BAB 5 Visi Misi Tujuan Sasaran_ 31 okt_B5
BAB V
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
5.1 Visi
Visi merupakan gambaran kondisi masa depan yang dicita-citakan dapat terwujud dalam kurun waktu tertentu. Visi pembangunan daerah Kabupaten Timor Tengah Utara periode 2011 – 5 adalah terwujudnya masyarakat Kabupaten Timor Tengah Utara yang sejahtera, adil, demokratis dan mandiri melalui pemberdayaan potensi sumber daya manusia laki-laki dan perempuan serta sumber daya alam secara lestari .
Kandungan makna dalam uraian visi ini menjelaskan bahwa kondisi yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan adalah mewujudkan masyarakat Kabupaten Timor Tengah Utara yang berpenghasilan cukup, cerdas dan sehat, memiliki kesamaan hak dalam hukum dan hak untuk mendapatkan pelayanan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan dalam nuansa demokrasi yang mensyaratkan adanya kebebasan untuk berpartisipasi secara aktif dalam berbagai bidang baik laki-laki maupun perempuan sehingga memampukan rakyat untuk hidup mandiri. Berikut dijelaskan makna kata-kata kunci dari visi tersebut.
Sejahtera mengandung pengertian bahwa dalam kurun waktu lima tahun kedepan akan terjadi peningkatan penghasilan, pengetahuan atau pendidikan dan derajat kesehatan masyarakat. Upaya penurunan kemiskinan, kebodohan dan problema kesehatan, juga terkait erat dengan pembangunan infrastruktur yang memadai agar rakyat memiliki akses yang cukup baik untuk mengembangkan ekonomi, mendapatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan.
Adil memiliki arti bahwa semua warga masyarakat Timor Tengah Utara baik laki-laki maupun perempuan memiliki kesamaan hak untuk mendapatkan pelayanan pemerintahan, pembangunan dan pemberdayaan kemasyarakatan serta kesamaan hak dalam hukum.
(2)
Demokratis mengandung makna bahwa rakyat memiliki kebebasan dan kesamaan hak untuk turut berpartisipasi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah dan desa dalam koridor norma dan aturan yang berlaku.
Mandiri menunjukkan adanya peningkatan kemampuan rakyat Timor Tengah Utara yang diindikasikan oleh meningkatnya kesejahteraan masyarakat, akses informasi, komunikasi dan infrastruktur daerah lainnya.
Pemberdayaan potensi sumber daya manusia laki-laki dan perempuan mencerminkan betapa pentingnya kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan dimana kaum perempuan diberi kesempatan yang sama dengan laki-laki untuk berpartisipasi dalam berbagai bidang pembangunan, dan hak-hak perempuan penting untuk dilindungi.
Sumber daya alam secara lestari melingkupi suatu pengertian bahwa pengelolaan sumber daya alam akan dioptimalkan untuk kesejahteraan rakyat dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.
5.2 Misi
Misi merupakan komitmen untuk melaksanakan agenda-agenda utama yang menjadi penentu keberhasilan pencapaian visi pembangunan. Mengacu pada ide dan cita-cita untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten Timor Tengah Utara yang sejahtera, adil, demokratis dan mandiri melalui pemberdayaan potensi sumber daya manusia laki-laki dan perempuan serta sumber daya alam secara lestari maka ditetapkan misi pembangunan Kabupaten Timor Tengah Utara – 2015 sebagai berikut:
1. Memberdayakan ekonomi kerakyatan berbasis potensi unggulan daerah dan berwawasan lingkungan hidup secara sinergis dan berkelanjutan.
Dengan misi ini, Pemerintah Daerah bertekad memberdayakan ekonomi rakyat yang berbasis potensi unggulan daerah dengan mengembangkan pertanian, mengoptimalkan pengelolaan SDA yang berorientasi pada pelestarian lingkungan hidup, melakukan revitalisasi dan refungsionalisasi lembaga-lembaga keuangan mikro seperti koperasi dan UKM,
(3)
mengembangkan pariwisata serta menarik minat penanaman modal dalam daerah yang tinggi dengan tujuan untuk meningkatkan perekonomian rakyat. 2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pembangunan
pendidikan, kesehatan, olah raga dan kepemudaan.
