KONSEP PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR - Perancangan promosi wisata kecamatan Tegalalang melalui media komunikasi visual

PERANCANGAN PROMOSI WISATA KECAMATAN TEGALALANG MELALUI MEDIA KOMUNIKASI VISUAL

Diajukan Guna Mencapai Gelar Ahli Madya Diploma III Desain Komunikasi Visual Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Oleh :

I WAYAN AQUARIS YANUARTA C9508103 PROGRAM STUDI DIII DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Konsep Karya Tugas Akhir Dengan Judul

PERANCANGAN PROMOSI WISATA KECAMATAN TEGALALANG MELALUI MEDIA KOMUNIKASI VISUAL

Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Dewan Penguji

Pembimbing Tugas Akhir I

Pembimbing Tugas Akhir II

Arief Iman Santoso, S.Sn NIP. 19790327 200501 1 002

Esty Wulandari, S.Sos., M.Si NIP. 19791109 200801 2 015

Mengetahui, Koordinator Tugas Akhir

Drs. Ahmad Adib, M.Hum, Ph.D NIP. 19620708 199203 1 001

Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta Diterima Guna Mencapai Gelar Ahli Madya Pada Tanggal 13 Januari 2012

Tim Penguji :

1. Ketua Sidang Ujian Tugas Akhir

Hermansyah Muttaqin, S.Sn, M.Sn

) NIP. 19711115 200604 1 001

2. Sekretaris Sidang Ujian Tugas Akhir

Anugrah Irfan Ismail, S.Sn

) NIP. 19830702 200812 1 003

3. Penguji I

Arief Iman Santoso, S.Sn

) NIP. 19790327 200501 1 002

4. Penguji II

Esty Wulandari, S.Sos., M.Si

) NIP. 19791109 200801 2 015

Mengetahui

Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Ketua Pogram Universitas Sebelas Maret D3 Desain Komunikasi Visual

Drs. Riyadi Santosa, M.Ed., Ph.D Drs. Ahmad Adib, M.Hum, Ph.D

NIP. 19600328 198601 1 001 NIP. 19620708 199203 1 001

“Janganlah lari atau menyerah menghadapi kesusahan, sebab yang bertahan dan terus

berusahalah yang akan mendapatkan kesuksesan”

Kedua orang tua beserta keluarga tercinta

Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa atau Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Perancangan Promosi Wisata Kecamatan Tegalalang Melalui Media Komunikasi Visual”

Adapun Tugas Akhir ini disusun guna mencapai gelar Ahli Madya Diploma III dalam program studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini tidak lepas dari dukungan serta bantuan spiritual maupun material dari berbagai pihak baik dari lingkungan keluarga, lingkup kampus Universitas Negeri Sebelas Maret maupun dari teman serta dari para sahabat. Untuk itu penulis ingin mengungkapkan rasa terima kasih serta segala penghargaan yang pantas untuk disampaikan kepada :

1. Drs. Riyadi Santoso, M.Ed., Ph.D selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Ahmad Adib, M.Hum, Ph.D selaku Ketua Program D3 Desain Komunikasi Visual dan Koordinator Tugas Akhir.

3. Arief Iman Santoso, S.Sn, selaku Pembimbing I terima kasih atas bimbingannya sehingga Tugas Akhir ini dapat terlaksana.

4. Esty Wulandari, S.Sos., M.Si, selaku Pembimbing II terima kasih atas bimbingannya sehingga Tugas Akhir ini dapat terlaksana.

5. Hermansyah Muttaqin, S.Sn, M.Sn selaku ketua sidang Tugas Akhir.

Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta.

8. Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar.

9. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan Tugas Akhir yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Dengan segala keterbatasan dan kekurangan yang ada karena kesempurnaan itu hanyalah milik Tuhan Yang Maha Esa, maka penulis menyadari bahwa konsep Tugas Akhir ini jauh dari kesempurnaan dan segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah diharapkan. Semoga penulisan Tugas Akhir ini bermanfaat bagi kita semua, Astungkara.

Surakarta, Desember 2011 Penulis

BAB III KONSEP PERANCANGAN ………………………………………… 31

A. Konsep Karya ………………………………………………………

1. Konsep Kreatif …………………………………………………

2. Positioning …………………………………………………… 32

3. Unique Selling Proposition (USP)………………………………. 32

B. Konsep Perancangan ……………………………………………….

1. Strategi Visual Secara Umum ………………………………….

2. Strategi Visual Verbal ………………………………………….

3. Strategi Visual Non Verbal …………………………………….

C. Tehnik Pelaksanaan ………………………………………………...

D. Media Placement ………………………………………………….. 53

BAB IV VISUALISASI KARYA ……………………………………………… 71

A. Media Stationery ……………………………………………………

B. Media Lini Atas ( Below The Line ) ………………………………..

C. Media Lini Bawah ( Above The Line )……………………………… 82

D. Merchandise ……………………………………………………….

BAB V PENUTUP …………………………………………………………….. 100

A. Kesimpulan …………………………………………………………

LAMPIRAN ………………………………………………………………………. 103

2 Arief Iman Santoso, S.Sn 3 Esty Wulandari, S.Sos., M.Si

ABSTRAK

2012. Pengantar tugas akhir ini berjudul Perancangan Media Promosi Wisata Kecamatan Tegalalang Melalui Media Komunikasi Visual. Adapun masalah yang dikaji adalah bagaimana membuat perancangan promosi Wisata Kecamatan Tegalalang sebagai objek wisata yang memiliki keunggulan dibidang seni, budaya, dan keindahan alam agar promosi yang dibuat bisa tepat sasaran dan menjangkau audience yang menjadi target marketnya. Tujuan dari perancangan ini adalah untuk menghasilkan promosi yang tepat sasaran dan menjangkau audience yang mejadi target market dari Wisata Kecamatan Tegalalang. Tegalalang merupakan salah satu kecamatan di kabupaten Gianyar yang memiliki daya tarik tersendiri. Ada beberapa kawasan wisata di kecamatan Tegalalang yang baru diresmikan dan kurang mendapat perhatian serta kunjungan dari wisatawan, hal ini

dikarenakan belum adanya promosi untuk daerah wisata ini

sehingga wisatawan tidak begitu mengenal daerah tersebut. Beranjak dari permasalahan tersebut, dipandang perlu untuk

membuat perancangan promosi Wisata Kecamatan

Tegalalang melalui media komunikasi visual, agar promosi yang dibuat bisa efektif, tepat sasaran dan menjangkau

audience yang menjadi target marketnya.

