Nomor : PUT210-KPM.III-19ADXII2010 “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

P U T U S A N Nomor : PUT/210-K/PM.III-19/AD/XII/2010 “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

  2. Pembacaan keterangan para Saksi dibawah sumpah dari BAP dipersidangan.

  JAYAPURA

  Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

  Barang Bukti : Surat :

  dijatuhi dengan : - Pidana Pokok : Penjara selama 1 (satu ) tahun.

  Sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana menurut

  persidangan dan diajukan kepada majelis yang pada pokoknya menyatakan bahwa Terdakwa secara sah dan menyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana : “Desersi Dalam Waktu Damai”.

  Memperhatikan : 1. Tuntutan pidana (requisitoir) Oditur Militer yang dibacakan di

  2010 tanggal 30 Nopember 2010 di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

  Pengadilan Militer III-19 Jayapura yang bersidang di Jayapura dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama secara In Absensia telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa:

  Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 205 / XI /

  4. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.

  3. Relaas Penerimaan surat panggilan untuk menghadang sidang kepada Terdakwa dan para Saksi.

  2. Surat dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 205 / XI / 2010 tanggal 30 Nopember 2010.

  Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Danrem / 172/PWY Selaku PAPERA Nomor : Kep / 58 / XI / 2010 tanggal 23 Nopember 2010.

  Terdakwa tidak di tahan; Pengadilan Militer III-19 Jayapura Tersebut diatas; Membaca : Berita acara Pemeriksaan permulaan dalam perkara ini.

  Nama Lengkap : TRI HANDOYO Pangkat / NRP : Serda/21060306750185 Jabatan : Anggota Pos Arso 2 Sattis Pamtas A Kesatuan : Pusdikpassus Kopassus Tempat, tanggal lahir : Murung Pudak, 10 Januari 1985 Jenis Kelamin : Laki-laki Kewarganegaraan : Indonesia A g a m a : Islam Tempat tinggal : Asrama Pusdikpassus Kopassus Batu Jajar Kab. Bandung.

  • Pidana tambahan : Di pecat dari Dinas Militer.
  • 1 (satu) lembar Surat Keterangan Pengganti Absensi dari Dan Satgasban-7 Dam XVII/Cenderawasih Nomor : SKPA/01/V/2010 tanggal 30 Nopember 2010 atas nama TRI HANDOYO, Serda., NRP. 21060306750185.

  Mewajibkan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.15.000,- (lima belas ribu rupiah).

  Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut diatas, Terdakwa pada

  pokoknya didakwa telah melakukan tindak pidana sebagai berikut : Bahwa terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat seperti tersebut di bawah ini, yaitu pada tanggal enam bulan Mei tahun dua ribu sepuluh berturut-turut sampai dengan tanggal tiga puluh bulan September tahun dua ribu sepuluh atau waktu-waktu lain, setidak- tidaknya sejak Mei sampai dengan bulan September dalam tahun dua ribi sepuluh, bertempat di Pos Arso-2 Sattis Pamtas-A Kab Keerom Papua atau tempat-tempat lain, yang termasuk wewenang Penggadilan Militer III- 19 Jayapura, telah melakukan tindak pidana :

  “Militer yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari.” Dengan cara-cara sebagai berikut :

  1. Bahwa Terdakwa adalah Prajurit TNI-AD yang sampai sekarang masih berdinas aktif di Pusikpassus Batujajar Kab. Bandung dan menjabat sebagai anggota Pos Arso-2 Sattis Pamtas-A Kab. Keerom Papua dengan pangkat terakhir Serda, NRP. 21060306750185.

  2. Bahwa berdasarkan keterangan Saksi-I (Lettu Inf Anton Timotius Meliala ) dan Saksi-II ( Serda Mulya Saputra ) serta surat keterangan pengganti Absensi dari kesatuan Satgas Ban-7 Dan XVII/ Cenderawasih Nomor : SKPA/01/V/2010, Terdakwa telah meninggalkan kesatuan tanpa ijin dari komandan kesatuan atau atasan lain yang berwenang sejak tanggal 6 Mei 2010.