Misi ini menjelaskan keinginan Pemerintah Daerah untuk mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pendidikan yang berkualitas, terakses dan merata, peningkatan derajat kesehatan masyarakat melaui optimalisasi pelayanan kesehatan yang bermutu, dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat secara mudah dan murah, mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olah raga serta mengembangkan bidang kepemudaan sebagai bagian dari pembinaan mental dan budaya sportivitas yang kondusif bagi pembangunan berbagai bidang.
3. Meningkatkan aksesibilitas melalui pembangunan dan pemerataan infrastruktur daerah.
Makna yang terkandung dalam misi ini adalah bahwa Pemerintah Daerah akan melakukan pembangunan dan pemerataan infrastruktur daerah guna meningkatkan aksesibilitas masyarakat untuk mempermudah aktivitas ekonomi dan mudah untuk mendapatkan pelayanan publik.
4. Mewujudkan tata kepemerintahan yang baik dan bersih.
Melalui misi ini, Pemerintah Daerah akan berupaya untuk mewujudkan good and clean governance dengan melakukan penataan kembali birokrasi pemerintahan daerah sebagai ujung tombak pelayanan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, menciptakan situasi yang tenteram dan tertib, mewujudkan kesetaraan gender dalam pelbagai aspek, perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM) serta mendukung implementasi otonomi desa dengan meningkatkan kapasitas aparatur pemerintahan desa dan meningkatkan kapasitas fiskal desa.
5. Mengembangkan kawasan strategis daerah dengan menata Kota Kefamenanu sebagai Ume Naek – Ume Mese, mengembangkan kawasan pesisir Pantai Utara serta optimalisasi pembangunan kawasan perbatasan.
(4)
Melalui misi ini, Pemerintah Daerah mengagendakan prioritas khusus untuk menata pembangunan Kota Kefamenanu sebagai pusat pelayanan pemerintahan dan jasa, mengembangkan kawasan pesisir Pantai Utara sebagai salah satu pusat pertumbuhan yang mampu menopang perekonomian daerah serta mengoptimalkan pembangunan kawasan perbatasan sesuai dengan kewenangan daerah dan mengkoordinasikan pengelolaan perbatasan dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Pemerintah Pusat.
5.3 Tujuan dan Sasaran
Tujuan yang dipaparkan pada bagian ini menggambarkan apa yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun sebagai penjabaran dari pernyataan dan penjelasan misi yang telah diuraikan di atas. Artinya bahwa tujuan merupakan pernyataan tentang hal-hal yang akan dilakukan untuk mewujudkan visi dengan menjabarkan atau mengoperasionalkan misi untuk memecahkan permasalahan pembangunan daerah dan isu-isu strategis dalam jangka menengah. Tujuan pembangunan daerah Kabupaten Timor Tengah Utara periode 2011 – 2015 meliputi :
1. Mengembangkan komoditas pertanian unggulan yang produktif, berdaya saing dan memberikan nilai tambah
2. Pemberdayaan kelembagaan ekonomi masyarakat
3. Mengembangkan potensi ekonomi yang berbasis SDA dan berwawasan lingkungan
4. Peningkatan daya saing ekonomi daerah
5. Mengembangkan pendidikan yang berkualitas, merata dan terakses 6. Mengembangkan akses dan kualitas kesehatan
7. Mengembangkan olah raga dan kepemudaan
8. Meningkatkan pembangunan dan pemerataan infrastruktur daerah 9. Mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas
(5)
11. Meningkatkan ketenteraman dan ketertiban umum 12. Penguatan implementasi otonomi desa
13. Meningkatkan kualitas managemen struktur dan pola pemanfaatan ruang Kota Kefamenanu
14. Meningkatkan pengelolaan kawasan pesisir Pantai Utara 15. Meningkatkan pembangunan kawasan perbatasan negara
Untuk mewujudkan tujuan-tujuan tersebut di atas maka ditetapkan sasaran-sasaran pembangunan daerah yang ingin dicapai dalam 5 (lima) tahun ke depan dengan memperhatikan isu-isu strategis daerah sebagai titik pijak. Indikator sasaran pembangunan daerah yang ditetapkan untuk periode 2011 – 2015 menggambarkan target capaian kinerja pada awal dan akhir perencanaan (2011 dan 2015) secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional dan terarah. Kendati demikian, tidak semua indikator sasaran bersifat kuantitatif namun ada pula yang bersifat kualitatif. Pernyataan sasaran pembangunan tersebut diuraikan sebagai berikut :
1. Mengembangkan komoditas pertanian unggulan yang produktif, berdaya saing dan memberikan nilai tambah. Ada beberapa sasaran yang ditetapkan untuk mencapai sasaran ini yaitu :
a. Meningkatkan produksi pertanian unggulan daerah yang bermutu. Sasaran ini meliputi beberapa indikator yakni peningkatan produksi jagung dari 43.170 ton menjadi 75.500 ton, kacang tanah dari 1.715 ton menjadi 4.500 ton, bawang putih siung tunggal dari 3,5 ton menjadi 32 ton, populasi ternak sapi dari 86.319 ekor menjadi 93.793 ekor, produksi ikan tangkapan dari 461 ton menjadi 555 ton dan perluasan areal tambak garam dari 219,8 ha menjadi 1.315,8 ha.
