Tugas hari selasa jam kedua 3

ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN, PENGEMBANGAN KARIER
DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI

Oleh:

Alfin Fontana Retang
Dody Tisna Amijaya
I Made Adi Surya Winatha
I Made Miarsa

1432121423
1032121125
1432121098
1432121110

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WARMADEWA
2017

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepemimpinan, pengembangan
karier dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai. dalam penelitian ini sebanyak 69 responden.
Penelitian ini menggunakan analisis Regresi Berganda. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Populasi sampling. Variabel terikat pada penelitian ini
adalah kepemimpinan, pengembangan karier, dan kepuasan kerja dan variabel bebas yaitu kinerja
pegawai. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa kepemimpinan, pengembangan karier dan
kepuasan kerja tidak berpengaruh signifikan secara simultan terhadap kinerja pegawai. Secara
parsial kepemimpinan dan kepuasan kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
pegawai, sedangkan pengembangan karier berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada tingkat
signifikansi kurang dari 0,05 atau 5%.

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadidat Tuhan yang maha esa yang maha pengasih dan maha penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiratnya, yang telah melimpahkan rahmat kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan paper tentang analisis pengaruh kepemimpinan,
pengembangan karier dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai.
Paper ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga
dapat memperlancar pembuatan paper ini untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua yang telah berkontribusi dalam pembuatan paper ini.

Terlepas dari itu semua, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karna itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik agar kami dapat memperbaiki paper ini.
Akhir kata kami berharap semoga paper tentang analisis pengaruh kepemimpinan, pengembangan
karier dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai dan manfaatya maupun inspirasi buat
semuanya

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Setiap organisasi baik organisasi perusahaan, organisasi sosial maupun organisasi
pemerintah mempunyai tujuan yang dapat dicapai melalui pelaksanaan pekerjaan tertentu, dengan
mempergunakan seluruh sumber daya yang ada di dalam organisasi tersebut, dan yang paling
berperan dalam rangka pencapaian tujuan organisasi adalah sumber daya manusia. Berhasil
tidaknya suatu perusahaan sangat tergantung pada kemampuan sumber daya manusia dalam
menjalankan tugas dan fungsinya dalam organisasi. Manusia selalu berperan aktif dan paling
dominan dalam setiap aktifitas organisasi karena manusia menjadi perencana, pelaku dan sekaligus
penentu terwujudnya tujuan organisasi.
Organisasi yang baik, tumbuh dan berkembang akan menitikberatkan pada sumber daya
manusia guna menjalankan fungsinya dengan optimal, khususnya menghadapi dinamika

perubahan lingkungan yang terjadi. Dengan demikian kemampuan teknis, teoritis, konseptual,
moral dari para pelaku instansi/perusahaan di semua tingkat (level) pekerjaan amat dibutuhkan.
Selain itu pula kedudukan sumber daya manusia pada posisi yang paling tinggi berguna untuk
mendorong perusahaan/instansi menampilkan norma perilaku, nilai dan keyakinan sebagai sarana
penting dalam peningkatan kinerjanya.
Tujuan organisasi tidak akan terwujud tanpa peran aktif dari pegawai,
secanggih apapun alat, mesin, dan sebagainya yang tersedia, namun

tanpa

tersedianya SDM yang handal, maka keberadaan alat, mesin dan sebagainya itu tidak dapat
berfungsi secara maksimal. Demi mencapai tujuan organisasi tersebut, perusahaan/instansi selalu
mengharapkan agar pegawainya mempunyai prestasi kerja, sehingga bisa mencapai tujuan
instansi.

Kepemimpinan yang efektif sangat dipengaruhi oleh kepribadian pemimpin. Setiap
pemimpin perlu memiliki aspek-aspek kepribadian yang dapat menunjang usahanya dalam
mewujudkan hubungan manusia yang efektif dengan anggota organisasinya. Kesuksesan atau
kegagalan suatu organisasi ditentukan oleh banyak hal, yang salah satunya adalah kepemimpinan
yang berjalan dalam organisasi tersebut. Pemimpin yang sukses adalah apabila pemimpin tersebut

mampu menjadi pencipta dan pendorong bagi bawahannya dengan menciptakan suasana dan
budaya kerja yang dapat memacu pertumbuhan dan perkembangan kinerja pegawainya. Pemimpin
tersebut memiliki kemampuan untuk memberikan pengaruh positif bagi pegawainya untuk
melakukan pekerjaan sesuai dengan yang diarahkan dalam rangka mencapai tujuan yang
ditetapkan.
Keberhasilan suatu instansi dalam mencapai tujuannya tidak hanya ditentukan oleh
bentuk susunan atau struktur instansi yang lengkap, melainkan juga dipengaruhi oleh faktor
penempatan individu dalam posisi yang tepat sesuai dengan kemampuan dan keahlian yang
dimilikinya yang mana di antara semua individu tersebut merupakan suatu bentuk mitra kerja
yang dapat menentukan berhasil atau tidaknya suatu aktivitas dalam Organisasi yang
mengutamakan efisiensi dan efektifitas hasil, akan berusaha mengelola sumber daya manusia yang
dimilikinya secara tepat guna dan terarah, dimulai sejak rekrutmen sampai penempatannya melalui
proses perencanaan yang matang. Oleh karena itu, harus dilakukan semacam penilaian terhadap
performance setiap individu yang diharapkan mampu mengemban tugas organisasi. Kualitas
sumber daya manusia (SDM) tidak selamanya dapat dipertahankan dalam kurun waktu yang lama
secara terus-menerus. Untuk mempertahankan kualitas sumber daya manusia maka dalam usaha
pencapaian tujuan organisasi, misi organisasi dan selalu selaras dengan misi pengembangan
sumber daya manusia di instansi tersebut. Dalam pencapaian tujuan organisasi, pegawai dituntut
untuk berprestasi dalam pekerjaannya sehingga ia dapat mencapai kedudukan yang lebih tinggi.
Hal ini terutama harus didukung oleh kemampuan instansi dalam memahami aspek psikologis

yang mendasari pegawai melakukan pekerjaan. Salah satunya dengan memberikan kesempatan
bagi tiap pegawai untuk mencapai karir yang mantap.

