OPT WBC Padi Tahun 2015
MATERI
OPT PENTING TANAMAN PADI
PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
BADAN PELAKSANA PENYUUHAN PERTANIAN
PERIKANAN DAN KEHUTANAN
TANTANGAN
KE DEPAN
PENGAMANAN PRODUKSI DARI
GANGGUAN OPT DAN DAMPAK
PERUBAHAN IKLIM (DPI)
BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN
PERIKANAN DAN KEHUTANAN
KABUPATEN LAMPUNGTENGAH
APA YANG
HARUS KITA
LAKUKAN ??????
PENINGKATAN PRODUKSI TANAMAN
PANGAN DENGAN CARA :
1. Peningkatan produktivitas
2. Perluasan areal tanam,
3. Pengamanan produksi
4. Pemberdayaan kelembagaan
pertanian dan dukungan
pembiayaan usahatani.
PENGAMANAN PRODUKSI
Motto :
Amankan luas tanam
Maksimalkan panen
• Rencana Aksi
Minimalkan OPT, DPI
dengan pengawalan
ketat
FAKTOR PEMBATAS KENAIKAN
PRODUKSI ANTARA LAIN :
•
DAMPAK PERUBAHAN
IKLIM (DPI)
• ORGANISME PENGGANGGU
TUMBUHAN (OPT)
FOKUS KEGIATAN PENGAMANAN 7 KOMODITAS
TAN PANGAN TERHADAP SERANGAN OPT
OPT Utama
Komoditas
Jenis OPT
1. Padi
Tikus, wbc, pbp, kresek, blas, tungro, belalang,
keong mas, dll
2. Jagung
lalat bibit, bulai, penggerek tongkol, tikus
3. Kedelai
ulat grayak, tikus, lalat kacang, penggerek polong,
ulat jengkal
4. Kacang Tanah
ulat grayak, kutu kebul, karat daun, bercak daun,
sapu setan
5. Kacang hijau
ulat grayak, penggerek polong, bercak daun, karat
6. Ubi Kayu
tungau merah, kutu kebul, lundi/uret
7. Ubi Jalar
Cylas formicarius, pengorok daun
Luas Serangan OPT Utama Tanaman Padi
di Provinsi Lampung (ha) 5 Tahun Terakhir
Jenis OPT
Utama
PBP
Tikus
Wereng Batang
Coklat (WBC)
Blas
Tungro
Xanthomonas
2006
2007
2008
2009
T
2010
T
P
T
P
T
P
P
T
P
5.786
0
6.584
0
5.633
0
295
0
757
0
535
0
927
0
1.021
9
1.988
0
2.119
2
1.711
0
1.423
0
4.043
4
382
0
188
0
64
0
97
0
123
0
7.231 0 8.646 0
12.79
12.14
6.394 26 4.929 12 6.089 46
3
48
4
131
581
15.42
Jumlah
6
0
913
15.49
26
0
0
1.552
15.58
14
4
0
1.833
24.30
46
4
0
2.681
28.65
48
8
0
144
Luas Serangan OPT Utama Tanaman Jagung
Di Provinsi Lampung (ha) 5 Tahun Terakhir
Jenis OPT
Utama
Penggerek
batang
Penggerek
tongkol
2006
T
P
2007
T
P
2008
T
P
2009
T
P
2010
T
P
192
0
1.011
0
514
0
291
0
481
0
793
0
2.051
0
628
0
498
0
1.189
0
Tikus
320
0
414
0
1.437
6
1.664
2
1.476
0
Ulat grayak
426
0
1.209
0
903
0
673
0
725
0
Lalat bibit
333
8
660
0
954
43
617
0
421
0
Bulai
416
18
14
1
849
18 1.295 177 1.138 184
Jumlah 2.480 26 5.359
1
5.285 67 5.038 179 5.430 184
Luas Bencana AlamTanaman Padi dan Jagung di
Provinsi Lampung (ha) 5 Tahun Terakhir
Jenis Tanaman /
Komoditas
PADI
Kekeringan
Banjir
JAGUNG
Kekeringan
Banjir
2006
T
P
2007
T
P
2008
T
P
2009
T
P
2010
T
P
19.77
24.31
7 2.361 4.511 736
8 2.152 3.549 112
3
0
28.80
35.82 13.33
5.965 704 2.976 472
5 9.604 9.062 3.634 8
6
15.64
28.87
3 4.654 8.014 229
8
598 3.058
0
0
0
94
16 2.450 554 5.958 2.342 1.142 620 2.286 929
41.47
17.95