b. Mengembangkan industri pengolahan hasil pertanian dengan indikator meningkatnya persentase industri pengolahan dari 20% menjadi 70%. c. Membangun sistem pemasaran hasil pertanian yang baik yang
ditunjukkan oleh peningkatan jumlah distributor hasil pertanian ke luar daerah dari 3 distributor menjadi 6 distributor, serta jumlah jaringan pemasaran hasil pertanian dari 1 menjadi 2 jaringan.
(6)
2. Pemberdayaan kelembagaan ekonomi masyarakat, dengan sasaran revitalisasi dan refungsionalisasi koperasi dan UKM dalam memberdayakan perekonomian rakyat. Hal ini ditandai dengan meningkatnya persentase koperasi berkualitas dari 69,4% menjadi 90%, dan meningkatnya jumlah UKM terbina dari 106 unit menjadi 186 unit.
3. Mengembangkan potensi ekonomi yang berbasis SDA dan berwawasan lingkungan. Sasarannya adalah meningkatkan pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup. Setidaknya ada 3 (tiga) indikator makro yang dapat digunakan untuk mengukur sasaran ini yakni 1) meningkatnya produksi hasil hutan berupa asam dari 503.825 ton menjadi 579.398 ton, kemiri dari 83,74 ton menjadi 96,30 ton, madu dari 106 liter menjadi 121,90 liter dan kayu dari 162.606 m3 menjadi 186.996 m3, 2) meningkatnya produksi hasil tambang galian golongan B dari 21.000 ton menjadi 30.600 ton, 3) mempertahankan kualitas tanah dan udara masing-masing sebesar 100% dan meningkatkan kualitas air dari 97% menjadi 100%,.
4. Peningkatan daya saing ekonomi daerah, meliputi sasaran :
a. Mengoptimalkan pengelolaan potensi pariwisata yang ditandai dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara dari 18.102 orang menjadi 50.000 orang.
b. Meningkatkan investasi dalam daerah yang diindikasikan oleh 2 (dua) hal yakni meningkatnya jumlah investor yang masuk ke Kabupaten TTU dari 22 menjadi 48 serta meningkatnya, jumlah tenaga kerja yang terserap dari 358 orang menjadi 768 orang.
c. Meningkatkan jumlah dan kualitas pasar (los permanen) dari 23 unit menjadi 29 unit.
5. Mengembangkan pendidikan yang berkualitas, merata dan terakses. Sasarannya adalah meningkatkan kualitas pendidikan. Hal ini ditunjukkan oleh beberapa indikator yakni 1) meningkatnya kelulusan siswa pada jenjang SD dari 97% menjadi 99%, SMP dari 99,2% menjadi 99,7% dan SMA/SMK dari 94% menjadi 98%, 2) meningkatnya APM pada jenjang PAUD dari 25,70% menjadi 42,75%, SD dari 85,29% menjadi 88,20%, SMP dari 85,22% menjadi 86,70% dan SMA/SMK dari 64,13% menjadi 65,30%.
(7)
6. Mengembangkan akses dan kualitas kesehatan, dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan melalui penurunan AKI dari 258/100.000 KH menjadi 125/100.000 KH, AKB dari 8,5/1000 KH menjadi 2,4/1000 KH, dan gizi buruk dari 0,31% menjadi 1,10%.
