Limbah Plastik sebagai Bahan Campuran Pe

RILUANSA1, PUTRA2, SETIAWATI3 / TUGAS KIMIA BAHAN

Limbah Plastik sebagai Bahan Campuran
Pembuat Beton Polimer
Riki Riluansa1 (140523600405), Septian Pandu Putra2 (140523602961),
Setiawati3 (140523601733),
Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Malang
Jl. Semarang 5 Malang 65145
Email: jhe.pandu@yahoo.co.id : thyaa23@gmail.com

ABSTRAK
Perkembangan dunia teknik sipil yang semakin berkembang, meyebabkan banyaknya
inovasi untuk menuangkan kreasi fikiran sang insyinyur sipil dalam segala bidang teknik.
Pembangunan yang semakin banyak dan membutuhkan tuntutan kemajuan kualitas yang tinggi,
Di era saat ini manusia tidak jauh dari bangunan yang terbuat dari beton. Beton adalah suatu
material yang terdiri dari campuran semen, air, agregat (kasar dan halus) dan bahan tambahan
bila diperlukan. Selain itu, beton merupakan materi bangunan yang paling banyak digunakan di
bumi ini. Telah dilakukan suatu penelitian oleh seorang mahasiswa Universitas Sebelas Maret
tentang pembuatan beton dengan bahan polimer alternatif berupa limbah plastik dan
karakteristik meliputi uji kuat tekan, uji impact, uji konduktivitas thermal, dan uji kerapatan
(densitas). Limbah yang digunakan adalah limbah dari bak plastik hitam. Dengan perbandingan

massa 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil : dan 0,5 faktor air semen. Penambahan limbah plastik yang
digunakan pada penelitian ini yaitu untuk uji tekan berupa kubus dengan sisi 15cm , uji impact
berupa balok dengan (panjang x lebar x tinggi) = (8x2x2) cm, uji konduktivitas termal berupa
silinder dengan diameter 4cm dan tebal masing – masing 0,2 cm dan 0,4 cm
Kata kunci: beton polimer, limbah plastik, kuat beton, uji impact, uji konduktivitas thermal.

Pendahuluan
Beton merupakan suatu material yang terdiri dari campuran semen, air, agregat dan bahan
tambahan lainnya. Beton juga mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan bahan konstruksi
lainnya, diantaranya memiliki kuat tekan yang besar, tahan terhadap api, mudah dibentuk, tidak
diperlukan keahlian khusus dalam pembuatannya, dan bahan bakunya mudah untuk di dapat.
Dewasa ini, beton merupakan elemen kontruksi yang sangat penting dan sangat luas
penggunaanya. Hal ini terjadi dimana dapat kita lihat telah berdiri kokoh seperti gedung –
gedung bertingkat, jalan, jembatan, bandar udara, bangunan lepas pantai, trowongan, stadion,
dan lain – lain termasuk pembuatan patung. Bahkan mungkin saja dimana kita berpijak
sekarang, mungkin itu juga terbuat dari beton. Sehingga beton sudah sangat populer di dunia
teknik sipil. Semakin banyak dibutuhkannya beton, maka produksi beton diharapkan dapat lebih
kuat, dan hemat biaya produksi.
Bahan-bahan limbah di sekitar lingkungan kita dapat dimanfaatkan sebagai bahan
tambahan dalam pembuatan beton. Oleh karena itu, terciptalah inovasi untuk memberi

tambahan pada pembuatan beton baik menggunakan bahan kimia maupun non kimia,
diantaranya abu vulkanik, abu sekam padi, styrocon dan polimer.
Polimer merupakan
makromolekul (molekul rekayasa) yang tersusun dari monomer yang merupakan molekul yang
kecil dan sederhana. Bahan polimer dapat diambil dari limbah plastik yang didaur ulang.
Disamping memanfaatkan limbah dari plastik, juga bisa digunakan sebagai alternatif pengganti
semen.

