BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 - Statuta UNIVERSITAS TANRI ABENG 2010.pdf

JAKARTA MUKADIMAH

Tanri Abeng University (TAU) mempunyai visi besar mewujudkan pemimpin- pemimpin yang profesional untuk meningkatkan kemampuan dan daya saing ditingkat global melalui penyelenggaraan berbagai bidang studi program Strata Satu (S1) dengan standar mutu yang tinggi. Misi yang dikembangkan TAU dalam program sarjana S1 adalah mewujudkan para professional yang siap berkarir secara profesional, menyiapkan data sumber daya manusia terbaik untuk para pemimpin Indonesia ke depan, mewujudkan program sarjana yang didesain khusus dengan studi yang mendalam dan penelitian yang disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan dunia industri dan pemerintah, mengembang-kan pusat penelitian manajemen dan kepemimpinan yang terbaik dan komprehensif, serta menjadi laboratorium yang mempromosikan berbagai disiplin ilmu pendidikan, penelitian, dan publikasi.

Dalam konteks kebangsaan, TAU sebagai institusi perguruan tinggi lahir oleh perkembangan dunia global yang membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan yang mendalam dan keterampilan profesional dalam berbagai bidang. Di Indonesia saat ini belum banyak perguruan tinggi yang memiliki kurikulum mendalam dan berstandar internasional dalam suatu bidang keilmuan khusus. Di samping secara manajerial banyak institusi pendidikan tinggi yang masih memiliki kelemahan dalam berbagai aspek sampai saat ini. Kehadiran TAU juga didukung secara personal oleh motivasi Tanri Abeng untuk membentuk perguruan tinggi di Indonesia yang mencetak terwujudnya sumber daya manusia (lulusan sarjana) yang siap bekerja secara profesional dan dapat bersaing di tingkat nasional dan global serta membetuk perguruan tinggi Strata Satu (S1) dapat menjadi laboratorium pemimpin professional bersadasarkan peta dan perjalanan hidup secara personal dan profesional.

Berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta peraturan perundang-undangan tentang sistem pendidikan nasional, dan berpegang pada Tiga Pillar, yakni Career Ready Professional, maka ditetapkanlah Statuta Tanri Abeng University sebagai berikut:

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Statuta ini, yang dimaksud dengan:

1. Pendidikan Nasional adalah system pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945.

2. Tanri Abeng University selanjutnya disingkat TAU adalah suatu perguruan tinggi swasta yang menyelenggarakan pendidikan tinggi yang terdiri atas pendidikan akademik dan pendidikan profesional.

3. Statuta Tanri Abeng University adalah pedoman dasar yang dipakai sebagai tata cara perencanaan pengembangan, serta penyelenggaraan kegiatan fungsional peraturan, prosedur operasional akademika dan lainnya serta tata tertib kegiatan kehidupan kampus.

4. Kurikulum yang ditetapkan dalam Program Studi sesuai dengan sasaran kebutuhan masyarakat dan juga kebutuhan dunia pekerjaan yang berlaku secara nasional ataupun internasional.

5. Sistem Kredit Semester selanjutnya disingkat SKS adalah sistem kedit untuk setiap mata kuliah yang ditetapkan di dalam program studi yang mengikuti Undang-undang Pendidikan Nasional.

6. Sivitas Akademika adalah satuan atau kelpmpok yang terdiri atas dosen dan mahasiswa Tanri Abeng University.

7. Pelaksana Administrasi adalah satuan pelaksana pengelola administrasi guna menunjang jalannya tugas dan fungsi institusi.

8. Tridharma Perguruan Tinggi adalah tugas utama perguruan tinggi yang terdiri atas pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

9. Peraturan Rektor adalah peraturan yang dibuat oleh Rektor setelah mendapat pertimbangan dari Pimpinan Universitas atau Dewan Senat TAU.

BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN

Pasal 2 VISI

Mewujudkan pemimpin-pemimpin yang profesional untuk peningkatkan persaingan di tingkat global.

Pasal 3 MISI

1. Mewujudkan para profesional yang siap berkarir.

2. Menyiapkan data sumber daya manusia terbaik untuk para pemimpin Indonesia ke depan.

3. Mewujudkan program sarjana yang didesain khusus dengan studi yang mendalam dan penelitian yang disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan industri dan pemerintah.

4. Mengembangkan pusat penelitian dan kepemimpinan yang terbaik dan lebih komprehensif di Indonesia melalui pendidikan, penelitian dan publikasi.

Pasal 4 Tujuan

Tujuan utama TAU melalui visi dan misi tersebut, adalah mencetak dan melahirkan lulusan sarjana yang berkarakter dan siap bekerja secara profesional (Career Ready Professional). Lulusan TAU akan mempunyai kedalaman ilmu, kemampuan analisis, integritas tinggi, dan juga mempunyai daya saing di tingkat tinggi nasional dan global.

BAB III

IDENTITAS

Pasal 5

Nama dan tempat kedudukan perguruan tinggi

Bentuk Perguruan Tinggi yang didirikan oleh Yayasan Anakkukang berupa Universitas dan diberi nama Universitas Tanri Abeng atau dalam bahasa Inggris Tanri Abeng University (TAU) yang berkedudukan di wilayah Jabodetabek.

Pasal 6 Tanggal, bulan, dan tahun didirikan

Tanri Abeng University (TAU) didirikan pada tanggal 07 Maret 2011 ditetapkan sebagai milad (hari jadi) Tanri Abeng University.

Pasal 7 Lambang/logo

Arti logo Tanri Abeng University.

1. Perisai berbentuk Segitiga dari logo Tanri Abeng University melambangkan 3 Pilar dari Tanri Abeng University yaitu, Keyakinan kepada Tuhan, Kegigihan, dan Profesional.

2. T-A-U merepresentasikan nama Tanri Abeng University.

3. Warna Abu-abu merepresentasikan warna yang benar-benar netral yang mengidentifikasikan karakteristik yang melambangkan profesionalisme Tanri Abeng University dalam membangun karakter bangsa sebagai pemimpin masa depan.

4. Warna Biru merepresentasikan inspirasi, ketulusan dan awalan dengan melekatkan optimisme dan kesempatan yang lebih baik yang melambangkan visi Tanri Abeng University untuk meningkatkan taraf pendidikan bangsa bagi generasi selanjutnya.

5. Warna Putih merepresentasikan keterbukaan dan kebenaran, keutuhan dan kesempurnaan, kekuatan spiritualitas, dan energi cahaya yang melambangkan kekuatan Tanri Abeng University dalam memberikan pilihan yang tepat mengenai pendidikan yang berkualitas dan mendalam di bidang ilmu pengetahuan sebaga pijakan awal dalam pengembangan karir.

6. Tanri Abeng University merepresentasikan aspirasi pribadi dan dedikasi untuk memberikan kembali kepada bangsa dengan membangun Universitas terbaik dalam pendidikan dan pengembangan profesi.