7. Mengembangkan olah raga dan kepemudaan, dengan sasaran mendorong peningkatan event dan sarana prasarana olah raga kegiatan kepemudaan. Hal ini ditunjukkan oleh meningkatnya jumlah event olah raga dari 122 menjadi 130, GOR dari 0 unit menjadi 1 unit, stadion dari 0 unit menjadi 1 unit, kegiatan kepemudaan dari 54 menjadi 58.
8. Meningkatkan pembangunan dan pemerataan infrastruktur daerah, meliputi sasaran :
a. Meningkatkan pembangunan dan peningkatan jalan, jembatan dan jaringan irigasi yang diindikasikan oleh meningkatnya panjang jalan yang kabupaten dalam kondisi baik dari 588,59 km menjadi 882,89 km, rasio jaringan irigasi terhadap luas lahan budidaya dari 0,94 menjadi 3,02. b. Meningkatkan utilitas lingkungan dan rumah layak huni. Indikatornya
berupa meningkatnya rasio daya tampung TPS terhadap penduduk dari 0,71 menjadi 1,08, persentase Rumah Tangga pengguna listrik dari 43,11% menjadi 50%, persentase Rumah Tangga pengguna air bersih dari 76,66% menjadi 86%, persentase Rumah Tangga bersanitasi dari 61,26% menjadi 75%.
9. Mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas, dengan sasaran :
a. Mewujudkan layanan publik yang cepat dan tepat melalui beberapa indikator yakni: 1) pemberian layanan perijinan yang cepat dan murah, 2) pemberian layanan sosial kepada masyarakat penyandang sosial secara tepat, 3) pemberian layanan secara cepat kepada korban bencana, 4) pemberian layanan akte kependudukan dan catatan sipil secara cepat dan murah, 5) pemberian layanan yang cepat dan tepat kepada pencari kerja dan tenaga kerja, 6) pemberian layanan yang cepat dan selektif kepada transmigran, 7) meningkatnya kegiatan pemberdayaan perempuan dan perlindungan HAM, 8) meningkatnya layanan informasi dan komunikasi melalui media lokal secara cepat dan murah.
(8)
b. Mewujudkan tertib perencanaan dan pengelolaan keuangan daerah yang diindikasikan oleh 1) meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah, 2) meningkatnya koordinasi pengendalian tata ruang wilayah, 3) meningkatnya kualitas perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban belanja daerah, pendapatan daerah serta pengelolaan asset daerah.
c. Mewujudkan tertib administrasi yang ditunjukkan oleh beberapa indikator yakni tertib kearsipan daerah, meningkatnya penggunaan e-government dari 1 unit menjadi 6 unit, serta pemberian layanan administrasi secara cepat dan tepat.
10. Penguatan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah, dengan sasaran : a. Meningkatkan kualitas SDM aparatur yang dindikasikan oleh
meningkatnya persentase PNS yang berpendidikan S1 dan S2 dari 25,2% menjadi 50% dan S3 dari 0 orang menjadi 1 orang.
b. Meningkatkan fungsi pengawasan untuk menekan tingkat penyalahgunaan kewenangan dalam pengelolaan keuangan daerah. 11. Meningkatkan ketenteraman dan ketertiban umum. Sasarannya adalah
mewujudkan ketenteraman dan ketertiban umum, diindikasikan oleh menurunnya tingkat pelanggaran peraturan daerah dari 60 kasus pelanggaran menjadi 30 kasus pelanggaran.
12. Penguatan implementasi otonomi desa dengan sasaran memperkuat kapasitas fiskal dan kapasitas aparatur pemerintahan desa. Indikatornya ada 2 (dua) yakni meningkatnya Alokasi Dana Desa (ADD) dari rata-rata 100 juta menjadi 300 juta rupiah serta meningkatnya pemahaman aparatur pemerintahan desa tentang implementasi otonomi desa.