  3. Bahwa pada tanggal 2 Mei 2010, sekira pukul 05.00 Wit sampai dengan pukul 20.00 Wit Terdakwa melaksanakan tugas piket di Pos Arso-2 Sattis Pamtas-A, kemudian pada sore harinya sekira pukul 18.30 Wit Serda Ayeni mulya Saputra (Saksi-II) melihat Terdakwa sedang duduk-duduk di teras Pos Arso-2 Sattis Pamtas-A sambil memainkan Handphone miliknya.

  4. Bahwa sekira pukul 23.00 Wit, Saksi-II dibangunkan oleh Lettu Inf Antonius Sembiring untuk mengecek personil, selanjutnya sekira pukul

  24.00 Wiot ketika listrik padam dan Saksi-II melihat Tertdakwa keluar dari kamarnya sambil menyalakan lampu senter Handphone untuk dijadikan lampu penerangan saat Terdakwa berjalan, namun Saksi-II tidak mengetahui tujuan kemana Terdakwa keluar dari kamar, dan setelah itu Saksi-II melanjutkan tidurnya.

  5. Bahwa besok harinya pada tanggal 3 Mei 2010 pada saat apel pagi anggota Pos Arso-2 Sattis Pamtas-A yang diambil oleh Wadanpos (Sertu Al Imran), Terdakwa tidak hadir tanpa ijin yang sah dari Dansatnya atau atasan lain yang berwenang, selanjutnya Wadanpos memeritahkan Saksi-II untuk menghubungi Terdakwa dan Terdakwa mengatakan akan segera kembali ke pos, namun Terdakwa tidak kunjung datang sehingga Wadanpos melaporkan kepada Danpos Lettu Inf Anton Timotius Meliala, selanjutnya Danpos menhubungi Terdakwa MELALUI Handphone Terdakwa namun tidak aktif sehingga Terdakwa dicari oleh kesatuan ke tempat-tempat yang diduga Terdakwa berada namun hasilnya nihil.

  6. Bahwa penyebab Terdakwa meninggalkan kesatuan karena pacar Terdakwa yang bernama Sdri. Wiwik sedang hamil akibat ulah Terdakwa dan Terdakwa membawa lari Sdri. Wiwik dari kota Arso Kab.

  7. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin yang sah dari Dansatnya atau atasan lain yang berwenang, Terdakwa tidak pernah memberitahukan tentang keberadaanya baik melalui telepon maupun melalui surat.

  8. Bahwa dengan demikian Terdakwa telah dinyatakan meninggalkan Pos Arso-2 Sattis Pamtas-A Kab. Keerom Papua terhitung sejak tanggal 6 Mei 2010 secara berturu-turut sampai dengan dibuatkan berita acara tidak diketemukan Terdakwa pada tanggal

  30 September 2010 atau selama 147 (seratus enpat puluh tujuh) hari yang berarti lebih lama dari tiga puluh hari dan selama itu juga Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan aman dan damai serta Terdakwa maupun Kesatuan Terdakwa tidak sedang dipersiapkan untuk suatu tugas Operasi Militer.

  BERPENDAPAT, Bahwa perbuatan-perbuatan Terdakwa tersebut telah

  memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam pasal 87 ayat (1) ke-2

  jo ayat (2) KUHPM. Menimbang : Bahwa Terdakwa tidak hadir dipersidangan maka tidak menanggapi Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya.