Pasal 8 Bendera

1. Bendera Tanri Abeng Unversity berbentuk empat persegi panjang dengan perbandingan Panjang : Lebar = 2 meter : 1.5 meter

2. Bendera Tanri Abeng University berwarna Biru Pantone dengan lambing TAU di tengahnya.

Pasal 9 Hymne dan/atau mars

1. Hymne Tanri Abeng University sedang dalam proses.

2. Hymne Tanri Abeng University diperdengarkan sebagai lagu resmi pada upacara-upacara Universitas.

Pasal 10 Busana akademik bagi pimpinan perguruan tinggi, guru besar, dan

wisudawan (topi, toga, dan kalung)

1. Busana Akademik adalah toga yang berwarna biru donker pantone yang warnanya sesuai dengan warna khusus Tanri Abeng University.

2. Kelengkapan toga berdentuk topi dengan hiasan kucir dan kalung berwarna biru pantone.

Pasal 11 Bahasa

Bahasa resmi dalam penyelenggaraan kegiatan Tanri Abeng University adalah Bahasa Inggris.

Pasal 12 Pola Ilmiah Pokok

Melalui visi dan misinya, TAU akan mencetak dan melahirkan lulusan sarjana yang siap bekerja secara profesional (Career Ready Professional) dan mempunyai daya saing tingkat tinggi baik nasional dan global. Juga lulusan sarjana yang dihasilkan mempunyai Melalui visi dan misinya, TAU akan mencetak dan melahirkan lulusan sarjana yang siap bekerja secara profesional (Career Ready Professional) dan mempunyai daya saing tingkat tinggi baik nasional dan global. Juga lulusan sarjana yang dihasilkan mempunyai

Pasal 13 Identitas lain yang dianggap perlu

Tanri Abeng University (TAU) juga didesain untuk menjadi universitas yang lebih memperhatikan pada kualitas bukan kuantitas sehingga TAU akan menjadi Boutique University, bukan Mass University.

BAB IV PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

Pasal 14

Penyelenggaraan kegiatan akademik

1. Tanri Abeng University mempunyai tugas pokok menyelenggarakan program

pendidikan akademik dalam jenjang pendidikan Sarjana, Magister, dan Doktor.

2. Rekrutmen mahasiswa dilakukan melalui registrasi calon mahasiswa dan dapat dilakukan setiap semester. Untuk mekanisme teknisnya diatur dalam tatacara registrasi tersendiri dan secara online melalui website www.tauniversity.ac.id

3. Kurikulum merupakan bagian dari program kegiatan akademik yang disusun berdasarkan pedoman yang berlaku dan memenuhi standar pendidikan nasional, dibuat secara mendalam dan fokus pada bidang keahlian yang menekankan pada empat aspek:

a. Matakuliah Pengembangan Kepribadian, yakni kelompok mata kuliah yang bertujuan untuk membentuk mahasiswa agar seimbang dalam SQ, IQ, EQ dan AQ.

b. Matakuliah Keahlian Dasar, yakni kelompok mata kuliah yang akan membentuk mahasiswa mempunyai pemahaman mendalam tentang konsep- konsep dari dasar-dasar filosofis ilmu pengetahuan.

c. Matakuliah Keahlian Khusus, yakni kelompok mata kuliah yang diarahkan untuk membangun dan menciptakan mahasiswa dalam memahami ilmu pengetahuan yang difokuskan pada bidang tertentu yang berorientasi pada pengembangan keilmuan dan keterampilan.

d. Matakuliah Keahlian Professional, yakni kelompok mata kuliah yang diarahkan untuk membangun profesonalitas.

Pasal 15 Penelitian dan publikasi hasil penelitian

Kegiatan penelitian dalam berbagai bidang yang terkait dengan program studi menjadi kegiatan yang wajib dilaksanakan, khususnya oleh sumber daya manusia bidang akademik dan output dari penilitian ini adalah publikasi.

Pasal 16 Pengabdian kepada masyarakat

1. Tanri Abeng University (TAU) mempunyai komitmen untuk melaksanakan program pengabdian masyarakat melalui tanggung jawab sosial dari institusi. Program ini didedikasikan untuk pemberdayaan dan pendayagunaan sumber daya manusia Indonesia. Berpijak pada prinsip “berikanlah kail jangan memberikan ikan” menjadi spirit dalam melaksanakan dan mengembangan program tanggung jawab sosial institusi.

2. TAU memfokuskan program-programnya pada sektor pendidikan, antara lain pemberian beasiswa untuk pendidikan tinggi, pelatihan keterampilan, short course dan lain-lain. Program-program yang dikembangkan meliputi: Pendidikan, Kesehatan, Linkungan dan social kemasyarakatan

3. Dalam melaksanakan programnya TAU berkerjasama dengan Yayasan Anakkukang sebagai lembaga yang menaunginya. Di samping itu TAU juga kerjasama dengan berbagai pihak baik pemerintah, kalangan industri, organisasi, lembaga seperti Palang Merah Indonesia, Badan Anti Narkoba dan individu yang mempunyai visi dan misi yang sama.

Sejalan dengan pernyataan visi dan misi TAU, program pengembangan nasional dan internasional dilakukan melalui lahirnya profesionalisme, karakter dan spiritualitas yang baik.

BAB V KEBEBASAN AKADEMIK DAN OTONOMI KEILMUAN

Pasal 17 Otonomi Keilmuan

1. Otonomi keilmuan adalah posisi kegiatan keilmuan yang berbasis pada kaidah keilmuan.

2. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berpedoman pada otonomi keilmuan.

BAB VI GELAR DAN PENGHARGAAN

Pasal 18 Gelar

1. Lulusan jenjang pendidikan Strata 1 adalah S1 atau gelar lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Gelar sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diberikan setelah mahasiswa menyelesaikan keseluruhan persyaratan untuk mendapatkan gelar tersebut.

Pasal 19 Penghargaan

1. Penghargaan di bidang akademik dan penggunaan gelar akademik, profesi, atau vokasi, serta jabatan akademik diberikan setelah memenuhi persyaratan yang diperlukan.

2. Bentuk, kriteria, dan prosedur pemberian penghargaan kepada seseorang atau lembaga yang dipandang mempunyai prestasi sangat menonjol di bidang akademik maupun nonakademik.

BAB VII SUSUNAN ORGANISASI

Tanri Abeng University sebagai institusi perguruan tinggi secara umum mempunyai struktur yang didasarkan pada basis undang-undang dalam bidang pendidikan dan kebutuhan secara institusional. Sehingga secara keseluruhan struktur tersebut memberikan dukungan pada pelaksanaan kegiatan pendidikan perguruan tinggi. Disamping itu, pembagian fungsi dalam struktur beorientasi pada visi dan misi yang dikembangkan oleh TAU. Struktur TAU tersebut diimplementasikan sebagai berikut :

Pasal 20 Majelis Wali Amanat (MWA)

1. Majelis Wali Amanat (MWA) sebagai organ representasi pemangku kepentingan yang menjalankan fungsi penentuan kebijakan umum.