87.95 14.69 16.81
38.11 14.26
Jumlah 9 7.735 1 1.991 9
6
1 4.366 7
5
OPT yang perlu mendapat
perhatian khusus :
Wereng Batang Coklat
WERENG BATANG COKLAT
Nilaparvata lugens Stal
Hama laten
Salah satu organisme pengganggu tumbuhan
(OPT) utama pada tanaman padi
Menyerang setiap stadia tanaman padi mulai
persemaian sampai menjelang panen
Mempunyai dua fungsi yang merusak sebagai
hama dan sebagai vektor (pembawa) penyakit
virus
Ada di semua negara penghasil padi
Dapat hidup pada rerumputan atau gulma
sebagai inang
KARAKTERISTIK WBC
•
•
•
•
•
•
•
Merupakan hama exotic/exclusif/executive
Menimbulkan dampak sosial/ekonomi/politis
yang sangat besar
Mempunyai genetik plastisitas yang tinggi
Merupakan hama laten
Dapat melemahkan kerja insektisida
Dapat mentransfer virus kerdil hampa/rumput
Mudah mengalami resistensi, resurjensi
Faktor Pendukung Terjadinya Serangan
•
•
•
•
•
Sangat dipengaruhi kondisi lingkungan cuaca,
ketahanan varietas, pola tanam, keberadaan musuh
alami, penggunaan pestisida kurang bijaksana
Musim kemarau yang basah (keragaman hujan pada
MK)
Dominasi suatu varietas tahan dalam jangka lama
(ledakan biotipe 1 karena penanaman VUTW-1,
biotipe 2 penanaman VUTW-2)
Pola tanam padi-padi-padi (faktor ketersediaan air)
Penggunaan pestisida tidak memenuhi kaidah 6 tepat
(tepat jenis, sasaran, waktu, dosis, cara dan tempat)
MENGGELORAKAN PHT
Sebagai amanat UU No. 12 Tahun
1992 tentang sistem budidaya
tanaman, pengendalian OPT
dilakukan dengan sistem PHT.
PHT diterapkan secara benar dan
tepat (Revitalisasi)
Unsur-Unsur PHT dalam Pengendalian OPT
Varietas
Pola
tanam
Musuh
alami
Populasi
Biotipe
Insektisida
secara
bijaksana
Pengamatan
teratur
SISTEM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN PERLINDUNGAN
TANAMAN
Sarana
Peramalan
Peringatan Dini
Pengambilan
Keputusan
Pengamatan
Ekosistem Pertanian
Operasional
Pengendalian
Pengendalian OPT
Penerapan Kebijakan Perlindungan Tanaman Pangan
Pengelolaan Ekosistem
Pelestarian dan Pemanfaatan Musuh Alami
Pengamatan Intensif
Penggunaan Pestisida
Pengelolaan Ekosistem
Pemilihan varietas tahan dan toleran
Penanaman benih sehat, unggul dan bermutu
Pengaturan jarak tanam/sistem legowo
Pengelolaan tanah dan air
Sanitasi lingkungan
Pelestarian dan Pemanfaatan Musuh Alami
dengan cara :
Selektif dalam aplikasi pestisida
Penanaman varietas toleran
Penggunaan pestisida ramah lingkungan
Penggunaan agensia hayati pada populasi rendah
Pengamatan Intensif
Penerapan sistem early warning system (EWS)
Pengamatan secara teratur dan berkelanjutan
Penetapan saat yang tepat untuk pengendalian
Penggunaan Pestisida
Selektif (insektistatik untuk stadia
nimfa, racun kontak untuk dewasa)
Analisis ekosistem
Sesuai anjuran dan diizinkan
KEGIATAN DI TINGKAT
LAPANGAN DALAM UPAYA
PENGAMANAN PRODUKSI
SLPHT
•
