Sejarah Pancasila Pancasila sebagai Dasa

Sejarah Pancasila
Pancasila sebagai Dasar Negara di Indonesia terdiri dari lima sila,kelima sila tersebut adalah
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaanyang Adil Dan Beradap, Persatuan Indonesia,
Kerakyatan yang dipimpinoleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan,
danKeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.Penjajahan Belanda telah berakhir pada
tahun
1942,
yaitu
tanggal
8Maret. Saat itu Indonesia berada
dibawah pimpinan
Jepang, namunBangsa Jepang tidak berlangsung lama berada diIndonesia. Mulai tahun1944,
tentara Jepang mulai kalah melawan tentara sekutu. Untuk menarilksimpati bangsa Indonesia,
supaya bisa membantu tentara Jepang. Jepangmemberikan janji kemerdekaan kelak kemudian
hari. Hal ini terjadisebelum tanggal 17 Agustus, tepatnya bangsa Indonesia belum
merdeka.Banyak bangsa-bangsa yang menjajah Negara Indonesia.Misalnyabangsa Belanda,
Portugis, Inggris, Jepang, paling lama yang menjajahadalah bangsa Belanda. Padahal sebelum
kedatangan para penjajah,banyak kerajaan-kerajaan besar yang merdeka. Perjuangan
bangsaIndonesia dalam mengatur siasat untuk mengusir penjajah, dalam hal iniBelanda,
sampai tahun 1908 selalu mengalami kegagalan.Perdana MentriKaiso pada tanggal 7
September 1944, karena terus terdesak, kemudianpadatanggal 29 April 1945 Jepang member

janji kemerdekaan tanpasyarat yang dituangkan dalam maklumat Gunseikan. Dalam
maklumattersebut kemudian dimuat dasar pembentukan Badan Penyelidik Usaha-usaha
Persiapan
Kemerdekaan
Indonesia
(BPUPKI).
Tugasnya
yaituuntuk menyelidiki dan mengumpulkan usul-usul selanjutnya untukdikemukakan
kepada
pemerintahJepang untuk dapat dipertimbangkanbagi kemerdekaan Indonesia.Keanggotaan
badan ini dilantik pada tanggal 28 Mei 1945, danmengadakan sidang pertama pada tanggal 29
Mei 1945 ± 1 Juni 1945.Dalam sidang pertama ini yang dibicarakan khusus mengenai calon
dasar negara untuk Indonesia merdeka nanti. Pada sidang pertama itu,banyak anggota
yang berbicara, dua di antaranya adalah MuhammadYamin dan Bung Karno,yang masingmasing mengusulkan calon dasar negara untuk Indonesia merdeka. Muhammad Yamin
mengajukan usulmengenai dasar negara secara lisan yang terdiri atas lima hal, yaitu:1. Peri
Kebangsaan2. Peri Kemanusiaan3. Peri Ketuhanan4. Peri Kerakyatan5. Kesejahteraan
RakyatSelain itu Muhammad Yamin juga mengajukan usul secara tertulis yang juga terdiri atas
lima hal, yaitu:1. Ketuhanan Yang Maha Esa2. Persatuan Indonesia3. Rasa Kemanusiaan Yang
Adil dan Beradab
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan

dalamPermusyawaratan
/
Perwakilan5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat IndonesiaUsulan ini diajukan pada tanggal
29 Mei 1945, kemudian pada tanggal1 Juni 1945, Bung Karno mengajukan usul mengenai
calon dasar negarayang terdiri atas lima hal, yaitu:1. Nasionalisme (Kebangsaan
Indonesia)2. Internasionalisme
(Perikemanusiaan)3. Mufakat
atau
Demokrasi4. 4.Kesejahteraan Sosial5. Ketuhanan yang BerkebudayaanKelima hal ini oleh
Bung Karno diberi nama Pancasila. Lebih lanjutBung Karno mengemukakan bahwa kelima
sila tersebut dapat diperasmenjadi Trisila, yaitu:1. Sosio nasionalisme2. Sosiodemokrasi3.
KetuhananBerikutnya tiga hal ini menurutnya juga dapat diperas menjadi Ekasilayaitu Gotong
Royong. Selesai sidang pertama, pada tanggal 1 Juni 1945para anggota BPUPKI sepakat
untuk membentuk
sebuah panitia
kecilyang tugasnya adalah menampung usulusul yang masuk danmemeriksanya serta melaporkan kepada sidang pleno BPUPKI. Tiaptiapanggota diberi kesempatan mengajukan usul secara tertulis paling lambatsampai dengan
tanggal 20 Juni 1945. Adapun anggota panitia kecil initerdiri atas delapan orang, yaitu Ir.
Soekarno, Ki Bagus Hadikusumo, K.H.Wachid Hasjim, Mr. Muh. Yamin, M. Sutardjo
Kartohadikusumo, Mr. A.A.Maramis, R. Otto Iskandar Dinata, Drs. Muh. Hatta.Pada tanggal 22
Juni 1945 diadakan rapat gabungan antara PanitiaKecil, dengan para anggota BPUPKI yang

berdomisili di Jakarta. Hasilyang dicapai antara lain disetujuinya dibentuknya sebuah Panitia