Pengembangan karir mempengaruhi komitmen organisasi dan kinerja pegawai, dimana
pengembangan karir merupakan pendekatan formal yang dilakukan organisasi untuk menjamin
orang-orang dalam organisasi mempunyai kualifikasi dan kemampuan serta pengalaman yang
cocok ketika dibutuhkan. Oleh karena itu, instansi perlu mengelola karir dan mengembangkannya
dengan baik supaya kinerja pegawai tetap terjaga dan mampu mendorong pegawai untuk selalu
melakukan hal yang terbaik dan menghindari frustasi kerja yang

berakibat

A. Rumusan Masalah
Masalah yang diteliti selanjutnya dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah kepemimpinan mempunyai pengaruh terhadap kinerja pegawai?
2.

Apakah pengembangan karier mempunyai pengaruh terhadap kinerja pegawai?

3.


Apakah kepuasan kerja mempunyai pengaruh terhadap kinerja pegawai?

4.

Apakah

kepemimpinan,

pengembangan

karier

dan

kepuasan

kerja

mempunyai pengaruh secara simultan terhadap kinerja pegawai?

B. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti atas hal-hal
berikut:
1.

Menganalisis pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja pegawai.

2.

Menganalisis pengaruh pengembangan karier terhadap kinerja pegawai.

3.

Menganalisis pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai.

Menganalisis pengaruh kepemimpinan, pengembangan karier dan kepuasan kerja secara simultan terhadap
kinerja pegawai.

C. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, yaitu:

1.

Bagi Penulis
Sebagai sarana untuk menambah pengetahuan teoritis dan menambah wawasan mengenai
kepemimpinan, pengembangan karier dan kepuasan kerja.

Untuk memberikan informasi sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam upaya
peningkatan kinerja para pegawai melalui kepemimpinan, pengembangan karier dan
kepuasan kerja.
2.

Bagi Akademisi
Penelitian diharapkan dapat memperkaya kepustakaan dan menyajikan informasi
mengenai kepemimpinan, pengembangan karier dan kepuasan kerja terhadap kinerja.

3.

Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dan dasar untuk melakukan penelitian berikutnya.


BAB II
Pembahasa
A.

Latar Belakang
Tujuan utama yang diharapkan oleh suatu perusahaan dalam kegiatan usahanya adalah
mencapai laba atau nilai yang optimal dengan menggunakan sumberdaya secara efektif dan
efisien untuk kelangsungan hidup perusahaan. Dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan,
pihak-pihak yang terlibat paling dominan adalah pihak manajemen dan para pemegang saham.
Guna mencapai tujuan perusahaan tersebut, pihak manajemen memiliki tujuan untuk
mempertahankan keberhasilan yang akan dicapai dengan melihat kelemahan dan kekuatan yang
terdapat dalam perusahaan serta menjalankan kebijaksanaan perusahaan dengan baik dan
tepat. Kebijaksanaan tersebut meliputi bidang Pemasaran, Keuangan, Sumberdaya Manusia,
Produksi dan sebagainya sehingga memerlukan tinjauan manajmen strategi tertentu.
Mengingat PT. Tirta Investama, Tbk merupakan perusahaan yang cukup besar, yaitu
sebagai perusahaan yang mempelopori usaha air minum dalam kemasan di Indonesia sejak
tahun 1973. Maka dari itu, pengelolaan modal kerja dalam perusahaan sangat memerlukan
perhatian khusus. Perusahaan juga berkepentingan untuk menjaga profitabilitasnya dengan baik
agar kondisi krisis yang dialami Indonesia tidak berimbas pada perusahaan sehingga perusahaan

akan mampu memperoleh laba di dalam menjalankan usahanya.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk menganalisis mengenai modal kerja
serta kekuatan dan kelemahan PT. Tirta Investama, Tbk dalam memperoleh laba atas
penggunaan modalnya, terutama dalam hal ini PT. Tirta Investama Tbk sebagai perusahaan air
minum dalam kemasan (AMDK) berusaha untuk tetap menjaga merk, kemasan, dan produknya
sebagai kepuasan pelanggan.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. TEMPAT DAN OBJEK PENELITIAN
Jln. Gatot Subroto No. 18 kesiman kertalangu, Denpasar timur, kota denpasar, bali 80237
B. METODE PENENTUAN SAMPEL
Harga adalah tingkat kemampuan suatu barang untuk di ukur dengan barang lain(kedariah, 1994).
Harga pokok dilakukan dengan menjumlahkan seluruh unsure biaya produksi sedangkan harga
pokok produksi perunit di tentukan dengan membagi seluruh total biaya produksi dengan volume
produksi yang di hasilkan atau yang diharapkan akan menghasilkan.cara seperti ini yang harus
digunakan apabila berhubungan dengan prinsip, mempengaruhi baik jumlah harga pokok produk
maupun cara penyajiannya dalam laporan rugi laba.
C. Variabel dan Definisi Operasional Variabel
a. Kesadaran Merek (km)

Pengukuran Kesadaran Merek didasarkan kepada pengertian-pengertian
dari
Kesadaran Merek yang mencakup tingkatan Kesadaran Merek
menurut (Durianto et.al, 2004:57-59)
Indikator - indikator yang digunakan untuk mengukur kesadaran merek adalah :
1. Puncak Pemikiran (Top of Mind), yaitu menggambarkan merek yang pertama kali
diingat oleh responden atau pertama kali disebut ketika yang bersangkutan ditanya
tentang suatu produk tertentu.
2. Pengingatan Kembali Merek (Brand Recall), yaitu mencerminkan merek-merek apa
yang diingat responden setelah menyebutkan merek yang pertama kali disebut
3. Pengenalan Merek (Brand Recognition), yaitu pengukuran Kesadaran Merek
responden dimana kesadarannya diukur dengan diberikan bantuan dengan diberikan
bantuan. Pertanyaan yang diajukan dibantu dengan menyebutkan ciri-ciri produk
merek tersebut. Pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui seberapa banyak
responden yang perlu diingatkan akan keberadaan merek tersebut. Untuk
D. Jenis data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data telah dikumpulkan oleh
lembaga pengumpulan data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data
E. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan PT. Aqua Tirta Investama

BAB IV

PT.Tirta Investama

A.

