4. BAB IV ANALISIS ISU ISU STRATEGIS rev

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 2013-2018

BAB IV
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

Analisis isu-isu strategis merupakan salah satu bagian terpenting
dokumen RPJMD karena menjadi dasar utama dalam menyusun visi dan misi
pembangunan jangka menengah daerah Kabupaten Probolinggo. Oleh karena
itu, penyajian analisis ini harus dapat menjelaskan butir-butir penting isu-isu
strategis yang akan menentukan kinerja pembangunan dalam 5 (lima) tahun
mendatang. Penyajian isu-isu strategis meliputi permasalahan pembangunan
daerah dan isu strategis.

4.1

PERMASALAHAN

PEMBANGUNAN

KABUPATEN


PROBOLINGGO
Permasalahan pembangunan yang disajikan adalah permasalahan pada
penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah yang relevan yang berdasarkan
analisis yang merujuk pada identifikasi permasalahan pembangunan daerah
dalam perumusan rancangan awal RPJMD.

BAB IV

IV-1

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 2013-2018

Tabel 4. 1
Identifikasi Permasalahan untuk Penentuan Program Pembangunan Daerah Kabupaten Probolinggo
No

Sasaran Pokok RPJPD


1.

Terwujudnya masyarakat
Kabupaten Probolinggo
yang berakhlak mulia,
beretika, berbudaya dan
beradab

2.

Terwujudnya
Pemerintahan Daerah
Kabupaten Probolinggo
yang demokratis,
berlandaskan hukum, dan
berkeadilan

BAB IV

Indikator dan Target RPJPD


Permasalahan Pembangunan Daerah

Faktor-faktor Penentu Keberhasilan

 Terwujudnya karakter bangsa yang tangguh,
kompetitif,
berakhlak
mulia,
beretika,
berbudaya dan beradab berdasarkan
falsafah Pancasila yang dicirikan dengan
watak dan perilaku manusia dan masyarakat
Kabupaten
Probolinggo
yang
cukup
beragam, meskipun mayoritas keturunan
suku Madura, beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur,

toleran, bergotong-royong, berjiwa patriotik
dan tangguh, berusaha berkembang dinamis
dan berorientasi Iptek;
 Relatif beragamnya budaya masyarakat di
Kabupaten Probolinggo tetap menjunjung
harkat dan martabat manusia Indonesia
 Terwujudnya penegakan hak-hak asasi
manusia yang berdasar pada Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
 Mewujudkan
kelembagaan
nilai-nilai
demokrasi yang menitikberatkan pada
prinsip-prinsip toleransi, non-diskriminasi
dan kemitraan

 Masih terjadinya disparitas pendidikan antar
wilayah kecamatan baik dari sisi kuantitas
maupun kualitas.

 Globalisasi informasi dan teknologi akan
berdampak pada turunnya moral dan etika
yang tidak sesuai.
 Masih terbatasnya proporsi guru yang
memenuhi kualifikasi akademik. Selain itu,
pemanfaatan guru belum sepenuhnya
optimal yang diakibatkan, antara lain, oleh
distribusi guru yang masih belum merata

 Pendidikan agama diarahkan untuk
memantapkan fungsi dan peran agama
sebagai landasan moral dan etika dalam
pembangunan, membina akhlak mulia,
memupuk etos kerja, menghargai prestasi
dan menjadi kekuatan pendorong guna
mencapai kemajuan dalam pembangunan
 Budaya inovatif berorientasi iptek yang
mempunyai
kecerdasan
emosional,

spiritual dan sosial. Meningkatkan budaya
membaca dan menulis menjadikan
masyarakat yang cerdas, kritis dan kreatif
dengan mengarahkan masyarakat dari
budaya
konsumtif
menuju
budaya
produktif
 Pemantapan kelembagaan demokrasi
yang lebih kokoh melalui pembangunan
hukum
yang
diarahkan
untuk
menghilangkan kemungkinan terjadinya
tindak pidana korupsi serta mampu
menangani dan menyelesaikan secara
tuntas permasalahan yang terkait dengan
KKN;

 Pembangunan hukum berupa penegakan
dan perlindungan hukum diarahkan untuk
mendukung terwujudnya pertumbuhan
ekonomi yang berkelanjutan, mengatur
permasalahan yang berkaitan dengan

 Kelembagaan dan birokrasi pemerintahan
yang perlu ditingkatkan
 SDM
aparatur
yang
masih
perlu
ditingkatkan
 Pelayanan public masih belum meningkat
dan perlu di tingkatkan baik dari sisi
kuantitas maupun kualitasnya
 otonomi daerah yang belum sepenuhnya
dapat meningkatkan pelayanan prima dari
pemerintahan

 sistem kependudukan yang perlu diperbaiki
dan diintegrasikan

IV-2

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 2013-2018

No

Sasaran Pokok RPJPD

Indikator dan Target RPJPD

Permasalahan Pembangunan Daerah

Faktor-faktor Penentu Keberhasilan

 regulasi dan penegakan hukum yang
masih

perlu
ditingkatkan
khususnya
mewujudkan konsistensi peraturan daerah.





3.

Terwujudnya rasa aman
dan damai bagi seluruh
rakyat Kabupaten
Probolinggo

BAB IV

 Terwujudnya
keamanan

di
wilayah
Kabupaten Probolinggo yang menjaga
keselamatan warga dari tindak kriminal;
 Aparat keamanan daerah yang profesional
bertindak mengayomi masyarakat dalam
bidang keamanan dan dibantu oleh
partisipasi masyarakat.

