BAB III METODE PENELITIAN 3.1 - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Student Teams Achievment Division (STAD) dengan Media Permainan Ular Tangga pada Siswa Kelas IV S

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1

Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

3.1.1

Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan pada siswa kelas IV di SD Negeri 2 Genuk Suran, SD

ini terletak di pinggir jalan raya bersebelahan dengan Balai Desa Genuk Suran.
Sekolah ini dulunya berdiri sendiri, tetapi karena sedikitnya siswa dari SD Negeri
3 Genuk Suran, SD Negeri 3 Genuk Suran dibubarkan dan bergabung dengan SD
Negeri 2 Genuk Suran. Sekolah tersebut bangunannya masih terlihat baru, karena
sudah direnovasi 5 tahun yang lalu. Keadaan sekolahnya bersih karena halaman
sekolahnya dipasang paving sehingga kelas juga tidak kotor dengan tanah.
3.1.2

Waktu penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran


2014/2015. Di mulai dari bulan Desember. Pada bulan Desember peneliti mulai
melakukan persiapan penelitian, yaitu mulai menyusun proposal penelitian. Pada
bulan Januari sampai Februari digunakan untuk melengkapi keperluan-keperluan
dalam penelitian. Penelitian dilakukan pada bulan Maret. Kemudian untuk bulan
Maret sampai Mei peneliti membuat laporan hasil penelitian.
3.1.3

Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 2 Genuk Suran,

yang berjumlah 22 siswa diantaranya: 15 siswa perempuan dan 7 siswa laki-laki.
3.1.4

Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas

(classroom Research Action). Menurut Arikiunto (2008) penelitian tindakan kelas
adalah tindakan penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakantindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktik-praktik
pembelajaran di kelas secara lebih profesional. Karakteristik PTK adalah masalah

yang diangkat untuk dipecahkan dari persoalan praktik pembelajaran senhari-hari
di kelas yang dihadapi guru, adanya tindakan tertentu yang bertujuan untuk
memperbaiki system pembelajaran di kelas.

22

23

Tujuan utama Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu untuk mmperbaiki
dan meningkatkan layanan profesional guru dalam menangani proses belajar
mengajar di kelas dan untuk memecahkan persoalan praktis dalam pembelajaran
serta menghasilkan pengetahuan yang ilmiah dalam bidang pembelajaran di kelas.
Fokus penelitian tindakan kelas yaitu terletak pada tindakan-tindakan alternatif
yang direncanakan oleh guru. Kemudian dicobakan dan dievaluasi apakah
tindakan alternatif tersebut dapat digunakan untuk memecahkan persoalan
pembelajaran yang dihadapi guru.
3.2

Variabel dan Definisi Operasional Penelitian


3.2.1

Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu bebas (variabel X)

yang disebut variabel independen atau variabel penyebab dan variabel terikat
(variabel Y) disebutvariabel dependen.
Variabel bebas (variabel X) dalam penelitian ini adalah model
pembelajaran Student Teams Achievment Division (STAD) dengan berbantuan
media permainan ular tangga. Sebagai tindakan yaitu pembelajaran dengan model
pembelajaran Student Teams Achievment Division (STAD) dengan berbantuan
media permainan ular tangga yang diberikan kepada siswa untuk meningkatkan
hasil belajar siswa yang semula rata-rata rendah dan berada dibawah KKM
menjadi diatas KKM.
Sedangkan variabel terikat (variabel Y) dalam penelitian ini adalah hasil
belajar matematika. Hasil belajar matematika merupakan hasil dari pembelajaran
matematika oleh siswa sebagai akibat dari belajarnya.
3.2.2

Definisi Operasioal

Variabel penelitian yang perlu dirumuskan ke dalam definisi operasional

adalah model pembelajaran Student Teams Achievment Division (STAD) dengan
media permainan ular tangga dan hasil belajar. Model pembelajaran Student
Teams Achievment Division (STAD) dengan media permainan ular tangga adalah
suatu model pembelajaran yang dilakukan langakah-langakah presentasi, diskusi,
dan permainan.