Model Dasar
Pengembangan SLPTT
Pemberdayaan melalui KELOMPOK TANI
• Usaha tani ramah lingkungan dan
berkelanjutan, produk yang aman
PASAR
GLOBAL
•
Pengamanan produksi OPT Spesifik lokasi
• Pelestarian teknologi kearifan lokal
• Produksi tinggi
Meningkatkan kemampuan petani
dan petugas dalam melakukan
adaptasi dari dampak perubahan
iklim
SLI
SDA dpt
dimanfaatkan
scr maksimal
Petani mampu mengelola lahan
secara optimal sesuai pola iklim di
wilayahnya
Kehilangan hasil dapat diminimalkan
Daya dukung sumber daya alam
(SDA) dalam penyediaan air untuk
keperluan usaha tani meningkat
Peningkatan pendapatan petani
Gerakan
Pengendalian
Memobilisasi & memotivasi
petani untuk melakukan
gerakan pengendalian
• Kesadaran petani meningkat
•
OPT
terkendali
Petani lebih peduli terhadap kebersamaan
• Pemberdayaan kelompok tani/RPH
• Sosialisasi penerapan teknologi
pengendalian
DUKUNGAN
DUKUNGAN PERLINDUNGAN TANAMAN
DALAM PENGAMANAN PRODUKSI
DI LAMPUNG BARAT
TAHUN 2011
Jenis Kegiatan
No
SL-PHT Padi
1
2
KebunTebu
SL-I
1
Pesisir Tengah
Pengawalan Tanaman
Pangan
dari Gangguan OPT
Kecamatan
Keteranga
Jumlah unit
n
Desa/Pekon
Pesisir Selatan Tanjung Raya
1 (satu)
Gadu 2011
Tugu Mulya
1 (satu)
Gadu 2011
Pasar Krui
1 (satu)
Gadu 2011
Seluruh Kecamatan (dilaksanakan oleh 3 POPT dan 4
POPT-THL)
PENGAMANAN
PRODUKSI
OPT (Hama, Penyakit) dan DPI (Banjir,
Kekeringan)
POPT
Lab. PHP
Balai Proteksi (UPTD)
PENGAWALA
N
• SLPHT didekatkan/diimpitkan SLPTT (APBN, APBD,
Kemitraan, Swadaya dll)
• Pengamatan tetap/keliling
• OPT : Bantuan teknologi, bahan pengendali OPT, pestisida/
agen hayati
• DPI : - Bantuan benih CBN untuk tanaman puso banjir dan
kekeringan
KOORDINASI PUSAT DAN
DAERAH
Pemerintah Daerah (Propinsi, Kabupaten/
Kota) merupakan ujung tombak gerakan
pengendalian OPT termasuk WBC
Pusat dan Propinsi merupakan fasilitator
dan dinamisator dalam pelaksanaan
kegiatan
Kegiatan pengamanan produksi terfokus
di kabupaten
MEKANISME OPERASIONAL PENGENDALIAN OPT
DIREKTORAT PERLINDUNGAN
TANAMAN PANGAN
PUSAT
BPMPT
BBPOPT
BUMN
PROV
DINAS PERTANIAN
PROPINSI
UPTD
BPTPH
SUBDIN
PERLINTAN
BRIGADE
PROTEKSI TAN.
WILAYAH
KAB
DIPERTA
KABUPATEN
KEC
DINAS KECAMATAN
YG MEMBIDANGI PERT.
LAB.
PHP/LAH
RPH
POS PELAYANAN
AGENS HAYATI
DESA
PPL
KOORDINATOR
PENGAMAT
POPT/
FASILITATOR
PETANI PENGAMAT / PEMANDU
: instruksi
: koordinasi
: pendampingan
33
PUSAT KOMANDO GERAKAN PENGENDALIAN OPT
PUSAT
DINAS PROPINSI
PROV
Laporan Hasil
Pelaksanaan
SUBDIN
PERLINTAN
Laporan Akhir
Pelaporan
BRIGADE
PROTEKSI TAN.
WILAYAH
KAB
Pusat program
pengendalian
KEC
DINAS KECAMATAN
YG MEMBIDANGI PERT.
Pelaksana
pengendalian
DESA
DIPERTA
KABUPATEN
Pelaksana Gerakan
RPH
POS PELAYANAN
AGENS HAYATI
PPL
Penyampai
informasi teknis
PETANI PENGAMAT / PEMANDU
Lokasi pengendalian
UPTD
BPTPH
Sumber
informasi teknis
LAB.