2. Tugas dan wewenang dari wali amanat ini adalah :

a. Menyusun dan menetapkan perubahan anggaran dasar dan menetapkan anggaran rumah tangga beserta perubahannya.

b. Menyusun dan menetapkan kebijakan umum.

c. Menetapkan rencana pengembangan jangka panjang 25 (dua puluh lima) tahun, rencana strategis 5 (lima) tahun, rencana kerja tahunan dan anggaran tahunan beserta perubahannya masing-masing;

d. Mengesahkan pengangkatan dan pemberhentian pimpinan dan keanggotaan organ representasi pendidik.

e. Mengangkat dan memberhentikan pimpinan atau ketua serta anggota organ audit bidang non akademik.

f. Mengangkat dan memberhentikan pemimpin organ pengelola pendidikan.

g. Melakukan pengawasan umum atas pengelolaan institusi.

h. Melakukan evaluasi tahunan atas kinerja institusi.

i. Melakukan penilaian laporan pertanggung jawaban tahunan pemimpin organ pengelola pendidikan, organ audit bidang non akademik, dan organ representasi pendidik.

j. Mengusahakan pemenuhan kebutuhan pembiayaan institusi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. k. Menyelesaikan persoalan institusi, termasuk masalah keuangan, yang tidak dapat diselesaikan oleh organ institusi lain sesuai dengan kewenangan masing-masing.

Pasal 21 Senat Akademik

1. Senat Akademik (SA) sebagai organ representasi pendidik yang menjalankan fungsi pengawasan kebijakan akademik.

2. Tugas dan wewenang dari senat akademik adalah :

a. Menetapkan norma dan ketentuan akademik dan mengawasi penerapannya.

b. Mengawasi kebijakan dan pelaksanaan kebijakan akademik organ pengelola pendidikan dan pelaksanaan penjaminan mutu –pendidikan.

c. Mengawasi kebijakan kurikulum dan proses pembelajaran dengan mengacu pada ukuran keberhasilan pencapaian target pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang ditetapkan dalam rencana strategis institusi, serta dapat menyarankan perbaikan kepada organ pengelola pendidikan

d. Menetapkan dan mengawasi pelaksanaan kode etik sivitas akademika dan kebijakan tata tertib akademik.

e. Mengawasi penerapan peraturan pelaksanaan kebebasan-akademik, kebebasan mimbar akademik dan otonomi keilmuan.

f. Memutuskan pemberian atau pencabutan gelar dan penghargaan akademik.

g. Mengawasi pelaksanaan kebijakan penilaian kinerja pendidik dan tenaga kependidikan.

h. Memberikan pertimbangan kepada organ pengelola pendidikan dalam pengusulan profesor.

i. Merekomendasikan sanksi terhadap pelanggaran norma, etika, dan peraturan akademik oleh sivitas akademika perguruan tinggi kepada organ pengelola pendidikan.

j. Memberi pertimbangan kepada organ representasi pemangku kepentingan tentang rencana jangka panjang, rencana strategis serta rencana kerja dan anggaran tahunan yang telah diusulkan oleh organ pengelola pendidikan.

k. Memberi pertimbangan kepada organ representasi pemangku kepentingan tentang kinerja bidang akademik organ pengelola pendidikan.

Pasal 22 Rektor

1. Rektor, sebagai organ pengelola pendidikan yang menjalankan fungsi pengelolaan Tridharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat).

2. Tugas dan wewenang rektor adalah sebagai berikut:

a. Menyusun dan menetapkan kebijakan akademik.

b. Menyusun rencana strategis institusi berdasarkan kebijakan umum yang ditetapkan organ representasi pemangku kepentingan, untuk ditetapkan oleh organ representasi pemangku kepentingan.

c. Menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan institusi berdasarkan rencana strategis yang telah dirumuskan, untuk ditetapkan oleh organ representasi pemangku kepentingan.

d. Mengelola pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan rencana kerja dan anggaran tahunan institusi yang telah ditetapkan.

e. Mengangkat dan atau memberhentikan pimpinan organ pengelola pendidikan dan e. Mengangkat dan atau memberhentikan pimpinan organ pengelola pendidikan dan

f. Menjatuhkan sanksi kepada sivitas akademika/pendidik yang melakukan pelanggaran terhadap norma, etika, dan atau peraturan akademik berdasarkan rekomendasi organ representasi pendidik.

g. Bertindak keluar untuk dan atas nama institusi dalam urusan yang ditetapkan.

h. Melaksanakan fungsi lain yang secara khusus diatur dalam peraturan tersendiri;

i. Membina dan mengembangkan hubungan baik institusi dengan lingkungan dan masyarakat pada umumnya.

Pasal 23 Wakil Rektor

Pada level organ pengelola pendidikan Rektor dilengkapi oleh serangkaian struktur yang beorientasi pada fungsi-fungsi kerja yang dapat menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan pendidikan. Secara umum struktur dan fungsi wakil rektor sebagai berikut:

1. Wakil Rektor, yang membidangi bidang manajemen akademik yang didalamnya terdiri dari masalah kurikulum, perpustakaan, Akreditasi EDP/BAN, kalender akademik, administrasi dosen, kegiatan penelitian dan lain-lain.

2. Wakil Rektor, yang membidangi bidang hubungan mahasiswa yang terdiri dari administrasi mahasiswa, unit kegiatan mahasiswa, konseling, bimbingan mahasiswa, alumni dan lain-lain.

3. Wakil Rektor, membidangi masalah pemasaran, promosi, kerjasama dalam dan luar negeri, dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility), hubungan ke luar intitusi dan lain-lain, serta masalah pengembangan kampus sebagai institusi pendidikan dan administrasi umum serta kompetensi dan kinerja.

Pasal 24 Manajemen Representatif

Management Representative (MR), merupakan bagian dari anggota manajemen yang mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut:

1. Manajemen Representasi (MR) membantu untuk memastikan bahwa sistem manajemen mutu;

2. Representasi Manajemen (MR) membantu dalam mengendalikan dokumen yang disyaratkan oleh sistem manajemen mutu Tanri Abeng University,

3. Manajemen Representasi (MR) membantu dalam hal pengendalian atas catatan mutu yang meliputi; identifikasi, penyimpanan, perlindungan, pengambilan, masa simpan, dan pemusnahan catatan mutu.

4. Tanggungjawab atas pengendalian catatan mutu melekat pada setiap pimpinan departemen.

Pasal 25 Tim Audit Internal

1. Tim Audit Internal atau IQA (Internal Quality Audit), membidangi masalah audit internal institusi dalam segala bidang untuk meningkatkan akuntabilitas menuju good governance.