  Menimbang : Bahwa Para Saksi tidak hadir dipersidangan dan keterangannya yang

  diberikan Penyidik (Pom) dibawah sumpah dibacakan oleh Oditur Militer yang pada pokoknya sebagai berikut :

  

Saksi-I : Nama Lengkap : Anton Timotius Meliala. Pangkat / NRP: Lettu

  Inf / 11050039490783, Jabatan : Danpos Arso-2 Sattis A Pamtas, Kesatuan: Kopasus, Tempat dan tanggal lahir : Kaban Jahe, 21 Juli 1983, Kewarganegaraan : Indonesia, Jenis kelamin : Laki –laki, Agama: Kristen Protestan, Tempat tinggal : Jln. Nirwana Angkasapura Jayapura.

  Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

  1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada saat menjadi anggota pos Arso-2 dan tidak ada hubungan keluarga, hanya sebagai atasan dan bawahan.

  2. Bahwa pada hari Minggu tanggal 2 Mei 2010, Saksi dipanggil oleh Wadan Satgas Ban-7 ( Mayaor Inf Riyanto) untuk melaksanakan brifing dalam rangka persiapan hari integritas Papua ke NKRI dan setelah selesai brifing Saksi medapat laporan dari Wadanpos ( Sertu Al Imran ) bahwa sejak pagi hari sampai dengan pengkecekan sore harinya sekira pukul 18.00 Wit, Terdakwa tidak ada sehingga Saksi langsung menhubungi Terdakwa melalui Handphone namun Handphone Terdakwa tidak aktif, selanjutnya Saksi memerintahkan anggota untuk melakukan pencarian ke tempat-tempat yang diduga Terdakwa berada namun hasilnya nihil.

  3. Bahwa sekira pukul 23.30 Wit, Sdri. Tuti datang melaporkan bahwa Adiknya yang bernama Sdri. Wiwik (pacar Terdakwa ) sedang hamil dan meminta Terdakwa untuk bertanggung jawab atas perbuatannya, kemudian Saksi memerintahkan kepada seluruh anggota untuk melanjutkan pencarian terhadap Terdakwa di daerah Arso dan di Kab. Jayapura namun hasilnya tetap nihil.

  4. Bahwa penyebab Terdakwa meninggalkan kesatuan Pos Arso-2 Sattis Pamtas-A tanpa ijin yang sah dari Dansatnya atau atasan yang berwenang, karena Terdakwa membawa kabur pacarnya atas nama Sdri. Wiwik yang sedang hamil tersebut.

  Saksi-II : Nama Lengkap : Ayeni Mulya Saputra, Pangkat/NRP : Serda /

  Oktober 1985, Kewarganegaraan : Indonesia, Jenis kelamin: Laki-laki, Agama : Islam , Tempat tinggal : Jln. Nirwana Angkasa Jayapura.

  Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

  1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak bulan Juli 2006 saat Terdakwa mejadi siswa di Pusdik Kopasus, namun tidak ada hubungan keluarga dan hanya sebatas teman satu angkatan.

  2. Bahwa pada tanggal 2 Mei 2010 Terdakwa melaksanakan piket sejak pukul 05.00 Wit sampai dengan pukul 20.00 Wit, kemudian sekira pukul 18.30 Wit ketika Saksi bersama Wadanpos (Seru Al Imran) hendak melaksanakan anjangsana (kujungan) ke Ruko masyarakat setempat dan sebelum Saksi berangkat dan masih sempat melihat Terdakwa sedang duduk di teras pos sambil memainkan Handphone (HP), kemudian sekira pukul 19.30 Wit Saksi sudah kembali ke pos dan Terdakwa masih ada di pos Arso-2 Sattis Pamtas A Arso Kab. Keerom.

  3. Bahwa sekira pukul 23.00 Wit Saksi dibangunkan oleh Danpos Lettu Inf Antonius Sembiring karena pada saat itu Dapos sedang melakukan pengecekan personil di Pos, selanjutnya sekira pukul 24.00 Wit ketika listrik padam Saksi melihat Terdakwa keluar dari kamarnya dan menggunakan cahaya senter Handphone sebagai penerangan saat Terdakwa berjalan dan setelah itu Saksi melanjutkan tidur.