PHP/LAH
KOORDINATOR
PENGAMAT
POPT/
FASILITATOR
POSKO GERAKAN PENGENDALIAN OPT
(WERENG BATANG COKLAT DAN TIKUS)
KA BADAN LITBANG, KA BADAN SDM
BUMN
BPTPH,
LAB PENGAMATAN
KOORDINATOR
PHP
DIRJEN TANAMAN PANGAN
POSKO I (PUSAT)
DINAS PERTANIAN
PROVINSI
BRIGADE PROTEKSI
TANAMAN
DINAS PERTANIAN
KABUPATEN/KOTA
PHP
GUBERNUR
POSKO II (PROVINSI)
KCD
BUPATI/WALIKOTA
POSKO III (KAB/KOTA)
CAMAT
POSKO IV KECAMATAN
BIPP
PPL
KETUA KELOMPOK TANI (POSKO VI)
LAHAN PERTANAMAN
KEPALA DESA
POSKO V KECAMATAN
PENUTUP
1. Swasembada pangan berkelanjutan perlu
dipertahankan sebagai citra suatu bangsa
2. OPT masih menjadi kendala dalam pencapaian
sasaran produksi
3. OPT utama masih menjadi prioritas untuk
dikendalikan sehingga sasaran produksi tidak
terganggu
4. WBC menjadi prioritas utama untuk ditanggulangi
karena serangan sudah terjadi peningkatan di sentra
produksi
Lanjutan …..
5. Teknologi yang harus diterapkan adalah
teknologi Pengendalian Hama Terpadu (PHT)
sesuai dengan amanat UU No. 12 Tahun 1992
6. Koordinasi antara Pemerintah Pusat, Propinsi,
Kabupaten/Kota perlu ditingkatkan untuk
meminimalkan kerusakan yang disebabkan oleh
OPT
7. Pemerintah Kabupaten/Kota sebagai komando
dalam pelaksanaan pengendalian sesuai
dengan Norma, Standar, Pedoman, dan Kriteria
yang ditetapkan oleh Pusat.
38
Wassalammu’alaikum. Wr.wb
• Semoga sukses
OPT PENTING TANAMAN PADI
PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
BADAN PELAKSANA PENYUUHAN PERTANIAN
PERIKANAN DAN KEHUTANAN
TANTANGAN
KE DEPAN
PENGAMANAN PRODUKSI DARI
GANGGUAN OPT DAN DAMPAK
PERUBAHAN IKLIM (DPI)
BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN
PERIKANAN DAN KEHUTANAN
KABUPATEN LAMPUNGTENGAH
APA YANG
HARUS KITA
LAKUKAN ??????
PENINGKATAN PRODUKSI TANAMAN
PANGAN DENGAN CARA :
1. Peningkatan produktivitas
2. Perluasan areal tanam,
3. Pengamanan produksi
4. Pemberdayaan kelembagaan
pertanian dan dukungan
pembiayaan usahatani.
PENGAMANAN PRODUKSI
Motto :
Amankan luas tanam
Maksimalkan panen
• Rencana Aksi
Minimalkan OPT, DPI
dengan pengawalan
ketat
FAKTOR PEMBATAS KENAIKAN
PRODUKSI ANTARA LAIN :
•
DAMPAK PERUBAHAN
IKLIM (DPI)
• ORGANISME PENGGANGGU
TUMBUHAN (OPT)
FOKUS KEGIATAN PENGAMANAN 7 KOMODITAS
TAN PANGAN TERHADAP SERANGAN OPT
OPT Utama
Komoditas
Jenis OPT
1. Padi
Tikus, wbc, pbp, kresek, blas, tungro, belalang,
keong mas, dll
2. Jagung
lalat bibit, bulai, penggerek tongkol, tikus
3. Kedelai
ulat grayak, tikus, lalat kacang, penggerek polong,
ulat jengkal
4. Kacang Tanah
ulat grayak, kutu kebul, karat daun, bercak daun,
sapu setan
5. Kacang hijau
ulat grayak, penggerek polong, bercak daun, karat
6. Ubi Kayu
tungau merah, kutu kebul, lundi/uret
7. Ubi Jalar
Cylas formicarius, pengorok daun
Luas Serangan OPT Utama Tanaman Padi
di Provinsi Lampung (ha) 5 Tahun Terakhir
Jenis OPT
