GN: Majalah GAYa NUSANTARA No 03/Tahun 07

Kabar Komunitas

Nomor Rekening

ARISAN BERMAKNA:

Bank BNI Cabang UNAIR Surabaya a.n. Yayasan Gaya Nusantara

Ajang Menjaga Kekompakkan Team Work Aktivis GN

Directory

Puisi

Menguas Binar Senja 8

Cerita

Sampul :

Lukman 18

Eman, ak ti vis muda

Ulasan Film

waria di Komunitas Perempuan Kopi 16 Seha ti Makassar,

Sulawesi Selatan.

S ekapur Sirih

B ulan Juni 2012 dit et apkan sebagai Bulan Kebanggaan LGBT di Amerika

Serikat oleh Presiden Barack Obama. Tent u hal ini merupakan sej arah bagi komunit as LGBT di Amerika Serikat karena presidennya menet apkan bulan khusus unt uk mereka. Pat ut lah unt uk disyukuri dan dirayakan. Semoga hal ini dapat menj adikan inspirasi bagi negara-negara lain, t ermasuk Indonesia, unt uk melakukan hal yang sama.

Berbicara masalah kebanggaan, khususnya sebagai LGBTIQ di Indonesia, t ent unya bukan hal yang muda bagi kit a. Sej ak kecil kit a sudah mendengar st igma-st igma t ent ang LGBTIQ yang dij ej alkan t erus-menerus di ot ak kit a olah orang-orang di sekit ar kit a. Sehingga saat kit a merasakan bahwa kit a adalah bagian dari LGBTIQ, t imbul pergolakan yang hebat dalam diri kit a unt uk mengingkari siapa diri kit a yang sebenarnya. St res, depresi, minder, t idak percaya diri at au merasa sebagai orang t ermalang di dunia, it ulah yang pernah kit a rasakan saat berusaha menent ang diri sendiri. Imbasnya t ent u saj a kebanggaan menj adi seorang LGBTIQ menj adi sedikit at au bahkan mungkin t idak ada.

Beberapa orang berhasil melewat i masa-masa sulit nya, dan perlahan- lahan mulai menemukan rasa kebanggaannya sebagai LGBTIQ. Selain karena keinginan dan usaha yang begit u kuat unt uk menj adi diri sendiri, dukungan orang-orang t erdekat , berbagai inf ormasi yang benar maupun membangun j aringan net working lebih luas, j uga sangat membant u unt uk meningkat kan kebanggaan seseorang sebagai LGBTIQ. Mereka yang bangga akan j at i dirinya, t ent unya dapat eksis di kehidupannya dan mampu melewat i berbagai rint angan yang ada dengan lebih muda, karena memang t idak ada beban dengan ke- LGBTIQ-annya.

Sebaliknya, masih banyak LGBTIQ lainnya yang belum menemukan kebanggan dirinya. Mereka masih menganggap dirinya sebagai aib, penyakit , sampah at au sebut an negat if lainnya. Tent unya kit a menj adi prihat in dengan hal ini, oleh sebab it u adalah menj adi t ugas kit a bersama unt uk memberikan dukungan kepada mereka agar mereka pun dapat menemukan kebanggaan dirinya sebagai seorang LGBTIQ. Dan maj alah GN sebagai media dari LGBTIQ unt uk LGBTIQ dapat digunakan sebagai salah sat u sarana unt uk membangkit kan kebanggan sebagai seorang LGBTIQ.

( Redaksi )

Seberapa

Ta h u k a h A n d a

Mengenai

Kisah Kaum Luth (Lot)?

Farees - Palembang

1 . Kaum Lut h j uga pelaku t indak berhala (Quran sura Asy-Syu’ araa 174 dan

Bible surat Roma 1: 25), dan bukankah hal ini sesungguhnya menyulit kan pemuka agama manapun unt uk membuat klaim bahwa “ Masalah mereka dengan Tuhan hanyalah homonya” ? Dalam agama mana homoseksual merupakan “ dosa t erbesar” ?

2 . Pada zaman Lut h it u, mengapa manusia sebanyak sat u kot a yang t elah

saling menikahi lawan j enis (Quran sura Asy-Syu’ araa 160-175 dan Bible surat Roma 1: 26-27), bisa berubah menj adi homoseksual secara massal dan sangat ekst rim hanya dalam sat u generasi? (Ingat bahwa di negara-negara yang ramah t erhadap keberagaman seksualit as, misalnya Af rika Selat an dan Net herlands yang t elah melegalkan pernikahan sesama j enis, hingga saat ini belum pernah t erj adi keseragaman seksualit as yang begit u ekst rim dan f enomenal di mana semua penduduk negara it u menj adi homoseksual HANYA dalam sat u generasi. Selama manusia masih punya kehendak bebas (f ree will) sendiri, apa hal sepert i it u bahkan mungkin t erj adi? Bila ya, lant as kenapa semua manusia di bumi pada saat ini t idak beragama hanya sat u agama t ert ent u saj a dan t idak yang lainnya?

Apa pent ingnya Tuhan memilihkan bent uk fi 3. sik kepada 2 orang malaikat

yang diut usNya, sebagai pemuda-pemuda yang berparas t ampan (Quran sura Al-Qamar 33-38 dan Bible surat Kej adian 19: 4-9), padahal Sang Maha Tahu it u akan mengirim mereka ke sebuah kot a yang dipenuhi lelaki-lelaki homoseks?

4. Bila Tuhan bisa dan t elah menet apkan bahwa umat manusia sama sekali

t idak pernah mengenal homoseksualit as sebelum zaman Lut h (Quran sura Al-A’ raaf 80-84 dan Al-Ankabuut 26-35), mengapa Tuhan lant as mengubah keadaan it u dengan sangat ekst rim pada zaman Lut h, di mana semua penduduk secara f enomenal “ berubah menj adi homoseksual” ? (Ini pert anyaan bagi mereka yang menganut t eori bahwa homoseksualit as belum pernah ada pada kaum/ umat manusia manapun sebelum Kaum Lut h)

5. Mengapa Tuhan t idak mengirimkan virus HIV (AIDS) sebagai penyakit

kut ukan at as “ dosa homoseksual” Kaum Lut h?

6. Unt uk Anda yang bert eori bahwa homoseksualit as at au SSA (same sex

at t ract ionism; ket ert arikan pada sesama j enis kelamin) seseorang adalah “ uj ian keimanan” yang diberikan Tuhan kepadanya;

A. Bila pada zaman Lut h it u t erbukt i bahwa t idak ada sat u manusia pun yang berhasil lulus dari “ uj ian homoseksualit as” yang diberikan Tuhan kepada mereka, t idakkah Tuhan kemudian dapat melihat bahwa “ uj ian” ini t erlalu berat unt uk diberikan pada manusia manapun sesudah j aman it u?

B. Bila keimanan Lut h t idak pernah diuj i dengan “ mengalami homoseksualit as” , maka apa yang bisa membukt ikan bahwa ia bisa lebih beriman daripada warga Sodom yang ” mengalami homoseksualit as” ? At au dengan kat a lain; Lut h mengat akan bahwa dirinya “ beriman” bukan? Tapi ia bukannya berhasil lulus dari “ uj ian homoseksualit as” it u; melainkan memang t idak pernah mengalaminya kok! Bukankah Tuhan sudah bersikap “ Maha Kurang Adil” dalam t eori anda ini?

