Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan Pendekatan RME pada Siswa Kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Sumberejo 01 Tahun Pelajaran 2017/2018

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Kondisi Awal

  Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan berdasarkan pelaksanaan yang terjadi di kelas 5 SD N Sumberejo 01 Kec.Pabelan. Sebelum dilaksanakanya pembelajaran siklus I, langkah pertama yang dilakukan adalah pengamatan kegiatan belajar mengajar di kelas. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengamatan adalah hasil belajar matematika siswa dan jalanya proses kegiatan belajar mengajar di kelas. Hasil belajar siswa pada materi menentukan FPB dan KPK dapat dilihat dari Tabel 8.

  

Tabel 8.

Ketuntasan Belajar Siswa Kelas 5 Matematika SD N Sumberejo 01

No. KKM Keterangan Frekuensi Persentase ( % )

1. ≥ 75 Tuntas

  8 42 % 2. < 75 Tidak Tuntas 11 57 % Jumlah

  19 Nilai Rata-rata kelas

  65 Pada Tabel 8. tampak bahwa sebagaian besar siswa ( 57% ) masuk dalam

  kategori belum tuntas, selain itu rata-rata kelas ( 65 ) masih di bawah KKM yang telah ditentukan yaitu 75. Atas dasar data tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas 5 SD N Sumberejo 01 masih rendah sehingga perlu diadakanya upaya perbaikan untuk mengatasi permasalahan tersebut

  Hasil observasi yang dilakukan pada bulan april di SD N Sumberejo 01 Kec.Pabelan kelas 5 selama proses belajar mengajar menunjukkan bahwa guru masih menggunakan pendekatan yang berfokus pada guru melalui penggunaan metode ceramah. Dalam proses belajar mengajar hanya didominisi oleh guru. Selain itu, penyampaian materi yang belum diawali dengan pendekatan kontektual. Dalam penyampaian materi, guru tidak mngawali dengan penjelasan yang konkret bagi siswa. Hal ini dapat dilihat bagaimana guru langsung mengajar konsep abstrak sehingga siswa hanya mengajarkan soal sesuai contoh yang dilakukan guru tanpa mengetahui apa dan mengapa langkah tersebut dilakukan. Tidak semua siswa dapat begitu saja menerima konsep, beberapa siswa tampak kesulitan karena konsep tersebut tidak masuk dalam pikiran mereka. Hal tersebut berdampak pada hasil belajar.

4.2 Deskripsi Siklus I

  Pada siklus I diuraikan tentang tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, hasil tindakan dan observasi, refleksi dan tindak lanjut. Kegiatan pembelajarn pada siklus I ini dibagi menjadi 2 kali peretemuan, masing-masing pertemuan terdiri dari 2 x 35 menit. Kegiatan siklus I meliputi tahap sebagai berikut.

  4.2.1 Perencanaan Tindakan Siklus I

  Tahap perencanaan siklus I diawali dengan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) dengan Standar Kompetensi (SK) 1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah dan Kompetensi Dasar (KD) 1.2 Menggunakan faktor prima untuk menentukan KPK dan FPB.

  Berdasarkan SK dan KD dalam kegiatan pembelajaran ditentukan model pembelajaran Realistic Mathematic Education ( RME ), menggunakan media dakota yang merupakan dakon Matematika serta menyediakan lembar evaluasi hasil belajar siswa, dan lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Pengamatan yang dilakukan oleh guru kelas V dan peneliti berperan sebagai pengajar.

  4.2.2 Pelaksanaan Tindakan

  Tahap pelaksanaan tindakan merupakan implementasi dari perencanaan yang telah dirancang sebelumya. Peneliti bertindak sebagai guru, sedangkan guru kelas V bertindak sebagai observer. Pelaksanaan tindakan pada siklus I terbagi menjadi 2 pertemuan yaitu sebagai berikut.

4.2.2.1 Pertemuan Pertama

  a. Kegiatan awal Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan pertama dawali dengan lagu nasional, dilanjutkan pengucapan salam dan menanyakan kabar siswa guru mempersiapkan peserta didik secara fisik dengan meminta siswa untuk mempersiapkan alat tulis dan buku matematika. Sesuai rencana yang dibuat, guru melakukan absensi dengan cara yang efesien yaitu menanyakan siswa yang tidak akhir. Kemudian guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai.

  Sebagai Apersepsi: guru meminta siswa mengamati benda yang dipegang guru yaitu daun, guru bertanya bila daun yang dibawa berjumlah 20 ini akan ibu bagi kedua orang setiap orang mendapat berapa ?. Coba siapa yang tau , Dalam kegiatan ini siswa telah memberi jawaban. Jawaban yang disampaikan siswa serentak menjawab 10.

  b. Kegiatan Inti Sebagai ekpolrasi, Guru menampilkan lagi daun- daun tersebut dengan jumlah yang berbeda- beda misalnya dengan daun 12. Siswa diminta untuk menyebutkan 12 daun ini dapat dibagi keberapa orang saja ?. Guru bertanya apakah bisa dibagi dengan 1 ?. Serentak siswa menjawab bisa jadi dapat 12 bu , kalau dibagi ke 2 orang siswa menjawab jadi mendapatkan 6 daun. Guru menanyakan dapat dibagi berapa lagi ?. Siswa menjawab 3 dan setiap orang mendapat 4 daun. Guru menyimpulkan jadi faktor dari 12 yaitu 1,2,3,4,6 dan 12. Pada saat pemberian pertanyaan yang diberikan hampir seluruh siswa aktif menjawab pertanyaan yang diberikan. Langkah ini merupakan belajar mengenal benda konkret. Hal ini dikarenakan menggunakan media yang ada di lingkungan sekitar.