Pada penelitian yang sudah dilakukan, akan dilihat sejauh mana pengaruh
penambahan limbah platik plastik pada pembuatan beton polimer ditinjau dari kuat
tekan, uji impact, uji konduktivitas thermal, dan uji kerapatan (densitas).

Hasil dan Pembahasan
Beton polimer merupakan bahan beton yang diimpregnasi dengan polimer sehingga
menghasilkan suatu bahan yang sifatnya lebih baik dari betonnya sendiri. Beton polimer
mempunyai sifat yang lebih baik / lebih menguntungkan dibandingkan dengan beton
konvensional. Diantaranya ringan dan lebih kuat, polimer lebih murah dan mudah di dapat
seperti limbah plastik.

Limbah Plastik sebagai Bahan Campuran Pembuat Polimer


Berdasarkan penelitian tentang pembuatan beton polimer yang telah dilakuakan
sebelumnya oleh Suraatmadja (2000) telah diketahui kelebihan dan kekurangan beton polimer.
Dan dalam penelitian yang dilakukan Henry Miller (2009) tentang penggunaan limbah plastik
sebagai pengganti bahan baku beton, dapat diketahui bahwa limbah plastik dapat digunakan
sebagai bahan alternative campuran beton tanpa efek yang merugikan, maka dalam penelitian
ini, dilakukan pembuatan beton dengan penambahan bahan polimer alternative yaitu limbah
plastik hitam. Variasi presentase penambahan limbah ember plastik hitam dalam penelitian ini
adalah 0%, 2%, 4%, 6%, 8%, 10% dari masa semen.
Tahap-tahap Penelitian
Sebelum melakukan penelitian untuk mengetahui kuat tekan, uji impact, uji konduktivitas
thermal, dan uji kerapatan (densitas), siapkan bahan yang dibutuhkan terlebih dahulu,
diantaranya semen, air, agregat (pasir dan kerikil) serta limbah ember plastik. Perbandingan
massa bahan yaitu 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil, dengan jumlah air 0,5 dari massa semen. Limbah
ember plastik yang diperlukan sebanyak 0%, 2%, 4%, 6%, 8%, 10% dari masa semen. Untuk
mengetahui banyaknya bahan yang diperlukan maka dilakukan perhitungan mix design
berdasarkan massa jenis dari masing-masing bahan.
Setelah bahan-bahan sudah siap, campur dan aduk secara manual dengan menggunakan
cangkul. Pertama-tama kerikil dan pasir diaduk, kemudian semen dimasukkan. Setelah ketiga
bahan tersebut tercampur merata, air dimasukkan sedikit demi sedikit sambil diaduk. Kemudian

limbah ember plastik dimasukkan pada adukan tersebut dan terus diaduk hingga semua bahan
tercampur merata. Langkah terakhir yaitu mencetak adukan dalam bentuk kubus (15x15x15)
cm, balok dengan ukuran (panjang=8cm, lebar=2cm, tinggi=2cm), dan silinder dengan ukuran
(diameter=4cm, tinggi=0,2cm) dan (diameter=4cm, tinggi=0,4cm).
Tahap selanjutnya yaitu perawatan terhadap benda uji yang telah dibuat. Perawatan ini
dilakukan dengan cara merendam benda uji ke dalam air pada bak perendaman di hari kedua
selama 25 hari, kemudian diangin-anginkan hingga benda uji berumur 28 hari dan siap dilakukan
pengujian. Perawatan beton berfungsi untuk menjaga agar permukaan beton selalu lembab
sehingga proses hidrasi berlangsung dengan baik dan proses pengerasan terjadi sempurna, yang
ditandai dengan tidak terjadi retak-retak pada beton dan mutu beton dapat terjamin.
(Sudarmoko, 1997).
Tahap yang berikutnya ialah pengujian. Pengujian meliputi pengujian kuat tekan, uji impact,
uji konduktivitas thermal, dan uji kerapatan (densitas).
a. Kuat tekan
Benda uji yang digunakan dalam pengujian ini adalah kubus dengan sisi 15cm sebanyak
5 buah untuk setiap variasinya. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan
beton denganm campuran limbah ember plastik dalam menerima beban. Hasil
pengujian kuat tekan beton dengan penambahan limbah ember plastik berumur 28 hari
dapat kita dilihat dari gambar 1.