1 Mahasiswa DIII Desain Komunikasi Visual dengan NIM C9508103

Dosen Pembimbing I 3 Dosen Pembimbing II

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada jaman kehidupan serba modern ini, pertumbuhan ekonomi didominasi oleh sektor perdagangan dan pariwisata yang perkembangannya sangat pesat. Banyak kawasan yang dipandang memiliki daya tarik, dikelola menjadi tempat-tempat wisata yang menarik dan menguntungkan. Tempat-tempat perbelanjaan, restoran, vila, hotel, dan lain- lain sebagai pendukung kawasan wisata dibangun dengan tujuan menarik para wisatawan bahkan para investor asing maupun lokal untuk berinvestasi yang tentunya akan sangat menguntungkan, terutama untuk masyarakat sekitar daerah wisata tersebut, karena bertambahnya lapangan pekerjaan yang otomatis akan mengurangi pengangguran. Masyarakat dilatih dan dibiayai untuk bisa mengembangkan dan menghasilkan kerajinan yang nantinya akan dipasarkan kepada wisatawan yang berkunjung sebagai cinderamata atau souvenir dari daerah yang menjadi tujuan para wisatawan tersebut. Tempat-tempat wisata tersebut diharapkan dapat menarik wisatawan mancanegara maupun wisatawan lokal untuk datang berkunjung, sehingga keberadaan daerah wisata tersebut akan memacu pertumbuhan perekonomian daerah dan Negara pada umumnya ke tingkat yang lebih tinggi yang akan menjadikan daerah tersebut lebih maju dan lebih potensial dibanding daerah lainnya.

sektor pariwisata sebagai penggerak ekonomi daerah tersebut, banyak sekali ditemui obyek-obyek wisata yang sangat menarik sebab kabupaten Gianyar memiliki keanekaragaman budaya yang menarik khususnya seni, baik seni tari, tabuh, pahat maupun lukis dan kerajinan tangan yang sudah mendunia yang merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Kecamatan Tegalalang merupakan salah satu kecamatan di kabupaten Gianyar yang juga memiliki daya tarik tersendiri dibandingkan daerah lainnya. Kecamatan ini menawarkan banyak wisata seperti wisata alam yang menawarkan pemandangan persawahan terasering, wisata arum jeram, wisata bersepeda, desa wisata, pasar wisata yang menawarkan kerajinan tangan yang bernilai seni yang dihasilkan oleh penduduk sekitar dan banyak lagi tempat-tempat wisata yang memiliki daya tarik tersendiri di daerah tersebut yang sangat menarik untuk dikunjungi. Namun ada beberapa kawasan wisata di kecamatan Tegalalang yang baru diresmikan dan kurang mendapat perhatian serta kunjungan dari wisatawan yang berkunjung ke Bali pada umumnya, hal ini dikarenakan belum adanya promosi untuk daerah wisata ini, sehingga wisatawan tidak begitu mengenal daerah tersebut dan pastinya akan sangat merugikan.

Beranjak dari permasalahan tersebut, dipandang perlu untuk membuat perancangan promosi Wisata Kecamatan Tegalalang melalui media komunikasi visual. Agar promosi yang dibuat nantinya bisa efektif, tepat sasaran dan menjangkau audience yang menjadi target marketnya.

Kabupaten Gianyar merupakan salah satu daerah tujuan wisata internasional dan domestik, yang memiliki berbagai obyek wisata dan kaya akan khasanah seni, budaya dan kerajinan dimana hal tersebut menjadi daya tarik bagi wisatawan. Pemandangan alam pegunungan yang luas, keindahan pantai, serta kreatifitas seni dan kerajinan tangan yang merupakan aspek lain dari keunikan budaya yang juga menjadi daya tarik wisatawan. Ada juga beberapa obyek-obyek wisata terutama di kecamatan Tegalalang yang baru diresmikan sehingga sangat perlu dipromosikan dan dikenalkan kepada masyarakat luas agar dapat menarik para wisatawan untuk berkunjung. Permasalahan Desain Komunikasi Visual dari wisata kecamatan Tegalalang, dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana membuat perancangan promosi Wisata Kecamatan Tegalalang sebagai obyek wisata yang memiliki keunggulan dibidang seni, budaya dan keindahan alamnya agar promosi yang dibuat bisa tepat sasaran dan menjangkau audience yang menjadi target marketnya?

2. Bagaimana penempatan Media Komunikasi Visual yang tepat untuk memperkenalkan Wisata Kecamatan Tegalalang sebagai salah satu alternatif daerah tujuan wisata di Bali?

1. Menghasilkan promosi yang tepat sasaran dan menjangkau audience yang menjadi target market dari Wisata Kecamatan Tegalalang yang memiliki keunggulan dibidang seni, budaya dan keindahan alam.

2. Memilih dan menempatkan Media Komunikasi Visual secara efektif, efisien dan tepat sasaran untuk memperkenalkan Wisata Kecamatan Tegalalang sebagai salah satu alternatif daerah tujuan wisata di Bali melalui berbagai media promosi.

BAB II IDENTIFIKASI DATA

A. Data Produk

1. Tentang Kecamatan Tegalalang

Kabupaten Gianyar merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Bali. Kabupaten Gianyar berbatasan langsung dengan Denpasar, Bangli dan Klungkung yang berada di ketinggian 125 meter diatas permukaan laut. Kabupaten Gianyar sering ditempatkan sebagai wilayah yang menyimpan sumber inspirasi pengembangan seni dan budaya. Dengan luas wilayah meliputi 36.800 ha, dibandingkan dengan Denpasar sebagai kota dagang dengan kepadatan tinggi di pusat kota, kepadatan Gianyar justru mengarah ke daerah pinggir yang merupakan kawasan wisata terutama di daerah Kecamatan Ubud. Di sisi barat Gianyar, yang meliputi kawasan Sayan hingga ke Payangan, telah berkembang menjadi daerah hunian wisata berkelas butik hotel yang mengutamakan privasi, sedangkan daerah pusat Ubud berkembang homestay yang berbaur dengan penduduk asli. Daerah lain di Gianyar, yang bukan merupakan daerah hunian wisata, berkembang menjadi kawasan lain yang saling mendukung dan melengkapi dalam membentuk Gianyar sebagai kota budaya dan pariwisata.

Posisi Gianyar sangat strategis, baik dilihat secara geografis maupun dari sudut pandang lalu lintas perjalanan wisata. Hal ini terlihat dari wisatawan yang melakukan perjalanan dari Denpasar menuju ke ujung timur Pulau Bali ataupun dari Karangasem menuju Denpasar akan melintasi beberapa daerah di kabupaten Gianyar. Wisatawan akan

memiliki potensi artistik dibidang kerajinan patung, perak, lukisan, dan kesenian. Setiap desa yang dilalui itu memiliki daya tarik yang khas sehingga dapat disebut sebagai potensi dan daya pikat dari kabupaten Gianyar. Sedangkan perkembangan ekonomi kabupaten ini mengalami pasang surut sehingga berdampak, baik karena ekonomi dan moneter maupun imbas tragedi WTC 1999. Pada tahun 2000 tumbuh sebesar 1,76 % , tahun 2001 sebesar 4,7% dan mengalami penurunan menjadi 4,51 %. Terjadi tragedi bom Bali I di Kuta pada tahun 2002, ekonomi mengalami penurunan lagi menjadi 3,68% dan masih membawa dampak sehingga menjadi 3,58% tahun 2003.

Kabupaten Gianyar memiliki dua kawasan wisata, yaitu Lebih dan Ubud. Kawasan wisata Lebih, mencakup daerah Candra Asri, Ketewel, Saba, Sukawati, Pering, Keramas, Lebih dan Siut. Dibandingkan dengan kawasan wisata Ubud, tenggang waktu pengembangan kawasan ini berbeda jauh. Meskipun terlambat dibandingkan yang pertama, tanda-tanda kearah pesatnya perkembangan kepariwisataan bisa terarah lebih jelas, khususnya menyangkut pembangunan hotel, restoran, dan fasilitas kepariwisataan lainnya.