Sejarah Singkat PT. Tirta Investama
Aqua adalah sebuah merek air minum dalam kemasan (AMDK) yang diproduksi oleh PT.

Tirta Investama Tbk di Indonesia sejak tahun 1973. Selain di Indonesia, Aqua juga dijual di
Malaysia, Singapura, dan Brunei. Aqua adalah merek AMDK dengan penjualan terbesar di
Indonesia dan merupakan salah satu merek AMDK yang paling terkenal di Indonesia, sehingga
telah menjadi seperti merek generik untuk AMDK. Saat ini, terdapat 14 pabrik yang memproduksi
Aqua dengan kepemilikan berbeda-beda (3 pabrik dimiliki oleh PT Tirta Investama, 10 pabrik
dimiliki oleh PT. Tirta Investama, dan pabrik di Berastagi, Sumatera Utara dimiliki oleh PT Tirta
Investama). Sejak tahun 1998, Aqua sudah dimiliki oleh perusahaan multinasional dalam bidang
makanan dan minuman asal Perancis, Grup Danone, hasil dari penggabungan PT. Tirta Investama
dengan Danone. Aqua Group didirikan oleh Tirto Utomo (1930-1994), warga asli Wonosobo yang
setelah keluar bekerja dari Pertamina, dan bekerja di Petronas, mendirikan usaha air minum dalam
kemasan (AMDK). Tirto berjasa besar atas perkembangan bisnis atau usaha AMDK di Indonesia,
karena sebagai seorang pionir maka Almarhum berhasil menanamkan nilai-nilai dan cara pandang
bisnis AMDK di Indonesia.
Aqua untuk saat ini merupakan market leader dalam medan persaingan berbagai produk air
mineral di Indonesia. Posisinya yang kuat disebabkan oleh faktor

Aqua sebagai produk air

mineral yang pertama kali hadir di Indonesia serta strategi promosi dan pemasaran yang gencar.
Metode promosi yang digunakan adalah terutama melalui iklan di media elektronik dan cetak,
mensponsori berbagai acara, serta instalasi iklan billboard secara luas. Dalam pemasarannya, grup
distribusi Aqua memiliki jaringan distribusi air mineral yang terluas di Indonesia, yang mana
menembus sampai hampir ke setiap sudut kepulauan. Jumlah titik stok (gudang) semakin
diperbanyak secara agresif sejak tahun 2005, sehingga mampu menyediakan penetrasi pasar yang
lebih luas melalui rantai suplai dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area yang
memiliki outlet retail yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat
melayani masing-masing area geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin.

1. Awal Pendirian.

PT Aqua PT.Tirta Investama, selaku perusahaan pertama dari Aqua Group, didirikan pada
tahun 1973 di Indonesia. Ide mendirikan perusahaan AMDK timbul ketika Tirto bekerja sebagai
pegawai Pertamina pada awal tahun 1970-an dan pegawai Petronas pada awal dekade 1980-an.
Ketika itu Tirto bertugas menjamu delegasi sebuah perusahaan Amerika Serikat. Namun jamuan itu
terganggu ketika istri ketua delegasi mengalami diare yang disebabkan karena mengonsumsi air
yang tidak bersih. Tirto kemudian mengetahui bahwa tamu-tamunya yang berasal dari negara barat
tidak terbiasa meminum air minum yang direbus, tetapi air yang telah disterilkan.
Ia dan saudara-saudaranya mulai mempelajari cara memproses air minum dalam kemasan
di Bangkok, Thailand. Ia meminta adiknya Slamet Utomo untuk magang di Polaris, sebuah
perusahaan AMDK yang ketika itu telah beroperasi 16 tahun di Thailand. Tidak mengherankan bila
pada awalnya produk Aqua menyerupai Polaris mulai dari bentuk botol kaca, merek mesin
pengolahan air, sampai mesin pencuci botol serta pengisi air karena di Indonesia sama sekali tidak
ada.
Tirta mendirikan pabrik pertamanya di Pondok Ungu, Bekasi, dan menamai pabrik itu PT.
Tirta Investama dengan kapasitas produksi enam juta liter per tahun. Tirto sempat ragu dengan
nama PT. Tirta Investama yang meskipun cocok dengan target pasarnya, ekspatriat, namun
terdengar asing di telinga orang Indonesia. Sebelum bernama Aqua, dahulu bernama Puritas (nama
lain dari Pure Artesian Water), yang berlogo daun semanggi. Tetapi, Eulindra Lim, mengusulkan
untuk menggunakan nama Aqua karena cocok terhadap image air minum dalam botol serta tidak
sulit untuk diucapkan. Ia setuju dan mengubah merek produknya dari Puritas menjadi Aqua, karena
kata Puritas sulit diucapkan. Dua tahun kemudian, produksi pertama Aqua diluncurkan dalam
bentuk kemasan botol kaca ukuran 950 ml dengan harga jual Rp.75, hampir dua kali lipat harga
bensin yang ketika itu bernilai Rp.46/liter.
2. Perkembangan dan Akuisisi oleh Danone
Pada tahun 1982, Tirto mengganti bahan baku (air) yang semula berasal dari sumur bor ke
matadianggap mengandung komposisi mineral alami yang kaya nutrisi seperti kalsium,
magnesium, potasium, zat besi, dan sodium.
Willy Sidharta, sales dan perakit mesin pabrik pertama Aqua, merupakan orang pertama
yang memperbaiki sistem distribusi Aqua. Ia memulai dengan menciptakan konsep delivery door
to door khusus yang menjadi cikal bakal sistem pengiriman langsung Aqua. Konsep pengiriman
menggunakan kardus-kardus dan galon-galon menggunakan armada yang didesain khusus

