Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan Pendekatan RME pada Siswa Kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Sumberejo 01 Tahun Pelajaran 2017/2018

BAB III METODE PENELITIAN

  3.1 Jenis Penelitian

  Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Langkah-langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis untuk mendapatkan pemecahan suatu masalah. MenurutArikunto (2006:3) penelitian tindakan adalah penelitian dalam bentuk percobaan-percobaan untuk mengetahui hasil suatu kegiatan, yang dilakukan secaralogis, sistematis dan teliti dalam melakukan control terhadap konsidi. Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti akan berkolaborasi dengan guru kelas 5 SD N Sumberejo 01 Kec.Pabelan dengan menerapkan model Realistic Mathematic

  

Education ( RME ) dalam mengajar Matematika dengan materi menetukan KPK dan

  FPB dengan faktorisasi bilangan. Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan observasi di kelas 5 SD N Sumberejo 01 untuk menemukan masalah yang terjadi di kelas 5. Selanjutnya, berdasarkan permasalahan yang ditemukan, peneliti berdiskusi dengan guru kelas 5 untuk menerapkan model pembelajaran RME di kelas 5 dan merancang langkah-langkah pembelajaran yang akan diterapkan.

  3.2 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

  3.2.1 Tempat Penelitian

  Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SD N Sumberejo 01 Kec.Pabelan adalah salah satu sekolah dasar negeri yang beralamatkan di Desa Sumberejo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang, letak sekolah ini berada di sekitar desa di Sumberejo.

  3.2.2 WaktuPenelitian

  Penelitian ini dilaksanakan bulan April sampai Juli 2017. Bulan Februari peneliti melakukan persiapan dengan mengobservasi kegiatan pembelajaran guna menemukan permasalah dan faktor yang mempengaruhi serta mengajukan judul dan membuat proposal penelitian. Rincian waktu penelitian disajikan pada tabel 1.

  

Tabel 1.

Jadwal Pelaksanaan Penelitian Siklus I dan Siklus II

  No Keterangan Waktu April Mei Juni Juli

  1 Persiapan

  2 Perencanan

  3 Pelaksanaan Tindakan

  4 Perencanan

  5 Pelaksanaan Tindakan

  6 Pelaporan

  Berdasarkan Tabel 1 dapat dijelaskan bahwa terdapat 2 kegiatan yaitu observasi untuk mengetahui permasalahan dan hasil belajar siswa dikelas, mencari solusi untuk pemecahan masalah tersebut, mengajukan judul dan penyusunan proposal penelitian. Tahap perencanaan merupakan sebuah tahap guna dijadikan pedoman dalam pelaksanaan penelitian pada setiap siklusnya. Setelah melakukan perencanaan dilanjutkan dengan pelaksanaan yang dilaksanakan pada pembelajaran disetiap siklusnya disertai dengan observasi dan diakhiri dengan refleksi. Pada tahap pelaporan, peneliti menyusun dan mengolah data yang telah diperoleh.

3.2.2 Subjek Penelitian

  Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 5 SD N Sumberejo 01 Kec.Pabelan yang berjumlah sebanyak 19 siswa yang terdiri dari 6 siswa perempuan dan 13 siswa laki-laki berasal dari latar belakang yang berbeda-beda. Terdapat siswa yang memiliki karakteristik senang bermain, bergerak, senang berkeja dalam suatu kelompok dan memperagakan sesuatu secara langsung. Dengan memperhatikan karakteristik peserta didik usia sekolah dasar, maka seorang guru dituntut untuk mengembankan sistem pengajaran itu menjadi sangat menarik dan bermakna bagi peserta didik.

  

Tabel 2.

Jumlah Siswa Kelas 5 SD N Sumberejo 01

Kec.PabelanTahun Ajaran 2017/2018

  Siswa Jumlah Laki-laki 13 siswa Perempuan 6 siswa

  19 Siswa

3.3 Variabel Penelitian

  Variabel penelitian dapat didefinisikan sebagai faktor yang apabila diukur memberikan nilai yang bervariasi (Slameto 2015:195). Adapun menurut Sugiyono (2009:60), variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

  Dari beberapa teori tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel penelitian merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk memperoleh informasi yang apabila diukur memberikan nilai yang bervariasi. Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yakni variabel bebas dan variabel terikat.

  3.3.1 Variabel Bebas

  Menurut Slameto (2015:198), variabel bebas adalah variabel yang diduga sebagai penyebab timbulnya variabel lain, adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah pendekatan Realistic Mathematic Education (RME).