  Selanjutnya guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok, 4 kelompok beranggota 5 siswa, sedangkan 1 kelompok beranggota 4 siswa berdasarkan tempat duduk. Masing-masing kelompok mendapatkan 1 lembar kerja (setiap kelompok mendapatkan LK yang berbeda) yang berisi tentang mengatur soal yang berkaitang dengan faktor bilangan. Siswa berdiskusi bersama kelompok untuk menyelidiki setiap soal dan menuliskan jawaban di lembar kerja siswa yang telah disediakan ( LK dapat dilihat pada bagian Lampiran di RPP). Siswa diberi waktu untuk berdiskusi selama

  15 menit. Guru dan siswa bersama-sama mencocokan faktor bilangan dan faktorisasi bilangan.

  c. Kegiatan Penutup Sebagai kegiatan penutup, guru menyimpulkan materi pembelajaran bersama siswa. guru memberikan tugas individu berbentuk lembar kerja yang dapat dilihat pada lampiran RPP siklus I sebagai evaluasi. Setelah seluruh siswa selesai mengerjakan tugas individu tersebut, guru memberi tugas rumah kepada setiap siswa. tugas rumah diberikan dalam bentuk lembar kertas, PR dapat dilihat pada lampiran dari RPP siklus I. kemudian guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa.

4.2.2.2. Pertemuan Kedua

   Seperti pada pertemuan pertama, pelaksanaan tindakan pada siklus satu

  pertemuan kedua diawali dengan mengkondisikan kelas yaitu pelaksanaan pembelajaran diawali dengan doa dan menyanyikan lagu nasional yang dipimpin oleh ketua kelas, dilanjutkan pengucapan salam dan menanyakan salam kabar siswa. Guru melakukan absensi dengan menanya siswa yang tidak hadir. Guru mempersiapkan siswa secara fisik dengan meminta menyiapkan alat tulis. Guru menyampaikan peraturan di kelas yaitu: 1. Hargai guru dan temanmu 2. Jika ingin bertanya atau menjawab angkat tanganmu. Guru memberi motivasi dengan mengajak siswa tepuk semangat. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, yaitu menentukan FPB suatu bilangan dengan faktorisasi bilangan

  Sebagai Apersepsi: guru bercerita bahwa dia akan pulang kampung dan membawa oleh-oleh khas salatiga berupa 40 getuk dan 32 enting-enting. Oleh-oleh itu akan dibagi kepada tetangga berapa tetangga yang dapat diberi oleh-oleh jika akan dibagi secara adil. Dengan sedikit cerita maka siswa akan mengetahui kejadian secara konkret.

  b. Kegiatan Inti Sebagai ekpolrasi, Guru membahas PR yang dikerjakan pada pertemuan telah dibentuk pada pertemuan sebelumnya. Setelah itu guru meminta setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya yaitu dimulai dari kelompok 1 sampai kelompok terakhir yaitu kelompok 4. Dalam presentasi guru dan siswa bersama-sama memperbaiki jawabannya siswa c. Kegiatan Penutup

  Sebagai kegiatan pentup, guru menyimpulkan materi pembelajaran bersama siswa. guru memberikan tugas individu berbentuk lembar kerja yang dapat dilihat pada lampiran RPP siklus I sebagai evaluasi. Setelah seluruh siswa selesai mengerjakan tugas individu tersebut. Guru menginformasikan materi pembelajaran pada pertemuan selanjutnya, guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa.

4.2.3 Hasil Pengamatan atau Observasi Hasil pengamatan siklus I secara terperinci sebagai berikut.

4.2.3.1 Hasil Pengamatan Terhadap Aktivitas Guru

  Lembar observasi diisi oleh observer Ibu Munayiroh, S.Pd.SD yang merupakan guru kelas V SD N Sumberejo 01. Lembar obsevasi tersebut terbagi atas 2 bagian yaitu bagian persiapan dan pelaksanaan pembelajaran. Lembar observasi di bagian persiapan digunakan untuk mengukur kesesuaian RPP berdasarkan pendekatan RME dan kurikulum yang berlaku. Adapun lembar observasi pada bagian pelaksanaan pembelajaran digunakan untuk mengukur kesesuaian proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan RPP dan keterampilan guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas.

  Hasil pengisian lembar observasi pada bagian persiapan dapat dilihat pada

Tabel 4.2 Pada tabel tersebut tampak bahwa penyusunan RPP pada siklus I sesuai dengan kurikulum yang belaku yaitu kurikulum KTSP 2006 dan sesuai dengan

  pendekatan pembelajaran RME. Hal tersebut dikarenakan setiap pembelajaran terdapat 3 kegiatan, yaitu kegiatan awal, inti, dan penutup, sedangkan dalam kegiatan inti terdapat aspek RME dalam 3 kegiatan yaitu eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.