membuat penjualan Aqua secara konsisten menanjak hingga akhirnya angka penjualan Aqua
mencapai dua triliun rupiah pada tahun 1985.
Pada tahun 1984, Pabrik Aqua kedua didirikan di Pandaan, Jawa Timur sebagai upaya
mendekatkan diri pada konsumen yang berada di wilayah tersebut. Setahun kemudian, terjadi
pengembangan produk Aqua dalam bentuk kemasan PET 220 ml. Pengembangan ini membuat
produk Aqua menjadi lebih berkualitas dan lebih aman untuk dikonsumsi.
Pada tahun 1995, Aqua menjadi pabrik air mineral pertama yang menerapkan sistem
produksi in line di pabrik Mekarsari. Pemrosesan air dan pembuatan kemasan Aqua dilakukan
bersamaan. Hasil sistem in line ini adalah botol Aqua yang baru dibuat dapat segera diisi air bersih
di ujung proses produksi, sehingga proses produksi menjadi lebih higienis.
Pada tahun 1998, karena ketatnya persaingan dan munculnya pesaing-pesaing baru, Lisa
Tirto sebagai pemilik PT. Tirta Investama sepeninggal suaminya Tirto Utomo, menjual sahamnya
kepada Grup Danone pada 4 September 1998. Akusisi tersebut dianggap tepat setelah beberapa
cara pengembangan tidak cukup kuat menyelamatkan Aqua dari ancaman pesaing baru. Langkah
ini berdampak pada peningkatan kualitas produk dan menempatkan Aqua sebagai produsen air
mineral dalam kemasan (AMDK) yang terbesar di Indonesia. Pada tahun 2000, bertepatan dengan
pergantian milenium, Aqua meluncurkan produk berlabel Danone-Aqua.
3. Pasca Akuisisi
Danone meningkatkan kepemilikan saham di PT Tirta Investama dari 40% menjadi 74%,
sehingga Danone kemudian menjadi pemegang saham mayoritas Aqua Group. Aqua menghadirkan
kemasan botol kaca baru 380 ml pada 1 November 2001.
a. Tahun 2001
Banjir besar yang melanda Jakarta pada akhir tahun menggerakkan perusahaan untuk
membantu masyarakat dan juga para karyawan Aqua sendiri yang terkena musibah tersebut.
Aqua menang telak di ajang Indonesian Best Brand Award. Mulai diberlakukannya
Kesepakatan Kerja Bersama [KKB 2002 - 2004] pada 1 Juni 2002.
b. Tahun 2003
Perluasan kegiatan produksi Aqua Group ditindaklanjuti melalui peresmian sebuah pabrik baru
di Klaten pada awal tahun. Upaya mengintegrasikan proses kerja perusahaan melalui penerapan
SAP (System Application and Products for Data Processing) dan HRIS (Human Resources
Information System).

c. Tahun 2004
Peluncuran logo baru Aqua. Aqua menghadirkan kemurnian alam baik dari sisi isi maupun
penampilan luarnya. Aqua meluncurkan varian baru Aqua Splash of Fruit, jenis air dalam
kemasan yang diberi esens rasa buah strawberry dan orange- mango. Peluncuran produk ini
awalnya ingin memperkuat posisi Aqua sebagai produsen minuman. Sebenarnya Aqua Splash
Of Fruit bukanlah air mineral biasa, namun masuk dalam kategori beverages. Sehingga di
dalam penjualannya tidak boleh dijemur seperti produk air mineral, namun harus dimasukkan
ke dalam lemari pendingin atau cooling box. Sayangnya, hal ini tidak terlalu diperhatikan oleh
konsumen dikarenakan kurangnya sosialisasi oleh pihak Aqua. Pada tahun yang sama, Aqua
melakukan PHK (pemutusan hubungan kerja) massal untuk seluruh pabrik, depo dan termasuk
kantor pusat.
d. Tahun 2005
Danone membantu korban tsunami di Aceh. Pada tanggal 27 September, Aqua memproduksi
Mizone, minuman bernutrisi yang merupakan produk dari Danone. Mizone hadir dengan dua
rasa, yaitu orange lime dan passion fruit.
e. Tahun 2006-2008
Danone berupaya untuk membuat pabrik di Serang, namun karena Danone didemo oleh warga
sekitar, Bupati, DPRD dan LSM, serta terlebih lagi kasus ini sudah sampai Gubernur Banten
yang bukan menjadi rahasia merupakan Putri dari penguasa Banten maka Danone dengan
terpaksa kalah atau membatalkan pembuatan Pabrik di Serang. Sebenarnya Danone bisa
berhasil membuat pabrik di Serang seandainya Danone mau membuatkan fasilitas umum yaitu
air bersih bagi warga sekitar, karena sebenarnya yang dibutuhkan warga sekitar itu hanyalah air
bersih bukannya hanya sekedar survey atau malah penghijauan. Keadaan inilah yang sayangnya
justru dimanfaatkan oleh segelintir orang untuk mencari keuntungan pribadi.
f. Tahun 2009
Danone akan mulai membuat pabrik baru di Cianjur, ini merupakan pengalihan dari Pabrik
Serang yang pembangunannya sementara ditunda.

