332898991 Pedoman Keahlian Ganda v6

PEDOMAN

Program Sertifikasi Keahlian dan Sertifikasi Pendidik

Bagi Guru SMK/SMA (Keahlian Ganda)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2016

Pengarah: Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Tim Penyusun: 1. Sekretariat Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan 2. Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah 3. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bisnis dan Pariwisata Sawangan 4. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pertanian Cianjur 5. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Mesin dan Teknik Industri Bandung 6. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Seni dan Budaya Yogyakarta 7. Pusat Pengembangan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Otomotif dan Elektronika Malang 8. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Bangunan dan Listrik Medan 9. Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kelautan Perikanan, Teknologi Informasi, dan Komunikasi Gowa.

Diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Copyright © 2016

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan

ii

KATA SAMBUTAN

Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) tahun 2015-2019 menjabarkan bahwa sejalan dengan fokus pada daya saing regional, visi

Ke dik ud adalah ‘Ter e tuk ya I sa serta Ekosiste Pe didika da Ke udayaa ya g Berkarakter de ga Berla daska Goto g Royo g . U tuk e apai isi terse ut,

misi Kemdikbud 2015-2019 dikemas dalam: Mewujudkan Pelaku Pendidikan dan Kebudayaan yang Kuat (M1); Mewujudkan Akses yang Meluas, Merata, dan Berkeadilan (M2); Mewujudkan Pembelajaran yang Bermutu (M3); Mewujudkan Pelestarian Kebudayaan dan Pengembangan Bahasa (M4); dan Mewujudkan Penguatan Tata Kelola serta Peningkatan Efektivitas Birokrasi dan Pelibatan Publik (M5).

Dalam rangka meningkatkan daya saing regional dan melaksanakan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berupaya meningkatkan jumlah dan kompetensi guru SMK. Untuk itu, Ditjen GTK telah melakukan analisis kebutuhan guru produktif SMK. Salah satu upaya pemerintah, untuk memenuhi kebutuhan guru produktif di SMK adalah dengan memberikan pembekalan pengetahuan dan keterampilan kompetensi keahlian baru. Penambahan pembekalan pengetahuan dan keterampilan produktif baru yang dibutuhkan SMK diberikan kepada guru-guru normatif, adaptif, dan produktif dengan tingkat kejenuhan sangat tinggi (jumlah lebih) melalui Program Sertifikasi Keahlian dan Sertifikasi Pendidik bagi Guru SMK/SMA (Keahlian Ganda).

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang mendukung keterlaksanaan Program Sertifikasi Keahlian dan Sertifikasi Pendidik bagi Guru SMK/SMA (Keahlian Ganda) untuk pemenuhan kebutuhan guru produktif di SMK.

Jakarta, Oktober 2016 Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Sumarna Surapranata

NIP 195908011985031002

iii

KATA PENGANTAR

Program Sertifikasi Keahlian dan Sertifikasi Pendidik bagi Guru SMK/SMA (Keahlian Ganda) merupakan program prioritas Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) yang bertujuan untuk mengatasi kekurangan guru produktif di SMK. Guru adaptif, normatif, dan produktif di SMA dan SMK yang kelebihan guru diberikan tambahan pengetahuan dan keterampilan kompetensi keahlian baru melalui pendidikan dan pelatihan di PPPPTK dan LPPPTK KPTK terkait sesuai bidang tugasnya.

Pedoman ini disusun sebagai acuan bagi Ditjen GTK, Unit Pelaksana Teknis (UPT), Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota, dan sekolah. Pedoman ini juga disiapkan untuk memberikan informasi kepada individu yang ditugaskan membantu terlaksananya program ini, mencakup pembimbing/pendamping dan penyelenggara program. Semua instansi dan individu yang terlibat dalam Program Sertifikasi Keahlian dan Sertifikasi Pendidik bagi Guru SMK/SMA (Keahlian Ganda) ini diharapkan mampu melaksanakan tugas dan perannya dengan baik sebagaimana tertuang dalam pedoman ini. Kami sangat berharap dan menghargai partisipasi semua pihak terkait dalam upaya peningkatan kualitas guru SMK di Indonesia yang akan bermuara pada peningkatan kualitas proses pembelajaran di dalam kelas.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan pedoman ini, termasuk UPT di bawah Ditjen GTK yang telah mengirimkan tenaga widyaiswara dan tenaga kependidikan lainnya untuk ikut menyumbangkan tenaga, waktu, dan pemikirannya.

Semoga pedoman ini bermanfaat demi terselenggaranya Program Sertifikasi Keahlian dan Sertifikasi Pendidik bagi Guru SMK/SMA (Keahlian Ganda) dalam rangka pemenuhan kebutuhan guru SMK untuk mendukung revitalisasi pendidikan vokasi.

Terima kasih.

Jakarta, Oktober 2016 Direktur Pembinaan Guru Pendidikan Menengah

Anas M. Adam

NIP 195808181984081001

iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejalan dengan pertumbuhan dunia usaha dan industri di Indonesia, permintaan tenaga terampil lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menjadi semakin meningkat. Oleh karena itu, SMK perlu membekali peserta didiknya dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dunia usaha dan industri. Ditetapkannya Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia makin menegaskan bahwa SMK harus semakin lebih mendekatkan diri dengan kebutuhan dunia kerja.

Salah satu upaya yang harus dilakukan adalah dengan menyelenggarakan program keahlian yang sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri agar penyelenggaraan pendidikan di SMK menjadi efektif. Kondisi ini diikuti oleh perubahan kebutuhan tenaga guru, khususnya guru produktif di SMK. Dari hasil analisis kebutuhan guru oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan diperoleh data bahwa beberapa program keahlian di SMK mengalami kekurangan guru produktif sementara pada program keahlian/peminatan lainnya atau mata pelajaran lainnya jumlah guru melebihi jumlah yang dibutuhkan. Hasil analisis perhitungan kebutuhan guru SMK menunjukkan bahwa pada tahun 2016 diperlukan 335.821 guru produktif. Saat ini guru produktif di SMK berjumlah 100.552 yang terdiri dari adalah 40.098 orang guru berstatus PNS dan 60.482 orang guru bukan PNS, sehingga terjadi kekurangan guru produktif di SMK sejumlah 235.269. Kekurangan ini tersebar pada semua kompetensi keahlian.

Salah satu arah kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan adalah meningkatkan kualitas pendidikan vokasi serta pendidikan dan pelatihan keterampilan kerja. Untuk mendukung kebijakan tersebut, Presiden telah mengeluarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan dalam rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia. Melalui Inpres ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan diinstruksikan untuk meningkatkan jumlah dan kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) di SMK.

