3 Kesalahan Inilah yang Menjadi Penyebab

3 Kesalahan Inilah yang Menjadi Penyebab
Doa-Doa Anda Tidak Terwujud

4 Oktober 2017firmanpratama

Semua agama pasti menganjurkan para pemeluknya untuk berdoa,
agama apapun pasti selalu memberikan arahan kepada umatnya,
kepada pemeluknya untuk berdoa, memanjatkan permohonan
kepada Tuhan.

Berdoa, adalah sebuah kegiatan yang memang seharusnya
dilakukan oleh semua manusia yang “mengimani” bahwa dalam
alam semesta ini ada Dzat Yang Maha Menguasai, yang disebut oleh
beberapa agama dengan “Tuhan”, ada pula yang menyebut dengan
“sang hyang Widhi”, atau ada juga yang menyebut “Deo” atau
“Dewa”. Semua mengacu kepada Dzat Yang sama. Dzat yang Maha
Tinggi, dzat yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Setiap panjatan
doa itu seharusnya selalu terwujud, lalu kenapa ada doa yang tidak
terwujud?
Anda mungkin juga sering mengalami, sudah berdoa, siang, malam,
pagi tetapi rasanya doa itu tidak terwujud. Lantas ketika doa-doa

yang anda panjatkan itu tidak terwujud lalu anda putus asa
kemudian menganggap bahwa Tuhan itu tidak sayang, menganggap
Tuhan itu tidak adil atau ngomel-ngomel “Tuhan, kenapa Engkau
tidak mengabulkan doa-doaku”. Eits..jangan berpikir seperti itu dulu
ya, dalam artikel kali ini saya ingin memberikan 3 hal yang

membuat doa anda tida terwujud. Sama seperti seorang laki-laki
peserta platinum amc 3 hari kemarin, dia awalnya mengatakan
sudah tidak percaya lagi dengan Tuhan karena sering berdoa tapi
tidak terwujud, Ketika materi hari pertama, menangis sesenggukan
karena menyadari pikiran dia salah, yang membuat doanya tidak
terwujud bukan Tuhan, tapi cara dia yang salah. Pemahaman
tentang “doa” yang dia dapat dari pemuka agama itu yang keliru.
Dia cerita, setiap mengeluh ke para pemuka agama tentang doa
yang tidak terwujud pasti jawabannya “Tuhan belum ngasih, Tuhan
sedang nguji kamu” dan lain-lainnya. Padahal sebenarnya bukan
Tuhan yang tidak mau mewujudkan doa-doa anda, melainkan diri
anda sendri. Ada 3 Kesalahan ini yang membuat doa-doa anda tidak
terwujud, perhatikan ulasan berikut ya.


Pertama, Salah dalam Mengenali Tuhan.
Ada peribahasa yang mengatakan “tidak kenal maka tidak sayang”,
sama juga ketika anda tidak mengenali Tuhan dengan sebenarnya,
maka pasti anda tidak bisa dalam berdoa. Bagaimana anda mau
meminta kepada sesuatu yang anda sendiri tidak mengenalinya.
Banyak pemahaman yang salah tentang “TUHAN” yang membuat
doa anda tidak terwujud. Misalnya contoh sederhana ketika anda
terjatuh dijalan lalu anda berkata “Tuhan, aku terima takdir jatuhmu
ini”. Seakan-akan anda menganggap bahwa Tuhan yang membuat
jatuh, padahal diri anda sendiri yang menghendaki jatuh itu.
Baca lagi artikel ini : Inilah cara Termudah dalam Mengenali Tuhan

Kedua, Salah Menyampaikan Keinginan dalam Doa.
Berdoa itu meminta, meminta kepada Tuhan dzat yang Maha
Mengabulkan Doa. Jadi mintalah apapun itu, tapi banyak orang yang
juga protes ke saya lewat inbox fb “mas firman, kita kan tidak boleh
mengatur Tuhan dengan keinginan kita”, ini pernyataan yang keliru.
Dalam berdoa, bukan mengatur tetapi meminta, meminta kepada
dzat yang Maha Memberi. Lantas dimana salahnya? Banyak orang
memiliki pemahaman yang keliru, bahkan banyak pengajian atau

majelis ilmu lainnya yang memberikan pemhaman yang salah
tentang doa. Akibatnya banyak orang itu kelihatannya saja berdoa,
tapi sebenarnya tidak berdoa.
Baca lagi artikel ini : 3 Hal Penting yang Perlu dilakukan sebelum
berdoa
Ketiga, Memang sebenarnya tidak Mau Doanya terwujud.
Banyak orang karena tidak memahami bagaimana “berdoa” yang
benar, maka jadinya sering mengeluh seakan-akan Tuhan tidak
mengabulkan doanya. Padahal bukan Tuhan yang tidak
mengabulkan doanya, melainkan dirinya sendiri yang salah dalam
“melakukan” doa. Karena itu dalam kelas AMC ada materi
bagaimana membuat doa yang selalu terjadi. Yang membuat doa
tidak terwujud karena memang diri anda sendiri yang sesungguhnya
tidak mau menerima doa itu terjadi. Di mulut ingin A tapi dalam
pikirannya maunya B.

Berdoa itu tidak hanya mengucapkan kata-kata melalu mulut,
berdoa itu tidak hanya dengan membunyikan kalimat-kalimat arab,
atau kalimat-kalimat bahasa jawa, atau kalimat-kalimat dalam
bahasa sansakerta, berdoa itu membutuhkan “pemahaman yang

benar dan utuh” tentang diri sendiri dan Tuhan. Sehingga ketika
sudah benar pemahaman dirinya maka ketika mengucapkan “A”
maka terjadilah “A”.