 Di Bidang Politik, Hukum dan Keamanan 
seperti : Masih maraknya kegiatan ilegal
dan rendahnya kesadaran bela negara
dalam mewujudkan keamanan .

IV-3

ekonomi, terutama dunia usaha dan dunia
industri, serta menciptakan iklim investasi
yang kondusif untuk meningkatkan daya
saing;

Pembaharuan materi hukum dengan tetap
memperhatikan kemajemukan tatanan
hukum yang berlaku dan pengaruh
globalisasi
sebagai
upaya
untuk
meningkatkan kepastian dan perlindungan
hukum, penegakan hukum dan hak-hak
asasi manusia (HAM) serta kesadaran
hukum;
Memperkuat peran masyarakat sipil
sehingga
proses
pembangunan
parsipatoris yang bersifat bottom-up bisa
berjalan;
Menumbuhkan
masyarakat
tanggap
(responsive community) yang akan
mendorong semangat sukarela (spirit of
voluntarism) yang sejalan dengan makna
gotong-royong.
Pembangunan
keamanan
diarahkan
untuk meningkatkan profesionalisme Polri
beserta institusi terkait dengan masalah
keamanan dan meningkatkan peran serta
masyarakat dalam rangka mewujudkan
terjaminnya keamanan dan ketertiban
masyarakat, tertib dan tegaknya hukum
serta terselenggaranya perlindungan,
pengayoman dan pelayanan masyarakat.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 2013-2018

No

4.

Sasaran Pokok RPJPD

Terwujudnya Kabupaten
Probolinggo yang ASRI

Indikator dan Target RPJPD
Penerapan prinsip-prinsip pembangunan yang
berkelanjutan di seluruh sektor dan wilayah
menjadi prasyarat utama dalam pelaksanaan
berbagai kegiatan pembangunan.

Permasalahan Pembangunan Daerah

 kerusakan




5.

Terwujudnya potensi lokal
yang berdaya saing untuk
mencapai masyarakat
yang lebih makmur dan
sejahtera

 Membangun Sumberdaya Manusia yang
Berkualitas
 Meningkatkan
Potensi
Lokal
dengan
Orientasi Regional/Nasional dan Berdaya
Saing Global
 Penguasaan,
Pengembangan
dan
Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi.
 Sarana dan Prasarana yang Memadai
 Reformasi Birokrasi







BAB IV

lingkungan
dan
tingkat
pencemaran terhadap ekosistem dan
keanekaragaman hayatinya sudah melebihi
baku mutu lingkungan,
rendahnya kapasitas sumber daya manusia
dan institusi pengelola,
masih rendahnya kesadaran masyarakat,
pendekatan pelaksanaan pembangunan
yang kurang berwawasan lingkungan,
kebijakan pengelolaan keanekaragaman
hayati yang belum terpadu, serta potensi
timbulnya konflik antar daerah dalam
pemanfaatan dan pengelolaan SDA
masih belum berkembangnya iklim usaha
yang kondusif di daerah, sehingga belum
mampu menarik investasi lokal serta belum
meluasnya budaya usaha di masyarakat,
yang berakibat pada belum optimalnya
kesempatan
usaha
ekonomi
untuk
peningkatan pendapatan dan daya beli di
daerah;
masih kurang efektifnya penyelenggaraan
bantuan dan jaminan sosial, dan masih
terbatasnya jumlah dan kapasitas sumber
daya manusia, seperti tenaga lapangan
yang terdidik dan terlatih serta memiliki
kemampuan
dalam
penyelenggaraan
pelayanan kesejahteraan sosial;
tingkat pemenuhan beberapa kebutuhan
dasar
(indikator
kemiskinan
non
pendapatan) misalnya pada kecukupan

IV-4

Faktor-faktor Penentu Keberhasilan
 Terwujudnya
pengelolaan
dan
pemanfaatan sumberdaya alam (SDA)
dan fungsi lingkungan hidup. Hal ini
dicerminkan
membaiknya
kondisi
lingkungan
hidup
yang
mampu
mendukung kualitas kehidupan ekonomi
dan sosial;
 Terpeliharanya cagar alam dan cagar
budaya di Kabupaten Probolinggo untuk
mewujudkan nilai tambah, daya saing
daerah, serta modal pembangunan
daerah.
 Tercapainya pertumbuhan ekonomi yang
cukup menggembirakan ditunjukkan dari
pendapatan per kapita di atas garis
kemiskinan. Dengan demikian harapan 20
tahun kedepan masyarakat Kabupaten
Probolinggo
terjadi
pengurangan
ketimpangan pendapatan antar individu;
 Meningkatkan
kualitas
sumberdaya
manusia (SDM) dengan menurunnya
angka buta aksara dan meningkatnya
jenjang sekolah yang ditempuh. Dengan
demikian indeks pembangunan manusia
(IPM) pada kurun waktu 20 tahun
mendatang meningkat;
 Terbangunnya struktur perekonomian
yang tangguh berdasarkan keunggulan
kompetitif
di
wilayah
Kabupaten
Probolinggo. Hal ini ditinjau dari potensi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 2013-2018

No

6.

Sasaran Pokok RPJPD

Terwujudnya Kabupaten
Probolinggo sebagai
daerah sebagian pesisir
dan sebagian dataran
tinggi yang mampu
menopang kemandirian
lokal yang berdaya saing

BAB IV

Indikator dan Target RPJPD

 Meningkatkan budidaya berbasis potensi
lokal yang berasal dari sumberdaya laut dan
sumberdaya pertanian, perkebunan serta
kehutanan;
 Membangun sistem pertanian terpadu yang
didukung sumberdaya manusia (SDM) yang
mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi (Iptek).

