ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT SAMPOERNA MILD
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT. HM SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN 2007 & 2006 DITINJAU SECARA TIME SERIES
(2)
Pendahuluan
Analisis laporan keuangan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kinerja perusahaan. Maka untuk menganalisis dapat dilakukan dengan menghitung rasio atau perbandingan dari beberapa data. Sehingga dari hasil penghitungan akan dapat dipahami oleh berbagai pihak terkait dalam pengambilan keputusan. Dalam laporan ini akan membahas mengenai PT. HM SAMPOERNA Tbk. & ANAK PERUSAHAAN.
(3)
Tujuan
1. Mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan
tingkat risiko atau tingkat kesehatan suatu perusahaan.
2. Untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek tepat pada waktunya.
3. Untuk mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan hutang.
4.Untuk mengukur sejauh mana efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumber daya - sumber dayanya. 5. Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
(4)
A N A L IS IS D A T A
No Keterangan Tahun
2007 2006
1 Total Aset Lancar 11,031,618 10,142,743
2 Total Hutang Lancar 6,421,835 5,718,804
3 Quick Asset 809,803 1,988,655
4 Total Pendapatan Operasi 4,502,977 4,217,006
5 Harga Pokok Penjualan 15,377,626 16,295,488
6 Total Persediaan 8,709,963 7,099,229
7 Total Utang 7,706,796 7,598,856
8 Total Ekuitas 7,417,709 5, 599,325
9 Total Asset 15,131,896 13,287,272
10 Beban Bunga 49,247 73,684
11 Laba Bersih 3,002,517 3,001,616
12 Laba Ditahan 6,277,049 4,476,943
13 Penjualan 22,006,971 22,754,510
14 Piutang Bersih 900,203 541,206
15 Laba Sebelum Pajak 4,417,819 4,432,506
16 Laba Kotor 6,629,345 6,459,022
Sumber: www.sampoernafoundation.org
(5)
HASIL ANALISIS
No Keterangan Tahun
2007 2006
I RASIO LIKUIDITAS
1 Rasio Lancar 1.7178296 1.7735777
2 Rasio Cepat 0.3615252 0.5321941
II RASIO AKTIVITAS
3 Perputaran Piutang 24.446676 42.044083
4 Perputaran Persediaan 1.7655214 2.2953884
5 Perputaran Aktiva 1.4543433 1.7125043
III RASIO LEVERAGE
6 Rasio Hutang Terhadap Total Asset 0.509308 0.5718899
7 Rasio Hutang Terhadap Modal 1.0389725 1.3571022
8 Interest Coverage 2.0776361 1.977018
IV RASIO PROFITABILITAS
9 Marjin Laba Kotor 0.3012384 0.2838568
10 Marjin Laba Bersih 0.1364348 0.131913
11 Pengembalian Investasi 0.4047769 0.5360675
(6)
Dari hasil perbandingan diatas PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dan Anak Perusahaan di tahun 2007 dan 2006, maka dapat di informasikan
beberapa hal :
1.Tahun 2006 memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban finasial jangka pendek lebih besar.
2.Tahun 2006 memiliki aktiva lancar yang lebih liquid dan memerlukan waktu lebih pendek untuk mengubah aktiva menjadi kas.
3.TAHUN 2006 memiliki kebijakan kredit yang terlampau bebas sehingga investasi dalam piutang terlampau besar akibatnya laba akan menurun.
(7)
4. Tahun 2006 lebih efisien di dalam melakukan perputaran persediaan.
5. Tahun 2006 lebih efektif dalam menggunakan keseluruhan aktiva untuk menciptakan penjualan dan mendapatkan laba.
6. Tahun 2006 memiliki risiko perusahaan dibiayai dengan utang lebih besar, sehingga investor akan meminta tingkat keuntungan yang lebih tinggi.
7. Tahun 2007 memiliki proporsi modal sendiri yang rendah untuk membiayai aktiva.
8. Tahun 2007 memiliki kemampuan untuk memenuhi beban bunga dari laba perusahaan yang diperoleh.
(8)
9. Tahun 2007 memberikan nilai profitabilitas lebih tinggi, dengan tetap memperhatikan harga pokok penjualan.
10.Tahun 2007 mengalami penurunan biaya relatif lebih besar dibanding peningkatan penjualan.
11.Tahun 2006 menghasilkan laba lebih besar yang tersedia bagi pemilik (pemegang saham) perusahaan
12.Tahun 2007 menghasilkan laba kotor (EBIT) dari aktiva yang dipergunakan lebih besar.