Kawasan wisata Ubud meliputi kelurahan Ubud, Melinggih Kaja, Melingkih Kelod, Kedewatan, Peliatan, Mas, Petulu, Lodtunduh, Sayan, Singakerta, dan Puhu. Sebagian besar kawasan wisata ini sudah berkembang jauh, sebagian lainnya mulai tumbuh seperti terlihat dalam masuknya investor membangun kapasitas kepariwisataan di daerah Melinggih Kelod dan Kaja. Dalam waktu tidak terlalu lama lagi, kawasan wisata yang baru ini akan berkembang mengikuti perkembangan Ubud, Peliatan, Mas dan

pengembangan. Kecamatan Tegalalang merupakan salah satu potensi wisata yang ada di kabupaten Gianyar yang masih dalam tahap pengembangan untuk dapat menjadi Desa Wisata. Latar belakang desa Tegalalang menjadi Desa Wisata karena dilihat dari banyaknya wisatawan yang melintasi desa tersebut untuk menuju ke Ubud maupun ke Denpasar sebab desa ini merupakan jalur alternatif dari Kintamani menuju Ubud maupun dari Denpasar menuju Kintamani. Selain itu desa Tegalalang memiliki panorama yang indah yang dapat memikat wisatawan yang melintasinya untuk beristirahat sejenak dan menikmati berbagai pesona obyek-obyek wisata yang terdapat di kecamatan Tegalalang. Wisata Kecamatan Tegalalang memiliki prospek daya tarik wisata yang cerah kedepannya. Dilihat dari pertumbuhannya sebelum menjadi Desa Wisata, Desa Tegalalang hanya merupakan Desa yang memiliki potensi namun belum dapat mengembangkan potensinya karena kurangnya fasilitas serta dana dari pemerintah. Sekarang setelah menjadi Desa Wisata, Desa Tegalalang mengalami peningkatan baik dari segi pendapatan maupun segi wisatawan yang berkunjung. Desa Wisata Kecamatan Tegalalang memiliki beberapa obyek wisata yang dapat dibagi menjadi tiga jenis wisata, diantaranya wisata alam dan rekreasi, wisata spiritual dan wisata belanja.

a. Wisata alam dan rekreasi Wisata alam dan rekreasi adalah kawasan yang memanfaatkan potensi sumberdaya alam, baik dalam keadaan alami maupun setelah ada usaha budidaya serta pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya sehingga memungkinkan wisatawan memperoleh kesegaran jasmaniah dan rohaniah, mendapatkan pengetahuan dan pengalaman serta menumbuhkan inspirasi dan cinta terhadap alam. kawasan Desa wisata kecamatan Tegalalang memiliki dua obyek wisata yang termasuk jenis wisata alam dan rekreasi yaitu :

1) Obyek Wisata Gajah Taro. Di Desa Taro, Kecamatan Tegalalang, Kabupaten Daerah Tingkat II Gianyar, kurang lebih 40 Km dari kota Denpasar, ada sebuah hutan desa yang dimanfaatkan oleh seorang investor dengan mengembangkan sebuah atraksi wisata baru yaitu Trakking Gajah. Para wisatawan dapat menaiki gajah berkeliling hutan dengan melewati lorong / jalan setapak di sekitar Desa Taro menikmati pemandangan alam objek wisata yang berada di atas lahan seluas 3,5 hektare. Bila diinginkan wisatawan dapat bermain di air dengan gajah didalam kolam yang sudah tersedia. Di lokasi itu, pengunjung bisa melihat kehidupan gajah dari dekat, dan berinteraksi dengan gajah dengan memberinya makanan daun pohon kelapa yang sudah disediakan.

Obyek wisata Gajah Taro menyediakan museum gajah terbesar dan terlengkap di Asia Tenggara, yang menceritakan sejarah perjalanan hidup

sekarang. Gading gajah purba Mammoth berusia 20 ribu tahun yang ditemukan di Alaska, Amerika Serikat, Siberia dan Rusia pun dipamerkan di museum ini. Tidak hanya itu saja, juga terdapat fosil gigi gajah purba Mammoth dan sisa-sisa rambut Mammoth berumur belasan hingga puluhan ribu tahun. Selain itu, terdapat pula sisa fosil nenek moyang gajah "Palaeomastodon" yang hidup sekitar 5 juta tahun lalu. Fosil gajah seukuran sapi yang dipamerkan di museum ini merupakan fosil yang ditemukan di wilayah Jawa Timur beberapa tahun yang lalu. Selain bisa melihat aneka fosil gajah purba, di museum ini pengunjung juga bisa belajar sejarah perkembangan gajah mulai 50 juta tahun lalu hingga saat ini. Pengunjung bisa melihat gambar nenek moyang gajah seukuran babi dewasa yang disebut Moeritherium, yang hidup 50 juta tahun lalu, gajah jenis stegodon, hingga gajah yang hidup di jaman sekarang ini. Aneka kerajinan dari tulang dan gading gajah dari abad 17 dan 18 juga bisa disaksikan di museum ini, kerajinan yang dipamerkan ini berasal dari beberapa suku atau kebudayaan di wilayah Asia dan Afrika.

Gambar 2. 1 : Petualangan Gajah Gambar 2. 2 : Atraksi Gajah

2) Obyek Wisata Ceking (Ceking Terrace) Obyek wisata Ceking Terrace berada di desa Ceking kecamatan Tegalalang yang berjarak 32 km dari Kota Denpasar. Ceking Terace merupakan objek wisata dengan dominan areal pesawahan yang berundak- undak, berbukit dimana areal persawahannya tertata apik dengan terasiringnya yang rapi. Ceking Terrace diperkirakan sudah ada sejak abad ke-9 yang masih tetap dipertahankan dan dijaga keasriannya oleh para petani desa ini sampai sekarang. Dengan dijadikannya Ceking Terrace sebagai objek wisata maka masyarakat Desa Ceking bersama-sama dengan aparat desa setempat menyediakan fasilitas-fasilitas bagi wisatawan yang datang, seperti banyaknya toko-toko souvenir, café, vila dan rumah makan di sepanjang jalan desa Ceking ini. Selain itu banyak juga para pedagang asongan yang menawarkan aksesoris khas Bali.

Gambar 2. 3 : Ceking Terrace Gambar 2. 4 : Toko Souvenir

b. Wisata Budaya dan spiritual yaitu Obyek Wisata Pura Gunung Kawi Sebatu. Pariwisata Provinsi Bali tidak lepas dari kebudayaan dan spiritualnya, sebab itu merupakan daya tarik yang luar biasa dan menjadi ciri khas dari Bali itu sendiri, untuk itu masyarakat Bali dituntut untuk selalu mampu menjaga kebudayaan asli mereka. Bali merupakan bagian dari kebudayaan nasional sebagai potensi dasar yang paling dominan, yang di dalamnya tersirat satu cita- cita akan adanya hubungan timbal balik antara pariwisata dengan kebudayaan.

Di desa Sebatu kecamatan Tegalalang Gianyar, tepatnya 40 km dari kota Denpasar. Didaerah ini dikelola sebuah wisata budaya dan Spiritual yang bernama Pura Gunung Kawi Sebatu yang merupakan pura peninggalan zaman Bali kuno. Dari artikulasi nama pura ini dapat diuraikan menjadi dua, yaitu gunung yang berarti tempat yang tinggi, bukit atau tebing dan Kawi berarti kekawin atau sesuatu yang dibuat. Jadi pura Gunung Kawi adalah pura yang dibangun di tebing di sebelah barat sebuah pegunungan dimana pegunungan itu sekarang dikenal dengan nama desa Sebatu. Konon pada jaman pemerintahan raja Mayadenawa

dengan para pengikutnya menuju desa Taro, setelah terdesak dalam peperangan melawan para Dewata yang mengejarnya. Sadar akan penduduk asli yang tidak berdosa dalam bahaya, Dewa Wisnu memberikan sumber kehidupan bagi penduduk yang tidak berdosa dalam wujud air suci. Sebagai ucapan rasa syukur penduduk maka ditempat ini dibangun pura tempat pemujaan dewa Wisnu yang dikenal dengan nama Pura Gunung Kawi Sebatu. Pura sangat kaya dengan sumber mata air dan semuanya ditata secara sangat artistik.

