HASIL DAN PEMBAHASAN - Uji Diameter Pulley Pada Alat Pengiris Pisang Mekanis

  Proses pengirisan (pisang)

  Proses pengirisan pisang ini terlebih dahulu dilakukan persiapan bahan, dan mengupas kulitnya. Dan membersihkan dikarenakan pisang memiliki getah.

  Dikarenakan ukuran pisang dalam 1 tandan bervariasi ada berukurun besar dan ada berukuran kecil. Dianjurkan sebelum ditimbang agar pemilihan pisangnya secara acak (random). Jangan lupa membersihkan alat agar bahan yang setelah diiris dapat di kosumsi.

  Pada rumah pengiris terdapat piringan pengiris dengan satu mata pisau. Piringan pengiris berfungsi sebagai tempat melekatnya mata pisau untuk mengiris bahan. Piringan pengiris ini berputar searah dengan putaran motor listrik. Pada penelitian ini jarak mata pisau adalah 1 mm dan mengunakan pulley 8 inci, 9 inci, dan 10 inci. Setelah pisang teriris, maka hasil irisan pisang tersebut akan berada di saluran pengeluaran. Saluran pengeluaran ini terbuat dari bahan plat aluminium. pisang yang teriris ditandai dengan hasil irisan yang berbentuk chips karena diiris secara membujur. Pisang tersebut kemudian ditampung pada wadah penampungan hasil pengirisan.

  Perlakuan berbagai diameter pulley pada alat pengiris pisang mekanis memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap kapasitas olah, kapasitas hasil, serta persentase kerusakan bahan. Besarnya diameter pulley berbanding terbalik terhadap rpm yang dihasilkan. Semakin besar diameter pulley, semakin kecil rpm yang dihasilkan dan sebaliknya. Diameter pulley 8 inci menghasilkan 525 rpm, diameter pulley 9 inci menghasilkan 467 rpm, dan diameter pulley 10 inci

  Pengaruh perlakuan diameter pulley terhadap kapasitas olah, kapasitas hasil, dan persentase kerusakan bahan.

  Tabel 1. Pengaruh diameter pulley terhadap parameter yang diamati Kapasitas Bahan yang Bahan yang

  efektif alat tertinggal

  tidak teriris Diameter

  (kg/jam) di dalam Alat (%) (%) 8 29,96 12,89 13,56

  9 24,27 16,67 16,67 10 22,52 19,73 22,78 Dari tabel 1 di atas dapat dilihat bahwa kapasitas olah tertinggi terdapat pada diameter 8 inc sedangkan yang terendah terdapat pada diameter 10 inc.

  Artinya, semakin kecil diameter pulley semakin baik kapaitas alat tersebut dalam mengolah/mengiris bahan (pisang). Sementara persentase bahan yang tertinggal di alat paling besar pada pulley diameter 10 inci, dan yang terendah pada pulley diameter 8 inci. Artinya, semakin besar diameter pulley, semakin banyak bahan yang tertinggal pada alat, dengan kata lain efektifitas alat semakin rendah. Untuk persentase bahan yang tidak teriris, banyaknya bahan yang tidak teriris paling besar pada pulley diameter 10 inci, dan yang paling kecil pada pulley diameter 8 inci.

  Kapasitas efektif alat (kg/jam)

  Hasil kapasitas efektif alat dapat dilihat dari tabel 2 Tabel 2. Pengaruh diameter pulley terhadap kapasitas olah (kg/jam)

  Diameter Ulangan Total Rataan

  (inc)

  I II

  III 8 29,03 32,49 28,35 89,87 29,96 9 25,17 24,16 23,47 72,80 24,27 10 21,40 22,17 24,00 67,57 22,52

  Total 75,60 78,82 75,82 230,24 Rataan 25,20 26,27 25,27 25,58

  Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa kapasitas efektif tertinggi diperoleh pada diameter 8 inci yaitu 29,96 kg/jam dan terendah pada diameter 10 inci yaitu 22,52 kg/jam.

  Dari analisis sidik ragam (lampiran 2) dapat dilihat bahwa perlakuan rpm memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap kapasitas hasil. Hasil pengujian dengan menggunakan analisa Least Significant Range (LSR) menunjukkan pengaruh rpm terhadap kapasitas hasil untuk tiap-tiap perlakuan dapat dilihat pada tabel 3 Tabel 3. Analisi LSR terhadap kapasitas olah

  LSR Notasi Jarak Perlakuan Rataan 0,05 0,01 0,05 0,01

  A 29,96 - A A

2 3,1466 4,7654 B 24,27 B B

  

3 1,4460 5,0110 C 22,52 C BC

  Keteragan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5% dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% Dari Tabel 3 dapat dilihat bahwa perlakuan B memberikan pengaruh yang

  Hubungan antara rpm dengan kapasitas efektif alat dapat dilihat pada gambar 4 di bawah ini.

  Gambar 4. Hubungan diameter pulley dengan kapasitas efektif alat (kg/jam).