  Tabel 9. Hasil Rekapitulasi Lembar Observasi Aktifitas Guru Siklus 1 No. Aspek yang diamati Persentase Kategori

  A.Persiapan

  1. Kesesuaian penyusunan RPP dengan KTSP 90,62% Sangat Baik

  2. Kesesuaian penyusunan RPP dengan 85,71% Sangat Baik menggunakan pendekatan RME

  B.Pelaksanaan

  1. Pelaksanaan pembelajaran pada kegiatan 90,00% Sangat Baik awal

  2. Pelaksanaan pembelajaran pada kegiatan 80,00% Sangat Baik inti

  3. Pelaksanaan pembelajaran pada kegiatan 83,33% Sangat Baik penutup

  4. Managemen Kelas 81,25% Sangat baik

  5. Keterkaitan Prinsip-prinsip RME 80,76% Sangat Baik Pada Tabel 9. terlihat bahwa RPP sudah dirancang dengan sangat baik. RPP sudah sesuai dengan sintaks RME& sesuai dengan KTSP. Tidak hanya dirancang dengan sangat baik, namun guru juga telah berhasil melaksanakan pembelajaran sesuai rancangan. Hal ini tampak dari hasil lembar observasi yang menyatakan di kegiatan awal, inti, penutup dan keterampilan penguasaan kelas yang masuk kategori sangat baik.

  Selain observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran oleh guru, juga terdapat observasi terhadap aktifitas siswa. Jika observasi guru dilakukan oleh observer (guru kelas V), maka observasi siswa dilakukan oleh guru (peneliti). Lembar observasi siswa terbagi menjadi 4 aspek yaitu kegiatan klasikal, diskusi kelompok, presentasi, dan individu. Kegiatan klasikal mencangkup memperhatikan guru, aktifitas bertanya, dan aktifitas menjawab. Kegiatan diskusi kelompok mencangkup aktifitas mengerjakan LK dan aktifitas berdiskusi. Kegiatan presentasi mencangkup keberanian maju dan kelancaran menjelaskan hasil temuan. Kegiatan individu mencangkup kejujuran & ketekunan dalam mengerjakan tugas/tes. Rekapitulasi hasil pengisian lembar observasi siswa dapat dilihat pada Tabel 10.

  

Tabel 10.

Hasil Rekapitulasi Lembar Observasi Aktifitas Siswa Siklus I

  Kegiatan Kriteria Kurang Baik Cukup Baik Sangat Baik Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase Klasikal 11 57,89% 5 26,31% 3 15,78%

  Diskusi 4 21,05% 7 36,84% 8 42,10%

  Kelompok Presentasi 2 10,52% 11 57,89% 6 31,57%

  Individual 6 31,57% 7 36,84% 6 31,57%

  Data pada Tabel 10. menunjukkan bahwa pada siklus 1, aktifitas klasikal siswa masih cenderung pada keadaan kurang baik. Hal ini dikarenakan banyak siswa yang tidak memperhatikan guru dan asik berbicara dengan teman sebangkunya dan siswa juga belum aktif dalam hal menjawab pertanyaan yang diajukan guru, sehingga ketika kegiatan pembelajaran pada siklus 1 guru perlu menunjuk siswa untuk menjawab pertanyaan yang telah diajukan. Selain itu, siswa juga belum banyak yang berani bertanya tentang materi yang belum jelas. Adapun untuk aktifitas siswa sudah masuk dalam kriteria cukup baik dan sangat baik. Hal ini dikarenakan bahwa beberapa sudah aktif dalam mengerjakan diskusi dan beberapa juga sudah mengerjakan LK. Adapun beberapa siswa yang masih kategori cukup baik dikarenakan ada yang hanya aktif mengerjakan LK saja.

  Dalam hal aktifitas pada kegiatan presentasi, sebagian besar siswa masuk kategori cukup baik. Saat presentasi semua siswa ikut maju namun tidak ikut menjelaskan dan hanya diam. Hal ini terjadi karena tidak adanya aturan yang mengatur pembagian tugas dalam presentasi. Pada individual, yang terdapat di kegiatan evaluasi dan tes, sebagian besar sudah masuk kategori sangat baik. Hal ini menunjukan bahwa siswa telah memiliki sifat tekun dan jujur dalam mengerjakan tugas dan tes.

  Selain data hasil observasi, siklus 1 juga mendapat data hasil tes. Hasil dari pembelajaran siklus 1 dengan menggunakan pendekatan RME dapat dilihat pada Tabel 11.

  Tabel 11. Hasil Belajar Siklus I

Jumlah Nilai Nilai Nilai Siswa yang tuntas Siswa yang belum

Siswa Tertinggi Terendah rata- tuntas rata Jumlah Persentase Jumlah Persentase kelas

  19

  95 40 71,05 9 47% 10 53%

  Pada Tabel 11. terlihat bahwa siklus 1 menghasilkan rata-rata kelas 71,05 dengan ketuntasan yang masih kurang baik yaitu 47%. Walaupun ada siswa yang mendapat nilai 95 namun juga masih ada siswa yang mendapat nilai 40. Persentase ketuntasan kelas V yang dicapai pada siklus 1 tersebut belum mencapai standar yang ditentukan SD N Sumberejo 01 yaitu minimal 70% siswa tuntas KKM, serta nilai rata-rata kelas juga belum mencapai KKM yang telah ditentukan yaitu 75. Oleh karena itu perlu dilakukan siklus 2. Rekapitulasi nilai siswa disajikan dalam diagram batang pada Gambar 3 dan persentase perbandingan jumlah siswa tuntas dan tidak tuntas pada gambar 4.