KecilPenyelidik Usul-Usul/Perumus Dasar Negara, yang terdiri atas Sembilanorang, yaitu Ir.
Soekarno, Drs. Muh. Hatta, Mr. A.A. Maramis, K.H. WachidHasyim, Abdul Kahar Muzakkir,
Abikusno Tjokrosujoso, H. Agus Salim,Mr. Ahmad Subardjo, Mr. Muh. Yamin. Panitia Kecil yang
beranggotakansembilan orang ini pada tanggal itu juga melanjutkan siding dan
berhasilmerumuskan calon Mukadimah Hukum Dasar, yang kemudian lebihdikenal dengan
sebutan ³Piagam Jakarta´.Dalam sidang BPUPKI kedua, tanggal 10 sampai 16 juli 1945,
hasilyang dicapai adalah merumuskan rancangan Hukum Dasar. Sejarahberjalan terus. Pada
tanggal 9 Agustus dibentuk Panitia PersiapanKemerdekaan Indonesia (PPKI). Pada tanggal 15
Agustus 1945 Jepangmenyerah tanpa syarat kepada Sekutu, dan sejak saat itu
Indonesiakosong dari kekuasaan. Keadaan tersebut dimanfaatkan dengan sebaikbaiknya oleh para pemimpin bangsa Indonesia, yaitu denganmemproklamasikan kemerdekaan
Indonesia, pada tanggal 17 Agustus1945.
Sehari setelah proklamasi kemerdekaan PPKI mengadakan sidang,dengan acara utama
mengesahkan rancangan Hukum Dasar denganpreambulnya (Pembukaannya) dan memilih
Presiden dan Wakil Presiden.Untuk pengesahan Preambul, terjadi proses yang cukup
panjang.Sebelum mengesahkan Preambul, Bung Hatta terlebih dahulumengemukakan bahwa
pada tanggal 17 Agustus 1945 sore hari, sesaatsetelah Proklamasi Kemerdekaan, ada utusan
dari Indonesia bagianTimur yang menemuinya. Intinya, rakyat Indonesia bagian
Timur mengusulkan agar pada alinea keempat preambul, di belakang kataketuhanan yang

berbunyi deng
an “kewajiban menjalankan
syariat Islambagi pemeluk-pemeluknya

dihapus. Jika tidak maka rakyat Indonesiabagian Timur lebih baik memisahkan diri dari negara
RI yang baru sajadiproklamasikan. Usul ini oleh Muh. Hatta disampaikan kepada sidangpleno
PPKI, khususnya kepada para anggota tokoh-tokoh Islam, antaralain kepada Ki Bagus
Hadikusumo, KH. Wakhid Hasyim dan Teuku Muh.Hasan. Muh.Hatta berusaha meyakinkan
tokoh-tokoh Islam, demipersatuan dan kesatuan bangsa.
Implementasi Pancasila
Pancasila yang merupakan dasar dan ideologi negara dan bangsawajib diimplementasikan
dalam seluruh aspek kehidupan bernegara.Dalam mewujudkan Pancasila melalui kebijakan
ternyata tidaklah mulus,karena sangat dipengaruhi oleh pimpinan yang menguasai
negara,sehingga pengisian kemerdekaan dengan nilai-nilai Pancasilamenampilkan bentuk dan
diri tertentu. A. Masa Orde Lama.Pada masa Orde lama, Pancasila dipahami berdasarkan
paradigmayang berkembang pada situasi dunia yang diliputi oleh tajamnya konflikideologi.
Pada saat itu kondisi politik dan keamanan dalam negeri diliputioleh kekacauan dan kondisi
sosial-budaya berada dalam suasanatransisional dari masyarakat terjajah (inlander) menjadi
masyarakatmerdeka. Masa orde lama adalah masa pencarian bentuk implementasipancasila
terutama dalam sistem kenegaraan. Pancasiladiimplementasikan dalam bentuk yang berbedabeda pada masa ordelama. Terdapat 3 periode implementasi Pancasila yang berbeda,

yaitu:Pada periode 1945-1950, implementasi Pancasila bukan saja menjadimasalah, tetapi lebih
dari itu ada upaya-upaya untuk mengganti Pancasilasebagai dasar negara dengan faham
komunis oleh PKI melaluipemberontakan di Madiun tahun 1948 dan oleh DI/TII yang
akanmendirikan negara dengan dasar islam. Pada periode ini, nilai persatuandan kesatuan
masih tinggi ketika menghadapi Belanda yang masih inginmempertahankan penjajahannya di
bumi Indonesia. Namun setelahpenjajah dapat diusir, persatuan mulai mendapat tantangan.
Dalamkehidupan politik, sila keempat yang mengutamakan musyawarah dan