(9)
Dan secara umum dapat
dirumuskan, sebagai berikut:
Liquidity : Pada tahun 2006 memiliki
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendek lebih besar dibanding tahun 2007.
Activity : Pada tahun 2007 memiliki
kemampuan perusahaan untuk mengendalikan investasinya di aset atau dengan kata lain tingkat efisiensi perusahaan dalam menggunakan aset untuk mendapatkan penjualan lebih rendah dibanding tahun 2006.
(10)
Financial Leverage
: Pada tahun 2007
memiliki sejauh mana perusahaan
mengandalkan pendanaan utang kurang
efektif dibanding tahun 2006.
Profitability
: Pada tahun 2006
memiliki sejauh mana perusahaan
mampu menghasilkan laba baik dalam
hubungannya dengan penjualan, aset
maupun laba bagi modal sendiri lebih
profit dibanding tahun 2007.
(11)
(12)
K
ESIMPULAN
1. Analisis laporan keuangan merupakan sesuatu yang tidak dapat terpisahkan dari bagian finansial perusahaan.
2. Dalam analisis laporan keuangan dapat menentukan langkah dalam pengambilan keputusan pihak manajemen (internal) maupun eksternal.
3. Analisis laporan keuangan dapat memperlihatkan kondisi suatu perusahaan.
(13)
4. Penggunaan analisis rasio keuangan sangat variatif dan bergantung dari pihak yang membutuhkan, untuk itu diperlukan data – data yang sangat mendukung agar hasil analisis keuangan dapat representatif dan dapat menggambarkan kondisi perusahaan yang sebenarnya, sehingga perusahaan mendapatkan nilai lebih (professional) secara global untuk mendapatkan investasi dalam mengembangkan usaha serta kemakmuran bagi stock holder secara keseluruhan.
(14)
SARAN
1. Mengingat begitu pentingnya laporan keuangan bagi pihak-pihak tertentu maka pihak terkait jangan memanipulasi data demi tercapainya tujuan bersama sehingga dapat berakuntanbilitas bagi semua pihak.
2. Pihak Manajemen perlu sering mengadakan evaluasi atau pengawasan dalam mempersiapkan laporan keuangan yang akan diterbitkan bagi pemegang saham.
(15)
DAFTAR PUSTAKA
Ross, WJ. 2005. Corporate Finance, Mc.Graw-Hill Companies.
2007. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS , (Online), Jilid 5, No. 4,
(http://www.sampoernafoundation.org, diakses 19 Desember 2009).
Sabardi, A. 1993. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Van Horne, JC. Dan Wachowicz, JM. 1997. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. Jakarta : Salemba Empat.
(16)
TERIMA KASIH
All rights reserved
© 2009
(1)
(2)
K
ESIMPULAN
1. Analisis laporan keuangan merupakan sesuatu yang tidak dapat terpisahkan dari bagian finansial perusahaan.
2. Dalam analisis laporan keuangan dapat menentukan langkah dalam pengambilan keputusan pihak manajemen (internal) maupun eksternal.
3. Analisis laporan keuangan dapat memperlihatkan kondisi suatu perusahaan.
(3)
4. Penggunaan analisis rasio keuangan sangat variatif dan bergantung dari pihak yang membutuhkan, untuk itu diperlukan data – data yang sangat mendukung agar hasil analisis keuangan dapat representatif dan dapat menggambarkan kondisi perusahaan yang sebenarnya, sehingga perusahaan mendapatkan nilai lebih (professional) secara global untuk mendapatkan investasi dalam mengembangkan usaha serta kemakmuran bagi stock holder secara keseluruhan.
(4)
SARAN
1. Mengingat begitu pentingnya laporan keuangan bagi pihak-pihak tertentu maka pihak terkait jangan memanipulasi data demi tercapainya tujuan bersama sehingga dapat berakuntanbilitas bagi semua pihak.
2. Pihak Manajemen perlu sering mengadakan evaluasi atau pengawasan dalam mempersiapkan laporan keuangan yang akan diterbitkan bagi pemegang saham.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Ross, WJ. 2005. Corporate Finance, Mc.Graw-Hill Companies.
2007. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS , (Online), Jilid 5, No. 4,
(http://www.sampoernafoundation.org, diakses 19 Desember 2009).
Sabardi, A. 1993. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
(6)