  4. Bahwa pada tanggal 3 Mei 2010 pada saat apel pagi anggota pos Arso-2 Sattis Pamtas A yang diambil oleh Wadanpos Sertu Ai Imran, Terdakwa tidak hadir tanpa ijin sehingga Wadanpos memerintahkan Saksi untuk menhubungi Handphone Terdakwa dan Terdakwa mengatakan kalau dirinya akan segera kembali, namun setelah ditunggu-tunggu Terdakwa juga tidak kembali sehingga Wadanpos melaporkan kejadian tersebut kepada Danpos, sehingga Danpos memerintahkan untuk melakukan pencarian namun hasilnya nihil, sehingga dari pihak kesatuan menyatakan Terdakwa meninggalkan kesatuan sejak tanggal 6 Mei 2010 sampai dengan sekarang.

  

Menimbang : Bahwa Terdakwa tidak hadir dipersidangan dan Terdakwa tidak

  memberi keterangan, namun didalam BP Pom ada keterangan sebagai berikut :

  1. Bahwa walaupun dalam berkas perkara dari Pomdam XVII/ Cenderawasih Nomor : BP-80/67/X/2010 tanggal 11 Oktober 2010, tidak adanya keterangan Terdakwa namun telah dilengkapi dengan berita acara tidak diketemukan Terdakwa yang mengatakan bahwa Terdakwa telah dinyatakan desersi oleh kesatuan terhitung mulai tanggal 6 Mei 2010 sampai dengan sekarang, kesatuan Pusdikpasus Kopasus dan Pos Arso-2 Sattis Pamtas-A telah berupanya melakukan pencarian terhadap Terdakwa namun sampai saat ini Terdakwa belum diketemukan.

  2. Bahwa sesuai dengan pasal 124 ayat (4) pasal 141 (10) jo pasal 143 No. 31 tahun 1997 maka dalam perkara desersi yang Terdakwanya tidak diketemukan Berita Acara Pemeriksaan Terdakwa tidak merupakan peryaratan lengkapnya suatu berkas perkara, oleh karena itu surat panggilan dan Berita Acara tidak diketemukan Terdakwa menjadi persyaratan berkas perkara untuk diajukan kepersidangan dan di putus In Absensia (tanpa hadir Terdakwa).

  

Menimbang : Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer ke persidangan

  berupa :

  Surat :

  • 1 (satu) lembar Surat Keterangan Pengganti Absensi dari Dan Satgasban-7 Dam XVII/Cenderawasih Nomor : SKPA/01/V/2010 tanggal 30 Nopember 2010 atas nama TRI HANDOYO, Serda., NRP. 21060306750185.

  Telah dibacakan dan diterangkan sebagai barang bukti tindak pidana dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti- bukti lain maka oleh karena dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan-perbuatan yang didakwakan.

  Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para saksi di bawah sumpah, hal-hal

  yang diperiksa dari barang bukti, kemudian setelah menghubungkan yang satu dengan yang lainnya, maka Majelis Hakim memperoleh fakta hukum yang meliputi perbuatan terdakwa yang pada pokoknya sebagai berikut :

  1. Bahwa benar, Terdakwa adalah Prajurit TNI-AD yang sampai sekarang masih berdinas aktif di Pussikpsus Kopasus Batujajar Kab. Bandung dan menjabat sebagai anggota Pos Arso-2 Sattis Pamtas-A Kab. Keerom Papua dengan pangkat terakhir Serda, NRP. 21060306750185.

  2. Bahwa benar, berdasarkan keterangan Saksi-I (Lettu Inf Anton Timotius Meliala) dan Saksi-II ( Serda Ayeni Mulya Saputra ) serta surat keterangan pengganti Abesensia dari kesatuan Satgas Ban-7 Dan

  XVII/Cenderawasih Nomor : SKPA/01/V/2010, Terdakwa telah meninggalkan kesatuan tanpa ijin dari Komandan Kesatuan atau atasan lain yang berwenang sejak tanggal 6 Mei 2010.