13. Meningkatkan kualitas managemen struktur dan pola pemanfaatan ruang Kota Kefamenanu. Sasarannya adalah mendorong penataan Kota Kefamenanu sebagai pusat pelayanan pemerintahan dan jasa. Indikatornya berupa meningkatnya 1) kualitas jalan dan jembatan, 2) utilitas lingkungan, 3) ruang terbuka hijau, 4) penataan lalu lintas dalam kota dan fasilitas publik dalam kota.
(9)
14. Meningkatkan pengelolaan kawasan pesisir Pantai Utara, dengan sasaran mengoptimalkan pengelolaan kawasan pesisir Pantai Utara. Hal ini dindikasikan oleh 1) meningkatnya pemanfaatan pelabuhan laut Wini, 2) meningkatnya aktivitas hiburan di Pantura, 3) meningkatnya pengembangan kawasan industri dan ekonomi serta 4) meningkatkan sinergitas pembangunan Kota Terpadu Mandiri (KTM) Ponu.
15. Meningkatkan pembangunan kawasan perbatasan negara, dengan sasaran mengoptimalkan pembangunan kawasan perbatasan, ditunjukkan oleh meningkatnya 1) kualitas dan kuantitas infrastruktur jalan dan jembatan, 2) utilitas lingkungan, 3) kualitas dan kuantitas sarana prasarana ekonomi, 4) kualitas dan kuantitas sarana prasarana pendidikan, serta 5) kualitas dan kuantitas sarana prasarana kesehatan.
Uraian visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan daerah di atas merupakan satu kesatuan alur pikir yang terkait satu sama lain. Korelasi yang kuat dan selaras antara visi dengan misi, misi dengan tujuan dan tujuan dengan sasaran menjadi penting sebagai tolok ukur kinerja pembangunan daerah. Penetapan tujuan dan sasaran yang teknokratis inilah yang akan dijadikan sebagai acuan dan rujukan bagi penyusunan tujuan dan sasaran SKPD untuk jangka menengah. Keterkaitan dan kesesuaian antara visi, misi, tujuan dan sasaran tersebut ditampilkan dalam tabel berikut :
Tabel 5.1. Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara 2011 – 2015
VISI : Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Timor Tengah Utara yang sejahtera, adil,
demokratis dan mandiri melalui pemberdayaan potensi sumber daya manusia laki-laki dan perempuan serta sumber daya alam secara lestari
MISI TUJUAN SASARAN
Misi 1 : Memberdayakan ekonomi kerakyatan berbasis potensi unggulan daerah dan berwawasan lingkungan hidup yang sinergis dan berkelanjutan.
1. Mengembangkan komoditas pertanian unggulan yang
produktif, berdaya saing dan dan memberikan nilai tambah.
1. Meningkatnya produksi pertanian unggulan daerah
2. Berkembangnya industri pengolahan hasil pertanian
(10)
VISI : Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Timor Tengah Utara yang sejahtera, adil, demokratis dan mandiri melalui pemberdayaan potensi sumber daya manusia laki-laki dan perempuan serta sumber daya alam secara lestari
MISI TUJUAN SASARAN
3. Terbangunnya sistem pamasaran hasil pertanian yang baik 2. Pemberdayaan
kelembagaan ekonomi masyarakat
1. Revitalisasi dan refungsionalisasi koperasi dan UKM dalam memberdayakan perekonomian rakyat 3. Mengembangkan
potensi ekonomi yang berbasis SDA dan berwawasan lingkungan
1. Mengoptimalkan pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup 4. Peningkatan daya saing
ekonomi daerah
1. Meningkatnya pengelolaan potensi pariwisata
2. Meningkatnya investasi dalam daerah
3. Meningkatnya jumlah dan kualitas pasar Misi 2 : Meningkatkan
kualitas sumber daya manusia melalui
pembangunan pendidikan, kesehatan, olah raga dan kepemudaan
1. Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan
1. Meningkatnya kualitas pendidikan
2. Meningkatkan akses dan kualitas kesehatan masyarakat
1. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
3. Mengembangkan olah raga dan kepemudaan
1. Meningkatnya event dan sarana prasarana olah raga serta kegiatan kepemudaan
(11)
VISI : Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Timor Tengah Utara yang sejahtera, adil, demokratis dan mandiri melalui pemberdayaan potensi sumber daya manusia laki-laki dan perempuan serta sumber daya alam secara lestari