24

Sedangkan hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa dari suatu
kegiatan belajar dan dapat dijadikan acuan untuk menilai kemampuan siswa dan
keberhasilan guru dalam mengajar. Hasil belajar yang dinilai dalam penelitian ini
yaitu hasil belajar kognitif. Hasil belajar diperoleh dari hasil evaluasi yang
diberikan kepada siswa.
3.3

Rencana Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan


menggunakan model spiral dari Kemmis dan Mc. Tagart. Penelitian ini akan
dilakukan dengan 2 siklus. Pada setiap siklusnya terdiri dari 3 tahap yaitu tahap
perencanaan, tahap implementasi, dan tahap refleksi. Tahap tersebut disajikan
dalam gambar 1 berikut:

3.3.1

Siklus I
Kegiatan yang dilakukan pada siklus I merupakan tindakan untuk

mengatasi permasalahan yang timbul pada kondisi awal. Tahap-tahap yang
dilakukan pada siklus I, yaitu:
1) Perencanaan
Dalam tahap perencanaan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

25

a. Menelaah standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator.
b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan SK, KD,
dan indikator dengan materi bilangan Romawi menggunakan model

pembelajaran STAD
c. Menyiapkan media pembelajaran permainan ular tangga
d. Menyiapkan lembar observasi siklus I, menyiapkan alat evaluasi berupa tes
tertulis dan Lembar Kerja Siswa.
2) Tahap Implementasi dan Observasi
Rancana pembelajaran pada siklus I akan dilaksanakan dengan langkahlangkah sebagai berikut:
a. Kegiatan awal, guru menjelaskan bagaimana pembelajaran matematika dengan
menggunakan model pembelajaran STAD
b. Guru menjelaskan terlebih dahulu tentang materi Bilangan Romawi
c. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok
d. Guru membagikan LKS
e. Siswa melakukan diskusi, mengerjakan soal dan presentasi perwakilan
kelompok.
f. Siswa melakukan permainan ular tangga untuk menentukan kelompok
pemenang
g. Siswa bersama guru mengevaluasi pembelajaran matematika tentang Bilangan
Romawi.
h. Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus I secara mandiri.
Observasi dilakukan oleh satu orang observer yang mengamati guru dan
siswa. Observasi terhadap proses pembelajaran bertujuan untuk mengetahui

peningkatan hasil belajar matematika kelas IV.
3) Tahap Refleksi
Kegiatan refleksi dilakukan pada akhir kegiatan dan observasi pada siklus
I. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan
yang telah dilakukan yang dapat dijadikan acuan untuk memperbaiki kelebihan
dan kelemahan dalam siklus II.

26

3.3.2

Siklus II
Rancangan pada siklus II dilakukan setelah mengevaluasi dari hasil belajar,

kelebihan dan kekurangan pada siklus I. Pada siklus II ini kelebihan dan
kekurangan pada siklus I diperbaiki. Langkah-langkah yang dilakukan pada siklus
II, yaitu:
1) Perencanaan
Persiapan yang dilakukan pada siklus II, yaitu:
a. Menyusun RPP matematika sesuai dengan model pembelajaran STAD

b. Persiapan alat dan bahan pembelajaran.
c. Menyiapkan lembar observasi siklus II, alat evaluasi berupa tes tertulis, dan
Lembar Kerja Siswa (LKS).
2) Tahap Implementasi dan Observasi
Rencana kegiatan pada siklus II dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Kegiatan awal, guru menyuruh siswa untuk membuat kelompok
b. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa untuk didiskusikan bersama kelompok
c. Siswa menyelesaikan tugas diskusinya
d. Siswa menyiapkan laporan hasil diskusi dan bersiap untuk presentasi.
e. Setiap perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas
dan kelompok yang lain menanggapi.
f. Siswa melakukan permainan ular tangga untuk menentukan kelompok
pemenang
g. Siswa bersama dengan guru mengevaluasi pembelajaran matematika tentang
Bilangan Romawi
h. Siswa mengerjakan soal siklus II secara mandiri.
Observasi dilakukan sama seperti pada siklus I yaitu observasi terhadap
guru dan siswa selama pembelajaran. Observasi yang dilakukan pada saat proses
pembelajaran bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika

siswa kelas IV.