Permasalahan Pembangunan Daerah

Faktor-faktor Penentu Keberhasilan

pangan (kalori), layanan kesehatan, air
bersih dan sanitasi masih rendah, dan
cukup timpang antar golongan pendapatan;
 pemenuhan hak dasar terutama bagi
masyarakat miskin dan termarjinalkan perlu
diperluas agar pembangunan semakin
inklusif dan berkeadilan;
 masih banyaknya rumah tangga yang
meskipun
sudah
meningkat
kesejahteraannya, namun masih berada
pada kelompok hampir miskin, sehingga
rentan terhadap gejolak ekonomi dan sosial
(bencana alam, gangguan iklim dan konflik
sosial);
 masih
kurang
optimalnya
pelibatan
masyarakat terutama masyarakat miskin
dalam
pelaksanaan
program-program
penanggulangan kemiskinan

sumberdaya alam yang mendukung
sektor pertanian, industri dan pariwisata;
 Terpenuhinya pasokan tenaga listrik yang
andal dan efisien sesuai kebutuhan
seluruh masyarakat dan industri;
 Terpenuhinya kebutuhan sarana dan
prasarana untuk menunjang dan menarik
investor dalam upaya pengembangan
potensi
lokal,
berupa
kemudahan
perijinan,
terjaminnya
keamanan,
memadainya kebutuhan transportasi dan
perhubungan, serta tersedianya pasokan
listrik dan air;
 Meningkatnya profesionalisme aparatur
daerah
untuk
mewujudkan
tata
pemerintahan
yang
baik,
bersih,
berwibawa, dan bertanggung jawab,
profesional serta amanah yang mampu
mendukung pembangunan daerah.

 Pembangunan ketahanan pangan akan
menghadapi
beberapa
permasalahan,
terutama yang terkait dengan lahan
pertanian, infrastruktur pertanian dan
perdesaan, penelitian dan pengembangan
pertanian, investasi dan pembiayaan
pertanian,
pangan
dan
gizi,
serta
perubahan iklim.
 semakin meningkatnya permintaan akan
bahan pangan,
 tuntutan terhadap jaminan pemenuhan
kebutuhan
pangan
masyarakat
dari

IV-5

Pola
pembangunan
berkelanjutan
berdasarkan pengelolaan sumberdaya laut
dan
sumberdaya
hutan
berbasiskan
ekosistem yang terkait aspek-aspek SDM dan
kelembagaan, politik, ekonomi, lingkungan
hidup, sosial budaya, pertahanan keamanan
dan teknologi.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 2013-2018

No

7.

Sasaran Pokok RPJPD

Terwujudnya peranan
Kabupaten Probolinggo di
Tingkat Regional (Propinsi
Jawa Timur) dan Nasional
(Indonesia) bahkan
Internasional

Indikator dan Target RPJPD

 Memperkenalkan/mempromosikan potensi
lokal daerah Kabupaten Probolinggo di
Tingkat Regional, Nasional dan Internasional
terutama di industri pariwisata;
 Meningkatkan
daya
tarik
Kabupaten
Probolinggo yang mendorong investor untuk
menanamkan modalnya.

Permasalahan Pembangunan Daerah
produksi dalam negeri,
 masih sulitnya menjaga stabilitas harga dan
distribusi bahan pangan yang terjangkau
oleh masyarakat,
 masih terbatasnya identifikasi potensi
pengembangan nilai tambah dan daya
saing komoditas bahan pangan, serta
 kesejahteraan dan kapasitas petani/nelayan
masih perlu ditingkatkan.
 Dampak dari iklim investasi yang belum
kondusif,
menyebabkan
penurunan
realisasi investasi yang pada gilirannya
akan menimbulkan penurunan daya serap
tenaga kerja sehingga belum mampu
mendorong penciptaan kesempatan kerja
formal lebih luas. Hal sebaliknya juga
terjadi,
yaitu
iklim
ketenagakerjaan
menjadikan iklim investasi yang tidak
kondusif

Sumber : diolah dari RPJP Kabupaten Probolinggo Tahun 2005-2025

BAB IV

IV-6

Faktor-faktor Penentu Keberhasilan

Mempertahankan dan mengembangkan
keunggulan
potensi
lokal
dengan
melibatkan seluruh lapisan masyarakat,
pemerintah dan dunia usaha.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 2013-2018

Tabel 4. 2
Identifikasi Permasalahan untuk Penentuan Program Prioritas Kabupaten Probolinggo
Bidang Urusan Dan
Indikator Kinerja
Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah

No

1
1.1
1.2
1.3
1.4

2
2.1

Interpretasi
Belum Tercapai ()

Permasalahan

Faktor –Faktor Penentu
Keberhasilan

Pendidikan
Angka melek huruf

Interprestasi Belum tercapai

Angka rata-rata lama sekolah

Interprestasi Belum tercapai

Pendidikan dasar:

Interprestasi Belum tercapai

Angka partisipasi sekolah

Interprestasi Belum tercapai

- Angka melek huruf yang masih rendah (78,09%) dan di
bawah rata-rata Provinsi Jawa Timur (88,34%)
- Angka rata-rata lama sekolah yang relatif masih rendah
(5,15%)
- Angka Partisipasi Kasar SMP masih rendah (Tahun 2012
sebesar 72,54%) dibanding APM Provinsi Jawa Timur.
- Mutu dan aksesibilitas pendidikan yang masih kurang
dan merata di setiap wilayah Kabupaten Probolinggo