MISI TUJUAN SASARAN
Misi 3 : Meningkatkan aksesibilitas melalui pembangunan dan pemerataan infrastruktur daerah
1. Meningkatkan pembangunan dan pemerataan
infrastruktur daerah
1. Meningkatnya pembangunan dan peningkatan jalan, jembatan dan jaringan irigasi
2. Meningkatnya utilitas lingkungan dan rumah layak huni
Misi 4 : Mewujudkan tata kepemerintahan yang baik dan bersih
1. Mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas
1. Terwujudnya layanan publik yang cepat dan tepat
2. Terwujudnya tertib perencanaan dan pengelolaan keuangan daerah
3. Terwujudnya tertib administrasi 2. Penguatan kapasitas
kelembagaan pemerintah daerah
1. Meningkatnya kualitas SDM aparatur
2. Meningkatnya fungsi pengawasan
3. Meningkatkan ketenteraman dan ketertiban umum
1. Terwujudnya ketenteraman dan ketertiban umum 4. Penguatan
implementasi otonomi desa
1. Menguatnya kapasitas fiskal dan aparatur pemerintahan desa Misi 5 : Mengembangkan
kawasan strategis daerah
1. Meningkatkan kualitas management struktur
1. Mendorong penataan Kota Kefamenanu
(12)
VISI : Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Timor Tengah Utara yang sejahtera, adil, demokratis dan mandiri melalui pemberdayaan potensi sumber daya manusia laki-laki dan perempuan serta sumber daya alam secara lestari
MISI TUJUAN SASARAN
dengan menata Kota Kefamenanu sebagai Ume Naek – Ume Mese,
mengembangkan kawasan pesisir Pantai Utara serta optimalisasi pembangunan kawasan perbatasan
dan pola pemanfaatan ruang Kota Kefamenanu
sebagai pusat pelayanan pemerintahan dan jasa 2. Meningkatkan
pengelolaan kawasan pesisir Pantai Utara
1. Mengoptimalkan pengelolaan kawasan pesisir Pantai Utara 3. Meningkatkan
pembangunan kawasan perbatasan negara
1. Mengoptimalkan pembangunan kawasan perbatasan negara
(1)
6. Mengembangkan akses dan kualitas kesehatan, dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan melalui penurunan AKI dari 258/100.000 KH menjadi 125/100.000 KH, AKB dari 8,5/1000 KH menjadi 2,4/1000 KH, dan gizi buruk dari 0,31% menjadi 1,10%.
7. Mengembangkan olah raga dan kepemudaan, dengan sasaran mendorong peningkatan event dan sarana prasarana olah raga kegiatan kepemudaan. Hal ini ditunjukkan oleh meningkatnya jumlah event olah raga dari 122 menjadi 130, GOR dari 0 unit menjadi 1 unit, stadion dari 0 unit menjadi 1 unit, kegiatan kepemudaan dari 54 menjadi 58.
8. Meningkatkan pembangunan dan pemerataan infrastruktur daerah, meliputi sasaran :
a. Meningkatkan pembangunan dan peningkatan jalan, jembatan dan jaringan irigasi yang diindikasikan oleh meningkatnya panjang jalan yang kabupaten dalam kondisi baik dari 588,59 km menjadi 882,89 km, rasio jaringan irigasi terhadap luas lahan budidaya dari 0,94 menjadi 3,02. b. Meningkatkan utilitas lingkungan dan rumah layak huni. Indikatornya
berupa meningkatnya rasio daya tampung TPS terhadap penduduk dari 0,71 menjadi 1,08, persentase Rumah Tangga pengguna listrik dari 43,11% menjadi 50%, persentase Rumah Tangga pengguna air bersih dari 76,66% menjadi 86%, persentase Rumah Tangga bersanitasi dari 61,26% menjadi 75%.
9. Mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas, dengan sasaran :
a. Mewujudkan layanan publik yang cepat dan tepat melalui beberapa indikator yakni: 1) pemberian layanan perijinan yang cepat dan murah, 2) pemberian layanan sosial kepada masyarakat penyandang sosial secara tepat, 3) pemberian layanan secara cepat kepada korban bencana, 4) pemberian layanan akte kependudukan dan catatan sipil secara cepat dan murah, 5) pemberian layanan yang cepat dan tepat kepada pencari kerja dan tenaga kerja, 6) pemberian layanan yang cepat dan selektif kepada transmigran, 7) meningkatnya kegiatan pemberdayaan perempuan dan perlindungan HAM, 8) meningkatnya layanan informasi dan komunikasi melalui media lokal secara cepat dan murah.