Program Revitalisasi Pendidikan Vokasi merupakan amanah NAWACITA dan Sustainable Development Goals (SDGs) 2030 dalam rangka pemenuhan 58 Juta Tenaga Kerja Terampil Sampai 2030. Melalui NAWACITA tersebut bangsa Indonesia memiliki cita-cita yang tinggi untuk menjadikan ekonomi Indonesia peringkat 7 dunia pada 2030 dan memenangkan persaingan SDM di tingkat regional dan global.

Menindaklanjuti Inpres tersebut dan dalam rangka penataan dan pemenuhan guru produktif di SMK, pada tahun 2016 Ditjen GTK akan melaksanakan Program Sertifikasi Keahlian dan Sertifikasi Pendidik bagi Guru SMK/SMA yang selanjutnya disebut dengan Program Keahlian GandaGuru. Program Keahlian GandaGuru diharapkan dapat memenuhi kekurangan guru produktif di SMK. Pedoman ini disusun agar Program Sertifikasi Keahlian dan Sertifikasi Pendidik bagi Guru SMK/SMA (Keahlian Ganda) dapat dilaksanakan secara efektif, efisien, dan sesuai dengan prosedur.

B. Dasar Hukum

Landasan penyelenggaraan Program Sertifikasi Keahlian dan Sertifikasi Pendidik bagi Guru SMK/SMA adalah:

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 nomor 157, Tambahan Lembaran Negara RI No. 4586);

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Pengganti Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2008 Nomor 4941);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2013 Nomor 71);

7. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia;

8. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;

9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru;

10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 16 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan;

11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Kelautan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi;

12. Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Nomor 7013/D/KP/2013 tentang Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan.

C. Tujuan

Pedoman ini disusun sebagai acuan kerja bagi semua unit kerja/instansi yang terkait dengan kebijakan pemenuhan guru produktif SMK melalui Program Keahlian Ganda.

D. Sasaran

Pedoman ini disusun untuk digunakan oleh instansi pembina dan/atau pelaksana Program Keahlian Ganda, yaitu:

1. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan;

2. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan;

3. Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kelautan dan Perikanan, Teknologi dan Komunikasi;

4. Dunia Usaha dan Dunia Industri (DU/DI)

5. Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota;

6. Satuan Pendidikan; dan

7. Guru dan/atau Tenaga Kependidikan;

E. Ruang Lingkup

Pedoman ini menyajikan informasi yang berkaitan dengan tujuan, sasaran, ruang lingkup, materi, strategi, jenis kegiatan, dan rambu-rambu penyelenggaraan Program Keahlian Ganda serta proses penilaiannya.

BAB II PROGRAM SERTIFIKASI KEAHLIAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIK (KEAHLIAN GANDA) BAGI GURU SMK/SMA

A. Pengertian

Menindaklanjuti Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan, Ditjen GTK melaksanakan Program Keahlian Ganda untuk guru SMK/SMA. Program Keahlian Ganda yang dimaksud adalah program pemberian tambahan kewenangan mengajar bagi guru SMK/SMA yang mengajar mata pelajaran tertentu menjadi guru mata pelajaran produktif di SMK pada kompetensi keahlian tertentu yang berbeda dengan kompetensi keahlian sebelumnya dan relevan dengan latar belakang pendidikannya.

Pemberian kewenangan mengajar pada paket keahlian yang baru bagi guru SMK/SMA dilakukan setelah guru mengikuti tahapan proses pendidikan dan pelatihan (diklat)

elalui pola ON-1 IN-1 ON-2 dan IN- dan diakhiri dengan sertifikasi keahlian di Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) untuk memperoleh sertifikat keahlian dan sertifikasi

melalui Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) di LPTK untuk memperoleh sertifikat pendidik.

B. Dasar Pemikiran

Pentingnya Program Keahlian Ganda bagi guru SMK/SMA didasarkan pada hal-hal berikut.

1. Hasil analisis data guru di SMK menunjukkan bahwa terdapat banyak kekurangan guru produktif pada kompetensi keahlian tertentu, sedangkan sebagian kompetensi keahlian yang lain menunjukkan kelebihan. Sementara itu terdapat kelebihan guru pada mata pelajaran adaptif dan normatif di SMA dan SMK.

2. Guru profesional wajib memiliki sertifikat pendidik dan mengajar mata pelajaran sesuai sertifikat pendidik minimal 24 jam tatap muka per minggu.

3. Program studi di LPTK yang ada sekarang ini belum dapat memenuhi kebutuhan guru produktif yang dibutuhkan di SMK secara cepat, baik dari sisi jumlah maupun keragaman kompetensi keahlian (9 Bidang Keahlian, 46 Program Keahlian, 128 Paket Keahlian, sesuai dengan Surat Keputusan Ditjen Pendidikan Menengah Nomor 7013/D/KP/2013 tentang Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan).

4. Diperlukan jumlah lulusan SMK yang berkualitas memiliki keterampilan dan keahlian untuk mengisi tenaga kerja.

C. Tujuan

1. Membekali calon guru sasaran Program Keahlian Ganda dengan kompetensi keahlian produktif sehingga mampu menjadi guru mata pelajaran produktif di SMK.

2. Memenuhi kebutuhan guru produktif di SMK khususnya untuk bidang maritim/kelautan, pertanian, ekonomi kreatif, pariwisata, serta teknologi dan rekayasa.

3. Memberdayakan dan menata guru yang berlebih agar merata sesuai kebutuhan.

D. Manfaat

1. Guru memperoleh sertifikat pendidik dan sertifikat keahlian pada kompetensi keahlian produktif.

2. Proses pembelajaran di SMK diharapkan dapat lebih optimal.

3. Lulusan SMK mempunyai kompetensi yang sesuai dengan bidang keahlian sehingga mampu bersaing di dunia kerja terutama dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

E. Prinsip

Program Keahlian Ganda bagi Guru SMK/SMA menjadi guru produktif SMK dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip berikut ini.

1. Efektif dan Efisien Dalam jangka pendek Program Keahlian Ganda ini efektif dan efisien untuk

mengatasi kekurangan guru produktif SMK. Peningkatan kompetensi guru yang dilakukan secara intensif dengan pola On- dan In-Service Training disertai magang dan diakhiri dengan sertifikasi pendidik dan sertifikasi keahlian akan menghasilkan guru yang memiliki kompetensi pada paket keahlian tertentu. Melalui strategi ini, guru produktif tertentu yang dibutuhkan akan terpenuhi dalam waktu yang lebih cepat.