2. Tim Audit merupakan bagian dari anggota manajemen yang mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut:

a. Menetapkan dan menerapkan acuan yang jelas untuk kriteria audit, ruang lingkup, frekuensi dan metoda audit.

b. Merencanakan audit dengan mempertimbangkan status dan pentingnya

proses dan area yang akan diaudit, juga hasil audit sebelumnya.

c. Memastikan objektifitas dan kenetralan proses audit.

d. Memilih dan menetapkan auditor dengan memastikan bahwa tidak seorang pun auditor yang mengaudit pekerjaannya sendiri.

e. Atas persetujuan MR, menunjuk pihak ketiga sebagai auditor mutu internal, jika diperlukan, untuk memastikan objektfitas dan mendapatkan hasil audit yang lebih bermutu.

f. Memastikan rangkaian proses SPMI telah dilaksanakan.

g. Melaporkan kinerja SPMI dalam rapat tinjauan manajemen, termasuk kebutuhan perbaikan keberlanjutan.

h. Mempromosikan kesadaran pemenuhan pesyaratan stake holders

i. Berhubungan dengan tim audit external dari pihak luar (URS).

Pasal 26 Ketua Program Studi

1. Ketua Program Studi. Pada level pelaksanaan teknis dibentuk program studi yang merupakan kesatuan rencana belajar sebagai pedoman penyelenggaraan pedoman akademik dan atau professional yang diselenggarakan berdasarkan kurikulum inti yang dapat mengantarkan mahasiswa menguasai pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang sesuai dengan sasaran kurikulum.

2. Penyelenggaraan program studi dipimpim oleh ketua program studi untuk memimpin pelaksanaan kurikulum secara utuh.

Pasal 27 Struktur Khusus

1. Pada level dibawah struktur tersebut diatas dapat dilengkapi dengan berbagai struktur yang lebih spesifik berdasarkan bidang masing-masing sesuai dengan fungsinya.

2. Struktur yang telah ditetapkan TAU akan diisi oleh individu yang mempunyai kapabilitas, aksetabilitas dan akuntabilitas tinggi dengan mengedepankan asas profesional dan proporsional.

BAB VIII

TATA CARA PENGANGKATAN PIMPINAN, SENAT, DAN DEWAN PENYANTUN

Tanri Abeng University sebagai institusi perguruan tinggi mempunyai tata cara pemilihan, pengangkatan, masa jabatan, dan pemberhentian pimpinan perguruan tinggi, dewan penyantun, senat, dan sebagainya yang didasarkan pada basis undang-undang dalam bidang pendidikan dan kebutuhan secara institusional.

Pasal 28 Pengangkatan Rektor

1. Rektor menjaring bakal calon Rektor untuk dibicarakan dalam rapat senat guna mendapatkan tanggapan dari anggota senat;

2. Senat memilih sekurang-kurangnya 2 (dua) bakal calon Rektor untuk didproses selanjautnya ke Yayasan;

3. Yayasan menetapkan salah seorang dari calon yang diusulkan oleh senat;

4. Masa jabatan Rektor adalah 4 (empat) tahun, dan setelah itu dapat dipilih kembali untuk masa jabatan berikutnya;

5. Apabila Rektor berhalangan tidak tetap, maka rektore menugasi salah seorang wakil Rektor untuk bertindak sebagai pelaksana harian Rektor;

6. Apabila Rektor berhalangan tetap, maka yayasan menunjuk wakil Rektor bidang akademik sebagai pejabat Rektor sebelum ditetapkan Rektor yang baru;

Pasal 29 Pengangkatan Wakil Rektor

1. Wakil Rektor diangkat dan diberhentikan oleh Rektor setelah mendapat pertimbangan senat akademik dan persetujuan tertulis dari Yayasan;

2. Dalam melakukan tugasnya, Wakil Rektor bertanggung jawab kepada Rektor;

3. Masa jabatan wakil Rektor adalah 4 (empat) tahun, dan setelah itu dapat dipilih kembali untuk masa jabatan berikutnya;

4. Apabila wakil Rektor berhalangan tidak tetap, maka 11ector menugasi salah seorang wakil Rektor atau pejabat lainnya untuk bertindak sebagai pelaksana harian wakil Rektor setelah berkonsultasi kepada Yayasan;

5. Apabila wakil Rektor berhalangan tetap, maka Rektor mengusulkan salah seorang wakil Rektor atau pejabat lainnya kepada Yayasan untuk diangkat sebagai pejabat wakil Rektor sementara sebelum ditetapkan wakil Rektor yang baru;

Pasal 30 Pengangkatan Senat akademik

1. Senat universitas merupakan badan normative dan perwakilan tertinggi TAU

2. Senat universitas terdiri atas Pimpinan Universitas, Guru Besar, wakil dosen, ketua lembaga;

3. Senat universitas diangkat dan diberhentikan oleh dengan Keputusan Rektor;

4. Senat universitas bersidang sekurang-kurangnya satu kali daam satu semester;

Pasal 31 Dewan Penyantun

1. Dewan penyantun adalah badan yang betugas memberikan pertimbangan dalam memecahkan permasalahan krusial di TAU yang anggotanya terdiri dari tokoh-tokoh masyarakat dan/atau kalangan professional;

2. Dewan penyantun terdiri atas seorang ketua merangkap anggota, sekretaris merangkap anggota, bendahara merangkap anggota, dan anggota-anggota;

3. Anggota Dewan penyantun diangkat dan diberhentikan oleh Yayasan; Pengurus dewan penyantun dipilih dan diangkat untuk periode tertentu.

BAB IX MANAJEMEN PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA

Pasal 32 Rekrutmen Pegawai

1. Rekrutmen pegawai didasarkan pada visi dan misi Tanri Abeng University.

2. Rekrutmen pegawai dilakukan dan disesuaikan dengan kebutuhan Tanri Abeng University .

3. Proses rekrutmen dilakukan setelah ada permintaan dari departemen terkait (pengguna) yang sudah dilengkapi oleh kelengkapan administrasi kepada divisi sumber daya manusia

4. Proses seleksi administrasi dan keahlian dilakukan oleh kepala departemen sumber daya

manusia.

5. Proses penerimaan harus mendapat persetujuan dari bagian yang mengajukan atas

rekomendasi departemen sumber daya manusia.

6. Proses pengangkatan pegawai untuk level dua (2) ke bawah harus atas dasar persetujuan

kepala departemen sumber daya manusia dan diketahui oleh Wakil Rektor dan Rektor.

7. Proses pengangkatan pegawai untuk level satu (1) harus disetujui dan diangkat oleh

Rektor.

8. Pembagian kategori level dan fungsi jabatan kepegawaian akan diatur pada petunjuk teknis

pada saat penandatanganan kontrak kerja.

9. Semua pegawai yang telah diangkat akan mengikuti orientasi kelembagaan Tanri Abeng

University .