27

3) Tahap Refleksi
Data pada lembar pengamatan dan penilaian tes evaluasi dianalisis untuk
mendapatkan kesimpulan. Hasil dari analisis tersebut dicatat apakah pada setiap
siklusnya sudah menunjukkan peningkatan atau belum. Hal ini dilakukan untuk
meningkatkan hasil belajar matematika materi tentang Bilangan Romawi.
3.4

Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.4.1

Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik tes dan observasi. Teknik tes yang digunakan yaitu tes formatif bentuk soal
pilihan ganda yang dilaksanakan pada akhir siklus I dan II. Tes tersebut digunakan

untuk mengetahui hasil belajar matematika dengan menggunakan model
pembelajaran STAD dengan media permainan ular tangga pada mata pelajaran
matematika materi Bilangan Romawi. Observasi dalam penelitian ini digunakan
untuk mengetahui perkembangan guru dan siswa saat proses pembelajaran.
3.4.2

Instrumen Pengumpulan Data

3.4.2.1Lembar Evaluasi
Dalam penelitian ini menggunakan lembar evaluasi untuk mengumpulkan
data. Lembar evaluasi digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah
mengikuti pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran
STAD dengan media permainan ular tangga.
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Postes Siklus I
No

Kompetensi

Indikator


Pilihan

Dasar
1.

Ganda
1, 2, 4, 16

Mengenal

-

Membaca bilangan Romawi

lambang

-

Mengubah lambang bilangan asli 3, 5, 7, 9, 12,
kedalam lambang bilangan Romawi

bilangan
Romawi

-

Mengubah

lambang

13, 14, 17, 19

bilangan 6, 8, 10, 11,

Romawi kedalam lambang bilangan 15, 18, 20

28

asli

Tabel 3.2
Kisi-Kisi Postes Siklus II
No

Kompetensi

Indikator

Pilihan

Dasar
1.

Menyatakan

Ganda
-

bilangan cacah
sebagai bilangan

bentuk bilangan romawi
-

romawi dan
sebaliknya

Menuliskan bilangan cacah dalam 1, 2, 5, 7, 9,
Menuliskan bilangan romawi dalam 3, 4, 6, 11,
bentuk bilangan cacah

-

13, 15, 19

Menjumlah

dan

bilangan romawi

17, 20
mengurangkan 8, 10, 12, 14,
16, 18,

Sebelum tes digunakan, terlebih dahulu diuji cobakan pada siswa yang
bukan merupakan subjek penelitian. Tes ini akan diujicobakan pada responden
yaitu siswa kelas V SD Negeri 2 Genuk Suran yang berjumlah 29 siswa. Uji coba
dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas tes tersebut. Soal tes,
dilakukan setiap akhir siklus dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan siswa
diukur dengan cara pemberian soal tes.
3.4.2.2 Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan dalam pembelajaran yang mencakup aktivitas
guru dan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung sampai akhir
pembelajaran. Observasi bertujuan untuk menggambarkan bagaimana kondisi
pada saat pembelajaran berlangsung. Sebelum lembar observasi dibuat terlebih
dahulu dibuat kisi-kisi lembar observasi yang memuat penerapan pembelajaran

29

menggunakan model STAD dengan berbantuan media permainan ular tangga.
Adapun kisi-kisi lembar observasi guru dapat dilihat pada Tabel 6 berikut:

Tabel 3.3
Kisi-Kisi Lembar Observasi Guru
No
1.

Kegiatan
Pendahuluan

2.

Kegiatan
Awal

3.

4.

Kegiatan Inti

Kegiatan
Akhir

Indikator
a. Guru menyiapkan ruang, alat, dan media pembelajaran.
b. Guru memeriksa kesiapan siswa mengikuti pelajaran
a. Guru mengawali pembelajaran dengan salam dan persensi
b. Guru memberikan apersepsi dan motivasi
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaan
Eksplorasi
a. Guru menggali pengetahuan siswa
b. Guru memberi kesempatan siswa menuliskan bilangan
Romawi
c. Guru mengenalkan tentang materi yan diajarkan
Elaborasi
a.
Siswa bersama kelompok melakukan diskusi.
b.
Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan
memfasilitasi serta membantu siswa yang memerlukan
c.
Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi di
depan kelas.
d.
Kelompok lain menanggapi atau mengomentari hasil dari
kelompok yang presentasi didepan kelas.
e.
Siswa melakukan permainan Ular Tangga untuk
menentukan pemenang
Konfirmasi
a. Guru bersama siswa membahas soal yang telah dikerjakan
b. Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap kerja
siswa.
c. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang
menjadi pemenang dalam permainan
a. Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan

pembelajaran.
b. Siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru sebagai
proses penilaian pembelajaran.

No. Item
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

Tabel 3.4
Kisi-Kisi Observasi Respon Siswa
No

Indikator

Jumlah item

30

1

2.

a. Siap mengikuti pelajaran
a. Memperhatikan penjelasan materi
b. Melakukan sesuai model pembelajaran

3.

a. Melakukan diskusi dan menggunakan waktu
b. Melakukan permainan

4
5

1.