g. Tahun 2010
Aqua Group mengalami perubahan signifikan pada struktur organisasi dan operasionalnya.
Perubahan tersebut adalah proses delisting PT. Tirta Investama dari Bursa Efek Indonesia
(BEI) karena berbagai kasus sehingga status badan hukum PT AGM menjadi perusahaan
tertutup. Aqua juga memperkenalkan inovasi baru pada tutup galonnya untuk menjaga
kemurnian alam.
h. Tahun 2011-2012
Aqua menyelenggarakan kampanye It's in Me untuk sosialisasi hidup sehat kepada konsumen.
i. Tahun 2013
Aqua menyelenggarakan 40 tahun Aqua, program ulang tahun Aqua ke-40 dengan
tagline Bersama untuk Indonesia, dengan peluncuran logo baruVisi dan Misi Perusahaan Visi:
e. Membawa hidrasi berkualitas untuk kesehatan yang lebih baik bagi sebanyak mungkin
masyarakat Indonesia melalui produk dan layanan.
f. Membangun organisasi yang dinamis, terbuka dan beretika dengan budaya pembelajaran
yang memberikan kesempatan berkembang yang unik bagi para karyawan.
g. Menjadi acuan dalam pembangunan berkelanjutan, melindungi sumberdaya airnya untuk
melestarikan lingkungan, memberdayakan masyarakat

dan

mempromosikan serta

mendorong masyarakat untuk menjadi lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Misi: Membawa kesehatan melalui pangan kepada sebanyak mungkin orang.
h. Tulisan Danone adalah nama perusahaan di Paris dimana perusahaan ini merupakan
perusahaan yang terkenal diseluruh dunia sehingga makanan dan minuman yang diproduksi
dikenal sebagai produksi internasional.
i. Tulisan Aqua dan gambar gunung yang berwarna biru, air mineral menggunakan warna biru
sebagai warna dasar produknya karena warna biru menggambarkan lautan yang luas dimana
lebih diartikan sebagai air.
j. Warna Aqua yang kita lihat terdiri dari 3 warna biru, pertama warna biru yang agak muda,
kedua warna biru muda dan ketiga warna biru tua (gelap), Aqua terinspirasi dari lautan di
pantai karena lautan di pantai juga terlihat 3 warna di mana warna biru dekat pasir, warna
biru tengah-tengah lautan dan warna biru yang jauh dari pasir.
k. Tulisan Aqua yang bergelombang, karena Aqua merupakan produk air mineral sehingga
jenis tulisan ditiap sisinya dibuat bergelombang seperti air.

l. Gambar gunung, menggambarkan ke pelanggan kalau sumber air Aqua ini berasal langsung
dari pegunungan yang diolah untuk di minum.

B.

Struktur Organisasi PT. PT. Tirta Investama
Dalam sebuah perusahaan, struktur organisasi merupakan salah satu faktor pendukung

keberhasilan untuk mencapai sebuah tujuan yang sudah ditetapkan oleh perusahaan, di mana
struktur

organisasi

menunjukkan

pola

hubungan

di

antara

bagian-bagian/posisi

serta

menggambarkan wewenang tanggung jawab.

Struktur organisasi PT. Tirta Investama dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Plant Manager

Manufacturing &
Quality &
Logistics Manager
Performance Manager

C.

HR
Engineering Manager
Plant Controller
Manager

Kondisi tenaga kerja PT. Tirta Investama

1) Plant Manager
Ringkasan Pekerjaan:
a. Merencanakan implementasi strategi dan operasional pabrik secara tepat sesuai strategi bisnis
perusahaan.

b. Memonitor penyusunan rencana kerja harian pabrik sesuai rencana tahunan dan bulanan.
c. Memonitor dan menganalisa pencapaian produktivitas pabrik serta rencana operasional harian
untuk pemenuhan pencapaian target yang telah ditetapkan.
d. Mengevaluasi produktivitas serta kapasitas pabrik untuk penentuan pencapaian target serta
penentuan target berikutnya.
e. Mengatasi dan mengarahkan pemecahan masalah strategis pabrik untuk meminimalisir
kesalahan serta efisiensi.
f. Menjalankan tugas-tugas terkait lainnya dalam upaya pencapaian target perusahaan.
g. Bertanggung jawab atas keseluruhan pabrik atau perusahaan, serta memeriksa pelaksanaan
kegiatan di lapangan dan menilai secara langsung pelaksanaan kegiatan di lapangan.

2) HR. Manager
Ringkasan Pekerjaan:
a. Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja/Preparation and selection.
b. Rekrutmen tenaga kerja/Recruitment.
c. Seleksi tenaga kerja/Selection.
d. Pengembangan dan evaluasi karyawan/Development and evaluation.
e. Memberikan

kompensasi

dan

proteksi

pada

pegawai/Compensation

and protection.
f. Pengelolaan hubungan antara manajemen dengan karyawan untuk mendorong terciptanya iklim
kerja yang kondusif bagi kedua belah pihak.
g. Mengurusi segala hal yang ada kaitannya dengan para karyawan atau para pekerja, yang
meliputi tingkat kedisipilinan, tingkat kehadiran dan juga mengurusi perihal karyawan yang
sakit atau sedang mengalami musibah.
h. Merencankan pelaksanaan pelatihan yang sesuai dengan hasil evaluasi yang telah dilakukan.
3) Quality & Performance Manager
Ringkasan Pekerjaan:
a. Menyusun usulan pemecahan masalah yang terkait dengan kualitas proses dan hasil produksi.
b. Menjalankan tugas-tugas lainnya dalam upaya pencapaian target perusahaan.
c. Menganalisa permasalahan yang timbul pada kualitas proses dan hasil produksi.

d. Menyusun dan menyiapkan dokumen-dokumen dan data produksi.
e. Memonitor kualitas material serta hasil produksi dengan perbandingan kualitas standar.
f. Melakukan pemeriksaan terhadap jalannya proses produksi untuk memastikan kesesuaian
prosedur.
4) Manufacturing & Logistics Manager
Ringkasan Pekerjaan:
a. gerakan

yang

efektif

efisien

dan

biaya

dan

penyimpanan

barang

dan mengkonfigurasi jaringan distribusi yang sesuai.
b. pesanan Koordinasi penawaran dan permintaan dan informasi yang terkait dengan siklus
pesanan.
c. Pemantauan kinerja dan strategi untuk meningkatkan sistem yang ada.
d. Mengalokasikan sumber daya yang tersedia.
e. Mengkoordinasikan semua kegiatan untuk mencapai biaya terendah logistik.
5) Engineering Manager
Ringkasan Pekerjaan:
a. Memberikan petunjuk kepada tim, dalam melaksanakan pekerjaan pengawasan teknis.
b. Menjamin bahwa semua isi dari kerangka acuan pekerjaan ini akan dipenuhi dengan baik yang
berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan major.
c. Membantu dan memberikan petunjuk kepada tim di lapangan dalam mencari pemecahanpemecahan atas permasalahan yang timbul baik sehubungan dengan teknis.