Pasal 33 Hari dan Jam Kerja

1. Hari kerja adalah hari Senin s.d. Jumat dalam setiap minggunya.

2. Jam kerja ditetapkan 40 jam setiap minggunya, dengan jadwal kerja yang sudah ditetapkan

di dalam kontrak kerja tertulis.

3. Pegawai harus datang 10 menit sebelum waktu yang ditentukan.

Pasal 34 Lembur

1. Apabila dibutuhkan, pegawai harus bersedia untuk kerja lembur di luar jam kerjanya untuk

menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan kebutuhan institusi.

2. Lembur harus diajukan oleh kepala divisi untuk mendapat persetujuan sebelumnya dari

kepala departemen terkait.

3. Kerja lembur diperhitungkan atas dasar jam kerja dan ditentukan sebagai kerja yang

dilakukan melebihi jam kerja karyawan sesuai dengan kebijaksanaan institusi.

4. Lembur hanya berlaku bagi karyawan dibawah level lima (5).

5. Perhitungan lembur dimuat pada formulir kerja lembur.

Pasal 35 Gaji, Upah dan Tunjangan

1. Institusi akan berusaha agar paket kompensasi yang diberikan sesuai dengan peraturan perundangan yang ada, memadai dan menjamin kesejahteraan pegawai, sesuai dengan kemampuan institusi.

2. Penyesuaian struktur gaji dilakukan berdasarkan posisi and fungsi pada setiap level nya

yang ditetapkan oleh keputusan rektorat dan tertera dalam kontrak kerja.

3. Dalam kondisi tertentu pegawai dapat menerima kenaikan gaji dan upah di luar kenaikan gaji bersama tergantung pada evaluasi prestasi, perubahan pada kebutuhan kerja dan kemampuan institusi.

4. Tunjangan Hari Raya (THR); Semua pegawai yang telah bekerja setahun penuh berhak menerima THR, sesuai dengan kemampuan institusi atau minimal perhitungan satu (1) bulan gaji pokok. Bagi pegawai yang belum mencapai 1 tahun akan mendapatkan THR secara merata.

5. Perlindungan Kesehatan; Semua pegawai tetap akan diikutsertakan dalam program perlindungan kesehatan institusi (Jamsostek / Ansuransi) yang disesuaikan dengan tingkat jabatan dan fungsi masing-masing.

Pasal 36 Pembebasan Waktu Kerja

1. Penggunaan cuti harus mendapat persetujuan tertulis sebelumnya dari atasan atau Rektor

dengan prosedur yang telah ditetapkan didalam kontrak kerja tertulis.

2. Pemberian ijin cuti akan mempertimbangkan kalender akademik yang telah ditetapkan.

3. Cuti tahunan sekurang-kurangnya dua belas (12) hari kerja setelah pegawai bersangkutan bekerja satu tahun secara terus menerus dan sesuai dengan tingkat jabatan dan fungsi masing-masing.

4. Apabila karena sesuatu hal, dalam kondisi darurat pegawai tidak bisa meminta persetujuan tertulis, pegawai harus bisa menghubungi atasan atau pihak yang ditunjuk dengan fasilitas komunikasi yang ada. Pada saat masuk institusi kembali, pegawai harus segera meminta persetujuan tertulis tersebut.

Pasal 37 Sanksi Atas Kelalaian Dan Pelanggaran

1. Institusi dapat memberikan peringatan, sanksi dan atau pemutusan hubungan kerja kepada pegawai yang melakukan pelanggaran terhadap kontrak kerja tertulis.

2. Bentuk peringatan adalah sebagai berikut:

a. Peringatan secara lisan oleh atasan langsung untuk kesalahan ringan.

b. Peringatan secara tertulis, yang bersifat resmi dari institusi terhadap pegawai, yang terdiri dari Surat Peringatan pertama, ketiga, dan ketiga.

Pasal 38 Surat Peringatan Ketiga

Surat Peringatan Ketiga (terakhir) dapat diberikan secara langsung tanpa melalui urutan teguran lisan kepada pegawai dalam hal yang bersangkutan:

1. Melakukan hal-hal sebagaimana tersebut dalam pasal 6.

2. Menolak diberikan surat peringatan kesatu dan kedua atas kesalahan yang telah terbukti.

3. Mangkir dari tugas atau alpa dan atau meninggalkan lokasi institusi untuk keperluan pribadi dan atau selain dari keperluan dinas tanpa ijin tertulis dari atasan.

4. Melakukan pembangkangan dan atau menolak perintah dan penugasan dari atasan, manjemen dan atau rektorat yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya tanpa alasan yang dapat diterima.

5. Menggunakan fasilitas perusahaan, seperti kendaraan, alat bantu produksi, peralatan, listrik, air, telepon, perlengkapan institusi dan lain-lain untuk keperluan pribadi tanpa ijin atasan.

Pasal 39 Pemutusan Hubungan Kerja

Pelanggaran berat yang bisa mengarah pada pemutusan hubungan kerja tanpa pesangon tanpa harus melalui prosedur pemberian peringatan adalah:

1. Tidak hadir atau absen selama tiga (3) hari berturut-turut tanpa ada keterangan yang jelas. Tindakan ini dianggap sebagai pengunduran diri pegawai.

2. Melakukan tindakan kriminal seperti, penipuan, pencurian, penggelapan barang / uang dan memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan sehingga merugikan institusi. Membujuk dan mempengaruhi rekan sekerja untuk melakukan perbuatan yang bertentangan dengan peraturan dan kebijakan institusi, hukum, kesusilaan serta peraturan perundangan yang berlaku.

3. Menerima keuntungan dan atau manfaat dalam bentuk apapun dari rekanan perusahaan yang bisa menyebabkan terjadinya konflik kepentingan.

4. Melakukan tindakan kekerasan seperti, menyerang, menganiaya, mengintimidasi, mengancam secara fisik maupun mental serta melecehkan dan atau menghina secara kasar pihak-pihak yang terkait dengan institusi dan stake holder termasuk di dalamnya pegawai dan keluarganya.

5. Melakukan perbuatan asusila, berjudi, mabuk, minum minuman keras, madat, menyalahgunakan obat –obatan terlarang dan atau obat–obatan perangsang lainnya yang dilarang oleh peraturan perundangan didalam dan diluar institusi.

6. Dengan ceroboh atau sengaja merusak, merugikan atau membiarkan diri sendiri, sesama pegawai dan atau barang milik perusahaan dalam keadaan bahaya.

7. Membocorkan rahasia institusi dan mencemarkan nama baik institusi.

Pasal 40 Pengunduran Diri

1. Pengunduran diri bisa terjadi baik atas keinginan dari pegawai bersangkutan.

2. Pegawai yang akan mengundurkan diri dari institusi atas keinginan sendiri harus mengajukan permohonan secara tertulis sekurang –kurangnya 1 (satu) bulan sebelumnya kepada atasan dan atau rektorat.