  Tuntas Tidak Tuntas

  95

  95

  95

  95 90 90

  85

  85

  75 65 65 55 55 55 55 55

  50

  50

  40

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  7

  8

  9

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  7

  8

  9

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1 a a a a a a a a a a a a a a a a a a a w w w w w w w w w s s s s s s s s s w w w w w w w w w w s s s s s s s s s s Si Si Si Si Si Si Si Si Si Si Si Si Si Si Si Si Si Si Si

Gambar 3.

  

Hasil Belajar Siklus I

  Gambar 4. Perbandingan Siswa Tuntas dan Tidak Tuntas Siklus I

  Setelah selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus 1 beserta pengamatan atas tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, peneliti mendapatkan beberapa kelebihan serta kekurangan yang perlu diperbaiki pada siklus 2 adalah sebagai berikut.

  Penyusunan RPP sesuai dengan sintaks pendekatanRME dan sesuai KTSP sudah baik.

  2. Penampilan dan metode dalam mengajar cukup baik tapi masih ada sedikit kekurangan.

  3. Beberapa siswa sudah aktif dalam berdiskusi dan mengerjakan LK.

  4. Siswa mengerjakan tugas dan tes dengan baik

  Siswa kurang aktif bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru.

  2. Apreiasi masih kurang.

  3. Siswa belum aktif dalam bertanya.

  4. Dalam mengatur jalanya diskusi dan presentasi masih kurang.

  47% 53% Tuntas Tidak tuntas

4.2.4 Refleksi

4.2.4.1 Kelebihan siklus 1 1.

4.2.4.2 Kekurangan siklus 1 1.

5. Pembagian tugas siswa masih belum jelas.

  6. Dalam penguasaan kelas cukup baik tapi masih belum maksimal karena masih ada beberapa siswa laki-laki yang membuat gaduh belum bisa dikondisikan. Jadi masih perlu ditingkatkan lagi usaha untuk menegur dan menarik perhatian siswa agar mau memperhatikan guru.

4.3 Deskripsi Siklus II

  Setelah melakukan analisis, evaluasi dan refleksi hingga diperoleh data dari pembelajaran siklus I menggunakan penerapan pembelajaran dengan model pembelajaran RME, maka dilakukan penelitian lanjut dengan melakukan perencanaan penelitian pada siklus II.

  Pada siklus II diuraikan tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, hasil tindakan dan observasi, refleksi, dan tindak lanjut. Kegiatan pembelajaran pada siklus II dibagi menjadi 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit.

  4.3.1 Perencanaan Tindakan

  Perencanaan siklus II diawali dengan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan standar kompetensi (SK) 1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah Dan kompetensi dasar (KD) 1.2.

  Menggunakan faktor prima untuk menentukan KPK dan FPB. Perencanaan pembelajaran pada siklus II ini sebagai penyempurnaan dari siklus I dan tindak lanjut.

  Berdasarkan SK dan KD dalam kegiatan pembelajaran dapat ditentukan model yang akan dilakukan, yaitu model pembelajaran RME, media yang digunakan, menyediakan alat peraga dakota, lembar evaluasi hasil belajar, dan lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Observer atau pengamat dilakukan oleh guru kelas V dan peneliti berperan sebagai pengajar.

  4.3.2 Pelaksanaan Tindakan

  Siklus II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit pada hari kamis dan jumat, tanggal 20 dan 21 Juli 2017. Pada pelaksanaannya, berpedoman pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat sebelumnya oleh peneliti dengan menggunakan model pembelajaran RME.

4.3.2.1 Pertemuan Pertama

  a. Kegiatan Awal Pelaksanaan pembelajaran diawali dengan doa yang dipimpin oleh ketua kelas, dilanjutkan pengucapan salam dan menanyakan salam kabar siswa. Guru melakukan absensi dengan menanya siswa yang tidak hadir. Guru mempersiapkan siswa secara fisik dengan meminta menyiapkan alat tulis. Guru mengingatkan dan menegaskan kembali peraturan di kelas yaitu: 1. Hargai guru dan temanmu 2. Jika ingin bertanya atau menjawab angkat tanganmu. Guru memberi motivasi dengan menamai barisan siswa dengan nomor-nomor bilangan 2,3,4,6 dan meminta siswa berdiri saat disebutkan kelipatan nomornya. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, yaitu menentukan KPK suatu bilangan dengan faktorisasi bilangan.

  Sebagai Apersepsi: guru bertanya pada siswa jika Sinta mencuci sepeda setiap 5 hari sekali dan Doni setiap 8 hari sekali maka pada hari keberapa mereka mencuci sepeda secara bersamaan ? belajar mengenal benda konkret.

  b. Kegiatan Inti Sebagai eksplorasi, Guru menjelaskan dengan bantu pada papan KPK.