  Dari Gambar 4. Menunjukkan bahwa semakin kecil diameter pulley maka semakin besar kapasitas alat. Hal ini di sebabkan rpm yang dihasilkan makin besar, sehingga bahan cepat teriris. Demikian juga sebaliknya, semakin besar diameter pulley maka semakin kecil pula rpm sehingga waktu yang dibutuhkan alat untuk mengolah bahan akan lebih kecil.

   Persentase bahan yang tidak teriris sempurna

  Tabel 4. Persentase bahan yang tidak teriris sempurna (%) Diameter Ulangan

  Total Rataan (inc)

  I II

  III 8 11,67 15,67 13,33 40,67 13,56 9 16,67 14,33 19,00 50,00 16,67 10 23,33 25,00 20,00 68,33 22,78

  Total 51,67 55,00 52,33 159,00

  Dari tabel 4 diatas dapat dilihat bahwa persentase bahan yang tidak teriris sempurna yang terbesar pada diameter 10 inci yaitu 22,78%, dan yang terkecil pada diameter 8 inci yaitu 13,56%.

  Dari hasil sidik ragam (lampiran 3) dapat dilihat dari lampiran bahwa perlakuan rpm memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap bahan yang tidak teriris sempurna. Hasil pengujian dengan menggunakan analisa Least

  Significant Range (LSR) menunjukkan pengaruh rpm terhadap kerusakan hasil untuk tiap-tiap perlakuan.

  Table 5 analisis LSR persentase bahan yang tidak teriris sempurna (%)

  LSR Notasi Jarak Perlakuan Rataan 0,05 0,01 0,05 0,01

  • 13,56 a A

  A 2 4,6091 6,9802 B 16,67 a A 3 2,1180 7,3399 C 22,78 b AB

  Keteragan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5% dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% Dari Tabel 5 perlakuan B memberikan pengaruh yang berbeda tidak nyata terhadap perlakuan A dan memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata terhadap perlakuan C. Hubungan diameter pulley terhadap persentase bahan yang tidak teriris sempurna dapat diliha pada gambar grafik 5.

  Grafik persentase bahan yang tidak teriris sempurna gambar 5 Gambar 5. Grafik persentase bahan yang tidak teriris sempurna

  Dari gambar di atas menunjukkan jumlah bahan yang tidak teriris sempurna pada pulley diameter 10 inci lebih banyak dibandingkan dengan pulley 9 inci dan 8 inci. Hal ini disebabkan karena pada pulley 10 inci putaran piringan pengiris lebih lambat sehingga bahan (pisang) yang akan diiris masuk kepiringan pengiris yang melalui proses tekanan oleh dorongan tangan, sehingga kekuatan dorongan atau tekanan pada pisang terhadap landasan piringan pengiris lebih lama sehingga banyak terjadi kerusakan bahan antara gaya gesekan pisang tersebut atas landasannya.

  Persentase bahan yang tertinggal di alat

  Tabel 6. Pengaruh diameter pulley terhadap bahan yang tersisa di alat (%) Diameter Ulangan

  Total Rataan (inc)

  I II

  III 8 14,67 10,67 13,33 38,67 12,89 9 16,33 17,67 16,00 50,00 16,67 10 19,67 21,00 18,53 59,20 19,73

  Total 50,67 49,34 47,86 147,87 Rataan 16,89 16,45 15,95 16,43

  Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa bahan yang tertinggal di alat yang tertinggi pada penggunaan diameter 10 inci yaitu 19,73% dan persentase bahan yang tersisa di alat terendah yaitu pada diameter 8 inci sebesar 12,89%. Artinya, semakin kecil diameter pulley, semakin kecil bahan yang tertinggal di alat dan semakin baik mutu hasil irisan bahan.

  Dari hasil sidik ragam (lampiran 4) dapat dilihat dari lampiran bahwa perlakuan rpm memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap bahan yang tidak teriris sempurna. Hasil pengujian dengan menggunakan analisa Least

  Significant Range (LSR) menunjukkan pengaruh rpm terhadap kerusakan hasil untuk tiap-tiap perlakuan.

  Table 7 analisi LSR persentase tersisa di alat (%)

  LSR Notasi Jarak Perlakuan Rataan 0,05 0,01 0,05 0,01 A 12,89 - a A 2 2,9304 4,4379 B 16,67 b AB

  3 1,3466 4,6666 19,73 c BC C

  Keteragan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5% dan berbeda sangat nyata pada taraf 1%

  

pulley terhadap persentase bahan yang tertinggal di alat dapat dilihat pada gambar

grafik 6.

  Gambar 6. Grafik bahan yang tertinggal di alat (%).

  Dari Gambar 6 diatas dapat dilihat bahwa semakin besar diameter pulley maka persentase bahan yang tertinggal di alat semakin besar dan semakin kecil diameter pulley maka semakin kecil pula persentase bahan yang tertinggal di alat. Hal ini disebabkan karena pulley yang berdiameter kecil menghasilkan rpm yang cepat jadi bahan lebih cepat keluar di saluran pengeluaran.