  3.3.2 Variabel Terikat

  Menurut Slameto (2015:198), variabel terikat adalah variabel yang timbul sebagai akibat langsung dari manipulasi dan pengaruh variabel bebas, adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa kelas 5 SD N Sumberejo 01 Kec.Pabelan.

3.4 Rencana Tindakan

  Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas yang sering di singkat PTK, yang disusun berdasarkan model spiral Kemmis & Mc Taggart. Secara garis besar terdapat empat tahapan yang harus dilalui dalam model spiral Kemmis & Mc Taggart yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan/tindakan (acting), pengamatan/observasi (observing), dan refleksi (reflecting). Tahap pelaksanaan (acting) dan pengamatan (observing) pada penelitian ini dilakukan dalam waktu yang bersamaan. Pelaksanaan tindakan dilakukan sampai target yang diinginkan tercapai.

  Proses jalannya siklus dapat dilihat pada Gambar 2.

  

Gambar 2.

Proses Siklus Kemmis & Mc Taggart

a.

  Tahap Persiapan Peneliti melakukan analisis standar isi untuk mengetahui standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan diajarkan kepada siswa. Peneliti juga menganalisis aspek-aspek RME kemudian mendesain pembelajaran yang memiliki keempat aspek tersebut. Selanjutnya mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan memperhatikan indikator-indikator hasil belajar dan mengembangkan media pembelajaran yang menunjang pembelajaran sesuai dengan indikator hasil belajar dan menyusun lembar observasi guru dan siswa. Pada dasarnya pelaksanaan perencanaan siklus I maupun siklus selanjutnya adalah sama, namun ada sedikit perbedaan yaitu pada perencanaan siklus perlu memperlihat hasil refleksi siklus selanjutnya. Sehingga ada perbaikan pada pembuatan perencanaan.

  b.

  Tahap Tindakan Pada silkus I maupun siklus selanjutnya peneliti melaksanakan tindakan dengan melakukan pembelajaran sesuai perencanaan yang telah disusun.

  c.

  Tahap Observasi Kegiatan observasi mencakup prosedur perekaman data tentang proses dan hasil implementasi tindakan yang dilakukan dengan menggunakan pedoman atau instrumen yang telah disiapkan pada kegiatan perencanaan. Pada tahap ini, peneliti juga melakukan kegiatan pengolahan data yang telah didapatkan pada pelaksanaan tindakan.

  d.

  Tahap Refleksi Refleksi merupakan kegiatan untuk menguraikan tentang prosedur analisis terhadap hasil pemantauan dan refleksi tentang proses dan dampak tindakan perbaikan yang dilakukan. Hasil refleksi menjadi kriteria dan rencana tindakan pada siklus selanjutnya.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

  Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kuantitatif, yaitu data yang dinyatakan dalam angka-angka untuk menentukan hasil belajar siswa. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik tes dan non tes.

3.5.1 Teknik Tes

  Tes dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa selama proses belajar, sehingga peneliti dapat merencanakan tindakan yang akan diambil dalam belajar siswa. Pemberian tindakan dilakukan melalui dua siklus, sedangkan evaluasi dilakukan diakhir siklus untuk mengetahui hasil belajar siswa pada setiap siklus.Menurut Slameto (2015:234), tes adalah prosedur pengukuran yang sengaja dirancang secara sistematis, untuk mengukur indikator/kompetensi tertentu, dilakukan dengan prosedur administrasi dan pemberian angka yang jelas dan spesifik, sehingga hasilnya relative ajeg bila dilakukan dalam kondisi yang relative sama.

3.5.2 Teknik Non Tes

  a) Observasi

  Menurut Slameto (2015:232) observasi atau pengamatan merupakan aktivitas pencatatan fenomena yang dilakukan secara sistematis. Pengamatan dapat dilakukan secara terlibat (partisipatif) ataupun non-partisipatif. Observasi dilakukan untuk mengetahui penerapan model RME dalam pembelajaran. Observer bertugas untuk melakukan pengamatan dan menilai melalui pengisian lembar aktivitas guru mengajar pada setiap pertemuan. Observasi dilaksanakan di SDN Sumberejo 01 Kec.Pabelan, Kab.Semarang semester I tahun 2017/2018.