2. Kolaboratif (Resource Sharing) Sesuai dengan amanat Inpres Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah

Menengah Kejuruan dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia, pelaksanaan Program Keahlian Ganda perlu kerja sama antara lembaga pemerintah dan dunia usaha dan dunia industri (DU/DI).

Peningkatan kompetensi guru sasaran yang dilakukan melalui pola On- dan In- Service Training serta magang melibatkan fasilitator yang berasal dari PPPPTK, LP3TK KPTK, dan DU/DI (Resource Sharing). Sedangkan sertifikasi pendidik dilaksanakan oleh LPTK dan sertifikasi keahlian dilaksanakan oleh LSP. Dengan Peningkatan kompetensi guru sasaran yang dilakukan melalui pola On- dan In- Service Training serta magang melibatkan fasilitator yang berasal dari PPPPTK, LP3TK KPTK, dan DU/DI (Resource Sharing). Sedangkan sertifikasi pendidik dilaksanakan oleh LPTK dan sertifikasi keahlian dilaksanakan oleh LSP. Dengan

3. Pemberdayaan SDM Program ini mengoptimalkan tugas dan fungsi guru melalui pemberdayaan guru

normatif, adaptif dan produktif di SMK, dan guru mata pelajaran tertentu di SMA yang belum memenuhi kewajiban minimum 24 jam tatap muka per minggu. Tidak terpenuhinya jumlah jam tatap muka minimum bagi guru-guru tersebut dapat disebabkan hal-hal berikut.

a. Guru mata pelajaran IPA, IPS, Kewirausahaan, dan KKPI di SMK tidak memiliki jam mengajar akibat implementasi Kurikulum 2013.

b. Guru produktif tertentu jumlahnya berlebih karena perubahan spektrum atau penutupan paket keahlian tertentu.

c. Penempatan guru yang tidak sesuai dengan kebutuhan sekolah.

4. Berorientasi pada Kualitas Pemberian kewenangan mengajar guru melalui Program Keahlian Ganda tetap

mempertimbangkan kualitas guru yang dihasilkan, yaitu guru yang memiliki kompetensi sebagai guru produktif yang dibutuhkan. Guru dapat menetapkan paket keahlian sebagai tambahan kewenangan mengajarnya dengan beberapa alternatif pilihan sesuai latar belakang pendidikannya. Contoh pemilihan paket keahlian produktif adalah sebagai berikut.

a. Guru mata pelajaran adaptif dan normatif SMA dan SMK menjadi guru produktif SMK yang relevan, misalnya:

1) Guru mata pelajaran Kewirausahaan menjadi guru paket keahlian Pemasaran pada Program Keahlian Tata Niaga.

2) Guru mata pelajaran Fisika menjadi guru pada paket keahlian Teknik Audio Video pada program keahlian Teknik Elektronika.

b. Guru produktif menjadi guru produktif pada pada paket keahlian lain dalam program keahlian yang berbeda tetapi dalam bidang keahlian yang sama tetapi masih relevan. Hal ini berdasarkan Kompetensi Kejuruan yang memiliki banyak kesamaan (berdasarkan SK-KD/SKKNI), misalnya:

1) Guru paket keahlian Teknik Otomasi Industri pada program keahlian Teknik Ketenagalistrikan ke paket keahlian Teknik Elektronika Industri pada program keahlian Teknik Elektronika.

2) Guru paket keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian yang berasal dari program keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian dan Perikanan 2) Guru paket keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian yang berasal dari program keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian dan Perikanan

5. Tidak memaksa Guru yang teridentifikasi sebagai guru mata pelajaran dengan kategori berlebih

memiliki kebebasan untuk tidak mengikuti Program Keahlian Ganda. Oleh karena itu, pada saat pendaftaran guru calon peserta harus mengisi kolom kesediaan mengikuti Program Keahlian Ganda.

6. Sesuai Minat dan Bakat. Peserta Program Keahlian Ganda diberi kebebasan untuk memilih paket keahlian

baru sesuai dengan minat dan bakatnya. Sebelum mengikuti Program Keahlian Ganda, guru calon peserta harus mengikuti pengenalan kompetensi guru produktif untuk memastikan bahwa calon guru tersebut berminat atau tidak. Khusus untuk

paket keahlian seni dan budaya tertentu dilakukan tes bakat.

F. Sasaran

Sasaran total jumlah guru yang akan mengikuti Program Keahlian Ganda adalah 30.000 guru yang dibagi ke dalam 2 (dua) tahapan pelaksanaan, tahun 2016 sejumlah 15.000 orang dan 2017 sejumlah 15.000 orang.

Sasaran paket keahlian yang menjadi tujuan Program Keahlian Ganda adalah 51 paket keahlian yang dikelompokkan ke dalam bidang maritim/kelautan, pertanian, ekonomi kreatif, dan pariwisata, serta teknologi dan rekayasa, sebagaimana tabel 2.1 berikut.

Tabel 2. 1 Daftar Paket Keahlian Sasaran Program Keahlian Ganda

No Kelompok

Paket Keahlian

Keahlian

1 Maritim/kelautan 1. Agribisnis Perikanan

2. Budidaya Rumput Laut

3. Nautika Kapal Niaga

4. Nautika Kapal Penangkap Ikan

5. Teknika Kapal Niaga

6. Teknika Kapal Penangkap Ikan

2 Pertanian

7. Agribisnis Aneka Ternak

8. Agribisnis Perbenihan dan Kultur Jaringan Tanaman

9. Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura

10. Agribisnis Tanaman Perkebunan

11. Agribisnis Ternak Ruminansia

12. Agribisnis Ternak Unggas

13. Agribisnis Perikanan

14. Kehutanan

No Kelompok

Paket Keahlian

Keahlian

15. Kesehatan Hewan

16. Mekanisasi Pertanian

17. Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan

18. Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian

3 Ekonomi Kreatif

19. Animasi

20. Desain dan Produksi Kriya Kayu

21. Desain dan Produksi Kriya Keramik

22. Desain dan Produksi Kriya Kulit

23. Desain dan Produksi Kriya Logam

24. Desain dan Produksi Kriya Tekstil

25. Desain Komunikasi Visual

26. Multimedia

27. Seni Karawitan

28. Seni Musik Klasik

29. Seni Musik Non Klasik

30. Seni Tari

31. Teknik Produksi & Penyiaran Program Radio & Pertelevisian

4 Pariwisata

32. Akomodasi Perhotelan

33. Jasa Boga

34. Tata Kecantikan Kulit

35. Tata Kecantikan Rambut

36. Usaha Perjalanan Wisata

5 Teknologi dan

37. Rekayasa Perangkat Lunak

Rekayasa

38. Teknik Audio Video

39. Teknik Elektronika Industri

40. Teknik Instalasi Tenaga Listrik

41. Teknik Kendaraan Ringan

42. Teknik Komputer Jaringan

43. Teknik Mekatronika

44. Teknik Otomasi Industri

45. Teknik Ototronik

46. Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri

47. Teknik Pemesinan

48. Teknik Pendinginan dan Tata Udara

49. Teknik Pengelasan

50. Teknik Perbaikan Bodi

51. Teknik Sepeda Motor

G. Desain Program

Program Keahlian Ganda merupakan program yang dirancang untuk memenuhi kekurangan guru produktif di SMK. Pemberian kewenangan mengajar guru yang mengampu mata pelajaran tertentu menjadi guru produktif SMK pada paket keahlian Program Keahlian Ganda merupakan program yang dirancang untuk memenuhi kekurangan guru produktif di SMK. Pemberian kewenangan mengajar guru yang mengampu mata pelajaran tertentu menjadi guru produktif SMK pada paket keahlian