  Selanjutnya guru membagi siswa ke dalam 4 kelompok, setiap kelompok berjumlah siswa dengan cara berhitung. Masing-masing kelompok mendapatkan 1 lembar kerja (setiap kelompok mendapatkan LK yang berbeda). Siswa dan kelompok menyelesaikan masalah yang diberikan guru kemudian masing-masing kelompok maju menunjukkan hasil penyelesaianya dan mendiskusikan dengan teman sekelas.Guru memberikan cara mencari KPK lebih mudah dengan media dakota.

  c. Kegiatan Penutup Sebagai kegiatan pentup, guru menyimpulkan materi pembelajaran bersama siswa. Guru memberikan tugas individu berbentuk lembar kerja yang dapat dilihat pada lampiran RPP siklus I sebagai evaluasi. Setelah seluruh siswa selesai tugas rumah diberikan dalam bentuk lembar kertas, PR dapat dilihat pada lampiran dari RPP siklus II. kemudian guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa.

4.3.2.2 Pertemuan kedua

   Seperti pada pertemuan pertama, pelaksanaan tindakan pada siklus II

  pertemuan kedua diawali dengan mengkondisikan kelas yaitu pelaksanaan pembelajaran diawali dengan doa yang dipimpin oleh ketua kelas, dilanjutkan pengucapan salam dan menanyakan salam kabar siswa. Guru melakukan absensi dengan menanya siswa yang tidak hadir. Guru mempersiapkan siswa secara fisik dengan meminta menyiapkan alat tulis. Guru menyampaikan peraturan di kelas yaitu: 1. Hargai guru dan temanmu 2. Jika ingin bertanya atau menjawab angkat tanganmu. Guru memberi motivasi dengan mengajak siswa memperagakan tepuk semangat. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, yaitu membedakan KPK & FPB dan melakukan tes evaluasi

  b. Kegiatan Inti Sebagai ekpolrasi, Guru memberikan soal cerita pada siswa untuk mencari KPK dan FPB siswa menjawab dengan metode yang menurut mereka paling mudah.

  Siswa berkelompok sesuai kelompok pada pertemuan sebelumnya. Siswa secara berkelompok menjawab masalah yang diberikan guru, masing-masing kelompok maju menunjukkan penyelesaiannya dan mendiskusiskan dengan teman sekelas. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan perbedaan KPK dan FPB kemudian guru memberikan soal evaluasi untuk masing-masing siswa. Siswa dan guru mrmbahas soal evaluasi, guru juga memberikan umpan balik terhadap jawaban masing-masing siswa. Guru memberikan motivasi kepada anak yang belum bisa menjawab agar lebih semangat untuk belajar.

  c. Kegiatan Penutup Sebagai kegiatan pentup, guru menyimpulkan materi pembelajaran bersama siswa. guru memberikan tugas individu berbentuk lembar kerja yang dapat dilihat mengerjakan tugas individu tersebut. Guru menginformasikan materi pembelajaran pada pertemuan selanjutnya. kemudian guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa.

4.3.3 Hasil Pengamatan atau Observasi Hasil pengamatan siklus II secara terperinci diuraikan sebagai berikut.

4.3.3.1 Hasil Pengamatan Tehadap Aktivitas Guru

  Lembar observasi guru diisi oleh observer Ibu Munayiroh, S.Pd.SD yang merupakan guru kelas 5 SD N Sumberejo 01. Lembar observasi tersebut terbagi atas 2 bagian yaitu bagian persiapan dan pelaksanaan pembelajaran. Lembar observasi dibagian persiapan digunakan untuk mengukur kesesuaian RPP berdasarkan pendekatan RME dan kurikulum yang berlaku. Adapuna lembar observasi pada bagian pelaksanaan pembelajaran digunakan untuk mengukur kesesuaian proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan RPP dan keterampilan guru dalam melaksanakan pembelajaran dikelas.

  Tahap pengamatan dilaksanakan secara bersamaan dengan tahap pelaksanaan tindakan. Guru kelas 5 SD N Sumberejo 01 bertindak sebagai observer yang mengamati guru (peneliti) dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Guru (peneliti) tidak hanya melaksanakan pembelajaran, namun juga melakukan observasi terhadap siswa didalam kelas. Pengamatan dilakukan mulai dari awal pembelajaran sampai pada pemberian evaluasi.

  Lembar observasi guru terbagi menjadi 2 aspek yaitu persiapan dan pelaksanaan pembelajaran. Persiapan meliputi kesesuaian RPP dengan pendekatan dan kurikulum yang berlaku, sedangkan pelaksanaan pembelajaran meliputi kesamaan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru dengan RPP dan keterampilan guru dalam mengelola kelas. Hasil rekapitulasi pengisian lembar observasi dilihat pada Tabel 12.