- Meningkatnya Indek Pendidikan
(IP) Kabupaten Probolinggo
pada Tahun 2011 : 64,98 dan
pada Tahun 2012 meningkat
menjadi 65,97.
- Angka Partisipasi Kasar SD/MI
Sederajad meningkat dari Tahun
2011 sebesar 119,74 %
menjadi 120,28 % pada Tahun
2012.
- Angka Partisipasi Kasar
SMP/MTs Sederajad meningkat
dari Tahun 2011 sebesar 93,23
% menjadi 93,66 % pada Tahun
2012.
- Angka Partisipasi Kasar
SMA/MA/SMK Sederajad
meningkat dari Tahun 2011
sebesar 60,21 % menjadi 60,90
% pada Tahun 2012.

- Umur Harapan Hidup (UHH) Kabupaten Probolinggo
tergolong rendah dibandingkan 38 Kab/Kota se – Jawa

- Kebutuhan sarana dan
prasarana pelayanan kesehatan

Kesehatan
Angka kelangsungan hidup
bayi

BAB IV

Interprestasi Belum tercapai

IV-7

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 2013-2018

Bidang Urusan Dan
Indikator Kinerja
Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah

No

2.2
2.3
2.4
2.5

Interpretasi
Belum Tercapai ()

Angka usia harapan hidup

Interprestasi Belum tercapai

Persentase balita gizi buruk

Interprestasi Belum tercapai

Rasio posyandu per satuan
balita
Rasio puskesmas, poliklinik,
pustu per satuan penduduk

Interprestasi Belum tercapai

BAB IV

Interprestasi Belum tercapai

Faktor –Faktor Penentu
Keberhasilan

Permasalahan

Timur.
- Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi
(AKB) masih cukup tinggi.
- Angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular
masih merupakan permasalahan yang cukup serius.
- Status gizi masyarakat masih memprihatinkan, ditandai
dengan penemuan balita gizi kurang dan balita gizi buruk
di beberapa kecamatan.
- Partisipasi aktif masyarakat dalam perilaku hidup bersih
dan sehat (PHBS) dan Desa siaga masih rendah
terutama di daerah pedesaan.
- Belum semua masyarakat terutama di daerah terpencil
mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
terjangkau.
- Sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang ada
belum memadai baik jumlah maupun mutunya.
- Terbatasnya jumlah tenaga kesehatan terutama tenaga
medis (dokter dan dokter gigi) dan paramedis (bidan dan
perawat) sehingga pelayanan kesehatan di Puskesmas,
Pustu dan Polindes belum optimal.
- Penempatan tenaga kesehatan yang ada masih belum
merata di semua wilayah karena jumlah tenaga
kesehatan yang masih sangat kurang.
- Kompetensi (kemampuan dan ketrampilan) teknis tenaga
kesehatan terutama bidan dan perawat masih kurang.

IV-8

-

-

-

yang memadai baik jumlah
maupun mutunya terpenuhi
Tenaga kesehatan terpenuhi.
Meningkatkan program-program
kesehatan pada masyarakat
semua usia (bayi, balita hingga
lansia).
Meningkatnya peran aktif kader
posyandu dalam deteksi dini
balita gizi buruk, terutama di
pedesaan serta meningkatkan
kapasitas kelembagaan
posyandu dan dukungan sektorsektor terkait serta
meningkatkan peran aktif Tim
Pangan dan Gizi (TPG) mulai
dari tingkat kecamatan sampai
Kabupaten dalam rangka
meningkatkan Sistem
Kewaspadaan Pangan Dan Gizi
(SKPG).
Perilaku Hidup Bersih Sehat
yang meningkat di masyarakat.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 2013-2018

Bidang Urusan Dan
Indikator Kinerja
Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah

No

3

Interpretasi
Belum Tercapai ()

Proporsi panjang jaringan
jalan dalam kondisi baik

Interprestasi Belum tercapai

3.2

Persentase rumah tinggal
bersanitasi

Interprestasi Belum tercapai

3.3

Rumah tangga pengguna air
bersih

Interprestasi Belum tercapai

4.1

Faktor –Faktor Penentu
Keberhasilan

Pekerjaan Umum

3.1

4

Permasalahan

- Masih banyak terdapat jalan yang terkondisi rusak
(51,747 Km), terkondisi rusak berat (28,733 Km)
- Masih terdapat beberapa desa yang jalannya belum
beraspal, kondisi kerikil/makadam (7,379 Km) kondisi
tanah (10,404 Km)
- Masih adanya wilayah Desa rawan air bersih terutama
pada musim kemarau
- Kurangnya sarana sanitasi dan MCK, jamban dan SPAL.

- Peningkatan infrastruktur pada
daerah-daerah strategis di
Kabupaten Probolinggo
- Peningkatan infrastruktur pada
daerah perdesaan
- Peningkatan pelayanan air
bersih bagi masyarakat di
wilayah yang rawan air bersih
terutama pada musim kemarau
- Peningkatan kawasan yang
terbenahi jalan lingkungannya
serta sarana sanitasi dan
MCK/Jamban keluarga.

