan Program SPSS, Edisi ke-3, (Semarang: Badan Penerbit UNDIP, 2005), 91.

19


(67)

X2 = Pekerjaan X3 = Pendapatan

b1 = Koefisien regresi variabel kelompok referensi b2 = Koefisien regresi variabel kualitas pekerjaan b3 = Koefisien regresi variabel pendapatan e = Standard Error

Variabel dummy adalah variabel yang digunakan untuk mengkuantitatifkan variabel yang bersifat kualitatif (misal: jenis kelamin, pekerjaan, ras, agama dan lain-lain). Variabel dummy merupakan variabel katagorikal yang diduga mempunyai pengaruh langsung terhadap variabel yang bersifat kontinue. Variabel dummy hanya mempunyai 2 (dua) nilai yaitu 1 dan 0, serta diberi simbol D. Dummy memiliki nilai 1 (D=1) untuk salah satu katagori dan 0 (D=0) untuk katagori yang lain. Jumlah variabel dummy adalah jumlah semua variabel dammydikurangi satu.

Contoh variabel dummy dalam penelitian ini :

Tabel 3.5

Regresi dengan variabel dummy Jenis

Pekerjaan

PNS (Xd0)

Pedagang grosir (Xd1)

Pedagang eceran

(Xd2)

Pedagang kaki lima (Xd3)

Penjahit (Xd4)

Petani (Xd5)

0.00 1 0 0 0 0 0

1.00 0 1 0 0 0 0

2.00 0 0 1 0 0 0


(1)

Lampiraan 7 : Uji Multikolinieritas

Coefficients

a

Model

Unstandardized Coefficients

Standar dized Coeffic

ients

Collinearity Statistics

B Std.

Error Beta

Tolera

nce VIF

(Constant) 17,700 1,530

Kelompok_Referensi 4,645 0,923 0,503 0,995 3,005 Pedagang_Grosiran 1,584 0,587 0,365 0,46 2.172

Pedagang_Eceran 2,067 0,674 0,307 0,495 2.020

Pedagang_KakiLima -3,305 2,036 -0,314 0,993 1,055 Penjahit -1,845 2,243 -0,137 0,655 1,035 Petani -,016 2,161 -0,001 0,725 1,161 Pendapatan 1,683E-7 0 0,06 0,632 2,073

a. Dependent variable : Keputusan b. Sumber : hasil olah data SPSS


(2)

(3)

Lampiran 9: Uji Regresi Linier Berganda Variabel Dummy

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 17,700 1,530 ,503 11,568 ,000

Kelompok_Referensi 4,645 ,923 ,503 5,032 ,021 Pedagang_Grosiran 1,584 ,587 ,365 2,696 ,032

Pedagang_Eceran 2,067 ,674 ,307 3,066 ,013

Pedagang_KakiLima -3,305 2,036 -,314 -1,623 ,408

Penjahit -1,845 2,243 -,137 -,823 ,113

Petani -,016 2,161 -,001 -,007 ,994

Pendapatan 1,683E-7 ,000 ,060 ,488 ,627

a. Dependent Variable: Keputusan

Stepwise

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardize d

Coefficients T Sig. B Std. Error Beta

1

(Constant) 19,473 1,430 13,617 0,018

Kelompok_Referensi 7,645 0,523 0,403 14,617 0,021

2

(Constant) 17,987 1,48 0,503 12,153 0,006

Kelompok_Referensi 4,845 0,823 0,503 5,882 0,018 Pedagang_Grosiran 1,784 0,647 0,365 2,757 0,025

Pedagang_Eceran 2,267 0,574 0,307 3,946 0,011


(4)

Lampiran 10: Uji Hipotesis

Uji Hipotesis

Secara Simultan (Uji F)

ANOVAb

Model

Sum of

Squares

df

Mean

Square

F

Sig.

1

Regression

61,823

7

8,832 19,343

,000

Residual

463,489

85

5,453

Total

525,312

92

a. Predictors: (Constant), Pendapatan, Kelompok_Referensi, Petani, Pedagang_KakiLima, Penjahit, Pedagang_Grosiran, Pedagang_Eceran b. Dependent Variable: Keputusan

Uji Hipotesis

Secara Parsial (Uji T)

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 17,700 1,530 ,503 11,568 ,000

Kelompok_Referensi 4,645 ,923 ,503 5,032 ,021 Pedagang_Grosiran 1,584 ,587 ,365 2,696 ,032

Pedagang_Eceran 2,067 ,674 ,307 3,066 ,013

Pedagang_KakiLima -3,305 2,036 -,314 -1,623 ,408

Penjahit -1,845 2,243 -,137 -,823 ,113

Petani -,016 2,161 -,001 -,007 ,994

Pendapatan 1,683E-7 ,000 ,060 ,488 ,627


(5)

Stepwise

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 19,473 1,430 13,617 0,018

Kelompok_Referensi 7,645 0,523 0,403 14,617 0,021

2

(Constant) 17,987 1,48 0,503 12,153 0,006

Kelompok_Referensi 4,845 0,823 0,503 5,882 0,018

Pedagang_Grosiran 1,784 0,647 0,365 2,757 0,025

Pedagang_Eceran 2,267 0,574 0,307 3,946 0,011


(6)

BIODATA PENULIS

Nama : Diki S Riwanto

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat dan Tanggal Lahir : Mojokerto, 13 Juni 1995

Alamat : Dsn Bajangan 003/011, Ds. Kembangringgit

Kec. Pungging, Kab Mojokerto

Fakultas/ Program Studi : Ekonomi dan Bisnis Islam/ Ekonomi

Syariah NIM : C34212087

Karya Tulis : Pengaruh Kelompok Referensi, Pekerjaan Dan

Pendapatan Terhadap Keptusan Anggota

Memilih Produk Tabungan Idul Fitri Di KJKS

BMT-UGT Sidogiri Sidoarjo

Prestasi

: Penerima Beasiswa Bank Indonesia Tahun