Dengan dijadikannya obyek wisata, pemerintah dan masyarakat setempat bekerja sama membangun fasilitas dan dua kolam renang yang terpisah antara pria dan wanita dimana air dari kolam ini langsung diambil dari mata air dikawasan pura ini.

Gambar 2. 5 : Areal Pura Gunung Kawi Sebatu Gambar 2. 6 : Kolam Renang Umum

c. Wisata Belanja yaitu Sentral Kerajinan (art shop) Bali merupakan surganya barang-barang kerajinan, hampir disetiap tempat

dihasilkan oleh masyarakat Bali pada umumnya. Tegalalang terletak di sebelah utara Ubud kurang lebih 20 menit ditempuh dengan kendaraan. Tegalalang merupakan salah satu daerah home industri yang sangat banyak art shop dan manufaktur yang menjual barang-barang seni khas Bali sehingga cocok dijadikan oleh-oleh Bali. Barang-barang yang dijual cukup menarik dan harganya pun terjangkau. Aneka kerajinan tangan seperti kucing- kucingan, dolphin, jerapah, dll yang terbuat dari kayu atau besi, aneka model tas dari beragam bahan, ukiran batu-batu padas kecil, ukiran kayu, topeng kayu, berbagai macam kerajinan tangan dari kaca yang dibentuk menjadi vas bunga, botol unik, piring, dan semuanya ada di sini. Toko & Art Shop ini berjejer sepanjang 10 Km di pinggir jalan ketika memasuki kecamatan Tegalalang. Art shop ini sering disebut sebagai art shop yang terpanjang di dunia.

Gambar 2. 7 : Pintu Masuk Desa Tegalalang Gambar 2. 8 : Toko & Art Shop Gambar 2. 7 : Pintu Masuk Desa Tegalalang Gambar 2. 8 : Toko & Art Shop

b. Misi :

1) Mengembangkan penataan ruang untuk meningkatkan efisiensi dan optimasi pemanfaatan potensi sumber daya kawasan melalui penyusunan RDTR Kawasan Pariwisata Ubud.

2) Mengembangkan konsep pariwisata budaya dan kerakyatan untuk mensinergikan potensi lokal kawasan dengan tetap menjaga prinsip-prinsip kelestarian lingkungan, adat dan budaya setempat.

3) Mengembangkan keterkaitan intra dan antar kawasan lainnya di luar wilayah perencanaan.

4) Mengembangkan partisipasi masyarakat ( community based ) dalam proses penataan ruang.

Wisata Kecamatan Tegalalang di bawah pengelolaan PEMDA Kabupaten Gianyar yaitu Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar. Struktur organisasi pengelolaan Wisata Kecamatan Tegalalang :

DINAS PARIWISATA

SEKRETARIAT

SUBAG PERENCANAAN

BID. PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN PARIWISATA

SUBAG UMUM

DAN KEPEGAWAIAN

SUBAG KEUANGAN

BID. PENYULUHAN

PARIWISATA

BID. PEMASARAN

PARIWISATA

BID. PENGENDALIAN USAHA PARIWISATA

SEKSI PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

SEKSI PENYULUHAN

DAN PEMBINAAN

SUMBER DAYA

PARIWISATA

SEKSI PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN

SEKSI PELAYANAN

DAN INFORMASI

PARIWISATA

SEKSI EVALUASI DAN PELAPORAN

SEKSI BIMBINGAN MASYARAKAT DAN

BINA WISATA

NUSANTARA

SEKSI ANALISA

PASAR PARIWISATA

SEKSI PROMOSI

PARIWISATA

SEKSI KERJASAMA

PARIWISATA

SEKSI PENGENDALIAN USAHA JASA PARIWISATA

SEKSI PENGENDALIAN USAHA SARANA

PARIWISATA

SEKSI PENGENDALIAN OBYEK DAN DAYA TARIK

Keterangan tugas dan tanggung jawab setiap bidang.

a. Bidang Pengkajian dan Pengembangan Pariwisata mempunyai tugas : a. Bidang Pengkajian dan Pengembangan Pariwisata mempunyai tugas :

2) Mempelajari dan membuat bahan-bahan pertimbangan dan rekomendasi rencana perkembangan potensi dan penganekaragaman produk dan daya tarik wisata.

3) Mewujudkan rencana kegiatan bidang pengkajian dan pengembangan pariwisata dalam program kegiatan fisik maupun nonfisik guna menyediakan sarana dan prasarana pengembangan pariwisata.

4) Mendelegasikan tugas-tugas kepada kepala seksi serta mengevaluasi dan menilai kinerja bawahan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan karier.

5) Melaksanakan koordinasi dengan para kepala bidang yang berkaitan dengan pengkajian dan pengembangan pariwisata.

6) Mengkoordinir para kepala seksi dan bawahan dalam pelaksanaan tugas pengumpulan dan pengolahan data, pengkajian dan pengembangan serta tugas evaluasi dan laporan.

7) Melaporkan pelaksanaan tugas kepada atasan secara akuntabel.

8) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

1) Menyusun rencana kegiatan bidang penyuluhan pariwisata berdasarkan kebijaksanaan yang ditetapkan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan dalam melaksanakan kegiatan.

2) Mengkoordinir para kepala seksi dan bawahan dalam pelaksanaan tugas agar terjalin kerjasama yang baik dan saling mendukung.

3) Mengatur dan mendistribusikan tugas, memberi petunjuk dan memeriksa hasil kerja para kepala seksi dan bawahan agar sesuai dengan peraturan yang ditetapkan atau petunjuk yang diberikan.

4) Mengevaluasi dan menilai hasil kerja para kepala seksi dan bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan karier.

5) Melakukan pengawasan dan koordinasi kegiatan penyuluhan/ pembinaan atas segala kegiatan bidang penyuluhan pariwisata.

6) Mengawasi penyiapan bahan dan materi yang diperlukan dalam kegiatan penyuluhan dan pembinaan kepariwisataan.

7) Melaksanakan kegiatan penyuluhan dan pembinaan sumber daya pariwisata mengenai segala sesuatu yang menjadi kebijaksanaan pemerintah di bidang kepariwisataan agar adanya kesatuan pandang terhadap kebijakan yang telah di tetapkan.

8) Mengawasi penyelenggaraan program pendidikan dan latihan di bidang kepariwisataan.

penyuluhan/ pembinaan sumber daya pariwisata serta pelayanan informasi pariwisata.

10) Mengkoordinasikan penyuluhan/ pembinaan dan pemanfaatan sumber daya pariwisata dalam pembangunan kepariwisataan.

11) Memberi pelayanan informasi pariwisata kepada masyarakat dan wisatawan tentang potensi kepariwisataan yang dimiliki kabupaten.

12) Mengawasi pengadaan segala bahan informasi kepariwisataan.

13) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

14) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/ kegiatan kepala dinas.

c. Bidang Pemasaran Pariwisata mempunyai tugas :

1) Menyusun rencana kegiatan kepala bidang pemasaran pariwisata berdasarkan kegiatan yang ditetapkan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2) Mengkoordinir bawahan dalam pelaksanaan tugas agar terjalin kerjasama yang baik.