6) Plant Controller
Ringkasan Pekerjaan:
a. Melakukan control atas proses manufacturing yang ada terkait dengan BOM ( Bill of Material )
sehingga dapat akurat dan sesuai dengan kondisi yang sekarang pada SAP dilakukan secara
harian, mingguan dan bulanan.

b. Melakukan kontrol atas biaya budget dan biaya aktual, serta melakukan analisa atas variance
yang terjadi pada industrial cost.
c. Memonitor implementasi project produktivity yang telah ditargetkan dan memastikan dapat
berjalan sesuai dengan target dan tepat waktu.
d. Melakukan persiapan dan pelaksanaan dalam pembuatan budget industrial tahunan, dan juga
berkoordinasi dengan departemen lainnya terkait dengan kebutuhan budget.
e. Melakukan support dan membuat laporan akhir bulan (Cost of Good Manufactured/Sold, Score
Card, Distribusion Cycle, Inventory Days Stock, Plant Monthly Finance Report).

D.

Strategi Perusahaan PT. Tirta Investama
AQUA memegang saham lebih dari 62% dari pasar botol di Indonesia, negara
berpenduduk terbanyak kelima didunia. Memegang tampuk pimpinan menjadi sulit. Ada
beberapa rintangan yang effektif untuk masuk dalam industry air dalam botol. Teknologi air dlam
botol tidak terlalu sulit dan kebutuhan modal tidak terlalu berlebihan. Pemasaran menyediakan
keunggulan bersaing yang utama diantara pembuat air dalam botol. Penyaluran yang efisien dan
pengiklananan untuk membedakan dan memproduksi satu kesetiaan pada merek adalah kunci
sukses.
Pembedaan telah menjadi tujuan pertama Tirto. Dalam satu penggelaran pemasaran
yang cemerlang, dia telah memberi nama produknya dengan AQUA (Nama Latin untuk “Air”.
Orang asing di Indonesia, sasaran asli pemasaran , dapat mengerti apa arti kata itu. Lebih dari
300 bahasa dipakai di Indonesia dan kepekaan suku sangat penting. Pemilihan bentuk nama
Latin dalah netral , dan tidak ada kepentingannya dengan kelompok suku tertentu. Sebaga bonus
AQUA adalah kata yang mudah untuk diucapkan untuk pembicara setiap bahasa.
Strategi pemasaran yang asli tidak ditujukan di Indonesia . Tirto bermaksud untuk
memapankan ceruk pasar kecil memasok air aman dan es pada orang asing di Indonesia. Satu
hal yang mengejutkan, uji pemasaran di Terminal besar di Jakarta dan sepanjang jalan Pantura
membuktikan bahwa orang-orang Indonesia ada kemauan untuk membeli air dalam botol. Berita
tentang AQUA menyebar dari kota besar ke desa-desa kecil diseluruh pelosok tanah air. Tetapi
perkiraan konsumen harus dipikirkan. Sementara perkiraan tersebut AQUA mengandung mineral
sehat, sebenarnya tidak ada apa-apanya selain air dalam botol.Tidak dikarbonasi dan tidak pula
dibumbui. Sejak semula, bagaimanapun, AQUA secara umum mengacu pada “Air Mineral AQUA”
orang Indonesia tidak tahu bagaiman memperkirakan. Pada awalnya contoh promosi penjualan
AQUA dilaksanakan pada pengunjung bioskop.
Untuk memoles citra AQUA Tirto mencoba slogan bersih, bening, bebas bakteriuntuk
empat tahun yang pertama. Penjualan tetap tertahan dibawah dua juta liter per tahun – tidak
cukup apabila perusahaan telah menjadi distributor utama. Dalam tahun 1979 Tirto merubah
slogan secara permanen menjadi air sehat setiap saat, sedikit penedekatan klinis. Berhasil,

Slogan yang baru berpasangan dengan perkenalan dengan kemasan plastik yang baru,
mendorong penjualan AQUA sampai lebih 13 juta liter di tahun 1983.
AQUA menggunakan seluruh media untuk iklannya. Bis, taxi, TV, radio, koran, dan
majalah membawakan logo dan slogan biru AQUA yang berbeda. Dalam menjaga kesehatannya,
mengangkat citra, AQUA secara aktif mendukung penyelenggaraan atletik internasional seperti
pada jalur dan lapangan, mendaki gunung, angkat berat. Pada maraton yang populer dan
balapan 10.000 meter truk-truk AQUA menyediakan pelari yang kelelahan dengan pancuran air
segar. Sebagai bagian dari hubungan masyarakat, AQUA juga membuka pabriknya untuk
dikunjungi masyarakat untuk meyakinkan masyarakat pelanggan bahwa AQUA diproduksi
dengan cara yang higienis dengan fasilitas, personel, dan manajemen yang utama.
Sementara pengiklanan dan humas “menarik” AQUA melalui saluran-saluran distribusi,
promosi eceran lokal dan potongan harga “mendorong” produksi pada pelanggan. Pelayanan
adalah krusial dalam bisnis air. Ada pusat-pusat distribusi AQUA di Indonesia, dijalankan oleh PT.
Wirabuana Intrent, distributor tunggal produk-produk AQUA. Truk-truk AQUA yang selalu siap
sedia dimana saja kapan saja memastikan pengiriman yang handal pada outlet eceran dan
perusahaan-perusahaan

yang

menyediakan

pendingin

air

AQUA

untuk

karyawannya.