- Terbatasnya sumber daya alam, disamping
ketersediaannya yang tidak merata, sedangkan
pemanfaatan cenderung meningkat.
- Kesadaran tentang pentingnya kelestarian fungsi
lingkungan hidup yang masih perlu ditingkatkan.
- Meningkatnya aktivitas usaha dan/atau kegiatan.
- Kurangnya kesadaran dan ketaatan pemrakarsa usaha
dan/atau penambangan BGGC yang mengakibatkan
terjadinya kerusakan lahan.
- Belum tersedianya informasi tentang status kerusakan
lahan untuk produksi biomassa.
- Memiliki kawasan rawan bencana, antara lain kawasan
rawan bencana erupsi gunung berapi, longsor, sejumlah

- Meningkatnya kesadaran
masyarakat, dunia usaha dan
instansi terkait untuk menjaga
kelestarian fungsi lingkungan
hidup
- Pemulihan kualitas lingkungan
hidup, meliputi Penyelamatan
sumber mata air dan Pemulihan
ekosistem pantai.
- Pengembangan kapasitas
kelembagaan pengelola
lingkungan hidup, melalui
Peningkatan kualitas SDM

Lingkungan Hidup
Kelestarian lingkungan

BAB IV

Interprestasi Belum tercapai

IV-9

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 2013-2018

Bidang Urusan Dan
Indikator Kinerja
Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah

No

Interpretasi
Belum Tercapai ()

Permasalahan

kecamatan yang rawan bencana banjir, abrasi laut dan
angin ribut
5
5.1

6
6.1

Faktor –Faktor Penentu
Keberhasilan
aparatur, Pembinaan
perusahaan dan Pembinaan
kepada masyarakat.

Ketenagakerjaan
Sumber Daya Manusia

Interprestasi Belum tercapai

- Tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten
Probolinggo masih relatif tinggi (Tahun 2011 sebesar
3,30%)
- Jumlah lowongan pekerjaan/kesempatan kerja yang
terbatas sementara setiap tahun jumlah pencari kerja
semakin bertambah.
- Sulitnya memperoleh tenaga kerja yang
terampil/keahlian yang dibutuhkan sesuai dengan
lowongan pekerjaan di perusahaan.
- Masih tingginya tingkat kemiskinan di Kabupaten
Probolinggo (23,48%)

- Perluasan Kerja Sistem Padat
Karya telah mampu menyerap
tenaga kerja penganggur dan
setengah penganggur
- Menurunnya tingkat kemiskinan
di Kabupaten Probolinggo

Interprestasi Belum tercapai

- Terbatasnya pengetahuan dan ketrampilan
pengelolaanKelembagaan dan usaha Koperasi dan
UKM.
- Masih lemahnya hubungan kemitraan antara Pengusaha
Besar dengan Koperasi dan UKM.
- Kurangnya jaringan pemasaran hasil produk Koperasi
dan Usaha Kecil & Menengah
- Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Probolinggo (Tahun
2012 sebesar 6,47%) masih di bawah rata-rata Provinsi
Jawa Timur

- Menumbuh kembangkan jiwa
berwirausaha yang handal,
tangguh dan mandiri.
- Meningkatnya volume usaha
dan pendapatan Koperasi, LKM,
Usaha Mikro dan Usaha Kecil
Menengah.

Koperasi, Usaha Kecil dan
Menengah
UKM

BAB IV

IV-10

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 2013-2018

Bidang Urusan Dan
Indikator Kinerja
Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah

No

7

Interpretasi
Belum Tercapai ()

Permasalahan

Faktor –Faktor Penentu
Keberhasilan

Urusan Pilihan

7.1

Pertanian

Interprestasi Belum tercapai

7.2

Kehutanan

Interprestasi Belum tercapai

BAB IV

- Masih banyak lahan pertanian di Kabupaten Probolinggo
yang tadah hujan, sehingga untuk upaya peningkatan
rata-rata produksi dan produktivitas masih terbatas
- Dampak perubahan iklim (DPI) dan bencana alam yang
masih sering terjadi sehingga mengancam produksi
pertanian
- Terjadi penurunan luas tanam kedelai karena petani
beralih pada tanaman lain yang lebih menguntungkan.
- Fluktuasi harga komoditi yang tinggi, pada musim panen
raya terjadi harga jual yang rendah dan tidak musim
panen raya terjadi harga jual yang tinggi
- Petani masih mendapati persoalan ketersediaan sarana
produksi (pupuk) yang tidak tepat waktu dan harga
- Petani/pelaku usaha pertanian sering mengalami
permasalahan pemasaran
- Kelembagaan petani masih lemah belum bisa menjadi
andalan petani untuk menaikkan posisi tawar (bargaining
position)
- Kepemilikan lahan oleh petaniyang luas rata-rata kurang
dari ½ hektar, sehinga hal ini membuat usaha tani sulit
untuk menjadi usaha yang layak
- Adanya anomali iklim yang menyebabkan timbulnya
permasalahan dalam pola tanam pada komoditas baik
perkebunan maupun kehutanan dan munculnya
serangan hama penyakit baru.
- Adanya bencan alam yang terjadi seperti erupsi gunung
bromo dan banjir yang menyebabkan kerusakan

IV-11

- Peningkatan produksi pada
tanaman pangan dan
hortikultura
- Peningkatan produksi tanaman
utama, yaitu tanaman padi dan
jagung

- Rehabilitas lahan kritis melalui
penanaman penghijauan
- Kesadaran masyarakat untuk
peduli terhadap kelestarian
hutan dan lahan.p