3) Mengatur dan mendistribusikan tugas, memberi petunjuk dan memeriksa hasil kerja bawahan agar sesuai dengan yang ditetapkan atau petunjuk yang diberikan.

4) Melakukan kegiatan penelitian, perencanaan, pembinaan, koordinasi serta pengawasan atas segala kegiatan pemasaran pariwisata.

5) Mengadakan seminar-seminar pameran, dan kegiatan periklanaan mengenain kepariwisataan.

kepariwisataan dalam rangka pelaksanaan kegiatan pemasaran kepariwisataan.

7) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan pemasaran pariwisata.

8) Mengevaluasi dan menilai hasil kerja bawahan sebagai bahan perencanaan kerja yang akan datang dan sebagai bahan pengembangan karier.

9) Membuat laporan pelaksanaan kegiatan kepala bidang pemasaran sebagai bahan pertanggung jawaban kepada atasan.

10) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

d. Bidang Pengendalian Usaha Pariwisata mempunyai tugas :

1) Menyusun langkah kegiatan bidang pengendalian usaha pariwisata berdasarkan perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan dalam melaksanakan kegiatan.

2) Mengkoordinir bawahan dalam melaksanakan tugas agar terjalin kerjasama yang baik dan saling mendukung.

3) Membagi tugas, memberi petunjuk dan memeriksa hasil kerja bawahan agar sesuai dengan petunjuk dan pedoman yang belaku.

4) Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan karier dan bahan perencanaan yang akan datang.

5) Melaksanakan usaha-usaha dan kegiatan untuk meningkatkan mutu produk wisata dan pengembangan destinasi pariwisata.

6) Melaksanakan pemantauan, pembinaan, evaluasi pengawasan, penerbitan izin usaha pariwisata maupun rekomendasi izin usaha pariwisata.

pariwisata kabupaten.

8) Melaksanakan pencegahan kerusakan lingkungan akibat pembangunan sarana dan prasarana pariwisata.

9) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

10) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada kepala Dinas.

5. Sarana dan Prasarana.

Di wilayah Kecamatan Tegalalang terdapat sarana dan prasarana yang dibangun oleh pemerintah daerah Kabupaten Gianyar untuk mendukung berkembangnya sektor pariwisata pada khususnya, antara lain :

a. Beberapa penginapan berupa hotel berbintang maupun losmen sederhana.

b. Restoran dan warung makan sederhana.

c. Spa.

d. Angkutan wisata dan angkutan pedesaan yang berjumlah cukup banyak.

Dari berbagai macam bentuk media promosi yang dibuat, diusahakan agar mengena kepada sasaran konsumen, yang meliputi target market dan target audience wisata kecamatan Tegalalang adalah sebagai berikut :

1. Target Market

a. Segmentasi Geografis. Apabila ditinjau dari aspek geografisnya, maka target market dari wisata kecamatan Tegalalang adalah mencangkup wilayah Pulau Bali, Lombok, Jawa dan sekitarnya.

b. Segmentasi Demografis.

Usia : 17 – 60 tahun.

Jenis kelamin

: Pria dan wanita.

Agama

: Semua agama dan kepercayaan.

Pendidikan

: SMA hingga Perguruan Tinggi. Kelas sosial : Lapisan masyarakat menengah sampai menengah atas.

2. Target Audience

a. Segmentasi Geografis. Apabila ditinjau dari aspek geografisnya, maka target audience dari wisata kecamatan Tegalalang adalah mencangkup wilayah Indonesia dan sekitarnya.

Usia : 17 - 60 tahun.

Jenis kelamin

: Pria dan wanita.

Agama

: Semua agama dan kepercayaan.

Pendidikan

: SMA hingga Perguruan Tinggi. Kelas sosial : Lapisan masyarakat menengah sampai menengah atas.

c. Psikografi Secara psikografi yang menjadi target audience dalam mempromosikan wisata di kecamatan Tegalalang yaitu masyarakat yang cenderung memilih obyek wisata alam sebagai tempat refreshing serta liburan.

C. Promosi yang Pernah Dilakukan

Obyek wisata yang berada di wilayah Kabupaten Gianyar termasuk kecamatan Tegalalang, sepenuhnya berada di bawah naungan Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar. Adapun beberapa promosi yang pernah dilakukan, antara lain : Promosi dari masing- masing akomodasi, restoran, travel, spa serta artshop yang terdapat di daerah Kecamatan Tegalalang. Pameran Maja Pahit Travel VER yang diselenggarakan pada tanggal 19 – 22 mei 2010, pameran Gebyar Wisata dan Budaya Nusantara di JCC Jakarta pada tanggal

26 – 29 mei 2011 ( yang dipamerkan potensi pariwisata kabupaten Gianyar yang mana kecamatan Tegalalang termasuk di dalamnya ).

membuat promosi berupa name board, traffic add, iklan Koran, brosur dan website yang menjadi satu dengan website Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar..

Gambar 2. 9 : Website .

Gambar 2. 10 : Name Board.

Gambar 2. 11 : Traffic Add.

Adapun beberapa Obyek Wisata yang dapat dijadikan sebagai komparasi bagi Wisata Kecamatan Tegalalang, antara lain :

1. Wisata Kecamatan Ubud. Ubud adalah salah satu tempat seni di Bali, kecamatan dengan 7 desa dan 1 kelurahan ini boleh dibilang wilayah yang beruntung. Kegiatan pariwisata di Kecamatan Ubud tumbuh dan berkembang serta mampu memberikan akumulasi terhadap berbagai sektor, termasuk jasa seperti perhotelan, perbankan dan bermacam aktivitas industri kerajinan seni. Di ubud bisa dijumpai banyak hotel mewah dan hotel-hotel kelas ekonomi. Ubud juga disebut sebagai desa wisatawan mancanegara. Ubud dikenal sebagai pusat budaya Bali, tempat ini telah menarik perhatian wisatawan yang terpesona dengan kebudayaan Bali sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu, dimana seniman, komponis dan sarjana barat datang mencipta dan mengadakan riset sambil menikmati kebahagiaan hidup di Ubud.

Ubud terkenal akan seni lukis, seni patung, seni tabuh dan juga seni tarinya, namun selain berbagai obyek wisata yang terdapat di dalam kota, Ubud juga memiliki pura peninggalan purbakala dan pusat kerajinan tangan yang menarik untuk dikunjungi yang terdapat di sekitar kota. Setiap minggu di Ubud dipentaskan berbagai pertunjukan kesenian tradisional seperti tarian Kecak, Legong, Barong, Mahabarata, Ramayana, Wayang Kulit dan Musik Gamelan. Didaerah ini banyak terdapat hotel mewah, artistic dan akomodasi sederhana yang diminati wisatawan. Sampai sekarang Ubud sering mendapat sebutan sebagai “Desa Wisata“.