7. Bila homoseksualit as Kaum Lut h adalah sebuah “ cont oh dari Tuhan”

unt uk menunj ukkan bahwa perilaku homoseksual it u adalah dosa, maka t idakkah Tuhan secara f air j uga perlu mencont ohkan set idaknya sat u saj a manusia di muka bumi ini yang berhasil “ mengat asi” homoseksualit asnya, dan karenanya bisa lolos dari murka, laknat dan siksaNya? Nah, mana “ cont oh” sepert i it u dalam Quran dan Bible? Dan kenapa Lut h sendiri t idak dij adikan ” cont oh” sepert i it u?

8. Apakah ist ri Lut h adalah seorang lesbian, sehingga ia pant as mendapat kan

azab/ hukuman yang sama dengan hukuman yang diberikan Tuhan hanya bagi pelaku homoseksual; mat i t ert impa bebat uan membara (Quran sura Huud ayat 81)?

(Pert anyaan ini diperunt ukkan hanya bagi umat Islam saj a. Umat Krist iani t idak pat ut menj awabnya karena bukan sepert i ini kronologi yang dicerit akan dalam Alkit ab t ent ang bagaimana ist ri Lot / Lut h menemui aj alnya. Lihat Kej adian 19 ayat 24)

9. Unt uk Anda yang bert eori bahwa homoseksualit as seseorang adalah

“ godaan dan buj uk rayu iblis” , t eori Anda it u sama dengan “ Teori Uj ian Keimanan” pada nomor 6 dan “ Teori Cont oh dari Tuhan” pada nomor 7 (bukankah “ godaan iblis” secara ot omat is sudah merupakan suat u ” uj ian keimanan” dan kasus demikian bisa “ dij adikan cont oh” ?). Karena it u, pert anyaan nomor 6 dan

7 j uga diperunt ukkan bagi Anda, dengan t ambahan;

A. Mengapa iblis-set an t idak pernah berminat dan/ at au t ak pernah berhasil menggoda umat -umat “ sesat ” lainnya sebelum Kaum Lut h, unt uk j uga menj adi homoseksual? Tolong j elaskan mengapa manusia-manusia berhala, pembunuh, perampok, penghasut , pendust a, pelaku zina ant ar lawan j enis, dan pelaku berbagai “ kej ahat an” lainnya sudah ada di muka bumi ini j auh sebelum j aman Lut h, t api kok hanya “ kej ahat an homoseksual” yang “ ket inggalan j aman” dan baru “ t iba” di muka bumi sej ak j aman Lut h?

B. Karena homoseksualit as dan biseksualit as j uga diket ahui t erj adi dalam di dalam dunia hewan at au kingdom animalia (bagi yang belum menget ahui f akt a-

f akt a zoologik-saint i fi k t ent ang hal ini dan berminat mempelaj arinya, silakan hubungi unt uk mendapat salinan present asi; “ Tuhan, Hewan Homo dan Sains” , at au ket ik “ gay animals” di mesin pencari int ernet ), maka mana pernyat aan Tuhan bahwa hewan-hewan homoseksual j uga dilaknat olehNya, dan iblis-set an sepert i apa yang bisa “ menggoda” hewan-hewan ini unt uk melakukan “ dosa homoseksualit as” ? Dan karena hewan-hewan ini t idak mempunyai pikiran dan/ at au kehendak bebas sepert i yang kit a miliki, maka dalam cara bagaimana iblis-set an bisa mempengaruhi “ pikiran” mereka unt uk melakukan dosa it u?

10. Unt uk Anda yang bert eori bahwa homoseksualit as adalah suat u

penyakit menular yang pada awalnya menj angkit i beberapa orang di Sodom sebelum “ meracuni” seluruh kot a it u;

A. Mana ayat dalam kit ab Anda yang memuat penj elasan sepert i it u dari Tuhan?

B. Apakah “ penyakit ” it u t idak pernah ada sebelum j aman Lut h, dan lant as bagaimana ia bisa ada?

C. Mengapa “ penyakit ” it u masih bisa ada dan menj angkit i umat manusia hingga hari ini, padahal Tuhan t elah “ membasmi” semua homoseksual di Sodom t anpa kecuali, sebelum sempat menularkan “ penyakit ” mereka it u pada warga kot a lain?

Lebih j elasnya silakan hubungi saya: keberadaan@yahoo. com

Puisi

Menguas binar Senja Menguas binar Senja

Aan an

D Menari-nari layaknya bidak tanpa noda

iujung kaki langit yang kian renta Terlihat sambar debu bertaburan

Menyuguhkan lelanggam muram Diujung mega lainnya

Tampak seraut murka tengah mengangga Panas menghujat dan peluh merintih Menujam bengis pada sesiapa yang menyalak

Sedang ditepi rerimbunan telaga Terhanyut jiwa kian kecut Hatinya tak terbasuh Kendati sebagian raganya berada didasarnya

Kaki-kaki kecil berlarian diantara jalanan Tumpang-tindih meninggalkan jejak Kian hari kian padat Seakan tak ada lagi rongga untuk bergerak

Lelaki itu, Masih saja muram Diantara bilah jeruji jiwanya Yang kian satir dan seakan tak ada lagi raga

GAY GAY

Bukan Bukan

Penyakit Penyakit

by Hangga Diput ra (www. mevoicef oru-mevoicef oru. blogspot . com) Ket ert arikan saya t ent ang isu-isu homoseksual berangkat dari kisah nyat a

yang saya alami, t hat ’ s right i’ m gay, sej ak kecil merasa berbeda dengan saudara- saudara dan t eman-t eman laki-laki. Ent ahlah, kalau mereka suka pist ol dan pedang, saya nyaman dengan boneka Susan. Menginj ak remaj a, saya mencari t ahu apakah hal ini sakit at au apa. Saya j uga ingin t ahu mengapa ada orang yang memiliki selera berbeda. Penyakit kah? At au hanya gaya hidup modern? Pert anyaan-pert anyaan t ersebut berput ar di benak saya, memberont ak ingin menemukan j awaban.

Saya masuk f akult as psikologi di salah sat u universit as di Surabaya dengan t uj uan menemukan j awaban t ersebut . Maka sej ak awal semest er saya merencanakan menyusun skripsi homoseks. Saya sering membaca t ext books homoseksualit as dan t erus berlanj ut . Isi buku umumnya sama. Homoseksualit as t idak disebut penyakit , gangguan j iwa, at au gaya hidup modern. Dunia psikiat ri dan psikologi t idak lagi mengkat egorikan sebagai penyakit at au gangguan j iwa sepert i pemikiran masyarakat umum. Lalu muncul pert anyaan dalam benak saya, mengapa masyarakat mempermasalahkan kaum homoseks? Berlomba- lomba menyembuhkan, membawa ke psikiat er at au psikolog dengan harapan t erbebas dari penyakit nya. Benarkah homoseks bisa disembuhkan?

Ist ilah “ sembuh” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah Ist ilah “ sembuh” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah

Penolakan masyarakat didasarkan paham het eronormat ivit as, yait u norma yang hanya menyet uj ui laki-laki berpasangan dengan perempuan dan sebaliknya, bukan berpasangan dengan sesama j enisnya. Dit ambah st igma- st igma negat if t erhadap kaum homoseks sepert i drugs user dan f ree sex; masyarakat beropini homoseksual sebat as gaya hidup modern yang berisi perbuat an negat if yang beruj ung penyakit sepert i HIV & AIDS. Meskipun ada gay dan lesbian yang berprest asi. Ke mana t eman-t eman kit a yang berprest asi it u? Mengapa t idak diperhat ikan masyarakat ?