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan desain Program Keahlian Ganda adalah sebagai berikut.

1. Waktu

2. Biaya

3. Sarana dan prasana

4. Potensi sumber daya

5. Kualitas kompetensi Dengan mempertimbangkan beberapa hal tersebut, maka desain pelaksanaan Program

Keahlian Ganda dilaksanakan selama 12 bulan melalui beberapa tahapan yaitu: 1) belajar mandiri terbimbing yang dilaksanakan di SMK sekolah tempat guru mengajar(On-Service Training), 2) pendidikan dan pelatihan (In-Service Training), 3) magang kerja di dunia usaha dan dunia industri (DU/DI), dan 4) diakhiri dengan sertifikasi keahlian di LSP dan sertifikasi guru dalam jabatan melalui PLPG . Desain Program Keahlian Ganda dengan menggunakan sistem berlapis (sandwich system) On-In-On-In service training digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2. 1 Desain Program Keahlian Ganda untuk memenuhi Guru Produktif di SMK

Dari gambar di atas terdapat 4 (empat) tahapan kegiatan utama yang harus diikuti peserta Program Keahlian Ganda dalam satu siklus diklat dengan pola berjenjang On-In-On-In sebelum guru sasaran mengikuti magang, sertifikasi pendidik dan sertifikasi keahlian.

Secara detail setiap tahapan proses Program Keahlian Ganda dijelaskan sebagai berikut.

Tabel 2. 2 Aktivitas Kegiatan pada Program Keahlian Ganda

Durasi, JP, Proses

Evaluasi modul

Aktivitas

Tugas

On-1 - 3 bulan

- Menyusun rencana - Penilaian tugas - 350 JP

- Dilaksanakan dengan moda

pembelajaran untuk - Tes akhir modul - 3 Modul

dalam jaringan (daring)

- Belajar mandiri terbimbing di

3 modul

ke-1 s.d ke-3

sekolah asal atau di sekolah

- Menyusun jurnal

tempat magang

- Menyelesaikan 3

- Dibimbing dan dinilai oleh guru

tugas proyek (project

pendamping

work)

In-1 - 2 bulan

- Praktik - 476 JP

- Dilaksanakan dengan moda tatap - Menyusun

mengajar (Peer - 4 Modul

muka

perangkat

- Mengikuti pelatihan pendalaman

pembelajaran

teaching)

materi produktif (teori dan

- Tugas lainnya

- Uji

praktik) 4 modul

sebagaimana

keterampilan

- Refleksi dan pendalaman 3

diminta dalam

sesuai paket

modul ON-1

pembelajaran modul keahlian

- Penyusunan perangkat

- Tes akhir modul

pembelajaran

ke-4 s.d ke-7

- Kunjungan industri

On-2 - 3 bulan

- Menyusun rencana - Penilaian tugas - 350 JP

- Dilaksanakan dengan moda

pembelajaran untuk - Tes akhir modul - 2 Modul

daring

- Mengajar materi produktif di

2 modul

ke-8 dan 9

sekolah asal/sekolah tempat

- Menyusun jurnal

mengajar (real

- Praktik kerja industri

tugas proyek (project teaching)

- Belajar mandiri terbimbing (teori

work)

dan praktik) bersama guru pendamping

In-2 - 1 bulan - Dilaksanakan dengan moda tatap - Membuat rencana - Uji - 238 JP

keterampilan - 1 Modul

muka

pembelajaran

- Mengikuti pelatihan pendalaman

- Menyusun

sesuai paket

materi produktif (teori dan

perangkat

keahlian

praktik) 1 modul

pembelajaran

- Tes akhir modul

- Mengikuti penjelasan

- Menyusun laporan ke-10

narasumber industri/PT

akhir

- Refleksi dan pendalaman 1 modul ON-2

- Penguatan kompetensi keahlian

- Uji sertifikasi Keahlian

Sertifikasi - 104 JP

- Mengikuti penguatan dan

keahlian Magang

sertifikasi kompetensi keahlian

- Penilaian oleh Kerja

- 2 Bulan

- magang kerja di dunia usaha dan

- Menyusun jurnal

- Menyusun laporan Fasilitator Sertifikasi - 10 hari

dunia industri

- Peer teaching Guru

- Mengikuti PLPG di perguruan

- Tes tulis

pembelajaran

- UKG

H. Peserta

Persyaratan yang harus dipenuhi oleh guru yang akan mengikuti Program Keahlian Ganda adalah sebagai berikut.

1. Memiliki kualifikasi akademik minimal S-1/D-4

2. Usia maksimal antara 45 sd 55 tahun sesuai dengan karakteristik kompetensi keahlian (lampiran 1).

3. Guru dengan kondisi sebagai berikut:

a. guru mengampu mata pelajaran adaptif di SMK yang tidak tercantum dalam kurikulum 2013, yaitu guru mata pelajaran IPA, IPS, Kewirausahaan, dan KKPI;

b. guru mengampu mata pelajaran normatif di SMK yang berlebih yaitu guru Matematika, PPKn, Penjas, dan Seni Budaya;

c. guru SMA yang berlebih yaitu PPKn, Biologi, Fisika, Kimia, Geografi, Ekonomi, Antropologi, dan TIK.

d. guru produktif SMK lebih yang berlebih (yang kekurangan jam mengajar) sesuai dengan sertifikat yang dimilikinya.

e. guru produktif SMK yang paket/program keahlian yang diampunya tidak diselenggarakan lagi di sekolahnya.

4. Mempunyai minat terhadap salah satu kompetensi pada program keahlian tertentu tertentu, pada kelompok kemaritiman, pertanian, pariwisata, dan industri kreatif, serta teknologi dan rekayasa.