3. Pelanggaran terhadap ayat 2 di atas dapat dianggap sebagai pelanggaran atas perjanjian dan atau kesepakatan kerja.

Pasal 41 Pesangon

1. Pada dasarnya institusi akan berusaha untuk mentaati dan mematuhi peraturan perundangan yang ada sesuai dengan kemampuan institusi.

2. Institusi berhak untuk tidak memberikan pesangon dan kompensasi dalam bentuk apapun apabila melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap pegawai dalam kondisi sebagai berikut:

a. Pegawai tersebut merupakan pegawai tidak tetap

b. Pegawai melakukan pelanggaran berat seperti tersebut dalam pasal 7.

BAB X SISTEM MANAJEMEN PENGELOLAAN KEUANGAN (FINANCE)

Pasal 42 Ketentuan Umum

1. Manajemen Keuangan pada Tanri Abeng University berada dibawah tanggungjawab Yayasan.

2. Yayasan dalam hal ini memberikan wewenang penuh kepada manajemen Tanri Abeng University untuk mengelola keuangan universitas melalui persetujuan ketua yayasan.

3. Manajemen Tanri Abeng University mempunyai kewajiban untuk melaporkan seluruh hasil pengelolaan keuangan kepada Yayasan setiap tahun ajaran baru.

4. Masalah keuangan Tanri Abeng University dipimpin oleh satu Wakil Rektor yang mempunyai kebijakan umum mengatur keuangan.

5. Hanya Rektor, Wakil Rektor dan Kepala Departemen berhak mengajukan permintaan anggaran departemen atau divisi melalui pengisian formulir.

6. Wakil Rektor yang bertanggungjawab terhadap keuangan mempunyai satu departemen keuangan yang membawahi dua divisi yaitu keuangan serta akuntansi dan pajak.

7. Wakil Rektor yang bertanggungjawab terhadap keuangan mempunyai tugas dan wewenang untuk mengatur seluruh mekanisme pengeluaran dan pemasukan uang.

8. Wakil Rektor yang bertanggungjawab terhadap keuangan mengatur semua yang terkait dengan keuangan seperti peti kas (petty cash), permintaan pengeluaran kas (cash expenditure/ requisition), penerimaan kas (cash received), penggajian (payroll), dan (book keeping).

9. Wakil Rektor yang bertanggungjawab terhadap keuangan harus melaksanakan tata aturan pengeluaran keuangan sesuai dengan kewenangan yang diatur tersendiri.

Pasal 43 Peti Kas (Petty Cash)

1. Tanri Abeng University menerapkan model Peti Kas (Petty Cash).

2. Pada dasarnya pengisian ulang Peti Kas (Petty Cash) dilakukan setiap hari setelah Kasir

melakukan pelaporan pertanggungjawaban penggunaan Peti Kas (Petty Cash).

3. Laporan pertanggujawaban kasir dilakukan setiap hari antara jam 16.00 – 16.30 Wib.

Pasal 44 Permintaan Pengeluaran Kas (Cash Expenditure/ Requisition)

1. Pengeluaran keuangan harus mengikuti anggaran belanja tahunan Tanri Abeng University yang telah ditetapkan dengan prinsip rasional dan faktual.

2. Pengeluaran keuangan diluar anggaran belanja tahunan Tanri Abeng University yang telah ditetapkan harus mendapatkan persetujuan Rektor atas masukan dan saran dari para Wakil Rektor.

3. Pengeluaran keuangan harus dilakukan melalui mekanisme transfer apabila melebihi jumlah Rp. 1.000.000.

4. Petunjuk teknis tentang pengeluaran keuangan telah ditetapkan dalam Standard Operational Procedure (SOP).

Pasal 45 Penerimaan Kas (Cash Received)

1. Seluruh penerimaan keuangan harus berdasarkan pada kesepakatan yang telah disetujui oleh Tanri Abeng University secara kelembagaan.

2. Seluruh penerimaan keuangan Tanri Abeng University harus dilakukan melalui mekanisme transfer perbankan.

3. Sumber keuangan Tanri Abeng University berasal dari mahasiswa harus diketahui oleh Rektor dan Wakil Rektor bagian keuangan dan akademik.

4. Sumber keuangan Tanri Abeng University yang berasal dari donatur, sponsor, atau hasil

kerjasama kemitraan harus mendapatkan persetujuan oleh Rektor.

5. Penerimaan keuangan Tanri Abeng University diluar keuangan mahasiswa harus sejalan dengan visi lembaga, tidak mengikat dan tidak mempunyai permasalahan secara hukum.

6. Penerimaan keuangan Tanri Abeng University yang berasal dari selisih hasil transaksi akan dilakukan melalui mekanisme transfer perbankan oleh bagian keuangan (kasir) setiap satu minggu sekali.

7. Rekonsiliasi keuangan Tanri Abeng University dengan bank harus dilakukan setiap satu

bulan sekali oleh bagian keuangan (akuntan)

BAB XI SISTEM MANAJEMEN PENGELOLAAN ADMINISTRASI

Pasal 46 Pengelolaan Administrasi

Pengelolaan Administrasi adalah sistem pengelolaan dalam manajemen Tanri Abeng University yang terkoordinasi secara sistemik meliputi surat menyurat, pengelolaan aset, manajemen fasilitas, perlengkapan instisusi, manajemen gedung, baik yang bersifat akademik dan non akademik.

Pasal 47 Surat Menyurat

1. Semua kegiatan surat menyurat hanya dapat dikeluarkan oleh Rektor dan para Wakil Rektor

2. Semua surat keluar yang mengatasnamakan institusi harus ditandatangani oleh Rektor

3. Apabila rektor berhalangan, surat keluar yang mengatasnamakan institusi dapat ditandatangani oleh Wakil Rektor setelah mendapat izin dan persetujuan dari Rektor.

4. Surat keluar yang bersifat terkait langsung dengan tugas para Wakil Rektor dapat dikeluarkan secara langsung oleh wakil rektor atas persetujuan Rektor

5. Semua jenis persuratan yang dikeluarkan akan diatur dalam peraturan administrasi secara khusus.

Pasal 48 Pengelolaan Aset

1. Semua pengelolaan aset institusi berada dalam tugas kepala departemen yang bertanggungjawab kepada Wakil Rektor bidang keuangan dan administrasi.

2. Semua aset yang tetap dan tidak tetap harus diatur dalam penomoran sesuai dengan kategorinya.

3. Kepala yang memangku tugas dan penanggung jawab harus melaporkan kekayaan aset tetap dan tidak tetapsetiap satu tahun dalam rapat gabungan institusi.

Pasal 49

Pengelolaan Fasilitas, Perlengkapan dan Manajemen Gedung

1. Semua pengelolaan fasilitas, perlengkapan dan manajemen gedung institusi berada dalam tugas kepala departemen yang bertanggungjawab kepada Wakil Rektor bidang keuangan dan administrasi.