Dari beberapa buku yang saya baca, saya menyimpulkan karena media massa t idak pernah mengeksposnya, media massa cenderung mengekspos perilaku-perilaku negat if , sepert i kasus pembunuhan yang dilakukan seorang gay. Media massa lebih menonj olkan pada homoseksualnya, bukan kasus pembunuhannya. Sehingga masyarakat berpendapat homoseks adalah pembunuh berdarah dingin. Padahal menurut saya siapapun bisa j adi pembunuh, t idak peduli apapun orient asi seksnya. Bila media massa memberi porsi berimbang, maka masyarakat memperoleh banyak inf ormasi mengenai homoseksual.

Lalu apa penyebab seseorang menj adi homoseks? Menurut pakar psikiat ri dan psikologi, penyebabnya masih dalam perdebat an. Ada yang mengat akan

f akt or-f akt or biologis sepert i hormon, kromosom, dan hypot halamus. Namun ada j uga yang mengat akan f akt or-f akt or psikososial sepert i pola asuh ibu yang dominan dan ayah yang lemah, dan kegagalan dalam f ase phallic dalam t ahap perkembangan psikoseksual. Lebih j auh lagi banyak yang mengat akan adanya int eraksi keduanya sebagai penyebab.

Bagaimana dengan saya sendiri? Saya sependapat ada int eraksi ant ara

f akt or biologis dan psikososial, di mana f akt or biologis sebagai f uel at au bahan bakarnya, sedangkan psikososial sebagai t riggernya. Inside every homosexuals t here’ s a gay f uel, psychosocials are j ust t rigger t o light it . Dan siapa saj a yang bisa menj adi homoseksual? Jawabannya siapa saj a berpot ensi homoseks t idak peduli ras, suku, st at us sosial, agama, dan pekerj aan.

Pada t ahun 2011, saya dua kali membagikan pemahaman mengenai homoseksual. Pert ama, bulan April 2011, saya mengikut i lomba psychopost er di Universit as Hang Tuah Surabaya. Awalnya saya agak t akut kalau post er menuai prot es dari penont on lomba, t api pada hari H malah banyak yang ant usias. Banyak pert anyaan dari penont on, sepert i siapa saj a yang bisa menj adi homoseksual, apakah homoseksual bisa disembuhkan, dan mengapa seseorang bisa menj adi homoseksual. Pert anyaan-pert anyaan t ersebut membuat saya semakin yakin kalau masyarakat kurang at au lebih t epat nya belum memahami

Pengalaman di at as membuat saya mere fl eksikan diri bahwa di belahan bumi mana pun (t erkecuali Belanda), homoseksual masih isu krusial. Bahkan Amerika yang t erkenal paham liberalnya masih pro dan kont ra; dan dari 50 Negara bagian di Amerika hanya sedikit yang mengakui pernikahan sesama j enis.

Saya mengaj ak t eman-t eman gay dan lesbian unt uk mengembangkan pot ensi yang dimiliki, karena being homosexual doesn’ t mean you have t o

be loser. Banyak t eman-t eman gay dan lesbian yang memiliki pengalaman sepert i kalian: penolakan, diskriminasi, huj at an, dan st igma negat if . Jadikan pelecut semangat unt uk menunj ukan pada dunia bahwa gay dan lesbian bukan pecundang.

Bagi orang t ua yang memiliki anak gay at au lesbian, ket erkej ut an, rasa marah, kecewa, dan sedih adalah reaksi waj ar. Memarahi, memukul, berusaha menut up mat a, dan mendiskredit kan anak merupakan t indakan kurang bij ak. Lebih bij ak bila orang t ua membuka diri pada isu-isu homoseksual. Orang t ua dapat menggunakan int ernet sebagai salah sat u media memahami homoseksualit as. Bisa j uga membeli buku-buku at au menont on fi lm- fi lm bert ema homoseksual. Salah sat u fi lm yang saya rekomendasikan berj udul Prayers f or Bobby.

Unt uk Ibu Ment eri Kesehat an dan akademisi, saya rasa memiliki peran pent ing dalam sosialisasi pada masyarakat bahwa homoseksualit as bukanlah gangguan j iwa at au penyakit . Sosialisasi dapat dilakukan melalui berbagai cara sepert i t alkshow, post er, at au iklan.

Nah, demikian t ulisan singkat saya mengenai isu t abu yang sebenarnya menarik unt uk dibahas namun j arang t erekspos karena t erbent ur ket abuan di masyarakat . Semoga t ulisan ini dapat membuka pint u bagi kesej aht eraan psikologis bagi homoseksual dan masyarakat dapat melihat homoseksualit as sebagai bent uk perbedaan selera.

http://i41.tinypic.com/5aevr7.png

ANNUAL SURVEY GN 2012:

“Masih Mengandalkan Kondom Gratisan , Daripada Membeli Sendiri”

Dengan dukungan dari SUM Program, GAYa NUSANTARA (GN) melakukan annual survey pada t anggal 2-16 Mei 2012 lalu. Survei ini bert uj uan unt uk melihat hasil dari program Int ervensi Perubahan Perilaku (IPP) yang sudah dilakukan GN sej ak Juni 2011 hingga Mei 2012 kepada kelompok gay dan laki- laki yang berhubungan seks dengan laki-laki (LSL) lainnya di Surabaya, yang meliput i: cakupan int ervensi, penget ahuan komprehensif t ent ang HIV & AIDS, perilaku seks yang lebih aman, perilaku pemakaian narkoba/ alkohol, sert a perilaku mencari bant uan kesehat an.

Survei ini memakai pewawancara dari kalangan akademisi, yait u para mahasiswa/ mahasiswi dari Universit as Airlangga (Unair) dan Universit as Surabaya (Ubaya), t idak memakai pewawancara dari GN sendiri, dengan harapan akan lebih obyekt if dalam menggali j awaban dari 200 orang responden yang bersedia mengikut i survei ini. Adapun lokasi unt uk survei dipilih secara acak dengan menggunakan www. random. org dari beberapa lokasi ngeber gay dan LSL lainnya di Surabaya. Hasil dari pengacakan t ersebut akhirnya yang t erpilih sebagai lokasi unt uk survei adalah Pat t aya, Taman Eden, Taman Bungkul, sert a beberapa kawasan di Surabaya Timur dan Surabaya Pusat yang menj adi t empat kos para responden, t ermasuk j uga GNCC.

Sesuai dengan t uj uan maka survei ini menggunakan met ode kuant it at if . Dan karena bert uj uan unt uk melihat out come dari sebuah program int ervensi, maka survei ini adalah survei populasi dari sasaran int ervensi t ersebut . Dilakukan dalam sat u kali pengambilan dat a (pot ong lint ang/ cross sect ional). Populasi yang menj adi responden dari survei ini adalah gay dan LSL lainnya yang melaporkan hubungan seks dengan laki-laki lain dalam 3 bulan t erakhir, dan berada di lokasi survei pada saat kunj ungan t im survei unt uk wawancara.

Responden di sini t idak hanya t erbat as pada gay dan LSL lainnya yang menj adi dampingan GN saj a, namun j uga t ermasuk yang bukan dampingan GN t api berada di lokasi survei pada saat kunj ungan t im survei.