Gambar 1. Hubungan variasi penambahan limbah plastik dengan kuat tekan
Kuat tekan diperoleh dengan menghitung rasio beban maksimal yang diterima oleh
beton dan luas permukaan bidang yang diberi beban. Semakin besar beban yang
mampu diterima beton maka semakin besar nilai nilai kuat tekannya. Gambar 1
menunjukkan bahwa penambahan variasi limbah plastik 4 % memiliki nilai kuat tekan

RILUANSA1, PUTRA2, SETIAWATI3 / TUGAS KIMIA BAHAN

terbesar. Dari perhitungan diperoleh nilai kuat beton dengan penambahan limbah plastik
tertinggi sebesar (21,8 ± 0,2) x 106 N/m2
b. Impact
Pengujian ini bertujuan untuk mengukur reaksi pukulan meliputi strength (kekuatan),
Butttleness (kerapukan) . Benda uji yang digunakan adalah balok dengan ukuranh
(panjang=8cm, lebar=2cm, tinggi=2cm) sebanyak 5 buah untuk setiap variasinya. Dari
hasil uji impact dapat dihitung besar energy dengan variasi limbah plastik maka di
dapatkan
grafik sebagaimana
gambar 2.

Gambar 2. Hubungan energi dengan penambahan plastik

Dari gambar 2 dapat diketahui bahwa pada penambahan limbah plastik 4% memiliki
energi yang paling besar yaitu sebesar (8,7±0,3)10-1 Joule. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa penambahan limbah plastik sebesar 4% merupakan benda uji yang paling keras
maka untuk memecahkannya memerlukan energy yang paling besar.

c. Konduktivitas Thermal
Benda uji yang digunakan untuk pengujian ini adalah sepasang silinder dengan
diameter 4cm, tinggi 0,2cm, sebanyak 5 pasang untuk setiap variasinya. Pengujian ini
bertujuan untuk mengetahui kemampuan beton dengan campuran limbah plastik
dalam menghantarkan panas. Hasil pengujian konduktivitas termal pada beton yang
dicampuri limbah plastik berumur 28 hari seperti pada gambar 3.

Gambar 3. Hubungan konduktivitas termal dan penambahan limbah plastik

Limbah Plastik sebagai Bahan Campuran Pembuat Polimer

Gambar 3 menunjukkan hubungan antara penambahan variasi komposisi limbah ember
plastik dengan nilai konduktivitas termal. Nilai terbaik tersebut dapat diketahui
dengan melihat data dari pengujian dan pengolahan data. Apabila nilai penurunan
suhu antar termokopel kecil maka data tersebut adalah data yang baik dan hasil

pengolahan data yang nilainya mendekati satu dengan lainnya dalam satu variasi
yang digunakan. Dari penelitian ini konduktivitas termal limbah plastik tertinggi
adalah (7,2 ± 0,5) x 10-5kkal/ms˚C pada penambahan limbah plastik 4%.

d. Kerapatan
Pengujian ini berfungsi untuk mengetahui besarnya massa jenis (density) limbah plastik.
Benda uji yang digunakan adalah kubus dengan sisi 15cm sebanyak 5 buah untuk
setiap variasi.