  Tabel 12. Hasil Rekapitulasi Lembar Observasi Aktifitas Guru Siklus 2 No. Aspek yang diamati Persentase Kategori

  A.Persiapan

  1. Kesesuaian penyusunan RPP dengan KTSP 93,75% Sangat Baik

  2. Kesesuaian penyusunan RPP dengan 92,85% Sangat Baik menggunakan pendekatan RME

  B.Pelaksanaan

  1. Pelaksanaan pembelajaran pada kegiatan 100% Sangat Baik awal

  2. Pelaksanaan pembelajaran pada kegiatan 80,00% Sangat Baik inti

  3. Pelaksanaan pembelajaran pada kegiatan 100% Sangat Baik penutup

  4. Managemen Kela 75,00% Sangat Baik

  5. Keterkaitan Prinsip-prisip RME 84,61% Sangat Baik Pada Tabel 12. dapat diketahui bahwa RPP sudah dirancang dengan sangat baik. RPP sudah sesuai dengan sintaks pendekatan RME & sesuai dengan KTSP.

  Tidak hanya dirancang dengan sangat baik, namun guru juga telah berhasil melaksanakan pembelajaran sesuai rancangan. Hal ini tampak dari hasil lembar observasi yang menyatakan di kegiatan awal, inti, penutup dan keterampilan penguasaan kelas yang masuk kategori sangat baik. Hal ini dikarenakan peneliti telah melakukan pembelajaran sesuai dengan refleksi dari pembelajaran siklus 1.

  Selain observasi untuk guru, juga terdapat observasi terhadap aktifitas siswa. Lembar observasi siswa terbagi menjadi 4 aspek yaitu kegiatan klasikal, diskusi kelompok, presentasi, dan individu. Kegiatan klasikal mencangkup memperhatikan guru, aktifitas bertanya, dan aktifitas menjawab. Kegiatan diskusi kelompok mencangkup aktifitas mengerjakan LK dan aktifitas berdiskusi. Kegiatan presentasi mencangkup keberanian maju dan kelancaran menjelaskan hasil temuan. Kegiatan individu mencangkup kejujuran & ketekunan dalam mengerjakan tugas/tes.

  Rekapitulasi hasil pengisian lembar observasi siswa dapat dilihat pada Tabel 13.

  

Tabel 13.

Hasil Rekapitulasi Lembar Observasi Aktifitas Siswa Siklus II Kegiatan Kriteria Kurang Baik Cukup Baik Sangat Baik Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase Klasikal

  2 10,52% 6 31,57% 11 57,89% Diskusi

  2 10,52% 7 36,84% 10 52,63% Kelompok Presentasi

  2 10,52% 8 42,10% 9 47,36% Individual

  2 10,52% 7 36,84% 10 52,63%

  Pada Tabel 13. terlihat bahwa rata-rata semua kegiatan pembelajaran didominasi pada kriteria cukup baik dan sangat baik. Siswa sudah berani bertanya dan sangat antusias dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Perhatian siswa juga sudah tertuju pada kegiatan yang dilakukan secara penuh. Selain itu, dalam berdiskusi siswa sudah berdiskusi dengan baik, pembagian tugas sudah merata. Pada presentasi, siswa sudah tidak hanya maju saja dan diam, namun sudah terorganisasi tentang siapa yang mengkomunikasikan dan siapa yang memperagakan. Pada individu, siswa sudah sangat baik, sudah jujur dan sudah tekun dalam mengerjakan soal evaluasi. Hal ini berarti perbaikan yang dilakukan peneliti sudah berjalan dengan baik. Namun pada kegiatan klasikal, diskusi kelompok dan presentasi masih terdapat beberapa yang masuk pada kriteria kurang baik. Hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan guru untuk mengatur setiap siswa.

  Selain data hasil observasi, siklus 2 juga mendapat data hasil tes. Hasil dari pembelajaran siklus 2 dengan menggunkan pendekatan RME dapat dilihat pada Tabel

  14. Tabel 14.

  

Hasil Belajar Siklus II

Jumlah Nilai Nilai Nilai Siswa yang tuntas Siswa yang belum

Siswa Tertinggi Terendah rata- tuntas rata Jumlah Persentase Jumlah Persentase kelas

  19 100 45 85,78 15 79% 4 21%

  Pada Tabel 14. terlihat bahwa siklus 2 menghasilkan rata-rata kelas yang sangat baik yaitu 85,78 dengan persentase ketuntasan klasikal 79%. Persentase ketuntasan kelas V yang dicapai pada siklus 2 tersebut telah mencapai standar yang ditentukan SD NSumberejo 01 yaitu minimal 70% siswa tuntas KKM, serta nilai rata- rata kelas juga telah mencapai KKM yang telah ditentukan yaitu 70. Perolehan nilai setiap individu dapat ditampilkan dalam bentuk diagram batang pada Gambar 5 sedangkan perbandingan siswa tuntas dan tidak tuntas disajikan dalam diagram lingkaran pada Gambar 6

  90 100 95 95 95 90 90

  6 Si s w a

  1

  7 Si s w a

  1

  8 Si s w a

  1

  9

  95 100

  5 Si s w a

  85

  95

  85

  85

  95

  85

  45 70 70

  65 Tuntas 79% 21%

  1

  1

  

Gambar 5.

Perolehan Nilai tiap siswa Siklus 2

Gambar 6.