Hasil-hasil dari survei ini sesuai dengan t uj uannya, secara ringkas adalah sebagai berikut . Unt uk cakupan int ervensi, dari 200 responden t ernyat a 185 orang adalah dampingan GN, sedang 15 orang lainnya bukan dampingan GN. Mayorit as mereka mengat akan baik t erhadap kegiat an out reach yang dilakukan para Pet ugas Lapangan (PL) GN, meliput i kej elasan inf ormasi yang disampaikan (penget ahuan dasar t ent ang IMS, HIV dan AIDS), kenyamanan saat menerima inf ormasi, penguasaan mat eri yang disampaikan, ket epat an wakt u, kecukupan wakt u yang diberikan hingga keramahan PL. Mereka j uga cukup mendapat kan mat eri-mat eri pencegahan dari para PL, berupa kondom dan pelicin berbahan dasar air. Sert a dibant u PL unt uk mengakses layanan pemeriksaan IMS dan VCT.

Meski kegiat an out reach yang dilakukan PL mayorit as dinilai baik, namun ironisnya j ust ru pemahaman responden t erhadap penget ahuan komprehensif HIV dan AIDS yang sudah disampaikan para PL belum memuaskan. Misalnya t erhadap pert anyaan apakah seseorang yang t erinf eksi HIV bisa dit ent ukan hanya dengan melihat nya saj a? 114 orang (57%) menj awab dengan salah dan hanya 86 (43%) saj a yang menj awab benar. Unt uk pert anyaan apakah pemakaian kondom saat berhubungan seks dapat mengurangi risiko t ert ular HIV, cukup bagus 182 orang (91%) menj awab benar, hanya 18 orang (9%) saj a yang salah. Pert anyaan apakah saling set ia dapat mengurangi risiko penularan HIV, 170 orang (85%) menj awab dengan benar dan 30 orang (15%) menj awab salah. Apakah seseorang dapat t ert ular HIV dari gigit an nyamuk, t ernyat a hanya 126 orang (63) saj a yang bisa menj awab dengan benar, 74 orang (37%) lainnya menj awab salah. Apakah seseorang dapat t ert ular HIV dari penggunaan peralat an makan/ minum bersama, j awaban benar 136 orang (68%) saj a, selebihnya 64 orang (32%) salah. Sedangkan kemampuan responden menj awab

5 pert anyaan komprehensif HIV dan AIDS t ersebut adalah sebagai berikut : menj awab 5 pert anyaan dengan benar adalah 45 orang (22, 5%), menj awab

4 pert anyaan dengan benar adalah 64 orang (32%), menj awab 3 pert anyaan dengan benar adalah 45 orang (22, 5%), menj awab 2 pert anyaan dengan benar adalah 39 orang (19, 5%), menj awab 1 pert anyaan dengan benar adalah 6 orang (3%) dan sama sekali t idak mampu menj awab dengan benar adalah 1 orang (0, 5%).

Terkait dengan perilaku seks yang lebih aman, t erlihat bahwa pemakaian kondom memang masih belum konsist en. Misalnya dari pert anyaan seberapa sering menggunakan kondom dan pelicin berbahan dasar air saat seks anal dalam sebulan t erakhir, 57 orang (28, 5%) menj awab selalu, 40 orang (20%) menj awab sering, 48 orang (24%) menj awab j arang/ kadang-kadang, 49 orang (24, 5%) menj awab t idak pernah, dan sisanya 6 orang (3%) t idak menj awab. Saat dit anya apakah seks anal yang t erakhir menggunakan kondom, 127 orang

(63, 5%) menj awab ya dan 68 orang (34%) menj awab t idak, sement ara sisanya

5 orang (2, 5%) t idak menj awab. Dan yang cukup memprihat inkan dari sisi risiko penularan HIV, lebih banyak yang dianal t anpa kondom dibandingkan yang menganal t anpa kondom. It u bisa dilihat dari pert anyaan apakah anda menggunakan kondom saat dianal dalam sebulan t erakhir, 35 orang (17, 5%) menj awab selalu, 29 orang (14, 5%) sering, 37 orang (18, 5%) j arang, 73 orang (36, 5%) t idak pernah, sisanya 5 orang (2, 5%) t idak menj awab dan 21 orang (10, 5%) mengaku t idak dianal. Sedangkan pert anyaan apakah anda menggunakan kondom saat menganal dalam sebulan t erakhir, 53 orang (26, 5%) menj awab selalu, 40 orang (20%) sering, 47 orang (23, 5%) j arang, 48 orang (24%) t idak pernah, sisanya 3 orang (1, 5%) t idak menj awab dan 9 orang (4, 5%) mengaku t idak menganal.

Unt uk perilaku pembelian kondom sendiri masih rendah, meski dari sisi pendapat an responden seharusnya sudah mampu unt uk membelinya secara mandiri. Kebanyakan masih mengandalkan pemberian kondom grat isan (subsidi) dari GN. Ini bisa t erlihat dari j awaban mereka t erhadap pert anyaan apakah dalam sebulan t erakhir anda pernah membeli kondom, 65 orang (32, 5%) menj awab ya membeli kondom dan 133 orang (66, 5%) menj awab t idak membeli kondom, sedangkan 2 orang (1%) t idak menj awab. Sement ara pendapat an mereka sangat lah cukup unt uk membeli kondom, 58 orang (29%) berpendapat an di bawah 1 j ut a sebulan, 112 orang (56%) berpendapat an ant ara 1-5 j ut a sebulan, 5 orang (2, 5%) berpendapat an di at as 5 j ut a, dan 25 orang (12, 5%) t idak menj awab.

Unt uk perilaku pemakaian narkoba dan alkohol sebelum berhubungan seks, kebanyakan responden mengkonsumsi minuman beralkohol dibandingkan mengkonsumsi narkoba. Meski narkoba dan alkohol bukan penyebab penularan HIV, namun mengkonsumsinya dapat menempat kan seseorang kehilangan t ingkat kesadarannya, sehingga memungkin melakukan perilaku yang berisiko t erhadap penularan HIV. Dari pert anyaan selama 3 bulan t erakhir apakah anda mengkonsumsi alkohol sebelum berhubungan seks, 81 orang (40, 5%) menj awab ya dan 119 orang (59, 5%) menj awab t idak. Sedangkan unt uk pemakaian narkoba selama 3 bulan t erakhir sebelum berhubungan seks hanya 3 orang (1, 5%) saj a yang menj awab ya dan 197 orang (98, 5%) t idak.

Unt uk perilaku mencari bant uan kesehat an, sudah cukup bagus, meski mereka masih mengandalkan bant uan PL guna mengant arkannya mengakses layanan pemeriksaan IMS dan VCT. Beberapa kasus mengobat i sendiri unt uk gej ala-gej ala IMS masih dit emukan j uga, meski t idak banyak. Sebanyak 125 orang (62, 5%) sudah melakukan VCT yang dit awarkan PL, sedang 75 orang (37, 5%) t idak. Unt uk pemeriksaan IMS yang dit awarkan PL, sebanyak 106 orang (53%) sudah mengaksesnya dan 94 orang (47%) t idak. Mereka sendiri j uga berpendapat bahwa pelayanan dari t enaga-t enaga yang ada di t empat -t empat layanan kesehat an yang mereka akses cukup baik.

Dari hasil survei ini, beberapa kesimpulan yang di dapat adalah:

1. Cakupan int ervensi (out reach, HCT, Layanan IMS): - Responden menilai PL GN secara umum baik dalam memberikan inf ormasi t erkait penget ahuan komprehensif HIV dan AIDS, promosi layanan pemeriksaan IMS dan VCT, hingga mendampingi saat mengakses layanan IMS dan VCT yang mereka but uhkan.