4.

3.5

2
3

a. Melakukan refleksi dengan melibatkan siswa
b. Kesimpulan
c. Tindak lanjut

6
7
8

Uji Validitas, Reliabilitas dan Tingkat Kesukaran Instrumen
Tujuan uji coba adalah untuk mengetahui validitas (kesahihan) dan

reliabilitas (keterandalan) dan tingkat kesukaran instrumen yang akan digunakan
dalam penelitian. Uji coba dilakukan sebelum dilaksanakannya penelitian yang
sesungguhnya.
3.5.1

Uji validitas dan Reliabilitas Instrumen Tes Siklus I
Sebelum instrumen tes siklus I digunakan, terlebih dahulu instrumen diuji

cobakan pada SD yang berbeda dari SD yang akan digunakan sebagai penelitian.
Hasil uji coba instrumen kemudian dianalisis dengan menggunakan SPSS. Berikut
ini adalah tabel uji validitas dan Reliabilitas instrument tes siklus I :
Tabel 3.5
Hasil Validitas Instrumen Tes Siklus I
Bentuk

Item Soal

Valid

Tidak Valid

Instrumen
Siklus I

1, 2, 3, 4,5, 6, 7, 8,
9, 10, 11, 12, 13,
14, 15, 16, 17, 18,
19, 20, 21, 22, 23,
24, 25, 26, 27, 28,
29, 30

1, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 2, 3, 5, 17, 21,
11, 12, 13, 14, 15, 23, 24, 26, 29, 30
16, 18, 19, 20, 22,
25, 27, 28

Melihat tabel 3.5, maka sudah adanya data yang menyatakan
soal/instrument valid dan tidak valid untuk soal siklus I yang sudah di uji
validitasnya melalui SPSS 20 for windows. Pada siklus I dari 30 soal terdapat 20
soal yang valid dan 10 soal yang tidak valid.

31

Tabel 3.6
Hasil Uji Reliabilitas Siklus I

3.5.2

Reliabilitas

Cronbach’s Alpha

N of items

Siklus I

0,827

30

Uji validitas dan Reliabilitas Instrumen Tes Siklus II
Sedangkan uji validitas siklus II dilakukan pada SD yang sama. Hasil uji

coba kemudian dianalisis menggunakan SPSS. Berikut ini adalah tabel uji
validitas dan Reliabilitas instrument tes siklus II :
Tabel 3.7
Hasil Validitas Instrument Tes Siklus II
Bentuk

Item Soal

Valid

Tidak Valid

Instrumen
Siklus II

1, 2, 3, 4,5, 6, 7, 8,
9, 10, 11, 12, 13,
14, 15, 16, 17, 18,
19, 20, 21, 22, 23,
24, 25, 26, 27, 28,
29, 30

1, 4, 5, 6, 7, 8, 2, 3, 17, 21, 23,
9,10, 11, 12, 13, 24, 26, 29, 30
14, 15, 16, 18, 19,
20, 22, 25, 27, 28

Melihat tabel 3.7, maka sudah adanya data yang menyatakan
soal/instrument valid dan tidak valid untuk soal siklus I yang sudah di uji
validitasnya melalui SPSS 18 for windows. Pada siklus II dari 30 soal terdapat 20
soal yang valid dan 10 soal yang tidak valid.
Tabel 3.8
Hasil Uji Reliabilitas Siklus II

3.5.3

Reliabilitas

Cronbach’s Alpha

N of items

Siklus II

0,834

30

Analisis Tingkat Kesukaran Soal

32

Meurut Sudjana (2011:135) menganalisis

tingkat kesukaran soal

digunakan untuk mengkaji soal-soal tes dari sisi kesulitannya, sehingga diperoleh
soal-soal mana yang mudah, sedang, dan sukar. tingkat kesukaran soal dilihat dari
kemampuan siswa dalam menjawab soal sehingga semakin banyak prosentase
siswa yang mampu menjawab suatu butir soal, maka soal tersebut dapat dikatakan
mudah demikianlah sebaliknya.