Penerbangan besar seperti Garuda Indonesia, Penerbangan Nasional Indonesia, menawarkan
AQUA pada penumpangnya. Pelanggan-pelanggan ini membutuhkan pelayanan yang segera
dan handal. Pendingin air kantoran yang kosong atau rusak menciptakan citra yang buruk dan
penerbangan membutuhkan pengiriman tepat waktu.
AQUA melanjutkan untuk mengembangkan upaya pemasarannya ke pulau yang lain di
Indonesia. Untuk memotong biaya transportasi, fasilitas produksi dioperasikan dengan lisensi
yang memproduksi air dalam persyaratan AQUA telah dibuka di Manado, Sulawesi Utara, dan
Medan, Sumatera Utara. Satu instalasi kecil mulai berproduksi airl SEHAT dalam botol di Brunei
Darrussalam, satu negara minyak yang merdeka di pantai utara Borneo. Bukan suatu hal yang
kecil, hampir dua per tiga penjualan AQUA tetap berada di daerah Jakarta, dipasok oleh lima lima
fasilitas produksi terletak di Jawa Barat mewakili 65% total kapasitas AQUA (Peraga 1). Proyekproyek baru sedang berlangsung dibeberapa bagian di Indonesia sebaik diluar Indonesia, di
Philippina dan Vietnam.
C.

Kondisi tenaga kerja
AQUA diorganisasikan secara pengendalian terpusat dari operasi yang desentralisasi.
Kebanyakan produksi dan distribusi ditangani anak perusahaan atau pemegang lisensi.
Perusahaan keluarga relatif kecil dengan tiga lapis manajemen : pelaksana (delapan pimpinan),
manajerial (23 manajer) dan pengawasan (80 pengawas dan petugas lapangan). Total Quality
Control (TQC) telah ditrapkan pada seluruh organisasi. Setiap unitada satu Satu Komite
Kelompok Pengawasan Mutu tidak resmi (GQC) untuk menyempurnakan operasi. Institut
Manajemen Asia telah memilih AQUA mendapatkan penghargaan manajemen 1991 untuk
manajemen umum. Perusahaan juga menerima Penghargaan Sahwali 1991 untuk upaya
perlindungan lingkungan.
PT Tirta Investama adalah anggota Aqua Group , koleksi perusahaan dengan
kepemilikan silang dimana Tirto yang paling berkepentingan. Kelompok memusatkan pada
produksi dan distribusi air dalam botol. Fasilitas produksi ada dalam daftar memprodksi AQUA
dibawah lisensi, merek dagang yang lain air dalam botol seperti VIT (Perusahaan Perancis Vittel),

atau label merekdagang pribadi untuk distributor Indonesia yang lain. Perusahaan kemasan
mempruduksi kemasan plastik untuk fasilitas kelompok AQUA. Pabrik di Jawa Barat telah
dioperasikan oleh AQUA memasok pasar Jakarta (65% penjualan) dan pasar eksport (10%
penjualan). Pabrik-pabrik mendapat lisensi dari AQUA diluar Jawa Barat memproduksi sekitar
25% dari penjualan. Dibawah manajemen lisensi, AQUA menerima penghasilan non-air dari
lisensi yang membayar upah bantuan manajemen dan bunga pada pendapatan.
D.

Penerapan strategi dalam tata kelola perusahaan
AQUA memegang saham lebih dari 62% dari pasar botol di Indonesia, negara
berpenduduk terbanyak kelima didunia. Memegang tampuk pimpinan menjadi sulit. Ada
beberapa rintangan yang effektif untuk masuk dalam industry air dalam botol. Teknologi air dlam
botol tidak terlalu sulit dan kebutuhan modal tidak terlalu berlebihan. Pemasaran menyediakan
keunggulan bersaing yang utama diantara pembuat air dalam botol. Penyaluran yang efisien dan
pengiklananan untuk membedakan dan memproduksi satu kesetiaan pada merek adalah kunci
sukses.
Pembedaan telah menjadi tujuan pertama Tirto. Dalam satu penggelaran pemasaran
yang cemerlang, dia telah memberi nama produknya dengan AQUA (Nama Latin untuk “Air”.
Orang asing di Indonesia, sasaran asli pemasaran , dapat mengerti apa arti kata itu. Lebih dari
300 bahasa dipakai di Indonesia dan kepekaan suku sangat penting. Pemilihan bentuk nama
Latin dalah netral , dan tidak ada kepentingannya dengan kelompok suku tertentu. Sebaga bonus
AQUA adalah kata yang mudah untuk diucapkan untuk pembicara setiap bahasa.
Strategi pemasaran yang asli tidak ditujukan di Indonesia . Tirto bermaksud untuk
memapankan ceruk pasar kecil memasok air aman dan es pada orang asing di Indonesia. Satu
hal yang mengejutkan, uji pemasaran di Terminal besar di Jakarta dan sepanjang jalan Pantura
membuktikan bahwa orang-orang Indonesia ada kemauan untuk membeli air dalam botol. Berita
tentang AQUA menyebar dari kota besar ke desa-desa kecil diseluruh pelosok tanah air. Tetapi
perkiraan konsumen harus dipikirkan. Sementara perkiraan tersebut AQUA mengandung mineral
sehat, sebenarnya tidak ada apa-apanya selain air dalam botol.Tidak dikarbonasi dan tidak pula
dibumbui. Sejak semula, bagaimanapun, AQUA secara umum mengacu pada “Air Mineral AQUA”
orang Indonesia tidak tahu bagaiman memperkirakan. Pada awalnya contoh promosi penjualan
AQUA dilaksanakan pada pengunjung bioskop.

E.