2. Penget ahuan komprehensif t ent ang HIV & AIDS: - Pengert ian dan pemahaman responden t ent ang penget ahuan komprehensif HIV dan AIDS masih kurang. - Responden dalam mendapat kan sumber inf ormasi t ent ang HIV dan AIDS masih banyak t ergant ung dari PL GN.

3. Perilaku seks yang lebih aman: - Pemakaian kondom dan pelicin berbahan dasar air dari responden saat melakukan seks anal belum konsist en. - Masih banyak responden yang belum menggunakan kondom saat melakukan seks anal. - Perilaku dianal t anpa kondom lebih t inggi daripada menganal t anpa kondom.

- Kesadaran responden unt uk membeli kondom sendiri masih kurang. - Responden masih t ergant ung dari pemberian kondom oleh PL GN.

4. Perilaku pemakaian narkoba/ alkohol. - Beberapa responden mengkonsumsi narkoba/ alkohol sebelum at au saat melakukan hubungan seks, sehingga menempat kan mereka pada risiko t erhadap penularan IMS dan HIV saat kesadaran mereka menurun akibat ef ek dari narkoba/ alkohol.

5. Perilaku mencari bant uan kesehat an. - Sudah cukup banyak responden yang mengakses layanan IMS dan HCT. - Sebagian besar responden mengakse layanan IMS dan HCT dengan

diruj uk/ diant ar PL GN. - Masih ada responden yang mengobat i sendiri at au t idak mengobat i sama sekali gej ala-gej ala IMS yang muncul. - Penilaian responden t erhadap pet ugas layanan kesehat an cukup bagus. Melihat hasil survei yang ada, t ent unya beberapa langkah st rat egis perlu dilakukan GN unt uk t et ap meningkat kan kualit as program-program int ervensinya, sepert i: peningkat an kapasit as PL perlu unt uk t erus dilakukan, peningkat an pengert ian dan pemahaman dampingan t erhadap inf ormasi dasar IMS, HIV dan AIDS harus t erus dilakukan melalui berbagai media dan akt ivit as kegiat an yang ada, mendorong konsist ensi pemakaian kondom dan pelicin berbahan dasar air, mendorong dampingan lebih mandiri dengan membeli kondom sendiri, memperkuat pengelolaan out let kondom, mengingat kan ef ek pemakaian narkoba/ alkohol, maupun mendekat kan dampingan dengan akses pemeriksaan IMS maupun VCT. ( IBHOED )

Ulasan Ulasan Buku Buku

Judul

: Perempuan Kopi

Penulis

: Dewi Nova

Penerbit

: Air Publisher, Banten

Cetakan

: I, Februari 2012

Science of Gender

Tebal

: xi + 144 halaman

ISBN

: 978-602-99042-6-0

Peresensi : Antok Serean

Andreas

Apa kaitan perempuan dan kopi? Aroma kopi meruap di tiap cerpen; menghadirkan rasa khas manis sekaligus getir. Bak kopi hidup yang menyertai perj uangan perempuan-perempuan tangguh menuntut kemerdekaannya. Cerita-cerita tentang yang diharap, sebagai perempuan kepada lelaki yang kekasih, sebagai buruh kepada perusahaan, sebagai petani kepada negara, sebagai umat kepada lembaga negara, sebagai warga terhadap negara. Harapan tentang hidup bersama yang saling memanusiakan (vii). Penulis buku ini yang j uga perempuan menyublimkan dalam frasa bernas Perempuan Kopi.

13 cerpen dalam buku ini lahir dari pengalaman tubuh, hati, dan pikiran. Juga peristiwa-peristiwa dalam perj alanan bekerj a dengan organisasi kemanusiaan di desa-desa asal buruh migran dan kota-kota industri di Jawa, pada situasi kon fl ik di Aceh dan Nusa Tenggara Timur, dan ibu kota Jakarta yang kadang terkait begitu cepat dengan kota-kota di India dan Thailand (ix): Palang Bambu Daun Sirih, Negeri Pupu, Ciuman, Anak, Kebun Teh, Kartini, Pengadilan, Perempuan Kopi, Rumah Tanah, Jade Luka di Mae Sot, Kekasih Pagi, Café Kharghar, dan Tubuh.

Ada tiga cerpen bertema queer, yaitu Anak, Kekasih Pagi, dan Café Kharghar.

Cerpen Anak berkisah tentang perempuan yang memaknai anak dalam pernikahan, sekaligus pergulatan batin menginginkan benih dari laki-laki yang bukan suaminya. Meski pada akhirnya rahim di tubuhnya terisi benih suaminya yang tak memaksa memiliki anak. Lompatan cerita

16 tahun kemudian serupa titik balik yang menguatkan makna anak. Anak perempuannya comes out lesbian. Dan ia merasa menyesal sebagai perempuan, sebagai Ibu, karena tak cukup memahami anaknya. Ia minta maaf pada anak perempuannya dan melapangkan j alan terbaik bagi pilihan hidupnya.

Cerpen Kekasih Pagi bercerita tentang cinta sepasang perempuan yang tumbuh di sela-sela pagar pernikahan. Tokoh aku berkenalan dengan Niati di ruang tunggu dokter. Cerita bergulir linier dengan pertemuan demi pertemuan saat pemeriksaan ovari, tokoh aku berkunj ung ke rumah Niati, Niati berkunj ung ke rumah tokoh aku, j alan-j alan ke toko buku, tanpa sepengetahuan suami Niati. Cinta berbunga indah dalam ruang batin keduanya. Hingga tiba di titik kulminasi, hubungan itu diketahui suaminya. Pertemuan ketiganya di café kopi menyisakan lelehan air mata tatkala laki- laki itu menarik paksa tangan Niati sambil mengumpat, ” Sakit!”

Cerpen Café Kharghar bertutur tentang kompleksitas tokoh Siva dengan dirinya sendiri, dengan cinta laki-laki yang bukan suaminya, tentang posisinya sebagai aktivis perempuan yang dituduh selingkuh dengan laki- laki lain, mempersoalkan moral. Café Kharghar di India menj adi simpul awal dan akhir. Kesan obrolan dengan Adhikary, cinta Saiful yang ditolak mati- matian, tempat diskusi dengan sahabatnya, Akbar dan Sanj ay. Ia kembali ke India untuk terapi menari sekaligus bekerj a penuh waktu, meski tawaran dari Indonesia memanggil-manggil untuk pulang.

Cerpen-cerpen lain berupaya memberontak tangan penguasa yang mengebiri kemanusiaan. Cerpen Kebun Teh, perusahaan hanya membalas remah atas keringat buruh yang telah mengabdi sej ak buyutnya, pun masih memerah keringat istri para buruh di ranj ang mereka. Pada Perempuan Kopi, negara dan gerej a asyik masyuk memenj arakan para perempuan petani kopi, membunuh para lelakinya, menebangi pohon-pohon kopi yang menghidupi rakyat (vii). Membaca buku ini sembari meneguk kopi serasa merenungkan manis-getir sej arah, menggugah kekinian, dan mengobarkan semangat perubahan demi masa depan lebih baik. Tabik.

Cerita

Lukman

By Sebastian Partogi

Andi menat ap ke luar j endela ruangan kant ornya yang t erlet ak di lant ai

13 di Jakart a Pusat . Dari j endela t ersebut ia dapat menerawang langit kot a Jakart a yang t erselubung bangunan-bangunan pencakar langit . Salah sat unya Lukman Building. Tiba-t iba ia t eringat Lukman, pria yang ia t emui saat kuliah dan membuat dirinya kehilangan akal sehat karena j at uh cint a. Pria sangat t ampan yang sebet ulnya cocok menj adi f ot omodel, kalau saj a t ingginya mencapai angka 175 yang disyarat kan agen-agen permodelan. Pria yang sempat membuat dirinya dibuai kebahagiaan palsu dan t enggelam dalam laut an depresi t anpa dasar.