  8 Si s w a

  

Perbandingan Ketuntasan Siswa Siklus II

Si s w a

  1 Si s w a

  2 Si s w a

  3 Si s w a

  4 Si s w a

  5 Si s w a

  6 Si s w a

  7 Si s w a

  9 Si

s

w

a

  4 Si s w a

  

1

Si s w a

  1

  1 Si s w a

  1

  2 Si s w a

  1

  3 Si s w a

  1

  

Tuntas Tidak tuntas

4.3.4 Refleksi

  Setelah selesai melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran pada siklus 2 dan pengamatan atas tindakan pembelajaran siswa di atas yaitu:

  1. Penulisan RPP dan penyampaian materi serta penguasaan sudah baik.

  2. Siswa menjadi aktif dalam melakukan kegiatan menggunakan pendekatan RME .

  3. Pembentukan kelompok dan pemberian tugas secara kelompok sudah baik.

  4. Penampilan dan gaya mengajar, oke !

4.4 Deskripsi Antar Siklus

  Hasil belajar dari kedua tindakan terjadi peningkatan yang signifikan dari siklus 1 ke siklus 2. Berdasarkan hasil analisis pada siklus I dan II dapat dibuat perbandingan. Perbandingan hasil belajar siklus I dan siklus II dapat dilihat pada Tabel 15.

  

Tabel 15.

Perbandingan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II

  

Siklu Jumla Nilai Nilai Nilai Siswa yang tuntas Siswa yang belum

s h Terting Terenda rata- tuntas Siswa gi h rata Jumla Persenta Jumla Persenta kelas h se h se

  I

  19

  95 40 71,05 9 47% 10 53%

  II 19 100 45 85,78 15 79% 4 21%

  Dari tabel 15. terlihat bahwa siklus 1 ke siklus 2 terjadi peningkatan rata-rata kelas dari 71,05 menjadi 85,78 dengan ketuntasan yang juga terjadi peningkatan sebesar 32% yaitu dari 47% menjadi 79%. Presentase ketuntasan kelas V yang dicapai pada siklus 1 ke siklus 2 tersebut telah mencapai strandar yang ditentukan di SD N Sumberejo 01 yaitu 70% siswa tuntas KKM, serta nilai rata-rata kelas juga telah mencapai KKM yang telah ditentukan yaitu 70. Untuk lebih jelasnya akan disajikan perbandingan jumlah siswa yang tuntas dan tidak tuntas siklus 1 dan siklus 2 dalam bentuk grafik pada gambar

  90% 79%

  80% 70% 60%

  53% 47% 50%

  Tuntas 40%

  Tidak Tuntas 30%

  21% 20% 10%

  0% Siklus 1 Siklus 2 Gambar 7. Perbandingan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II

  Berdasarkan gambar 7, presentase siswa yang tuntas yang diambil dari nilai tes siklus 1 pada materi menentukan faktor prima dan faktorisasi prima menggunakan pendekatan RME adalah 47% ( 9 siswa ). Pada siklus 2, presentase siswa yang tuntas yang diambil dari tes siklus 2 pada materi menentukan KPK dan FPB menggunakan pendekatan RME adalah 79% ( 15 siswa ). Diagram di atas menunjukkan peningkatan jumlah siswa tuntas dari siklus 1 dan siklus 2. Kondisi tersebut juga diiringi dengan menurunya jumlah siswa yang tidak tuntas mulai dari 10 siswa menjadi 4 siswa. Hasil tersebut telah memenuhi indikator kinerja pada pnelitian ini yaitu 79% tuntas dengan KKM 70, sehingga pelaksanaan pembelajaran dihentikan pada siklus 2. Hal ini dikarekan sudah mencapai indikator kinerja yaitu rata-rata kelas secara klasikal telah mencapai KKM, jumlah siswa yang mencapai KKM telah mengalami peningkatan, dan 79% siswa telah mencapai KKM yang ditentukan.

4.5 Pembahasan

  Penelitian tindakan ini difokuskan pada upaya untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas 5 SDN sumberejo 01 dengan menggunakan pendekatan RME. Pendekatan ini menekankan keterampilan proses dalam mempelajari matematika, berdiskusi dan berkolaborasi, beragumentasi dengan teman sekelas sehingga mereka dapat menemukan sendiri dan pada akhirnya dapat menggunakan matematika itu untuk menyelesaikan masalah, baik secara individu maupun kelompok. Dominasi guru dalam pedekatan RME menjadi kurang sehingga siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Guru selalu berusaha mengoptimalkan interaksi. Pada akhir pembelajaran guru memberikan evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa siswa yang tuntas pra siklus adalah 8 siswa (42%). Setelah diberikan tindakan pada siklus I terjadi peningkatan jumlah ketuntasan siswa menjadi 9 siswa (47%). Setelah diberikan tindakan pada siklus II, terjadi lagi peningkatan jumlah ketuntasan menjadi 15 siswa (79%). Siswa yang belum tuntas sebelum diberikan tindakan adalah 11 siswa (58%). Setelah diberikan tindakan pada siklus I, berkurang menjadi 10 siswa (53%). Setelah dilaksanakan lagi tindakan pada siklus II, menjadi 4 siswa (21%) yang belum tuntas.