2. Semua pengelolaan fasilitas, perlengkapan dan manajemen gedung institusi harus diatur sesuai dengan fungsi kegunaanya.

3. Kepala yang memangku tugas dan penanggung jawab harus melaporkan semua manajemen fasilitas, perlengkapan dan manajemen gedung institusi setiap satu tahun dalam rapat gabungan institusi.

Pasal 50 Pedelegasian Tugas dan Wewenang

1. Semua tanggungjawab pelaksanaan tugas disesuaikan berdasarkan fungsi jabatannya.

2. Apabila peangku tanggujawab terkait tidak dapat melaksanakan tugas karena berbagai pertimbangan, maka semua tugas dan tanggungjawab tetap harus terlaksanakan sesuai dengan sistem yang ada.

BAB XII SISTEM MANAJEMEN PENGADAAN (PROCUREMENT)

Pasal 51 Ketentuan Umum

1. Divisi pengadaan (procurement) Tanri Abeng University dipimpin oleh satu kepala divisi yang mempunyai kebijakan umum mengatur pengelolaan pengadaan barang dan jasa.

2. Setiap orang berhak mengajukan pengajuan permintaan pengadaan barang atau jasa lewat pengisian formulir.

3. Departemen pengadaan mempunyai tugas dan wewenang untuk mengatur seluruh mekanisme pengadaan barang atau jasa.

Pasal 52 Pengadaan (Procurement)

1. Sistem pengadaan barang dan jasa dalam institusi Tanri Abeng University dilakukan melalui mekanisme tender untuk memastikan diperolehnya barang dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan.

2. Tender diberlakukan terhadap setiap pembelian barang dan jasa yang bernilai lebih besar dari Rp. 3.000.000

3. Tanri Abeng University menetapkan tender harus diikuti sekurang-kurangnya dua peserta kecuali ditetapkan lain atas persetujuan Rektor.

4. Mekanisme tender akan dilakukan oleh tim yang ditunjuk dan disetujui oleh Rektor dengan memperhatikan kualitas dan harga barang atau jasa yang ditawarkan.

BAB XIII SISTEM MANAJEMEN PENGEMBANGAN INSTITUSI DAN PENGELOLAAN KERJASAMA (Institutional Development and Collaboration )

Pasal 53

Ketentutan Umum

1. Pengelolaan Kerjasama dan Pengembangan Institusi (Institutional development and Collaboration) dipimpin oleh Wakil Rektor yang mempunyai kebijakan umum mengatur seluruh masalah komunikasi dan pengembangan institusi yang meliputi pemasaran, promosi serta kerjasama dalam dan luar negeri.

2. Wakil Rektor bidang kerjasama dan pengembangan institusi membawahi tiga departemen yaitu pemasaran dan komunikasi publik, kerjasama dalam dan luar negeri serta tanggung jawab social perusahaan (CSR) dan administrasi.

3. Wakil Rektor bidang kerjasama dan pengembangan institusi mempunyai tugas dan wewenang untuk mengatur dan menjaga citra institusi Tanri Abeng University secara kelembagaan didalam dan diluar negeri.

Pasal 54

Komunikasi Pemasaran (Marketing Communication)

1. Kegiatan komunikasi pemasaran (marketing communication) dilaksanakan oleh departemen terkait dengan persetujuan Wakil Rektor terkait dan atau para Wakil Rektor secara tertulis.

2. Pemilihan vendor untuk promosi harus melewati mekanisme tender yang diatur di dalam

peraturan pengadaan barang dan jasa.

Pasal 55

Kerjasama Nasional dan Internasional (National & International Affiliation)

1. Kegiatan yang dilakukan untuk melakukan suatu program kerjasama di dalam dan di luar negeri oleh departemen terkait, harus mendapatkan persetujuan dari Wakil Rektor terkait atau Rektor secara tertulis.

2. Semua bentuk kerjasama international yang dilakukan oleh Tanri Abeng University akan

diberitaukan kepada pihak pemerintah melalui lembaga terkait.

Pasal 56

Tanggung Jawab Institusi (Corporate Social Responsibility)

1. Kegiatan yang dilakukan untuk melakukan suatu program tanggung jawab sosial institusi oleh departemen terkait, harus mendapatkan persetujuan dari Wakil Rektor terkait dan atau Rektor secara tertulis.

2. Bentuk dari program tanggung jawab sosial institusi harus sesuai dengan kebutuhan

masyarakat serta visi dan misi institusi Tanri Abeng University.

BAB XIV SISTEM MANAJEMEN REGISTRASI MAHASISWA (ADMISSION)

Pasal 57 Pengertian

1. Tanri Abeng University adalah institusi pendidikan perguruan tinggi.

2. Rektor adalah pimpinan tertinggi dalam institusi manajemen Tanri Abeng University yang bertugas dan bertanggungjawab pada pelaksanaan seluruh kegiatan pendidikan Tanri Abeng University.

3. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan sedang mengikuti kegiatan akademik di Tanri Abeng University .

4. Registrasi Mahasiswa serangkaian proses pendaftaran yang dilakukan oleh mahasiswa yang terdaftar di institusi Tanri Abeng University.

5. Registrasi Akademik serangkaian proses pendaftaran yang dilakukan oleh mahasiswa yang terdaftar di institusi Tanri Abeng University yang berkaitan dengan registrasi akademik dan administrasi.

6. Kartu Identitas Mahasiswa adalah kartu identitas bagi setiap mahasiswa yang terdaftar di Tanri Abeng University yang berlaku selama mengikuti kegiatan akademik.

Pasal 58 Program Pendidikan

Tanri Abeng University mempunyai tugas pokok menyelenggarakan program pendidikan akademik dalam jenjang pendidikan Sarjana, Majisters dan Doktoral.

Pasal 59 Jadwal dan Tata Cara Registrasi

1. Registrasi mahasiswa akan dilakukan setiap semester untuk mekanisme teknisnya diatur dalam tatacara registrasi secara online

2. Semua proses registrasi dilakukan secara online melalui website www.tauniversity.ac.id

Pasal 60 Registrasi Administrasi dan Akademik

1. Registrasi administrasi bagi mahasiswa yang terdaftar di Tanri Abeng University meliputi biaya pendidikan, dan kelengkapan dokumen akademik (Izajah yang dilegalisir dan nilai Ujian Nasional).

2. Registrasi akademik bagi mahasiswa yang terdaftar di Tanri Abeng University meliputi rencana program studi yang telah disetujuan oleh bagian akademik.