Andi pun t ersenyum. Ah, Lukman, engkau hanyalah bagian dari kebodohan masa mudaku. Tidak lebih. Kau t ernyat a t idak seist imewa yang aku bayangkan. Dulu aku sungguh lapar kehadiranmu karena berharap dapat mengisi kekosongan yang kurasakan di dadaku. Ternyat a aku t idak membut uhkan dirimu. Aku bisa mengisi kekosongan it u sendiri dengan kegiat an ilmiahku, dengan seni, dengan olahraga dan dengan prof esiku sebagai konselor.

Lukman berpacaran dengan seorang pria saat Andi bert emu dengannnya. Andi j at uh cint a, perasaannya menj adi hal yang sia-sia karena Lukman t elah memberikan komit men t ot al pada pria yang menj adi pacarnya it u. Tidak mungkin mengubah pikirannya lagi. Tet api, begit u bebalnya pikiran manusia saat mengalami reaksi hormonal yang menyebabkan t imbulnya cint a. Hasrat but a unt uk memiliki pun menguasai diri Andi. Ia selalu berupaya mengont ak Lukman, sekadar basa-basi, dengan harapan bisa dekat dengan pria t ersebut .

Pada awalnya Lukman t idak sadar kalau Andi t ergila-gila padanya. Lukman mengira Andi memang t ulus ingin bersahabat . Berdasarkan asumsi t ersebut ,

Andi pun menyambut semua keramahan Lukman dengan t angan t erbuka. Hingga keramahan t ersebut menj adi agak berlebihan. Lukman selalu mengirimi Andi dengan SMS set iap hari, yang isinya bermacam-macam, mulai kat a-kat a mut iara hingga pert anyaan basa-basi minimalis sepert i “ Sudah selesai belaj ar unt uk uj ian besok belum?” Lukman merasa ada yang aneh dengan keramahan yang berlebihan t ersebut . Tet api ia t idak ambil pusing. Ia pikir Andi memang kegirangan karena memiliki seorang sahabat baru. Set ahu Lukman, Andi memang t idak begit u akrab dengan rekan-rekannya semasa SMA.

Sampai suat u hari, mahasiswa usil bernama Frans mendat angi Lukman. Ia berbisik-bisik, “ Hei, kamu t ahu t idak. Si Andi it u selalu mengirim SMS karena ada udang di balik kwet iaw! ”

“ Hah? Dari mana kamu t ahu kalau si Andi sering mengirimiku SMS?” t ut ur Lukman dengan waj ah keheranan. “ Si Andi ‘ kan cerit a sama aku! Kat anya selalu kirim SMS dengan kamu malam hari. Dan ia selalu kegirangan kalau mendapat kan balasan darimu! ” “ Kenapa dia kegirangan?” “ Ya, coba saj a t ebak kenapa?! Dia ‘ kan j at uh cint a sama kamu! ” Frans

t ert awa t erbahak-bahak, “ Dia bilang coba saj a dulu deh pendekat an sama kamu, siapa t ahu kamu j uga mau sama dia. ”

“ Tapi, aku ‘ kan t idak cint a sama dia! Aku ‘ kan sudah punya pacar! Komit menku sama pacarku it u serat us persen dan t idak bisa diganggu gugat ! ” Sej ak perist iwa it u, Lukman t iba-t iba j adi berubah. Ia sangat dingin t erhadap Andi. SMS Andi selalu dibalasnya dengan sangat singkat dan t anpa emosi, sehingga Andi t idak pernah lagi mengirimkan SMS kepada Lukman. Andi bert anya-t anya dalam hat i, apa gerangan yang sedang t erj adi pada Lukman? Mengapa ia berubah? Saat bert emu, ia t idak lagi t ersenyum dan menyapa. Kalaupun menyapa ya t anpa senyum dan hanya sekadar mengat akan “ halo” saj a, t anpa ekspresi. Seolah-olah t erpaksa mengat akan “ halo” demi sopan sant un dengan orang yang dikenal. Lukman j uga t idak pernah lagi mengaj ak Andi mengobrol. Sat u-sat unya cara Andimengobat i rasa rindunya dengan mengirimkan SMS yang dibalas seadanya oleh Lukman.

Andi t ahu dari t eman perempuannya, Farah, bahwa Lukman memiliki pacar perempuan. Lebih j auh lagi, mereka sudah merencanakan menikah. Andi t ersent ak saat mendengar berit a it u. Seket ika langit t erasa runt uh menimpa dirinya.

Ia berkat a pada Farah, “ Far, kalau dia mau menikah dengan pacarnya, lant as bagaimana dong nasib diriku?” Farah menat ap Andi dengan t at apan penuh belas kasihan, “ Ndi, j angan put us asa ya. Masih banyak laki-laki di dunia ini. Aku t ahu sih ungkapan ini klise, t api benar adanya. Jangan hanya larut dengan sat u orang manusia. Masih ada banyak manusia lain yang mungkin t idak kamu ket ahui keberadaannya, yang bisa melengkapi diri kamu sebagaimana Lukman pernah melengkapi diri kamu, dengan kehadirannya yang sebent ar namun berkesan it u! ”

Andi hanya t erdiam mendengar kat a-kat a Farah t ersebut . Ia hanya dapat

“ Aku t ahu ungkapanku t idak akan menghibur sama sekali. Kalau orang sedang dimabuk cint a lalu pat ah hat i, hasrat menyandera nalarnya unt uk beberapa saat . Tidak akan mungkin orang it u bisa berpikir j ernih, ” Farah berkat a sambil melont arkan senyum t ulusnya yang lembut dan khas, “ sekarang kamu bisa memilih, mau duduk diam di sini dan t enggelam dalam kesedihanmu at au pergi denganku ke t oko buku Gramedia yang ada di mall sebelah?”

“ Ke t oko buku saj alah, ” t ut ur Andi berusaha t ersenyum dan mengembalikan semangat nya, “ ayo kit a pergi. ”

*** Andi adalah seseorang yang opt imist is. Bahkan saat dirundung duka pun, ia

bisa mengusahakan agar semangat nya kembali naik. Bersama dengan Farah, ia pergi ke t oko buku Gramedia. Ia melihat sebuah komik berj udul “ Maf alda” . Di sampul komik t ampak t okoh Susana sedang mengkhayalkan dirinya menj adi seorang ibu rumah t angga yang mengasuh anak, sement ara t okoh Maf alda mengkhayalkan dirinya menj adi seorang pembicara hebat . Andi membayangkan dirinya menj adi pembicara hebat j uga.

Andi memiliki sebuah cit a-cit a. Ia ingin menj adi konselor dan pembicara hebat ket ika lulus kuliah nant i. Dan cit a-cit a it u memberinya harapan saat harus mengorbankan impiannya menj adi kekasih Lukman.

“ Farah, aku sudah bert ekad j adi orang hebat nant inya. Tidak masalah apabila Lukman t idak akan pernah j adi milikku. Aku akan menemukan kebahagiaanku sendiri dalam kiprahku, ” t ut ur Andi pada Farah dengan t ersenyum sambil memegang komik Maf alda di t angannya.