Alternatif Strategi Perusahaan Dalam Menghadapi Persaingan
AQUA menggunakan seluruh media untuk iklannya. Bis, taxi, TV, radio, koran, dan
majalah membawakan logo dan slogan biru AQUA yang berbeda. Dalam menjaga kesehatannya,
mengangkat citra, AQUA secara aktif mendukung penyelenggaraan atletik internasional seperti
pada jalur dan lapangan, mendaki gunung, angkat berat. Pada maraton yang populer dan
balapan 10.000 meter truk-truk AQUA menyediakan pelari yang kelelahan dengan pancuran air
segar. Sebagai bagian dari hubungan masyarakat, AQUA juga membuka pabriknya untuk

dikunjungi masyarakat untuk meyakinkan masyarakat pelanggan bahwa AQUA diproduksi
dengan cara yang higienis dengan fasilitas, personel, dan manajemen yang utama.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan, pengembangan karier
dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang
telah dipaparkan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1.

Kepemimpinan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai badan
penghubung provinsi riau di Jakarta.

2.

Pengembangan karier berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai badan
penghubung provinsi riau di Jakarta.

3.

Kepuasan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai badan
penghubung provinsi riau di Jakarta.

4.

Kepemimpinan, pengembangan karier dan kepuasan kerja tidak berpengaruh
signifikan secara simultan terhadap kinerja pegawai badan penghubung provinsi riau
di Jakarta.

B. Saran
Penelitian ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan yang dapat dijadikan masukan dan
bahan pertimbangan bagi peneliti berikutnya guna mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik
lagi.
Dalam penelitian ini, jumlah variabel operasional terbatas yaitu variabel
kepemimpinan, pengembangan karier dan kepuasan kerja dan kinerja pegawai,
meskipun secara teoritis dan empiris masih terdapat variabel lain yang lebih mampu
menjelaskaan pengaruh kepemimpinan dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai.

1.

Kurangnya pemahaman dari responden terhadap pertanyaan- pertanyaan dalam
kuesioner serta sikap kepedulian dan keseriusan dalam menjawab semua pertanyaanpertanyaan yang ada menjadi kendala dalam penelitian ini. Hal ini diakui oleh
peneliti sebagai keterbatasan karena tidak menggunakan metode wawancara secara
mendalam kepada semua responden dalam penelitian ini.

2.

Masalah subyektif dari responden dapat mengakibatkan hasil penelitian ini rentan
terhadap biasnya jawaban responden. Hal ini disadari peneliti merupakan
keterbatasan dalam penelitian yang menggunakan data primer. Oleh karena itu hasil
penelitian ini harus dimaknai dengan hati-hati.

Berdasarkan

kesimpulan

yang

telah

diuraikan,

maka

penulis

mengemukakan saran sebagai berikut:
1.

Bagi Badan Penghubung Provinsi Riau di Jakarta
Pihak Badan Penghubung provinsi Riau di Jakarta perlu memperhatikan hal
pengembangan karier pegawai yang diterapkan karena faktor ini merupakan faktor yang
sangat signifikan mempengaruhi kinerja pegawai Badan Penghubung. Diharapkan pada
pihak Badan Penghubung memberikan berbagai macam program pengembangan karier
seperti pendidikan tambahan, pelatihan, seminar, loka karya, konferensi, sinposium dan
lain sebagainya yang sesuai dengan kebutuhan pegawai, karena hal ini dapat
meningkatkan kinerja pegawai.
Pihak Badan Penghubung Provinsi Riau di Jakarta tetap memperhatikan faktor
kepemimpinan dan kepuasan kerja meskipun faktor ini tidak berpengaruh signifikan
terhadap kinerja pegawai bisa saja suatu saat nanti dengan adanya perubahan di Badan
Penghubung Provinsi Riau di Jakarta faktor ini yang mempengaruhi secara signifikan
terhadap kinerja pegawai.

2.

Bagi Penelitian Selanjutnya
Penelitian ini belum memberikan hasil yang maksimal dan diharapkan pada
penelitian yang selanjutnya dapat memberikan hasil yang lebih baik melalui variabel-

variabel selain kepemimpinan, pengembangan karier dan kepuasan kerja yang
mempunyai pengaruh terhadap kinerja pegawai. Bagi peneliti yang ingin melakuakan
penelitian dengan topik ini atau melanjutkan penelitian ini, diharapkan dapat mengkaji
faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi kinerja pegawai sehingga menambah
pengetahuan dan wawasan lebih luas.

9

DAFTAR PUSTAKA
Darsono, P dan Tjatjuk. Manajemen Sumber Daya Manusia : Abad 21. Jakarta: Nusantara Consulting.
2011.
Dessler, Garry. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kesepuluh Jilid 2.
Jakarta: Indeks. 2010.
Edison, Emron. Human Resource Development Pengembangan Sumber Daya Manusia”. Bandung:
Alfabeta, CV. 2010.
Ghazali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivarate dengan Program IBM SPSS 19”.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogoro. 2011.
Gibson, James. L, Ivacevich John. dan Donnely James, Jr “Organisasi, Perilaku, Struktur dan
Proses”.
Hamid, Abdul. Dkk. “Buku Panduan Penulisan Skripsi”, Jakarta. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. 2010.
Handoko, T. Hani.
Manajemen Personalia
Yogjakarta: BPFE. 2001.

dan Sumber Daya Manusia.

Hasibuan M.S.P. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
2002.
Hasibuan M.S.P. Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara. 2005.
Hastho Joko Nur Utomo dan Meilan Sugiarto. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
Ardana Media. 2007.
Ilyas, yaslis. Kinerja, Teori, Penilaian dan Penelitian. Depok: Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan
FKMUI. 2002.
Kreitner, Robert dan Kinicki, Anggelo. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat. 2005.
Mangkunegara, Anwar Prabu. Manajemen Sumber Daya Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosda
Karya. 2005.
Mangkunegara, Anwar Prabu. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: Refika Aditama.
2005.
Moekijat. Perencanaan dan Pengembangan Karier. CV Mandiri Maju.
Mujiono, Imam.

9

Kepemimpinan dan Keorganisasian. Yogyakarta: UII Pres