Gambar 4. Hubungan massa jenis dengan penambahan limbah plastik
Dari gambar 4 diperoleh beton dengan penambahan limbah plastik yang memenuhi kriteria beton ringan adalah
beton dengan presentase penambahan limbah plastik 6% , 8%, dan 10%. Nilai dari massa jenis beton dengan
penambahan limbah plastik secara berturut – turut (18±4) x 102 kg/m3 , (17±4) x 102 kg/m3 , (16±6) x 102 kg/m3

Simpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh seorang mahasiswa Universitas Nergeri Sebelas
Maret, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa Beton Polimer telah berhasil dibuat dengan
menggunakan campuran limbah plastik. Dan diperoleh nilai kuat beton dengan penambahan
limbah plastik tertinggi sebesar (21,8 ± 0,2) x 106 N/m2. Pada penambahan limbah plastik
sebesar 4% merupakan benda uji yang paling keras, maka untuk memecahkannya

memerlukan energy yang paling besar. Konduktivitas termal limbah plastik tertinggi
adalah (7,2 ± 0,5) x 10-5kkal/ms˚C pada penambahan limbah plastik 4%. Beton dengan
penambahan limbah plastik yang memenuhi kriteria beton ringan adalah beton dengan
presentase penambahan limbah plastik 6% , 8%, dan 10%. Nilai dari massa jenis beton
dengan penambahan limbah plastik secara berturut – turut (18±4) x 102 kg/m3 , (17±4) x
102 kg/m3 , (16±6) x 102 kg/m3

Daftar Pustaka
Gencel, O, etal. 2010. Concretes Containing Hematit for Use AS Shielding Barriers. Journal
International Vol.16, No.3
Halauddin. 2006. Pengukuran Konduktivitas Termal Batu Bata Merah Pejal. Jurnal Gradien Vol.2,
no .2 pp.152-155
Mujiarto. I. 2005. Sifat karakteristik Material Plastik dan Bahan Aditif. Jurnal Traksi Vol.3.No.2

RILUANSA1, PUTRA2, SETIAWATI3 / TUGAS KIMIA BAHAN

Ogawa, Seiki.Co.LTD. 1987. Intruction Manual OSK 4565-A Thermal Conductivity Measuring
Apparatus. Tokyo: Socientosk.
Sudarmoko. 1997. Pengaruh Kandungan Sulfat dalam Air Campuran dan Air Perawatan Keras
terhadap Kuat Tekan Beton .pp 50-54

Miller, H . 2009. Era Baru.http://erabaru.net/iptek/82 teknologi inovasi/5374beton plastik solusi
hebat untuk pembangunan. Diakses tanggal 5 April 2011
Suraatmadja.
2000.Beton
Polimer
yang
Ramah
Lingkungan.
http://elfajr.blog.uns.ac.id/2010/05/01/penemu-beton-polimer-yang-ramahlingkungan/diakses
pad tanggal 5 April 2011
http://core.kmi.open.ac.uk/display/12346326

Dokumen yang terkait

Anal isi s L e ve l Pe r tanyaan p ad a S oal Ce r ita d alam B u k u T e k s M at e m at ik a Pe n u n jang S MK Pr ogr a m Keahl ian T e k n ologi , Kese h at an , d an Pe r tani an Kelas X T e r b itan E r lan gga B e r d asarkan T ak s on om i S OL O

2 99 16

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tembakau Dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Pada PT Mangli Djaya Raya

3 126 8

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

EVALUASI PENGELOLAAN LIMBAH PADAT MELALUI ANALISIS SWOT (Studi Pengelolaan Limbah Padat Di Kabupaten Jember) An Evaluation on Management of Solid Waste, Based on the Results of SWOT analysis ( A Study on the Management of Solid Waste at Jember Regency)

4 28 1

Pengaruh Kebijakan Alokasi Aset dan Pemilihan Sekuritas terhadap Kinerja Reksadana Campuran Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK)

0 54 101

Perancangan media katalog sebagai sarana meningkatkan penjualan Bananpaper : laporan kerja praktek

8 71 19

Pembangunan aplikasi e-learning sebagai sarana penunjang proses belajar mengajar di SMA Negeri 3 Karawang

8 89 291

Peranan bunga kredit sebagai sumber dana bagi PT.Bank Jabar Cabang Soreang Bandung : laporan kerja praktek

2 62 68

Uji Efektivitas Ekstrak Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl) sebagai Larvasida terhadap Larva Aedes aegypti Instar III

17 90 58