*** Tekad yang ia kemukakan 12 t ahun lalu it u pun menj adi kenyat aan saat ini.

Ia t elah menj adi konselor hebat dan diakui. Segera set elah menyadari kesia- siaan mempert ahankan t ali silat urahmi dengan Lukman, Andi memut uskan kont ak dengan pria t ersebut . Ia t ahu bahwa Lukman t idak mengharapkan SMS darinya, bahkan mungkin dianggap mengganggu. Di mana Lukman saat ini, Andi pun t idak t ahu. Jangan-j angan ia sudah menet ap di pulau Karibia bersama pacarnya, Andi berpikir sambil t ersenyum meringis.

Ponsel Andi berbunyi. Andi mengambilnya dari at as mej a kerj a. Oh it u adalah Pras, kekasihnya yang luar biasa. “ Nant i malam kit a nont on t eat er kan, sayang?” uj ar Pras padanya. “ Tent u! Sampai ket emu nant i malam! ” sambut Andi dengan girang. Lalu

memat ikan ponselnya dan kembali bekerj a set elah merenungkan sebuah f ase nan lucu dalam hidupnya.

Tidak Tidak

10927080601-same-sex-marriage-rings-story-top.jpg

Mustahil Mustahil

.com/cnn/dam/assets/1

Waria

Menikah

http://i2.cdn.turner

Ha?! Kamu menikah?! ! It ulah reaksi t eman-t eman saat aku cerit a sepenggal pengalaman

hidupku: kaget , t idak percaya, penasaran, sekaligus ant usias. Banyak yang berpikir, must ahil waria menikah di negeri ini. Tet api, aku membukt ikan kalau t ak ada yang must ahil. Masih ada masyarakat yang menerima waria, bahkan mengakui hingga j enj ang pernikahan. Di sini aku akan cerit akan pengalaman t ersebut , semoga menginspirasi t eman-t eman yang lain.

Aku kenal Mas Samsul bert ahun lamanya. Kami menikmat i hari-hari bahagia di Surabaya. Sehari-hari, ia berj ualan nasi goreng malam hari. Sedangkan aku menggelut i dunia ent ert ainment dan akt ivis di salah sat u LSM. Kami saling mendukung sat u sama lain. Kalau aku t idak ada show, menemani j ualan nasi goreng. Sebaliknya, ia mengant ar-j emput ke t empat kegiat an. Sederhana dan harmonis.

Suat u hari, kami merencanakan berkunj ung ke Ponorogo—kampung halaman Mas Samsul. Tuj uannya silaht urahmi dan ref resing. Rencana awal 1 minggu karena ada pekerj aan t ak bisa dit unda. Kami naik keret a, menempuh sekit ar 4 j am perj alanan. Unt uk sampai ke rumahnya, kami harus naik bus at au mot or dengan j arak t empuh sekit ar 2 j am. Tapi, mengingat di kampungnya waria dilarang menginap, Mas Samsul menyewa hot el. Esok harinya, ia

Puisi

berangkat sendiri ke rumahnya. Aku t inggal sendiri di hot el. Ia berj anj i akan mengunj ungi set iap hari.

Menurut cerit a Mas Samsul, ia mendapat reaksi di luar dugaan dari keluarga. Orangt uanya malah menyuruh menj emput aku dan memint anya t inggal di rumah saj a. Syarat nya 1: mau dinikahkan secara adat . Ia bingung. Lalu balik lagi ke hot el mint a perset uj uanku. Aku sendiri surprise, ” Wow, menikah?! ” Sama sekali t ak t erlint as pikiran it u ket ika berangkat dari Surabaya. Dan ket ika aku t elpon Ibu, malah t ert awa-t awa. Kalau it u yang t erbaik j alani saj a. Alhasil, aku dan Mas Samsul meninggalkan hot el, berangkat ke rumahnya.

Tiba di rumahnya, kabar it u sudah menyebar. Aku disambut bak calon mant u bagi keluarganya. Diposisikan sama dengan perempuan dan calon ist ri. Acara dadakan pun digelar. Ket ua kampung dihubungi. Tet angga-t et angga diundang. Laki-laki, perempuan, t ua, muda, bahu-membahu menyiapkan pernikahan. Oya, di kampung it u ada 2 waria yang sebelumnya menikah. Jadi, pernikahan waria bukan hal yang asing. Aku kenal keduanya, j uga suaminya. Lumayan bisa j adi t eman bicara di saat -saat t ak t erduga, pernikahan t ak direncanakan. Aku belaj ar banyak dari mereka unt uk menghadapi t enang saj a. Sebab di kampung it u waria sangat didukung, bukan dit olak. Aku pun menant i saat pernikahan dengan hat i berdebar-debar.

Hari H pun t iba. Suasana rumah begit u ramai. Bapak-bapak berdesakan di ruang t amu. Ibu-ibu sibuk menyiapkan makanan seadanya di dapur. Anak- anak bercelot eh lucu. Ket ua kampung t iba. Aku duduk bersanding dengan Mas Samsul. Orangt ua dan sanak f amilinya mengelilingi. Tet angga sekit ar menj adi saksi. Dalam suasana syahdu, ket ua kampung menikahkan aku dan Mas Samsul. Semua yang hadir mengamini. Sesudahnya, dilanj ut kan acara makan-makan bersama.

Akhirnya, aku sah j adi ist ri Mas Samsul. Rencana t inggal 1 minggu molor j adi 2 minggu. Sebab menurut adat set empat , pamali suami-ist ri meninggalkan rumah sebelum hari yang dit ent ukan—menurut perhit ungan Jawa. Begit ulah sekelumit pengalaman yang ingin aku bagi ke t eman-t eman. Bahwa ada masyarakat di negeri ini yang welcome pada waria, bahkan menikahkannya. Hidup kerap menyaj ikan kej ut an. Siapa sangka aku balik Surabaya menyandang st at us ist ri. Dan aku bersyukur at as berkah t ak t erduga ini. (sepert i dicerit akan narasumber dan dirangkai Ant ok Serean)

Surabaya mengat akan bahwasanya pemuda bukanlah penerus sej arah t api P

emuda memegang peran pent ing dalam pembangunan bangsa. Sepert i Pak Dede Oet omo pendiri sebuah organisasi LGBT di

pencet ak sej arah. Oleh sebab it u, perlu disadari peran sert a pemuda dalam mendekonst ruksi ulang pemahaman konst ruksi sosial yang t elah mengakar di masyarakat , sepert i masalah Agama dan Seksualit as.

Sebagai usaha unt uk menj embat aninya, dibuat lah suat u camp sebagai t it ik t emu t ent ang keberagaman Iman sert a seksualit as sehingga bisa lebih dipahami dan disingkapi keberagaman t ersebuat melalui aksi konkrit kerj a kolaborat if . Camp ini bert aj uk “ ” Yout h Queer, Fait h, and Seksualit y Camp” , yang diselenggarakan oleh YIFOS (Yout h Int erf ait h Forum and Sexualit y) di salah sat u Villa Kaliurang Yogyakart a pada 10-14 April 2012”

Di hari pert ama (10/ 4) kegiat an ini di awali dengan perkenalan, ident i fi kasi harapan sert a kecemasan unt uk selanj ut nya di let akkan di pohon harapan dan kecemasan. Mat eri dilanj ut kan dengan Guess t he value yait u sharing t ent ang nilai-nilai yang dipegang sebagai bagian dari HAM dan Perdamaian. Adapaun nilai-nilai yang dit ekankan dalam Camp ini adalah (1) Non kekerasan, (2) Berbagi, (3) Solidarit as, (4) Menghormat i, (5) Memahami. Diharapkan melalui dinyat akannya nilai-nilai ini menj adi pondasi awal unt uk hari-hari selanj ut nya.