  Dokumentasi

  b) Menurut Slameto (2015:248) dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu yang berbentuk tulisan, gambar, atau karya

  • – karya monumental dari seseorang. Dokumentasi dilaksanakan di SDN Sumberejo 01 Kec.Pabelan, Kab.Semarang semester I tahun 2017/2018 dalam bentuk foto.

3.6 Instrumen Pengumpulan Data

  Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi dan lembar tes. Lembar observasi pada penelitian ini terdapat 2 macam yaitu lembar observasi untuk aktifitas guru dan lembar observasi untuk aktifitas siswa. Lembar observasi digunakan sebagai pedoman untuk memperoleh data yang diinginkan. Lembar observasi guru beserta disusun berdasarkan sintaks RME dan sesuai standar KTSP, adapun lembar observasi siswa disusun sesuai dengan aktifitas memberikan poin yang berkisar antara 0 sampai 2, adapun penggunaan lembar observasi siswa dilakukan dengan cara memberikan tanda centang sesuai kategori yang telah ditentukan pada lembar observasi. Berikut kriteria yang digunakan dalam pemberian skor pada lembar observasi aktifitas guru. Skor 0 = Jika pelaksanaan yang dilakukan guru dalam kategori kurang baik. Skor 1 = Jika pelaksanaan yang dilakukan guru dalam kategori cukup baik. Skor 2 = Jika pelaksanaan yang dilakukan guru dalam kategori sangat baik. Lembar tes dikemas dalam bentuk soal tes tertulis berbentuk pilihan ganda. Soal tes tertulis digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam pembelajaran pada setiap siklus.

3.6.1 Uji Validitas

  Menurut Usman dan Akbar ( 2009 : 287 ) validitas ialah mengukur apa yang ingin diukur. Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Untuk mengetahui tingkat kevalitan suatu soal yang akan diujikan kepada siswa, maka sebelum diberikan soal tersebut sebaiknya diuji cobakan kedalam kelas lain untuk mengetahui butir soal yang valid.

  

Tabel 3.

Hasil Uji Validitas Butir Soal Tes Siklus I

  Indikator Nomor Soal Menentukan bilangan prima 1,2*,5,6,14,17* Menentukan faktor suatu bilangan 3,4,15,16,20*,24 Menentukan faktorisasi suatu bilangan 12,18,19,26,27,29* Menentukan FPB suatu bilangan 7,8*,13,21,22,23* Menyelesaikan masalah matematika 9,10,11,25,28*,30* tentang FPB Jumlah

  30 Keterangan : Nomor soal bertanda bintang (*) menunjukkan soal yang tidak valid

  Berdasarkan Tabel 3. Dari 30 butir soal yang diujikan, sebanyak 22 soal yang valid dan ada 8 soal yang tidak valid, yaitu nomer 2, 8, 17, 20, 23, 28, 29, dan 30. Sedangkan 22 soal lainya terbukti valid, tetapi hanya 20 soal yang akan digunakan soal tes pada siklus I sedangkan sisa 2 soal tidak digunakan. Sesuai dengan angket yang diberikan kepada validator, hal ini dikarenakan soal tersebut tidak sesuai dengan indikator yang akan dicapai. Dengan demikian instrumen tersebut dapat digunakan sebagai instrumen evaluasi siklus I dalam penelitian yang akan dilakukan. Adapun uji validitas butir soal untuk instrumen siklus II dapat dilihat tabel berikut.

  

Tabel 4.

Hasil Uji Validitas Butir Soal Siklus II

  Indikator Nomor Soal

Menentukan kelipatan suatu bilangan 1,2,13,14*,15,16,17,18,21,22*

Menentukan KPK 2 bilangan 3,4,5,9,10*,19*,23,24,25,27

  

Menyelesaikan masalah matematika 6,7*,8,11*,12,20,26*,28,29,30

tentang KPK Jumlah

  30 Keterangan : Nomor soal bertanda bintang (*) menunjukkan soal yang tidak valid

  Berdasarkan Tabel 4. Dari 30 butir soal yang diujikan, sebanyak 23 soal yang valid dan ada 7 soal yang tidak valid, yaitu nomer 7,10,11,14,19,22 dan 26. Sedangkan 23 soal lainya terbukti valid, tetapi hanya 20 soal yang akan digunakan soal tes pada siklus II sedangkan sisa 2 soal tidak digunakan. Sesuai dengan angket yang diberikan kepada validator, hal ini dikarenakan soal tersebut tidak sesuai dengan indikator yang akan dicapai. Dengan demikian instrumen tersebut dapat digunakan sebagai instrumen evaluasi siklus II dalam penelitian yang akan dilakukan.