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 2013-2018

Bidang Urusan Dan
Indikator Kinerja
Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah

No

Interpretasi
Belum Tercapai ()

Permasalahan

7.3

Pariwisata

Interprestasi Belum tercapai

-

BAB IV

terhadap luasan areal dan turunnya produksi beberapa
komoditas perkebunan dan kehutanan.
Masih tingginya serangan Organisme Pengganggu
Tanaman (OPT) pada tanaman hutan rakyat.
Masih tingginya luasan areal lahan kritis dibeberapa
Kecamatan di wilayah Kabupaten Probolinggo yaitu
seluas 26.475 Ha.
Terbatasnya minat investor untuk pengembangan
pariwisata.
Kurangnya peran serta masyarakan di sekitar objek dan
daya tarik wisata.
Terbatasnya sarana dan prasarana di Obyek Daerah
Tujuan Wisata (ODTW).
Belum optimalnya koordinasi keterpaduan antara
pemerintah dan masyarakat.
Rendahnya kualitas SDM pada bidang pariwisata dan
kurangnya peran serta masyarakat dalam
pengembangan pariwisata.
Terbatasnya sarana dan prasarana yang biasa
menunjang pengembangan destinasi pariwisata (Obyekobyek pariwisata).

IV-12

Faktor –Faktor Penentu
Keberhasilan

- Terpantaunya kegiatan
pariwisata daerah dan makin
dikenalnya potensi wisata yang
ada di Kabupaten Probolinggo
- Terpeliharanya dan tertatanya
sarana dan prasarana objek
wisata sesuai dengan fungsinya.
- Terjadinya peningkatan jumlah
kunjungan wisatawan di
Kabupaten Probolinggo.
- Terjadinya peningkatan jumlah
penerimaan pendapatan daerah
dari obyek-obyek wisata di
Kabupaten Probolinggo

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 2013-2018

4.2

ISU

STRATEGIS

PEMBANGUNAN

KABUPATEN

PROBOLINGGO
Isu strategis dapat berasal dari permasalahan pembangunan maupun
yang berasal dari dunia international, kebijakan nasional maupun regional.
Berikut ini disajikan gambar terkait pendekatan strategis guna mengetahui isuisu strategis dalam penyusunan RPJMD Kabupaten Probolinggo Tahun 20132018;

Gambar 4. 1 Pendekatan Isu-Isu Strategis

Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa, pendekatan starategis yang
dilakukan guna memperoleh isu-isu srategis dalam penyusunan RPJMD
Kabupaten Probolinggo Tahun 2013-2018 dengan melalui lima pendekatan
utama yaitu Pro Growth, Pro Poor, Pro Job, Pro Gender dan Pro Environment.
Pro growth diarahkan pada pencapaian pertumbuhan ekonomi yang berkualitas
(inclusive growth) yang didorong oleh pengembangan industry berbasis
pertanian. Dengan pencapaian pertumbuhan ekonomi yang berkualitas tersebut
diharapkan dapat menurunkan disparitas pendapatan antar kecamatan. Selain
itu, pembangunan yang ada dapat mengantisipasi berbagai tantangan dan
peluang ke depan seperti globalisasi. Dari sisi pendekatan Pro Poor dilakukan
melalui upaya pencapaian kesepakatan Milenium development Goals (MDGS)
yang diharapkan dapat menurunkan tingkat kemiskinan baik structural maupun
kultural. Selain hal tersebut, pendekatan pro job diarahlan pada peningkatan
investasi baik dari dalam maupun luar negeri dalam upaya membuka lapangan
pekerjaan baru. Selanjutnya, pro gender sangat terkait dengan pemberdayaan
peran perempuan melalui berbagai peningkatan kapasitas dan anggaran

BAB IV

IV-13

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 2013-2018

reseponsif gender. Sedangkan pendekatan terakhir adalah pro environtment
yang menekankan pada pembangunan berwawasan lingkungan. Hal ini penting
dalam

upaya

menjaga

kesinambungan

lingkungan

dan

pemerataan

pembangunan daerah.
Sejalan dengan berbagai pendekatan diatas, sasaran dari pembangunan
di Kabupaten Probolinggo adalah (1) meningkatnya perekonomian daerah; (2)
meningkatnya daya saing daerah; (3) meningkatnya pengelolaan sumber daya
yang berkelanjutan; (4) meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat yang
berlandaskan

nilai-nilai

sosial

dan

agama,

dan

(5)

meningkatkan

penyelenggaraan kepemerintahan yang baik dan bersih.
Merujuk pada sasaran di atas, serta mengacu pada permasalahan
pembangunan sebagaimana diuraikan dalam Sub Bab 4.1, beberapa isu
strategis yang berpotensi besar mempengaruhi capaian sasaran pembangunan
di Kabupaten Probolinggo adalah:

BAB IV

IV-14

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 2013-2018

Tabel 4. 3
Identifikasi Isu-Isu Strategis
Isu Strategis
No

1.