Utama
PBP
Tikus
Wereng Batang
Coklat (WBC)
Blas
Tungro
Xanthomonas
2006
2007
2008
2009
T
2010
T
P
T
P
T
P
P
T
P
5.786
0
6.584
0
5.633
0
295
0
757
0
535
0
927
0
1.021
9
1.988
0
2.119
2
1.711
0
1.423
0
4.043
4
382
0
188
0
64
0
97
0
123
0
7.231 0 8.646 0
12.79
12.14
6.394 26 4.929 12 6.089 46
3
48
4
131
581
15.42
Jumlah
6
0
913
15.49
26
0
0
1.552
15.58
14
4
0
1.833
24.30
46
4
0
2.681
28.65
48
8
0
144
Luas Serangan OPT Utama Tanaman Jagung
Di Provinsi Lampung (ha) 5 Tahun Terakhir
Jenis OPT
Utama
Penggerek
batang
Penggerek
tongkol
2006
T
P
2007
T
P
2008
T
P
2009
T
P
2010
T
P
192
0
1.011
0
514
0
291
0
481
0
793
0
2.051
0
628
0
498
0
1.189
0
Tikus
320
0
414
0
1.437
6
1.664
2
1.476
0
Ulat grayak
426
0
1.209
0
903
0
673
0
725
0
Lalat bibit
333
8
660
0
954
43
617
0
421
0
Bulai
416
18
14
1
849
18 1.295 177 1.138 184
Jumlah 2.480 26 5.359
1
5.285 67 5.038 179 5.430 184
Luas Bencana AlamTanaman Padi dan Jagung di
Provinsi Lampung (ha) 5 Tahun Terakhir
Jenis Tanaman /
Komoditas
PADI
Kekeringan
Banjir
JAGUNG
Kekeringan
Banjir
2006
T
P
2007
T
P
2008
T
P
2009
T
P
2010
T
P
19.77
24.31
7 2.361 4.511 736
8 2.152 3.549 112
3
0
28.80
35.82 13.33
5.965 704 2.976 472
5 9.604 9.062 3.634 8
6
15.64
28.87
3 4.654 8.014 229
8
598 3.058
0
0
0
94
16 2.450 554 5.958 2.342 1.142 620 2.286 929
41.47
17.95
87.95 14.69 16.81
38.11 14.26
Jumlah 9 7.735 1 1.991 9
6
1 4.366 7
5
OPT yang perlu mendapat
perhatian khusus :
Wereng Batang Coklat
WERENG BATANG COKLAT
Nilaparvata lugens Stal
Hama laten
Salah satu organisme pengganggu tumbuhan
(OPT) utama pada tanaman padi
Menyerang setiap stadia tanaman padi mulai
persemaian sampai menjelang panen
Mempunyai dua fungsi yang merusak sebagai
hama dan sebagai vektor (pembawa) penyakit
virus
Ada di semua negara penghasil padi
Dapat hidup pada rerumputan atau gulma
sebagai inang
KARAKTERISTIK WBC
•
•
•
•
•
•
•
Merupakan hama exotic/exclusif/executive
Menimbulkan dampak sosial/ekonomi/politis
yang sangat besar
Mempunyai genetik plastisitas yang tinggi
Merupakan hama laten
Dapat melemahkan kerja insektisida
Dapat mentransfer virus kerdil hampa/rumput
Mudah mengalami resistensi, resurjensi
Faktor Pendukung Terjadinya Serangan
•
•
•
•
•
Sangat dipengaruhi kondisi lingkungan cuaca,
ketahanan varietas, pola tanam, keberadaan musuh
alami, penggunaan pestisida kurang bijaksana
Musim kemarau yang basah (keragaman hujan pada
MK)
Dominasi suatu varietas tahan dalam jangka lama
(ledakan biotipe 1 karena penanaman VUTW-1,
biotipe 2 penanaman VUTW-2)
Pola tanam padi-padi-padi (faktor ketersediaan air)
Penggunaan pestisida tidak memenuhi kaidah 6 tepat
(tepat jenis, sasaran, waktu, dosis, cara dan tempat)
MENGGELORAKAN PHT
Sebagai amanat UU No. 12 Tahun
1992 tentang sistem budidaya
tanaman, pengendalian OPT
dilakukan dengan sistem PHT.