Rumus mencari taraf atau indeks kesukaran adalah :

I=
Keterangan:
I = Indek kesukaran untuk setiap butir soal
B = Banyaknya siswa yang menjawab benar pada setiap burit soal
N = Banyaknya siswa
Kriteria tingkat kesukaran soal:
0,00 – 0,25 = soal sukar
0,26 – 0,75 = soal sedang
0,76 – 1,00 = soal mudah
Tabel 3.9
Analisis Taraf Kesukaran Soal

3.6

Analisa Soal
Siklus I

Soal Mudah
1, 2, 3, 5, 8, 11,
14, 21, 22, 29

Siklus II

1, 2, 3, 5, 8, 11,
14, 21, 22, 29

Indikator Kinerja

Soal Sedang
4, 6, 7, 9, 10, 12,
13, 15, 16, 17, 18,
19, 20, 23, 24, 25,
26, 27, 28, 30
4, 6, 7, 9, 10, 12,
13, 15, 16, 17, 18,
19, 20, 23, 24, 25,
26, 27, 28, 30

Soal Sukar
-

-

33

Pembelajaran matematika yang menggunakan model pembelajaran STAD
dengan media permainan ular tangga dikatakan berhasil apabila hasil belajar siswa
sudah mencapai ketuntasan dengan KKM yang telah ditetapkan. Indikator
keberhasilan ini meliputi indikator proses dan hasil.
3.6.1

Indikator Proses
Indikator proses dalam penelitian ini merupakan indikator keberhasilan

dari proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam penerapan
model pembelajaran STAD pada pembelajaran Matematika dengan media
permainan ular tangga. Model pembelajaran STAD tercapai jika langkah-langkah
penerapan STAD dilakukan oleh guru.
3.6.2

Indikator Hasil
Indikator hasil dalam penelitian ini yaitu hasil belajar matematika.

Penerapan model pembelajaran STAD dengan media permainan ular tangga
dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 2 Genuk Suran jika
memenuhi ketuntasan hasil belajar matematika siswa dapat mencapai 85% dari
jumlah keseluruhan siswa dengan memperoleh nilai hasil belajar ≥65
3.7

Teknik Analisis Data
Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik deskriptif

komparatif yaitu dengan membandingkan hasil dari siklus I dan II. Data yang
dianalisis perbandingannya berupa data kuantitatif yang dihasilkan dari hasil post
tes siklus I dan siklus II. Untuk mengetahui keberhasilan tiap siklus yang telah
digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu dengan ketuntasan belajar
siswa dengan pencapaian KKM (65). Hasil belajar dapat diukur apabila setiap
siswa telah mencapai nilai KKM (65) maka dinyatakan tuntas dan berhasil.
Untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa dianalisis dengan cara
menghitung ketuntasan belajarnya sebagai berikut:
Menghitung ketuntasan belajar
Hasil belajar (%) = x 100%

34

Dikatakan tuntas belajar secara klasikal jika 85% populasi kelas telah
tuntas belajar.
Analisis hasil belajar Matematika dilakukan dengan cara membuat
distribusi frekuensi nilai hasil belajar Matematika, dengan tujuan untuk
mengetahui kecenderungan siswa dalam memperolah nilai hasil belajar
Matematika pada satu siklus. Untuk membuat distribusi frekuensi dengan
langkah-langkah sebagai berikut (Sugiyono, 2010:36)
1) Menghitung rentang data
R = skor max-skor min
2) Menghitung jumlah kelas interval (k)
k = 1+3.3 logn
3) Menghitung panjang kelas
I = R/k
4) Menentukan batas bawah kelas peratama
5) Batas bawah kelas pertama diambil dari data yang terkecil
6) Menulis frekuensi kelas dalam kolom turus sesuai dengan banyaknya
data.
Kemudian dianalisis berdasarkan persentase ketuntasan belajar secara
klasikal serta mengukur rata-rata nilai Matematika kelas. Berikut adalah rumus
presentase ketuntasan belajar Matematika.
Keterangan
KB= Ketuntasan Belajar
NS= Jumlah Siswa diatas KKM (nilai≥65)
N= Jumlah siswa
Untuk mengukur rata-rata hasil belajar Matematika dengan menggunakan
rumus sebagai berikut.

35

Keterangan:
= Rata-rata
∑x

= Jumlah nilai yang diperoleh

N

= Jumlah siswa

Berdasarkan hasil pengolahan data kemudian dianalisis menggunakan
teknik analisis komparatif yaitu membandingkan kondisi antar siklus. Dari hasil
deskriptif komparatif tersebut dapat diketahui adanya peningkatan pada aktivitas
dan hasil belajar Matematika dengan penerapan model STAD dengan media
permainan ular tangga.