3.6.2 Uji Reliabilitas

  Menurut Usman dan Akbar (2009:287) reliabilitas adalah mengukur instrumen terhadap ketepatan (konsisiten). Reliabilitas disebut juga keterandalan, keajegan, consistency, stability atau dependability. Reliabilitas bertujuan untuk mengetahui tingkat kejaegan dan ketepatan skor tes. Dalam penelitian ini uji reliabilitas dilakukan di SD N Sumberejo 01 Kec.Pabelan dengan megambil responden siswa kelas 5 dengan jumlah 19 siswa. Koefisien reliabilitas selalu berada dalam rentang 0 sampai 1. Semakin tinggi koefisien realibilitas suatu tes semakin tinggi pula keajegan/ ketepatannya. Sebagai ancar

  • – ancar koefisien reliabilitas
berdasarkan nilai alfa dapat diintepretasikan sebagai berikut (Wardani, dkk, 2012:346):

Tabel 5.

  

Rentang Indeks Reliabilitas

No. Indeks Interpretasi

1 < 0,6 Reliabilitas kurang baik

2 0,6 Reliabilitas kurang baik

  • – 0,8

  

3 < 0,8 Reliabilitas kurang baik

  Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas soal tes maka diperoleh hasil uji reliabilitas soal tes siklus I dan siklus II sebagai berikut:

  

Tabel 6.

Hasil Uji Reliabilitas Soal Siklus I

Reliability Statistics

  

Cronbach's Alpha N of Items

,794

  22 Dari hasil uji reliabilitas soal tes pada siklus I didapatkan koefesien

Cronbach’s Alpha sebesar 0,794 jika dilihat dalam rentang tabel rentang indeks

  koefesien tersebut termasuk dalam kategori reliabilitas baik. Selanjutnya hasil uji reliabilitas soal tes siklus II sebagai berikut:

  

Tabel 7.

Hasil Uji Reliabilitas Soal Siklus II

  

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,783

  23 Dari hasil uji reliabilitas soal tes pada siklus II didapatkan koefesien

Cronbach’s Alpha sebesar 0,783 jika dilihat dalam rentang tabel rentang indeks

koefesien tersebut termasuk dalam kategori reliabilitas baik.

  3.7 Indikator Kinerja

  Dengan melihat latar belakang masalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V dalam mata pelajaran Matematika dengan menggunakan model pembelajaran

  Realistik Mathematic Education

  ( RME ), dengan ketuntasan nilai ≥ 75 sebagai KKM yang sudah ditetapkan SD N Sumberejo 01 Kec.Pabelan untuk kelas 5 pada mata pelajaran Matematika.Peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Matematika dengan menggunakan model pembelajaran RME dikatakan berhasil apabila 70% dari 19 siswa telah berhasil mencapai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu ≥ 75.

  3.8 Teknik Analisis Data

  Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif digunakan untuk analisis deskriptif guna membandingkan hasil belajar siklus I dan siklus II. Adapun data kualitatif digunakan untuk analisis deskriptif guna mendeskripsikan hasil observasi dan refleksi tiap-tiap siklusnya.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Desain Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Kelas 4 Sekolah Dasar

0 0 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Desain Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Kelas 4 Sekolah Dasar

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Desain Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Kelas 4 Sekolah Dasar

0 0 77

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatakan Hasil Belajar IPA Materi Ekosistem Kelas 5 Menggunakan Discovery Based Learning (DBL) di SD Isdiman Jambu, Tahun Pelajaran 2016–2017

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Model Pembelajaran Koopertif Tipe Student Team-Achievement Division (STAD)

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Melalui Model Pembelajaran Problem Based Lerning (PBL) pada Siswa Kelas 1 Tahun Pelajaran 2017/2018

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Melalui Model Pembelajaran Problem Based Lerning (PBL) pada Siswa Kelas 1 Tahun Pelajaran 2017/2018

0 0 35

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Melalui Model Pembelajaran Problem Based Lerning (PBL) pada Siswa Kelas 1 Tahun Pelajaran 2017/2018

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Melalui Model Pembelajaran Problem Based Lerning (PBL) pada Siswa Kelas 1 Tahun Pelajaran 2017/2018

0 0 88

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan Pendekatan RME pada Siswa Kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Sumberejo 01 Tahun Pelajaran 2017/2018

0 0 14