Hari pert ama di Camp lebih banyak mengulas mat eri-mat eri dasar sepert i pemahaman gender dan seksualit as sert a keberagaman iman di Indonesia. Mat eri di sampaikan oleh Bunda Anna Marsiana koordinat or Asian Women resources, dalam penyampaian mat eri ini, pesert a di mint a unt uk bercerit a dengan t eman-t eman perkelompok t ent ang kej adian yang t ak t erlupakan yang berkait an dengan t ubuh mereka. Banyak kej adian – kej adian yang t ak t erduga perihal t ubuh mereka bahkan t idak j arang yang wanit a bercerit a kalau mereka mengalami banyak pelecehan seksual. Melalui cerit a ini, t eman-t eman yang lain diaj ak unt uk berani berbagi t ent ang hal-hal pribadi yang menyangkut t ubuh mereka sert a memahami bahwasanya t erdapat banyak sekali keberagaman mengenai cara orang-orang mengeksplorasi t ubuhnya, semisal mendandaninya sepert i wanit a. Nampaknya, di hari pert ama ini panit ia sengaj a memberikan

Pemuda Dalam Balutan Keberagaman Pemuda Dalam Balutan Keberagaman

Faith dan Seksualitas Faith dan Seksualitas

*Ber sambung ke hal aman 27

Wajah Wajah

man man

Seki l as pembawaan dan t ut ur kat anya hal us. Tet api kal au sudah bi car a per j uangan

hak-hak war i a, semangat nya membar a. Ia di kenal sebagai akt i vi s muda war i a di Komuni t as Sehat i Makassar, Sul awesi Sel at an. Ber i kut i ni bi ncang-bi ncang saya dengan war i a yang akr ab di panggi l Eman.

Ant ok: Apa kabar, Eman? Ter i ma kasi h t el ah ber sedi a j adi pr o fi l Maj al ah GN. Eman: Al hamdul i l l ah, seper t i yang Ant ok l i hat sekar ang saya sehat -sehat aj a.

Ant ok: Bi sa di cer i t akan t ent ang Komuni t as Sehat i Makassar ?

Eman: KSM (Komunitas Sehati Makassar ) di mana t eman-t eman komuni t as l ebi h

f ami l i ar dengan sebut an SEHATI saj a adal ah l embaga yang f okus di bi dang advokasi hukum dan HAM unt uk t eman-t eman LGBT di Sul awesi Sel at an, khususnya di Makassar. KSM sendi r i ber di r i pada t anggal

15 Jul i 2007 dan KSM mer upakan f eder asi dar i Ar us Pel angi Jakar t a dal am mel akukan ker j a-ker j a advokasi dal am pemenuhan hak-hak LGBT.

Ant ok: Set ahu saya, Eman pal i ng get ol mel akukan sosi al i sasi gender dan seksual i t as di kal angan war i a. Kegi at an apa saj a yang t el ah di l akukan?

Eman: Ti dak hanya di kal angan war i a,

Ant ok: Bagai mana r espon t eman-t eman war i a dal am kegi at an t er sebut ? Eman: Teman-t eman sangat ant usi as, namun kadang j adwal dan kegi at an

t eman-t eman yang si buk sehi ngga t i dak dapat hadi r. Sol usi nya dengan menyempat kan di r i mengunj ungi mer eka wal au hanya per t emuan non f or mal , set i daknya saya bi sa membangun emosi sambi l member i kan i nf or masi t er kai t penget ahuan gender dan seksual i t as kar ena penget ahuan t er sebut bi sa menj adi j embat an dal am konsep pener i maan di r i t er hadap di r i war i a, khususnya yang muda-muda.

Ant ok: Kehi dupan sehar i -har i war i a di sana bagai mana ya? Bi ar pembaca se-Indonesi a punya gambar an?

Eman: Mungki n hampi r sama dengan t eman-t eman war i a di kot a l ai n, sebahagi an besar ker j a di sekt or non f or mal seper t i sal on dan t empat hi bur an, dan kadang ket i ka ada event war i a bar u ngumpul seper t i r euni an.

Ant ok: Oya, sempat mencuat kasus keker asan pada war i a. Bi sa di cer i t akan secar a si ngkat menur ut sudut pandang Eman? Eman: Sepanj ang 2007 – 2012 memang ada beber apa kasus keker asan t er hadap LGBT yang di t er i ma KSM, l ebi h dar i 90% kor bannya adal ah t eman- t eman war i a. Kasus t er akhi r adal ah pemukul an t i ga war i a yang di l akukan ol eh sekel ompok pr i a yang menggunakan at r i but FPI pada t anggal 2 Juni 2012 di Jal an Jendr al Sudi r man, Makassar, pada pukul 11. 30 mal am. Sayangnya banyak di ant ar a kasus t eman-t eman war i a yang t i dak di l anj ut kan ke pr oses hukum/ per adi l an kar ena beber apa per t i mbangan. Di si ni saya mel i hat bahwa t eman-t eman war i a masi h bel um sadar dan paham akan hak-haknya sebagai war ga negar a, di sampi ng i t u war i a (seper t i j uga masyar akat yang l ai n) masi h bel um per caya akan adanya pr oses hukum yang adi l di negar a i ni .

Ant ok: Apa t i ndakan yang t el ah di l akukan? Eman: Sej auh i ni KSM dengan ber mi t r a LBH Makassar dan j ar i ngan HAM di

Makassar mel akukan i nvest i gasi kasus keker asan dengan kor ban dan beber apa saksi t er kai t keker asan yang di al ami t eman-t eman war i a di Makassar.

Ant ok: Kabar t er akhi r kasus t er sebut bagai mana ya? Eman: Sampai saat i ni masi h dal am pr oses pendampi ngan yang mel i bat kan

LBH Makassar. Dan t eman-t eman war i a yang menj adi kor ban dar i kasus

war i a? Eman: Menur ut ku per l u ada r egul asi di Negar a ki t a yang har usnya mel i ndungi semua or ang t er masuk war i a di dal amnya. Tet api i t u saj a t i dak cukup menur ut ku, per l u adanya apar at ur Negar a yang mampu mengapl i kasi kan r egul asi t er sebut sehi ngga Negar a mampu menghor mat i , memenuhi , dan mel i ndungi hak war ga negar anya.

Ant ok : Wah, semoga kasus keker asan t i dak t er ul ang l agi . Har apan Eman ke masa depan apa ya? Eman: Ami n. Har apan saya ke depan adal ah semoga semaki n meni ngkat nya pemahaman dan pener i maan masyar akat t er hadap LGBT sebagai bahagi an dar i Hak Asasi Manusi a dapat t er wuj ud di Indonesi a dan di manapun.

Ant ok: Ter i ma kasi h banyak, Eman. Sal am buat t eman-t eman di Komuni t as Sehat i Makassar. Eman: Ok, makasi h j uga, Ant ok.

Biodata

Nama : Emank/Chatarine Mamey Harundja TTL : Bonde, 21 Januari 1980

Pendidikan

: D3 Pariwisata UNHAS

Hobi : Performance art Contact Person

Email/Facebook : priabur@gmail.com/Eman C M Harundja

sehati.mks@gmail.com

Alamat : Ka’E Salon Jalan.Lanraki 7A KM 13 Daya

Kec. Biringkanaya Makassar

*sambungandaer i hal aman 23