PHT diterapkan secara benar dan
tepat (Revitalisasi)
Unsur-Unsur PHT dalam Pengendalian OPT
Varietas
Pola
tanam
Musuh
alami
Populasi
Biotipe
Insektisida
secara
bijaksana
Pengamatan
teratur
SISTEM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN PERLINDUNGAN
TANAMAN
Sarana
Peramalan
Peringatan Dini
Pengambilan
Keputusan
Pengamatan
Ekosistem Pertanian
Operasional
Pengendalian
Pengendalian OPT
Penerapan Kebijakan Perlindungan Tanaman Pangan
Pengelolaan Ekosistem
Pelestarian dan Pemanfaatan Musuh Alami
Pengamatan Intensif
Penggunaan Pestisida
Pengelolaan Ekosistem
Pemilihan varietas tahan dan toleran
Penanaman benih sehat, unggul dan bermutu
Pengaturan jarak tanam/sistem legowo
Pengelolaan tanah dan air
Sanitasi lingkungan
Pelestarian dan Pemanfaatan Musuh Alami
dengan cara :
Selektif dalam aplikasi pestisida
Penanaman varietas toleran
Penggunaan pestisida ramah lingkungan
Penggunaan agensia hayati pada populasi rendah
Pengamatan Intensif
Penerapan sistem early warning system (EWS)
Pengamatan secara teratur dan berkelanjutan
Penetapan saat yang tepat untuk pengendalian
Penggunaan Pestisida
Selektif (insektistatik untuk stadia
nimfa, racun kontak untuk dewasa)
Analisis ekosistem
Sesuai anjuran dan diizinkan
KEGIATAN DI TINGKAT
LAPANGAN DALAM UPAYA
PENGAMANAN PRODUKSI
SLPHT
•
Model Dasar
Pengembangan SLPTT
Pemberdayaan melalui KELOMPOK TANI
• Usaha tani ramah lingkungan dan
berkelanjutan, produk yang aman
PASAR
GLOBAL
•
Pengamanan produksi OPT Spesifik lokasi
• Pelestarian teknologi kearifan lokal
• Produksi tinggi
Meningkatkan kemampuan petani
dan petugas dalam melakukan
adaptasi dari dampak perubahan
iklim
SLI
SDA dpt
dimanfaatkan
scr maksimal
Petani mampu mengelola lahan
secara optimal sesuai pola iklim di
wilayahnya
Kehilangan hasil dapat diminimalkan
Daya dukung sumber daya alam
(SDA) dalam penyediaan air untuk
keperluan usaha tani meningkat
Peningkatan pendapatan petani
Gerakan
Pengendalian
Memobilisasi & memotivasi
petani untuk melakukan
gerakan pengendalian
• Kesadaran petani meningkat
•
OPT
terkendali
Petani lebih peduli terhadap kebersamaan
• Pemberdayaan kelompok tani/RPH
• Sosialisasi penerapan teknologi
pengendalian
DUKUNGAN
DUKUNGAN PERLINDUNGAN TANAMAN
DALAM PENGAMANAN PRODUKSI
DI LAMPUNG BARAT
TAHUN 2011
Jenis Kegiatan
No
SL-PHT Padi
1
2
KebunTebu
SL-I
1
Pesisir Tengah
Pengawalan Tanaman
Pangan
dari Gangguan OPT
Kecamatan
Keteranga
Jumlah unit
n
Desa/Pekon
Pesisir Selatan Tanjung Raya
1 (satu)
Gadu 2011
Tugu Mulya
1 (satu)
Gadu 2011
Pasar Krui
1 (satu)
Gadu 2011
Seluruh Kecamatan (dilaksanakan oleh 3 POPT dan 4
POPT-THL)
PENGAMANAN
PRODUKSI
OPT (Hama, Penyakit) dan DPI (Banjir,
Kekeringan)
POPT
Lab. PHP
Balai Proteksi (UPTD)
PENGAWALA
N
• SLPHT didekatkan/diimpitkan SLPTT (APBN, APBD,
Kemitraan, Swadaya dll)
• Pengamatan tetap/keliling
• OPT : Bantuan teknologi, bahan pengendali OPT, pestisida/
agen hayati
• DPI : - Bantuan benih CBN untuk tanaman puso banjir dan
kekeringan
KOORDINASI PUSAT DAN
DAERAH
Pemerintah Daerah (Propinsi, Kabupaten/
Kota) merupakan ujung tombak gerakan
pengendalian OPT termasuk WBC
Pusat dan Propinsi merupakan fasilitator
dan dinamisator dalam pelaksanaan
kegiatan
Kegiatan pengamanan produksi terfokus
di kabupaten
MEKANISME OPERASIONAL PENGENDALIAN OPT
DIREKTORAT PERLINDUNGAN
TANAMAN PANGAN
PUSAT
BPMPT
BBPOPT
BUMN
PROV
DINAS PERTANIAN
PROPINSI
UPTD
BPTPH
SUBDIN
PERLINTAN
BRIGADE
PROTEKSI TAN.