  3. Bahwa benar, pada tanggal 2 Mei 2010, sekira pukul 05.00 Wit sampai dengan pukul 20.00Wit Terdakwa melaksanakan tugas piket di Pos Arso-2 Sattis Pamtas-A, kemudian pada sore harinya sekira pukul 18.30 wit Serda Ayeni Mulya Saputra ( Saksi-II) melihat Terdakwa sedang duduk di teras pos Arso-2 Sattis Pamtas- A sambil memainkan Handphone miliknya.

  4. Bahwa benar, sekira pukul 23.00 Wit Saksi-II dibangunkan oleh Lettu Inf Antonius Sembiring untuk mengecek personil, selanjutnya sekira pukul 24.00 Wit ketika listrik padam dan SaksiII melihat Terdakwa keluar dari kamarnya sambil menyalakan lanpu Senter Handphone untuk dijadikan lampu penerangan saat Terdakwa berjalan, namun Saksi-II tidak mengetahui tujuan keamana terdakwa dari kamar, dan setelah itu Saksi-II merlanjutkan tidurnya kembali.

  5. Bahwa benar, besok harinya tanggal 3 Mei 2010 pada apel pagi anggota Pos Arso-2 Sattis Pamtas-A yang diambil oleh Wadanpos ( Sertu Al Imran ) Terdakwa tidak hadir tanpa ijin yang sah dari Dansatnya atau atasan lain yang berwenang, selanjutnya Wadanpos memerintahkan Saksi-II untuk menhubungi Terdakwa mengatakan akan segera kembali ke pos namun Terdakwa tidak kujung datang sehingga Wadanpos melaporkan kepada Danpos Lettu Inf Anton Timotius Meliala, selanjutnya Danpos menghubungi Terdakwa melalui Handphone Terdakwa namun tidak aktif sehingga Terdakwa dicari oleh kesatuanya ke ketempat-tempat yang diduga Terdakwa berada namun hasilnya nihil.

  6. Bahwa benar, penyebab Terdakwa meninggalkan kesatuan karena pacar Terdakwa yang bernama Sdri. Wiwik sedangkan hamil akibat ulah Terdakwa dan Terdakwa membawa lari Sdri. Wiwik dari Kota Arso Kab. Keerom.

  7. Bahwa benar, selama Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa

  Terdakwa tidak pernah memberitahukan tentang keberadaannya baik melalui telepon maupun melalui surat.

  8. Bahwa benar, dengan demikian Terdakwa telah dinyatakan meninggalkan Pos Arso-2 Sattis Pamtas-A Kab. Keerom Papua terhitung sejak tanggal 6 Mei 2010 secara berturut-turut sampai dengan dibuatkan berita acara tidak diketemukan Terdakwa pada tanggal

  30 September 2010 atau selama 147 (seratus empat puluh tujuh) hari yang berarti lebih lama dari tiga puluh hari dan selama itu juga Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan aman dan damai serta Terdakwa maupun Kesatuan Terdakwa tidak sedang dipersiapkan untuk suatu tugas Operasi Militer.

  Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang

  dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut : Bahwa Majelis Hakim pada prinsipnya sependapat dengan

  Tuntutan Oditur Militer dalam hal pembuktian unsur dakwaannya, namun demikian mengenai pidana yang di mohonkan dalam tuntutannya, Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sendiri sebagaimana dalam diktum putusan ini.

  Menimbang : Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam

  Dakwaannya mengandung unsur-unsur sebagai berikut :

  Unsur Ke-1 : “Militer” Unsur Ke-2 : “Dengan sengaja Melakukan ketidak hadiran tanpa izin”. Unsur Ke-3 : “Dalam waktu damai” Unsur Ke-4 : “Lebih lama dari tiga puluh hari”.