(2)
b. Mewujudkan tertib perencanaan dan pengelolaan keuangan daerah yang diindikasikan oleh 1) meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah, 2) meningkatnya koordinasi pengendalian tata ruang wilayah, 3) meningkatnya kualitas perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban belanja daerah, pendapatan daerah serta pengelolaan asset daerah.
c. Mewujudkan tertib administrasi yang ditunjukkan oleh beberapa indikator yakni tertib kearsipan daerah, meningkatnya penggunaan
e-government dari 1 unit menjadi 6 unit, serta pemberian layanan
administrasi secara cepat dan tepat.
10. Penguatan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah, dengan sasaran : a. Meningkatkan kualitas SDM aparatur yang dindikasikan oleh
meningkatnya persentase PNS yang berpendidikan S1 dan S2 dari 25,2% menjadi 50% dan S3 dari 0 orang menjadi 1 orang.
b. Meningkatkan fungsi pengawasan untuk menekan tingkat penyalahgunaan kewenangan dalam pengelolaan keuangan daerah. 11. Meningkatkan ketenteraman dan ketertiban umum. Sasarannya adalah
mewujudkan ketenteraman dan ketertiban umum, diindikasikan oleh menurunnya tingkat pelanggaran peraturan daerah dari 60 kasus pelanggaran menjadi 30 kasus pelanggaran.
12. Penguatan implementasi otonomi desa dengan sasaran memperkuat kapasitas fiskal dan kapasitas aparatur pemerintahan desa. Indikatornya ada 2 (dua) yakni meningkatnya Alokasi Dana Desa (ADD) dari rata-rata 100 juta menjadi 300 juta rupiah serta meningkatnya pemahaman aparatur pemerintahan desa tentang implementasi otonomi desa.
13. Meningkatkan kualitas managemen struktur dan pola pemanfaatan ruang Kota Kefamenanu. Sasarannya adalah mendorong penataan Kota Kefamenanu sebagai pusat pelayanan pemerintahan dan jasa. Indikatornya berupa meningkatnya 1) kualitas jalan dan jembatan, 2) utilitas lingkungan, 3) ruang terbuka hijau, 4) penataan lalu lintas dalam kota dan fasilitas publik dalam kota.
(3)
14. Meningkatkan pengelolaan kawasan pesisir Pantai Utara, dengan sasaran mengoptimalkan pengelolaan kawasan pesisir Pantai Utara. Hal ini dindikasikan oleh 1) meningkatnya pemanfaatan pelabuhan laut Wini, 2) meningkatnya aktivitas hiburan di Pantura, 3) meningkatnya pengembangan kawasan industri dan ekonomi serta 4) meningkatkan sinergitas pembangunan Kota Terpadu Mandiri (KTM) Ponu.
15. Meningkatkan pembangunan kawasan perbatasan negara, dengan sasaran mengoptimalkan pembangunan kawasan perbatasan, ditunjukkan oleh meningkatnya 1) kualitas dan kuantitas infrastruktur jalan dan jembatan, 2) utilitas lingkungan, 3) kualitas dan kuantitas sarana prasarana ekonomi, 4) kualitas dan kuantitas sarana prasarana pendidikan, serta 5) kualitas dan kuantitas sarana prasarana kesehatan.