3. Registrasi administrasi mahasiswa yang meliputi biaya pendidikan harus dilakukan melalui transfer perbankan.

Pasal 61 Keterlambatan Registrasi dan Sanksi

1. Mahasiswa yang tidak melakukan registrasi pada waktu yang telah ditentukan tidak dapat mengikuti kegiatan akademik.

2. Mahasiswa yang akan melakukan registrasi diluar waktu yang telah ditentukan harus memberitahukan selambat-lambatnya satu bulan sebelum masa registrasi berakhir.

Pasal 62 Fungsi Kartu Identitas Mahasiswa

Kartu Identitas Mahasiswa mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Identitas diri mahasiswa untuk mengikuti kegiatan akademik di Tanri Abeng University .

2. Identitas diri mahasiswa untuk mengikuti ujian.

3. Alat untuk berbagai transaksi pembayaran keuangan di Tanri Abeng University .

Pasal 63 Spesifikasi Kartu Identitas Mahasiwa

Kartu Identitas Mahasiswa mempunyai spesifikasi :

1. Terbuat dari bahan plastik dan tidak boleh difoto kopi untuk kegiatan akademik sebagaimana yang tersebut di pasal 7.

2. Isi kartu terdiri dari, logo dan alamat institusi, nama lengkap mahasiswa, nomor induk mahasiswa, program studi, foto, dan tanda tangan Rektor.

Pasal 64

Pesyaratan dan Masa Berlaku

1. Kartu identitas mahasiswa akan diberikan kepada mahasiswa yang terdaftar di Tanri Abeng University yang telah dinyatakan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

2. Kartu identitas mahasiswa Tanri Abeng University berlaku selama mahasiswa mengikuti kegiatan akademik.

3. Kartu identitas mahasiswa dinyatakan berakhir setelah mahasiwa dinyatakan lulus oleh institusi Tanri Abeng University.

BAB XV DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Pasal 65 Dosen

1. Dosen adalah tenaga pengajar atau tenaga akademik pada TAU yang diangkat dengan tugas khusus mengajar.

2. Dosen pada TAU terdiri dari: dosen tetap, dosen tidak tetap, dan dosen tamu.

3. Setiap Dosen tetap diwajibkan melakukan tridarma perguruan tinggi meliputi pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

4. Syarat-syarat dan ketentuan untuk menjadi dosen mengacu pada undang-undang no 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, PP No. 60 tashun 1999, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku lainnya.

Pasal 66 Tenaga Penunjang Kependidikan

1. Tenaga penunjang akademik terdiri atas peneliti, pengembang di bidang pendidikan, pustakawan, piñata komputer, labortan, teknisi, sumber belajar dan tenaga penunjang akademik lainnya.

2. Pengangkatan pembinaan, pengembangan karir dan pemberhentian dosen dan tenaga penunjang akademik dilakukan dengan SK dari Rektor.

BAB XVI MAHASISWA DAN ALUMNI

Pasal 67 Kewajiban Mahasiswa

1. Mahasiswa Tanri Abeng University (TAU) berkewajiban untuk mengikuti dan mematuhi seluruh ketentuan dan peraturan yang telah ditetapkan oleh manajemen TAU.

2. Ketentuan dan peraturan yang harus dipatuhi adalah seperti berikut:

a. Mematuhi peraturan kemahasiswaan sebagaimana diatur dalam kebijakan peraturan kemahasiswaan.

b. Membangun hubungan yang baik dengan semua level sumber daya yang dimiliki oleh lembaga.

c. Membangun reputasi yang baik atas nama Mahasiswa Tanri Abeng University.

Pasal 68 Kepatuhan

1. Semua Mahasiswa HARUS mematuhi kebijakan peraturan Universitas Tanri Abeng peraturan di kampus dan dalam lingkungan kampus sebagaimana ditetapkan oleh manajemen Universitas. Setiap Mahasiswa, yang tidak mematuhi dan melanggar salah satu kebijakan, aturan atau peraturan berikut akan dikenakan tindakan disipliner yang dapat mengakibatkan dikeluarkannya dari Universitas.

2. Universitas berhak untuk mengubah, menghentikan atau menambahkan peraturan akademik, persyaratan, kursus dan program studi. Perubahan tersebut dapat dilakukan tanpa pemberitahuan, walaupun setiap usaha akan dilakukan untuk memberikan pemberitahuan tepat waktu kepada semua Mahasiswa. Hal adalah tanggung jawab setiap Mahasiswa untuk memastikan bahwa semua persyaratan sesuai dan tindakan disipliner terpenuhi.

3. Dalam kasus pelanggaran terjadi di luar kampus, di mana Universitas mempunyai kepentingan, kelompok atau perorangan bisa diambil tindakan pendisiplinan dan / atau kehilangan haknya sebagai Mahasiswa.

Pasal 69

Kewajiban untuk mematuhi 3 Pilar Tanri Abeng Universitas

1. Keyakinan akan Ketuhanan

2. Kegigihan

3. Profesional

Pasal 70 Kode Etik Mahasiswa

Mahasiswa dikenakan tindakan disipliner atau ke tingkat dikeluarkan dari Universitas tanpa pengecualian ketika individu maupun sebagai kelompok melanggar kebijakan, aturan, atau peraturan berikut:

1. Mahasiswa tidak diperkenankan melakukan segala jenis tindakan yang menghambat atau menggangu pengajaran, administrasi, prosedur dan kegiatan Universitas, atau kegiatan lain yang diselenggarakan di lingkungan Universitas.

2. Mahasiswa tidak diizinkan untuk melakukan sendiri dengan cara yang dapat membahayakan kesehatan atau keselamatan anggota komunitas Universitas, kekerasan 2. Mahasiswa tidak diizinkan untuk melakukan sendiri dengan cara yang dapat membahayakan kesehatan atau keselamatan anggota komunitas Universitas, kekerasan

3. Mahasiwa tidak diperbolehkan untuk mengancam, melakukan tindakan pemerasan atau mengintimidasi yang tidak wajar mengganggu keamanan atau privasi orang lain.

4. Mahasiswa tidak diperbolehkan untuk memalsukan, mengubah atau penyalahgunaan dokumen Universitas, catatan, atau identifikasi, pemberian informasi palsu ke Universitas, atau kepemilikan dari setiap identitas palsu atau identitas milik orang lain.

5. Mahasiswa tidak diperbolehkan untuk membawa orang yang tidak berwenang ke kampus tanpa persetujuan terlebih dahulu dari otoritas yang berwenang.

6. Mahasiswa tidak diperbolehkan membawa rokok dan tidak diperbolehkan merokok setiap saat. Mahasiswa bertanggung jawab untuk melindungi lingkungan sehingga menjadi "Smoke Free Green Kampus".

7. Mahasiswa tidak diperbolehkan untuk minum segala bentuk minuman beralkohol atau membawa untuk konsumsi sendiri atau untuk konsumsi orang lain.

8. Mahasiswa tidak diperkenankan membawa atau mengkonsumsi obat-obatan ilegal setiap saat dan untuk melindungi citra dari kampanye Universitas pada "Say NO To DRUGS".