Gambar 2. 12 : Akomodasi Gambar 2. 13 : Ubud Terace

a. Kelebihan. Ubud sudah terkenal sejak jaman dahulu, sejak tahun 1920an. Ketika artis, componis dan orang-orang terpelajar dari barat (luar negeri) datang untuk mencari kenikmatan hidup. Ubud terkenal dengan lukisan, patung, kerajinan tangan, gamelan (musik traditional) dan tariannya. Ubud juga lengkap dengan biro-biro informasi wisata dan banyak terdapat tempat wisata di daerah ini seperti Monkey Forest dan lain-lain. Kelebihan lain dari wisata kecamatan Ubud adalah sarana dan prasarana yang mendukung sudah sangat lengkap sebab wisata kecamatan Ubud sudah lebih dulu difokuskan sebagai Desa Wisata ketimbang kecamatan yang lain di kabupaten Gianyar ini.

b. Kekurangan. Dengan banyaknya pembangunan akomodasi, penginapan, restoran, art shop dan lain-lain membuat Ubud menjadi sangat padat dan kemacetan lalu lintas

Sehingga tidak semua orang dapat berkunjung ke wisata kecamatan Ubud.

c. Media promosi yang pernah dilakukan. Ubud merupakan salah satu kecamatan di kabupaten Gianyar sehingga promosi Ubud dengan Tegalalang hampir dikatakan sama karena promosi yang dilakukan Dinas Pariwisata kabupaten Gianyar mencangkup semua potensi yang dimiliki setiap kecamatan yang termasuk wilayah kabupaten Gianyar. Namun Ubud lebih dulu dikelola dan dikembangkan potensi pariwisatanya ketimbang kecamatan lain sehingga Wisata Kecamatan Ubud lebih maju ketimbang kecamatan lain di kabupaten Gianyar. Adapun beberapa media promosi yang pernah dilakukan antara lain , iklan koran, brosur ,website dan lain sebagainya.

Gambar 2. 14 : Website Ubud .

Jatiluwih termasuk salah satu obyek wisata dengan panorama yang indah. Jatiluwih terletak di Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan. Jatiluwih adalah sebuah daerah yang memiliki pemandangan alam yang indah, karena keindahan alamnya Jatiluwih menjadi sebuah obyek wisata alam yang menarik dan banyak dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Jatiluwih berasal dari kata jati dan luwih, yang artinya benar benar indah. Jatiluwih berada pada ketinggian 700 m diatas permukaan laut, berhawa sejuk dan nyaman. Variasi panorama sawah berundak-undak dengan latar belakang gunung berhutan lebat, dapat dikategorikan obyek wisata alam yang sangat menarik. Selain potensi alamnya, Jatiluwih menyimpan pula potensi budaya terutama peristiwa sejarah pembangunan sebuah pura yang ada kaitannya dengan nama kekuasaan raja Ida Dalem Waturenggong di Keraton Gelgel (1460-1551). Obyek wisata Jatiluwih telah dilengkapi dengan fasilitas tempat parkir, toilet, Bale bengong, wantilan untuk tempat istirahat, untuk wisatawan yang berkunjung menikmati keindahan alam Jatiluwih. Di sekitar obyek telah dibangun beberapa vila dan restoran.

Desa Wisata Jatiluwih dinominasikan sebagai salah satu warisan alam dunia (world natural heritage) dan merupakan satu-satunya objek wisata alam yang dinominasikan di Bali. Sarana dan prasarana yang mendukung wisata Jatiluwih seperti hotel, villa, restoran, transportasi, dan lain-lain sudah cukup memadai.

b. Kekurangan. Warga desa setempat dan pemilik sawah tersebut belum mendapatkan hasil dan keuntungan dari kegiatan wisata yang dilakukan di daerahnya. Di sekitar kawasan Desa Wisata Jatiluwih telah tampak dibangun beberapa kandang ayam yang mengurangi keindahan di objek wisata tersebut dan tidak menutup kemungkinan bahwa di seluruh areal persawahan tersebut akan dibagun usaha peternakan ayam juga di masa yang akan datang yang dapat mengakibatkan terjadinya pencemaran udara yang disebabkan oleh bau kotoran ayam tersebut.

c. Media promosi yang pernah dilakukan. Jatiluwih merupakan salah satu kecamatan di kabupaten Tabanan, kegiatan promosi pariwisata yang dilakukan, menjadi satu paket dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Tabanan. Salah satu media promosi yang pernah dilakukan adalah website yang menjadi satu dengan website Dinas Pariwisata Kabupaten Tabanan.

Gambar 2. 17 : Website Dinas Pariwisata Kab. Tabanan

E. Target Karya

1. Media Penunjang Administrasi (stationery).

a. Kartu Nama.

b. Kertas Surat.

c. Amplop.

2. Media Lini Atas (Above The Line).

a. Iklan Koran.

c. Poster.

d. Billboard.

e. Website.

f. Trafic add.

3. Media Lini Bawah (Bellow The Line).

a. Leaflet.

b. Folder.

c. X-banner.

d. Tiket masuk.

e. Karcis parkir.

f. Kotak dispenser.

4. Merchandise.

a. Kaos.

b. Kalender.

c. Mug.

d. Sticker Cutting.

e. Pin.

f. Topi.

g. Gantungan Kunci.

h. Tas kain selempang.

BAB III KONSEP PERANCANGAN

A. Konsep Karya

1. Konsep Kreatif

Pada umumnya setiap daerah memiliki potensi masing-masing. Salah satunya ialah keindahan alam. Keindahan alam yang dimiliki suatu daerah merupakan aset yang sangat berharga bagi daerah tersebut. Sebab keindahan ini dapat menarik wisatawan untuk datang berkunjung. Dalam hal ini perancangan promosi sangat dibutuhkan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki daerah tersebut, agar lebih dikenal dan menarik para wisatawan. Promosi yang dibutuhkan tidak terlepas dari pemilihan media yang tepat, sesuai dengan segmentasi pasar yang dituju.

Dalam permasalahan tersebut dituntut bagaimana mempromosikan kecamatan Tegalalang sebagai tujuan wisata yang memiliki panorama persawahan, suasana pedesaan serta kawasan hutan yang masih terjaga keasriannya agar lebih berpotensi menjadi tujuan wisata yang lebih dikenal masyarakat luas. Dalam membuat sebuah perancangan dan perencanaan media promosi yang digunakan, dirumuskan konsep kreatif yang terdiri dari gaya desain serta karakteristik visual sebagai unsur pendukungnya. Strategi kreatif yang digunakan, yaitu memakai konsep periklanan dengan strategi positioning dan unique selling proposition (USP) dengan tujuan : Dalam permasalahan tersebut dituntut bagaimana mempromosikan kecamatan Tegalalang sebagai tujuan wisata yang memiliki panorama persawahan, suasana pedesaan serta kawasan hutan yang masih terjaga keasriannya agar lebih berpotensi menjadi tujuan wisata yang lebih dikenal masyarakat luas. Dalam membuat sebuah perancangan dan perencanaan media promosi yang digunakan, dirumuskan konsep kreatif yang terdiri dari gaya desain serta karakteristik visual sebagai unsur pendukungnya. Strategi kreatif yang digunakan, yaitu memakai konsep periklanan dengan strategi positioning dan unique selling proposition (USP) dengan tujuan :

b. Merancang media promosi yang unik, menarik dan komunikatif untuk wisata kecamatan Tegalalang melalui Desain Komunikasi Visual.

2. Positioning

Positioning adalah menempatkan sebuah produk untuk mendapatkan posisi yang baik dalam benak konsumen (M.Suyanto, 2004:119). Positioning berhubungan dengan bagaimana memainkan komunikasi agar dalam benak konsumen tertanam suatu citra tertentu. Dalam hal ini konsumen akan diperkenalkan dengan wisata kecamatan Tegalalang melalui obyek wisata alam unggulan yang indah dan menawan sehingga ada kesan keunikan tersendiri dari wisata kecamatan Tegalalang. Hal ini tentukan akan memberikan kesan yang menarik bagi para wisatawan sehingga mereka akan selalu ingin kembali berkunjung untuk menikmati obyek-obyek wisata yang terdapat di wisata kecamatan Tegalalang. Dengan demikian wisata kecamatan Tegalalang diharapkan mendapatkan tempat di hati masyarakat sehingga mencapai tingkat loyalitas yang diinginkan.