  Menimbang : Bahwa mengenai dakwaan Oditur Militer tersebut Majelis Hakim

  mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

  Unsur Ke-1 : “Militer”

  Bahwa yang dimaksud dengan “Militer” dalam pasal 46 KUHPM adalah mereka yang berikatan dinas secara sukarela pada angkatan perang, yang wajib berada dalam dinas secara terus menerus dalam tenggang waktu ikatan dinas tersebut dan semua sukarelawan lainnya pada angkatan perang dan militer wajib selama mereka itu berada dalam dinas yang dimaksud dengan angkatan perang adalah anggota TNI (TNI-AD, TNI-AU dan TNI-AL) serta satuan satuan lain yang dipanggil dalam perang menurut undang undang yang berlaku.

  Bahwa seorang militer ditandai dengan : Pangkat, Nrp, Jabatan dan Kesatuan di dalam melaksanakan tugasnya atau berdinas memakai seragam sesuai dengan Matranya, lengkap dengan tanda pangkat, lokasi kesatuan dan atribut lainnya.

  Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah dan

  dengan adanya alat bukti lain di persidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut : Bahwa benar, Terdakwa adalah Prajurit TNI-AD yang sampai sekarang masih berdinas aktif di Pussikpsus Kopasus Batujajar

  Kab. Bandung dan menjabat sebagai anggota Pos Arso-2 Sattis Pamtas-A Kab. Keerom Papua dengan pangkat terakhir Serda, NRP. 21060306750185.

  Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kesatu “Milter” telah terpenuhi.

  Unsur Ke-2 : “Dengan sengaja Melakukan ketidak hadiran tanpa izin”.

  Bahwa kesengajaan (Dolus) adalah merupakan bagian dari kesalahan (Schuld). Menurut Memori Van Toelichting (Mvt) atau memori penjelasan yang dimaksud dengan sengaja adalah menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya.

  Bahwa menurut Doktrin, apabila dalam suatu rumusan tindak pidana digunakan istilah dengan sengaja atau istilah lain “Dengan sengaja” ditafsirkan secara luas yaitu tidak hanya betul-betul dikehendaki dan atau diinsyafi oleh sipelaku tetapi juga hal-hal yang mengarah atau berdekatan dengan kehendak atau keinsyafannya itu.

  Bahwa yang dimaksud ” tanpa izin” berarti ketidakhadiran atau tidak beradanya si pelaku (Terdakwa) di suatu tempat tersebut (kesatuan) sebagaimana lazimnya seorang prajurit antara lain didahului dengan apel pagi, melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan atau yang menjadi tanggungjawabnya, kemudian apel siang, tanpa sepengetahuan atau seijin Komandan atau Pimpinannya, sebagaimana lazimnya setiap prajurit yang bermaksud meninggalkan Kesatuannya wajib menempuh prosedur yang berlaku di kesatuannya.

  

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah dan

  dengan adanya alat bukti lain di persidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut : Bahwa benar, tanggal 3 Mei 2010 pada apel pagi anggota Pos

  Arso-2 Sattis Pamtas-A yang diambil oleh Wadanpos (Sertu Al Imran) Terdakwa tidak hadir tanpa ijin yang sah dari Dansatnya atau atasan lain yang berwenang, selanjutnya Wadanpos memerintahkan Saksi-II untuk menhubungi Terdakwa mengatakan akan segera kembali ke pos namun Terdakwa tidak kujung datang sehingga Wadanpos melaporkan kepada Danpos Lettu Inf Anton Timotius Meliala, selanjutnya Danpos menghubungi Terdakwa melalui Handphone Terdakwa namun tidak aktif sehingga Terdakwa dicari oleh kesatuanya ke ketempat-tempat yang diduga Terdakwa berada namun hasilnya nihil.

  Bahwa benar, selama Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin yang sah dari Dansatnya atau atasan lain yang berwenang, Terdakwa tidak pernah memberitahukan tentang keberadaannya baik melalui telepon maupun melalui surat.