5. Lulus tes bakat, khusus untuk pilihan minat pada paket keahlian seni/budaya dan industri kreatif.

I. Tim Pengembang, Narasumber Nasional, Instruktur, dan Guru Pendamping

1. Ti pe ge a g adalah Peja at “truktural PPPPTK da LPPPTK KPTK serta idyais ara ya g terli at dala pe yusu a pedo a , juk is, da aha pelatiha

Progra Keahlia Ga da.

2. Narasumber adalah widyaiswara dan atau guru ya g e e uhi kriteria da lulus dala progra pe ekala arasu er da dapat erpera se agai ara su er pada pe ekala peserta da guru pe da pi g da se agai i struktur pada Kegiata IN- da IN- sesuai ke utuha .

3. I struktur adalah idyais ara da atau guru ya g e e uhi kriteria se agai

I struktur da dapat erpera se agai I struktur pada Diklat Keahlia Ga da pada saat pelaksa aa IN- da IN- .

4. Guru pe da pi g adalah guru ya g e ga pu ata pelajara produktif di “MK ya g e e uhi kriteria da lulus dala progra pe ekala guru pe da pi g.

Guru pe da pi g erpera se agai pe da pi g guru peserta Progra Keahlia Ga da sesuai de ga Ko pete si Keahlia ya pada saat guru peserta Progra Keahlia Ga da elaksa aka progra pe ge ala ko pete si produktif da progra pe guata pe gala a lapa ga ON- da ON- .

Tabel 2. 3 Jenis dan Kriteria Fasilitator

No Jenis Fasilitator

Kriteria

1. Tim Pengembang - Pejabat Struktural PPPPTK dan LPPPTK KPTK - Widyaiswara yang memiliki bidang keahlian relevan

- Terlibat dalam penyusunan pedoman, juknis, dan bahan pelatihan Program Keahlian Ganda.

2. Narasumber - Widyaiswara yang memiliki bidang keahlian relevan - Guru yang memiliki bidang keahlian relevan dengan Skor UKG lebih besar atau sama dengan 80 - Lulus Pembekalan sebagai Narasumber

3. Instruktur - Widyaiswara yang memiliki bidang keahlian relevan - Guru yang memiliki bidang keahlian relevan dengan Skor UKG lebih besar atau sama dengan 80 - Lulus pelatihan sebagai Instruktur 4. Guru Pendamping - Guru yang memiliki bidang keahlian relevan - Diutamakan guru yang memiliki skor UKG lebih besar atau sama dengan 70 - Lulus pembekalan sebagai Guru Pendamping

J. Hak dan Kewajiban Peserta

1. Hak

a. Selama mengikuti Program Keahlian Ganda, peserta tetap berhak memperoleh tunjangan profesi pendidik (bagi yang memiliki sertifikat pendidik).

b. Peserta berhak mengikuti diklat dan memperoleh pengalaman praktik kerja dari instruktur yang kompeten di bidangnya.

c. Setelah mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dan memenuhi standar minimal kompetensi yang telah ditentukan, peserta berhak memperoleh STTPL, sertifikat keahlian dan sertifikat pendidik sesuai kompetensi keahlian yang diikuti.

2. Kewajiban

a. Peserta wajib mengikuti seluruh rangkaian kegiatan Program Keahlian Ganda.

b. Peserta wajib memenuhi standar minimal kompetensi yang ditentukan pada setiap tahapan Program Keahlian Ganda.

K. Pendaftaran

1. Guru calon peserta Program Keahlian Ganda melakukan pendaftaran melalui laman http://keahlianganda.id .

2. Klik menu daftar pada kanan atas dari laman tersebut.

3. Masukkan kode registrasi pada kotak isia , ta dai pada kotak saya uka ro ot , kemudian klik tombol daftar.

4. Pada laman registrasi, masukkan alamat email dan password, kemudian klik tombol daftar.

5. Baca petunjuk pendaftaran pada laman registrasi, untuk melakukan langkah berikutnya.

Informasi lebih lanjut terkait Program Keahlian Ganda dapat dilihat dalam laman: http://keahlianganda.id . Alamat e-mail: [email protected] telepon 021 57974108.

BAB III PENYELENGGARAAN PROGRAM SERTIFIKASI KEAHLIAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIK (KEAHLIAN GANDA) BAGI GURU SMK/SMA

A. Kurikulum dan Bahan Ajar

Pembelajaran pada Program Keahlian Ganda ini akan dilakukan dengan 2 (dua) moda yaitu moda tatap muka dan daring. Moda tatap muka moda daring dapat dilakukan untuk semua jenis kompetensi, baik kognitif, afektif, maupun psikomotor, yang pelaksanaannya disesuaikan dengan karakteristik kompetensi paket keahlian yang dipelajari. Untuk Program Keahlian Ganda bagi guru adaptif menjadi guru produktif ini, guru dibekali untuk menguasai keterampilan yang sesuai dengan paket keahlian. Oleh karena itu, proses pembelajaran pada program ini lebih ditekankan pada penguasaan keterampilan melalui praktik di bengkel. Salah satu penentu keberhasilan pembelajaran ini adalah perencanaan dan persiapan materi pembelajaran yang akan disampaikan. Adapun perencanaan materi dimaksud adalah tersedianya kurikulum dan bahan ajar.

1. Kurikulum

Kurikulum dalam Program Keahlian Ganda dirancang berdasarkan 10 kelompok kompetensi yang dikembangkan dari standar kompetensi guru. Dokumen kurikulum yang perlu dipersiapkan antara lain adalah struktur program, silabus, dan satuan acara pembelajaran.

a. Struktur Program Struktur program yang digunakan pada pembelajaran dirancang sesuai dengan kurikulum Program Keahlian Ganda yang diselenggarakan.

b. Silabus Silabus adalah garis besar, ringkasan, ikhtisar, pokok-pokok isi/materi pembelajaran mata pelajaran tertentu yang mencakup deskripsi singkat, kompetensi/sub kompetensi, indikator, pengalaman belajar, evaluasi, alokasi waktu, bahan/alat, dan sumber belajar.

c. Satuan Acara Pembelajaran Satuan acara pembelajaran merupakan panduan atau skenario pembelajaran dalam satu satuan materi yang harus dibuat oleh widyaiswara untuk setiap pembelajaran tatap muka. Satuan acara pembelajaran memuat langkah-langkah atau aktivitas pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

2. Bahan Ajar

Bahan ajar yang akan digunakan untuk pembelajaran Program Keahlian Ganda Bahan ajar yang akan digunakan untuk pembelajaran Program Keahlian Ganda

Bahan ajar untuk moda daring harus dirancang secara interaktif, sebagian atau keseluruhan, sesuai dengan karakteristik modul. Format bahan ajar digital yang dimaksud antara lain:

a. Teks, seperti dokumen dalam format: doc, pdf, html, dll.

b. Audio, misalnya: radio, kaset, CD audio, audio streaming, dll.

c. Visual, misalnya: foto, gambar, model, chart, dll.

d. Audio Visual, misalnya: video/film, VCD/DVD, video streaming, dll.

e. Multimedia, yaitu kombinasi dari teks, audio, visual dan audio visual, seperti: CD interaktif, film, animasi, presentasi, dll.