3. Unique Selling Proposition (USP)

Strategi Unique Selling Proposition (USP) dikembangkan oleh Rosser Reeves. Strategi ini berorientasi pada keunggulan atau kelebihan produk yang tidak

dicari atau dijadikan alasan konsumen menggunakan suatu produk (M.Suyanto, 2004:116). Unique Selling Proposition (USP) adalah keunggulan atau kelebihan dari suatu produk atau jasa, dimana kelebihan atau keunggulan tersebut dapat mengikat dan menjadi ciri khas dari produk atau jasa yang ditawarkan. Keunikan dari wisata kecamatan Tegalalang adalah terdapat obyek-obyek wisata yang menawarkan petualangan hutan dengan menaiki gajah, wisata alam dengan persawahan, wisata religius serta wisata belanja dengan menawarkan kerajinan tangan khas masyarakat setempat. Semua itu merupakan keunikan tersendiri bagi Wisata Kecamatan Tegalalang yang jarang ditemui atau didapatkan di daerah atau tempat wisata lainnya. Promosi pariwisata kecamatan Tegalalang yang dibuat nantinya bertujuan agar calon konsumen berprilaku sesuai yang diharapkan.

B. Konsep Perancangan

Konsep perancangan adalah suatu hal yang sangat penting dalam pencapaian tujuan pada akhirnya. Jika konsep perancangan tidak tepat dan tidak sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan, maka dapat dikatakan promosi yang kita lakukan tidak berhasil dan tidak sampai pada target audience. Untuk itu dibutuhkan suatu pemikiran atau gagasan yang tepat untuk dapat direalisasikan menjadi sebuah media promosi yang komunikatif dan efektif.

Promosi pariwisata kecamatan Tegalalang yang dibuat nantinya bertujuan agar calon konsumen berperilaku sesuai yang diharapkan. Beberapa elemen yang dapat Promosi pariwisata kecamatan Tegalalang yang dibuat nantinya bertujuan agar calon konsumen berperilaku sesuai yang diharapkan. Beberapa elemen yang dapat

1. Attention (Perhatian). Iklan harus menarik perhatian khalayak sasarannya, baik pembaca, pendengar, atau pemirsa. Untuk dapat menarik perhatian, maka setiap material promosi wisata Kecamatan Tegalalang yang akan dirancang memperhatikan nilai-nilai artistik/ estetika iklan, dengan pertimbangan berupa ukuran untuk setiap pilihan media, penggunaan warna yang representatif dengan suasana wisata kecamatan Tegalalang yang asri dan sejuk, tata letak (layout) yang mampu memberikan gambaran pada target audience tentang keberadaan wisata kecamatan Tegalalang, serta jenis-jenis huruf (tipografi) yang ditampilkan mampu mewakili setiap obyek wisata atau jasa yang ditawarkan. Melalui tampilan perancangan tiap material tersebut diharapkan mampu saling menunjang sehingga dapat merebut perhatian dari calon konsumen.

2. Interest (Minat) Iklan diharapkan bisa membuat khalayak yang sudah memperhatikan jadi berminat dan ingin tahu lebih lanjut segala sesuatu tentang wisata kecamatan Tegalalang. Untuk membangun minat tersebut, maka penyampaian pesan yang diawali dengan ilustrasi diharap dapat merangsang calon konsumen untuk lebih lanjut membaca headline, sub headline dan seterusnya.

Iklan diharapkan dapat mempengaruhi calon konsumen agar berkeinginan untuk mencoba atau ingin mengetahui lebih lanjut tentang segala sesuatu mengenai wisata kecamatan Tegalalang melalui tampilan visualisasi media promosi yang akan dirancang.

4. Conviction (Rasa Percaya) Iklan diharapkan dapat membuat audience memiliki kepercayaan terhadap produk atau jasa yang ditawarkan sehingga muncul kepastian untuk memiliki, melakukan pembelian atau memakai produk dan jasa yang ditawarkan wisata kecamatan Tegalalang.

5. Action (Tindakan) Iklan diharapkan dapat mempengaruhi orang untuk segera bertindak baik membeli atau menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan setelah melihat material promosi yang sudah dirancang, dalam hal ini wisatawan mau datang dan berkunjung ataupun berbelanja di kawasan wisata kecamatan Tegalalang.

Kelima elemen tersebut mendasari terbentuknya strategi visual, baik strategi visual secara umum, verbal maupun secara non verbal. Adapun beberapa unsur pendukung tersebut terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:

1. Strategi Visual Secara Umum.

Dalam penentuan strategi kreatif yang tepat, diperlukan informasi yang lengkap tentang keunggulan, kelemahan, positioning, kondisi pasar dan target Dalam penentuan strategi kreatif yang tepat, diperlukan informasi yang lengkap tentang keunggulan, kelemahan, positioning, kondisi pasar dan target

a. Menggunakan desain visual yang unik, menarik dan mudah dipahami dengan tujuan agar pesan tersampaikan.

b. Merancang desain yang sederhana dan menciptakan identitas atau karakteristik tersendiri sehingga akan mudah diingat khalayak yang menjadi target dari wisata kecamatan Tegalalang.

c. Merancang logo yang representatif.

2. Strategi Visual Secara Verbal

Strategi visual verbal adalah naskah iklan yang dipakai dalam perancangan setiap material promosi yaitu :

a. Headline. Headline sering disebut sebagai judul. Headline merupakan bagian terpenting dari suatu media promosi yang dipakai sebagai penangkap perhatian utama. Salah satu kunci keberhasilan promosi adalah adanya headline yang persuasif. Fungsi utama headline sendiri adalah untuk menarik perhatian khalayak umum dengan cepat dan berusaha menarik konsumen sebanyak mungkin. Headline tidak boleh menyatakan secara lengkap tentang persoalannya, karena hanya digunakan sebagai perangsang konsumen untuk membaca.

diharapkan dapat menarik perhatian sasaran untuk memasuki tujuan pemahaman pesan, mengantar untuk menterjemahkan bahasa visual dan menarik pihak khalayak untuk membaca body copy lebih lanjut. Headline yang akan digunakan dalam perancangan promosi wisata kecamatan Tegalalang adalah “Wisata Alam Tegalalang”.

b. Sub Headline. Anak judul (sub headline) sebagai jembatan penghubung antara headline dengan body text. Sub headline digunakan untuk lebih memperjelas headline secara singkat baik fakta maupun keterangan dari isi pesan yang ingin disampaikan sekaligus mengarahkan pembaca sehingga tertarik seperti yang diharapkan.

Sub Headline yang digunakan dalam materi media promosi wisata kecamatan Tegalalang yaitu :

1) Obyek-obyek wisata yang terdapat di kecamatan Tegalalang.

2) Suasana di wisata kecamatan Tegalalang.

c. Body Copy. Body copy merupakan penjelasan dari apa yang tertuliskan dalam headline sampai diperkirakan pembaca sudah mampu untuk memahaminya, sehingga perlu dibuat sekomunikatif dan seefektif mungkin. Body copy menjadi perluasan ide yang disampaikan oleh headline dan ilustrasi. Pesan yang disampaikan bersifat ringkas, sederhana, mudah dimengerti oleh khalayak.