  Setelah melakukan wawancara dengan guru kelas dan pengamatan ketika pembelajaran maka dapat diketahui bahwa tiga siswa tersebut dalam pembelajaran sehari-hari memang memiliki kemampuan yang rendah dalam memahami dan menguasai materi pembelajaran dibandingkan dengan teman-temannya. Terhadap 4 siswa yang nilai ulangannya belum mencapai kriteria ketuntasan minimal disebabkan karena anak tersebut kemampuan dalam menyelesaikan soal-soal maupun tugas yang diberikan oleh guru rendah sekali, Siswa tersebut diminta untuk mengerjakan soal yang sama dengan soal tes untuk dikerjakan dirumah dengan bimbingan orang tua, teman, ataupun orang yang dianggap dapat memberikan bimbingan. Nilai hasil soal yang dikerjakan di rumah tersebut digunakan untuk memperbaiki Nilai tes formatif setara dengan standar Nilai kriteria ketuntasan minimal.

  Peningkatan hasil belajar matematika melalui pendekatan RME, materi KPK dan FPB pada siswa kelas 5 SDN Sumberejo 01, berhasil dilakukan. Selain meningkatkan ketuntasan belajar, menerapkan pendekatan RME dalam pembelajaran matematika materi KPK dan FPB juga meningkatkan kinerja guru dan aktivitas siswa. Pada siklus I, kinerja guru masuk dalam kategori sangat baik. Setelah dilaksanakan perbaikan pada siklus II, kinerja guru meningkat menjadi sangat baik . Setelah dilaksanakan perbaikan tindakan pada siklus II, aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan pendekatan RME masuk dalam kategori sangat baik .

  Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Ningtias, Andesty Dwi. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Realistic Mathematics

  

Education terhadap Hasil Belajar dan Nilai Karakter Matematika Siswa Kelas V SDN

  05 Kota Bengkulu selanjutnya penelitian yang dilakukan olehAndre Putrawan, Penerapan Realistic Mathematic Education (RME) Untuk Meningkatkan Pemahaman Kognitif Siswa Kelas VII B Mts. N Montong Baan Pada Materi Segi Empat Tahun Pelajaran2013/2014. Selain itu, penelitian tindakan yang dilakukan oleh I Made Sunari Adi. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran RME Berbantuan

  Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Gugus 8

  Media Semi Konkret Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar Tahun Ajaran 2013/2014.

  Selain mendukung dua hasil penelitian sebelumnya, hasil penelitian ini juga mendukung pernyataan teoritis tentang model pembelajaran menurut Menurut Marpaung (2001:3

  • –4),pendekatan RME bertolak dari masalah-masalah yang kontekstual, siswa aktif, guru berperan sebagai fasilitator, anak bebas mengeluarkan idenya, siswa sharing ide-idenya artinya siswa bebas mengkomunikasikan ide-idenya satu sama lain, guru membandingkan ide-ide itu dan membimbing mereka untuk mengambil keputusan tentang ide mana yang lebih baik buat mereka. Dalam pembelajaran matematika realistik, kegiatan inti diawali dengan masalah kontekstual, siswa aktif, siswa dapat mengeluarkan ide-idenya, siswa mendiskusikan dan membandingkan jawabannya dengan temannya. Guru memfasilitasi diskusi dengan temannya dan mengarahkan siswa untuk memilih suatu jawaban yang benar. Selanjutnya guru dapat meminta beberapa siswa untuk mengungkapkan jawabannya. Melalui diskusi kelas jawaban siswa dibahas/ dibandingkan, guru membantu menganalisa jawaban-jawaban siswa.Jawaban siswa mungkin salah semua, mungkin
benar semua atau sebagian benar sebagian salah. Jika jawaban benar maka guru hanya menegaskan jawaban tersebut. Jika jawaban salah guru secara tidak langsung memberitahu letak kesalahan siswa yaitu dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa yang menjawab soal atau siswa lainnya. Selanjutnya siswa dapat memperbaiki jawabannya dari hasil diskusi, guru mengarahkan siswa untuk menarik kesimpulan. Terbukti bahwa pendekatan RME ini dapat meningkatkan ketuntasan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika, materi KPK dan FPB pada siswa kelas 5 SDN Sumberejo 01 Kec.Pabelan, Semester I Tahun Pelajaran 2017/2018.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Desain Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Kelas 4 Sekolah Dasar

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Desain Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Kelas 4 Sekolah Dasar

0 0 77

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatakan Hasil Belajar IPA Materi Ekosistem Kelas 5 Menggunakan Discovery Based Learning (DBL) di SD Isdiman Jambu, Tahun Pelajaran 2016–2017

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Model Pembelajaran Koopertif Tipe Student Team-Achievement Division (STAD)

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Melalui Model Pembelajaran Problem Based Lerning (PBL) pada Siswa Kelas 1 Tahun Pelajaran 2017/2018

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Melalui Model Pembelajaran Problem Based Lerning (PBL) pada Siswa Kelas 1 Tahun Pelajaran 2017/2018

0 0 35

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Melalui Model Pembelajaran Problem Based Lerning (PBL) pada Siswa Kelas 1 Tahun Pelajaran 2017/2018

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Melalui Model Pembelajaran Problem Based Lerning (PBL) pada Siswa Kelas 1 Tahun Pelajaran 2017/2018

0 0 88

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan Pendekatan RME pada Siswa Kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Sumberejo 01 Tahun Pelajaran 2017/2018

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan Pendekatan RME pada Siswa Kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Sumberejo 01 Tahun Pelajaran 2017/2018

0 0 10