B. Tim Pengembang, Narasumber, Instruktur, dan Guru Pendamping

Tugas Tim Pengembang, narasumber, instruktur, dan guru pendamping adalah sebagai berikut.

1. Tim Pengembang

a. Mengembangkan program, strategi pelaksanaan, struktur program, perangkat diklat, dan bahan evaluasi. b. Menyiapkan instrumen dan format-format yang digunakan dalam proses pembelajaran. c. Menyiapkan bahan pembekalan untuk narasumber, guru pendamping, dan peserta Program Keahlian Ganda. d. Memberikan pembekalan kepada narasumber, guru pendamping, dan peserta Program Keahlian Ganda. e. Menyiapkan soal tes awal dan tes akhir untuk pembekalan narasumber, guru pendamping, instruktur, dan peserta Program Keahlian Ganda. f. Menyiapkan materi dan perangkat kerja untuk pembekalan instruktur sesuai paket keahlian yang akan dilatihkan. g. Melaksanakan pelatihan instruktur sesuai paket keahliannya.

2. Narasumber

a. Mempersiapkan dan mempelajari perangkat Program Keahlian Ganda.

b. Memfasilitasi pembelajaran pada pembekalan instruktur.

c. Memberikan pelatihan kepada instruktur Program Keahlian Ganda sesuai dengan paket keahliannya.

d. Mengevaluasi proses dan hasil belajar peserta pembekalan guru pendamping dan peserta Program Keahlian Ganda.

e. Menyampaikan dan melaporkan hasil evaluasi peserta pembekalan guru pendamping, instruktur, dan peserta Program Keahlian Ganda kepada institusi pelaksana.

3. Instruktur

a. Mempersiapkan dan mempelajari perangkat modul program keahlian ganda.

b. Membelajarkan, melatih, membimbing, dan mengevaluasi Program Keahlian Ganda sesuai paket keahliannya.

c. Membimbing peserta dalam melaksanakan praktik kerja di bengkel sesuai dengan paket keahliannya.

d. Mengevaluasi keterlaksanaan pembelajaran dan hasil belajar peserta Program Keahlian Ganda.

e. Membuat laporan pelaksanaan dan hasil evaluasi dan ketercapaian belajar peserta Program Keahlian Ganda.

4. Guru Pendamping

a. Mendampingi peserta Program Keahlian Ganda dalam mempelajari modul pada saat proses ON-1 dan On-2.

b. Memberikan penilaian terhadap tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh guru selama proses ON-1 dan ON-2.

c. Memberikan semangat dan mengingatkan peserta menyelesaikan tugas secara daring.

d. Memberi umpan balik terhadap tugas yang diungah peserta.

C. Mekanisme Pelaksanaan Program Keahlian Ganda

Penyiapan pelaksanaan Program Keahlian Ganda dibagi dalam beberapa tahapan kegiatan yang terkait satu dengan lainnya. Tahapan tersebut meliputi: 1) penyusunan perangkat Program Keahlian Ganda, 2) rekrutmen calon peserta, 3) pembekalan kepada narasumber, guru pendamping, instruktur, dan peserta, 4) pelaksanaan program keahlian ganda. Mekanisme kerja pelaksanaan Program Keahlian Ganda digambarkan sebagai berikut.

Gambar 3. 1 Proses Pelaksanaan Program Keahlian Ganda

1. Penyusunan Perangkat Program Keahlian Ganda

Perangkat kerja yang diperlukan untuk melaksanakan Program Keahlian Ganda sebagai berikut.

a. Pedoman Program Sertifikasi Keahlian dan Sertifikasi Pendidik bagi Guru SMK/SMA (Keahlian Ganda)

b. Petunjuk Teknis Pe ge ala Ko pete si guru Produktif ON- da Pe guata Pe gala a Lapa ga ON-

c. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peningkatan Kompetensi /In ser ice Training IN -

da Peningkatan Kompetensi dan Penajaman Kompetensi Produktif serta Uji Kompetensi Keahlian /In ser ice Training IN -

d. Kurikulum Program Keahlian Ganda per Paket Keahlian

e. Perangkat Pembelajaran per Paket Keahlian

f. Modul Pembelajaran per Paket Keahlian

2. Rekrutmen Calon Peserta

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan guru SMA dan SMK diketahui terdapat kelebihan guru pada beberapa mata pelajaran umum di SMA dan mata pelajaran normatif dan adaptif di SMK. Sementara banyak kekurangan guru produktif di SMK pada beberapa paket keahlian. Oleh karena itu, kekurangan guru produktif tersebut dipenuhi dari guru yang berlebih melalui pelatihan penambahan kewenangan mengajar guru adaptif ke produktif.

Rekrutmen calon peserta Program Keahlian Ganda ini dengan mengundang guru- guru yang berlebih tersebut untuk mendaftar sebagai calon peserta Program Keahlian Ganda. Pengumuman dan pendaftaran melalui laman yang telah disediakan sampai batas waktu yang telah ditentukan. Kemudian tim melakukan Rekrutmen calon peserta Program Keahlian Ganda ini dengan mengundang guru- guru yang berlebih tersebut untuk mendaftar sebagai calon peserta Program Keahlian Ganda. Pengumuman dan pendaftaran melalui laman yang telah disediakan sampai batas waktu yang telah ditentukan. Kemudian tim melakukan

Gambar 3. 2 Proses Rekrutmen Calon Peserta Program Keahlian Ganda

Keterangan:

a. Penetapan calon peserta Program Keahlian Ganda

b. Pengumuman melalui sosialisasi dan laman

c. Pendaftaran oleh guru melalui laman

d. Seleksi calon peserta Program Keahlian Ganda

e. Penetapan peserta Program Keahlian Ganda

3. Pembekalan Kepada Narasumber, Guru Pendamping, Instruktur, dan Peserta

Sebelum Program Keahlian Ganda dilaksanakan, perlu diberikan pembekalan kepada calon peserta dan calon guru pendamping yang akan dilaksanakan oleh para nara sumber yang disiapkan. Demikian juga narasumber yang akan memberikan pembekalan perlu disamakan persepsi dan pemahamannya tentang Program Keahlian Ganda dan kegiatan apa saja yang harus diikuti oleh peserta dan guru pendamping selama proses diklat Program Keahlian Gandaberlangsung.