  Bahwa benar, berdasarkan keterangan Saksi-I (Lettu Inf Anton Timotius Meliala) dan Saksi-II ( Serda Ayeni Mulya Saputra ) serta surat keterangan pengganti Abesensia dari kesatuan Satgas Ban-7 Dan XVII/ Cenderawasih Nomor : SKPA/01/V/2010, Terdakwa telah meninggalkan kesatuan tanpa ijin dari Komandan Kesatuan atau atasan lain yang berwenang sejak tanggal 6 Mei 2010.

  Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kedua

  “Dengan sengaja Melakukan ketidak hadiran tanpa izin” telah terpenuhi.

  Unsur Ke-3 : “Dalam waktu damai”

  Bahwa yang dimaksud “dalam waktu damai” berarti bahwa si Pelaku / Terdakwa atau seorang prajurit melakukan ketidakhadiran tanpa izin itu Negara Republik Indonesia tidak dalam keadaan perang yang ditentukan oleh Undang-undang demikian pula Kesatuan Terdakwa / si Pelaku tidak melaksanakan atau tidak dipersiapkan untuk tugas-tugas Operasi Militer (58 KUHPM) yaitu perluasan dalam keadaan perang.

  Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah dan

  dengan adanya alat bukti lain di persidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut : Bahwa benar, Terdakwa telah dinyatakan meninggalkan Pos

  Arso-2 Sattis Pamtas-A Kab. Keerom Papua terhitung sejak tanggal

  6 Mei 2010 secara berturut-turut sampai dengan dibuatkan berita acara tidak diketemukan Terdakwa pada tanggal 30 September 2010, dan selama itu juga Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan aman dan damai serta Terdakwa maupun Kesatuan Terdakwa tidak sedang dipersiapkan untuk suatu tugas Operasi Militer.

  Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ketiga “Dalam waktu damai” telah terpenuhi.

  Unsur Ke-4 : “Lebih lama dari tiga puluh hari”

  Bahwa melakukan ketidakhadiran lebih lama dari tigapuluh hari berarti Terdakwa tidak hadir tanpa ijin berturut-turut lebih dari waktu tiga puluh hari.

  Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah dan

  dengan adanya alat bukti lain di persidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut : Bahwa benar, Terdakwa telah dinyatakan meninggalkan Pos

  Arso-2 Sattis Pamtas-A Kab. Keerom Papua terhitung sejak tanggal

  6 Mei 2010 secara berturut-turut sampai dengan dibuatkan berita acara tidak diketemukan Terdakwa pada tanggal 30 September 2010 atau selama 147 (seratus empat puluh tujuh) hari yang berarti lebih lama dari tiga puluh hari.

  Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur keempat “Lebih lama dari tiga puluh hari” telah terpenuhi.

  Menimbang : Bahwa berdasarkan hal-hal yang diterangkan diatas yang merupakan

  fakta-fakta yang diperoleh dalam persidangan, Majelis Hakim berpendapat bahwa cukup bukti yang sah dan cukup menyakinkan bahwa Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana :

  “Militer yang dengan sengaja melakukan ketidak hadiran

tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari”.

  Sebagaimana diatur dan diancam menurut Pasal 87 ayat (1) ke-2 Jo Ayat (2) KUHPM .

  Menimbang : Sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara

  ini, Majelis Hakim ingin menilai sifat , hakekat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal yang mempengaruhi sebagai berikut :

  1. Bahwa sifat dari perbuatan Terdakwa adalah hanya mengutamakan, mementingkan kepentingan pribadi dari pada kepentingan dinas.

  2. Bahwa hakekat Terdakwa melakukan tindak pidana ini karena Terdakwa kurangnya jiwa kejuangan pada diri Terdakwa dan kurangnya pemahaman hukum dari aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan serta disiplin yang berlaku di lingkungan Militer khususnya di Pusdikpassus Kopassus.

