Kadar Hypoxia Inducible Factor-1α pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Disertai Mikroalbuminuria dan Retinopati | Hoo | Majalah Kedokteran Bandung 281 941 1 PB

Kadar Hypoxia Inducible Factor-1α pada Penderita Diabetes Melitus
Tipe 2 Disertai Mikroalbuminuria dan Retinopati
Yumilia Hoo,1 Hikmat Permana,2 Nanny Natalia M Soetedjo,2 Augusta Y. L. Ariin2
Ilmu Penyakit Dalam, Rumah Sakit Immanuel Bandung 2Divisi Endokrinologi dan Metabolik,
Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran/Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung
1

Abstrak
Diabetes melitus tipe 2 (DMT2) sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan karena bersifat progresif
dan menimbulkan komplikasi. Menurut data epidemiologi dari International Diabetes Federation (IDF) tahun
2011, dinyatakan bahwa retinopati diabetik sering kali mendahului mikroalbuminuria. Komplikasi tersebut
diawali oleh disfungsi endotel yang akan meningkatkan sekresi sitokin yang menginduksi angiogenesis dan
limpangiogenesis. Pada keadaan hipoksia akibat perubahan mikrovaskular, hypoxia inducible factor-1 alpha (HIF1α) disekresikan dan akan merangsang produksi vascular endothelial growth factor (VEGF) yang menginduksi
angiogenesis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar HIF-1α plasma penderita DMT2 dengan
mikroalbuminuria dan retinopati diabetik. Penelitian menggunakan rancangan studi potong lintang terhadap 158
penderita DMT2 yang berobat di poliklinik endokrinologi Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung periode
Juli─Desember 2012. Data dianalisis menggunakan uji-t, Mann Whitney, dan multivariate analysis of variance
(MANOVA). Subjek penelitian terdiri atas 82 orang pria (51,9%) dan 76 orang wanita (48,1%). Delapan puluh
orang (50,6%) normoalbuminuria dan 78 orang (49,4%) mikroalbuminuria. Pada penelitian ini didapatkan 38
orang dengan retinopati diabetik (24,1%). Median kadar HIF-1α kelompok mikroalbuminuria adalah 0,103
(0,041–0,735) ng/mL dan pada normoalbuminuria 0,144 (0,041–0,481) ng/mL (p=0,257). Median kadar HIF1α kelompok retinopati positif 0,041 (0,041–0,33) ng/mL, sedangkan kelompok tanpa retinopati 0,167 (0,041–

0,735) ng/mL dengan p30 kg/m2. Pada
penelitian ini IMT kelompok mikroalbuminuria
rata rata 24,80±3,77 kg/m2 (termasuk normal
sampai obese 1). Penderita dikatakan memiliki
obesitas sentral bila lingkar pinggang ≥90 cm
untuk laki laki dan ≥80 cm untuk perempuan.
Pada penelitian ini lingkar pinggang kelompok
mikroalbuminuria 87,68±9,60 cm, sedangkan
kelompok normoalbuminuria sebesar 87,79±9,63
cm. Pada penelitian yang dilakukan sebelumnya

MKB, Volume 46 No. 2, Juni 2014

Yumilia Hoo: Kadar Hypoxia Inducible Factor-1α pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2

Tabel 2 Karakteristik Subjek Penelitian Mikroalbuminuria
Retinopati (+)
Mean
Median
(SD)

(Min-Maks)
60,97 (9,10)
10 (5–25)
24,31 (3,41)

Usia (tahun)
Lama DM (tahun)
IMT (kg/cm)
Lingkar pinggang
85,50 (10,63)
(cm)
Lingkar pinggul
96,29 (9,61)
(cm)
TD sistol (mmHg)
TD diastol (mmHg)
GDP (mg/dL)
GD2PP (mg/dL)
HbA1c (%)
Kolesterol Total

192,97 (37,93)
(mg/dL)
Kolesterol HDL
(mg/dL)
Kolesterol LDL
118,13 (35,14)
(mg/dL)
Trigliserida
(mg/dL)
HIF (ng/mL)

0,040a
0,173b
0,609a

85,78 (9,55)

0,881a

96,73 (8,21)


0,785a

130 (100–150)
80 (70–100)
155,5 (89–322)
202,5 (78–447)
8,4 (4,8–13,4)

130 (90–170)
80 (60–120)
131 (51–385)
190,5 (51–332)
7,4 (5,5–12,5)

48,5 (31–97)

p

0,993b

0,834b
0,006b
0,568b
0,012b
0,683a

190,25 (35,12)
47 (24–79)

0,172b
0,793a

116,48 (28,22)
105 (49–238)

127 (49–450)

0,100b

0,041 (0,041–0,33)


0,167 (0,041–0,735)