Pembekalan kepada narasumber, calon guru pendamping, dan calon peserta bersifat umum, bukan substantif berdasarkan paket keahlian yang dipilih. Materi pembekalan berisi tujuan, manfaat, tatacara pelaksanaan, tugas yang harus dikerjakan dan dilaporkan, manajemen data diklat, serta hak dan kewajiban peserta.

Di samping itu, akan dilakukan juga pembekalan kepada calon instruktur yang akan menjadi fasilitator di dalam proses IN-1 dan IN-2. Pembekalan instruktur bersifat substantif, yaitu sesuai dengan paket-paket keahlian yang dipilih untuk Program Keahlian Ganda bagi guru produktif.

Pelaksanaan pembekalan narasumber, calon guru pendamping, dan calon peserta harus dilaksanakan sebelum kegiatan ON-1 dimulai. Sedangkan kegiatan pembekalan instruktur harus sudah dilaksanakan sebelum dimulainya kegiatan IN-1.

4. Pelaksanaan Program Keahlian Ganda

Program Keahlian Ganda bagi guru produktif dilaksanakan dalam 4 (empat) tahap: (1) ON-1: program pengenalan kompetensi guru produktif; (2) IN-1: program

peningkatan kompetensi; (3) ON-2: program penguatan pengalaman lapangan; dan (4) IN-2: program peningkatan kompetensi dan penajaman kompetensi produktif serta uji kompetensi keahlian.

Pada tahap pertama, ON-1, program dilaksanakan selama 3 bulan (12 minggu) di sekolah tempat magang, yaitu SMK yang menyelenggarakan kelas sesuai dengan paket keahlian yang menjadi sasaran peserta Program Keahlian Ganda yang memenuhi kriteria SMK magang. Pada tahap ini peserta mempelajari 3 modul Guru Pembelajar secara mandiri dengan moda daring didampingi oleh guru pendamping. Apabila memenuhi persyaratan lulus, maka peserta dapat melanjutkan ke tahap beikutnya.

Pada tahap kedua, IN-1, program dilaksanakan selama 2 bulan (8 minggu) di tempat penyelenggaraan Program Keahlian Ganda, yaitu PPPPTK atau LPPPTK KPTK, atau tempat lain yang ditentukan oleh PPPPTK atau LPPPTK KPTK. Pada tahap ini peserta mempelajari 4 modul guru pembelajar dengan moda tatap muka. Apabila memenuhi persyaratan lulus, maka peserta dapat melanjutkan ke tahap beikutnya.

Pada tahap ketiga, ON-2, program kembali dilaksanakan di sekolah tempat magang selama 3 bulan (12 minggu), dengan kegiatan utama praktik mengajar dan mempelajari 2 modul guru pembelajar. Kegiatan lainnya adalah praktik kerja di industri yang sesuai dengan kompetensi yang dipelajari. Apabila memenuhi persyaratan lulus, maka peserta dapat melanjutkan ke tahap beikutnya.

Pada tahap keempat, yaitu IN-2, program dilaksanakan kembali di tempat penyelenggaraan Program Keahlian Ganda selama 1 bulan (4 minggu), yaitu PPPPTK atau LPPPTK KPTK, atau tempat lain yang ditentukan oleh PPPPTK atau LPPPTK KPTK. Pada tahap ini peserta mempelajari 1 modul guru pembelajar dengan moda tatap muka dan mengikuti persiapan dan pelaksanaan uji kompetensi keahlian untuk memperoleh setifikat keahlian dari LSP.

Setelah berakhirnya tahap keempat, peserta diwajibkan untuk kembali magang industri selama 2 bulan dan mengikuti program pendidikan dan pelatihan profesi guru (PLPG) yang diselenggarakan oleh LPTK untuk memperoleh sertifikat profesi pendidik sesuai dengan kewenangan mengajar paket keahlian yang baru.

D. Evaluasi

Evaluasi dimaksudkan untuk memantau proses pelaksanaan pembelajaran dan ketercapaian kompetensi sesuai dengan karakteristik paket keahlian. Evaluasi terhadap proses pembelajaran meliputi evaluasi terhadap peserta, evaluasi fasilitator, dan evaluasi penyelenggaraan keseluruhan aktifitas pada Program Keahlian Ganda. Evaluasi terhadap ketercapaian kompetensi keahlian melalui uji keterampilan, uji kinerja mengajar, dan tes akhir modul.

E. Keberhasilan Pelaksanaan Program

Keberhasilan pelaksanaan Program Keahlian Ganda ditentukan oleh 5 (lima) variabel, yaitu: 1) fasilitator yaitu narasumber, instruktur, guru pendamping, 2) materi, 3) peserta, 4) strategi, dan 5) anggaran. Kelima variabel tersebut harus dipersiapkan dengan baik agar dapat terwujud pelaksanaan program yang diinginkan. Secara rinci variabel dan subvariabel program sebagaimana dimuat pada tabel berikut.

Tabel 3. 1 Variabel dan Subvariabel Keberhasilan Pelaksanaan Program

No

Variabel

Sub Variabel

1 Fasilitator - Sesuai dengan kriteria yang ditetapkan - Jumlah memenuhi kebutuhan (2 orang per kelas). - Mencapai kepuasan peserta minimal 85

2 Bahan - Ketersediaan Modul sesuai jumlah peserta - Kesiapan modul sebelum kegiatan. - Kelengkapan perangkat pembelajaran. - Kemudahan memahami isi modul

3 Peserta - Kesesuaian latar belakang pendidikan dengan kompetensi keahlian yang menjadi sasaran Program Keahlian Ganda - Kesesuaian waktu pemanggilan peserta.

4 Strategi Pelaksanaan - Kesesuaian penggunaan pendekatan dan metode dengan karakteristik kompetensi keahlian. - Kesesuaian pengaturan jadwal. - Kesesuaian pelaksanaan evaluasi. - Ketersediaan laporan penyelenggaraan

5 Anggaran - Ketersediaan anggaran sesuai kebutuhan - Kelengkapan dokumen keuangan sesuai ketentuan

F. Tempat Kegiatan

Program Keahlian Ganda dilaksanakan dilembaga pendidikan dan pelatihan yang memiliki alat dan bahan yang mendukung pemahaman dan penajaman kompetensi, baik untuk pelaksanaan proses ON dan IN. Lembaga tersebut antara lain sebagai berikut.