  3. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa adalah dapat mempengaruhi sendi - sendi kehidupan disiplin pada kesatuannya serta tugas dan tanggung jawab yang menjadi kewajiban Terdakwa dialihkan ke personil yang lain, sementara personil tersebut juga mempunyai tugas dan tanggung jawab sendiri pula sehingga dalam pelaksanaannya dapat mengganggu kelancaran tugas di satuan tempat Terdakwa bertugas.

  Menimbang : Bahwa tujuan Majelis tidaklah semata-mata hanya memidana orang-

  orang yang bersalah melakukan tindak pidana tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar menjadi Prajurit yang baik sesuai dan Sapta Marga.

  Menimbang : Bahwa sebelum menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara

  ini perlu terlebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu : Hal-hal yang meringankan : - Nihil. Hal-hal yang memberatkan :

  1. Bahwa Perbuatan Terdakwa sangat bertentangan dengan sendi-sendi kehidupan prajurit dan tidak sesuai dengan Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 wajib TNI.

  2. Bahwa Terdakwa tidak menghayati aturan disiplin Keprajuritan yang berlaku.

  3. Hingga saat ini tidak ada upaya Terdakwa untuk kembali ke kesatuan.

  Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas,

  berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.

  Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harus dibebani membayar biaya perkara. Menimbang : Bahwa barang bukti dalam perkara ini berupa : Surat :

  • 1 (satu) lembar Surat Keterangan Pengganti Absensi dari Dan Satgasban-7 Dam XVII/Cenderawasih Nomor : SKPA/01/V/2010 tanggal 30 Nopember 2010 atas nama TRI HANDOYO, Serda., NRP. 21060306750185.

  Mengingat : 1. Pasal 87 Ayat (1) Ke-2 Jo Ayat (2) KUHPM.

  2. Pasal 26 KUHPM.

  3. Pasal 143 UU. Nomor 31 Tahun 1997, serta ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan.

  M E N G A D I L I 1. Menyatakan Terdakwa tersebut diatas yaitu : TRI HANDOYO, Serda., NRP.

  21060306750185 terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana “ Desersi dalam waktu damai. ”

  2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : Pidana Pokok : Penjara selama 1 (satu) tahun.

  Pidana tambahan : Dipecat dari Dinas Militer.

  3. Menetapkan barang bukti berupa :

  Surat ;

  • 1 (satu) lembar Surat Keterangan Pengganti Absensi dari Dan Satgasban-7 Dam

  XVII/Cenderawasih Nomor : SKPA/01/V/2010 tanggal 30 Nopember 2010 atas nama TRI HANDOYO, Serda., NRP. 21060306750185. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

  4. Mewajibkan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.15.000,- (lima belas ribu rupiah).

  Demikian diputuskan pada hari Selasa, tanggal 11 Januari 2011 dalam Musyawarah Majelis Hakim oleh Adil Karo Karo, SH., Letkol. Chk., NRP. 1910000581260, sebagai Hakim Ketua serta Moch. Afandi, SH., Letkol. Chk., NRP. 1910014600763 dan Suwignyo Heri Prasetyo, SH., Mayor. Chk., NRP. 1910014940863, sebagai Hakim-Hakim Anggota, dan diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam siding yang terbuka untuk umum, dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut diatas, Oditur Militer Obet J. Manase, SH., Mayor Chk., NRP. 11940007800767, dan Panitera Zwastika Mahedjajanta, SH., Kapten Chk., NRP. 11990012880573, serta dihadapan umum dan tanpa hadirnya Terdakwa.

  HAKIM KETUA Cap/Ttd ADIL KARO KARO, SH LETNAN KOLONEL CHK NRP. 1910000581260 HAKIM ANGGOTA I HAKIM ANGGOTA II Ttd Ttd

MOCH. AFANDI, SH SUWIGNYO HERI PRASETYO,SH

MAYOR CHK. NRP. 1910014600763 MAYOR CHK. NRP. 1910014940863

   PANITERA Ttd ZWASTIKA MAHEDJAJANTA, SH KAPTEN CHK NRP. 11990012880573