WILAYAH
KAB
DIPERTA
KABUPATEN
KEC
DINAS KECAMATAN
YG MEMBIDANGI PERT.
LAB.
PHP/LAH
RPH
POS PELAYANAN
AGENS HAYATI
DESA
PPL
KOORDINATOR
PENGAMAT
POPT/
FASILITATOR
PETANI PENGAMAT / PEMANDU
: instruksi
: koordinasi
: pendampingan
33
PUSAT KOMANDO GERAKAN PENGENDALIAN OPT
PUSAT
DINAS PROPINSI
PROV
Laporan Hasil
Pelaksanaan
SUBDIN
PERLINTAN
Laporan Akhir
Pelaporan
BRIGADE
PROTEKSI TAN.
WILAYAH
KAB
Pusat program
pengendalian
KEC
DINAS KECAMATAN
YG MEMBIDANGI PERT.
Pelaksana
pengendalian
DESA
DIPERTA
KABUPATEN
Pelaksana Gerakan
RPH
POS PELAYANAN
AGENS HAYATI
PPL
Penyampai
informasi teknis
PETANI PENGAMAT / PEMANDU
Lokasi pengendalian
UPTD
BPTPH
Sumber
informasi teknis
LAB.
PHP/LAH
KOORDINATOR
PENGAMAT
POPT/
FASILITATOR
POSKO GERAKAN PENGENDALIAN OPT
(WERENG BATANG COKLAT DAN TIKUS)
KA BADAN LITBANG, KA BADAN SDM
BUMN
BPTPH,
LAB PENGAMATAN
KOORDINATOR
PHP
DIRJEN TANAMAN PANGAN
POSKO I (PUSAT)
DINAS PERTANIAN
PROVINSI
BRIGADE PROTEKSI
TANAMAN
DINAS PERTANIAN
KABUPATEN/KOTA
PHP
GUBERNUR
POSKO II (PROVINSI)
KCD
BUPATI/WALIKOTA
POSKO III (KAB/KOTA)
CAMAT
POSKO IV KECAMATAN
BIPP
PPL
KETUA KELOMPOK TANI (POSKO VI)
LAHAN PERTANAMAN
KEPALA DESA
POSKO V KECAMATAN
PENUTUP
1. Swasembada pangan berkelanjutan perlu
dipertahankan sebagai citra suatu bangsa
2. OPT masih menjadi kendala dalam pencapaian
sasaran produksi
3. OPT utama masih menjadi prioritas untuk
dikendalikan sehingga sasaran produksi tidak
terganggu
4. WBC menjadi prioritas utama untuk ditanggulangi
karena serangan sudah terjadi peningkatan di sentra
produksi
Lanjutan …..
5. Teknologi yang harus diterapkan adalah
teknologi Pengendalian Hama Terpadu (PHT)
sesuai dengan amanat UU No. 12 Tahun 1992
6. Koordinasi antara Pemerintah Pusat, Propinsi,
Kabupaten/Kota perlu ditingkatkan untuk
meminimalkan kerusakan yang disebabkan oleh
OPT
7. Pemerintah Kabupaten/Kota sebagai komando
dalam pelaksanaan pengendalian sesuai
dengan Norma, Standar, Pedoman, dan Kriteria
yang ditetapkan oleh Pusat.
38
Wassalammu’alaikum. Wr.wb
• Semoga sukses