1. PPPPTK, LPPPTK KPTK, LPMP

2. SMK

3. BLK

4. Lembaga diklat lain Untuk kegiatan pembekalan narasumber, guru pendamping, dan peserta dapat

dilaksanakan di hotel atau tempat lain yang ditetapkan.

G. Kepanitiaan Penyelenggara

Pelaksanaan Program Keahlian Ganda melibatkan beberapa komponen kepanitiaan yaitu: 1) Penanggungjawab Bidang Akademik (PJBA), 2)Tim Teknis, dan 3) Panitia Kelas.

1. Penanggungjawab Bidang Akademik (PJBA)

PJBA bertanggungjawab terhadap ketepatan penyampaian materi ditinjau dari pendekatan andragogi, substansi materi, alokasi waktu, penggunaan metode, keaktifan peserta, dan respon selama kegiatan berlangsung. Jumlah PJBA perlokasi adalah 1(satu) orang berasal dari PPPPTK /LPPPTK KPTK.

2. Tim Teknis

Tim Teknis bertanggungjawab terhadap keterlaksanaan penyelenggaraan ditinjau dari ketersediaan alat dan bahan, keuangan, koordinasi dengan dinas pendidikan kabupaten, penyiapan tes. Jumlah Tim Teknis adalah 1 (satu) orang per lokasi kegiatan yang berasal dari PPPPTK /LPPPTK KPTK.

3. Panitia Kelas

Untuk melayani administrasi peserta selama pelaksanaan kegiatan berlangsung, ditugaskan 2 (dua) orang panitia per kelas. Panitia tersebut dapat berasal dari Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota atau sekolah. Persyaratan utama panitia kelas adalah mampu mengoperasikan komputer khususnya program excel dan aplikasi sistem informasi manajemen moda tatap muka.

H. Pembiayaan

Program Program Keahlian Ganda dapat dibiayai melalui APBN, APBD, atau partisipasi dari masyarakat/lembaga pendidikan. Penggunaan dana menganut prinsip efisiensi dan efektivitas.

BAB IV

STRATEGI PENYELENGGARAAN PROGRAM SERTIFIKASI KEAHLIAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIK (KEAHLIAN GANDA) BAGI GURU SMK/SMA

A. Pemetaan Guru SMK

Kebutuhan guru produktif SMK sejatinya harus dilakukan melalui analisis kebutuhan dengan melibatkan Pemerintah Daerah (Disdik dan BKD), BKN Regional, DU/DI, LPTK, dan PPPPTK. Output dari analisis kebutuhan guru produktif adalah peta guru produktif berbasis wilayah, per sekolah, per wilayah, per individu guru, jenis kelamin, per mata pelajaran. Pada tahun 2016 analisis kebutuhan guru produktif SMK telah dilakukan oleh Ditjen GTK berbasis data guru dalam Dapodik dengan menggunakan variabel analisis kurikulum 2013 dan rencana pengembangan peserta didik.

Hasil analisis kebutuhan guru untuk setiap mata pelajaran di semua jenjang pendidikan diperoleh data bahwa secara keseluruhan terjadi kelebihan guru adaptif dan normatif. Tahapan berikutnya dilakukan identifikasi guru-guru tersebut per mata pelajaran dan wilayah untuk dicalonkan sebagai guru produktif melalui Program Keahlian Ganda.

B. Penetapan Program Prioritas

Berdasarkan hasil analisis data guru produktif di SMK, disimpulkan bahwa kebutuhan guru SMK produktif sangat mendesak untuk dipenuhi. Pemenuhan guru SMK produktif ini melalui beberapa metode/cara yaitu: 1) alih tugas atau mutasi, 2) program keahlian ganda, 3) rekrutmen baru, 4) mahasiswa magang, dan 5) Outsourcing dari industri. Memperhatikan kebutuhan guru yang mendesak, maka program jangka pendek yang dinilai sangat efektif dan efisien adalah Program Keahlian Ganda dengan memberikan tambahan kewenangan mengajar bagi guru mata pelajaran adaptif, normatif, dan produktif tertentu di SMK serta guru mata pelajaran tertentu di SMA. Guru mata pelajaran produktif di SMK yang menjadi prioritas pemenuhan adalah maritim/kelautan, pertanian, ekonomi kreatif, pariwisata, serta teknologi dan rekayasa. Prioritas pemenuhan kebutuhan guru produktif melalui Program Keahlian Ganda disajikan pada tabel berikut.

Tabel 4. 1 Prioritas Pemenuhan Kebutuhan Guru Produktif SMK melalui Program Keahlian Ganda

Urutan Pemenuhan Kebutuhan No

Implementasi Guru Produktif SMK

1. Dari guru normatif, dan adaptif Diklat guru melalui Program Keahlian Ganda atau yang relevan, di kabupaten/

pemberian kewenangan mengajar guru kota yang sama.

dilaksanakan di PPPPTK lingkup kejuruan, LPPPTK

2. Dipenuhi dari guru produktif KPTK, Balai Diklat Teknis atau DU/DI yang relevan. SMK dengan paket keahlian

Dasar penetapan mata pelajaran adalah

1) Data Hasil Analisis Kebutuhan Guru Direktorat keahlian yang sama), di

yang serumpun (program

Pembinaan Guru Pendidikan Menengah Ditjen kabupaten/kota yang sama.

GTK Tahun 2016

2) Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan.

3) Kewenangan mengajar dibuktikan dengan sertifikat pendidik dari LPTK dan sertifikat keahlian dari LSP.

C. Pemetaan Wilayah Kerja LPTK, PPPPTK, dan DU/DI

Program Keahlian Ganda dilaksanakan di lembaga diklat antara lain PPPPTK, LPTK, dan DU/DI. Oleh karena itu, berdasarkan kebutuhan guru produktif untuk setiap jenis keahlian, perlu dilakukan pemetaan kemampuan daya tampung, sarana, dan SDM pada PPPPTK dan LPTK berbasis wilayah kerja, dan paket keahlian. Perlu juga dilakukan pemetaan DU/DI yang dapat memberikan kontribusi dalam kegiatan praktik guru peserta Program Keahlian Ganda. Selain itu diperlukan pemetaan sekolah yang sesuai untuk tempat magang guru peserta Program Keahlian Ganda pada pelaksanaan ON-2.

D. Penetapan Strategi Pelaksanaan

Program pemenuhan guru produktif SMK melalui Program Keahlian Ganda dimulai pada tahun 2016 dan dilaksanakan dengan strategi sebagaimana ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Gambar 4. 1 Alur Pelaksanaan Program Keahlian Ganda

E. Rekrutmen