Uraian visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan daerah di atas merupakan satu kesatuan alur pikir yang terkait satu sama lain. Korelasi yang kuat dan selaras antara visi dengan misi, misi dengan tujuan dan tujuan dengan sasaran menjadi penting sebagai tolok ukur kinerja pembangunan daerah. Penetapan tujuan dan sasaran yang teknokratis inilah yang akan dijadikan sebagai acuan dan rujukan bagi penyusunan tujuan dan sasaran SKPD untuk jangka menengah. Keterkaitan dan kesesuaian antara visi, misi, tujuan dan sasaran tersebut ditampilkan dalam tabel berikut :
Tabel 5.1. Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara 2011 – 2015
VISI : Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Timor Tengah Utara yang sejahtera, adil,
demokratis dan mandiri melalui pemberdayaan potensi sumber daya manusia laki-laki dan perempuan serta sumber daya alam secara lestari
MISI TUJUAN SASARAN
Misi 1 : Memberdayakan ekonomi kerakyatan berbasis potensi unggulan daerah dan berwawasan lingkungan hidup yang
1. Mengembangkan komoditas pertanian unggulan yang
produktif, berdaya saing dan dan memberikan
1. Meningkatnya produksi pertanian unggulan daerah
2. Berkembangnya industri pengolahan
(4)
VISI : Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Timor Tengah Utara yang sejahtera, adil, demokratis dan mandiri melalui pemberdayaan potensi sumber daya manusia laki-laki dan perempuan serta sumber daya alam secara lestari
MISI TUJUAN SASARAN
3. Terbangunnya sistem pamasaran hasil pertanian yang baik 2. Pemberdayaan
kelembagaan ekonomi masyarakat
1. Revitalisasi dan refungsionalisasi koperasi dan UKM dalam memberdayakan perekonomian rakyat 3. Mengembangkan
potensi ekonomi yang berbasis SDA dan berwawasan lingkungan
1. Mengoptimalkan pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup 4. Peningkatan daya saing
ekonomi daerah
1. Meningkatnya pengelolaan potensi pariwisata
2. Meningkatnya investasi dalam daerah
3. Meningkatnya jumlah dan kualitas pasar Misi 2 : Meningkatkan
kualitas sumber daya manusia melalui
pembangunan pendidikan, kesehatan, olah raga dan kepemudaan
1. Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan
1. Meningkatnya kualitas pendidikan
2. Meningkatkan akses dan kualitas kesehatan masyarakat
1. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
3. Mengembangkan olah raga dan kepemudaan
1. Meningkatnya event dan sarana prasarana olah raga serta kegiatan kepemudaan
(5)
VISI : Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Timor Tengah Utara yang sejahtera, adil, demokratis dan mandiri melalui pemberdayaan potensi sumber daya manusia laki-laki dan perempuan serta sumber daya alam secara lestari
MISI TUJUAN SASARAN
Misi 3 : Meningkatkan aksesibilitas melalui pembangunan dan pemerataan infrastruktur daerah
1. Meningkatkan pembangunan dan pemerataan
infrastruktur daerah
1. Meningkatnya pembangunan dan peningkatan jalan, jembatan dan jaringan irigasi
2. Meningkatnya utilitas lingkungan dan rumah layak huni
Misi 4 : Mewujudkan tata kepemerintahan yang baik dan bersih
1. Mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas
1. Terwujudnya layanan publik yang cepat dan tepat
2. Terwujudnya tertib perencanaan dan pengelolaan keuangan daerah
3. Terwujudnya tertib administrasi 2. Penguatan kapasitas
kelembagaan pemerintah daerah
1. Meningkatnya kualitas SDM aparatur
2. Meningkatnya fungsi pengawasan
3. Meningkatkan ketenteraman dan ketertiban umum
1. Terwujudnya ketenteraman dan ketertiban umum 4. Penguatan
implementasi otonomi desa
1. Menguatnya kapasitas fiskal dan aparatur pemerintahan desa Misi 5 : Mengembangkan 1. Meningkatkan kualitas 1. Mendorong penataan
(6)
VISI : Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Timor Tengah Utara yang sejahtera, adil, demokratis dan mandiri melalui pemberdayaan potensi sumber daya manusia laki-laki dan perempuan serta sumber daya alam secara lestari
MISI TUJUAN SASARAN
dengan menata Kota Kefamenanu sebagai Ume Naek – Ume Mese,
mengembangkan kawasan pesisir Pantai Utara serta optimalisasi pembangunan kawasan perbatasan
dan pola pemanfaatan ruang Kota Kefamenanu
sebagai pusat pelayanan pemerintahan dan jasa 2. Meningkatkan
pengelolaan kawasan pesisir Pantai Utara
1. Mengoptimalkan pengelolaan kawasan pesisir Pantai Utara 3. Meningkatkan
pembangunan kawasan perbatasan negara
1. Mengoptimalkan pembangunan kawasan perbatasan negara