BAB IV

Dinamika Internasional

Dinamika Nasional

Dinamika Jawa Timur

MDG’s :

Kemiskinan dan Kelaparan

Pendidikan dasar untuk semua

Kesetaraan
gender
dan
perempuan

Angka kematian anak

Kesehatan ibu

Memerangi HIV, AIDS, malaria
serta penyakit lainnya

Kelestarian Lingkungan

Mengembangkan kemitraan global
untuk pembangunan

Penanggulangan Kemiskinan :

masih belum berkembangnya iklim usaha
yang kondusif di daerah, sehingga belum
mampu menarik investasi lokal serta belum
meluasnya budaya usaha di masyarakat,
yang berakibat pada belum optimalnya
kesempatan
usaha
ekonomi
untuk
peningkatan pendapatan dan daya beli di
daerah;

masih kurang efektifnya penyelenggaraan
bantuan dan jaminan sosial, dan masih
terbatasnya jumlah dan kapasitas sumber
daya manusia, seperti tenaga lapangan
yang terdidik dan terlatih serta memiliki
kemampuan
dalam
penyelenggaraan
pelayanan kesejahteraan sosial;

tingkat pemenuhan beberapa kebutuhan
dasar
(indikator
kemiskinan
non
pendapatan) misalnya pada kecukupan
pangan (kalori), layanan kesehatan, air
bersih dan sanitasi masih rendah, dan
cukup timpang antar golongan pendapatan;

pemenuhan hak dasar terutama bagi
masyarakat miskin dan termarjinalkan perlu
diperluas agar pembangunan semakin
inklusif dan berkeadilan;

masih banyaknya rumah tangga yang

Masih tingginya tingkat Kemiskinan,
kesenjangan dan pengangguran,

IV-15

Dinamika Kabupaten
Probolinggo
Tingkat kemiskinan dan
tingkat
pengangguran
terjadi
penurunan
meskipun angkanya masih
tinggi;

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 2013-2018

Isu Strategis
No
Dinamika Internasional

Dinamika Nasional

2.

Masih tingginya tingkat ketimpangan
kesejahteraan antar kelompok masyarakat
dan antar wilayah,

3.

Ketergantungan ekonomi nasional pada
luar negeri masih relatif tinggi,

meskipun
sudah
meningkat
kesejahteraannya, namun masih berada
pada kelompok hampir miskin, sehingga
rentan terhadap gejolak ekonomi dan sosial
(bencana alam, gangguan iklim dan konflik
sosial);

masih
kurang
optimalnya
pelibatan
masyarakat terutama masyarakat miskin
dalam
pelaksanaan
program-program
penanggulangan kemiskinan.
Pendidikan :

menyusun
dan
menerapkan
strategi
penurunan disparitas pendidikan antar
wilayah

proporsi guru yang memenuhi kualifikasi
akademik masih perlu terus ditingkatkan
Iklim Investasi dan Iklim Usaha
Dampak dari iklim investasi yang belum
kondusif, menyebabkan penurunan realisasi
investasi
yang
pada
gilirannya
akan
menimbulkan penurunan daya serap tenaga
kerja sehingga belum mampu mendorong
penciptaan kesempatan kerja formal lebih luas.

4.

Menurunnya kapasitas dan kualitas sumber
kekayaan alam,

BAB IV

Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana:
 tingkat pencemaran terhadap ekosistem
dan keanekaragaman hayatinya sudah
melebihi baku mutu lingkungan,
 rendahnya kapasitas sumber daya manusia

IV-16

Dinamika Jawa Timur

Dinamika Kabupaten
Probolinggo

Rendahnya aksesibilitas dan kualitas
Pendidikan dan Kesehatan

kualitas pendidikan dan
kesehatan
masyarakat
mengalami
peningkatan
namun
masih
perlu
ditingkatkan lebih tinggi;

Rendahnya
pembangunan
infrastruktur

Masih rendahnya nilai
tambah produk pertanian.
Sehingga
perlu
dikembangkan
sektor
industri pertanian dan
perdagangan, khususnya
peningkatan
mutu
produksi,
akses
pemasaran dan modal;
Sumber daya alam masih
belum
optimal
dimanfaatkan
secara
berkelanjutan;

percepatan
ekonomi
dan

Rendahnya kualitas sumberdaya
alam dan lingkungan hidup serta tata
ruang wilayah

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 2013-2018

Isu Strategis
No
Dinamika Internasional

Dinamika Nasional

Dinamika Jawa Timur

Dinamika Kabupaten
Probolinggo



5.

Pemahaman dan penghayatan akan nilainilai kebangsaan, sistem pemerintahan
yang good governance masih dapat
dikatakan belum berhasil

6.

Korupsi dan reformasi

7.

Globalisasi perdagangan internasional
khususnya masyarakat asean
economy community

BAB IV

dan institusi pengelola,
masih rendahnya kesadaran masyarakat,
pendekatan pelaksanaan pembangunan
yang kurang berwawasan lingkungan,

kebijakan pengelolaan keanekaragaman
hayati yang belum terpadu, serta potensi
timbulnya konflik antar daerah dalam
pemanfaatan dan pengelolaan SDA
Ketahanan Pangan
 lahan pertanian, infrastruktur pertanian dan
perdesaan, penelitian dan pengembangan
pertanian, investasi dan pembiayaan
pertanian, pangan dan gizi, serta perubahan
iklim.
Infrastruktur

Permasalahan dalam bidang transportasi,
bidang irigasi, ketersediaan air baku,
pembangunan perumahan
Kesehatan dan Kependudukan :

Akses dan kualitas pelayanan kesehatan
masih rendah.

masih rendahnya status kesehatan dan gizi
masyarakat, terutama pada kelompok ibu
dan anak;

terbatasnya akses masyarakat terhadap
fasilitas
pelayanan
kesehatan
yang
berkualitas, terutama pada kelompok
penduduk
miskin,
daerah
tertinggal,
terpencil dan daerah perbatasan;

masih
lebarnya
kesenjangan
status

IV-17

Kurang optimalnya penyelenggaraan
otonomi
daerah,
penegakan
supremasi hukum dan HAM serta
ketentraman dan ketertiban

Tingkat
kerusakan
infrastruktur jalan;

Terbatasnya sumber pembiayaan
pembangunan

Masih terjadinya bencana
alam, terutama banjir,
kerusakan lingkungan, dan
abrasi;
pelayanan publik masih
belum optimal dikarenakan
dana (anggaran) yang
terbatas.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 2013-2018

Isu Strategis
No
Dinamika Internasional

Dinamika Nasional








8.