Tegalalang adalah menjelaskan tempat-tempat atau obyek wisata yang terdapat di wisata kecamatan Tegalalang.

d. Base Line (Kalimat Dasar). Adalah unsur lain yang biasanya ditempatkan di bagian bawah dari bidang keseluruhan, biasanya tercantum nama perusahaan, brand name, slogan dan alamat perusahaan.

Basa line yang digunakan dalam promosi wisata kecamatan Tegalalang adalah nama dan alamat Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar yaitu : “Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar Jl. Ngurah Rai Gianyar. Telpon 0361 943401. Fax. 0361 943554 e-mail : www.wisatategalalang.com”

e. Slogan. Slogan adalah inti sari dari pesan yang ingin disampaikan. Slogan dapat membantu mengenalkan dan menanamkan citra produk pada benak masyarakat. Salah satu unsur dalam keberhasilan suatu slogan adalah kalimat atau kata-kata yang digunakan harus padat, jelas, dan komunikatif sehingga dapat terus diingat konsumen.

Slogan yang akan digunakan pada material promosi wisata kecamatan Tegalalang ini yaitu “ Welcome to The Beauty of Nature “ alasan memilih slogan ini karena ingin mejelaskan kepada audience bahwa Tegalalang merupakan tempat wisata alam yang indah. Selain itu kalimat menggunakan bahasa inggris karena lebih singkat dan mudah diingat audience.

a. Layout. Layout adalah pengaturan dari berbagai unsur komposisi seperti misal huruf teks, garis, bidang, gambar dan sebagainya. Pada tahapan ini unsur-unsur pendukung perancangan komunikasi visual seperti bentuk, warna, dan tipografi sudah dibuat sehingga lebih menekankan pada persoalan dalam penataan letak dari unsur-unsur tersebut dan akhirnya diharapkan akan mendapat pesan yang ingin diinformasikan. Dalam media promosi wisata kecamatan Tegalalang akan dibuat sebuah layout yang sederhana dan mampu mengkomunikasikan pesan yang ingin disampaikan.

Pada perancangan promosi ini akan mengacu pada 3 tipe layout, seperti :

1) Axial.

Elemen iklan diletakkan berdasarkan sebuah sumber sumbu yang diletakkan pada posisi tertentu di halaman iklan. Pada metode ini banyak bidang kosong.

2) Group.

Layout ini menggunakan sejumlah elemen berupa foto yang diletakkan berkelompok dalam satu titik konsentrasi pandang di halaman iklan. Tujuannya adalah untuk memberikan satu pusat perhatian.

3) Grid / Sistem Kolom. Model ini mirip dengan axial, tetapi ukuran & letak elemen lebih memenuhi

bidang iklan sehingga tidak banyak bidang kosong.

Ilustrasi adalah gambaran yang difungsikan sebagai penarik pandang, menjelaskan suatu pernyataan dan merangsang khalayak membaca keseluruhan isi pesan. Ilustrasi yang akan digunakan pada perancangan media promosi Wisata Kecamatan Tegalalang yaitu menggunakan foto-foto obyek wisata yang terdapat di wisata kecamatan Tegalalang dan vektor yang membentuk garis dan lengkung sesuai dengan kebutuhan. Penggunaan ilustrasi tersebut diharapkan bisa menjadi alat komunikasi yang efektif untuk menyampaikan pesan kepada khalayak.

c. Logo. Logo merupakan identitas yang dipergunakan untuk menggambarkan citra dan karakter suatu lembaga atau perusahaan maupun organisasi. Logo yang akan dirancang untuk Wisata Kecamatan Tegalalang akan dibuat simpel dan elegan agar mudah diingat oleh wisatawan.

1) Konsep Visual Logo.

a) Dasar Bentuk.

Bentuk dasar logo ini membentuk huruf “t”.

b) Nilai Visual Bentuk.

Secara keseluruhan logo membentuk huruf “t” didalam sebuah kotak. Huruf “t” ini mewakili kata Tegalalang yang merupakan nama dari kecamatan yang akan dipromosikan yaitu kecamatan Tegalalang. Huruf “t” ini dibentuk dari ilustrasi belalai gajah lengkap dengan gadingnya. Dimana gajah tersebut mewakili salah satu obyek wisata yang terdapat di kecamatan Tegalalang yaitu obyek wisata Gajah Taro. Objek wisata Gajah Taro ini merupakan andalan dari wisata kecamatan Tegalalang.

c) Warna yang Dipakai Logo.

Warna yang digunakan dalam logo ini adalah warna hijau dan putih. Warna hijau menggambarkan kesuburan, kesegaran, kealamian dan warna hijau termasuk dalam warna sejuk. Warna hijau dipilih karena Warna yang digunakan dalam logo ini adalah warna hijau dan putih. Warna hijau menggambarkan kesuburan, kesegaran, kealamian dan warna hijau termasuk dalam warna sejuk. Warna hijau dipilih karena

tegalalang

wisata alam & rekreasi

Satuan dalam centimeter.

C:0 M:0 Y:0 K:0

C : 80 M:0 Y : 100 K:0

14.0

tegalalang

wisata alam & rekreasi

3.0 3.5

0.5

Satuan dalam sentimeter.

Dokumen yang terkait

Dudi Rosmedi, M.Chiar, M. Syukri Program Pendidikan Magister Administrasi Pendidikan Fkip Untan Pontianak Email : dudirosmedyyahoo.com Abstract - PENGARUH KEPEMIMPINAN SITUASIONAL DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRODUKTIVITAS SEKOLAH PADA SMA

0 0 10

Rusidi, Rustiyarso, Izhar Salim Program Studi Pendidikan Sosiologi FKIP UNTAN Pontianak Email: rusidisos2gmail.com Abstract - ANALISIS PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER OLEH GURU SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS X

0 1 10

NILAI-NILAI BUDAYA DALAM NOVEL GENDUK KARYA SUNDARI MARDJUKI

0 8 12

ANALISIS PELAKSANAAN FULL DAY SCHOOL DI SMK NEGERI 1 PONTIANAK Endah Luthfatul Amelia,Maria Ulfah, Warneri Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP UNTAN, Pontianak Email: endahluthfatulameliagmail.com Abstract - ANALISIS PELAKSANAAN FULL DAY SCHOOL DI SMK N

0 0 10

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE MENDONGENG MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN FLANEL Krisensiana, Marmawi R, Dian Miranda Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini, FKIP Untan Pontianak Email: kirisensiana21gmail.com Abstract - PENINGKATAN KEMAMPUAN MENY

0 0 11

Ignatia Eni Sri Prabasari, M. Syukri, Wahyudi Program Studi Magister Administrasi Pendidikan FKIP UNTAN Pontianak E-mail: ignatiaenispmail.com Abstract - SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH STUDI KASUS PEMBINAAN KINERJA GURU DALAM PENGELOLA PEMBELAJARAN DI

0 0 11

NOVEL BUMI CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY (TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA DAN NILAI RELIGIUS)

0 0 189

TUGAS AKHIR - Eksistensi Pasar Tradisional Menghadapi Pasar Modern di Kota Surakarta

0 0 103

KONSEP MANUSIA SEMPURNA DALAM SERAT WEDHANGGA (SUATU TINJAUAN SEMIOTIKA C.S PEIRCE )

0 1 136

STUDI EVALUASI PEMANFAATAN DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU (DBH CHT) DI SURAKARTA TAHUN 2008 - 2010

0 0 86