Pembangunan berkelanjutan green

economy

9.

BAB IV



Dinamika Jawa Timur

kesehatan
dan
gizi
masyarakat
antarwilayah
dan
antartingkat
sosial
ekonomi
masih tingginya angka kesakitan dan
kematian akibat penyakit menular dan tidak
menular,
serta
rendahnya
kondisi
kesehatan lingkungan;
masih terbatasnya jumlah, jenis, kualitas
serta penyebaran sumberdaya manusia
kesehatan, dan belum optimalnya dukungan
kerangka regulasi ketenagaan kesehatan;
masih
terbatasnya
ketersediaan,
keterjangkauan, penggunaan dan mutu
obat, serta belum optimalnya pengawasan
obat dan makanan;
masih terbatasnya pembiayaan kesehatan
untuk menjamin perlindungan kesehatan
masyarakat;
masih belum optimalnya pemberdayaan
masyarakat
dalam
pembangunan
kesehatan; dan
belum efektifnya manajemen dan informasi
pembangunan kesehatan, termasuk dalam
pengelolaan administrasi, hukum, dan
penelitian pengembangan kesehatan.
Mereformasi tatakelola yang baik untuk
dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi
pengeluaran pemerintah

Energi
 adanya

laju

pertumbuhan

peningkatan

IV-18

Dinamika Kabupaten
Probolinggo

Reformasi birokrasi masih
terkendala
oleh
terbatasnya anggaran

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 2013-2018

Isu Strategis
No
Dinamika Internasional

10.

11.

12.
13.
14.

BAB IV

Dinamika Nasional

Dinamika Jawa Timur

permintaan energi akibat kegiatan ekonomi
dan bertambahnya jumlah penduduk, yang
melebihi laju pertumbuhan pasokan energi.
Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar dan Pasca
Konflik :

Masih maraknya kegiatan ilegal seperti
penyelundupan,
pencurian
ikan,
penebangan hutan illegal, dan perdagangan
manusia;

Masih rendahnya kualitas dan kuantitas
infrastruktur
yang menyebabkan sulit
berkembangnya perekonomian wilayah
Kebudayaan, Kreatiivitas dan Inovasi Teknologi :

pembangunan kapasitas iptek nasional
dalam inovasi teknologi
Permasalahan dan Tantangan Lainnya di
Bidang Politik, Hukum dan Keamanan
Permasalahan dan Tantangan
Bidang Perekonomian
Permasalahan dan Tantangan
Bidang Kesejahteraan Rakyat

Lainnya

di

Lainnya

di

IV-19

Dinamika Kabupaten
Probolinggo

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 2013-2018

Isu-isu strategis tersebut telah memiliki pengaruh yang besar/signifikan
terhadap pencapaian sasaran pembangunan nasional hingga daerah, luasnya
dampak

yang

ditimbulkan

terhadap

daerah

dan

masyarakat,

memilki

kemungkinan atau kemudahan untuk dikelola, serta prioritas janji yang perlu
diwujudkan.

Dengan

isu-isu

strategis

tersebut

diharapkan

pemerintah

Kabupaten Probolinggo dapat meminimalisir semua permasalahan yang
menjadi isu strategis Kabupaten Probolinggo serta meningkatkan pembangunan
yang berdaya saing tinggi.
Berdasarkan

identifikasi

isu-isu

strategis

berdasarkan

dinamika

internasional, dinamika nasional, dinamika Jawa Timur hingga dinamika daerah,
dapat disinergikan dan disimpulkan bahwa isu strategis yang berpotensi besar
mempengaruhi capaian sasaran pembangunan di Kabupaten Probolinggo
adalah :
1. Pengurangan

angka

kemiskinan

dan

pengangguran

terbuka,

serta

meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat guna
meningkatkan

kualitas

kehidupan

masyarakat

daerah

Kabupaten

Probolinggo (Pro- Poor dan Pro- Job).
2. Pengembangan sektor pertanian berbasis industri, selain itu perlu dilakukan
peningkatan

mutu

produksi,

akses

pemasaran

dan

moda

guna

meningkatkan perekonomian daerah yang berbasis kerakyatan (ProGrowth).
3. Pengurangan

tingkat

kerusakan

infrastruktur

terutama

jalan

;

mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam bagi masyarakat serta
penanganan terhadap bencana alam, terutama banjir, kerusakan lingkungan
dan abrasi guna meningkatnya daya saing daerah (Pro-Environment).
4. Peningkatan pelayanan publik dengan mengoptimalkan sumber dana
(anggaran)

yang

terbatas

guna

meningkatkan

penyelenggaraan

kepemerintahan yang baik dan bersih (good governance).
5. Peningkatan peran serta perempuan dalam pembangunan sehingga tidak

termaginalkan

dan

dapat

berdaya

dan

menjadi

motor

penggerak

pembangunan khususnya di wilayah pedesaan (pro gender)

BAB IV

IV-20